3. Tujuan Pratikum
Percobaan ini bertujuan untuk
mengetahui/melihat bagaimana pengaruh
kosentrasi dan volume terhadap keaadaan
kesetimbangan.
4. Teori Dasar
● Kesetimbangan Kimia merupakan keaadaan yang stabil tetapi peka
terhadap perubahan.
● Azas le chetelier
“Apabila pada suatu sistem kesetimbangan akan bergeser kearah
sedemikian rupa, sehingga pengaruh aksi menjadi sekecil mungkin”
● Kesetimbangan kimia
Merupakan kesetimbangan dinamis, sebab selain berlangsung
perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi, dan sebaliknya hasil reaksi menjadi
pereaksi.
5. ● 4 Faktor yang mempengaruhi kesetimbangan:
1 . Perubahan kosentrasi
2. Perubahan Volume
3. Perubahan Tekanan
4. Perubahan Suhu
• Keseimbangan kimia menjelaskan kedaan dimana laju reaksi
mayu dan laju reaksi balik sama besar. Sarta konsentrasi reaktan
dan produc hatap tidak berubah Seiring bayalannya waktu.
6. NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Tabung reaksi 5
2 Labu erlemeyer 4
3 Gelas ukur 10
4 Rak tabung reaksi 1
5 Pipet tetes 1
6 Gelas piala 5
NO NAMA BAHAN JUMLAH
1 Larutan FeCl 0,1 M
2 Larutan KCNS 0,1 M
3 Larutan KI 0,2 M
4 Larutan CHI
5 Larutan Amoniak 5 M
6 Kristal NaH
7 Kristal BaSO
8 Aquades
9 Es
Alat dan Bahan
7. PROSEDUR KERJA
A. Pengaruh Perubahan Kosentrasi
1. Sistem Fe(III)dan Triosianat dalam air
Tabung reaksi
(+) 20 ml air suling
(+) 4 tetes larutan FeCl 0,1M
aduk larutan hingga tidk berubah
Ditambahkan air suling jika warna terlalu gelap
ambil empat tabung reaksi
tabung 1
Pembanding
tabung 2
(+) 2 tetes larutan FeCl3
tabung 3
(+) 2 tetes KCNS 0,1 M
Tabung 4
(+) sebutir kecil kristal NaH3PO4
Buat data dari percobaa
Bandingkan data itu dengan tabel
2. Sistem Cu(II) dan iodida dalam air
Tabung reaksi
ditambahkan 2ml larutan Kl 0,2 m
ditambah kan larutam CuSO4 0,2 M.
Larutan tidak boleh dikocok
Tabung 1
pembanding
Tabung 2
Ditambahkan 2 ml larutan CHCL3
Kocok larutan CHCl3
Amati perubahan selama mengocok
Tabung 3
+ 1 ml larutan amonia
Kocok larutan
Amati
8. B, Pengaruh perubahan suhu
1. Sistem Kesetimbangan ion Pb+2 dan CI dalam
air
Tabung reaksi
dilarutkan 0,5 gram kristal PbCI2
dengan 5 ml air.
Kocok hingga sempurna
panaskan tabung reaksi dalam penangas
air
Dinginkan tabung reaksi selama
Dengan tabung reaksi selama 30 menit
Amati
2. Sistem kesetimbangan Ion Fe (II) dan CNS
Tabung reaksi
+larutan masukkan 5 ml larutan
KCNS 0,1 M FeCl3 0,1 M dan 5 ml
Tabung reaksi
Panaskan sampai
Berubah warna
Tabung 2
Tidak dipanasajan
Bandingkan warna berubag tabung 1
dengan tabung yan tidak dipanaskan
Tabung 1 didinginkan dalam gelas kimia berisi air es
Amati
9. LEMBAR KERJA A1
1. Warna FeCI mula mula :Kuning
Warna KCNS mula mula :Bening
2. Reaksi Kesetimbangan diatas:
= FeCl (aq) +3 KCNS (aq) → FeSCN+
3. Bila pada sistem kesetimbangan diatas ditambahkan larutan Fecl3
kesetimbangan akan bergeser kearah kanan dan apabila
ditambahkan larutan KCNS kesetimbangan akan bergeser adalah
kerah kiri
4. komponen yng terdapat sistem kestimbangan
= FeCl (aq) +3 KCNS (aq) → FeSCN+
HASIL PENGAMATAN
10. No Penambaha
n
Warna Setelah Dicampurkan
1 - Jingga coklat muda Jingga coklat muda
2 FeCl3 Lebih tua dari tab 1 Lebih tua dari tab 1
3 KSCN Lebih muda dari tab 1 Lebih muda dari tab 1
4 NaH2PO4 Lebih muda dari tab 1 Lebih muda dari tab 1
11. Lembar Kerja Percoobaan A2
1. Warna larutan kl mula mula : Bening
Warna CuSO4 mula mula : Biru Bening
Warna CHcI3 mula mula : Bening
2. Reaksi Kesetimbangan dari :
=CuSO4(aq) + KI(aq) KSO4(aq)+ CuI(aq)
3. Bila pada sistem kesetimbangan diatas ditambahkan larutan CuSO4 kesetimbangan akan
bergeser kearah kanan dan bila ditambahkan larutan amonia kesetimbangan akan
bergeser kearah kiri
4. Komponen yang terdapat dalam sistem kesetimbangan
= CuSO4(aq) + KI(aq) KSO4(aq)+ CuI(aq)
12. Lembar Kerja Percoobaan B
1. Warna kristal Pbcl :Putih
2. Warna Endapan : Putih
3. Tinggi endapan sebelum dipanaskan: 4 cm
4.Tinggi endapan setelah dipanaskan : 3,5 cm
5. Reaksi Kesetimbangan dari :
= PbCl2 + H20 Pbo +2HCI
13. Lembar Kerja Percoobaan B2
1. Warna larutan sebelum dipanaskan : Merah hati kehitam hitaman
2. Warna larutan setelah dipanaskan. Agar memudar setelah larutan dipanskan
maka kesetimbangan akan bergeser ke arah: kanan
3. Warna larutan setlah didnginkna merah darah setelah larutan didinginkan
maka ketetimbangan akan bergeser ke kiri.
14. PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama kosentrasi sitem Fe(III)
Pertama yaitu Perubahan konsentrasi pada sistem Fe (III) dan Trosionat dalam air.
Kami melakukan percobaan dengan perlakuan yang berbeda- beda dan ada 4 tabung
reaksi yang dapat membedakan perlakuan tersebut. Pertama terdapat campuran 4
tetes FeCI dan 4 tetes Na2P04 di dalam tabung reaki yang berisi air suling 20 ml.
Setelah itu dibagi ke masing-ma- sing tabung reaksi. Tabung 1 sebagai pembanding.
Tabung 2 ditambah 2 Fetes larutan FeCl3 dan hasil yang didapat warna lebih tua dari
tabung 1. Tabung 3 ditambah sebutir kristal Na2H2P04, dan hasil yang di dapat adalah
berwarna lebih muda daupada tabung 1. Dan tabing 4. sebutir PbCl, lebih muda dari
tabung 1.
Pada percobaan 1 dapat direaksikan menjadi:
FeCl (aq) +3 KCNS (aq) → Fe(CNS) 3 (ag) + 3 KCI(aq)
15. Percobaan kedua yatu perubahan konsentrasi pada sistem Cu (11) dan lodida dalam air.
Pada percobaan ini sama dengan percobaan pertama. Tetapi hanya menggunakan 3
tabung reaksi untuk membedakan perlakuaanya. Pertama terdapat 2ml larutan K1 0.2M dan
4 ml lantan CuSO4 0.2M. dan di diamhan beberapa menit. Untuk membandingkan reaksi
tersebut dibagi menjadi 3 taking reaksi. Tabung 1 untuk pembanding. Tabung 2 ditambah
2ml larutan CHCl3 dan hasil yang didapat adalah warnanya berubah menjadi pink. Tabung
3 yang berisi 1 ml ammoniak (NH2) 3M, dan Hasilnya adalah biru tua. Fungsi CHCl3 untuk
mengurangi jumlah I2 dan warna iondine (12) adalah abu-abu metalik dan fungsi ammonia
(NH3) adalah untuk mengurangi Cu, warna cu yaitu jingga kemerah merahan.
Pada percobaan 2 dapat direaksikan menjadi:
CuSO4 (aq) +3 KI (aq) → KOS4 (ag) + CUI(aq)
16. • Percobaan ketiga yaitu pengaruh perubahan suhu pada kesetimbangan Ion Pb 2+ dan Cl dalam air.
Pada percobaan ini membandingkan kristal yang dipanashan dan didinginkan. 0.5 gram kristal PbCI2 dan
5ml aquades lalu dihomogenkan dan berubah menjadi putih. Lalu dipanaskan menggunakan spiritus sampai
serbuk mengendap dan berubah menjadi bening. Kemudian didinginkan ke dalam gelas yang berisi air es
relama 30 menit .
Terjadi kenaikan dan endapan tersebut lalu dapat direaksikan menjadi :
PbCl2 + H20 Pbo +2HCI
Suatu reaksi dapat dikatakan reaksi pengendapan apabila reaksi tersebut menghasilkan endapan. Jadi
hubungan suhu dan tinggi endapan yaitu pengaruh. Suhu mengalami kenaikan.
• Percobaan keempat yaitu pengaruh perubahan suhu pada sistem kesetimbangan ion Fe (III) dan CNS .
Pada percobaan ini diberi perlakuan yang berbeda dan menggunakan 2 buah tabung reaksi. 5 ml FeCl3 0,1 M dan 5
ml larutan KCNS 0,1 M. lalu dibagi 2 ke masing-masing tabung reaksi. Tabung 1 Sebagai pembanding yang memiliki
warna merah kecoklatan pekat dan tabung 2 dipanaskan hingga mengalami perubahan warna. berubah menjadi warna
merah coklat terang
Percobaan ini dapat dreakikan menjadi:
FeCl3 + 3 KNS Fe(CNS)3 73KCI
17. KESIMPULAN
1. Keseimbangan kimia menjelaskan kedaan dimana laju
reaksi mayu dan loyu reaksi balik ama basar. Sarta
konsentrasi reaktan dan produc hatap tidak berubah
Seiring bayalannya waktu.
2. Azas la Chaleler yaitu konsentrasi salah satu diperbesar
maka kesetimbangan bergerer ketonan/ produk bila
kosentrasi pereaksi diparbecil maka kesetimbangan
bergeser
18. 3. Ada beberapa Yang mempengaruhi kesetimbangan
kimia, Seperti konsentrasi / pada parubahan tekanan
dan volume, perubahan suhu.
4 . Reaksi yang tercipta dalam pratikum kali ini yaitu:
1. FeCl (aq) +3 KCNS (aq) → Fe(CNS) 3 (aq) + 3 KCI(aq)
2. CuSO4 (aq) +3 KI (aq) → KOS4 (ag) + CUI(aq)
3. PbCl2 + H20 Pbo +2HCI
4. FeCl3 + 3 KNS Fe(CNS)3 73KCI