Pancasila merupakan sistem filsafat Indonesia yang terdiri dari lima sila yang saling terkait. Pancasila memberikan panduan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia dengan mendasarkan pada nilai-nilai seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Pancasila menghadapi tantangan dari paham-paham seperti kapitalisme dan komunisme yang berlawanan dengan nilai-nilai Pancas
2. MAKNA PANCASILA
SEBAGAI SISTEM
FILSAFAT
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional
tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk
mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila
dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil
permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the faounding fatherkita, yang
dituangkan dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani). Filsafat Pancasila memberi pengetahuan
dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila (Notonagoro).
3. PANCASILA SEBAGAI
SUATU SISTEM
1. Pancasila merupakan kesatuan bagian-
bagian (yaitu sila-sila pancasila)
2. Tiap sila pancasila mempunyai fungsi
sendiri-sendiri
3. Tiap sila pancasila tidak dapat berdiri
sendiridan tidak saling bertentangan
4. Keseluruhan sila pancasila merupakan
suatu kesatuan yang sistematis
(majemuk tunggal)
20XX presentation title 3
4. CIRI SISTEM FISAFAT PANCASILA
1. Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh.
Dengan kata lain,
apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah
maka itu bukan
Pancasila.
2. Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh itu dapat
digambarkan sebagai berikut:
Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2,3,4 dan 5
Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1 dan mendasari dan menjiwai sila 3, 4
dan 5
Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan menjiwai sila 4,
5
Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan menjiwai sila 5
Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3,4
5. INTI SILA-SILA PANCASILA
20XX presentation title 5
1) Tuhan, yaitu sebagai kausa prima
2) Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
3) Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
4) Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja
sama dan gotong royong
5) Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan
orang lain yang menjadi haknya
6. Praktek Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Dalam Perspektif Filsafat Pancasila
a) Implementasi Pancasila dalam bidang Politik
Pengembangan politik negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini mencerminkan kepada
moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila Pancasila dan esensinya, sehingga praktek-praktek politik
yang menghalalkan segala cara harus segera diakhiri.
b) Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi
Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuatlah yang menang, sehingga lazimnya
pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang mementingkan moralitas
kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang lebih tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu
ekonomi yang humanistic yang berorientasi pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas,
(Mubyarto,1999).
20XX presentation title 6
7. c) Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya
dalam pengembangan nilai sosial budaya di era reformasi dewasa ini semua pihak
turut ambil bagian mengangkat kembali nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia
sebagaimana nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Dalam prinsip etika pancasila
pada hakikatnya bersifat
humanistik, artinya nilai-nilai pancasila berlandaskan pada nilai yang bersumber pada harkat
dan
martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.
d) Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan negara harus mengimplementasikan nilai-nilai yang
terkandung dalam
sila-sila pancasila. Sehingga ungkapan yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara
berdasar
atas hukum, bukan berdasar atas kekuasaan belaka dapat terwujud adanya.
20XX presentation title 7
8. Dinamika Dan Tantangan Pancasila Sebagai
Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat mengalami dinamika sebagai berikut :
A. Pada era pemerintahan soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah
“Philosofische Grondslag”. Gagasan tersebut merupakan perenungan filosofis Soekarno atas
rencananya berdirinya negara Indonesia merdeka. Ide tersebut dimaksudkan sebagai dasar
B. Pada era Soeharto, kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat berkembang ke arah yang
lebih praktis (dalam hal ini istilah yang lebih tepat adalah weltanschuung). Artinya, filsafat
Pancasila tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tetapi juga digunakan
sebagai pedoman hidup sehari-hari. Atas dasar inilah, Soeharto mengembangkan sistem Filsafat.
8
9. Tantangan Pancasila
sebagai sistem filsafat
1. Kapitalisme, yaitu aliran yang menyakini bahwa kebebasan individual pemilik
modaluntuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan
sebesar-besarnya merupakan upaya untuk mensejahterakan masyarakat. Salah
satu bentuk tantangan kapitalisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat
ialah meletakkan kebebasan individual secara berlebihan sehingga dapat
menimbulkan berbagai dampak negative, seperti monopoli, gaya hidup
konsumerisme, dan lain-lain. Komunisme adalah sebuah paham yang muncul
sebagai reaksi atas perkembangankapitalisme sebagai produk masyarakat
liberal.
2. Komunisme merupakan aliran yangmenyakini bahwa kepemilikan modal
dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyar secara merata. Salah satu
bentuk tantangan komunisme terhadap Pancasila sebagai system dalam
kehidupan bernegara.
10. KESIMPULAN
20XX presentation title 10
Dari apa yang telah dijelaskan di atas, Pancasila merupakan
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing
sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia,
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia.
Dan filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki
logika, metode dan sistem. Pancasila dikatakan sebagai filsafat
dikarenakan pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang
mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita, yang kemudian
dituangkan dalam suatu sistem yang tepat, dimana pancasila memiliki
hakekatnya tersendiri yang terbagi menjadi lima sesuai dengan kelima
sila-silanya tersebut. Adapun yang mendasari Pancasila adalah dasar
Ontologist (Hakikat Manusia), dasar Epistemologis (Pengetahuan),
dasar Aksiologis (Pengamalan Nilai-Nilainya), serta dinamika dan
tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat.