1. NAMA : IDA AYU MAS SWANDEWI
PRODI : PROFESI NERS
ANALISIS JURNAL
(KEPERAWATAN GERONTIK)
No Citasi Tujuan dan
Pertanyaan
Penelitian
Desain
Penelitian
Sampel Variabel
Independen
dan
Pengukuran
nya
Variabel
Dependen
dan
Pengukuran
nya
Uji
Statistik
Hasil
Penelitian
Implikasi Kekuatan
Penelitian
Kelemahan
Penelitian
Kualitas
Penelitian
secara
Keseluruhan
Kesimpulan
untuk Praktik
Keperawatan
1 Gretchen A.
Brenes,
Jasmin
Divers,
Michael E.
Miller,
Suzanne C.
Danhauer.
(2018). A
Randomized
Preference
Trial of
Cognitive
Behavior
Therapy
and Yoga
for the
Treatment
of Worry IN
Tujuan :
Untuk
membandingk
an efek dari
CBT dan
yoga untuk
perawatan
kecemasan
pada lansia.
Pertanyaan:
Terapi
manakah
yang berefek
untuk
merawat
kecemasan
pada pasien
lansia?
Kuantitatif
(Penelitian
eksperime
n dengan
Randomiz
ed)
Lima
ratus
peserta
yang
dipilih
berdasar
kan
kriteria
inklusi
dan
eksklusi
Variabel
independen :
Percobaan
preferensi
acak dari
terapi
perilaku
kognitif dan
yoga
Pengukuran
: -
Variabel
dependen :
Perawatan
kecemasan
pada lansia
Pengukuran
:
PSWQ-A
(Penn State
Worry
Questionnair
e-
Abbreviated)
Analisi
kovarian
(ANCO
VA) dua
sampel
T-Test
Dengan
asumsi
signifikansi
dua sisi
tingkat 5%,
kita akan
memiliki
71% dan
83%
kekuatan
untuk
mendeteksi
pilihan dan
efek
preferensi
ukuran dari
0,2 standar
deviasi,
dengan
Implikasi
dari
penelitian
yaitu CBT
dan yoga
dapat
berefek
pada
perawatan
cemas
pada
lansia
asalkan
lansia
tersebut
patuh
dalam
latihan.
Dalam
penelitian
ini
melakukan
inovasi
baru yaitu
melakukan
perawatan
melalui
telepon
yang dapat
menguran
gi stigma
masyaraka
t, karena
tidak aka
nada yang
melihat
lansia
Kelemahan
dalam
penelitian
ini yaitu
perbedaan
dalam
pengiriman
format dan
frekuensi
intervensi.
Penelitian
sudah
memaparkan
asalah dan
tujuan secara
jelas dan tajam
diuraikan,
prosedur
penelitian
dijelasakan
secera
terperinci,
penelitian
sudah
melaporkan
kekurangan
dalam
penelitiannya,
dan uji statistic
Program CBT
dan yoga dapat
dijadikan
bahan
implementasi
di bidang
keperawatan
dalam merawat
merawat
pasien lansia
yang
cemas.CBT
berfokus pada
memodifikasi
proses
pemikiran dan
mengubah
perilaku yang
mengarah pada
2. Anxious
Older
Adults.
USA:
Department
of Social
Sciencess
and Health
Policy.
asumsi
proporsi
peserta
penelitian
yang lebih
memilih CBT
dari yoga
sekitar 50%
memasuki
klinik
kesehatan
mental.
yang
digunakan
sudah sesuai
desain
penelitian.
Kesimpulan
dan saran
penelitian
sesuai dengan
data penelitian.
pemeliharaan
kecemasan dan
kekhawatiran.
Kelas yoga
memiliki focus
yang kuat pada
nafas dan akan
dimulai postur
lebih aktif dan
bergerak
secara
bertahap ke
postur yang
lebih
menenangkan
dan meditasi.
2 V.M.
Wuthrich,
R.M.
Rapee,
M.Kangas,
S. Perini.
(2016).
Randomized
Controlled
Trial of
Group
Cognitive
Behavioral
Therapy
compared
to a
Discussion
Tujuan :
Untuk
menguji efek
dari
kelompok
program
terapi
perilaku
kognitif
(CBT) dalam
mengobati
kecemasan
dalam sampel
lansia.
Pertanyaan:
Kelompok
Kuantitatif
(Penelitian
eksperime
n dengan
Randomiz
ed)
Sebanya
k 133
peserta
yang
tinggal di
komunita
s berusia
60-68
tahun
Variabel
independen :
Percobaan
terkontrol
acak dari
kelompok
terapi
perilaku
kognitif
dibandingkan
dengan
kelompok
diskusi
Pengukuran
: MMSE
Variabel
dependen :
Kecemasan
pada lansia
Pengukuran
: Geriatric
Anxiety
Inventory dan
Statistik
χ2
Signifikan
manfaat
untuk CBT
pada pasca
perawatan
(t120 =
−3.601,
p <0,001)
Kondisi
tersebut
menghasilkan
perbaikan
yang
signifikan
dari waktu ke
waktu pada
semua
Kelompok
CBT
menghasil
kan
perbaikan
yang lebih
cepat dan
berkelanju
tan dalam
kecemasan
pada
keparahan
diagnostik
dan
tingkat
pemulihan
dibanding
Kekuatan
penelitian
yaitu
penelitian
sudah
berfokus
pada
masalah
yang ada
pada
lansia dan
dapat
bermanfaa
t untuk
meningkat
kan
sejahteraa
Kelemahan
penelitian
ini berfokus
pada
pengujian
kemanjuran
pengobatan
kecemasan
pada lansia
menggunak
an
intervensi
psikologis.
Penelitian
keseluruhan
menarik
dengan teknik
yang menarik
perhatian
banyak peneliti
tentang CBT
dan dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
lansia.
Penelitian
sudah
memaparkan
Kelompok
program CBT
lebih cepat
dalam
mengobati
kecemasan
pada pasien
lansia
dibandingkan
kelompok
diskusi.
Sehingga CBT
dapat dijadikan
terapi dalam
pemberian
intervensi
keperawatan
3. Group
For Anxiety
in Older
Adults.
Australia:
Macquarie
University.
terapi
manakah
yang lebih
cepat
mengobati
kecemasan
pada pasien
lansia?
tindakan
diagnostik,
gejala dan
kesejahteraan
.
kan
dengan
kelompok
diskusi
n lansia asalah dan
tujuan secara
jelas dan tajam
diuraikan,
prosedur
penelitian
dijelasakan
secera
terperinci,
penelitian
sudah
melaporkan
kekurangan
dalam
penelitiannya,
dan uji statistic
yang
digunakan
sudah sesuai
desain
penelitian.
Kesimpulan
dan saran
penelitian
sesuai dengan
data penelitian.
pada lansia
yang cemas.
3 Darina
Petrovsky,
Pamela Z.
Cacchione,
Maureen
George.
Tujuan :
Untuk
menguji
bukti
kemanjuran
musik dalam
Literatur
review
10 studi
yang
dipilih
berdasar
kan
kriteria
Variabel
independen :
Pengaruh
intervensi
musik
Variabel
dependen :
Gejala
kecemasan
pada lansia
- Ketelitian
metodologis
yang buruk
dari studi
menghalangi
tercapainya
Ada bukti
yang tidak
meyakinka
n
mengenai
apakah
Kekuatan
penelian
yaitu
terletak
pada
referensi
Penelitian
menunjukka
n efek
campuran
dari
intervensi
Penelitian
menggunakan
buku-buku dan
jurnal yang
sudah diakui
secara
Terapi non-
farmakologis
alternatif,
seperti musik,
ketika
digunakan
4. (2015).
Review of
the Effect of
Music
Intervention
s on
Symptoms
of
Anxiety in
Older
Adults.
USA:
University
of
Pennsylvani
a School of
Nursing.
mengurangi
gejala
kecemasan
pada lansia.
Pertanyaan:
Apakah terapi
music efektif
dalam
mengurangi
gejala
kecemasan
pada pasien
lansia?
inklusi
dan
eksklusi
Pengukuran
: -
Pengukuran
: -
konsensus
tentang
kemanjuran
suatu musik
intervensi
dalam
mengurangi
gejala
kecemasan
pada orang
dewasa yang
lebih tua.
intervensi
musik
efektif
dalam
menguran
gi
gejala
kecemasan
pada
orang
dewasa
yang lebih
tua karena
metodolog
is yang
buruk
kekakuan.
Namun,
dengan
desain
yang
ditingkatk
an
dipandu
oleh
pemahama
n yang
lebih
dalam
tentang
bagaimana
musik
melibatka
10 studi
yang
dilakukan
sehingga
memperke
cil
terjadinya
kesalahan
dalam
penelitian.
musik pada
kecemasan
pada lansia,
karena
metodologis
rendah
ketelitian
dan
kurangnya
ketelitian
studi ilmiah.
internasional
mengenai
penelitian dan
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
lansia.
Kesimpulan
dan saran
penelitian
sesuai dengan
data penelitian.
bersama
dengan
pengobatan
farmakologi,
memiliki
potensi untuk
meringankan
gejala
kecemasan
pada lansia,
sehingga
musik dapat
muncul
sebagai terapi
tambahan yang
penting untuk
meningkatkan
kehidupan
lansia.
5. n penuaan
otak,
musik
dapat
muncul
sebagai
terapi
tambahan
yang
penting
untuk
meningkat
kan
kehidupan
lansia.
4 Karen Eells.
(2014). The
Use of
Music and
Singing to
Help
Manage
Anxiety in
Older
adults. UK :
University
of Essex
Tujuan:
Untuk
mengeksplora
si literature
tentang efek
music dan
bernyanyi
sebagai
intervensi
keperawatan
pada gejala
kecemasan
lansia.
Pertanyaan:
Apakah
musik dan
bernyanyi
Literatur
review
11
penelitia
n
kuantitati
,
empat
studi
kualitatif
dan satu
tinjauan
sistemati
s
Variabel
independen:
Penggunaan
musik dan
Menyanyi
Pengukuran
: -
Variabel
dependen :
Membantu
mengelola
kecemasan
pada lansia
Pengukuran
:-
- Studi yang
dijelaskan di
sini
menunjukkan
musik
dan
bernyanyi
memiliki
pengaruh
positif pada
kesejahteraan
dan kualitas
hidup dengan
memberikan
kesenangan,
sosial
interaksi,
peningkatan
Literatur
yang
diulas
dalam
artikel ini
memberik
an
bukti
bahwa
musik dan
nyanyian
efektif
menguran
gi tingkat
kecemasan
pada
lansia,
dalam
Kekuatan
penelitian
ini yaitu
mengguna
kan
literature
dan
penelitian
yang
sudah
teruji.
Kelemahan
pada
penelitian
ini karena
bukti
didasarkan
pada
penelitian
kecil
dilakukan
selama
rentang
waktu yang
terbatas
dan dengan
beragam
metode
musik dan
Penelitian
menggunakan
buku-buku dan
jurnal yang
sudah diakui
secara
internasional
mengenai
penelitian dan
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
lansia.
Kesimpulan
dan saran
penelitian
Musik dan
nyanyian dapat
digunakan
dengan mudah
dan efektif
sebagai
intervensi
keperawatan
terapeutik.
Selain itu,
lansia lebih
suka
pengobatan
alternatif
seperti
mendengarkan
musik atau
bernyanyi
6. berefek pada
berkurangnya
gejala
kecemasan
pada lansia?
memori dan
inklusi sosial.
Selanjutnya,
musik dan
nyanyian
telah
ditunjukkan
untuk dapat
mengurangi
tingkat
kecemasan
pada lansia,
dengan engan
demikian
meningkatka
n kualitas
hidup
mereka.
Beberapa
efek buruk
dari
menggunaka
n musik dan
bernyanyi
sebagai terapi
keperawatan
mungkin
dialami oleh
beberapa
individu
ketika musik
membangkitk
an emosi
suatu
variasi
pengatura
n.
nyanyian
gunakan,
sulit untuk
mensintesis
temuan.
sesuai dengan
data penelitian.
bersama.
Studi ini
menemukan
bahwa
penggunaan
musik sebagai
keperawatan
yang valid
dalam
intervensi
meredakan
kecemasan dan
depresi,
meningkatkan
kualitas hidup.
7. tertentu.
5 Lauren G.
Staples,
Vincent J.
Fogliati,
Blake F.
Dear, Olav
Nielssen
dan
Nickolai
Titov.
(2016).
Internet-
Delivered
Treatment
for Older
Adults with
Anxiety and
Depression:
Implementat
ion of the
Wellbeing
Plus Course
in Routine
Clinical
Care and
Comparison
with
Research
Tujuan :
Untuk
membandingk
an efektivitas
Kursus
Wellbeing
Plus dalam
pengaturan
kesehatan
masyarakat
(kelompok
klinik)
dengan
keampuhanny
a dalam uji
coba
terkontrol
secara acak
(kelompok
penelitian).
Pertanyaan :
Kursus
Wellbeing
Plus apakah
efektif dalam
mengurangi
kecemasan
Kuantitatif
(Penelitian
eksperime
n)
949
orang
berusia
60 tahun
ke atas
Variabel
independen :
Penerapan
Kursus
Wellbeing
Plus dalam
perawatan
klinis rutin
dan
perbandingan
dengan hasil
uji coba
penelitian
dengan
internet
Pengukuran
: Kepatuhan
latihan
Variabel
dependen :
Perawatan
kecemasan
pada lansia
Pengukuran
:
Generalized
Anxiety
Disorder
scale dan
Patient
Health
Questionnair
e
Wald's
χ2
Keparahan
gejala awal
lebih tinggi
pada
kelompok
klinik dan
penyelesaian
kursus lebih
rendah.
Kedua
kelompok
menunjukkan
signifikan
penurunan
gejala pasca
perawatan
dan merasa
puas dengan
pengobatan.
Hasil
dipertahanka
n pada 3
bulan follow-
up.
Perubahan
gejala dalam
kelompok
sebanding
The
Wellbeing
Plus
Course
sama
efektif dan
dapat
diterima
dalam
perawatan
klinis
rutin,
seperti
dalam uji
coba
penelitian
terkontrol
Dalam
penelitian
ini
melakukan
inovasi
baru yaitu
melakukan
perawatan
melalui
telepon
yang dapat
menguran
gi stigma
masyaraka
t, karena
tidak aka
nada yang
melihat
lansia
memasuki
klinik
kesehatan
mental.
Penelitian
ini
didasarkan
pada data
yang
dilaporkan
sendiri dari
individu
yang
mencari
pengobatan,
dan tidak
adanya
diagnosis
formal
berarti
bahwa
beberapa
perawatan
diperlukan
dalam
generalisasi
hasil.
Kedua, baik
dalam
kelompok
klinik
maupun
Penelitian uji
coba yang
dilakukan
telah
mengembangk
an dan
mengevaluasi
iCBT untuk
orang dewasa
yang lebih tua.
Penelitian
sudah
memaparkan
asalah dan
tujuan secara
jelas dan tajam
diuraikan,
prosedur
penelitian
dijelasakan
secera
terperinci,
penelitian
sudah
melaporkan
kekurangan
dalam
penelitiannya,
Percobaan ini
telah
menunjukkan
bahwa
Wellbeing Plus
Course,
intervensi
transdiagnostik
yang dirancang
untuk orang
dewasa berusia
60 tahun ke
atas dengan
gejala
kecemasan
atau suasana
hati rendah,
efektif dan
dapat diterima
8. Trial
Outcomes.
Australia:
The Royal
College of
Psychiatrist
s.
pasien lansia? antara
pengaturan;
tidak ada
perbedaan
antara
kelompok
pada hasil
atau
kepuasan
primer.
kelompok
penelitian,
peserta
diambil dari
'lansia
muda',
dengan usia
rata-rata
sekitar 66
tahun.
dan uji statistic
yang
digunakan
sudah sesuai
desain
penelitian
Kesimpulan
dan saran
penelitian
sesuai dengan
data penelitian.
Kesimpulan:
Terapi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan pada lansia yaitu terapi nonfarmakologi. Terapi nonfarmakologi yang dilakukan yaitu Cognitive-behavioral
therapy (CBT), yoga, music dan menyanyi, Wellbeing Plus Course. Terapi-terapi ini dapat dijadikan bahan implementasi di bidang keperawatan dalam merawat merawat pasien
sebagai keperawatan yang valid dalam intervensi meredakan kecemasan dan depresi, meningkatkan kualitas hidup. Pertama, CBT, CBT (Cognitive Behavioral Therapy) berfokus
pada memodifikasi proses pemikiran dan mengubah perilaku yang mengarah pada pemeliharaan kecemasan dan kekhawatiran. Kedua, yoga, kelas yoga memiliki focus yang kuat
pada nafas dan akan dimulai postur lebih aktif dan bergerak secara bertahap ke postur yang lebih menenangkan dan meditasi. Ketiga musik dan nyanyian, musik dan nyanyian
dapat digunakandengan mudah dan efektif sebagai intervensi keperawatan terapeutik. Terapi non-farmakologis alternatif, seperti musik, ketika digunakan bersama dengan
pengobatan farmakologi, memiliki potensi untuk meringankan gejala kecemasan pada lansia, sehingga musik dapat muncul sebagai terapi tambahan yang penting untuk
meningkatkan kehidupan lansia. Keempat, Wellbeing Plus Course, yaitu intervensi transdiagnostik yang dirancang untuk orang dewasa berusia 60 tahun ke atas dengan gejala
kecemasan atau suasana hati rendah, efektif dan dapat diterima. Terapi-terapi ini dapat dijadikan bahan implementasi di bidang keperawatan dalam merawat merawat pasien lansia
yang cemas.