SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
As-sunnah sebagai sumber hukum
• 1.Definisi Sunnah
• Secara etimologi (kebahasaan) kata sunnah berasal dari bahasa arab yang berarti jalan, cara atau tuntunan, baik yang terpuji maupun tercela. Hal ini didasarkan sebagaimana bunyi
hadis Nabi SAW:
•
• 1Abu Husain Muslimbin Hajaj bin Muslimal-Qusyairi al-Naisaburi, Shahih MuslimJuz
• VIII, Kitab Masykul Wamuwafiq, Hadis No. 6952 (Beirut: Darul Afaq Al-Jadidah, t.t ), h. 57
•
• 2.Shahih MuslimJuz III, Hadis No. 2398..., h. 86
• Kata as-sunnah sendiri memiliki bentuk jamak sunan, seperti halnya kata ghurfah jamaknya adalah ghuraf. Kata sunnah juga biasa digunakan sebagai lawan dari kata bid‟ah.
•
• 3Selain tercantumdalam hadis, pemakaian
• kata sunnah atau sunnan tersebut juga digunakan dalamAl-Qur‟an misalnya dalamQ.S Al-Anfal: 38 dan Al-Isra‟: 77.4
• Sedangkan secara terminologi (istilah), kata sunnah dapat memiliki arti yang berbeda-berbeda ditinjau dari tujuan masing-masing ahli atau ulama dalam bidang ilmu yang dikuasainya.
Misalnya saja yaitu menurut para ahli hadis, sunnah berarti segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad
• SAW dalam bentuk ucapan (qaul), perbuatan (fi‟il), ketetapan (taqrir), perangai, sopan santun ataupun sepak terjang perjuang annya baik sebelum maupun sesudah diangkatnya menjadi
Rasul.5 Menurut Syaikh Manna‟ Al- Qaththan dalamsalah satu karyanya menuliskan bahwa alasan pendefinisan tersebut salah satunya karena mereka dari sudut pandang Rasulullah
sebagai seorang imam pemberi petunjuk yang diberitakan oleh Allah SWT bahwa nabi adalah pusat teladan dan panutan bagi selu ruh umat manusia.6
• Pada umumnya pemakaian istilah sunnah sering digunakan secara
bergantian dengan istilah hadis, meskipun sebenarnya kedua istilah tersebut
memiliki perbedaan. Sunnah berisikan keteladanan Nabi, sedangkan hadis
adalah suatu informasi yang disandarkan kepada Nabi.
• Menurut M.M Azami, seorang pakar hadis kontemporer menyatakan bahwa
sebuah hadis bisa saja tidak mencangkup sunnah, namun dalam beberapa
hal sebuah hadis bisa saja merangkum sejumlah
• sunnah. Lihat: M.M Azami, Hadis Nabawi dan Sejarah Kodifikasinya, terj:
Ali Mustafa Yaqub 18
• 4Dalam Al-Qur‟an, kata sunnah dalam bentuk tunggal disebutkan sebanyak
14 kali.
• Sedangkan yang dalam bentuk jamak disebut sebanyak dua kali. Menurut
Jamal Al-Banna(adik)
• kandung Hasan Al-Banna) Al-Qur‟an menyebut sunnah untuk menunjukkan pada prinsip, dasar
• dan jalan yang ditetapkan Allah untuk masyarakat tertentu. Lihat: Jamal Al-Banna, Manifesto
• Fiqih Baru 2: Redefinisi dan Reposisi Al-Sunnah (Jakarta: Erlangga. 2008), h. 3
• 5Mustafa As-Siba‟i, Al-Hadis Sebagai Sumber Hukum ..., h. 68
• 6Manna‟ Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Hadis, terj: Mifdhol Abdurrahman Menurut para ahli ushul fiqih,
sunnah cukup diartikan dengan segala sesuatu yang bersumber dari nabi, baik dalam bentuk ucapan, perbuatan
maupun ketetapannya. Para ulama kalangan ini lebih cenderung memandang nabi sebagai peletak dasar hukum
syara‟ yang kemudian dijadikan landasan ijtihad oleh para mujtahid sesudahnya.7 Sehingga mereka hanya
memusatkan
• perhatian itu terhadap perkataan, perbuatan dan ketetapan rasul, utamanya yang berkaitan dengan penetapan
hukum dan memutuskannya.8 Lain halnya lagi dengan dua kalangan ahli sebelumnya, para ahli fiqih pun
memiliki pemahaman yang berbeda tentang definisi sunnah,9 menurut mereka sunnah merupakan suatu
perintah atau ketetapan yang berasal dari rasul namun sifatnya bukan hukum waib. Ia adalah salah satu dari
hukum lima, yaitu: wajib, sunnah, haram, makruh dan mubah. Hal ini menurut Asunnah
• 2.Macam-Macam Sunnah
• Sebagaimana pembahasan yang telah ada sebelumnya bahwa sunnah nabi adalah segala sesuatu yang
bersumber dari Rasulullah SAW, baik itu berupa ucapan (qauliyyah), perbuatan (fi‟liyyah) maupun ketetapan
(taqrir). Ketiganya ini termasuk dalam kategori macam-macam sunnah nabi dilihat dari bentuk
penyampaiannya oleh rasul. Sedangkan dari segi kandungan, sunnah nabi pun terdiri dari beberapa macam
yaitu mulai dari bermuatan aqidah, akhlak, ibadah, mu‟amalah, hukum hingga yang bermuatan tentang kabar-
kabar gembira (kenikmatan) maupun yang berupa ancaman atau siksa. Sunnah qauliyyah adalah sunnah yang
bersumber dari perkataan atau ucapan Rasulullah SAW. Pada bagian sunnah ini cakupan informasinya lebih
cenderung pada persoalan yang berkaitan dengan pembinaan hukum agama atau bisa juga berupa penjelasan
tentang makna-makna yang terkandung dalam ayat Al-Qur‟an. Contohnya dalam hal ini adalah tentang sabda
nabi,” innama a‟malu binniyat” (sesungguhnya segala amal perbuatan harus disertai dengan niat).20
• Adapun yang dimaksud dengan sunnha fi‟liyyah yaitu sunnah yang bersumber dari segala bentuk perbuatan
Nabi SAW. Bisa jadi hal itu terkait
• 4
• Mustafa As-Siba‟i, Al-Hadis Sebagai Sumber Hukum ..., h. 68-69 dengan persoalan ibadah atau lainnya,
misalnya tentang tatacara melaksanakan shalat, cara melaksanakan ibadah haji, atau bisa juga terkait
penyelenggaraan peradilan dengan menggunakan saksi dan sumpah. Sedangkan yang disebut sunnah taqriri
yaitu sunnah yang berupa
•
bentuk respon diamnya Nabi SAW terhadap segala perbuatan sahabat yang dibiarkannya saja. Apabila rasul
bersikap demikian maka hal itu mengisyaratkan persetujuannya rasul bahwa perbuatan tersebut boleh saja
dilakukan dan tidak melanggar hukum syara‟. As-Syiba‟i menyebutkan bahwa sunnah taqriri terbagi menjadi
dua, yaitu taqrir sukuti (nabi hanya membiarkan) dan izhar ihtishan wa ta‟yid (nabi memberi pernyataan tegas
tentang baik atau buruknya).21 Contohnya dalam hal ini adalah adanya peristiwa pada saat rasul diberi
hidangan jamuan makanan berupa daging biawak, namun rasul tidak memakannya. Kemudian beberapa
sahabat menanyakan terkait hal itu kepada rasul,” Apakah makanan ini haram ya
• Rasulullah? Lalu rasul menjawab,” Tidak, hanya saja makanan ini tidak terdapat pada kaumku dan aku tidak
menyukainya
• 3.Hubungan asunnah dengan al-Quran
• Ditinjau dari hukum yang ada maka hubungan As-Sunnah dengan Al-Qur-an, sebagai berikut:
•
• As-Sunnah berfungsi sebagai penguat hukum yang sudah ada di dalam Al-Qur-an. Dengan demikian hukum
tersebut mempunyai dua sumber dan terdapat pula dua dalil. Yaitu dalildalil yang tersebut di dalam Al-Qur-an
dan dalil penguat yang datang dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Berdasarkan hukum-hukum
tersebut banyak kita dapati perintah dan larangan. Ada perintah mentauhidkan Allah, berbuat baik kepada
kedua orang tua, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, ibadah haji ke Baitullah,
dan disamping itu dilarang menyekutukan Allah, menyakiti kedua orang tua, serta banyak lagi yang lainnya.
•
• Terkadang As-Sunnah itu berfungsi sebagai penafsir atau pemerinci hal-hal yang disebut secara mujmal dalam
Al-Qur-an, atau memberikan taqyid, atau memberikan takhshish dan ayat-ayatAl-Qur-an yang muthlaq dan
‘aam (umum). Karena tafsir, taqyid dan takhshish yang datang dari As-Sunnah itu memberi penjelasan kepada
makna yang dimaksud di dalam Al-Qur-an.
• Dalam hal ini Allah telah memberi wewenang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memberikan
penjelasan terhadap nash-nashAl-Qur-an dengan firman-Nya :
•
•
ِ‫إ‬ َ‫ل‬ ِ‫ِز‬ِّ ُ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ
‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ َِِ‫ن‬ ِ ِّ‫ي‬ َُِ‫تب‬ِ‫ل‬ َ‫ر‬ ْ‫ك‬ ِِِِّ‫ذ‬‫ال‬ َ‫ك‬ َِْ‫ي‬‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ز‬َ‫ن‬‫أ‬َ‫و‬ ۗ ِ‫ر‬ ُ‫ب‬ُّ‫الز‬َ‫و‬ ِ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ن‬ ِِِِّ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬
َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ْه‬‫ي‬َ‫ل‬
َ‫ن‬‫و‬ُ‫َّر‬‫ك‬ َِ َ‫ف‬َ‫ت‬‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬
•
• “Keterangan-keterangan (mukjizat) dan Kitab-Kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Quran, agar kamu
menerangkan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.”
[An-Nahl/16: 44]
•
• Di antara contohAs-Sunnah mentakhshishAl-Qur-an adalah:
•
•
ِ‫ن‬ ْ‫ي‬ ََِ‫ثي‬ُ‫ن‬ ْ
ِْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ظ‬ِِّ َ‫ح‬ ْ
ُِ‫ل‬‫ث‬ِ‫م‬ ِ‫ر‬ َ‫ك‬َّ‫ذ‬‫ل‬ِ‫ل‬ ۖ ُِْ‫م‬‫ِك‬‫د‬ ََِ‫ل‬ َِ ْ‫أو‬ ِ‫في‬ ِِّ َُِّ‫ل‬‫ال‬ ُُِ‫م‬‫يك‬ ِ
‫وص‬ُ‫ي‬
•
• “Allah berwasiat kepada kamu tentang anak-anak kamu, bagi laki-laki bagiannya sama dengan dua orang
perempuan…” [An-Nisaa’/4: 11]
• Ayat ini ditakhshish oleh As-Sunnah sebagai berikut:
•
• Para Nabi tidak boleh mewariskan apa-apa untuk anak-anaknya dan apa yang mereka tinggalkan adalah
sebagai shadaqah,
• Tidak boleh orang tua kafir mewariskan kepada anak yang muslim atau sebaliknya, dan Pembunuh tidak
mewariskan apa-apa[1].
• As-Sunnah mentaqyid kemutlakan al-Qur-an:
• “Pencurilaki-laki dan perempuan, hendaklah dipotong kedua tangannya…” [Al-Maa-idah/5: 38]
•
• Ayat ini tidak menjelaskan sampai di manakah batas tangan yang akan dipotong. Maka dari as-Sunnah lah
didapat penjelasannya, yakni sampai pergelangan tangan[2]..
•
• 3. TerkadangAs-Sunnah menetapkan dan membentuk hukum yang tidak terdapat di dalam Al-Qur-an.Di antara
hukum-hukumitu ialah tentang haramnya memakan daging keledai negeri, daging binatang buas yang mempunyai
taring, burung yang mempunyai kuku tajam, juga tentang haramnya mengenakan kain sutera dan cincin emas bagi
kaum laki-laki. Semua ini disebutkan dalam hadits-hadits yang shahih.
•
• Dengan demikian tidak mungkin terjadi kontradiksi antaraAl-Qur-an dengan As-Sunnah selama-lamanya.
•
• Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Apa-apa yang telah disunnahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
yang tidak terdapat pada Kitabullah, maka hal itu merupakan hukumAllah juga. SebagaimanaAllah mengabarkan
kepada kita dalam firman-Nya:
•
•
َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫في‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ي‬ َِِِّ‫ذ‬‫ال‬ ِِّ َِِِّ‫ل‬‫ال‬ ِ‫ط‬‫ا‬َ‫ر‬ ِ
‫ص‬ َ ‫م‬ ‫ي‬ َِِ‫تق‬ْ‫س‬ُّ‫م‬ ‫اط‬َ‫ر‬ ِ
‫ص‬ َ‫ى‬ ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ِي‬‫د‬ َِْ‫ه‬‫ت‬َ‫ل‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬
ِ
‫ض‬ َِ ْ‫ر‬ ْ
ِْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫في‬ ‫ا‬
ۗ
ُ‫ر‬ ‫ي‬ َِ ِ
‫تص‬ ِِّ َِِِّ‫ل‬‫ال‬ َ‫لى‬ِ‫إ‬ َِ ََِ‫ل‬‫أ‬
ُ‫ر‬ ‫و‬ ُُِ‫م‬ ْ
ِْ‫ل‬‫ا‬
•
• “…Sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-
Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepadaAllah-lah kembali semua
urusan.” [Asy-Syura/42: 52-53]
•
• Rasulullah Shallallahu ‘alaihi was allam telah menerangkan hukum yang terdapat dalam
• Kitabullah, dan beliau menerangkan atau menetapkan pula hukum yang tidak terdapat dalam Kitabullah. Dan
segala yang beliau tetapkan pasti Allah mewajibkan kepada kita untuk mengikutinya. Allah menjelaskan
barangsiapa yang mengikutinya berarti ia taat kepada-Nya, dan barangsiapa yang tidak mengikuti beliau berarti
ia telah berbuat maksiat kepada-Nya, yang demikian itu tidak boleh bagi seorang makhluk pun untuk
melakukannya. Dan Allah tidak memberikan kelonggaran kepada siapa pun untuk tidak mengikuti Sunnah-
Sunnah
• Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”[5]
• Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Hubungan As-Sunnah dengan Al-Qur-an ada 3 macam, sebagai berikut:
•
• Terkadang As-Sunnah berfungsi sebagai penguat hukum yang sudah ada di dalam Al-Qur-an.
• Terkadang As-Sunnah berfungsi sebagai penafsir dan pemerinci hal-hal yang disebut secara mujmal di dalam
Al-Qur-an.
• Terkadang As-Sunnah menetapkan dan membentuk hukum yang tidak terdapat di dalam AlQur-an, apakah itu
hukumnya wajib atau haram yang tidak disebut haramnya dalam Al-Quran. Dan tidak pernah keluar dari ketiga
pembagian ini. Maka As-Sunnah tidak bertentangan dengan Al-Qur-an sama sekali.
• Adapun hukum-hukum tambahan selain yang terdapat di dalam Al-Qur-an, maka hal itu merupakan tasyri’ dari
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang wajib bagi kita mentaatinya dan tidak boleh kita mengingkarinya.
Tasyri’ yang demikian ini bukanlah mendahului Kitabullah, bahkan hal itu sebagai wujud pelaksanaan perintah
Allah agar kita mentaati
• Rasul-Nya. Seandainya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak ditaati, maka ketaatan kita kepada Allah
tidak mempunyai arti sama sekali. Karena itu kita wajib taat terhadap apaapa yang sesuai dengan Al-Qur-an
dan terhadap apa-apa yang beliau tetapkan hukumnya yang tidak terdapat di dalam Al-Qur-an.
• Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
•
•
ِِّ ََِّ‫ل‬‫ال‬ َ‫ع‬‫ا‬ ََِ‫ط‬‫أ‬ َِْ‫د‬‫ق‬َ‫ف‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ ِ‫ع‬ِ‫ط‬ُ‫ي‬ ‫ن‬َّ‫م‬
•
• ‘Barangsiapa taat kepada Rasul berarti ia taat kepadaAllah…’” [An-Nisaa’/4: 80][6]
• 4.Fungsi Sunnah
• Sebagian besar ayat-ayat hk dlm al-Quran masih bersifat general (ijmali), yg masih memerlukan penjelasan
dlm implementasinya. Fungsi sunnah yg utama ialah ntk menjelaskan al-Quran sebagaimana disebutkan dalam
firmansAllah SWT:
• …..Dan kami turunkan kepadamu al-Quran agar kamu menjelaskan kepada umat manusia apa yang telah
diturunkan kepada mereka ….
• (QS. An-Nahl : 44)
• Dalam kedudukan sunnah sbg sumber dan dalil hk kedua, sunnah menjalankan fungsinya sbg:
• BayanTa’kid
• Yaitu menetapkan dan menegaskan hk-hk yg tersebut dlm al-Quran. Dalam bentuk ini sunnah hanya seperti
mengulangi apa yg dikatakan dlm al-Quran.
• Misal: dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat (QS.al-Baqarah:110). Sabda nabi: Islam dibangun diatas 5
prinsip. Yaitu pengakuan kesaksian bahwa tiada Tuhan selain allah dan Muhammad adalah rasul allah,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, menunaikan ibadah haji ke Baitullah dan melaksanakan puasa pada
bulan ramadhan (HR. Bukhari dan Muslim).
• BayanTafsir
• Yaitu memberikan penjelasan arti yg masih samar dlm al- Quran atau memperinci apa-apa yg dlm al-Quran
disebutkan secara garis besar, membatasi apa-apa yg oleh al-Quran disebut dlm bentuk umum atau memberikan
batasn terhadap apa yg disampaikan Allah secara mutlak.
• Misal:
• Perintah shalat disampaikan al-Quran dlm arti yang ijmal, yg masih samar artinya, karena dapat saja dipahami
daripadanya semata-mata hanya berdoa sebagai yg dikenal secara umum pada waktu itu. Kemudian Nabi
melakukan perbuatan Shalat secara jelas dan terperinci dan menjelaskannya kepada umatnya:
• “inilah shalat itu dan kerjakanlah shalat itu sebagaimana kamu lihat saya mengerjakannya.
• BayanTasyri’
• ◦ Yaitu menetapkan suatu hk dlm sunnah yg secara jelas tidak disebutkan dlm al-Quran. Dengan demikian
kelihatan bahwa sunnah menetapkan sendiri hk yg tidak ditetapkan oleh al-Quran.
• ◦ Misal: Allah SWT menyebutkan dlm al-Quran tentang haramnya memakan bangkai, darah, daging babi dan
sesuatu yg disembelih tidak dgn menyebut nama Allah (QS. Al- Maidah : 3 ).
• ◦ Kemudian Nabi mengatakan “haramnya setiap binatang buas yang bertaring dan burung yang kukunya
mencekam.” Larangan ini secara lahir dapat dikatakan sbg hkm baru yg ditetapkan oleh Nabi. Sebenarnya
larangan Nabi itu hanyalah penjelasan terhadap larangan Allah memakan sesuatu yg kotor (QS. Al-A’raf: 33 )i
Terimakasih~

More Related Content

Similar to Presentasi.pdf

Sumber Hukum Islam
Sumber Hukum IslamSumber Hukum Islam
Sumber Hukum Islamheckaathaya
 
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptxAIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptxAnggita854299
 
Makalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsanMakalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsanMuli Bluelovers
 
FENOMENA INKAR SUNNAH
FENOMENA INKAR SUNNAHFENOMENA INKAR SUNNAH
FENOMENA INKAR SUNNAHIdrus Abidin
 
ppt .TERMINOLOGI DAN SEJARAH PERKEMBANGAN ULUMUL HADITS.pptx
ppt .TERMINOLOGI DAN SEJARAH PERKEMBANGAN ULUMUL HADITS.pptxppt .TERMINOLOGI DAN SEJARAH PERKEMBANGAN ULUMUL HADITS.pptx
ppt .TERMINOLOGI DAN SEJARAH PERKEMBANGAN ULUMUL HADITS.pptxNunuNurhayati3
 
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'anFungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'anJimatul Arrobi
 
Studi hadist kelompok 1
Studi hadist kelompok 1Studi hadist kelompok 1
Studi hadist kelompok 1NaufalAbyan5
 
SEJARAH ZAMAN PERUNDANGAN ISLAM
SEJARAH ZAMAN PERUNDANGAN ISLAMSEJARAH ZAMAN PERUNDANGAN ISLAM
SEJARAH ZAMAN PERUNDANGAN ISLAMAina Zambry
 
Hadis sebagai sumber ajaran islam
Hadis sebagai sumber ajaran islamHadis sebagai sumber ajaran islam
Hadis sebagai sumber ajaran islamkristinwiranata
 
Pembiasaan Pembacaan Hadits dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...
Pembiasaan Pembacaan Hadits  dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...Pembiasaan Pembacaan Hadits  dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...
Pembiasaan Pembacaan Hadits dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
 
Makalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhMakalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhindah pertiwi
 
Presentasi kelompok 3 studi hadis.pptx
Presentasi kelompok 3 studi hadis.pptxPresentasi kelompok 3 studi hadis.pptx
Presentasi kelompok 3 studi hadis.pptxAlfanNur3
 
Materi sumber-hukum-islam
Materi sumber-hukum-islamMateri sumber-hukum-islam
Materi sumber-hukum-islamDewwii Casono
 
Materi sumber-hukum-islam
Materi sumber-hukum-islamMateri sumber-hukum-islam
Materi sumber-hukum-islamRisqi19
 
Ilmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisIlmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisQomaruz Zaman
 
Kitab Risalah Ahlusunnah Waljamaah
Kitab Risalah Ahlusunnah WaljamaahKitab Risalah Ahlusunnah Waljamaah
Kitab Risalah Ahlusunnah WaljamaahRoni Setyawan
 

Similar to Presentasi.pdf (20)

Sumber Hukum Islam
Sumber Hukum IslamSumber Hukum Islam
Sumber Hukum Islam
 
Mashadirul Ahkam.pptx
Mashadirul Ahkam.pptxMashadirul Ahkam.pptx
Mashadirul Ahkam.pptx
 
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptxAIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
 
3. SUMBER HUKUM ISLAM.pptx
3. SUMBER HUKUM ISLAM.pptx3. SUMBER HUKUM ISLAM.pptx
3. SUMBER HUKUM ISLAM.pptx
 
Makalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsanMakalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsan
 
agama.pptx
agama.pptxagama.pptx
agama.pptx
 
FENOMENA INKAR SUNNAH
FENOMENA INKAR SUNNAHFENOMENA INKAR SUNNAH
FENOMENA INKAR SUNNAH
 
ppt .TERMINOLOGI DAN SEJARAH PERKEMBANGAN ULUMUL HADITS.pptx
ppt .TERMINOLOGI DAN SEJARAH PERKEMBANGAN ULUMUL HADITS.pptxppt .TERMINOLOGI DAN SEJARAH PERKEMBANGAN ULUMUL HADITS.pptx
ppt .TERMINOLOGI DAN SEJARAH PERKEMBANGAN ULUMUL HADITS.pptx
 
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'anFungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
 
Studi hadist kelompok 1
Studi hadist kelompok 1Studi hadist kelompok 1
Studi hadist kelompok 1
 
SEJARAH ZAMAN PERUNDANGAN ISLAM
SEJARAH ZAMAN PERUNDANGAN ISLAMSEJARAH ZAMAN PERUNDANGAN ISLAM
SEJARAH ZAMAN PERUNDANGAN ISLAM
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
Hadis sebagai sumber ajaran islam
Hadis sebagai sumber ajaran islamHadis sebagai sumber ajaran islam
Hadis sebagai sumber ajaran islam
 
Pembiasaan Pembacaan Hadits dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...
Pembiasaan Pembacaan Hadits  dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...Pembiasaan Pembacaan Hadits  dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...
Pembiasaan Pembacaan Hadits dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...
 
Makalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhMakalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqh
 
Presentasi kelompok 3 studi hadis.pptx
Presentasi kelompok 3 studi hadis.pptxPresentasi kelompok 3 studi hadis.pptx
Presentasi kelompok 3 studi hadis.pptx
 
Materi sumber-hukum-islam
Materi sumber-hukum-islamMateri sumber-hukum-islam
Materi sumber-hukum-islam
 
Materi sumber-hukum-islam
Materi sumber-hukum-islamMateri sumber-hukum-islam
Materi sumber-hukum-islam
 
Ilmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisIlmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratis
 
Kitab Risalah Ahlusunnah Waljamaah
Kitab Risalah Ahlusunnah WaljamaahKitab Risalah Ahlusunnah Waljamaah
Kitab Risalah Ahlusunnah Waljamaah
 

More from CiciParamida4

PPT SILABUS 7 KEOMPOK 3.pptx
PPT SILABUS 7 KEOMPOK 3.pptxPPT SILABUS 7 KEOMPOK 3.pptx
PPT SILABUS 7 KEOMPOK 3.pptxCiciParamida4
 
Kelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdfKelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdfCiciParamida4
 
makalah pancasila.pdf
makalah pancasila.pdfmakalah pancasila.pdf
makalah pancasila.pdfCiciParamida4
 
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsa
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsaPANCASILA dalam konteks perjuangan bangsa
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsaCiciParamida4
 

More from CiciParamida4 (6)

KELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdfKELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdf
 
Dokumen.pdf
Dokumen.pdfDokumen.pdf
Dokumen.pdf
 
PPT SILABUS 7 KEOMPOK 3.pptx
PPT SILABUS 7 KEOMPOK 3.pptxPPT SILABUS 7 KEOMPOK 3.pptx
PPT SILABUS 7 KEOMPOK 3.pptx
 
Kelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdfKelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdf
 
makalah pancasila.pdf
makalah pancasila.pdfmakalah pancasila.pdf
makalah pancasila.pdf
 
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsa
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsaPANCASILA dalam konteks perjuangan bangsa
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsa
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Presentasi.pdf

  • 2. • 1.Definisi Sunnah • Secara etimologi (kebahasaan) kata sunnah berasal dari bahasa arab yang berarti jalan, cara atau tuntunan, baik yang terpuji maupun tercela. Hal ini didasarkan sebagaimana bunyi hadis Nabi SAW: • • 1Abu Husain Muslimbin Hajaj bin Muslimal-Qusyairi al-Naisaburi, Shahih MuslimJuz • VIII, Kitab Masykul Wamuwafiq, Hadis No. 6952 (Beirut: Darul Afaq Al-Jadidah, t.t ), h. 57 • • 2.Shahih MuslimJuz III, Hadis No. 2398..., h. 86 • Kata as-sunnah sendiri memiliki bentuk jamak sunan, seperti halnya kata ghurfah jamaknya adalah ghuraf. Kata sunnah juga biasa digunakan sebagai lawan dari kata bid‟ah. • • 3Selain tercantumdalam hadis, pemakaian • kata sunnah atau sunnan tersebut juga digunakan dalamAl-Qur‟an misalnya dalamQ.S Al-Anfal: 38 dan Al-Isra‟: 77.4 • Sedangkan secara terminologi (istilah), kata sunnah dapat memiliki arti yang berbeda-berbeda ditinjau dari tujuan masing-masing ahli atau ulama dalam bidang ilmu yang dikuasainya. Misalnya saja yaitu menurut para ahli hadis, sunnah berarti segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad • SAW dalam bentuk ucapan (qaul), perbuatan (fi‟il), ketetapan (taqrir), perangai, sopan santun ataupun sepak terjang perjuang annya baik sebelum maupun sesudah diangkatnya menjadi Rasul.5 Menurut Syaikh Manna‟ Al- Qaththan dalamsalah satu karyanya menuliskan bahwa alasan pendefinisan tersebut salah satunya karena mereka dari sudut pandang Rasulullah sebagai seorang imam pemberi petunjuk yang diberitakan oleh Allah SWT bahwa nabi adalah pusat teladan dan panutan bagi selu ruh umat manusia.6
  • 3. • Pada umumnya pemakaian istilah sunnah sering digunakan secara bergantian dengan istilah hadis, meskipun sebenarnya kedua istilah tersebut memiliki perbedaan. Sunnah berisikan keteladanan Nabi, sedangkan hadis adalah suatu informasi yang disandarkan kepada Nabi. • Menurut M.M Azami, seorang pakar hadis kontemporer menyatakan bahwa sebuah hadis bisa saja tidak mencangkup sunnah, namun dalam beberapa hal sebuah hadis bisa saja merangkum sejumlah • sunnah. Lihat: M.M Azami, Hadis Nabawi dan Sejarah Kodifikasinya, terj: Ali Mustafa Yaqub 18 • 4Dalam Al-Qur‟an, kata sunnah dalam bentuk tunggal disebutkan sebanyak 14 kali. • Sedangkan yang dalam bentuk jamak disebut sebanyak dua kali. Menurut Jamal Al-Banna(adik)
  • 4. • kandung Hasan Al-Banna) Al-Qur‟an menyebut sunnah untuk menunjukkan pada prinsip, dasar • dan jalan yang ditetapkan Allah untuk masyarakat tertentu. Lihat: Jamal Al-Banna, Manifesto • Fiqih Baru 2: Redefinisi dan Reposisi Al-Sunnah (Jakarta: Erlangga. 2008), h. 3 • 5Mustafa As-Siba‟i, Al-Hadis Sebagai Sumber Hukum ..., h. 68 • 6Manna‟ Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Hadis, terj: Mifdhol Abdurrahman Menurut para ahli ushul fiqih, sunnah cukup diartikan dengan segala sesuatu yang bersumber dari nabi, baik dalam bentuk ucapan, perbuatan maupun ketetapannya. Para ulama kalangan ini lebih cenderung memandang nabi sebagai peletak dasar hukum syara‟ yang kemudian dijadikan landasan ijtihad oleh para mujtahid sesudahnya.7 Sehingga mereka hanya memusatkan • perhatian itu terhadap perkataan, perbuatan dan ketetapan rasul, utamanya yang berkaitan dengan penetapan hukum dan memutuskannya.8 Lain halnya lagi dengan dua kalangan ahli sebelumnya, para ahli fiqih pun memiliki pemahaman yang berbeda tentang definisi sunnah,9 menurut mereka sunnah merupakan suatu perintah atau ketetapan yang berasal dari rasul namun sifatnya bukan hukum waib. Ia adalah salah satu dari hukum lima, yaitu: wajib, sunnah, haram, makruh dan mubah. Hal ini menurut Asunnah
  • 5. • 2.Macam-Macam Sunnah • Sebagaimana pembahasan yang telah ada sebelumnya bahwa sunnah nabi adalah segala sesuatu yang bersumber dari Rasulullah SAW, baik itu berupa ucapan (qauliyyah), perbuatan (fi‟liyyah) maupun ketetapan (taqrir). Ketiganya ini termasuk dalam kategori macam-macam sunnah nabi dilihat dari bentuk penyampaiannya oleh rasul. Sedangkan dari segi kandungan, sunnah nabi pun terdiri dari beberapa macam yaitu mulai dari bermuatan aqidah, akhlak, ibadah, mu‟amalah, hukum hingga yang bermuatan tentang kabar- kabar gembira (kenikmatan) maupun yang berupa ancaman atau siksa. Sunnah qauliyyah adalah sunnah yang bersumber dari perkataan atau ucapan Rasulullah SAW. Pada bagian sunnah ini cakupan informasinya lebih cenderung pada persoalan yang berkaitan dengan pembinaan hukum agama atau bisa juga berupa penjelasan tentang makna-makna yang terkandung dalam ayat Al-Qur‟an. Contohnya dalam hal ini adalah tentang sabda nabi,” innama a‟malu binniyat” (sesungguhnya segala amal perbuatan harus disertai dengan niat).20 • Adapun yang dimaksud dengan sunnha fi‟liyyah yaitu sunnah yang bersumber dari segala bentuk perbuatan Nabi SAW. Bisa jadi hal itu terkait • 4
  • 6. • Mustafa As-Siba‟i, Al-Hadis Sebagai Sumber Hukum ..., h. 68-69 dengan persoalan ibadah atau lainnya, misalnya tentang tatacara melaksanakan shalat, cara melaksanakan ibadah haji, atau bisa juga terkait penyelenggaraan peradilan dengan menggunakan saksi dan sumpah. Sedangkan yang disebut sunnah taqriri yaitu sunnah yang berupa • bentuk respon diamnya Nabi SAW terhadap segala perbuatan sahabat yang dibiarkannya saja. Apabila rasul bersikap demikian maka hal itu mengisyaratkan persetujuannya rasul bahwa perbuatan tersebut boleh saja dilakukan dan tidak melanggar hukum syara‟. As-Syiba‟i menyebutkan bahwa sunnah taqriri terbagi menjadi dua, yaitu taqrir sukuti (nabi hanya membiarkan) dan izhar ihtishan wa ta‟yid (nabi memberi pernyataan tegas tentang baik atau buruknya).21 Contohnya dalam hal ini adalah adanya peristiwa pada saat rasul diberi hidangan jamuan makanan berupa daging biawak, namun rasul tidak memakannya. Kemudian beberapa sahabat menanyakan terkait hal itu kepada rasul,” Apakah makanan ini haram ya • Rasulullah? Lalu rasul menjawab,” Tidak, hanya saja makanan ini tidak terdapat pada kaumku dan aku tidak menyukainya
  • 7. • 3.Hubungan asunnah dengan al-Quran • Ditinjau dari hukum yang ada maka hubungan As-Sunnah dengan Al-Qur-an, sebagai berikut: • • As-Sunnah berfungsi sebagai penguat hukum yang sudah ada di dalam Al-Qur-an. Dengan demikian hukum tersebut mempunyai dua sumber dan terdapat pula dua dalil. Yaitu dalildalil yang tersebut di dalam Al-Qur-an dan dalil penguat yang datang dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Berdasarkan hukum-hukum tersebut banyak kita dapati perintah dan larangan. Ada perintah mentauhidkan Allah, berbuat baik kepada kedua orang tua, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, ibadah haji ke Baitullah, dan disamping itu dilarang menyekutukan Allah, menyakiti kedua orang tua, serta banyak lagi yang lainnya. • • Terkadang As-Sunnah itu berfungsi sebagai penafsir atau pemerinci hal-hal yang disebut secara mujmal dalam Al-Qur-an, atau memberikan taqyid, atau memberikan takhshish dan ayat-ayatAl-Qur-an yang muthlaq dan ‘aam (umum). Karena tafsir, taqyid dan takhshish yang datang dari As-Sunnah itu memberi penjelasan kepada makna yang dimaksud di dalam Al-Qur-an.
  • 8. • Dalam hal ini Allah telah memberi wewenang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memberikan penjelasan terhadap nash-nashAl-Qur-an dengan firman-Nya : • • ِ‫إ‬ َ‫ل‬ ِ‫ِز‬ِّ ُ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ َِِ‫ن‬ ِ ِّ‫ي‬ َُِ‫تب‬ِ‫ل‬ َ‫ر‬ ْ‫ك‬ ِِِِّ‫ذ‬‫ال‬ َ‫ك‬ َِْ‫ي‬‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ز‬َ‫ن‬‫أ‬َ‫و‬ ۗ ِ‫ر‬ ُ‫ب‬ُّ‫الز‬َ‫و‬ ِ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ن‬ ِِِِّ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ْه‬‫ي‬َ‫ل‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫َّر‬‫ك‬ َِ َ‫ف‬َ‫ت‬‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬ • • “Keterangan-keterangan (mukjizat) dan Kitab-Kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Quran, agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.” [An-Nahl/16: 44] • • Di antara contohAs-Sunnah mentakhshishAl-Qur-an adalah: • • ِ‫ن‬ ْ‫ي‬ ََِ‫ثي‬ُ‫ن‬ ْ ِْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ظ‬ِِّ َ‫ح‬ ْ ُِ‫ل‬‫ث‬ِ‫م‬ ِ‫ر‬ َ‫ك‬َّ‫ذ‬‫ل‬ِ‫ل‬ ۖ ُِْ‫م‬‫ِك‬‫د‬ ََِ‫ل‬ َِ ْ‫أو‬ ِ‫في‬ ِِّ َُِّ‫ل‬‫ال‬ ُُِ‫م‬‫يك‬ ِ ‫وص‬ُ‫ي‬ • • “Allah berwasiat kepada kamu tentang anak-anak kamu, bagi laki-laki bagiannya sama dengan dua orang perempuan…” [An-Nisaa’/4: 11]
  • 9. • Ayat ini ditakhshish oleh As-Sunnah sebagai berikut: • • Para Nabi tidak boleh mewariskan apa-apa untuk anak-anaknya dan apa yang mereka tinggalkan adalah sebagai shadaqah, • Tidak boleh orang tua kafir mewariskan kepada anak yang muslim atau sebaliknya, dan Pembunuh tidak mewariskan apa-apa[1]. • As-Sunnah mentaqyid kemutlakan al-Qur-an: • “Pencurilaki-laki dan perempuan, hendaklah dipotong kedua tangannya…” [Al-Maa-idah/5: 38] • • Ayat ini tidak menjelaskan sampai di manakah batas tangan yang akan dipotong. Maka dari as-Sunnah lah didapat penjelasannya, yakni sampai pergelangan tangan[2].. •
  • 10. • 3. TerkadangAs-Sunnah menetapkan dan membentuk hukum yang tidak terdapat di dalam Al-Qur-an.Di antara hukum-hukumitu ialah tentang haramnya memakan daging keledai negeri, daging binatang buas yang mempunyai taring, burung yang mempunyai kuku tajam, juga tentang haramnya mengenakan kain sutera dan cincin emas bagi kaum laki-laki. Semua ini disebutkan dalam hadits-hadits yang shahih. • • Dengan demikian tidak mungkin terjadi kontradiksi antaraAl-Qur-an dengan As-Sunnah selama-lamanya. • • Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Apa-apa yang telah disunnahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tidak terdapat pada Kitabullah, maka hal itu merupakan hukumAllah juga. SebagaimanaAllah mengabarkan kepada kita dalam firman-Nya: • • َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫في‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ي‬ َِِِّ‫ذ‬‫ال‬ ِِّ َِِِّ‫ل‬‫ال‬ ِ‫ط‬‫ا‬َ‫ر‬ ِ ‫ص‬ َ ‫م‬ ‫ي‬ َِِ‫تق‬ْ‫س‬ُّ‫م‬ ‫اط‬َ‫ر‬ ِ ‫ص‬ َ‫ى‬ ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ِي‬‫د‬ َِْ‫ه‬‫ت‬َ‫ل‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ِ ‫ض‬ َِ ْ‫ر‬ ْ ِْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫في‬ ‫ا‬ ۗ ُ‫ر‬ ‫ي‬ َِ ِ ‫تص‬ ِِّ َِِِّ‫ل‬‫ال‬ َ‫لى‬ِ‫إ‬ َِ ََِ‫ل‬‫أ‬ ُ‫ر‬ ‫و‬ ُُِ‫م‬ ْ ِْ‫ل‬‫ا‬ • • “…Sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan- Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepadaAllah-lah kembali semua urusan.” [Asy-Syura/42: 52-53]
  • 11. • • Rasulullah Shallallahu ‘alaihi was allam telah menerangkan hukum yang terdapat dalam • Kitabullah, dan beliau menerangkan atau menetapkan pula hukum yang tidak terdapat dalam Kitabullah. Dan segala yang beliau tetapkan pasti Allah mewajibkan kepada kita untuk mengikutinya. Allah menjelaskan barangsiapa yang mengikutinya berarti ia taat kepada-Nya, dan barangsiapa yang tidak mengikuti beliau berarti ia telah berbuat maksiat kepada-Nya, yang demikian itu tidak boleh bagi seorang makhluk pun untuk melakukannya. Dan Allah tidak memberikan kelonggaran kepada siapa pun untuk tidak mengikuti Sunnah- Sunnah • Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”[5] • Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Hubungan As-Sunnah dengan Al-Qur-an ada 3 macam, sebagai berikut: •
  • 12. • Terkadang As-Sunnah berfungsi sebagai penguat hukum yang sudah ada di dalam Al-Qur-an. • Terkadang As-Sunnah berfungsi sebagai penafsir dan pemerinci hal-hal yang disebut secara mujmal di dalam Al-Qur-an. • Terkadang As-Sunnah menetapkan dan membentuk hukum yang tidak terdapat di dalam AlQur-an, apakah itu hukumnya wajib atau haram yang tidak disebut haramnya dalam Al-Quran. Dan tidak pernah keluar dari ketiga pembagian ini. Maka As-Sunnah tidak bertentangan dengan Al-Qur-an sama sekali. • Adapun hukum-hukum tambahan selain yang terdapat di dalam Al-Qur-an, maka hal itu merupakan tasyri’ dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang wajib bagi kita mentaatinya dan tidak boleh kita mengingkarinya. Tasyri’ yang demikian ini bukanlah mendahului Kitabullah, bahkan hal itu sebagai wujud pelaksanaan perintah Allah agar kita mentaati • Rasul-Nya. Seandainya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak ditaati, maka ketaatan kita kepada Allah tidak mempunyai arti sama sekali. Karena itu kita wajib taat terhadap apaapa yang sesuai dengan Al-Qur-an dan terhadap apa-apa yang beliau tetapkan hukumnya yang tidak terdapat di dalam Al-Qur-an.
  • 13. • Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: • • ِِّ ََِّ‫ل‬‫ال‬ َ‫ع‬‫ا‬ ََِ‫ط‬‫أ‬ َِْ‫د‬‫ق‬َ‫ف‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ ِ‫ع‬ِ‫ط‬ُ‫ي‬ ‫ن‬َّ‫م‬ • • ‘Barangsiapa taat kepada Rasul berarti ia taat kepadaAllah…’” [An-Nisaa’/4: 80][6]
  • 14. • 4.Fungsi Sunnah • Sebagian besar ayat-ayat hk dlm al-Quran masih bersifat general (ijmali), yg masih memerlukan penjelasan dlm implementasinya. Fungsi sunnah yg utama ialah ntk menjelaskan al-Quran sebagaimana disebutkan dalam firmansAllah SWT: • …..Dan kami turunkan kepadamu al-Quran agar kamu menjelaskan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka …. • (QS. An-Nahl : 44) • Dalam kedudukan sunnah sbg sumber dan dalil hk kedua, sunnah menjalankan fungsinya sbg: • BayanTa’kid • Yaitu menetapkan dan menegaskan hk-hk yg tersebut dlm al-Quran. Dalam bentuk ini sunnah hanya seperti mengulangi apa yg dikatakan dlm al-Quran. • Misal: dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat (QS.al-Baqarah:110). Sabda nabi: Islam dibangun diatas 5 prinsip. Yaitu pengakuan kesaksian bahwa tiada Tuhan selain allah dan Muhammad adalah rasul allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, menunaikan ibadah haji ke Baitullah dan melaksanakan puasa pada bulan ramadhan (HR. Bukhari dan Muslim).
  • 15. • BayanTafsir • Yaitu memberikan penjelasan arti yg masih samar dlm al- Quran atau memperinci apa-apa yg dlm al-Quran disebutkan secara garis besar, membatasi apa-apa yg oleh al-Quran disebut dlm bentuk umum atau memberikan batasn terhadap apa yg disampaikan Allah secara mutlak. • Misal: • Perintah shalat disampaikan al-Quran dlm arti yang ijmal, yg masih samar artinya, karena dapat saja dipahami daripadanya semata-mata hanya berdoa sebagai yg dikenal secara umum pada waktu itu. Kemudian Nabi melakukan perbuatan Shalat secara jelas dan terperinci dan menjelaskannya kepada umatnya: • “inilah shalat itu dan kerjakanlah shalat itu sebagaimana kamu lihat saya mengerjakannya.
  • 16. • BayanTasyri’ • ◦ Yaitu menetapkan suatu hk dlm sunnah yg secara jelas tidak disebutkan dlm al-Quran. Dengan demikian kelihatan bahwa sunnah menetapkan sendiri hk yg tidak ditetapkan oleh al-Quran. • ◦ Misal: Allah SWT menyebutkan dlm al-Quran tentang haramnya memakan bangkai, darah, daging babi dan sesuatu yg disembelih tidak dgn menyebut nama Allah (QS. Al- Maidah : 3 ). • ◦ Kemudian Nabi mengatakan “haramnya setiap binatang buas yang bertaring dan burung yang kukunya mencekam.” Larangan ini secara lahir dapat dikatakan sbg hkm baru yg ditetapkan oleh Nabi. Sebenarnya larangan Nabi itu hanyalah penjelasan terhadap larangan Allah memakan sesuatu yg kotor (QS. Al-A’raf: 33 )i