Makalah ini membahas tentang penggunaan kalimat efektif dan cara mengedit kalimat yang tidak efektif. Dibahas pengertian kalimat efektif, ciri-ciri kalimat efektif seperti kesatuan, kesejajaran, dan penekanan. Juga cara penyusunan kalimat efektif yang sesuai EYD, sistematis, dan tidak boros kata. Selain itu dijelaskan unsur-unsur kalimat efektif seperti
1. MAKALAH
MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF DAN MENGEDIT KALIMAT YANG
TIDAK EFEKTIF
Dosen Pengampu : Liga Febrina
Kelompok 4 :
Novita Ester
Adesyabri
Nuriyatul Jalilah
Sri Langi
Syarifah Isyati Rhodiah
Senja Tri Hartari
PERGURUAN TINGGI PERSADA BUNDA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Jalan Diponegoro NO.42 Suka Mulia Sail, Simpang Empat, Kec. Pekanbaru Kota, Riau
28156
2. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Sejarah
pertubuhan,fungsi,dan ragam bahasa indonesia“.
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Liga Febriana yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan penulisan biar bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah kami ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Pekanbaru, Oktober 2022
Kelompok 4
3. DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................
Daftar Isi .................................................
BAB I : Pendahuluan .................................................
a. Latar Belakang .................................................
b. Rumusan Masalah .................................................
c. Tujuan Masalah .................................................
BAB II : Pembahasan .................................................
BAB III : Penutup .................................................
a. Kesimpulan .................................................
b. Saran .................................................
Daftar Pustaka .................................................
4. BAB I : PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama
anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau
perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah
dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan
itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya
secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi
syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat
yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu,
pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak
efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan
segala permasalahannya.
RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian dan ciri-ciri dari kalimat efektif?
2. Bagaimana cara penyusunan kalimat efektif?
3. Bagaimana cara pengeditan kalimat yang tidak efektif?
TUJUAN MASALAH
1. Kita dapat mengetahui pengertian dan ciri-ciri kalimat efektif
2. Kita dapat mengetahui cara penyusunan kalimat efektif
3. Kita dapat mengetahui cara pengeditan kalimat yang tidak efektif
5. BAB II : PEMBAHASAN
A. Kalimat Efektif
1. Pengertian Kalimat Efektif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat adalah satuan
bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara
aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Sementara, efektif dalam KBBI diartikan
sebagai ada efek (akibat, pengaruh, kesan). Jadi dapat diartikan, kalimat efektif adalah
satuan bahasa yang lengkap dan sesuai kaidah yang dapat mengakibatkan pembaca
atau pendengar mudah memahami.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai
dengan yang diharapkan oleh penulis atau pembicara. Suatu kalimat dapat dikatakan
efektif jika si penerima pesan dapat menyampaikan kembali gagasan, pesan, perasaan,
ataupun pemberitahuan sebagaimana yang dimaksud oleh pemberi pesan.
2. Ciri-ciri kalimat efektif
1) Kesatuan dan Kesepadanan
Kalimat efektif harus memiliki keseimbangan antara pikiran atau gagasan
dengan struktur bahasa yang dipergunakan. Kesepadanan kalimat ini dapat dilihat dari
struktur bahasa dalam mendukung gagasan atau konsep yang merupakan kepaduan
pikiran.
Pada umumnya dalam sebuah kalimat terdapat satu ide atau gagasan yang
hendak disampaikan. Kesatuan dalam suatu kalimat bisa dibentuk jika ada keselarasan
antar subjek-predikat, predikat-objek, dan predikat keterangan.
2) Kesejajaran
Kalimat efektif juga harus mengandung kesejajaran antara gagasan yang
diungkapkan dan bentuk bahasa sebagai sarana pengungkapnya. Kesejajaran dalam
6. kalimat adalah penggunaan bentuk-bentuk kata atau kalimat atau konstruksi bahasa
yang sama dan dipakai untuk memberi kejelasan kalimat secara keseluruhan.
3) Penekanan
Setiap kalimat memiliki sebuah gagasan pokok yang ingin ditekankan atau
ditonjolkan penulis untuk pembaca atau pendengar. Seorang pembicara akan memberi
penekanan pada bagian kalimat dengan memperlambat ucapan, meningkatkan suara,
dan sebagainya.
Penekanan dalam kalimat adalah upaya pemberian aksentuasi, pemusatan
perhatian pada salah satu unsur atau bagian kalimat, agar unsur atau bagian kalimat
yang diberi penegasan/penekanan itu lebih mendapat perhatian dari pendengar atau
pembaca.
Dalam penulisan ada berbagai cara untuk memberi penekanan pada kalimat,
antara lain dengan cara pemindahan letak frase dan mengulangi kata-kata yang sama.
4) Hemat kata
Hemat dalam kalimat efektif maksudnya adalah kehematan dalam pemakaian
kata, frase atau bentuk lainnya yang dianggap tidak perlu. Sebuah kata dikatakan
hemat bukan karena jumlah katanya sedikit, melainkan menyangkut tentang
gramatikal dan makna kata.
Poin utamanya adalah seberapa banyaknya kata yang bermanfaat dan penting
bagi pembaca atau pendengar. Untuk membuat kalimat efektif yang hemat setidaknya
hindari pengulangan subjek kalimat, hiponim, bentuk kata bersinonim, makna jamak
yang ganda, pemakaian kata depan 'dari' dan 'daripada'.
5) Variasi Struktur Kalimat
Seseorang akan dapat menulis dengan baik apabila ia juga seorang pembaca
yang baik. Akan tetapi, pembaca yang baik tidak berarti ia juga penulis yang baik.
Seorang penulis harus menyadari bahwa tulisan yang dibuatnya akan dibaca orang
lain.
Sebuah bacaan atau tulisan yang baik merupakan suatu komposisi yang dapat
memikat pembacanya untuk terus membaca sampai selesai. Salah satu caranya adalah
menggunakan variasi kalimat yang didapatkan dengan membaca dan memperkaya
kata-kata.
7. Ciri-ciri lainnya:
1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur Subjek (S) dan Predikat
(P).
2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3. Menggunakan diksi yang tepat.
4. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis
dan sistematis.
5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
6. Melakukan penekanan ide pokok.
7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
8. Menggunakan variasi struktur kalimat.
3. Penyusunan kalimat efektif
1) Sudah Sesuai dengan EYD
Syarat yang pertama adalah kata-kata dalam kalimat harus sesuai dengan
EYD, yang menjadi kaidah utama dalam penulisan kalimat bahasa Indonesia.
Sehingga penting untuk selalu menggunakan kata-kata baku, yakni penulisannya
sudah sesuai dengan EYD.
Selain itu, kalimat efektif juga harus memiliki tanda baca yang tepat. Sehingga
makna atau maksud dari kalimat tersebut jelas. Kalimat perintah akan diakhiri dengan
tanda seru, kalimat tanya akan diakhiri dengan tanda tanya, dan kalimat penjelas atau
standar akan diakhiri tanda titik.
Ketentuan ini menjadi ketentuan dasar yang wajib dipahami dan diterapkan
setiap kali menyusun karya tulis. Supaya kalimat di dalam karya tersebut memang
merupakan kalimat efektif, sejak lembar pertama sampai lembar terakhir.
2) Susunannya Sistematis
Kalimat juga bisa dikatakan efektif ketika susunannya tepat atau sistematis
yang mengandung semua unsur kalimat yang baik dan benar. Sehingga suatu kalimat
belum bisa disebut efektif meskipun sudah memakai kata-kata baku jika susunannya
amburadul.
8. Urutan kata dalam kalimat perlu dibuat sistematis, sederhana, dan mudah
dipahami agar tidak membuat pembacanya pusing. Jadi, seorang penulis perlu
mengecek kembali hasil tulisannya. Supaya bisa mengoreksi kalimat yang belakangan
baru diketahui tidak efektif.
Kalimat yang efektif memiliki susunan dimulai dari subjek, predikat, dan
disusul dengan objek atau pelengkap dan keterangan. Urutan ini penting untuk
disesuaikan dengan standar SPOK. Kecuali untuk kalimat tanya dan perintah, maka
penempatan subjek dan keterangan bisa dipindahkan sesuai kebutuhan.
3) Tidak Boros Kata
Royal terhadap penggunaan kata akan dianggap melanggar syarat kalimat
efektif sehingga tidak diperlukan. Artinya pada saat menyusun suatu kalimat
usahakan memakai kata yang hemat, hanya memakai kata yang diperlukan. Tidak
perlu menambahkan kata yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Hal ini akan membuat kalimat menjadi panjang namun maknanya bisa ambigu
atau bahkan kosong. Sehingga kalimat yang panjang namun tidak efektif justru akan
memusingkan pembacanya. Jauh lebih baik menyusun kalimat pendek yang efektif
agar pembaca paham.
Selain itu, memilih menghemat pemakaian kata akan membantu penulis lebih
produktif. Sebab waktu yang diperlukan untuk menyusun kalimat panjang dengan
kalimat pendek tentu berbeda jauh. Lebih hemat waktu menulis kalimat pendek
namun efektif, dan hasilnya pun lebih memuaskan karena mudah dipahami.
4) Tidak Ambigu
Syarat kalimat efektif berikutnya adalah memiliki makna yang jelas dan tidak
ambigu. Penulis yang menyusun kalimat efektif akan mampu menjelaskan suatu hal
dengan baik dan mudah dipahami. Sehingga mencegah pembaca melakukan
multitafsir, sehingga pesan dalam tulisan tidak tersampaikan dengan baik.
Supaya makna dalam kalimat bebas dari resiko ambigu, maka susunannya
perlu dibuat ringkas dan sederhana. Selain itu penyusunan kata demi kata juga harus
sistematis dengan mengikuti panduan rumus SPOK. Pastikan pula penulis memakai
kata yang baku dan sesuai EYD.
9. Sehingga semua syarat terpenuhi untuk menjadikan suatu kalimat sebagai
kalimat yang efektif. Kalimat seperti ini adalah kalimat yang benar, enak dibaca, dan
mudah dipahami oleh siapa saja.
4. Unsur kalimat efektif
Unsur kalimat efektif mengacu pada rumus dasar SPOK, yang kemudian
memunculkan sejumlah unsur utama. Berikut detailnya:
1) Subjek
Unsur pertama di dalam kalimat efektif adalah subjek, yakni bagian dari
kalimat yang menunjukan pelaku yang bisa berupa orang, tempat, dan juga benda.
Sehingga subjek dalam suatu kalimat tidak melulu berupa orang atau penyebutan
nama orang. Bisa juga penyebutan nama benda termasuk juga merek suatu produk.
Subjek kemudian masuk ke dalam jenis unsur wajib dan utama. Sehingga
nyaris tidak ada kalimat yang tidak mengandung unsur satu ini. Meskipun pada
kalimat tanya, yang menghapus subjek biasanya digantikan dengan penyebutan milik.
Misalnya subyek nama diganti dengan kata milikmu, miliknya, dan sejenisnya.
2) Predikat
Unsur kedua dalam kalimat efektif yang juga masuk ke dalam salah satu
syarat kalimat efektif adalah predikat. Predikat merupakan bagian kalimat yang
menunjukan apa yang dilakukan oleh subjek. Umumnya predikat berbentuk kata
kerja, yang memberi kejelasan maksud atau makna dari kalimat.
Sebab menjelaskan kenapa subjek disebutkan dalam kalimat, baik itu berupa
apa yang dilakukan maupun apa yang dialami oleh subjek tersebut. Tanpa predikat
maka kalimat menjadi tidak lengkap. Sehingga sifatnya sama wajibnya dengan
subjek, inilah yang membuat kalimat paling pendek minimal terdiri dari subjek dan
predikat.
3) Objek
10. Berikutnya adalah objek yang merupakan bagian dalam suatu kalimat yang
menunjukan hal atau benda yang menjadi sasaran dan biasanya berbentuk nomina
(kata benda). Suatu kalimat sebenarnya membutuhkan objek, hanya saja sifatnya tidak
selalu wajib.
Sebab seperti yang disampaikan di poin sebelumnya, kalimat sederhana namun
efektif bisa hanya terdiri dari subjek dan predikat. Namun keberadaan objek akan
menyempurnakan kalimat tersebut. Objek kemudian bisa memperjelas maksud atau
makna dari suatu kalimat.
4) Keterangan
Unsur terakhir dalam kalimat efektif adalah keterangan, yaitu bagian dari
kalimat yang menunjukan tujuan, cara, waktu, tempat, dan juga sebab akibat.
Keterangan dalam kalimat membantu penulis menjelaskan dengan lebih detail. Secara
umum keterangan berbentuk konjungsi (kata hubung).
Tidak semua kalimat memiliki keterangan, karena sifatnya nyaris sama dengan
objek yakni tidak wajib. Kalimat tanpa keterangan pun sudah bisa memenuhi syarat
kalimat efektif selama memiliki subjek dan predikat. Hanya saja ketika penulis ingin
menyampaikan sesuatu sejelas dan selengkap mungkin, maka keterangan wajib
ditambahkan.
B. Kalimat tidak Efektif
1. Pengertian Kalimat Tidak Efektif
Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang susunan kalimatnya tidak mudah
untuk dipahami dan tidak dapat memunculkan pesan yang lengkap dan jelas bagi
pembaca atau pendengar. Karena pesan yang ingin disampaikan oleh penulis atau
pembicara tidak mudah dimengerti, maka kemungkinan besar pembaca atau
pendengar salah menerima maksud dan tujuan dari pesan yang disampaikan oleh
pembicara atau penulis.
2. Ciri-Ciri Kalimat Tidak Efektif
11. 1) Unsur Kalimat yang Tidak Jelas
2) Penggunaan Diksi Kalimat Banyak yang Tidak Tepat
3) Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Tidak Sesuai PUEBI
4) Tidak Ada Ide Pokok Dalam Kalimat
5) Boros dalam Penggunaan Kata
3. Unsur-Unsur Kalimat Tidak Efektif
1) Tidak Adanya Subjek atau Predikat
2) Letak Predikat yang Tidak Sesuai
3) Letak Objek yang Tidak Sesuai
4) Letak Keterangan yang Tidak Sesuai
5) Ejaan Tidak Sesuai PUEBI
4. Syarat Kalimat Tidak Efektif
1) Struktur Kalimat Tidak Satu Kesatuan
2) Kalimat Tidak Sejajar
3) Kalimat Sangat Boros Atau Bertele-Tele
4) Kalimat Tidak Logis
5) Kata-Kata di Dalam Kalimat saling Tumpang Tindih
6) Tidak Adanya Subjek atau Predikat
7) Pembentukan Kata yang Salah
8) Penggunaan Kata Depan yang Tidak Perlu
C. Perbedaan Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif
1. Berdasarkan Bentuk Kalimat
❖ Kalimat Efektif
Kalimat efektif memiliki bentuk kalimat yang sangat padat dan singkat
sehingga pembaca atau pendengar sangat untuk memahami setiap kalimat yang
disampaikan. Kalimat yang mudah dipahami membuat pembaca atau pendengar ingin
membaca atau mendengarkan kembali kalimat tersebut.
12. ❖ Kalimat Tidak Efektif
Kalimat tidak efektif memiliki bentuk kalimat yang tidak padat dan bertele-
tele. Informasi bertele-tele yang terdapat pada kalimat akan sulit diterima oleh
pembaca atau pendengar. Hal ini dikarenakan kalimat tidak efektif sangat sulit untuk
dimengerti oleh pembaca atau pendengar.
2. Berdasarkan Pemahaman Pemahaman Pembaca
❖ Kalimat Efektif
Kalimat yang dibuat secara efektif akan memudahkan pembaca untuk
menerima maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh penulis. Banyaknya orang
yang memahami tulisan kamu, tidak menutup kemungkinan jika tulisan atau karya
kamu akan disukai oleh banyak orang.
❖ Kalimat Tidak Efektif
Informasi pada kalimat tidak efektif akan sulit untuk dipahami atau dimengerti
oleh pembaca atau pendengar. Bahkan, bagi sebagian orang merasa bingung ketika
membaca kalimat tidak efektif. Para pembaca akan merasa bosan ketika penggunaan
kalimat tidak efektif digunakan secara terus menerus.
3. Berdasarkan Kelengkapan Unsur Kalimat
❖ Kalimat Efektif
Di Dalam kalimat efektif terdapat unsur lengkap dan eksplisit atau seminimal-
minimalnya ada subjek dan predikat. Hal ini membuat kalimat efektif mudah untuk
dimengerti atau dipahami. Jadi, sering-sering menggunakan kalimat efektif pada
setiap tulisan yang kamu buat.
❖ Kalimat Tidak Efektif
Kalimat tidak efektif tidak memiliki unsur yang lengkap. Unsur yang tidak
lengkap biasanya terjadi karena hilangnya subjek atau predikat pada suatu kalimat.
Unsur yang tidak lengkap akan menyulitkan pembaca untuk memahami kalimat tidak
efektif.
4. Berdasarkan Sifatnya
❖ Kalimat Efektif
13. Sifat yang dimiliki oleh kalimat efektif sangat logis dan dapat diterima oleh
akal sehat. Kalimat yang dapat diterima oleh akal sehat akan memudahkan pembaca
untuk memahami isi atau maksud dari kalimat efektif.
❖ Kalimat Tidak Efektif
Sifat yang dimiliki oleh kalimat tidak efektif sangat tidak logis dan tidak dapat
diterima oleh akal sehat. Dengan kata lain, kalimat tidak efektif akan menyulitkan
pembaca untuk mendapatkan informasi sehingga pembaca akan cepat merasa bosan.
5. Berdasarkan Susunan Kalimatnya
❖ Kalimat Efektif
Kalimat efektif memiliki susunan kalimat yang sangat jelas dan ringkas. Maka
dari itu, informasi pada kalimat efektif akan mudah untuk dipahami sehingga
pembaca sangat ingin untuk mengulangi bacaannya.
❖ Kalimat Tidak Efektif
Kalimat tidak efektif susunan kalimatnya sangat rancu karena tidak sesuai
dengan struktur Bahasa Indonesia. Susunan kalimat yang tidak sesuai dengan struktur
Bahasa Indonesia membuat para pembaca sulit untuk memahami maksud dari kalimat
tidak efektif.
D. Pengeditan Kalimat yang tidak Efektif
Hal yang dilakukan dalam memperbaiki kalimat yang tidak efektif adalah :
1. menambah kata, mengganti kata, mengurangi kata, dan mengubah susunan kata
dalam kalimat.
2. memperbaiki ketepatan penggunaan ejaan dan kata.
3. membuang kalimat tidak padu, mengganti kalimat tidak padu dengan kalimat
padu.
4. membuang paragraf yang tidak padu dan menempatkan paragraf pada urutan yang
tepat.
5. menambah paragraf di antara paragraf yang tidak runtut.
14. E. Contoh Kalimat Tidak Efektif dan Pembenarannya
1. Andi membelikan pulsa adiknya. (kalimat tidak efektif)
Andi membeli pulsa untuk adiknya. (kalimat efektif)
2. Setiap kali bertemu mereka saling pandang memandang. (kalimat tidak efektif)
Setiap kali bertemu, mereka saling berpandangan. (kalimat efektif)
3. Ia sedang menginventarisir perabot-perabot kantor. (kalimat tidak efektif)
Ia sedang menginventarisasi perabotan kantor. (kalimat efektif)
4. Para wanita perlu hati-hati jika melewati lorong. (kalimat tidak efektif)
Para wanita perlu berhati-hati jika melewati lorong. (kalimat efektif)
5. Baik mahasiswa baru atau mahasiswa lama dikenakan peraturan yang sama.
(kalimat tidak efektif)
Seluruh mahasiswa dikenakan peraturan yang sama. (kalimat efektif)
15. BAB III : PENUTUP
KESIMPULAN
❖ Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang secara penyusunan mudah dipahami dan
tersampaikan maknanya secara tepat oleh pembaca atau pendengar. Dapat dikatakan
efektif, jika gagasan yang disampaikan diterima oleh pendengar/pembaca dengan
mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
• Kalimat efektif maka harus memenuhi:
1. unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat,
2. aturan-aturan tentang Ejaan Yang Disempurnakan, dan
3. cara memilih kata dalam kalimat (diksi).
• Ciri-Ciri Kalimat Efektif
1. Kesatuan dan Kesepadanan
2. Kesejajaran
3. Penekanan
4. Hemat Kata
5. Variasi Struktur Kalimat
❖ Kalimat Tidak Efektif
Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang susunan kalimatnya tidak mudah
untuk dipahami dan tidak dapat memunculkan pesan yang lengkap dan jelas bagi
pembaca atau pendengar. Karena pesan yang ingin disampaikan oleh penulis atau
pembicara tidak mudah dimengerti, maka kemungkinan besar pembaca atau
pendengar salah menerima maksud dan tujuan dari pesan yang disampaikan oleh
pembicara atau penulis.
• Unsur-Unsur Kalimat Tidak Efektif
1. Tidak Adanya Subjek atau Predikat
2. Letak Predikat yang Tidak Sesuai
3. Letak Objek yang Tidak Sesuai
4. Letak Keterangan yang Tidak Sesuai
5. Ejaan Tidak Sesuai PUEBI
• Ciri-Ciri Kalimat Tidak Efektif
16. 1. Unsur Kalimat yang Tidak Jelas
2. Penggunaan Diksi Kalimat Banyak yang Tidak Tepat
3. Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Tidak Sesuai PUEBI
4. Tidak Ada Ide Pokok Dalam Kalimat
SARAN
Alangkah baiknya kita menggunakan kalimat efektif dikehidupan sehari-hari agar suatu
kalimat yang memiliki susunan sempurna, sehingga bisa dengan mudah dipahami oleh orang
lain, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan.