Sunnah memperkuat dan memperjelas hukum-hukum yang terkandung dalam Al-Quran, serta menetapkan hukum baru di luar Al-Quran. Sunnah juga membedakan antara Al-Quran yang bersumber langsung dari Allah SWT dengan makna pasti, dengan hadis yang bersumber dari Nabi saw dengan makna yang diduga. Fungsi sunnah adalah memperkuat hukum Al-Quran, menjelaskan ayat-ayat yang umum, dan menetap
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Presentasi kelompok 3 studi hadis.pptx
1. HUBUNGAN AL – QUR’AN DENGAN SUNNAH
DOSEN : Aniqoh Lc. M. Th.I
Nama Kelompok:
1. Ahmad Mubarok (211012)
2. Muhhamad Septiadi (211005)
3. Zain Irham (211018)
2. MATERI PEMBAHASAN
1. Pengertian Al-Qur’an
2. Tujuan Diturunkan Al-Qur’an
3. Hukum-hukum yang terkandung dalam al-qur'an
4. Pengertian Sunnah
5. Hukum-hukum yang terkandung Dalam as-sunnah
6. Perbedaan al-qur’an dan sunnah
7. Fungsi as-sunnah terhadap al-qur’an
3. PENGERTIAN AL-QUR’AN
Kata Al-Qur’an dalam bahasa arab adalah Dari kata ( َٔ
اَرَق– َٔ
اَرْقَي– اًنٓا ْرُق) yang
berati bacaanatau yang dibaca.
Secara istilah, Al-Qur’an adalah Kalam Allah yang menggunakan bahasa
Arab, yang diturunkan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad
saw Sebagaimukjizat untuk disampaikankepadaumatnya.
Menurut Al-Jurjani mendefinisikan Al-Qur'an adalah (Kalamullah) yang
diturunkan kepada Rasulullah tertulis dalam mushhaf, ditukil dari
Rasulullah secaramutawatir dengan tidak diragukan.
4. Al-Qur'an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad, tertulis dalam mushhaf berbahasa Arab, yang
sampai kepada kita dengan jalan mutawatir, bila
membacanya mengandung nilai ibadah, dimulai dengan surat
Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas Al-Jurjani
mendefinisikan Al-Qur'an: Al-Qur'an adalah (Kalamullah)
yang diturunkan kepada Rasulullah tertulis dalam mushhaf,
ditukil dari Rasulullah secara mutawatir dengan tidak
diragukan
5. T UJUAN DITURUNKANYA AL-QUR’AN
Petunjuk bagi manusia
Al-Qur’an memberikan petunjuk dalam berbagai
persoalan, mulai dari akidah, syariah, hingga
akhlak.
Sumber pokok ajaran Islam
Al-Qur’an diturunkan sebagai sumber pokok
ajaran Islam telah dijelaskan melalui firman-Nya,
antara lain:
اَنْلَّزَنَو
ََكْيَلَع
ََبٰتِكْلا
اًناَيْبِت
َُِلكِل
ََْيش
َ
ء
“...Dan Kami turunkan Kitab (Al-Qu’ran)
kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu...”
(QS. An Nahl: 89).
6. Peringatan dan pelajaran bagi umat
manusia.
Al-Qur”an memuat berbagai kisah para
nabi atau rasul beserta umat terdahulu
yang dapat dijadikan pelajaran
7. HUKUM-HUKUM YANG TERKANDUNG
DALAM AL-QUR'AN
Hukum-hukum I’tiqadiyyah, yaitu hukum yang
berhubungan dengan keimanan kepada Allah swt,
kepada Malaikat, kepada Kitab-kitab, para Rasul
Allah dan kepada hari akhirat.
Hukum-hukum Khuluqiyyah, yaitu hukum yang
berhubungan dengan akhlak, manusia wajib
berakhlak yang baik dan menjauhi prilaku yang
buruk.
8. Hukum-hukum Amaliyah, yaitu hukum yang berhubungan
dengan perbuatan manusia. Hukum amaliyah ini ada dua:
mengenai Ibadah dan mengenai muamalah dalam arti yang
luas. Hukum dalam Alqur’an yang berkaitan dengan bidang
ibadah dan bidang al-Ahwal al-Syakhsyiyah / ihwal
perorangan atau keluarga, disebut lebih terperinci dibanding
dengan bidang-bidang hukum yang lainnya.
9. PENGERTIAN AS-SUNNAH
Sunnah Secara bahasa berarti cara yang dibiasakan' atau
cara yang terpuji. Sunnah lebih umum disebut hadits, yang
mempunyai beberapa arti: dekat, baru, berita.
Sunnah Secara Istilah menurut ulama ushul fiqh adalah
semua yang bersumber dari Nabi saw, selain Al-Qur’an baik
berupa perkataan, perbuatan atau ketetapan.
10. HUKUM-HUKUM YANG TERKANDUNG
DALAM AS-SUNNAH
Muaqqid Yaitu menguatkan hukum suatu peristiwa yang telah
ditetapkan Al-Qur’an dikuatkan dan dipertegas lagi oleh Al-
Sunnah, misalnya tentang Shalat, zakat terdapat dalam Al
Qur’an dan dikuatkan oleh Al sunnah.
Bayan Yaitu al-Sunnah menjelaskan terhadap ayat-ayat Al-
Quran yang belum jelas,
1. Memberikan perincian terhadap ayat-ayat Al-Qur'an yang masih
mujmal, misalnya perintah shalat dalam Al-Qur'an yang mujmal,
diperjelas dengan Sunnah. Demikian juga tentang zakat, haji dan
shaum.
11. 2. Membatasi kemutlakan ( taqyid al-muthlaq)
Misalnya: Al-Qur'an memerintahkan untuk berwasiat, dengan tidak dibatasi
berapa jumlahnya. Kemudian Al-Sunnah membatasinya .
3. Mentakhshishkan keumuman,
Misalnya: Al-Qur’an mengharamkan tentang bangkai, darah dan daging
babi, kemudian al-Sunnah mengkhususkan dengan memberikan
pengecualian kepada bangkai ikan laut, belalang, hati dan limpa.
4. menciptakan hukum baru.
Rasulullah melarang untuk binatang buas dan yang bertaring kuat, dan
burung yang berkuku kuat, dimana hal ini tidak disebutkan dalam Al-
Qur'an.
12. PERBEDAAN AL-QUR’AN DAN SUNNAH
Al-Qur'an sebagai mukjizat dan selalu terjaga. Al-Qur'an
merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW dan hadiah bagi umat
muslim di seluruh dunia akan pedoman hidup yang hakiki.
Al-Qur’an hanyalah nisbah kepada Allah SWT. Al-
Qur’an hanyalah dinisbahkan kepada Allah SWT,
sehingga saat mengutip pada Al-Quran digunakanlah
keterangan “Allah telah berfirman”. Sementara hadits,
terkadang ada yang diriwayatkan yang disandarkan kepada Allah
SWT dan ada kalanya juga diriwayatkan dengan disandarkan
pada Rasulullah SAW.
13. PERBEDAAN AL-QUR’AN DAN SUNNAH
Al-qur’an memiliki makna yang pasti karena berasal dari
allah SWT. Secara keseluruhan al-qur’an diriwayatkan
secara mutawatir atau berangsur-angsur. Sehingga untuk
kedudukannya qath’i ats-tsubut yang artinya pasti, tidak
ada keraguan sedikit pun, bahwa ajarannya asalnya dari
allah SWT. Sementara hadits, secara umumnya yaitu
akhbaar ahaad. Sehingga kedudukannya tersebut zhanni
ats-tsubut, artinya diduga dan terkadang sukar dapat
dipastikan penyandarannya kepada allah SWT atau
rasulullah SAW
14. • Sumber makna dan lafaz hadits tidak hanya dari rasulullah SAW. Al-
qur’an baik itu lafaz dan maknanya semua berasal dari allah SWT.
Sehingga ia disebut sebagai wahyu. Sementara hadits, hanya maknanya
saja yang berasal dari allah SWT sedangkan untuk lafaznya asalnya dari
rasulullah SAW.
• Hadits tidak dibaca saat salat. Apabila kita membaca al-qur’an, maka
dinilai sebagai ibadah karena ini juga dibaca di dalam salat. Sementara,
hadits tidaklah perlu dibaca dalam saalat.
PERBEDAAN AL-QUR’AN DAN SUNNAH
15. • Menyentuh dan membaca al-qur’an harus dalam keadaan suci. Saat ingin
memegang dan membaca al-qur’an, maka diwajibkan dalam keadaan suci
dari hadas kecil dan juga hadas besar. Sementara, jika ingin membaca
hadits maka boleh saja membacanya dalam keadaan berhadas.
• Al-qur’an diwahyukan secara utuh kepada nabi muhammad saw. Untuk
lafaz dan makna dari al-qur’an, allah SWT mewahyukannya secara utuh
kepada rasulullah SAW dan juga tidak berubah. Mushaf al-qur’an pun
disusun dalam bentuk ayat-ayat serta surat yang sudah ditentukan oleh
allah SWT. Sementara, hadits tidak memiliki surat.
16. FUNGSI AS-SUNNAH TERHADAP AL-QUR’AN
MEMPERKUAT HUKUM DALAM AL-QUR’AN
Segala jenis hukum, syariat, dan hal-hal yang menyangkut
muamalah kehidupan, semuanya telah ditulis dalam Al-
Quran secara sempurna. Seperti halnya hukum shalat,
puasa, zakat, larangan melakukan riba’, mencuri,
membunuh, dan sebagainya.
17. MENJELASKAN ATAU MERINCI ISI AL-QUR'AN
As sunnah juga berperan untuk menjelaskan atau
merinci (menspesifikan) ayat-ayat Al-Quran yang masih
bersifat umum.
MENETAPKAN HUKUM BARU
Adakalanya As-sunnah menetapkan hukum baru,
dimana hukum tersebut tidak terdapat dalam al-Qur’an.
18. DAFTAR PUSTAKA
Mukhlisin, Ahmad. Intergrasi Al-Qur’an dengan sunnah dalam membangun metode
penemuan hukum, Jurnal Universitas Nahdlatul Ulama Lampung.
Sulistiani, Lis, Siska, 2018. Perbandingan Sumber Hukum Islam, Jurnal Peradaban
dan Hukum Islam.