SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
Keamanan Vaksin PCV
dan Imunisasi Ganda
Komite Nasional PP-KIPI
Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi (KIPI) adalah
semua kejadian medik yang
terjadi setelah imunisasi,
menjadi perhatian dan
diduga berhubungan
dengan imunisasi.
Dapat berupa gejala, tanda,
hasil pemeriksaan
laboratorium atau penyakit
DEFINISI KIPI
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Bertugas menilai dan investigasi KIPI
apakah memenuhi kriteria klasifikasi
penyebab spesifik & melaporkan
kesimpulan investigasi ke Komda PP-
KIPI
Tim KIPI Kab/Kota (Pokja KIPI)
Bertanggung jawab terhadap
keamanan vaksin (Farmakovigilans)
BPOM
Bertugas melaporkan kepada petugas
kesehatan Puskesmas setempat bila
ditemukan KIPI
Masyarakat atau petugas kesehatan di lapangan
Petugas kesehatan/Kepala
Puskesmas dan Kabupaten/Kota
bertugas melengkapi laporan
kronologis KIPI;
Supervisor tingkat Puskesmas
dan Dinkes Kab/Kota
Pemantauan KIPI yang efektif melibatkan:
Melakukan kajian klasifikasi kausalitas dan
melaporkan hasil kajian kepada Menkes
melalui Dirjen P2P
Komda & Komnas PP-KIPI
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Peran Forensik
• Via expertise made by certifying physician
menggubah fakta empirik menjadi
kebenaran ilmiah (medik) = pembuktian
atau kesaksian.
• Via kiprah profesi mengajukannya untuk
kepentingan keadilan (dan penegakan
hukum) à mis assessing physician vs
treating Dokter à komunikator
• Via etikolegal (MKEK/MKDKI/MDTK):
pemeriksaan salah/benar dalam
professional conduct à imparsialitas
• Via medikolegal: pembuatan legislasi dan
penyelesaian sengketa dan advokasi
anggota à specific competency +
capacity building
Peran IDI, IDAI, IBI, PPNI, dll ikut
mengatasi:
• Sebagai pembina keilmuan : khususnya
dalam pembuatan SOP
• Sebagai sumber pakar seperti Komnas/
Komda untuk verifikasi-klasifikasi
• Sbg sumber pakar dalam penyelesaian
sengketa medik kasus KIPI antara petugas
imunisasi-keluarga korban.
Peran Organisasi Profesi
dalam KIPI
Permintaan sebagai saksi ahli dalam
persidangan:
• Pasal 179 (1) KUHAP à Setiap orang yang
diminta pendapatnya sebagai ahli
kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli
lainnya wajib memberikan keterangan ahli
demi keadilan
• Pasal 224 KUHP àBarangsiapa dipanggil
sebagai saksi, ahli atau Juru Bahasa
menurut UU dengan sengaja tidak
memenuhi kewajiban berdasarkan undang
yang harus dipenuhinya, diancam: dalam
perkara pidana, dengan penjara paling
lama 9 bulan.
Penyebab KIPI:
Komponen Vaksin dan Cara Pemberian
Komponen Vaksin
•Antigen
•Stabilizer
•Ajuvan
•Antibiotik
•Preservasi
Cara Pemberian
•Oral
•Intradermal
•Subkutan
•Intramuskular
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
DASAR SURVEILANS KIPI
PMK 12/2017
Setiap fasyankes yang menyelenggarakan
imunisasi, wajib melakukan pencatatan dan
pelaporan KIPI.
Keamanan, mutu, khasiat vaksin dan safety
injection à untuk mencegah KIPI
Melakukan KIE, serta skrining (sehat dan
kontraindikasi)
Pembentukan Komite Independen
(Komnas, Komda, Pokja PP KIPI) à
Pemantauan dan Penanggulangan melalui:
• Surveilans KIPI dan laman (website)
keamanan vaksin,
• Pengobatan dan perawatan
• Penelitian dan pengembangan
Laporan dugaan KIPI bisa dilaporkan
masyarakat/petugas kesehatan, ditindaklanjuti dengan
pengobatan/perawatan, investigasi oleh program dan
kajian oleh komite independen. Pembiayaan pengobatan
dan perawatan sesuai peraturan yang berlaku.
Pasal 45
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 40
Pasal 42
01 Setiap kejadian medik setelah imunisasi yang menyebabkan rawat
inap, kecacatan, dan kematian, serta yang menimbulkan keresahan
di masyarakat.
Serius
Kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi dan tidak
menimbulkan risiko potensial pada kesehatan pada
penerima imunisasi. Dilaporkan rutin setiap bulan bersamaan
dengan hasil cakupan imunisasi.
Non Serius
02
JENIS KIPI
Form KIPI
Non Serius
Form KIPI
Serius
Form
Investigasi
Cara Pencatatan dan Pelaporan KIPI dapat
dilakukan melalui:
FORM
KIPI
E-mail: komnasppkipi@gmail.com Website: keamananvaksin.kemkes.go.id
Formulir KIPI, KIPI Serius &
Investigasi dapat diunduh di :
bit.ly/formkipi
keamananvaksin.kemkes.
go.id
Tatacara pelaporan melalui
web keamanan vaksin dapat
dilihat pada Buku Pedoman:
bit.ly/jukniswebkipi
ALUR PELAPORAN KIPI NON-SERIUS
Substansi Surveilans PD3I &
KIPI/Komnas PP-KIPI
Dinas Kesehatan Provinsi
Dinas Kesehatan Kab./ Kota
Faskes
Setiap tanggal 5
Setiap tanggal 10
Setiap tanggal 15
Alur
pelaporan
Umpan balik
Pelaporan KIPI Non Serius
Saat kunjungan
imunisasi bulan
berikutnya:
• Ditanyakan apakah ada
gejala yang timbul setelah
imunisasi sebelumnya?
• Bila ada, petugas
puskesmas mengisi
formulir KIPI non-serius.
Orangtua/
masyarakat
memberi
informasi kepada
petugas
kesehatan.
ALUR PELAPORAN KIPI SERIUS
Masyarakat
Puskesmas
Dinkes Kab./ Kota
Dinkes Provinsi
Komda PP-KIPI
Komnas PP-KIPI Badan POM RI
Balai POM
Ditjen P2P c.q.
Subs. PD3I & KIPI
Menteri Kesehatan
Produsen
Vaksin
Rumah Sakit
Mengirimkan laporan
Koordinasi
Memberikan laporan
Pelacakan
Segera
~24 jam
24--72 jam
Segera
Pelaporan
Investigasi
Tanggapan
Kajian
Penanggulangan KIPI Serius
1
3
2
Audit KIPI
Investigasi
Petugas Imunisasi yang
menerima laporan kasus KIPI
dari masyarakat harus langsung
melaporkan ke Dinkes Kab/Kota.
Dinkes Kab/Kota melaporkan ke
Dinkes Prov.
Pelaporan
Petugas Dinkes Prov dan Kab/Kota
melakukan investigasi ke lapangan.
Hasil investigasi segera dilaporkan
ke Komda KIPI Prov, Komnas KIPI
dan Subdit Imunisasi.
Komda KIPI Prov, dan Pokja KIPI
Kab/Kota melakukan audit telaah
kasus. Hasil Audit diteruskan ke
Komnas KIPI.
Selanjutnya Komnas KIPI akan
melakukan audit telaah dan kajian
kausalitas. Hasil audit dilaporkan ke
Dirjen P2P cc Menkes RI.
Diperlukan Kajian Independen
www.vaccine-safety-training.org
Untuk mengkaji efek simpang, diperlukan kajian independen, yang
terpisah dari program imunisasi.
Penilaian sebab akibat (atau hubungan penyebab) memerlukan
suatu tim investigator, termasuk seorang ahli imunologi atau pakar
lain, tergantung pada sifat kejadian ikutan tersebut.
Tim ini biasanya tidak termasuk pejabat dari program imunisasi
nasional, karena mereka dikhawatirkan mempunyai konflik kepentingan
bila harus menyelidiki kejadian ikutan yang berkaitan dengan vaksin.
Komite Ahli yang melakukan kajian
Komite Nasional PP-KIPI Komite Daerah PP-KIPI
• Komda PP-KIPI
àkomite independen yang
melakukan pengkajian untuk
penanggulangan laporan KIPI
di tingkat daerah provinsi
• SK dari Gubernur/Pimpinan
Provinsi
• Komnas PP-KIPI:
àkomite independen yang
melakukan pengkajian untuk
penanggulangan laporan KIPI di
tingkat nasional
• SK dari MenKes RI
Klasifikasi KIPI: Berdasarkan Penyebab
1
Reaksi yang terkait
kandungan vaksin
(Vaccine product-
related reaction)
CONTOH
Trombositopenia
pasca pemberian
vaksin campak
2
Reaksi yang terkait
cacat mutu vaksin
(Vaccine quality
defect-related
reaction)
CONTOH
Kegagalan pabrik
vaksin untuk
menginaktivasi
secara komplit
suatu lot vaksin
IPV yang
menyebabkan
polio paralitik
3
Reaksi yang terkait
kekeliruan prosedur
imunisasi
(Immunization error-
related reaction)
CONTOH
Transmisi infeksi
melalui vial
multidosis yang
terkontaminasi
4
Reaksi kecemasan
terkait imunisasi
(Immunization
anxiety-related
reaction)
CONTOH
Vasovagal
syncope pada
seorang dewasa
muda setelah
imunisasi.
5
Kejadian Koinsiden
(Coincidental event)
CONTOH
Demam setelah
imunisasi
(hubungan
sementara) dan
parasit malaria
yang diisolasi dari
darah.
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
FREKUENSI REAKSI VAKSIN
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
FREKUENSI REAKSI VAKSIN
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
18
REAKSI VAKSIN RINGAN
Vaksin
Reaksi Lokal Reaksi Sistemik
Nyeri, bengkak, merah Demam > 38 oC Rewel, malaise,…
BCG 90-95 % _ _
Hepatitis B
Dewasa ~15 %
Anak-anak ~ 5 %
1-6 %
_
Hib 5-15 % 2-10 % -
Campak/MR/MMR ~10 % 5-15 % 5 % (Ruam)
OPV Tidak ada < 1 % < 1 %
Pertusis (DTwP) ~ 50 % ~ 50 % ~ 55 %
PCV ~ 20 % ~ 20 % ~ 20 %
Tetanus/DT/aTd ~ 10 % ~ 10 % ~ 25 %
Tatalaksana
Kompres dingin pada lokasi
suntikan, Parasetamol
Berikan minum yang banyak
Berikan pakaian yang sejuk dan
nyaman
Berikan spons hangat
Parasetamol
Berikan minum yang
banyak
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Add a footer 19
REAKSI BERAT: JARANG SEKALI – SANGAT JARANG
Vaksin Reaksi Interval Awitan Rate per sejuta dosis
BCG Lymfadenitis Supuratif
BCG osteitis
BCG Diseminata
2-6 bulan
1-12 bulan
1-12 bulan
100-1000
1-700
2
Hep B Anafilaksis
Sindrom Guillain Barré
0-1 jam
1-6 minggu
1-2
5
Measles/MR/
MMR
Kejang demam
Trombositopenia
Anafilaksis
Ensefalopati
5-12 hari
15-35 hari
0-1 jam
-
333
33
1-50
< 1
OPV Vaccine-associated paralytic poliomyelitis (VAPP)
Risiko meningkat pada dosis pertama, dewasa, dan
penderita imunokompromis
4-30 hari 0.76-1.3 (dosis pertama)
0.17 (dosis berikutnya)
0.15 (kontak)
Td/DT Neuritis brakial
Anafilaksis
Abses steril
2-28 hari
0-1 jam
1-6 minggu
5-10
1-6
6-10
DPT-HB-Hib Persistent inconsolable screaming (>3 jam)
Kejang
Hypotonic,hyporesponsive episode (HHE)
Anafilaksis / renjatan
Ensefalopati
0-24 jam
0-3 hari
0-24 jam
0-1 jam
0-3 hari
1000-60 000
570
570
20
0-1
Diagnosis dan Alur Penanganan Anafilaksis
20
Perbedaan Anafilaksis, Respon Akut Stress Umum, dan
Reaksi Vasovagal dengan Syncope
Anafilaksis Respon Akut Stress Umum ReaksiVasovagal dengan Syncope
Onset Biasanya 5 menit setelah imunisasi,
namun dapat terjadi secara lambat
hingga 60 menit
Mendadak, terjadi sebelum, selama
atau segera (<5 menit) setelah
imunisasi
Mendadak, terjadi sebelum, selama atau
segera (<5 menit) setelah imunisasi.
Dapat timbul setelah 5 menit jika
mendadak berdiri
Kulit Urtikaria, eritema, angioedema,
pruritus dengan atau tanpa kemerahan,
rasa tertusuk, gatal pada mata
Pucat, berkeringat, dingin Pucat, berkeringat, dingin
Respiratorik Batuk persisten, napas mengorok,
bersin. Dalam kondisi berat, dapat
terjadi henti napas
Hiperventilasi Normal hingga napas dalam
Kardiovaskular Takikardi, Meningkat tekanan darah,
henti jantung
Takikardi, normal atau meningkat
tekanan darah sistolik
Bradikardi dengan atau tanpa
penurunan tekanan darah transien
Gastrointestinal Mual, muntah, kram perut Mual Mual, muntah
Neurologis dan
gejala lain
Gelisah, agitasi, hilang kesadaran,
respon sedikit Ketika berbaring
Ketakutan, pusing, rasa kebas,
kelemahan, kesemutan pada bibir,
spasme pada tangan dan kaki
Kehilangan kesadaran transien, respon
baik Ketika berbaring, dengan atau
tanpa kejang tonik-klonik
Kit Anafilaktik
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Keamanan Imunisasi Ganda
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Definisi Imunisasi Ganda
Pemberian dua atau
lebih vaksin dalam
kemasan yang
berbeda, dalam waktu
yang bersamaan
Diberikan pada tempat
yang berbeda
Diberikan pada tempat
yang sama, diberi jarak
sekitar 2.5 cm (1 inch)
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
“Grace period”
Vaksin yang diberikan ≤4 hari
sebelum interval minimum atau
umur yang dianjurkan tetap
valid.
Jika diberikan ≥5 hari sebelum
waktu yang ditentukan maka
imunisasi harus diulang pada
umur yang dianjurkan
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Manfaat Suntikan Ganda / Multipel
● Melindungi anak : imunisasi diberikan secepat mungkin
untuk melindungi anak pada saat yang rentan
● Mengurang jumlah kunjungan :
pemberian imunisasi secara bersamaan berarti ortu dan
anak tidak perlu datang berulang kali
● Meningkatkan efisiensi program imunisasi:
petugas kesehatan mempunyai waktu lebih banyak untuk
melakukan program kesehatan lainnya
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Ringkasan
• Pemberian multiple injection sudah lama dilakukan baik di negara
high income country maupun low/middle income country
• Pemberian ≥2 vaksin hidup bersamaan tidak menyebabkan
terjadi infeksi berat
• Imunisasi ganda tidak terbukti
• menyebabkan kejadian diabetes tipe-1
• meningkatkan reaksi alergi terutama asma
• menyebabkan penyakit autoimun
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Vaccine 2020; 38:1962-7
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Profil Keamanan setelah Pemberian Dosis Primer Vaksin
Pentabio® pada Bayi di Indonesia
Julitasari Sundoro, Kusnandi Rusmil, Mei Neni Sitaresmi, Arhana, I.G.G. Djelantik,
Sri Rezeki Hadinegoro, Hindra Irawan Satari, Syafriyal, Novilia Sjafri Bachtiar, Rini Mulia Sari
PMS, 4.000 subjek di
Jabar, DIY, Bali, NTB
Reaksi Sistemik:
Demam 14,03%
Rewel 34,19%
Incosolable crying 0,18%
Reaksi lokal:
Nyeri 67,6%
Kemerahan 21,79%
Pembengakakan 37,31%
Tidak ada KIPI serius.
Reaksi lokal dan sistemik
pasca imunisasi
Pentabio® dapat
ditoleransi pada bayi
http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/mkb/article/view/1052/pdf
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Apakah pada imunisasi ganda lebih sakit
dari imunisasi terpisah?
• Petugas kesehatan harus memberitahukan pada anak bahwa
mungkin akan sedikit lebih sakit pada imunisasi ganda
❖Perlu dijelaskan bahwa sakit/merasa tidak nyaman hanya akan
dirasakan sebentar
❖Kadangkala bayi/anak tidak memperhatikan pada suntikan yang
diberikan
❖Dibandingkan jika harus datang lagi, mungkin masih teringat rasa sakit
pada suntikan yang lalu
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Bagaimana cara
mengurangi rasa
sakit saat
disuntik?
• Tanyakan pada anak posisi apa yang
diinginkan: duduk sendiri atau
dipangku
• Usap (dengan halus) lalu tekan
daerah dekat tempat penyuntikan
pada melakukan suntikan
• Vaksin yang tidak menimbulkan rasa
sakit disuntikkan terlebih dulu
• Suntik intramuskular secara cepat
tanpa melakukan aspirasi (aspirasi
menyebabkan rasa sakit)
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
33
1. Bersihkan kulit
2. Untuk suntikan intramuskular (IM), regangkan dan tahan kulit
dengan lembut di antara ibu jari dan telunjuk. Dorong seluruh
jarum ke dalam pada sudut 90 derajat dengan gerakan yang cepat
dan lembut.
3. Jangan aspirasi.
4. Untuk semua suntikan, tekan plunger secara perlahan dan lembut,
hati-hati agar tidak menggerakkan jarum suntik.
5. Tarik jarum keluar dengan cepat dan lembut pada sudut yang sama
saat masuk.
6. Pengasuh dapat memegang kapas bersih dengan lembut di atas
lokasi penyuntikan jika berdarah setelah disuntik.
Bagaimana meminimalisir rasa sakit selama vaksinasi
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
34
1. Berikan vaksin yang tidak sakit
terlebih dahulu
2. Penentuan posisi yang tepat:
Minta pengasuh untuk menggendong
bayi di pangkuannya
3. Anjurkan untuk menyusui (jika
memungkinkan dan dapat diterima
secara budaya) saat atau sebelum
injeksi
Rekomendasi tambahan untuk meminimalisir rasa sakit
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Keamanan Vaksin PCV
Terjadi tren penurunan signifikan kasus pneumonia di Kabupaten Lombok Barat dari
tahun 2016 hingga 2018 setelah pelaksanaan demonstrasi program imunisasi PCV. Hal
yang serupa juga ditemukan di Kabupaten Lombok Timur. Sumber: Dinkes Prov NTB
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Tren Kasus Pneumonia Kab Lombok Barat, NTB
2016 2017 2018
PCV13 sudah memiliki profil keamanan
Lokal Sistemik
Kemerahan (23,1%)
Bengkak (17,2%)
Nyeri (62,5%)
Hambatan
menggerakan tungkai
lengan (10,4%)
Nafsu makan menurun (48,3%)
Mengantuk (71,5%)
Diare (> 1%)
Demam (23,6%)
Rewel (85,6 %)
Ruam (> 1%)
Muntah (> 1%)
Efek simpang PCV13 pada umumnya bersifat ringan. Vaksin ini telah digunakan secara luas sejak tahun
2010 pada program imunisasi nasional di 100 negara. Sumber: package insert Prevnar 13
Studi Keamanan Vaksin: Immunogenicity and Safety of 13-Valent
Pneumococcal Conjugate Vaccine in Infants and Toddlers
PEDIATRICS Volume 126, Number 3, September 2010
Surveilans KIPI Pasif di NTB dan Babel
Tidak ditemukan laporan KIPI
serius selama demonstrasi
program imunisasi PCV di
Provinsi NTB dan Babel tahun
2017 sampai dengan 2020.
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Keamanan imunisasi PCV13 Demonstration Program di
Lombok Timur dan Lombok Barat
JulitasariS,AriPrayitno,HindraISatari,SriRezekiHadinegoro,dkk.*
Studi keamanan vaksin
• N=1083
• Dosis 1 dan dosis 2
• PCV = 403
• PCV+Pentabio = 101
• PCV+Pentabio+OPV = 544
*Dalam proses publikasi
Tujuan
• Menilai kejadian ikutan pasca imunisasi
• Untuk reaksi sistemik dan reaksi lokal
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Reaksi lokal
pasca
imunisasi *
Ket: *selama 3 hari pasca imunisasi
Nyeri
PCV
N=403
PCV + Pentabio
N=101
PCV + Pentabio +
OPV, N=544
n (%) n (%) n (%)
Total 223 (55.3) 43 (42.6) 322 (59.2)
Ringan 83 (20.6) 14 (13.9) 103 (18.9)
Sedang 60 (14.9) 13 (12.9) 80 (14.7)
Berat 80 (19.9) 16 (15.8) 139 (25.6)
Bengkak
PCV
N=403
PCV + Pentabio
N=101
PCV + Pentabio +
OPV, N=544
n (%) n (%) n (%)
Total 150 (37.2) 35 (34.7) 184 (33.8)
Ringan 107 (26.6) 24 (23.8) 146 (26.8)
Sedang 33 (8.2) 11 (10.9) 29 (5.3)
Berat 10 (2.5) 0 (0) 9 (1.7)
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Demam
PCV
N=403
PCV + Pentabio
N=101
PCV + Pentabio +
OPV, N=544
n (%) n (%) n (%)
Total 36 (8.9) 10 (9.9) 55 (10.1)
Ringan 15 (3.7) 9 (8.9) 31 (5.7)
Sedang 16 (4.0) 1 (1.0) 22 (4.0)
Berat 5 (1.2) 0 (0) 2 (0.4)
Ket: *selama 3 hari pasca imunisasi
Iritabel
PCV
N=403
PCV + Pentabio
N=101
PCV + Pentabio +
OPV, N=544
n (%) n (%) n (%)
Total 217 (53.8) 59 (58.4) 379 (69.7)
Ringan 152 (37.7) 40 (39.6) 275 (50.6)
Sedang 58 (14.4) 16 (15.8) 99 (18.2)
Berat 7 (1.7) 3 (3.0) 5 (0.9)
Reaksi
sistemik
pasca
imunisasi
KESIMPULAN
• Keamanan vaksin merupakan hal penting dalam menjamin kelangsungan
program imunisasi.
• Prosedur pemberian imunisasi yang benar dapat mengurangi resiko KIPI.
• KIPI dapat terjadi pada semua vaksin dan harus dilaporkan.
• Tenaga medis harus memberikan vaksinasi yang aman dan dapat memberikan
penanganan jika terjadi KIPI.
• Aman memberikan suntikan vaksin ganda dalam satu kunjungan.
• Suntikan ganda lebih baik daripada suntikan terpisah karena melindungi anak,
meningkatkan efisiensi, dan menyebabkan keseluruhan kunjungan vaksinasi
lebih sedikit.
• Tidak ada laporan KIPI serius pada demontrasi program imunisasi PCV-13
konyugasi tahun 2016-2020.
• Pemberian imunisasi PCV-13 Konyugasi aman diterapkan pada Program
Imunisasi Nasional.
Keamanan Vaksin PCV dan Imunisasi Ganda_110822.pdf

More Related Content

Similar to Keamanan Vaksin PCV dan Imunisasi Ganda_110822.pdf

Rakontek promkes p2 m
Rakontek promkes p2 mRakontek promkes p2 m
Rakontek promkes p2 mLia M Noor
 
1. Kebijakan Pemberian Imunisasi COVID-19 - rev 3 Nov 2020_reza.ppt
1. Kebijakan Pemberian Imunisasi COVID-19 - rev 3 Nov 2020_reza.ppt1. Kebijakan Pemberian Imunisasi COVID-19 - rev 3 Nov 2020_reza.ppt
1. Kebijakan Pemberian Imunisasi COVID-19 - rev 3 Nov 2020_reza.pptAMELIAPUTRIINDAHSINA
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
surveilans_ppi.pdf
surveilans_ppi.pdfsurveilans_ppi.pdf
surveilans_ppi.pdfYuraOfficial
 
PENGUATAN KADER SBM.pptx
PENGUATAN KADER SBM.pptxPENGUATAN KADER SBM.pptx
PENGUATAN KADER SBM.pptxnova202146
 
Update Vaksinasi Covid-19 dr sandra (1) pdf-dikonversi.docx
Update Vaksinasi Covid-19 dr sandra (1) pdf-dikonversi.docxUpdate Vaksinasi Covid-19 dr sandra (1) pdf-dikonversi.docx
Update Vaksinasi Covid-19 dr sandra (1) pdf-dikonversi.docxssuserc8776e
 
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.ppt
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptKebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.ppt
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptveronica235175
 
Roadmap Pelaksanaan Imunisasi COVID-19 BPSDM
Roadmap Pelaksanaan Imunisasi COVID-19 BPSDMRoadmap Pelaksanaan Imunisasi COVID-19 BPSDM
Roadmap Pelaksanaan Imunisasi COVID-19 BPSDMCIkumparan
 
4. PPI dalam persiapan menghadapi mutasi covid19. 06.21.pptx
4. PPI dalam persiapan menghadapi mutasi covid19. 06.21.pptx4. PPI dalam persiapan menghadapi mutasi covid19. 06.21.pptx
4. PPI dalam persiapan menghadapi mutasi covid19. 06.21.pptxForkomV
 
3. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptx
3. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptx3. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptx
3. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptxssuser929474
 
Surveilans nusantara sehat 141019
Surveilans nusantara sehat  141019Surveilans nusantara sehat  141019
Surveilans nusantara sehat 141019Yusneri Ahs
 
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptxKEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptxssuser9c651e2
 
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.ppt
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.pptVaksin covid 19 Lansia Kemkes.ppt
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.pptDeaMustikaH
 
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptx
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptxTeknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptx
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptxMiStickTV
 
Kebijakan dan strategi pelayanan kb di era covid 19 dnr
Kebijakan dan strategi pelayanan kb di era covid 19 dnrKebijakan dan strategi pelayanan kb di era covid 19 dnr
Kebijakan dan strategi pelayanan kb di era covid 19 dnrzazankie
 
Keamanan vaksin MR Final Akhir Rev.ppt
Keamanan vaksin MR Final Akhir   Rev.pptKeamanan vaksin MR Final Akhir   Rev.ppt
Keamanan vaksin MR Final Akhir Rev.pptPijarBeynaFatamorgan
 
Covid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical studentCovid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical studentHafizHariNugraha
 
KAK PPI COPAS.docx
KAK PPI COPAS.docxKAK PPI COPAS.docx
KAK PPI COPAS.docxsusirahayu11
 
materi pd3i provinsi.pdf
materi pd3i provinsi.pdfmateri pd3i provinsi.pdf
materi pd3i provinsi.pdfMeridaLarissa1
 

Similar to Keamanan Vaksin PCV dan Imunisasi Ganda_110822.pdf (20)

Rakontek promkes p2 m
Rakontek promkes p2 mRakontek promkes p2 m
Rakontek promkes p2 m
 
1. Kebijakan Pemberian Imunisasi COVID-19 - rev 3 Nov 2020_reza.ppt
1. Kebijakan Pemberian Imunisasi COVID-19 - rev 3 Nov 2020_reza.ppt1. Kebijakan Pemberian Imunisasi COVID-19 - rev 3 Nov 2020_reza.ppt
1. Kebijakan Pemberian Imunisasi COVID-19 - rev 3 Nov 2020_reza.ppt
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
surveilans_ppi.pdf
surveilans_ppi.pdfsurveilans_ppi.pdf
surveilans_ppi.pdf
 
PENGUATAN KADER SBM.pptx
PENGUATAN KADER SBM.pptxPENGUATAN KADER SBM.pptx
PENGUATAN KADER SBM.pptx
 
Vaksinasi.pptx
Vaksinasi.pptxVaksinasi.pptx
Vaksinasi.pptx
 
Update Vaksinasi Covid-19 dr sandra (1) pdf-dikonversi.docx
Update Vaksinasi Covid-19 dr sandra (1) pdf-dikonversi.docxUpdate Vaksinasi Covid-19 dr sandra (1) pdf-dikonversi.docx
Update Vaksinasi Covid-19 dr sandra (1) pdf-dikonversi.docx
 
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.ppt
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptKebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.ppt
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.ppt
 
Roadmap Pelaksanaan Imunisasi COVID-19 BPSDM
Roadmap Pelaksanaan Imunisasi COVID-19 BPSDMRoadmap Pelaksanaan Imunisasi COVID-19 BPSDM
Roadmap Pelaksanaan Imunisasi COVID-19 BPSDM
 
4. PPI dalam persiapan menghadapi mutasi covid19. 06.21.pptx
4. PPI dalam persiapan menghadapi mutasi covid19. 06.21.pptx4. PPI dalam persiapan menghadapi mutasi covid19. 06.21.pptx
4. PPI dalam persiapan menghadapi mutasi covid19. 06.21.pptx
 
3. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptx
3. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptx3. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptx
3. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptx
 
Surveilans nusantara sehat 141019
Surveilans nusantara sehat  141019Surveilans nusantara sehat  141019
Surveilans nusantara sehat 141019
 
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptxKEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
 
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.ppt
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.pptVaksin covid 19 Lansia Kemkes.ppt
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.ppt
 
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptx
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptxTeknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptx
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptx
 
Kebijakan dan strategi pelayanan kb di era covid 19 dnr
Kebijakan dan strategi pelayanan kb di era covid 19 dnrKebijakan dan strategi pelayanan kb di era covid 19 dnr
Kebijakan dan strategi pelayanan kb di era covid 19 dnr
 
Keamanan vaksin MR Final Akhir Rev.ppt
Keamanan vaksin MR Final Akhir   Rev.pptKeamanan vaksin MR Final Akhir   Rev.ppt
Keamanan vaksin MR Final Akhir Rev.ppt
 
Covid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical studentCovid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical student
 
KAK PPI COPAS.docx
KAK PPI COPAS.docxKAK PPI COPAS.docx
KAK PPI COPAS.docx
 
materi pd3i provinsi.pdf
materi pd3i provinsi.pdfmateri pd3i provinsi.pdf
materi pd3i provinsi.pdf
 

Recently uploaded

HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxalfareese93
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxseptimanzebua
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxwijayanti1974
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 

Recently uploaded (20)

HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 

Keamanan Vaksin PCV dan Imunisasi Ganda_110822.pdf

  • 1. Keamanan Vaksin PCV dan Imunisasi Ganda Komite Nasional PP-KIPI
  • 2. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian dan diduga berhubungan dengan imunisasi. Dapat berupa gejala, tanda, hasil pemeriksaan laboratorium atau penyakit DEFINISI KIPI
  • 3. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat Bertugas menilai dan investigasi KIPI apakah memenuhi kriteria klasifikasi penyebab spesifik & melaporkan kesimpulan investigasi ke Komda PP- KIPI Tim KIPI Kab/Kota (Pokja KIPI) Bertanggung jawab terhadap keamanan vaksin (Farmakovigilans) BPOM Bertugas melaporkan kepada petugas kesehatan Puskesmas setempat bila ditemukan KIPI Masyarakat atau petugas kesehatan di lapangan Petugas kesehatan/Kepala Puskesmas dan Kabupaten/Kota bertugas melengkapi laporan kronologis KIPI; Supervisor tingkat Puskesmas dan Dinkes Kab/Kota Pemantauan KIPI yang efektif melibatkan: Melakukan kajian klasifikasi kausalitas dan melaporkan hasil kajian kepada Menkes melalui Dirjen P2P Komda & Komnas PP-KIPI
  • 4. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat Peran Forensik • Via expertise made by certifying physician menggubah fakta empirik menjadi kebenaran ilmiah (medik) = pembuktian atau kesaksian. • Via kiprah profesi mengajukannya untuk kepentingan keadilan (dan penegakan hukum) à mis assessing physician vs treating Dokter à komunikator • Via etikolegal (MKEK/MKDKI/MDTK): pemeriksaan salah/benar dalam professional conduct à imparsialitas • Via medikolegal: pembuatan legislasi dan penyelesaian sengketa dan advokasi anggota à specific competency + capacity building Peran IDI, IDAI, IBI, PPNI, dll ikut mengatasi: • Sebagai pembina keilmuan : khususnya dalam pembuatan SOP • Sebagai sumber pakar seperti Komnas/ Komda untuk verifikasi-klasifikasi • Sbg sumber pakar dalam penyelesaian sengketa medik kasus KIPI antara petugas imunisasi-keluarga korban. Peran Organisasi Profesi dalam KIPI Permintaan sebagai saksi ahli dalam persidangan: • Pasal 179 (1) KUHAP à Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan • Pasal 224 KUHP àBarangsiapa dipanggil sebagai saksi, ahli atau Juru Bahasa menurut UU dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban berdasarkan undang yang harus dipenuhinya, diancam: dalam perkara pidana, dengan penjara paling lama 9 bulan.
  • 5. Penyebab KIPI: Komponen Vaksin dan Cara Pemberian Komponen Vaksin •Antigen •Stabilizer •Ajuvan •Antibiotik •Preservasi Cara Pemberian •Oral •Intradermal •Subkutan •Intramuskular
  • 6. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat DASAR SURVEILANS KIPI PMK 12/2017 Setiap fasyankes yang menyelenggarakan imunisasi, wajib melakukan pencatatan dan pelaporan KIPI. Keamanan, mutu, khasiat vaksin dan safety injection à untuk mencegah KIPI Melakukan KIE, serta skrining (sehat dan kontraindikasi) Pembentukan Komite Independen (Komnas, Komda, Pokja PP KIPI) à Pemantauan dan Penanggulangan melalui: • Surveilans KIPI dan laman (website) keamanan vaksin, • Pengobatan dan perawatan • Penelitian dan pengembangan Laporan dugaan KIPI bisa dilaporkan masyarakat/petugas kesehatan, ditindaklanjuti dengan pengobatan/perawatan, investigasi oleh program dan kajian oleh komite independen. Pembiayaan pengobatan dan perawatan sesuai peraturan yang berlaku. Pasal 45 Pasal 31 Pasal 32 Pasal 40 Pasal 42
  • 7. 01 Setiap kejadian medik setelah imunisasi yang menyebabkan rawat inap, kecacatan, dan kematian, serta yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Serius Kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi dan tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan pada penerima imunisasi. Dilaporkan rutin setiap bulan bersamaan dengan hasil cakupan imunisasi. Non Serius 02 JENIS KIPI
  • 8. Form KIPI Non Serius Form KIPI Serius Form Investigasi Cara Pencatatan dan Pelaporan KIPI dapat dilakukan melalui: FORM KIPI E-mail: komnasppkipi@gmail.com Website: keamananvaksin.kemkes.go.id Formulir KIPI, KIPI Serius & Investigasi dapat diunduh di : bit.ly/formkipi keamananvaksin.kemkes. go.id Tatacara pelaporan melalui web keamanan vaksin dapat dilihat pada Buku Pedoman: bit.ly/jukniswebkipi
  • 9. ALUR PELAPORAN KIPI NON-SERIUS Substansi Surveilans PD3I & KIPI/Komnas PP-KIPI Dinas Kesehatan Provinsi Dinas Kesehatan Kab./ Kota Faskes Setiap tanggal 5 Setiap tanggal 10 Setiap tanggal 15 Alur pelaporan Umpan balik
  • 10. Pelaporan KIPI Non Serius Saat kunjungan imunisasi bulan berikutnya: • Ditanyakan apakah ada gejala yang timbul setelah imunisasi sebelumnya? • Bila ada, petugas puskesmas mengisi formulir KIPI non-serius. Orangtua/ masyarakat memberi informasi kepada petugas kesehatan.
  • 11. ALUR PELAPORAN KIPI SERIUS Masyarakat Puskesmas Dinkes Kab./ Kota Dinkes Provinsi Komda PP-KIPI Komnas PP-KIPI Badan POM RI Balai POM Ditjen P2P c.q. Subs. PD3I & KIPI Menteri Kesehatan Produsen Vaksin Rumah Sakit Mengirimkan laporan Koordinasi Memberikan laporan Pelacakan Segera ~24 jam 24--72 jam Segera Pelaporan Investigasi Tanggapan Kajian
  • 12. Penanggulangan KIPI Serius 1 3 2 Audit KIPI Investigasi Petugas Imunisasi yang menerima laporan kasus KIPI dari masyarakat harus langsung melaporkan ke Dinkes Kab/Kota. Dinkes Kab/Kota melaporkan ke Dinkes Prov. Pelaporan Petugas Dinkes Prov dan Kab/Kota melakukan investigasi ke lapangan. Hasil investigasi segera dilaporkan ke Komda KIPI Prov, Komnas KIPI dan Subdit Imunisasi. Komda KIPI Prov, dan Pokja KIPI Kab/Kota melakukan audit telaah kasus. Hasil Audit diteruskan ke Komnas KIPI. Selanjutnya Komnas KIPI akan melakukan audit telaah dan kajian kausalitas. Hasil audit dilaporkan ke Dirjen P2P cc Menkes RI.
  • 13. Diperlukan Kajian Independen www.vaccine-safety-training.org Untuk mengkaji efek simpang, diperlukan kajian independen, yang terpisah dari program imunisasi. Penilaian sebab akibat (atau hubungan penyebab) memerlukan suatu tim investigator, termasuk seorang ahli imunologi atau pakar lain, tergantung pada sifat kejadian ikutan tersebut. Tim ini biasanya tidak termasuk pejabat dari program imunisasi nasional, karena mereka dikhawatirkan mempunyai konflik kepentingan bila harus menyelidiki kejadian ikutan yang berkaitan dengan vaksin.
  • 14. Komite Ahli yang melakukan kajian Komite Nasional PP-KIPI Komite Daerah PP-KIPI • Komda PP-KIPI àkomite independen yang melakukan pengkajian untuk penanggulangan laporan KIPI di tingkat daerah provinsi • SK dari Gubernur/Pimpinan Provinsi • Komnas PP-KIPI: àkomite independen yang melakukan pengkajian untuk penanggulangan laporan KIPI di tingkat nasional • SK dari MenKes RI
  • 15. Klasifikasi KIPI: Berdasarkan Penyebab 1 Reaksi yang terkait kandungan vaksin (Vaccine product- related reaction) CONTOH Trombositopenia pasca pemberian vaksin campak 2 Reaksi yang terkait cacat mutu vaksin (Vaccine quality defect-related reaction) CONTOH Kegagalan pabrik vaksin untuk menginaktivasi secara komplit suatu lot vaksin IPV yang menyebabkan polio paralitik 3 Reaksi yang terkait kekeliruan prosedur imunisasi (Immunization error- related reaction) CONTOH Transmisi infeksi melalui vial multidosis yang terkontaminasi 4 Reaksi kecemasan terkait imunisasi (Immunization anxiety-related reaction) CONTOH Vasovagal syncope pada seorang dewasa muda setelah imunisasi. 5 Kejadian Koinsiden (Coincidental event) CONTOH Demam setelah imunisasi (hubungan sementara) dan parasit malaria yang diisolasi dari darah.
  • 16. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat FREKUENSI REAKSI VAKSIN
  • 17. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat FREKUENSI REAKSI VAKSIN
  • 18. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat 18 REAKSI VAKSIN RINGAN Vaksin Reaksi Lokal Reaksi Sistemik Nyeri, bengkak, merah Demam > 38 oC Rewel, malaise,… BCG 90-95 % _ _ Hepatitis B Dewasa ~15 % Anak-anak ~ 5 % 1-6 % _ Hib 5-15 % 2-10 % - Campak/MR/MMR ~10 % 5-15 % 5 % (Ruam) OPV Tidak ada < 1 % < 1 % Pertusis (DTwP) ~ 50 % ~ 50 % ~ 55 % PCV ~ 20 % ~ 20 % ~ 20 % Tetanus/DT/aTd ~ 10 % ~ 10 % ~ 25 % Tatalaksana Kompres dingin pada lokasi suntikan, Parasetamol Berikan minum yang banyak Berikan pakaian yang sejuk dan nyaman Berikan spons hangat Parasetamol Berikan minum yang banyak
  • 19. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat Add a footer 19 REAKSI BERAT: JARANG SEKALI – SANGAT JARANG Vaksin Reaksi Interval Awitan Rate per sejuta dosis BCG Lymfadenitis Supuratif BCG osteitis BCG Diseminata 2-6 bulan 1-12 bulan 1-12 bulan 100-1000 1-700 2 Hep B Anafilaksis Sindrom Guillain Barré 0-1 jam 1-6 minggu 1-2 5 Measles/MR/ MMR Kejang demam Trombositopenia Anafilaksis Ensefalopati 5-12 hari 15-35 hari 0-1 jam - 333 33 1-50 < 1 OPV Vaccine-associated paralytic poliomyelitis (VAPP) Risiko meningkat pada dosis pertama, dewasa, dan penderita imunokompromis 4-30 hari 0.76-1.3 (dosis pertama) 0.17 (dosis berikutnya) 0.15 (kontak) Td/DT Neuritis brakial Anafilaksis Abses steril 2-28 hari 0-1 jam 1-6 minggu 5-10 1-6 6-10 DPT-HB-Hib Persistent inconsolable screaming (>3 jam) Kejang Hypotonic,hyporesponsive episode (HHE) Anafilaksis / renjatan Ensefalopati 0-24 jam 0-3 hari 0-24 jam 0-1 jam 0-3 hari 1000-60 000 570 570 20 0-1
  • 20. Diagnosis dan Alur Penanganan Anafilaksis 20
  • 21. Perbedaan Anafilaksis, Respon Akut Stress Umum, dan Reaksi Vasovagal dengan Syncope Anafilaksis Respon Akut Stress Umum ReaksiVasovagal dengan Syncope Onset Biasanya 5 menit setelah imunisasi, namun dapat terjadi secara lambat hingga 60 menit Mendadak, terjadi sebelum, selama atau segera (<5 menit) setelah imunisasi Mendadak, terjadi sebelum, selama atau segera (<5 menit) setelah imunisasi. Dapat timbul setelah 5 menit jika mendadak berdiri Kulit Urtikaria, eritema, angioedema, pruritus dengan atau tanpa kemerahan, rasa tertusuk, gatal pada mata Pucat, berkeringat, dingin Pucat, berkeringat, dingin Respiratorik Batuk persisten, napas mengorok, bersin. Dalam kondisi berat, dapat terjadi henti napas Hiperventilasi Normal hingga napas dalam Kardiovaskular Takikardi, Meningkat tekanan darah, henti jantung Takikardi, normal atau meningkat tekanan darah sistolik Bradikardi dengan atau tanpa penurunan tekanan darah transien Gastrointestinal Mual, muntah, kram perut Mual Mual, muntah Neurologis dan gejala lain Gelisah, agitasi, hilang kesadaran, respon sedikit Ketika berbaring Ketakutan, pusing, rasa kebas, kelemahan, kesemutan pada bibir, spasme pada tangan dan kaki Kehilangan kesadaran transien, respon baik Ketika berbaring, dengan atau tanpa kejang tonik-klonik
  • 23. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat Keamanan Imunisasi Ganda
  • 24. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat Definisi Imunisasi Ganda Pemberian dua atau lebih vaksin dalam kemasan yang berbeda, dalam waktu yang bersamaan Diberikan pada tempat yang berbeda Diberikan pada tempat yang sama, diberi jarak sekitar 2.5 cm (1 inch)
  • 25. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat “Grace period” Vaksin yang diberikan ≤4 hari sebelum interval minimum atau umur yang dianjurkan tetap valid. Jika diberikan ≥5 hari sebelum waktu yang ditentukan maka imunisasi harus diulang pada umur yang dianjurkan
  • 26. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat Manfaat Suntikan Ganda / Multipel ● Melindungi anak : imunisasi diberikan secepat mungkin untuk melindungi anak pada saat yang rentan ● Mengurang jumlah kunjungan : pemberian imunisasi secara bersamaan berarti ortu dan anak tidak perlu datang berulang kali ● Meningkatkan efisiensi program imunisasi: petugas kesehatan mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan program kesehatan lainnya
  • 27. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
  • 28. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat Ringkasan • Pemberian multiple injection sudah lama dilakukan baik di negara high income country maupun low/middle income country • Pemberian ≥2 vaksin hidup bersamaan tidak menyebabkan terjadi infeksi berat • Imunisasi ganda tidak terbukti • menyebabkan kejadian diabetes tipe-1 • meningkatkan reaksi alergi terutama asma • menyebabkan penyakit autoimun
  • 29. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat Vaccine 2020; 38:1962-7
  • 30. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat Profil Keamanan setelah Pemberian Dosis Primer Vaksin Pentabio® pada Bayi di Indonesia Julitasari Sundoro, Kusnandi Rusmil, Mei Neni Sitaresmi, Arhana, I.G.G. Djelantik, Sri Rezeki Hadinegoro, Hindra Irawan Satari, Syafriyal, Novilia Sjafri Bachtiar, Rini Mulia Sari PMS, 4.000 subjek di Jabar, DIY, Bali, NTB Reaksi Sistemik: Demam 14,03% Rewel 34,19% Incosolable crying 0,18% Reaksi lokal: Nyeri 67,6% Kemerahan 21,79% Pembengakakan 37,31% Tidak ada KIPI serius. Reaksi lokal dan sistemik pasca imunisasi Pentabio® dapat ditoleransi pada bayi http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/mkb/article/view/1052/pdf
  • 31. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat Apakah pada imunisasi ganda lebih sakit dari imunisasi terpisah? • Petugas kesehatan harus memberitahukan pada anak bahwa mungkin akan sedikit lebih sakit pada imunisasi ganda ❖Perlu dijelaskan bahwa sakit/merasa tidak nyaman hanya akan dirasakan sebentar ❖Kadangkala bayi/anak tidak memperhatikan pada suntikan yang diberikan ❖Dibandingkan jika harus datang lagi, mungkin masih teringat rasa sakit pada suntikan yang lalu
  • 32. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat Bagaimana cara mengurangi rasa sakit saat disuntik? • Tanyakan pada anak posisi apa yang diinginkan: duduk sendiri atau dipangku • Usap (dengan halus) lalu tekan daerah dekat tempat penyuntikan pada melakukan suntikan • Vaksin yang tidak menimbulkan rasa sakit disuntikkan terlebih dulu • Suntik intramuskular secara cepat tanpa melakukan aspirasi (aspirasi menyebabkan rasa sakit)
  • 33. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat 33 1. Bersihkan kulit 2. Untuk suntikan intramuskular (IM), regangkan dan tahan kulit dengan lembut di antara ibu jari dan telunjuk. Dorong seluruh jarum ke dalam pada sudut 90 derajat dengan gerakan yang cepat dan lembut. 3. Jangan aspirasi. 4. Untuk semua suntikan, tekan plunger secara perlahan dan lembut, hati-hati agar tidak menggerakkan jarum suntik. 5. Tarik jarum keluar dengan cepat dan lembut pada sudut yang sama saat masuk. 6. Pengasuh dapat memegang kapas bersih dengan lembut di atas lokasi penyuntikan jika berdarah setelah disuntik. Bagaimana meminimalisir rasa sakit selama vaksinasi
  • 34. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat 34 1. Berikan vaksin yang tidak sakit terlebih dahulu 2. Penentuan posisi yang tepat: Minta pengasuh untuk menggendong bayi di pangkuannya 3. Anjurkan untuk menyusui (jika memungkinkan dan dapat diterima secara budaya) saat atau sebelum injeksi Rekomendasi tambahan untuk meminimalisir rasa sakit
  • 35. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat Keamanan Vaksin PCV
  • 36. Terjadi tren penurunan signifikan kasus pneumonia di Kabupaten Lombok Barat dari tahun 2016 hingga 2018 setelah pelaksanaan demonstrasi program imunisasi PCV. Hal yang serupa juga ditemukan di Kabupaten Lombok Timur. Sumber: Dinkes Prov NTB 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 Tren Kasus Pneumonia Kab Lombok Barat, NTB 2016 2017 2018
  • 37. PCV13 sudah memiliki profil keamanan Lokal Sistemik Kemerahan (23,1%) Bengkak (17,2%) Nyeri (62,5%) Hambatan menggerakan tungkai lengan (10,4%) Nafsu makan menurun (48,3%) Mengantuk (71,5%) Diare (> 1%) Demam (23,6%) Rewel (85,6 %) Ruam (> 1%) Muntah (> 1%) Efek simpang PCV13 pada umumnya bersifat ringan. Vaksin ini telah digunakan secara luas sejak tahun 2010 pada program imunisasi nasional di 100 negara. Sumber: package insert Prevnar 13
  • 38. Studi Keamanan Vaksin: Immunogenicity and Safety of 13-Valent Pneumococcal Conjugate Vaccine in Infants and Toddlers PEDIATRICS Volume 126, Number 3, September 2010
  • 39. Surveilans KIPI Pasif di NTB dan Babel Tidak ditemukan laporan KIPI serius selama demonstrasi program imunisasi PCV di Provinsi NTB dan Babel tahun 2017 sampai dengan 2020.
  • 40. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat Keamanan imunisasi PCV13 Demonstration Program di Lombok Timur dan Lombok Barat JulitasariS,AriPrayitno,HindraISatari,SriRezekiHadinegoro,dkk.* Studi keamanan vaksin • N=1083 • Dosis 1 dan dosis 2 • PCV = 403 • PCV+Pentabio = 101 • PCV+Pentabio+OPV = 544 *Dalam proses publikasi Tujuan • Menilai kejadian ikutan pasca imunisasi • Untuk reaksi sistemik dan reaksi lokal
  • 41. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat Reaksi lokal pasca imunisasi * Ket: *selama 3 hari pasca imunisasi Nyeri PCV N=403 PCV + Pentabio N=101 PCV + Pentabio + OPV, N=544 n (%) n (%) n (%) Total 223 (55.3) 43 (42.6) 322 (59.2) Ringan 83 (20.6) 14 (13.9) 103 (18.9) Sedang 60 (14.9) 13 (12.9) 80 (14.7) Berat 80 (19.9) 16 (15.8) 139 (25.6) Bengkak PCV N=403 PCV + Pentabio N=101 PCV + Pentabio + OPV, N=544 n (%) n (%) n (%) Total 150 (37.2) 35 (34.7) 184 (33.8) Ringan 107 (26.6) 24 (23.8) 146 (26.8) Sedang 33 (8.2) 11 (10.9) 29 (5.3) Berat 10 (2.5) 0 (0) 9 (1.7)
  • 42. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat Demam PCV N=403 PCV + Pentabio N=101 PCV + Pentabio + OPV, N=544 n (%) n (%) n (%) Total 36 (8.9) 10 (9.9) 55 (10.1) Ringan 15 (3.7) 9 (8.9) 31 (5.7) Sedang 16 (4.0) 1 (1.0) 22 (4.0) Berat 5 (1.2) 0 (0) 2 (0.4) Ket: *selama 3 hari pasca imunisasi Iritabel PCV N=403 PCV + Pentabio N=101 PCV + Pentabio + OPV, N=544 n (%) n (%) n (%) Total 217 (53.8) 59 (58.4) 379 (69.7) Ringan 152 (37.7) 40 (39.6) 275 (50.6) Sedang 58 (14.4) 16 (15.8) 99 (18.2) Berat 7 (1.7) 3 (3.0) 5 (0.9) Reaksi sistemik pasca imunisasi
  • 43. KESIMPULAN • Keamanan vaksin merupakan hal penting dalam menjamin kelangsungan program imunisasi. • Prosedur pemberian imunisasi yang benar dapat mengurangi resiko KIPI. • KIPI dapat terjadi pada semua vaksin dan harus dilaporkan. • Tenaga medis harus memberikan vaksinasi yang aman dan dapat memberikan penanganan jika terjadi KIPI. • Aman memberikan suntikan vaksin ganda dalam satu kunjungan. • Suntikan ganda lebih baik daripada suntikan terpisah karena melindungi anak, meningkatkan efisiensi, dan menyebabkan keseluruhan kunjungan vaksinasi lebih sedikit. • Tidak ada laporan KIPI serius pada demontrasi program imunisasi PCV-13 konyugasi tahun 2016-2020. • Pemberian imunisasi PCV-13 Konyugasi aman diterapkan pada Program Imunisasi Nasional.