Tes tertulis untuk mengukur prestasi belajar dapat berbentuk subjektif atau objektif. Tes subjektif berupa uraian sedangkan tes objektif dapat berupa pilihan ganda, benar salah, isian, dan lainnya. Kedua jenis tes memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan dan penilaian. Tes afektif dapat diukur menggunakan berbagai skala seperti Likert, Thurstone, dan Guttman.
3. Tes Subjektif
Ciri – Ciri :
Berbentuk essai
Uraian kata : jelaskan, mengapa,
bagaimana, bandingkan, simpulkan, dsb.
Jumlahnya tidak banyak antara 5-10 soal
4. Kebaikan tes subjektif
Mudah disiapkan dan disusun
Tidak memberi banyak kesempatan utk
berspekulasi (untung-untungan)
Mendorong siswa untuk berani
mengemukakan pendapat
Dapat diketahui sejauh mana siswa
mendalami suatu masalah yg di ujikan
5. Keburukannya
Kadar validitas & realibiltasnya rendah
Kurang representatif (terbatas)
Cara memeriksa banyak dipengaruhi oleh
unsur-unsur subjektif
Pemeriksaannya lebih sulit
Waktu untuk koreksinya lama
6. Contoh Tes Subjektif
• Jelaskan perbedaan antara pasar tradisional
& pasar Modern ?
• Sebutkan & jelaskan makna UUD 45 pasal
33 ayat 1,2 dan 3 ?
8. True False Test
Contoh :
T – F : Presiden Amerika Saat ini adalah
Jokowi
Y – N : kabut asap di beberapa daerah sudah
mereda dikarenakan hujan yang sudah
datang, bukan karena kunjungan
Presiden.
9. Kelebihan & Kekurangan
Kelebihan Kekurangan
Dapat mencakup bahan yang luas
& tidak memakan tempat
Mudah menyusunnya
Dapat digunakan berkali-kali
Dapat dilihat secara cepat &
objektif
Petunjuk mengerjakannya mudah
dimengerti
Sering membingungkan
Mudah ditebak
Banyak masalah yg tidak dapat
dinyatakan hanya dengan B-S
Hanya dapat mengungkapkan
daya ingatan & pengenalan
kembali
10. Cara Mengolah Skor
a. Dengan Denda :
S = R - W
Contoh : Jumlah soal = 20
Benar = 16 Salah = 4
16 – 4 = 12
11. b. Tanpa Denda
S = R
(untuk soal yang tidak dikerjakan dinilai 0
Dihitung hanya yang betulnya saja)
13. Skala Likert
Skala lima respon yang menunjukkan
tingkatan, contoh :
SS = sangat setuju
S = setuju
TB = tidak berpendapat
TS = tidak setuju
STS = sangat tidak setuju
14. Skala Pilihan Ganda
Berbentuk soal pilihan ganda :
Dalam suatu upacara bendera :
a. Setiap peserta harus dengan khidmat
mengikuti jalannya upacara tanda kecuali
b. Peserta diperbolehkan berbicara asal dalam
batas-batas tertentu & tidak mengganggu
jalannya upacara
c. Dalam keadaan terpaksa peserta boleh
berbicara tetapi hanya dengan berbisik
15. Skala Thurstone
Mirip dengan skala likert karena
menunjukkan suatu tingkatan, contoh :
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A b c d e f g h i
Very Neutral Very
Favourable unfavourable
16. Skala Differential
Mengukur konsep dalam 3 dimensi. Ada 3
kategori :
1. Evaluation (baik – buruk)
2. Potency (kuat – lemah)
3. activity (cepat – lambat)
17. Contoh
Main musik
Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 tidak baik
Berguna 1 2 3 4 5 6 7 8 9 tidak berguna
Aktiv 1 2 3 4 5 6 7 8 9 pasif
18. Skala Guttman
Pernyataan yang menunjukkan tingakatan
berurutan yang harus dijawab dengan “ya”
dan “tidak”. Contoh :
1. Saya mengizinkan anak saya bermain ke tetangga
2. Saya mengizinkan anak saya pergi kemana saja
ia mau
3. Saya mengizinkan anak saya pergi kapan saja
dan kemana saja
4. Anak saya bebas pergi kemana saja tanpa minta
izin terlebih dahulu