Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis di PT Ultra Prima Abadi, termasuk definisi etika bisnis, tujuan dan lingkup etika bisnis, prinsip-prinsip etika bisnis, dan bagaimana PT Ultra Prima Abadi menerapkan etika bisnis dalam menjalankan bisnisnya.
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Business Etchic at PT Ultra Prima Abadi, Universitas Mercubuana, 2017
1. BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
Business Ethic at PT Ultra Prima Abadi
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Nama : Poltak Bobby Handoko Sirait
NIM : 55117110067
Program Magister Manajemen
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2017
2. Page 2 of 16
Etika Bisnis di PT Ultra Prima Abadi
Abstrak
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan
salah. Etika bisnis sangatlah diperlukan setiap perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya. Etika bisnis memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada pelaku
bisnis atau perusahaan yang diterapkan dalam kebijakan, instuisi dan perilaku bisnis.
Untuk menjawab tantangan dan isu-isu global perusahaan dituntut untuk melakukan
pengelolaan perusahaan yang baik dan setiap personil haruslah mengedepankan
etika, agar nantinya misi dan visi perusahaan yang telah digariskan mampu tercapai.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana etika bisnis pada PT Ultra
Prima Abadi. Karena di dalam berbisnis etika sangatlah diperlukan dengan etika
perusahaan dapat mengetahui jati diri kita dan dapat memberikan keputusan apakah
kita layak bekerja di perusahaan tersebut atau tidak. Dengan memegang teguh etika
atau moral bisnis yang ada bisnis kita akan berjalan dengan baik, karena dengan
memiliki etika kita dapat bersaing dengan perusahaan lain tanpa menyakiti pihak
manapun. Etika telah berkembang di kehidupan masyarakat, jika kita dapat
mempergunakannya dengan baik maka etika kita akan memberikan dampak yang
positif terhadap bisnis kita dan perusahaan orang lain.
Kata Kunci :Etika Bisnis
3. Page 3 of 16
DAFTAR ISI
Judul........................................................................................................................... 1
Abstrak....................................................................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan ................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ..................................................... 5
1.3 Tujuan........................................................................................................... 5
BAB II Landasan Teori.............................................................................................. 5
2.1 Defenisi Etika Bisnis.................................................................................... 5
2.2 Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis................................................................ 6
2.3 Prinsip-prinsip Etika Bisnis.......................................................................... 7
2.4 Pentingnya Etika Bisnis................................................................................ 8
2.5 Tujuan Etika Bisnis ...................................................................................... 8
2.6 Langkah-langkah dalam Menciptakan Etika Bisnis..................................... 8
BAB III Metodologi Penelitian................................................................................ 10
3.1 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 10
BAB IV Pembahasan ............................................................................................... 10
4.1 Profil Perusahaan........................................................................................ 10
4.2 Manfaat Etika Bisnis dalam Perusahaan .................................................... 10
4.3 Etika Bisnis dalam Perusahaan PT Ultra Prima Abadi .............................. 11
4.4 Pelanggaran yang Mungkin Dilakukan PT. UPA Tanpa Etika Bisnis....... 13
4.5 Faktor-faktor Penyebab Perusahaan Melakukan Pelanggaran ................... 14
4.6 Upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengatasi pelanggaran ... 15
BAB V Penutup ....................................................................................................... 15
5.1 Kesimpulan................................................................................................. 15
5.2 Saran........................................................................................................... 15
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 16
4. Page 4 of 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap perusahaan atau pelaku bisnis pada saat ini, diberi kebebasan dalam
perekonomian pasar bebas untuk dapat melakukan kegiatan dan mengembangkan diri
dalam pembangunan ekonomi. Sehingga, pelaku bisnis dapat bersaing untuk dapat
berkembang dalam mekanisme pasar.
Didalam kebebesan dalam perekonomian pasar tersebut, pelaku bisnis atau
perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu mengharapkan keuntungan
yang maksimal dan produk yang mereka tawarkan diterima oleh masyarakat. Untuk
itu, kerap dari pelaku bisnis atau perusahaan menghalalkan segala cara agar tidak
kalah saing.
Akhir-akhir ini banyak pelaku bisnis melakuakan pelanggaran etika bisnis
dengan persaingan yang tidak sehat. Pelanggaran etika bisnis tersebut sangat
merugikan pihak pelaku bisnis atau perusahaan menengah kebawah karena kurangnya
kemampuan yang mereka miliki. Setiap pelaku bisnis atau perusahaan seharusnya
dapat memegang prinsip-prinsip etika bisnis tersebut.
Etika bisnis adalah studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah
atau tata cara dalam menjalankan sebuah bisnis. Dengan adanya etika bisnis pelaku
bisnis atau perusahaan dapat mengetahui aturan-aturan, nilai-nilai bahkan norma-
norma dalam menjalankan usahanya.
Perusahaan yang menggunakan etika bisnis dapat membentuk nilai, norma dan
perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil, sehat
dengan mitra kerja atau pelanggan, pemengang saham dan masyarakat.
Kesuksesan suatu perusahaan dalam menjalankan bisnis tidak hanya dilihat dari
produk berkualitas yang dihasilkan, tetapi juga dari layanan yang diberikan dan etika
yang dijalankan oleh perusahaan tersebut. Bisnis yang baik harus beretika dan
bertanggungjawab sesuai dengan fungsinya, baik secara besar (makro) maupun kecil
(mikro). Belakangan ini banyak kasus pelangggaran etika dalam berbisnis, hal ini
perlu dibenahi agar tatanan perekonomian Negara semakin membaik.
Setiap perusahaan memiliki peraturan-peraturan atau kode etik yang berfungsi
untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional perusahaan. PT Ultra Prima Abadi
merupakan perusahaan yang menggunakan etika dalam melakukan bisnisnya dan
sangat menjunjung tinggi etika bisnisnya, baginya sumber daya manusia adalah pusat
dari seluruh aktivitas perseroan. Dengan memberikan prioritas pada mereka dalam
pengembangan profesionalisme, keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka
untuk berkontribusi pada perusahaan. Perseroan mengelola dan mengembangkan
bisnis perseroan secara bertanggung jawab dan berkesinambungan.
5. Page 5 of 16
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut, yaitu:
Apakah PT Ultra Prima Abadi menggunakan etika dalam menjalankan
bisnisnya?
Jika PT Ultra Prima Abadi tidak menggunakan etika bisnis, apakah bentuk
pelanggarannya, factor penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka penulis memberikan batasan
masalah pada etika bisnis di PT Ultra Prima Abadi yang beralamat di Jl. Lingkar Luar
Barat Kav 35-36, Cengkareng, Jakarta Barat
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Etika
Bisnis dalam membuat jurnal atau tulisan tentang Etika Bisnis. Maksud dari penulisan
ini adalah :
Untuk mengetahui etika bisnis pada PT Ultra Prima Abadi
Untuk mengetahui pelanggaran, faktor penyebab dan cara antisipasi apabila
PT Ultra Prima Abadi tidak menggunakan etika bisnis.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Etika Bisnis
Etika berasal dari dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat.
Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun
pada suatu masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik,
aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke
orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain. Etika juga berasal dari kata
‘Ethikos’ (Yunani Kuno) yang berarti timbul dari kebiasaan yaitu sebuah sesuatu
dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral . Etika berkembang menjadi
studi tentang manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang
berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan manusia pada
umumnya. Selain itu etika juga berkembang menjadi studi tentang kebenaran dan
ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak
manusia (Sumaryono, 1995).
Menurut Sim (2003) Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari “etos,” kata
Yunani yang berarti karakter atau kustom. Definisi erat dengan kepemimpinan yang
efektif dalam organisasi, dalam hal ini berkonotasi kode organisasi menyampaikan
integritas moral dan nilai-nilai yang konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat.
6. Page 6 of 16
Menurut Brown dan Petrello (1976) Bisnis adalah suatu lembaga yang
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan
masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula
perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh.
Menurut Para Ahli Menurut Velasques (2002) Etika bisnis merupakan studi yang
dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada
standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Menurut Steade et al (1984: 701) Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan
dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis. Menurut Hill dan Jones (1998)
Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna
memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika
mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan
masalah moral yang kompleks.
Menurut Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance
Managemen Jouurnal (1988) yang berjudul Managerial Ethics Hard Decisions on Soft
Criteria, terdapat tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika kita,
yaitu :
Utilitarian Approach: setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya.
Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara
yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan
cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
Individual Rights Approach: setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya
memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah
laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi
benturan dengan hak orang lain.
Justice Approach: para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama,
dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik
secara perseorangan ataupun secara kelompok.
2.2 Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis
Setelah melihat penting dan relevansinya etika bisnis ada baiknya kita tinjau lebih
lanjut apa saja sasaran dan lingkup etika bisnis itu. Ada tiga sasaran dan lingkup
pokoketika bisnis yaitu:
Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan
masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata
lain, etika bisnis yang pertama bertujuan untuk mengimbau para pelaku bisnis
untuk menjalankan bisnisnya secara baik dan etis. Karena lingkup bisnis yang
pertama ini lebih sering ditujunjukkan kepada para manajer dan pelaku bisnis
dan lebih sering berbicara mengenai bagaimana perilaku bisnis yang baik dan
etis itu.
Etika bisnis bisa menjadi sangat subversife. Subversife karean ia mengunggah,
mendorong dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak dibodoh –
bodohi, dirugikan dan diperlakukan secara tidak adil dan tidak etis oleh
7. Page 7 of 16
praktrek bisnis pihak mana pun. Untuk menyadarkan masyarakat khususnya
konsumen, buruh atau karyawan dan masyarakat luas akan hak dan
kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun
juga.
Etika bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi yang sangat
menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini etika bisnis lebih
bersifat makro, yang karena itu barangkali lebih tepat disebut sebagai etika
ekonomi.
Ketiga lingkup dan sasaran etika bisnis ini berkaitan erat satu dengan yang lainnya
dan bersama – sama menentukan baik tidaknya, etis tidaknya praktek bisnis tersebut.
2.3 Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Etika bisnis memiliki prinsip – prinsip yang harus ditempuh oleh perusahaan
untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku
yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai
standar kerja atau operasi perusahaan. Muslich (1998) mengemukakan prinsip-prinsip
etika bisnis sebagai berikut:
Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki
wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan
visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus
diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi
pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.
Prinsip Kejujuran
Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung
keberhasilan perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik
internal maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat
dipegang teguh oleh perusahaan, maka akan dapat meningkatkan kepercayaan
dari lingkungan perusahaan tersebut.
Prinsip tidak berniat jahat
Prinsip ini berhubungan dengan prinsip kejujuran. Penerapan prinsip kejujuran
yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan (manajer dan segenap
karyawan).
Prinsip keadilan
Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem
bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karyawan sesuai kontribusinya,
pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.
Prinsip hormat pada diri sendiri
Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran,
tidak berniat jahat dan prinsip keadilan. Hormat pada diri sendiri maksudnya
adalah perusahaan harus menjaga nama baiknya dengan menerapkan prinsip
jujur, tidakberniat jahat, dan melakukan prinsip keadilan sehingga
mendatangkan apresiasi yang baik dari lingkungan.
8. Page 8 of 16
2.4 Pentingnya Etika Bisnis
Perilaku etik penting untuk mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis.
Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua perspektif, baik lingkup makro
maupun mikro, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Perspektif Makro; pertumbuhan suatu negara tergantung pada market systemyang
berperan lebih efektif dan efisien daripada command system dalam mengalokasikan
barang dan jasa. Beberapa kondisi yang diperlukan market systemuntuk dapat efektif,
yaitu:
(a) Hak memiliki dan mengelola properti swasta
(b) Kebebasan memilih dalam perdagangan barang dan jasa
(c) Ketersediaan informasi yang akurat berkaitan dengan barang dan jasa.
Jika salah satu subsistem dalam market system melakukan perilaku yang tidak etis,
maka hal ini akan mempengaruhi keseimbangan sistem dan menghambat
pertumbuhan sistem secara makro.
2.5 Tujuan Etika Bisnis
Menurut K. Bertens, ada 3 tujuan yang ingin dicapai dalam mempelajari etika bisnis
yaitu :
Menanamkan atau meningkatkan kesadaran akan adanya demensi etis dalam
bisnis. Menanamkan, jika sebelumnya kesadaran itu tidak ada, meningkatkan
bila kesadaran itu sudah ada, tapi masih lemah dan ragu. Orang yang
mendalami etika bisnis diharapkan memperoleh keyakinan bahwa etika
merupakan segi nyata dari kegiatan ekonomis yang perlu diberikan perhatian
serius.
Memperkenalkan argumentasi moral khususnya dibidang ekonomi dan bisnis,
serta membantu pelaku bisnis/calon pebisnis dalam menyusun argumentasi
moral yang tepat. Melalui studi etika diharapkan pelaku bisnis akan sanggup
menemukan fundamental rasional untuk aspek moral yang menyangkut
ekonomi dan bisnis.
Membantu pelaku bisnis/calon pebisnis, untuk menentukan sikap moral yang
tepat didalam profesinya (kelak).
2.6 Langkah-langkah dalam Menciptakan Etika Bisnis
Dalam menciptakan etika bisnis, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
Pengendalian Diri; artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri
mereka masing – masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan
9. Page 9 of 16
dalam bentuk apapun. Disamping itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan
keuntungan dengan jalan main curang atau memakan pihak lain dengan
menggunakan keuntungan tersebut. Walau keuntungan yang diperoleh
merupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus
memerhatikan kondisi masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis yang "etik"
Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility); pelaku bisnis
disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam
bentuk "uang" dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih
kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku
bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess
demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan
tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat
ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu
mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap
masyarakat sekitarnya. Tanggungjawab sosial bisa dalam bentuk
kepedulianterhadap masyarakat di sekitarnya, terutama dalam hal pendidikan,
kesehatan, pemberian latihan keterampilan dan lain – lain.
Mempertahankan Jati Diri; mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk
terombang - ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis. Namun demikian bukan
berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapi
informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan
kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang
dimiliki akibat adanya tranformasi informasi dan teknologi.
Menciptakan Persaingan yang Sehat; persaingan dalam dunia bisnis perlu
untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak
mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus terdapat jalinan yang erat antara
pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan
perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread
effectterhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan
persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis
tersebut.
Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan”; dunia bisnis seharusnya
tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu
memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa datang. Berdasarkan ini jelas
pelaku bisnis dituntut tidak meng-“ekspoitasi” lingkungan dan keadaan saat
sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan
keadaan dimasa datang walaupun saat sekarang merupakan kesempatan untuk
memperoleh keuntungan besar.
Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar; artinya, kalau pelaku bisnis itu
memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena
persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan “katabelece” dari
“koneksi” serta melakukan “kongkalikong” dengan data yang salah. Juga
jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi”
kepada pihak yang terkait.
10. Page 10 of 16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam tugas ini, penulis menggunakan
Metode pengumpulan data berupa studi kepustakaanan dengan cara mengumpulkan
data dari beberapa buku, referensi di internet dan jurnal yang mengkaji penelitian
sejenis untuk mendukung penelitian etika dalam bisnis .
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
PT Ultra Prima Pribadi adalah anak perusahaan dari Orang Tua Group. Perusahaan
yang semula bergerak dalam produksi minuman kesehatan tradisional kini telah
berkembang menjadi produsen-produsen kebutuhan sehari-hari. PT Ultra Prima Abadi
selalu menghadirkan Unique Winning Product seperti merek – merek Formula, Tango
Waffle, Oops, Vitacharm, Kiranti, dan lain sebagainya yang sudah tidak asing lagi.
PT Ultra Prima Abadi mampu berdiri tegak selama lebih dari setengah abad dan
menjadi salah salah satu perusahaan consumer goods nasional yang siap bersaing
dengan perusahaan-perusahaan dunia dikelasnya. Beberapa merek dari produk PT
Ultra Prima Abadi bahkan menjadi pemimpin pasar di Indonesia serta meraih
berbagai penghargaan atas kepuasan konsumen juga merupakan merek terbaik
melalui lembaga surveyor yang diakui secara nasional ataupun internasional.
4.2 Manfaat Etika Bisnis dalam Perusahaan
Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah
dijadikan sebagai corporate culture. Dengan adanya etika bisnis, secara intern
semua karyawan terikat dengan standard etis yang sama, sehingga akan
mengambil kebijakan/keputusan yang sama terhadap kasus sejenis yang
timbul.
Dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan kelabu) dibidang etika.
(penerimaan komisi, penggunaan tenaga kerja anak, kewajiban perusahaan
dalam melindungi lingkungan hidup).
Menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.
Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan
untuk mengatur diri sendiri (self regulation).
11. Page 11 of 16
Bagi perusahaan yang telah go publik dapat memperoleh manfaat berupa
meningkatnya kepercayaan para investor. Selain itu karena adanya kenaikan
harga saham, maka dapat menarik minat para investor untuk membeli saham
perusahaan tersebut.
Dapat meningkatkan daya saing (competitive advantage) perusahaan
Membangun corporate image / citra positif , serta dalam jangka panjang dapat
menjaga kelangsungan hidup perusahaan (sustainable company).
4.3 Etika Bisnis dalam Perusahaan PT Ultra Prima Abadi
1. Mematuhi Hukum
Seluruh perusahaan PT Ultra Prima Abadi dan para karyawannya berkewajiban
mematuhi ketentuan hukum dan peraturan masing-masing negara di tempat
mereka melaksanakan usahanya.
2. Karyawan
PT Ultra Prima Abadi memiliki komitmen pada keanekaragaman dalam
lingkungan kerja yang diwarnai oleh sikap saling percaya dan saling menghormati
dimana semua memiliki rasa tanggung jawab atas kinerja dan reputasi Perseroan.
Kami merekrut, mempekerjakan, dan mengembangkan para karyawan hanya atas
dasar kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan bagi pekerjaan yang harus
dilakukan. Kami memiliki komitmen untuk menyediakan kondisi kerja yang aman
dan sehat. Kami tidak akan menggunakan sarana kerja apapun yang bersifat
memaksa atau mempekerjakan anak. Kami bertekad bekerjasama dengan
karyawan demi mengembangkan dan memperkuat ketrampilan dan kemampuan
setiap individu. Kami menghargai martabat dan hak individu untuk kebebasan
berserikat dalam satu asosiasi. Kami akan memelihara terjalinnya komunikasi
yang baik dengan para karyawan melalui informasi dari perusahaan dan proses
konsultasi.
3. Standar Perilaku
Dalam melaksanakan semua kegiatan, kami melakukannya dengan penuh
kejujuran, integritas, keterbukaan serta menghormati hak azasi manusia, menjaga
kepentingan para karyawan kami dan menghormati kepentingan sah dari para
relasi kami.
4. Keterlibatan pada masyarakat
PT Ultra Prima Abadi berupaya menjadi perusahaan yang dapat diandalkan, dan
sebagai bagian integral dari masyarakat serta memenuhi kewajiban terhadap
masyarakat dan komunitas setempat.
5. Mitra Usaha
PT Ultra Prima Abadi memiliki komitmen tinggi dalam menjalin hubungan yang
saling bermanfaat dengan para pemasok, pelanggan, dan mitra usaha. Dalam
12. Page 12 of 16
jalinan bisnis, kami mengharapkan para mitra kami untuk mematuhi prinsip bisnis
yang selaras dengan prinsip bisnis kami.
6. Pemegang Saham
PT Ultra Prima Abadi melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip tata
kelola perusahaan yang baik dan bertaraf internasional. Kami menyediakan
informasi atas kegiatan kami, struktur dan situasi serta kinerja finansial kepada
pemegang saham pada waktunya secara teratur dan benar.
7. Kegiatan Umum
PT Ultra Prima Abadi diharapkan untuk menggerakkan dan mempertahankan
kepentingan bisnisnya yang sah. PT Ultra Prima Abadi akan bekerjasama dengan
instansi pemerintah dan organisasi lainnya, baik secara langsung maupun melalui
asosiasi-asosiasi dalam rangka mengembangkan legislasi dan peraturan lainnya
yang mungkin memengaruhi kepentingan bisnis. PT Ultra Prima Abadi tidak
mendukung partai politik atau pun memberi sumbangan yang dapat membiayai
kelompok-kelompok tertentu yang kegiatannya diperkirakan akan mendukung
kepentingan partai.
8. Inovasi
Dalam upaya melaksanakan inovasi ilmiah demi memenuhi kebutuhan konsumen,
kami akan senantiasa merujuk pada keinginan konsumen dan masyarakat. Kami
akan bekerja atas dasar keilmuan yang tepat, dan menerapkan standar keamanan
produk secara ketat.
9. Lingkungan
PT Ultra Prima Abadi memiliki komitmen untuk terus menerus mengadakan
perbaikan dalam pengelolaan dampak lingkungan dan mendukung sasaran jangka
panjang untuk mengembangkan suatu bisnis yang berkelanjutan. PT Ultra Prima
Abadi akan bekerjasama dalam kemitraan dengan pihak lain untuk menggalakkan
kepedulian lingkungan, meningkatkan pemahaman akan masalah lingkungan dan
menyebar-luaskan budaya karya yang baik.
10. Integritas Bisnis
PT Ultra Prima Abadi tidak menerima ataupun memberi, baik secara langsung
maupun tidak langsung, suapan atau keuntungan lainnya yang tidak pantas demi
keuntungan bisnis atau finansial. Tidak satupun karyawan kami yang boleh
menawarkan, memberi atau menerima hadiah atau pembayaran yang merupakan,
atau dapat diartikan sebagai sarana suap. Setiap tuntutan, atau penawaran suap
harus ditolak langsung dan dilaporkan kepada manajemen. Catatan akuntansi PT
Ultra Prima Abadi berikut dokumen pendukungnya harus secara tepat
menjelaskan dan mencerminkan kondisi transaksinya. Tidak ada transaksi dana
atau aset yang disembunyikan atau tidak dicatat. Semuanya akan dicatat serta
dibukukan.
13. Page 13 of 16
11. Persaingan
PT Ultra Prima Abadi percaya akan persaingan ketat namun sehat dan mendukung
pengembangan perundang-undangan tentang prinsip persaingan yang wajar.
Perusahaan PT Ultra Prima beserta seluruh karyawannya akan melakukan
kegiatan atas dasar prinsip persaingan yang sehat dan mengikuti semua peraturan
yang berlaku.
12. Benturan Kepentingan
Seluruh karyawan PT Ultra Prima Abadi diharapkan menghindarkan diri dari
kegiatan pribadi dan kepentingan finansial yang dapat menyebabkan benturan
kepentingan dengan tanggung jawab mereka terhadap Perseroan. Seluruh
karyawan PT Ultra Prima Abadi tidak dibenarkan mencari keuntungan pribadi
atau bagi orang lain melalui penyalahgunaan kedudukan mereka.
13. Implementasi Sistem Manajemen Mutu
Operasional usaha kami berlandaskan pada sejumlah sistem manajemen dengan
persyaratan mutu yang ketat. Produk-produk, pabrik-pabrik operasional dan
sistem-sistem internal kami telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2015 selama
lebih dari sepuluh tahun, yang diverifikasi setiap tahun. Bahkan kami telah
menerapkan ISO 22000:2005 Food Safety System untuk pabrik Food &
Beverages.
14. Suara Konsumen
Perseroan menangani keluhan dan pertanyaan konsumen melalui sebuah layanan
konsumen khusus yang disebut “Suara Konsumen.” Melalui Suara Konsumen,
kami berupaya untuk mempererat hubungan antara Perseroan dengan para
konsumen dan pelanggan kami dengan memberikan respon atas aspirasi dan
ekspektasi mereka terhadap produk-produk kami, sekaligus untuk meningkatkan
kepuasan mereka dalam mengonsumsi produk-produk kami.
15. Pengadaan Barang dan Jasa
Kebijakan kami dalam memperoleh sumber material memprioritaskan pada
sumber-sumber lokal dimana memungkinkan. Seluruh calon pemasok menjalani
proses audit atas dasar keandalan dan manajemen mutu mereka, dan kinerja
lingkungan, hak-hak azasi, serta semua isu sosial disaring melalui sejumlah
kriteria Prinsip Kemitraan Bisnis kami.
4.4 Pelanggaran yang Mungkin Dilakukan PT. Ultra Prima Abadi Tanpa Etika Bisnis
Dampak pencemaran lingkungan yang timbul akibat limbah pabrik PT. Ultra Prima
Abadi tanpa adanya etika bisnis dalam tanggung jawab sosial :
14. Page 14 of 16
Dampak Pencemaran Air
Air yang telah tercemar dapat mengakibatkan kerugian terhadap manusia juga
ekosistem yang ada didalam air. Kerugian yang disebabkan oleh pencemaran
air dapat berupa : Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah
tangga, hal ini diakibatkan oleh air sudah tercemar sehingga tidak bisa
digunakan lagi apalagi air ini banyak manfaatnya seperti untuk diminum,
mandi, memasak mencuci dan lain-lain.
Dampak Pencemaran Udara
Dengan dibangunnya pabrik di perkotaan asapnya dapat mengakibatkan polusi
udara sehingga menganggu kenyamanan bagi para pemakai jalan. Apabila
udara telah tercemar maka akan menimbulkan penyakit seperti sesak napas.
Dampak Pencemaran Tanah.
Tanah yang telah tercemar oleh bahan pencemar seperti senyawa karbonat
maka tanah tersebut akan menjadi asam, H2S yang bersama CO membentuk
senyawa beracun didalam tanah sehingga cacing penggembur tanah mati.
Ketiga dampak pencemaran tanah ini dapat berakibat buruk terhadap
lingkungan terutama karena hasil kegiatan industri PT. Ultra Prima Abadi bila
limbahnya langsung dibuang tanpa melalui proses pengolahan lebih dahulu.
4.5 Faktor-faktor Penyebab Perusahaan Melakukan Pelanggaran
Mengejar keuntungan dan kepentingan pribadi (Personal Gain and Selfish
Interest)
Adanya sikap serakah. Dimana para pekerja ini akan menempatkan
kepentingannya untuk memperoleh kekayaan melebihi kepentingan lainnya
meski pun dalam melakukan akumulasi kekayaan tersebut dia merugikan
pekerja lainnya, perusahaan, dan masyarakat.
Tekanan Persaingan terhadap Laba Perusahaan (Competitive Pressure on
profits)
Ketika perusahaan berada dalam situasi persaingan yang sangat keras,
perusahaan sering kali terlibat dalam berbagai aktivitas bisnis yang tidak etis
untuk melindungi tingkat proftabilitas mereka.
Pertentangan antara Nilai-Nilai Perusahaan dengan Perorangan (Business
Goals versus Personal Values)
Masalah etika dapat pula muncul pada saat perusahaan hendak mencapai
tujuan-tujuan tertentu atau menggunakan metode-metode baru yang tidak
dapat diterima oleh para pekerjanya.
Rendahnya tingkat pendidikan, pengetahuan serta informasi mengenai bahan,
material berbahaya
Rendahnya tanggung jawab social atau CSR (Corporate Social Responsibility)
Kurangnya pemahaman tentang prinsip etika bisnis
15. Page 15 of 16
4.6 Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi pelanggaran antara
lain
Adanya pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah atau lembaga yang
terkait terhadap perusahaan.
Pemerintah dan lembaga yang terkait berperan aktif dalam mensosialisasikan
informasi terhadap masyarakat awam.
Perusahaan atau pelaku bisnis hendaknya benar-benar memahami betul prinsip
etika dalam berbisnis agar tidak merugikan konsumen.
Adanya sanksi atau tidak tegas yang diberikan pemerintah terhadap pelaku
bisnis atau perusahaan yang melakukan pelanggaran etika bisnis.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
PT Ultra Prima Abadi telah menggunakan etika dalam melakukan bisnisnya.
Pelanggaran-pelanggaran seperti pencemaran lingkungan dapat terjadi apabila
PT Ultra Prima Abadi tidak menggunakan etika bisnis.
5.2 Saran
Dari hasil penulisan diatas diharapkan PT Ultra Prima Abadi konsisten dalam
menjalankan etika bisnisnya agar menghindari segala pelanggaran yang dapat terjadi.
Meminimalisir segala kesalahan, agar terus memajukan efek kebaikan pada etika
dalam berbisnis, dan serta mempertahankan, meningkatkan segala prestasi yang telah
dicapai dan terus memberikan dampak yang positif terhadap bisnisnya dan juga untuk
masyarakat.
16. Page 16 of 16
DAFTAR PUSTAKA
http://beberapadefinisibisnismeurutparaahli.htm
http://prinsipetikabisnis_pustakamanajemen.htm.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/etika-bisnis-24/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/teori-etika-bisnis-dan-pengertian/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/pengertian-etika-bisnis/
Lihat. Manuel G. Velasquez, “Business Ethics Consepts and Cares”, (London
:Prentice Hall International, 2002), hal. 8-13
K. Bertens, “Pengantar Etika Bisnis”, (Yogyakarta : Kanisus, 2000), hal. 238.
A. Sonny Keraf, “Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya”, (Yogyakarta : Kanisus,
2002),
Keraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta : Kanisius
Arijanto, Agus. 2011. Etika Bisnis bagi Pelaku Bisnis : Cara Cerdas dalam
Memahami Konsep dan Faktor-faktor Etika Bisnis dengan Beberapa Contoh Praktis.
Jakarta : Grafindo.
Gustina.2008. Jurnal : Etika Bisnis suatu Kajian Nilai dan Moral dalam Bisnis.
Musdalifah. 2011. Perilaku Biro Penyelenggaraan Haji dan Problematikannya. Dalam
http://riau1.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=476
Google. 2014. Etika Bisnis. Dalam http://quickstart-indonesia.com/etika-bisnis/
Ajie, Reza. 2012. Tugas Etika Bisnis: Makalah Pelanggaran Etika Bisnis. Dalam
http://reza-ajie.mhs.narotama.ac.id/2012/10/08/tugas-etika-bisnis-makalah-
pelanggaran-etika-bisnis/#comment-10639