SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
PENERAPAN ETIKA BISNIS DI DALAM PERUSAHAAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah BUSINESS ETHIC & GOOD
GOVERNANCE
DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Disusun Oleh :
CHRISTIANTO HADISISWANTO PUTRO
55117110223
JURUSAN MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
ABSTRAK
Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi
kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu
sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Sedangkan perilaku
berbisnis yang baik merupakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral.
Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen
bisnis yang baik agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang
mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau
citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat.
Untuk mengatasi kejahatan bisnis ekonomi yang terjadi seiring dengan
perkembangan ilmu dan teknologi yang telah melahirkan revolusi industri
perdagangan, perbankan dan khususnya korporasi, dalam skala global, sebaiknya
semua negara memperkuat komitmen politiknya untuk lebih memartabatkan kegiatan
ekonomi dan bisnis.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
ABSTRAK..........................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................
1.1 Latar Belakang...........................................................................................
1.2 Batasan Dan Rumusan Masalah ...............................................................
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah ......................................................................
1.4 Metode Pembuatan Makalah .....................................................................
BAB II. PEMBAHASAN DAN METODE ETIKA BISNIS ...................................
2.1 Pengertian Etika.........................................................................................
2.2 Pengertian Bisnis.......................................................................................
2.3 Pengertian Etika Bisnis ..............................................................................
2.4 Perkembangan Etika Bisnis .......................................................................
2.5 Prinsip-Prinsip Etika Bisnis ........................................................................
2.6 Teori Etika Bisnis ......................................................................................
2.7 Tujuan dan Kendala Etika Bisnis ..............................................................
2.7.1 Tujuan Etika Bisnis..........................................................................
2.7.2 Kendala-Kendala Dalam Mencapai Etika Bisnis..............................
2.8 Peran Etika Bisnis.....................................................................................
2.9 Fungsi Etika Bisnis Terhadap Perusahaan ................................................
BAB III. HASIL DAN DISKUSI ETIKA BISNIS PERUSAHAAN........................
3.1 Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Bank Permata.................................................
3.2 Faktor-Faktor Pelaku Bisnis Melakukan Pelanggaran Etika Bisnis............
3.3 Cara Mengatasi Perusahaan yang Tidak Menerapkan Etika Bisnis...........
3.4 Sanksi Pelanggaran Yang Diterima Perusahaan Jika Tidak
Menerapkan etika bisnis ............................................................................
BAB IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.................................................
4.1 Kesimpulan ................................................................................................
4.2 Rekomendasi.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai
kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat
modern. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar,
asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi,
dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis ada batasnya. Kepentingan dan
hak-hak orang lain perlu diperhatikan.
Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi
kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu
sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Perilaku yang baik, juga
dalam konteks bisnis, merupakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral.
Bisnis juga terikat dengan hukum. Dalam praktek hukum, banyak masalah timbul
dalam hubungan dengan bisnis, baik pada taraf nasional maupun taraf internasional.
Walaupun terdapat hubungan erat antara norma hukum dan norma etika, namun dua
macam hal itu tidak sama. Ketinggalan hukum, dibandingkan dengan etika, tidak
terbatas pada masalah-masalah baru, misalnya, disebabkan perkembangan
teknologi.
Tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang biasa dan
wajar pada masa kini. Secara tidak sadar, kita sebenarnya menyaksikan banyak
pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan berbisnis di Indonesia. Banyak hal yang
berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang sering dilakukan oleh para
pelaku bisnis yang tidak bertanggung jawab di Indonesia. Berbagai hal tersebut
merupakan bentuk dari persaingan yang tidak sehat oleh para pelaku bisnis yang
ingin menguasai pasar. Selain untuk menguasai pasar, terdapat faktor lain yang juga
mempengaruhi para pelaku bisnis untuk melakukan pelanggaran etika bisnis, antara
lain untuk memperluas mangsa pasar, serta mendapatkan banyak keuntungan.
Ketiga faktor tersebut merupakan alasan yang umum untuk para pelaku bisnis
melakukan pelanggaran etika dengan berbagai cara.
1.2. Batasan dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka kami mendapatkan batasan dan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip-prinsip dari etika bisnis dalam perusahaan?
2. Bagaimana tujuan dari etika bisnis di perusahaan?
3. Bagaimana peran etika bisnis di perusahaan?
4. Faktor-faktor apa saja yang membuat pelaku bisnis melakukan pelanggaran etika
bisnis?
1.3. Tujuan Pembuatan Makalah
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memberikan
wawasan yang utuh, komprehensip dan mendalam tentang etika dalam berbisnis di
dalam perusahaan dengan berbagai prinsip dan tujuannya.
1.4. Metode Pembuatan Makalah
Saya membuat makalah ini dengan beberapa metode antara lain:
a. Pencarian ilmu dan teori yang berkaitan dengan materi yang saya bahas melalui
Internet.
b. Review dari tugas yang berikan pada mata kuliah Business Ethic & Good
Governance.
BAB II
PEMBAHASAN & METODE ETIKA BISNIS
2.1. Pengertian Etika
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata 'etika'
yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti
yaitu: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat
kebiasaan.
Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya
istilah Etika yang dipakai oleh Aristoteles untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi,
secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang
biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000). Untuk
menganalisis arti-arti etika, dibedakan menjadi dua jenis etika (Bertens, 2000):
1. Etika sebagai Praktis
a. Nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak
dipraktekkan walaupun seharusnya dipraktekkan.
b. Apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma
moral.
2. Etika sebagai Refleksi
a. Pemikiran moral à berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang
apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
b. Berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksis etis sebagai
objeknya.
c. Menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang.
d. Dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah.
Etika terbagi atas dua:
a. Manusia Etika umum ialah etika yang membahas tentang kondisi-kondisi dasar
bagaimana itu bertindak secara etis. Etika inilah yang dijadikan dasar dan
pegangan manusia untuk bertindak dan digunakan sebagai tolok ukur penilaian
baik buruknya suatu tindakan.
b. Etika khusus ialah penerapan moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus
misalnya olah raga, bisnis, atau profesi tertentu. Dari sinilah nanti akan lahir etika
bisnis dan etika profesi (wartawan, dokter, hakim, pustakawan, dan lainnya).
2.2. Pengertian Bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata “bisnis” dari
bahasa Inggris “business”, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas
dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Di dalam melakukan bisnis, kita
wajib untuk memperhatikan etika agar di pandang sebagai bisnis yang baik. Bisnis
beretika adalah bisnis yang mengindahkan serangkaian nilai-nilai luhur yang
bersumber dari hati nurani, empati, dan norma. Bisnis bisa disebut etis apabila dalam
mengelola bisnisnya pengusaha selalu menggunakan nuraninya.
Berikut ini ada beberapa pengertian bisnis menurut para ahli :
 Allan afuah (2004)
Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan
dana menjual barang ataupun jasa agar mendapatkan keuntungan dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada di dalam industry
 T. chwee (1990)
Bisnis merupaka suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk
memuaskan kebutuhan masyarakat.
 Grifin dan ebert
Bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok
orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis”
sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya, penggunaan singular kata
bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan
ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih
luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.”
Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh
komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat
masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini. Secara sederhana yang dimaksud
dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan
juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis
secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada
kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
2.3. Pengertian Etika Bisnis
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Semuanya ini mencakup
bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku,
dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis juga merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar
dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan
dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar
formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam sistem dan organisasi yang
digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan
jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Beberapa pengertian etika bisnis menurut para ahli :
 Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai – nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam
membuat keputusan dan memecahkan persoalan.
 Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000:80), etika bisnis adalah istilah yang
sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika seseorang manajer atau
karyawan suatu organisasi.
 K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2000, Hal. 5),
Etika Bisnis adalah pemikiran refleksi kritis tentang moralitas dalam kegiatan
ekonomi dan bisnis.
 Velasquez, 2005, Etika Bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral
yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
 Hill dan Jones, 1998, Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan
antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin
perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang
terkait dengan masalah moral yang kompleks.
 Steade et al (1984: 701) dalam bukunya “Business, Its Natural dan Environment
an Introduction”. Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan dengan tujuan
dan cara membuat keputusan bisnis.
 Business & Society – Ethics and Stakeholder Management, Caroll & Buchholtz,
Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga
masyarakat.
 Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di “Advance Management
Journal” (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah
laku etika bisnis, yaitu :
1. Utilitarian Approach: setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya.
Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara
yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan
cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
2. Individual Rights Approach: setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya
memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku
tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi
benturan dengan hak orang lain.
3. Justice Approach: para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama,
dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik
secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis:
1) Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga
mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia yang terlibat di
dalamnya.
2) Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat.
3) Bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman
bagi pihak – pihak yang melakukannya.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain adalah:
1) Pengendalian diri.
2) Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility).
3) Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi.
4) Menciptakan persaingan yang sehat.
5) Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”.
6) Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi).
7) Mampu menyatakan yang benar itu benar.
8) Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha dan masyarakat.
9) Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
10) Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati.
11) Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif
yang berupa peraturan perundang-undangan.
2.4. Perkembangan Etika Bisnis
Berikut perkembangan etika bisnis menurut Bertens (2000):
1. Situasi Dahulu
Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain
menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam
negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus
diatur.
2. Masa Peralihan: tahun 1960-an
Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS),
revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment
(kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya
manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum
dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah
corporate social responsibility.
3. Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an
Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar
bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral
yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.
4. Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an
Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10
tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas
serta sekolah bisnis yang disebutEuropean Business Ethics Network (EBEN).
5. Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an
Etika bisnis tidak terbatas lagi pada dunia Barat dan sudah dikembangkan di
seluruh dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and
Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.
2.5. Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Adapun prinsip-prinsip etika bisnis yaitu sebagai berikut:
1. Kejujuran
Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling dasar untuk
mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan bisa berhasil
dan sukses bila setiap individu yang terlibat dalam kegiatan bisnis menerapkan
prinsip kejujuran. Pada dasarnya prinsip kejujuran ini harus ditanamkan dalam
setiap kegiatan bisnis. Hal yang paling penting dalam menerapakan prinsip ini
dalam bisnis adalah dengan memulai menerapakan prinsip ini pada diri anda
dahulu. Jika anda sebagai pimpinan perusahaan mampu untuk menerapakan
prinsip ini, tentu akan menjadi contoh bagi semua karyawan yang bekerja di
perusahaanmu.
2. Kesatuan (Unity)
Kesatuan adalah sebagaimana terefleksikan dalam konsep yang memadukan
keseluruhan aspek aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial
menjadi keseluruhan yang homogen, serta mementingkan konsep konsistensi dan
keteraturan yang menyeluruh.
3. Kehendak Bebas (Free Will)
Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis, tetapi kebebasan
itu tidak merugikan kepentingan kolektif. Tidak adanya batasan pendapatan bagi
seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala
potensi yang dimilikinya.
4. Kebenaran (kebajikan dan kejujuran)
Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagai niat, sikap dan perilaku
benar yang meliputi proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh
komoditas pengembangan maupun dalam proses upaya meraih atau menetapkan
keuntungan. Dengan prinsip kebenaran ini maka etika bisnis sangat menjaga dan
berlaku preventif terhadap kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang
melakukan transaksi, kerjasama atau perjanjian dalam bisnis.
5. Prinsip keadilan / Keseimbangan (Equilibrium)
Dalam menerapakan prinsip keadilan semua pihak yang terkait dalam bisnis harus
memberikan kontribusi baik itu secara langsung atau tidak langsung terhadap
keberhasilan bisnis. Oleh karena itu semua pihak harus memiliki akses yang
positif sesuai dengan kemampuan dan peran yang sudah diberikan kepada
masing-masing terhadap keberhasilan bisnis ini. Contoh prinsip keadilan dalam
etika bisnis seperti alokasi sumber daya ekonomi kepada semua pemilik faktor
ekonomi. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat kesepakatan tentang harga
konsumen dan juga harga pemasok bahan baku serta alat-alat produksi.
6. Prinsip hormat pada diri sendiri
Prinsip ini akan memberikan dampak pada bisnis itu sendiri. Dalam menjalankan
bisnis masyarakat sebagai konsumen merupakan cerminan bagi bisnis kita. Bila
bisnis kita memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat tentu itu akan
berdampak positif dengan bisnis yang kita jalankan dan begitu juga sebaliknya.
Sebagai pengelola perusahaan sudah menjadi kewajiban untuk memberikan
peduli kepada siapapun yang terlibat dalam aktivitas bisnis. Dengan demikian
pasti semua pihak akan memberikan sikap peduli yang sama terhadap
perusahaan yang kita kelola. Sebagai contoh prinsip menghormati diri sendiri
dalam etika bisnis: manajemen perusahaan dengan team work-nya memiliki
sistem kerja yang berorientasi kepada pelanggan akan makin fanatik terhadap
perusahaan. Demikian juga, jika sistem manajemen berorientasi pada pemberian
kepuasan kepada karyawan yang berprestasi karena sepadan dengan prestasinya
maka dapat dipastikan karyawan akan makin loyal terhadap perusahaan.
7. Tanggung jawab (Responsibility)
Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia
karena tidak menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas. Untuk
memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan, manusia perlu
mempertanggungjawabkan tindakannya. Secara logis prinsip ini berhubungan erat
dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan mengenai apa yang bebas
dilakukan oleh manusia dengan bertanggung jawab atas semua yang
dilakukannya.
2.6. Teori Etika Bisnis
Untuk mewujudkan etika bisnis yang baik ada perlunya kita harus mengetahui
tentang beberapa hal sebagai berikut:
 Teori Utilitarisme
Dalam konteks utilitarisme, suatu perbuatan adalah baik, jika membawa
kesenangan sebesar-besarnya bagi jumlah orang banyak. Sehingga kegiatan
yang dapat membawa manfaat serta memajukan kesejahteraan orang banyak
adalah baik. Dalam konteks bisnis dapat dikatakan bahwa hal itu baik jika
membawa manfaat bagi masyarakat dan konsumen.
 Konsep Deontology
Konsep ini berbeda dengan Utilitarisme dimana konsep ini menganggap hal ini
baik jika dilakukan karena memang harus dilakukan atau karena hal ini adalah
kewajiban sehingga konsekuensi perbuatan tidak berperan sama sekali.
 Teori Hak
Teori ini merupakan suatu aspek dari teori deantology karena hak berkaitan
dengan kewajiban. Dalam hak kita mempelajari bahwa dari segi martabat manusia
tidak ada bedanya sehingga kita tidak boleh memperlakukan secara berbeda.
Selain itu manusia selalu harus dihormati sebagai suatu tujuan sendiri dan tidak
pernah boleh diperlakukan semata-mata sebagai sarana demi tercapainya suatu
tujuan lain.
Dalam etika bisnis, teori hak dilakukan kepada karyawan dan konsumen, dimana
karyawan berhak mendapatkan gaji dan lingkungan kerja yang nyaman serta
konsumen berhak mendapatkan produk yang aman dan tidak membahayakan
kesehatan.
 Teori Keutamaan
Teori ini mengedepankan hidup yang baik adalah hidup menurut keutamaan dan
semua keutamaan tidak sama pentingnya untuk setiap orang atau setiap bidang
kegiatan. Dalam menjalankan bisnis, pelaku bisnis harus mengutamakan
kejujuran, keadilan, kepercayaan, keuletan, loyalitas, kehormatan dan rasa malu
Dari keempat hal tersebut dapat disimpulkan bahwa segala bentuk usaha harus
membawa dampak yang baik untuk karyawan, konsumen dan masyarakat.
Perusahaan yang membawa dampak buruk seharusnya mulai menyadari sejak
awal bahwa ada sesuatu yang salah dalam perusahaannya seperti jika ada
permasalahan pencemaran limbah industri, perusahaan harus segera mengambil
tindakan dan melihat kembali apakah yang mereka perbuat sesuai dengan
rancangan AMDAL yang mereka buat.
2.7. Tujuan dan Kendala Etika Bisnis
2.7.1. Tujuan Etika Bisnis
Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral dan memberikan
batasan-batasan para pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak
melakukan monkey business atau dirty business yang bisa merugikan banyak pihak
yang terkait dalam bisnis tersebut.
Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen
bisnis yang baik agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang
mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau
citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat.
Etika bisnis adalah seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip etika
untuk mengkaji dan memecahkan masalah-masalah moral yang kompleks.
Etika bisnis merupakan etika khusus (terapan) yang pada awalnya berkembang
di Amerika Serikat. Sebagai cabang filsafat terapan, etika bisnis menyoroti segi-segi
moral perilaku manusia dan peraturan-peraturan yang mempunyai profesi di bidang
bisnis dan manajemen. Oleh karena itu, etika bisnis dapat dilihat sebagai usaha
untuk merumuskan dan menerapkan prinsip-prinsip etika dibidang hubungan
ekonomi antar manusia. Secara terperinci, Richard T. DeGeorge menyebut bahwa
etika bisnis menyangkut empat kegiatan sebagai berikut:
a) Penerapan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis. Berdasarkan prinsi-
prinsip etika bisnis itu kita dapat menyoroti dan menilai apakah suatu keputusan
atau tindakan yang diambil dalam dunia bisnis secara moral dapat dibenarkan
atau tidak. Dengan demikian etik bisnis membantu para pelaku bisnis untuk
mencari cara guna mencegah tindakan yang dinilai tidak etis.
b) Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip-prinsip etika pada dunia
bisnis, tetapi juga matematika. Dalam hubungan ini, etika bisnis mengkaji
apakah perilaku yang dinilai etis pada individu juga dapat berlaku pada
organisasi atau perusahaan bisnis. Selanjutnya etika bisnis menyoroti apakah
perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial atau tidak.
c) Bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan – pandangan mengenai
bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis mengkaji moralitas sistem ekonomi pada
umumnya dan sistem ekonomi publik pada khususnya, misalnya masalah
keadilan sosial, hak milik, dan persaingan.
d) Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi
perusahaan multinasional, jaringan konglomerat internasional, dan lain- lain.
2.7.2.Kendala-kendala Dalam Mencapai Etika Bisnis
Pencapaian tujuan etika bisnis di Indonesia masih berhadapan dengan beberapa
masalah dan kendala. Keraf (1993:81-83) menyebut beberapa kendala tersebut
yaitu:
1) Standar moral para pelaku bisnis pada umumnya masih lemah.
Banyak di antara pelaku bisnis yang lebih suka menempuh jalan pintas, bahkan
menghalalkan segala cara untuk memperoleh keuntungan dengan
mengabaikan etika bisnis, seperti memalsukan campuran, timbangan, ukuran,
menjual barang yang kadaluwarsa, dan memanipulasi laporan keuangan.
2) Banyak perusahaan yang mengalami konflik kepentingan.
Konflik kepentingan ini muncul karena adanya ketidaksesuaian antara nilai
pribadi yang dianutnya atau antara peraturan yang berlaku dengan tujuan yang
hendak dicapainya, atau konflik antara nilai pribadi yang dianutnya dengan
praktik bisnis yang dilakukan oleh sebagian besar perusahaan lainnya, atau
antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan masyarakat. Orang-orang
yang kurang teguh standar moralnya bisa jadi akan gagal karena mereka
mengejar tujuan dengan mengabaikan peraturan.
3. Situasi politik dan ekonomi yang belum stabil.
Hal ini diperkeruh oleh banyaknya sandiwara politik yang dimainkan oleh para
elit politik, yang di satu sisi membingungkan masyarakat luas dan di sisi lainnya
memberi kesempatan bagi pihak yang mencari dukungan elit politik guna
keberhasilan usaha bisnisnya. Situasi ekonomi yang buruk tidak jarang
menimbulkan spekulasi untuk memanfaatkan peluang guna memperoleh
keuntungan tanpa menghiraukan akibatnya.
4. Lemahnya penegakan hukum.
Banyak orang yang sudah divonis bersalah di pengadilan bisa bebas
berkeliaran dan tetap memangku jabatannya di pemerintahan. Kondisi ini
mempersulit upaya untuk memotivasi pelaku bisnis menegakkan norma-norma
etika.
5. Belum ada organisasi profesi bisnis dan manajemen untuk menegakkan kode
etik bisnis dan manajemen.
Organisasi seperti Kadin beserta asosiasi perusahaan di bawahnya belum
secara khusus menangani penyusunan dan penegakkan kode etik bisnis dan
manajemen.
2.8. Peran Etika Bisnis
Adapun etika bisnis perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, dimana
diperlukan suatu landasan yang kokoh untuk mencapai itu semua. Dan biasanya
dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan
yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil memerlukan
3 hal pokok yaitu:
 Memiliki produk yang baik
 Memiliki managemen yang baik
 Memiliki Etika
Tiga aspek pokok dari bisnis yaitu: dari sudut pandang ekonomi, etika dan
hukum.
1) Sudut pandang ekonomi.
Bisnis adalah kegiatan ekonomis. Yang terjadi disini adalah adanya interaksi
antara produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen dengan konsumen,
produsen dengan produsen dalam sebuah organisasi. Kegiatan antar manusia
ini adalah bertujuan untuk mencari untung oleh karena itu menjadi kegiatan
ekonomis. Pencarian keuntungan dalam bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi
dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai pihak. Dari sudut
pandang ekonomis, good business adalah bisnis yang bukan saja
menguntungkan, tetapi juga bisnis yang berkualitas etis.
2) Sudut pandang etika
Dalam bisnis, berorientasi pada profit, adalah sangat wajar, akan tetapi jangan
keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain. Tidak semua
yang bisa kita lakukan boleh dilakukan. Kita harus menghormati kepentingan
dan hak orang lain. Patut diperhatikan, bahwa dengan itu kita sendiri tidak
dirugikan, karena menghormati kepentingan dan hak orang lain itu juga perlu
dilakukan demi kepentingan bisnis kita sendiri.
3) Sudut pandang hukum
Bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat dengan hukum dagang atau
hukum bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu hukum modern. Dan
dalam praktek hukum banyak masalah timbul dalam hubungan bisnis, pada
taraf nasional maupun international. Seperti etika, hukum juga merupakan
sudut pandang normatif, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau
tidak boleh dilakukan. Dari segi norma, hukum lebih jelas dan pasti daripada
etika, karena peraturan hukum dituliskan hitam atas putih dan ada sanksi
tertentu bila terjadi pelanggaran. Bahkan pada zaman kekaisaran Roma, ada
pepatah terkenal: “Quid leges sine moribus” yang artinya: “apa artinya
undang-undang kalau tidak disertai moralitas “.
2.9 Fungsi Etika Bisnis Terhadap Perusahaan
Setelah mengetahui betapa pentingnya etika yang harus diterapkan pada
perusahaan, tentunya etika memiliki fungsi yang sangat berpengaruh terhadap
kemajuan perusahaan itu sendiri. Permasalahan etika bisnis yang terjadi di
perusahaan bervariasi antara fungsi perusahaan yang satu dan fungsi perusahaan
lainnya. Hal ini terjadi karena operasi perusahaan sangat terspesialisasi dalam
berbagai bidang profesi, sehingga setiap fungsi perusahaan cenderung memiliki
masalah etika tersendiri. Berikut ini akan dibahas berbagai permasalahan etika bisnis
yang terjadi di beberapa bidang fungsi perusahaan, yaitu: etika bisnis di bidang
akuntansi (accounting ethics), keuangan (finance ethics), produksi dan pemasaran
(production and marketing ethics), dan teknologi informasi (information technology
ethics) yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Etika bisnis di Bidang Akuntansi (Accounting Ethics)
Fungsi akuntansi merupakan komponen yang sangat penting bagi perusahaan.
Dengan demikian kejujuran, integritas, dan akurasi dalam melakukan kegiatan
akuntansi merupakan syarat mutlak yang harus diterapkan oleh fungsi akuntansi.
Salah satu praktik akuntansi yang dianggap tidak etis misalnya penyusunan
laporan keuangan yang berbeda untuk berbagai pihak yang berbeda dengan
tujuan memperoleh keuntungan dari penyusunan laporan keuangan seperti itu.
Dalam realita kegiatan bisnis sering kali ditemukan perusahaan yang menyusun
laporan keuangan yang berbeda untuk pihak-pihak yang berbeda. Ada laporan
keuangan internal perusahaan, laporan keuangan untuk bank, dan laporan
keuangan untuk kantor pajak. Dengan melakukan praktik ini, bagian akuntansi
perusahaan secara sengaja memanipulasi data dengan tujuan memperoleh
keuntungan dari penyusunan laporan palsu tersebut.
b) Etika bisnis di Bidang Keuangan (Financial Ethics)
Skandal keuangan yang berasal dari pelaksanaan fungsi keuangan yang
dijalankan secara tidak etis telah menimbulkan berbagai kerugian bagi para
investor. Pelanggaran etika bisnis dalam bidang keuangan dapat terjadi misalnya
melalui praktik window dressing terhadap laporan keuangan perusahaan yang
akan mengajukan pinjaman ke bank. Melalui praktik ini seolah-olah perusahaan
memiliki rasio-rasio keuangan yang sehat sehingga layak untuk mendapatkan
kredit. Padahal sebenarnya kondisi keuangan perusahaan tidak sesehat seperti
yang dilaporkan dalam laporan keuangan yang telah dimanipulasi. Contoh lain
pelanggaran etika keuangan misalnya melalui penggelembungan nilai agunan
perusahaan, sehingga perusahaan dapat memperoleh kredit melebihi nilai agunan
kredit yang sesungguhnya.
c) Etika bisnis di Bidang Produksi dan Pemasaran (Production and Marketing Ethics)
Hubungan yang dilakukan perusahaan dengan para pelanggannya dapat
menimbulkan berbagai permasalahan etika bisnis di bidang produksi dan
pemasaran. Untuk melindungi konsumen dari perlakuan yang tidak etis yang
mungkin dilakukan oleh perusahaan, pemerintah Indonesia telah memberlakukan
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Undang-
undang ini dijelaskan berbagai perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pelaku
usaha.
d) Etika Bisnis di Bidang Teknologi Informasi (Information Technology Ethics)
Salah satu area yang memiliki pertumbuhan masalah etika bisnis paling besar di
era 1990-an sampai awal tahun 2000 adalah bidang teknologi informasi. Hal-hal
yang dapat memunculkan permasalahan etika dalam bidang ini meliputi: serangan
terhadap wilayah privasi seseorang, pengumpulan, penyimpanan, dan akses
terhadap informasi usaha terutama melalui transaksi e-commerce, perlindungan
hak cipta yang menyangkut pembuatan software, musik, dan hak kekayaan
intelektual.
BAB III
HASIL & DISKUSI ETIKA BISNIS PERUSAHAAN
PermataBank dibentuk sebagai hasil merger dari 5 bank di bawah pengawasan
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yakni PT Bank Bali Tbk, PT Bank
Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot
pada tahun 2002. Di tahun 2004, Standard Chartered Bank dan PT Astra
International Tbk mengambil alih PermataBank dan memulai proses transformasi
secara besar-besaran didalam organisasi. Selanjutnya, sebagai wujud komitmennya
terhadap PermataBank, kepemilikan gabungan pemegang saham utama ini
meningkat menjadi 89,12% sejak 2006 hingga per Desember 2015.
Kombinasi unik dari kedua pemegang saham strategis merupakan salah satu
kekuatan utama PermataBank. PT Astra International Tbk merupakan salah satu
perusahaan konglomerasi terbesar di Indonesia dan memiliki pengalaman kuat di
pasar domestik. Standard Chartered Bank dengan keahlian dan pengalaman global
terkemuka yang dimilikinya menjadikan PermataBank berada dalam posisi yang unik.
3.1Prinsip-prinsip Etika Bisnis Bank Permata
Adapun prinsip-prinsip etika bisnis di Bank Permata yaitu sebagai berikut:
1. Kejujuran
Dalam prinsip ini Bank Permata menanamkan sifat kejujuran di setiap kegiatan
bisnis yang diterapkan pada setiap individu. Para atasan di Bank Permata
menerapkan sikap ini agar bisa dicontoh seluruh karyawan.
2. Kesatuan (Unity)
Bank Permata melakukan prinsip ini dengan mementingkan konsep konsistensi
dan keteraturan yang menyeluruh dan diterapkan pada seluruh aspek di Bank
Permata.
3. Kehendak Bebas (Free Will)
Tidak adanya batasan memberikan pendapat bagi setiap individu di Bank Permata
dan mendorong setiap individu untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala
potensi yang dimilikinya.
4. Kebenaran (kebajikan dan kejujuran)
Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagai niat, sikap dan perilaku
benar yang meliputi proses akad (transaksi) dengan setiap nasabah Bank
Permata dalam upaya meraih atau menetapkan keuntungan.
5. Prinsip keadilan / Keseimbangan (Equilibrium)
Dalam prinsip ini, Bank Permata telah melakukan sikap yang adil terhadap seluruh
individu yang terkait, baik karyawan maupun nasabah.
6. Prinsip hormat pada diri sendiri
Bank Permata melaksanakan prinsip ini dengan cara memberikan penghargaan
kepada karyawan yang berprestasi dan memberikan bonus-bonus pada seluruh
karyawan setiap tahunnya agar para karyawan tetap loyal terhadap Bank
Permata.
7. Tanggung jawab (Responsibility)
Seluruh individu di Bank Permata diberi kebebasan tetapi tetap mengacu pada
kode etik perusahaan.
3.2. Faktor-Faktor Pelaku Bisnis Melakukan Pelanggaran Etika Bisnis
Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pelaku bisnis dilatarbelakangi oleh
berbagai hal. Salah satu hal tersebut adalah untuk mencapai keuntungan yang
sebanyak-banyaknya, tanpa memikirkan dampak buruk yang terjadi selanjutnya.
Faktor lain yang membuat pelaku bisnis melakukan pelanggaran antara lain:
a. Banyaknya kompetitor baru dengan produk mereka yang lebih menarik.
b. Mengejar Keuntungan dan Kepentingan Pribadi (Personal Gain and Selfish
Interest).
c. Ingin menambah mangsa pasar.
d. Ingin menguasai pasar.
e. Pertentangan antara Nilai-Nilai Perusahaan dengan Perorangan (Business Goals
versus Personal Values).
Mengacu dari faktor-faktor tersebut, Bank Permata telah berkomitmen untuk tidak
melakukan pelanggaran dalam etika bisnis. Karena penerapan kode etik di
perusahaan sangat di tekankan terhadap seluruh individu.
3.3. Cara Mengatasi Perusahaan Yang Tidak Menerapkan Etika Bisnis
Pada dasarnya kegiatan bisnis tidaklah hanya bertujuan untuk memperoleh
keuntungan sebanyak-banyaknya dengan menghalalkan segala cara melainkan
perlu adanya perilaku etis yang diterapkan oleh semua perusahaan. Etika yang
diterapkan oleh sebuah perusahaan bukanlah salah satu penghambat perusahaan
untuk dapat berkompetisi dengan para pesaingnya melainkan untuk dipandang oleh
masyarakat bahwa perusahaan yang menerapkan etika didalam perusahaan bisnis
adalah sebagai perusahaan yang memiliki perilaku etis dan bermoral. Setidaknya
terdapat enam alasan yang mendorong perusahaan untuk menjalankan bisnisnya
secara etis yang akan dirangkum sebagai berikut:
1) Meningkatnya harapan publik agar perusahaan menjalankan bisnisnya secara
etis. Perusahaan yang tidak berhasil dalam menjalankan bisnisnya secara etis
akan mengalami sorotan, kritik, bahkan hukuman. Dalam hal ini Bank Permata
telah melakukan keterbukaan disaat melakukan transaksi terhadap nasabah baru
melalui penerapan BI Checking terhadap setiap pengajuan kredit. Sehingga
mengurangi tindakan illegal, seperti tabungan gelap dsb.
2) Penerapan etika bisnis mencegah agar perusahaan tidak melakukan berbagai
tindakan yang membahayakan stakeholders lainnya. Bank Permata membuat dan
menerapkan kode etik untuk seluruh individu di Bank Permata.
3) Penerapan etika bisnis di perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Sebagai contoh, sebuah studi yang dilakukan DePaul University menunjukkan
bahwa “terdapat hubungan statistik yang signifikan antara pengendalian
perusahaan yang menekankan pada penerapan etika dan perilaku bertanggung
jawab di satu sisi dengan kinerja keuangan yang baik di sisi lain”. Bank permata
telah memberikan peraturan-peraturan terhadap karyawan yang sifatnya tidak
merugikan perusahaan.
4) Penerapan etika bisnis seperti kejujuran, menepati janji, dan menolak suap dapat
meningkatkan kualitas hubungan bisnis di antara dua pihak tersebut. Hal ini
disebabkan oleh meningkatnya kepercayaan di antara pihak-pihak yang terlibat
hubungan bisnis terhadap pihak lainnya.
5) Penerapan etika bisnis agar perusahaan terhindar dari penyalahgunaan yang
dilakukan karyawan maupun kompetitor yang bertindak tidak etis. Pemberian
Block Leave wajib diambil seluruh karyawan Bank Permata agar mengetahui
adanya tindakan yang tidak etis dari karyawan yang melakukan.
6) Penerapan etika bisnis perusahaan secara baik di dalam suatu perusahaan dapat
menghindarkan terjadinya pelanggaran hak-hak pekerja oleh pemberi kerja.
Dalam hal ini, Bank Permata berlaku adil terhadap seluruh karyawan dan tidak
membeda-bedakan rasa ataupun agama. Contoh, dalam hal pemberian bonus
tahunan.
3.4. Sanksi Pelanggaran Yang Diterima Perusahaan Jika Tidak Menerapkan
Etika Bisnis
Pelanggaran etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk
meraih keuntungan, yang sebagaimana terdapat dalam Pasal 22 yang berbunyi
“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau
menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan
usaha tidak sehat”. Pasal ini menjelaskan tentang Tender adalah tawaran
mengajukan harga untuk memborong suatu pekerjaan, untuk mengadakan barang-
barang, atau untuk menyediakan jasa. Dan unsur dari bersekongkol itu sendiri
adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih, secara terang-terangan maupun
diam-diam melakukan tindakan penyesuaian dokumen dengan peserta lainnya,
membandingkan dokumen tender sebelum penyerahan, menciptakan persaingan
semu, menyetujui dan atau memfasilitasi terjadinya persekongkolan, tidak menolak
melakukan suatu tindakan meskipun mengetahui atau sepatutnya mengetahui
bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk mengatur dalam rangka memenangkan
peserta tender tertentu, pemberian kesempatan eksklusif oleh penyelenggara tender
atau pihak terkait secara langsung maupun tidak langsung kepada pelaku usaha
yang mengikuti tender, dengan cara melawan hukum. Hal diatas adalah pelanggaran
yang akan diterima kepada perusahaan yang tidak menerapkan etika didalam
bisnisnya karena memiliki unsur kecurangan. Hal lain yang menjadikan pelanggaran
terhadap perusahaan yang tidak menerapkan etika didalam bisnisnya adalah
pegawai perusahaan yang melakukan pelanggaran Pedoman Etika Bisnis dan Etika
Kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengenaan sanksi atas bentuk-bentuk
pelanggaran yang dilakukan oleh Komisaris dan Direksi, berpedoman pada
anggaran dasar perusahaan dan keputusan RUPS. Sedangkan pengenaan sanksi
terhadap pegawai perusahaan dilakukan sesuai dengan kesepakatan dalam
Peraturan Disiplin Pegawai (PDP) maupun aturan kepegawaian yang berlaku.
Pelaporan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai tanpa disertai
dengan bukti-bukti pelanggaran dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Dari contoh pelanggaran diatas kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa yang menjadikan perusahaan untuk menerapkan etika di dalam bisnisnya
bukanlah dari perusahaan itu sendiri melainkan adanya kejujuran dari para pegawai
yang bekerja di perusahaan tersebut sehingga dapat menciptakan suasana kerja
yang damai serta menjadikan perusahaan tersebut menjadi perusahaan yang
menerapkan etika didalam bisnisnya.
BAB IV
KESIMPULAN & REKOMENDASI
4.1. Kesimpulan
Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan
sebuah harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman keterbukaan dan
luasnya informasi saat ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan
cepat dan luas.
Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing
elemen dalam lingkaran bisnis. Perusahaan dan konsumen, adalah elemen yang
saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika,
sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.
Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga
kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi
perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak
akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka
panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam
berbisnis sangatlah penting.
Bank Permata telah menerapkan etika bisnis dalam menjalankan bisnisnya dan
telah diterapkan disemua bidang. Karena dengan menekanan kode etik perusahaan
pada setiap pihak yang terkait dan adanya keterbukaan dari Bank permata terhadap
nasabah (konsumen).
4.2. Rekomendasi
Perlu adanya sadar diri didalam hati para pegawai di perusahaan yang ingin
menerapkan etika didalam bisnis agar tidak adanya kecurangan atau kebohongan
yang terjadi pada perusahaan itu nantinya dan perlu diterapkannya sanksi atau
hukuman yang berat apabila ada salah satu pegawai yang melanggarnya, sehingga
etika di dalam bisnis pun dapat berjalan dengan baik dan lancar di perusahaan
tersebut.
Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku
karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan
pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan
suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi
yang baik, system prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan
yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan
konsekuen.
Umumnya permasalahan yang sering terjadi dalam dunia bisnis adalah suap,
paksaan, penipuan, pencurian, diskriminasi tidak jelas (unfair discrimination).
Dalam penerapannya, etika bisnis tentunya harus memperhatikan nilai-nilai norma
dan moralitas yang berlaku dalam masyarakat. Selain itu, hal tersebut juga dapat
diterapkan atau dimunculkan di dalam perusahaan sendiri karena etika bisnis sangat
berkaitan dengan profesional bisnis.
Semua perusahaan pasti meyakini bahwa suatu prinsip bisnis yang baik
merupakan prinsip yang selalu memperhatikan etika yang telah berlaku termasuk
hukum dan peraturan-peraturan. Etika bisnis memiliki beberapa prinsip yang
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan agar dapat mencapai tujuan
yang dimaksud.
Disadari atau tidak, penerapan Good Corporate Governance dalam implementasi
etika dalam bisnis memiliki peran yang sangat besar. Pada intinya etika bisnis bukan
lagi merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis tetapi
menjadi suatu kebutuhan yang harus terpenuhi. Salah satu contohnya pada prinsip-
prinsip GCG mencerminkan etika bisnis yang dapat memenuhi keinginan
seluruh stakeholdernya. Etika bisnis yang baik dan sehat menjadi kunci bagi suatu
perusahaan untuk membuatnya tetap berdiri kokoh dan tahan terhadap segala
macam serangan ketidakstabilan ekonomi.
Beberapa kode etik yang perlu dipatuhi oleh seluruh karyawan & pimpinan
perusahaan, antara lain menghindarkan diri dari situasi (kondisi) yang dapat
mengakibatkan suatu benturan kepentingan. Selain itu setiap karyawan & pimpinan
perusahaan yang merasa bahwa dirinya mungkin terlibat dalam benturan
kepentingan harus segera melaporkan semua hal yang bersangkutan secara detail
kepada pimpinannya (atasannya) yang lebih tinggi.
Setiap karyawan & pimpinan perusahaan yang melanggar ketentuan dalam Kode
Etik tersebut perlu dikenakan sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan/peraturan
yang berlaku di perusahaan, misalnya tindakan disipliner termasuk sanksi
pemecatan (Pemutusan Hubungan Kerja).
Untuk melakukan pengujian atas Kepatuhan terhadap Kode Etik tersebut perlu
dilakukan semacam audit kepatuhan (compliance audit) oleh pihak yang
independent, misalnya Internal Auditor, sehingga dapat diketahui adanya
pelanggaran berikut sanksi yang akan dikenakan terhadap karyawan & pimpinan
perusahaan yang melanggar kode etik. Akhirnya diharpkan para karyawan maupun
pimpinan perusahaan mematuhi Code of Corporate & Business Conduct yang telah
ditetapkan oleh perusahaan sebagai penerapan GCG.
Jadi rekomendasi dari saya untuk mengatasi kejahatan bisnis/ ekonomi yang
terjadi seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang telah melahirkan
revolusi industry perdagangan, perbankan dan khususnya korporasi, dalam skala
global, sebaiknya semua Negara memperkuat komitmen politiknya untuk lebih
memartabatkan kegiatan ekonomi dan bisnis. Dengan begitu, kemakmuran dan
kesejahteraan dapat terwujud. perlu juga diperkuat komitmen moralnya untuk tetap
konsisten menjalankan sebuah misi penting, yaitu mewujudkan keadilan, kebenaran,
kejujuran, penegak hukum, penegak etika dan peningkatan ras kompetensi secara
fair rasional dan berkemanusiaan. Selain itu, perlu adanya sadar diri didalam hati
para pegawai didalam perusahaan yang ingin menerapkan etika didalam bisnis agar
tidak adanya kecurangan atau kebohongan yang terjadi pada perusahaan itu
nantinya dan perlu diterapkannya sanksi atau hukuman yang berat apabila ada salah
satu pegawai yang melanggarnya, sehingga etika di dalam bisnis pun dapat berjalan
dengan baik dan lancer di perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
- http://adheirma309.blogspot.co.id/2014/12/makalah-etika-bisnis.html
- Tugas mingguan Christianto Hadisiswanto Putro; Philosophical Ethics and
Business
- http://dewity.blogspot.co.id/2012/10/peran-etika-bisnis-dalam-
perusahaan.html
- http://rizkiafandi.blogspot.co.id/2013/10/etika-dalam-bisnis-tugas-1.html
- http://reza-ajie.mhs.narotama.ac.id/2012/10/08/tugas-etika-bisnis-makalah-
pelanggaran-etika-bisnis/
- http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/definisi-dan-pengertian-bisnis/
- http://galih-chess.blogspot.co.id/2010/01/pengertian-etika-bisnis.html

More Related Content

What's hot

BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...Alimsuciana
 
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...Sonya Arista
 
BE & GG, Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...
BE & GG,  Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...BE & GG,  Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...
BE & GG, Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...Mei Larasetiati
 
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka) Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka) Janu W
 
Etika bisnis modul 5-6
Etika bisnis   modul 5-6Etika bisnis   modul 5-6
Etika bisnis modul 5-6Sentot Baskoro
 
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...Imam Arifin
 
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnisEtika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnis085289742051
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...Nadiatur Rakhma
 
Tugas softskill 1 etika bisnis
Tugas softskill 1   etika bisnisTugas softskill 1   etika bisnis
Tugas softskill 1 etika bisnisyayu13
 
BE & GG, Andika Dwi Prasetya R, Hapzi Ali, Etika Bisnis pada BPJS Ketenagaker...
BE & GG, Andika Dwi Prasetya R, Hapzi Ali, Etika Bisnis pada BPJS Ketenagaker...BE & GG, Andika Dwi Prasetya R, Hapzi Ali, Etika Bisnis pada BPJS Ketenagaker...
BE & GG, Andika Dwi Prasetya R, Hapzi Ali, Etika Bisnis pada BPJS Ketenagaker...andika dwipras
 
What is BUSINESS PROTOCOL & BUSINESS ETIQUETTE?
What is BUSINESS PROTOCOL & BUSINESS ETIQUETTE?What is BUSINESS PROTOCOL & BUSINESS ETIQUETTE?
What is BUSINESS PROTOCOL & BUSINESS ETIQUETTE?Kanaidi ken
 
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAfathiyahfenny
 
7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...
7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...
7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...Gunawan Adam
 
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...FatinahGhiyats1
 

What's hot (18)

BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
 
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
 
BE & GG, Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...
BE & GG,  Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...BE & GG,  Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...
BE & GG, Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka) Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
 
Etika bisnis modul 5-6
Etika bisnis   modul 5-6Etika bisnis   modul 5-6
Etika bisnis modul 5-6
 
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
 
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
 
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnisEtika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
 
Tugas softskill 1 etika bisnis
Tugas softskill 1   etika bisnisTugas softskill 1   etika bisnis
Tugas softskill 1 etika bisnis
 
BE & GG, Andika Dwi Prasetya R, Hapzi Ali, Etika Bisnis pada BPJS Ketenagaker...
BE & GG, Andika Dwi Prasetya R, Hapzi Ali, Etika Bisnis pada BPJS Ketenagaker...BE & GG, Andika Dwi Prasetya R, Hapzi Ali, Etika Bisnis pada BPJS Ketenagaker...
BE & GG, Andika Dwi Prasetya R, Hapzi Ali, Etika Bisnis pada BPJS Ketenagaker...
 
ETIKA BISNIS
ETIKA BISNISETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS
 
What is BUSINESS PROTOCOL & BUSINESS ETIQUETTE?
What is BUSINESS PROTOCOL & BUSINESS ETIQUETTE?What is BUSINESS PROTOCOL & BUSINESS ETIQUETTE?
What is BUSINESS PROTOCOL & BUSINESS ETIQUETTE?
 
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
 
7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...
7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...
7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...
 
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
 

Similar to BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ETIKA BISNIS DI DALAM PERUSAHAAN, Universitas Mercu Buana, 2017

Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...Edo Fitriansyah
 
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...AndreasFabianPramudi
 
BE & GG, Ahmad Marzuki, Hapzi Ali, Ethics and Business, PENERAPAN ETIKA BISNI...
BE & GG, Ahmad Marzuki, Hapzi Ali, Ethics and Business, PENERAPAN ETIKA BISNI...BE & GG, Ahmad Marzuki, Hapzi Ali, Ethics and Business, PENERAPAN ETIKA BISNI...
BE & GG, Ahmad Marzuki, Hapzi Ali, Ethics and Business, PENERAPAN ETIKA BISNI...Ahmad Marzuki
 
Business Ethic (PT Maybank Indonesia, Tbk)
Business Ethic  (PT Maybank Indonesia, Tbk)Business Ethic  (PT Maybank Indonesia, Tbk)
Business Ethic (PT Maybank Indonesia, Tbk)Santi Maodia
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernFajar Jabrik
 
BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
 BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta... BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...Evarianna
 
etika-bisnis.ppt
etika-bisnis.pptetika-bisnis.ppt
etika-bisnis.pptyusuf50505
 
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...Dody Wijaksono
 
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...NovitaHerlissha
 
Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
Be & gg ;  fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...Be & gg ;  fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017bashori alwie alwie
 
9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt
9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt
9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.pptEfrizal Zaida
 
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...basrizal82
 
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...FebrinolChaniago
 
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...Agnis Noviani Noor
 
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...Harits Mufqi Arief
 
Materi Pengantar Etika Bisnis dan Profesi.pptx
Materi Pengantar Etika Bisnis dan Profesi.pptxMateri Pengantar Etika Bisnis dan Profesi.pptx
Materi Pengantar Etika Bisnis dan Profesi.pptxmatys1395
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Zikri Nurmansyah
 

Similar to BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ETIKA BISNIS DI DALAM PERUSAHAAN, Universitas Mercu Buana, 2017 (20)

Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
 
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
 
BE & GG, Ahmad Marzuki, Hapzi Ali, Ethics and Business, PENERAPAN ETIKA BISNI...
BE & GG, Ahmad Marzuki, Hapzi Ali, Ethics and Business, PENERAPAN ETIKA BISNI...BE & GG, Ahmad Marzuki, Hapzi Ali, Ethics and Business, PENERAPAN ETIKA BISNI...
BE & GG, Ahmad Marzuki, Hapzi Ali, Ethics and Business, PENERAPAN ETIKA BISNI...
 
Business Ethic (PT Maybank Indonesia, Tbk)
Business Ethic  (PT Maybank Indonesia, Tbk)Business Ethic  (PT Maybank Indonesia, Tbk)
Business Ethic (PT Maybank Indonesia, Tbk)
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
 
BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
 BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta... BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
 
etika-bisnis.ppt
etika-bisnis.pptetika-bisnis.ppt
etika-bisnis.ppt
 
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
 
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
Tugas UTS, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika...
 
Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
Be & gg ;  fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...Be & gg ;  fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
 
ETIKA dan BISNIS.ppt
ETIKA  dan BISNIS.pptETIKA  dan BISNIS.ppt
ETIKA dan BISNIS.ppt
 
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
Be & gg, basori, hapzi ali, business ethic, universitas mercu buana, 2017
 
9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt
9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt
9-Materi presentasi-semester- duaEtika-wirausaha.ppt
 
Eb bab 2
Eb bab 2Eb bab 2
Eb bab 2
 
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
 
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
1,be&gg,febrinol,hapzi ali,concepts and theories of business ethics,unive...
 
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...
 
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
 
Materi Pengantar Etika Bisnis dan Profesi.pptx
Materi Pengantar Etika Bisnis dan Profesi.pptxMateri Pengantar Etika Bisnis dan Profesi.pptx
Materi Pengantar Etika Bisnis dan Profesi.pptx
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
 

Recently uploaded

KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxFORTRESS
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxYogiAJ
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...FORTRESS
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 

Recently uploaded (20)

KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 

BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ETIKA BISNIS DI DALAM PERUSAHAAN, Universitas Mercu Buana, 2017

  • 1. PENERAPAN ETIKA BISNIS DI DALAM PERUSAHAAN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah BUSINESS ETHIC & GOOD GOVERNANCE DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Disusun Oleh : CHRISTIANTO HADISISWANTO PUTRO 55117110223 JURUSAN MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS PASCA SARJANA UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017
  • 2. ABSTRAK Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Sedangkan perilaku berbisnis yang baik merupakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral. Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat. Untuk mengatasi kejahatan bisnis ekonomi yang terjadi seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang telah melahirkan revolusi industri perdagangan, perbankan dan khususnya korporasi, dalam skala global, sebaiknya semua negara memperkuat komitmen politiknya untuk lebih memartabatkan kegiatan ekonomi dan bisnis.
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................ ABSTRAK.......................................................................................................... BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1.2 Batasan Dan Rumusan Masalah ............................................................... 1.3 Tujuan Pembuatan Makalah ...................................................................... 1.4 Metode Pembuatan Makalah ..................................................................... BAB II. PEMBAHASAN DAN METODE ETIKA BISNIS ................................... 2.1 Pengertian Etika......................................................................................... 2.2 Pengertian Bisnis....................................................................................... 2.3 Pengertian Etika Bisnis .............................................................................. 2.4 Perkembangan Etika Bisnis ....................................................................... 2.5 Prinsip-Prinsip Etika Bisnis ........................................................................ 2.6 Teori Etika Bisnis ...................................................................................... 2.7 Tujuan dan Kendala Etika Bisnis .............................................................. 2.7.1 Tujuan Etika Bisnis.......................................................................... 2.7.2 Kendala-Kendala Dalam Mencapai Etika Bisnis.............................. 2.8 Peran Etika Bisnis..................................................................................... 2.9 Fungsi Etika Bisnis Terhadap Perusahaan ................................................ BAB III. HASIL DAN DISKUSI ETIKA BISNIS PERUSAHAAN........................ 3.1 Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Bank Permata................................................. 3.2 Faktor-Faktor Pelaku Bisnis Melakukan Pelanggaran Etika Bisnis............ 3.3 Cara Mengatasi Perusahaan yang Tidak Menerapkan Etika Bisnis........... 3.4 Sanksi Pelanggaran Yang Diterima Perusahaan Jika Tidak Menerapkan etika bisnis ............................................................................ BAB IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI................................................. 4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 4.2 Rekomendasi............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat modern. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis ada batasnya. Kepentingan dan hak-hak orang lain perlu diperhatikan. Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral. Bisnis juga terikat dengan hukum. Dalam praktek hukum, banyak masalah timbul dalam hubungan dengan bisnis, baik pada taraf nasional maupun taraf internasional. Walaupun terdapat hubungan erat antara norma hukum dan norma etika, namun dua macam hal itu tidak sama. Ketinggalan hukum, dibandingkan dengan etika, tidak terbatas pada masalah-masalah baru, misalnya, disebabkan perkembangan teknologi. Tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang biasa dan wajar pada masa kini. Secara tidak sadar, kita sebenarnya menyaksikan banyak pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan berbisnis di Indonesia. Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang sering dilakukan oleh para pelaku bisnis yang tidak bertanggung jawab di Indonesia. Berbagai hal tersebut merupakan bentuk dari persaingan yang tidak sehat oleh para pelaku bisnis yang ingin menguasai pasar. Selain untuk menguasai pasar, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi para pelaku bisnis untuk melakukan pelanggaran etika bisnis, antara lain untuk memperluas mangsa pasar, serta mendapatkan banyak keuntungan. Ketiga faktor tersebut merupakan alasan yang umum untuk para pelaku bisnis melakukan pelanggaran etika dengan berbagai cara. 1.2. Batasan dan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka kami mendapatkan batasan dan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana prinsip-prinsip dari etika bisnis dalam perusahaan? 2. Bagaimana tujuan dari etika bisnis di perusahaan? 3. Bagaimana peran etika bisnis di perusahaan? 4. Faktor-faktor apa saja yang membuat pelaku bisnis melakukan pelanggaran etika bisnis? 1.3. Tujuan Pembuatan Makalah Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memberikan wawasan yang utuh, komprehensip dan mendalam tentang etika dalam berbisnis di dalam perusahaan dengan berbagai prinsip dan tujuannya. 1.4. Metode Pembuatan Makalah Saya membuat makalah ini dengan beberapa metode antara lain: a. Pencarian ilmu dan teori yang berkaitan dengan materi yang saya bahas melalui Internet.
  • 5. b. Review dari tugas yang berikan pada mata kuliah Business Ethic & Good Governance.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN & METODE ETIKA BISNIS 2.1. Pengertian Etika Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata 'etika' yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang dipakai oleh Aristoteles untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000). Untuk menganalisis arti-arti etika, dibedakan menjadi dua jenis etika (Bertens, 2000): 1. Etika sebagai Praktis a. Nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan walaupun seharusnya dipraktekkan. b. Apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral. 2. Etika sebagai Refleksi a. Pemikiran moral à berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. b. Berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksis etis sebagai objeknya. c. Menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang. d. Dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah. Etika terbagi atas dua: a. Manusia Etika umum ialah etika yang membahas tentang kondisi-kondisi dasar bagaimana itu bertindak secara etis. Etika inilah yang dijadikan dasar dan pegangan manusia untuk bertindak dan digunakan sebagai tolok ukur penilaian baik buruknya suatu tindakan. b. Etika khusus ialah penerapan moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus misalnya olah raga, bisnis, atau profesi tertentu. Dari sinilah nanti akan lahir etika bisnis dan etika profesi (wartawan, dokter, hakim, pustakawan, dan lainnya). 2.2. Pengertian Bisnis Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata “bisnis” dari bahasa Inggris “business”, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Di dalam melakukan bisnis, kita wajib untuk memperhatikan etika agar di pandang sebagai bisnis yang baik. Bisnis beretika adalah bisnis yang mengindahkan serangkaian nilai-nilai luhur yang bersumber dari hati nurani, empati, dan norma. Bisnis bisa disebut etis apabila dalam mengelola bisnisnya pengusaha selalu menggunakan nuraninya. Berikut ini ada beberapa pengertian bisnis menurut para ahli :  Allan afuah (2004)
  • 7. Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa agar mendapatkan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada di dalam industry  T. chwee (1990) Bisnis merupaka suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.  Grifin dan ebert Bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya, penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.” Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. 2.3. Pengertian Etika Bisnis Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Semuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. Etika bisnis juga merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam sistem dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi. Beberapa pengertian etika bisnis menurut para ahli :  Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai – nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan.  Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000:80), etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika seseorang manajer atau karyawan suatu organisasi.  K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2000, Hal. 5), Etika Bisnis adalah pemikiran refleksi kritis tentang moralitas dalam kegiatan ekonomi dan bisnis.  Velasquez, 2005, Etika Bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
  • 8.  Hill dan Jones, 1998, Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.  Steade et al (1984: 701) dalam bukunya “Business, Its Natural dan Environment an Introduction”. Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis.  Business & Society – Ethics and Stakeholder Management, Caroll & Buchholtz, Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.  Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di “Advance Management Journal” (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu : 1. Utilitarian Approach: setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya. 2. Individual Rights Approach: setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain. 3. Justice Approach: para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok. Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis: 1) Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia yang terlibat di dalamnya. 2) Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat. 3) Bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak – pihak yang melakukannya. Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah: 1) Pengendalian diri. 2) Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility). 3) Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi. 4) Menciptakan persaingan yang sehat. 5) Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”. 6) Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi). 7) Mampu menyatakan yang benar itu benar. 8) Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha dan masyarakat. 9) Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama. 10) Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati. 11) Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.
  • 9. 2.4. Perkembangan Etika Bisnis Berikut perkembangan etika bisnis menurut Bertens (2000): 1. Situasi Dahulu Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur. 2. Masa Peralihan: tahun 1960-an Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility. 3. Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS. 4. Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebutEuropean Business Ethics Network (EBEN). 5. Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an Etika bisnis tidak terbatas lagi pada dunia Barat dan sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo. 2.5. Prinsip-prinsip Etika Bisnis Adapun prinsip-prinsip etika bisnis yaitu sebagai berikut: 1. Kejujuran Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling dasar untuk mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan bisa berhasil dan sukses bila setiap individu yang terlibat dalam kegiatan bisnis menerapkan prinsip kejujuran. Pada dasarnya prinsip kejujuran ini harus ditanamkan dalam setiap kegiatan bisnis. Hal yang paling penting dalam menerapakan prinsip ini dalam bisnis adalah dengan memulai menerapakan prinsip ini pada diri anda dahulu. Jika anda sebagai pimpinan perusahaan mampu untuk menerapakan prinsip ini, tentu akan menjadi contoh bagi semua karyawan yang bekerja di perusahaanmu. 2. Kesatuan (Unity) Kesatuan adalah sebagaimana terefleksikan dalam konsep yang memadukan keseluruhan aspek aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial menjadi keseluruhan yang homogen, serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh. 3. Kehendak Bebas (Free Will) Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis, tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif. Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya.
  • 10. 4. Kebenaran (kebajikan dan kejujuran) Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagai niat, sikap dan perilaku benar yang meliputi proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh komoditas pengembangan maupun dalam proses upaya meraih atau menetapkan keuntungan. Dengan prinsip kebenaran ini maka etika bisnis sangat menjaga dan berlaku preventif terhadap kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan transaksi, kerjasama atau perjanjian dalam bisnis. 5. Prinsip keadilan / Keseimbangan (Equilibrium) Dalam menerapakan prinsip keadilan semua pihak yang terkait dalam bisnis harus memberikan kontribusi baik itu secara langsung atau tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis. Oleh karena itu semua pihak harus memiliki akses yang positif sesuai dengan kemampuan dan peran yang sudah diberikan kepada masing-masing terhadap keberhasilan bisnis ini. Contoh prinsip keadilan dalam etika bisnis seperti alokasi sumber daya ekonomi kepada semua pemilik faktor ekonomi. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat kesepakatan tentang harga konsumen dan juga harga pemasok bahan baku serta alat-alat produksi. 6. Prinsip hormat pada diri sendiri Prinsip ini akan memberikan dampak pada bisnis itu sendiri. Dalam menjalankan bisnis masyarakat sebagai konsumen merupakan cerminan bagi bisnis kita. Bila bisnis kita memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat tentu itu akan berdampak positif dengan bisnis yang kita jalankan dan begitu juga sebaliknya. Sebagai pengelola perusahaan sudah menjadi kewajiban untuk memberikan peduli kepada siapapun yang terlibat dalam aktivitas bisnis. Dengan demikian pasti semua pihak akan memberikan sikap peduli yang sama terhadap perusahaan yang kita kelola. Sebagai contoh prinsip menghormati diri sendiri dalam etika bisnis: manajemen perusahaan dengan team work-nya memiliki sistem kerja yang berorientasi kepada pelanggan akan makin fanatik terhadap perusahaan. Demikian juga, jika sistem manajemen berorientasi pada pemberian kepuasan kepada karyawan yang berprestasi karena sepadan dengan prestasinya maka dapat dipastikan karyawan akan makin loyal terhadap perusahaan. 7. Tanggung jawab (Responsibility) Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia karena tidak menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas. Untuk memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertanggungjawabkan tindakannya. Secara logis prinsip ini berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan mengenai apa yang bebas dilakukan oleh manusia dengan bertanggung jawab atas semua yang dilakukannya. 2.6. Teori Etika Bisnis Untuk mewujudkan etika bisnis yang baik ada perlunya kita harus mengetahui tentang beberapa hal sebagai berikut:  Teori Utilitarisme Dalam konteks utilitarisme, suatu perbuatan adalah baik, jika membawa kesenangan sebesar-besarnya bagi jumlah orang banyak. Sehingga kegiatan yang dapat membawa manfaat serta memajukan kesejahteraan orang banyak adalah baik. Dalam konteks bisnis dapat dikatakan bahwa hal itu baik jika membawa manfaat bagi masyarakat dan konsumen.  Konsep Deontology
  • 11. Konsep ini berbeda dengan Utilitarisme dimana konsep ini menganggap hal ini baik jika dilakukan karena memang harus dilakukan atau karena hal ini adalah kewajiban sehingga konsekuensi perbuatan tidak berperan sama sekali.  Teori Hak Teori ini merupakan suatu aspek dari teori deantology karena hak berkaitan dengan kewajiban. Dalam hak kita mempelajari bahwa dari segi martabat manusia tidak ada bedanya sehingga kita tidak boleh memperlakukan secara berbeda. Selain itu manusia selalu harus dihormati sebagai suatu tujuan sendiri dan tidak pernah boleh diperlakukan semata-mata sebagai sarana demi tercapainya suatu tujuan lain. Dalam etika bisnis, teori hak dilakukan kepada karyawan dan konsumen, dimana karyawan berhak mendapatkan gaji dan lingkungan kerja yang nyaman serta konsumen berhak mendapatkan produk yang aman dan tidak membahayakan kesehatan.  Teori Keutamaan Teori ini mengedepankan hidup yang baik adalah hidup menurut keutamaan dan semua keutamaan tidak sama pentingnya untuk setiap orang atau setiap bidang kegiatan. Dalam menjalankan bisnis, pelaku bisnis harus mengutamakan kejujuran, keadilan, kepercayaan, keuletan, loyalitas, kehormatan dan rasa malu Dari keempat hal tersebut dapat disimpulkan bahwa segala bentuk usaha harus membawa dampak yang baik untuk karyawan, konsumen dan masyarakat. Perusahaan yang membawa dampak buruk seharusnya mulai menyadari sejak awal bahwa ada sesuatu yang salah dalam perusahaannya seperti jika ada permasalahan pencemaran limbah industri, perusahaan harus segera mengambil tindakan dan melihat kembali apakah yang mereka perbuat sesuai dengan rancangan AMDAL yang mereka buat. 2.7. Tujuan dan Kendala Etika Bisnis 2.7.1. Tujuan Etika Bisnis Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan para pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business yang bisa merugikan banyak pihak yang terkait dalam bisnis tersebut. Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat. Etika bisnis adalah seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip etika untuk mengkaji dan memecahkan masalah-masalah moral yang kompleks. Etika bisnis merupakan etika khusus (terapan) yang pada awalnya berkembang di Amerika Serikat. Sebagai cabang filsafat terapan, etika bisnis menyoroti segi-segi moral perilaku manusia dan peraturan-peraturan yang mempunyai profesi di bidang bisnis dan manajemen. Oleh karena itu, etika bisnis dapat dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan menerapkan prinsip-prinsip etika dibidang hubungan ekonomi antar manusia. Secara terperinci, Richard T. DeGeorge menyebut bahwa etika bisnis menyangkut empat kegiatan sebagai berikut:
  • 12. a) Penerapan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis. Berdasarkan prinsi- prinsip etika bisnis itu kita dapat menyoroti dan menilai apakah suatu keputusan atau tindakan yang diambil dalam dunia bisnis secara moral dapat dibenarkan atau tidak. Dengan demikian etik bisnis membantu para pelaku bisnis untuk mencari cara guna mencegah tindakan yang dinilai tidak etis. b) Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip-prinsip etika pada dunia bisnis, tetapi juga matematika. Dalam hubungan ini, etika bisnis mengkaji apakah perilaku yang dinilai etis pada individu juga dapat berlaku pada organisasi atau perusahaan bisnis. Selanjutnya etika bisnis menyoroti apakah perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial atau tidak. c) Bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan – pandangan mengenai bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis mengkaji moralitas sistem ekonomi pada umumnya dan sistem ekonomi publik pada khususnya, misalnya masalah keadilan sosial, hak milik, dan persaingan. d) Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi perusahaan multinasional, jaringan konglomerat internasional, dan lain- lain. 2.7.2.Kendala-kendala Dalam Mencapai Etika Bisnis Pencapaian tujuan etika bisnis di Indonesia masih berhadapan dengan beberapa masalah dan kendala. Keraf (1993:81-83) menyebut beberapa kendala tersebut yaitu: 1) Standar moral para pelaku bisnis pada umumnya masih lemah. Banyak di antara pelaku bisnis yang lebih suka menempuh jalan pintas, bahkan menghalalkan segala cara untuk memperoleh keuntungan dengan mengabaikan etika bisnis, seperti memalsukan campuran, timbangan, ukuran, menjual barang yang kadaluwarsa, dan memanipulasi laporan keuangan. 2) Banyak perusahaan yang mengalami konflik kepentingan. Konflik kepentingan ini muncul karena adanya ketidaksesuaian antara nilai pribadi yang dianutnya atau antara peraturan yang berlaku dengan tujuan yang hendak dicapainya, atau konflik antara nilai pribadi yang dianutnya dengan praktik bisnis yang dilakukan oleh sebagian besar perusahaan lainnya, atau antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan masyarakat. Orang-orang yang kurang teguh standar moralnya bisa jadi akan gagal karena mereka mengejar tujuan dengan mengabaikan peraturan. 3. Situasi politik dan ekonomi yang belum stabil. Hal ini diperkeruh oleh banyaknya sandiwara politik yang dimainkan oleh para elit politik, yang di satu sisi membingungkan masyarakat luas dan di sisi lainnya memberi kesempatan bagi pihak yang mencari dukungan elit politik guna keberhasilan usaha bisnisnya. Situasi ekonomi yang buruk tidak jarang menimbulkan spekulasi untuk memanfaatkan peluang guna memperoleh keuntungan tanpa menghiraukan akibatnya. 4. Lemahnya penegakan hukum. Banyak orang yang sudah divonis bersalah di pengadilan bisa bebas berkeliaran dan tetap memangku jabatannya di pemerintahan. Kondisi ini mempersulit upaya untuk memotivasi pelaku bisnis menegakkan norma-norma etika. 5. Belum ada organisasi profesi bisnis dan manajemen untuk menegakkan kode etik bisnis dan manajemen.
  • 13. Organisasi seperti Kadin beserta asosiasi perusahaan di bawahnya belum secara khusus menangani penyusunan dan penegakkan kode etik bisnis dan manajemen. 2.8. Peran Etika Bisnis Adapun etika bisnis perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, dimana diperlukan suatu landasan yang kokoh untuk mencapai itu semua. Dan biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil memerlukan 3 hal pokok yaitu:  Memiliki produk yang baik  Memiliki managemen yang baik  Memiliki Etika Tiga aspek pokok dari bisnis yaitu: dari sudut pandang ekonomi, etika dan hukum. 1) Sudut pandang ekonomi. Bisnis adalah kegiatan ekonomis. Yang terjadi disini adalah adanya interaksi antara produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen dengan konsumen, produsen dengan produsen dalam sebuah organisasi. Kegiatan antar manusia ini adalah bertujuan untuk mencari untung oleh karena itu menjadi kegiatan ekonomis. Pencarian keuntungan dalam bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai pihak. Dari sudut pandang ekonomis, good business adalah bisnis yang bukan saja menguntungkan, tetapi juga bisnis yang berkualitas etis. 2) Sudut pandang etika Dalam bisnis, berorientasi pada profit, adalah sangat wajar, akan tetapi jangan keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain. Tidak semua yang bisa kita lakukan boleh dilakukan. Kita harus menghormati kepentingan dan hak orang lain. Patut diperhatikan, bahwa dengan itu kita sendiri tidak dirugikan, karena menghormati kepentingan dan hak orang lain itu juga perlu dilakukan demi kepentingan bisnis kita sendiri. 3) Sudut pandang hukum Bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat dengan hukum dagang atau hukum bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu hukum modern. Dan dalam praktek hukum banyak masalah timbul dalam hubungan bisnis, pada taraf nasional maupun international. Seperti etika, hukum juga merupakan sudut pandang normatif, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Dari segi norma, hukum lebih jelas dan pasti daripada etika, karena peraturan hukum dituliskan hitam atas putih dan ada sanksi tertentu bila terjadi pelanggaran. Bahkan pada zaman kekaisaran Roma, ada pepatah terkenal: “Quid leges sine moribus” yang artinya: “apa artinya undang-undang kalau tidak disertai moralitas “. 2.9 Fungsi Etika Bisnis Terhadap Perusahaan Setelah mengetahui betapa pentingnya etika yang harus diterapkan pada perusahaan, tentunya etika memiliki fungsi yang sangat berpengaruh terhadap
  • 14. kemajuan perusahaan itu sendiri. Permasalahan etika bisnis yang terjadi di perusahaan bervariasi antara fungsi perusahaan yang satu dan fungsi perusahaan lainnya. Hal ini terjadi karena operasi perusahaan sangat terspesialisasi dalam berbagai bidang profesi, sehingga setiap fungsi perusahaan cenderung memiliki masalah etika tersendiri. Berikut ini akan dibahas berbagai permasalahan etika bisnis yang terjadi di beberapa bidang fungsi perusahaan, yaitu: etika bisnis di bidang akuntansi (accounting ethics), keuangan (finance ethics), produksi dan pemasaran (production and marketing ethics), dan teknologi informasi (information technology ethics) yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Etika bisnis di Bidang Akuntansi (Accounting Ethics) Fungsi akuntansi merupakan komponen yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan demikian kejujuran, integritas, dan akurasi dalam melakukan kegiatan akuntansi merupakan syarat mutlak yang harus diterapkan oleh fungsi akuntansi. Salah satu praktik akuntansi yang dianggap tidak etis misalnya penyusunan laporan keuangan yang berbeda untuk berbagai pihak yang berbeda dengan tujuan memperoleh keuntungan dari penyusunan laporan keuangan seperti itu. Dalam realita kegiatan bisnis sering kali ditemukan perusahaan yang menyusun laporan keuangan yang berbeda untuk pihak-pihak yang berbeda. Ada laporan keuangan internal perusahaan, laporan keuangan untuk bank, dan laporan keuangan untuk kantor pajak. Dengan melakukan praktik ini, bagian akuntansi perusahaan secara sengaja memanipulasi data dengan tujuan memperoleh keuntungan dari penyusunan laporan palsu tersebut. b) Etika bisnis di Bidang Keuangan (Financial Ethics) Skandal keuangan yang berasal dari pelaksanaan fungsi keuangan yang dijalankan secara tidak etis telah menimbulkan berbagai kerugian bagi para investor. Pelanggaran etika bisnis dalam bidang keuangan dapat terjadi misalnya melalui praktik window dressing terhadap laporan keuangan perusahaan yang akan mengajukan pinjaman ke bank. Melalui praktik ini seolah-olah perusahaan memiliki rasio-rasio keuangan yang sehat sehingga layak untuk mendapatkan kredit. Padahal sebenarnya kondisi keuangan perusahaan tidak sesehat seperti yang dilaporkan dalam laporan keuangan yang telah dimanipulasi. Contoh lain pelanggaran etika keuangan misalnya melalui penggelembungan nilai agunan perusahaan, sehingga perusahaan dapat memperoleh kredit melebihi nilai agunan kredit yang sesungguhnya. c) Etika bisnis di Bidang Produksi dan Pemasaran (Production and Marketing Ethics) Hubungan yang dilakukan perusahaan dengan para pelanggannya dapat menimbulkan berbagai permasalahan etika bisnis di bidang produksi dan pemasaran. Untuk melindungi konsumen dari perlakuan yang tidak etis yang mungkin dilakukan oleh perusahaan, pemerintah Indonesia telah memberlakukan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Undang- undang ini dijelaskan berbagai perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pelaku usaha. d) Etika Bisnis di Bidang Teknologi Informasi (Information Technology Ethics) Salah satu area yang memiliki pertumbuhan masalah etika bisnis paling besar di era 1990-an sampai awal tahun 2000 adalah bidang teknologi informasi. Hal-hal yang dapat memunculkan permasalahan etika dalam bidang ini meliputi: serangan terhadap wilayah privasi seseorang, pengumpulan, penyimpanan, dan akses terhadap informasi usaha terutama melalui transaksi e-commerce, perlindungan hak cipta yang menyangkut pembuatan software, musik, dan hak kekayaan intelektual.
  • 15. BAB III HASIL & DISKUSI ETIKA BISNIS PERUSAHAAN PermataBank dibentuk sebagai hasil merger dari 5 bank di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yakni PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot pada tahun 2002. Di tahun 2004, Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk mengambil alih PermataBank dan memulai proses transformasi secara besar-besaran didalam organisasi. Selanjutnya, sebagai wujud komitmennya terhadap PermataBank, kepemilikan gabungan pemegang saham utama ini meningkat menjadi 89,12% sejak 2006 hingga per Desember 2015. Kombinasi unik dari kedua pemegang saham strategis merupakan salah satu kekuatan utama PermataBank. PT Astra International Tbk merupakan salah satu perusahaan konglomerasi terbesar di Indonesia dan memiliki pengalaman kuat di pasar domestik. Standard Chartered Bank dengan keahlian dan pengalaman global terkemuka yang dimilikinya menjadikan PermataBank berada dalam posisi yang unik. 3.1Prinsip-prinsip Etika Bisnis Bank Permata Adapun prinsip-prinsip etika bisnis di Bank Permata yaitu sebagai berikut: 1. Kejujuran Dalam prinsip ini Bank Permata menanamkan sifat kejujuran di setiap kegiatan bisnis yang diterapkan pada setiap individu. Para atasan di Bank Permata menerapkan sikap ini agar bisa dicontoh seluruh karyawan. 2. Kesatuan (Unity) Bank Permata melakukan prinsip ini dengan mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh dan diterapkan pada seluruh aspek di Bank Permata. 3. Kehendak Bebas (Free Will) Tidak adanya batasan memberikan pendapat bagi setiap individu di Bank Permata dan mendorong setiap individu untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya. 4. Kebenaran (kebajikan dan kejujuran) Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagai niat, sikap dan perilaku benar yang meliputi proses akad (transaksi) dengan setiap nasabah Bank Permata dalam upaya meraih atau menetapkan keuntungan. 5. Prinsip keadilan / Keseimbangan (Equilibrium) Dalam prinsip ini, Bank Permata telah melakukan sikap yang adil terhadap seluruh individu yang terkait, baik karyawan maupun nasabah. 6. Prinsip hormat pada diri sendiri Bank Permata melaksanakan prinsip ini dengan cara memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi dan memberikan bonus-bonus pada seluruh karyawan setiap tahunnya agar para karyawan tetap loyal terhadap Bank Permata. 7. Tanggung jawab (Responsibility) Seluruh individu di Bank Permata diberi kebebasan tetapi tetap mengacu pada kode etik perusahaan.
  • 16. 3.2. Faktor-Faktor Pelaku Bisnis Melakukan Pelanggaran Etika Bisnis Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pelaku bisnis dilatarbelakangi oleh berbagai hal. Salah satu hal tersebut adalah untuk mencapai keuntungan yang sebanyak-banyaknya, tanpa memikirkan dampak buruk yang terjadi selanjutnya. Faktor lain yang membuat pelaku bisnis melakukan pelanggaran antara lain: a. Banyaknya kompetitor baru dengan produk mereka yang lebih menarik. b. Mengejar Keuntungan dan Kepentingan Pribadi (Personal Gain and Selfish Interest). c. Ingin menambah mangsa pasar. d. Ingin menguasai pasar. e. Pertentangan antara Nilai-Nilai Perusahaan dengan Perorangan (Business Goals versus Personal Values). Mengacu dari faktor-faktor tersebut, Bank Permata telah berkomitmen untuk tidak melakukan pelanggaran dalam etika bisnis. Karena penerapan kode etik di perusahaan sangat di tekankan terhadap seluruh individu. 3.3. Cara Mengatasi Perusahaan Yang Tidak Menerapkan Etika Bisnis Pada dasarnya kegiatan bisnis tidaklah hanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dengan menghalalkan segala cara melainkan perlu adanya perilaku etis yang diterapkan oleh semua perusahaan. Etika yang diterapkan oleh sebuah perusahaan bukanlah salah satu penghambat perusahaan untuk dapat berkompetisi dengan para pesaingnya melainkan untuk dipandang oleh masyarakat bahwa perusahaan yang menerapkan etika didalam perusahaan bisnis adalah sebagai perusahaan yang memiliki perilaku etis dan bermoral. Setidaknya terdapat enam alasan yang mendorong perusahaan untuk menjalankan bisnisnya secara etis yang akan dirangkum sebagai berikut: 1) Meningkatnya harapan publik agar perusahaan menjalankan bisnisnya secara etis. Perusahaan yang tidak berhasil dalam menjalankan bisnisnya secara etis akan mengalami sorotan, kritik, bahkan hukuman. Dalam hal ini Bank Permata telah melakukan keterbukaan disaat melakukan transaksi terhadap nasabah baru melalui penerapan BI Checking terhadap setiap pengajuan kredit. Sehingga mengurangi tindakan illegal, seperti tabungan gelap dsb. 2) Penerapan etika bisnis mencegah agar perusahaan tidak melakukan berbagai tindakan yang membahayakan stakeholders lainnya. Bank Permata membuat dan menerapkan kode etik untuk seluruh individu di Bank Permata. 3) Penerapan etika bisnis di perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Sebagai contoh, sebuah studi yang dilakukan DePaul University menunjukkan bahwa “terdapat hubungan statistik yang signifikan antara pengendalian perusahaan yang menekankan pada penerapan etika dan perilaku bertanggung jawab di satu sisi dengan kinerja keuangan yang baik di sisi lain”. Bank permata telah memberikan peraturan-peraturan terhadap karyawan yang sifatnya tidak merugikan perusahaan. 4) Penerapan etika bisnis seperti kejujuran, menepati janji, dan menolak suap dapat meningkatkan kualitas hubungan bisnis di antara dua pihak tersebut. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kepercayaan di antara pihak-pihak yang terlibat hubungan bisnis terhadap pihak lainnya. 5) Penerapan etika bisnis agar perusahaan terhindar dari penyalahgunaan yang dilakukan karyawan maupun kompetitor yang bertindak tidak etis. Pemberian Block Leave wajib diambil seluruh karyawan Bank Permata agar mengetahui adanya tindakan yang tidak etis dari karyawan yang melakukan.
  • 17. 6) Penerapan etika bisnis perusahaan secara baik di dalam suatu perusahaan dapat menghindarkan terjadinya pelanggaran hak-hak pekerja oleh pemberi kerja. Dalam hal ini, Bank Permata berlaku adil terhadap seluruh karyawan dan tidak membeda-bedakan rasa ataupun agama. Contoh, dalam hal pemberian bonus tahunan. 3.4. Sanksi Pelanggaran Yang Diterima Perusahaan Jika Tidak Menerapkan Etika Bisnis Pelanggaran etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk meraih keuntungan, yang sebagaimana terdapat dalam Pasal 22 yang berbunyi “Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat”. Pasal ini menjelaskan tentang Tender adalah tawaran mengajukan harga untuk memborong suatu pekerjaan, untuk mengadakan barang- barang, atau untuk menyediakan jasa. Dan unsur dari bersekongkol itu sendiri adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih, secara terang-terangan maupun diam-diam melakukan tindakan penyesuaian dokumen dengan peserta lainnya, membandingkan dokumen tender sebelum penyerahan, menciptakan persaingan semu, menyetujui dan atau memfasilitasi terjadinya persekongkolan, tidak menolak melakukan suatu tindakan meskipun mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk mengatur dalam rangka memenangkan peserta tender tertentu, pemberian kesempatan eksklusif oleh penyelenggara tender atau pihak terkait secara langsung maupun tidak langsung kepada pelaku usaha yang mengikuti tender, dengan cara melawan hukum. Hal diatas adalah pelanggaran yang akan diterima kepada perusahaan yang tidak menerapkan etika didalam bisnisnya karena memiliki unsur kecurangan. Hal lain yang menjadikan pelanggaran terhadap perusahaan yang tidak menerapkan etika didalam bisnisnya adalah pegawai perusahaan yang melakukan pelanggaran Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengenaan sanksi atas bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh Komisaris dan Direksi, berpedoman pada anggaran dasar perusahaan dan keputusan RUPS. Sedangkan pengenaan sanksi terhadap pegawai perusahaan dilakukan sesuai dengan kesepakatan dalam Peraturan Disiplin Pegawai (PDP) maupun aturan kepegawaian yang berlaku. Pelaporan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai tanpa disertai dengan bukti-bukti pelanggaran dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dari contoh pelanggaran diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa yang menjadikan perusahaan untuk menerapkan etika di dalam bisnisnya bukanlah dari perusahaan itu sendiri melainkan adanya kejujuran dari para pegawai yang bekerja di perusahaan tersebut sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang damai serta menjadikan perusahaan tersebut menjadi perusahaan yang menerapkan etika didalam bisnisnya.
  • 18. BAB IV KESIMPULAN & REKOMENDASI 4.1. Kesimpulan Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman keterbukaan dan luasnya informasi saat ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan luas. Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing elemen dalam lingkaran bisnis. Perusahaan dan konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik. Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting. Bank Permata telah menerapkan etika bisnis dalam menjalankan bisnisnya dan telah diterapkan disemua bidang. Karena dengan menekanan kode etik perusahaan pada setiap pihak yang terkait dan adanya keterbukaan dari Bank permata terhadap nasabah (konsumen). 4.2. Rekomendasi Perlu adanya sadar diri didalam hati para pegawai di perusahaan yang ingin menerapkan etika didalam bisnis agar tidak adanya kecurangan atau kebohongan yang terjadi pada perusahaan itu nantinya dan perlu diterapkannya sanksi atau hukuman yang berat apabila ada salah satu pegawai yang melanggarnya, sehingga etika di dalam bisnis pun dapat berjalan dengan baik dan lancar di perusahaan tersebut. Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, system prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Umumnya permasalahan yang sering terjadi dalam dunia bisnis adalah suap, paksaan, penipuan, pencurian, diskriminasi tidak jelas (unfair discrimination). Dalam penerapannya, etika bisnis tentunya harus memperhatikan nilai-nilai norma dan moralitas yang berlaku dalam masyarakat. Selain itu, hal tersebut juga dapat diterapkan atau dimunculkan di dalam perusahaan sendiri karena etika bisnis sangat berkaitan dengan profesional bisnis. Semua perusahaan pasti meyakini bahwa suatu prinsip bisnis yang baik merupakan prinsip yang selalu memperhatikan etika yang telah berlaku termasuk hukum dan peraturan-peraturan. Etika bisnis memiliki beberapa prinsip yang
  • 19. digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan agar dapat mencapai tujuan yang dimaksud. Disadari atau tidak, penerapan Good Corporate Governance dalam implementasi etika dalam bisnis memiliki peran yang sangat besar. Pada intinya etika bisnis bukan lagi merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis tetapi menjadi suatu kebutuhan yang harus terpenuhi. Salah satu contohnya pada prinsip- prinsip GCG mencerminkan etika bisnis yang dapat memenuhi keinginan seluruh stakeholdernya. Etika bisnis yang baik dan sehat menjadi kunci bagi suatu perusahaan untuk membuatnya tetap berdiri kokoh dan tahan terhadap segala macam serangan ketidakstabilan ekonomi. Beberapa kode etik yang perlu dipatuhi oleh seluruh karyawan & pimpinan perusahaan, antara lain menghindarkan diri dari situasi (kondisi) yang dapat mengakibatkan suatu benturan kepentingan. Selain itu setiap karyawan & pimpinan perusahaan yang merasa bahwa dirinya mungkin terlibat dalam benturan kepentingan harus segera melaporkan semua hal yang bersangkutan secara detail kepada pimpinannya (atasannya) yang lebih tinggi. Setiap karyawan & pimpinan perusahaan yang melanggar ketentuan dalam Kode Etik tersebut perlu dikenakan sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku di perusahaan, misalnya tindakan disipliner termasuk sanksi pemecatan (Pemutusan Hubungan Kerja). Untuk melakukan pengujian atas Kepatuhan terhadap Kode Etik tersebut perlu dilakukan semacam audit kepatuhan (compliance audit) oleh pihak yang independent, misalnya Internal Auditor, sehingga dapat diketahui adanya pelanggaran berikut sanksi yang akan dikenakan terhadap karyawan & pimpinan perusahaan yang melanggar kode etik. Akhirnya diharpkan para karyawan maupun pimpinan perusahaan mematuhi Code of Corporate & Business Conduct yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebagai penerapan GCG. Jadi rekomendasi dari saya untuk mengatasi kejahatan bisnis/ ekonomi yang terjadi seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang telah melahirkan revolusi industry perdagangan, perbankan dan khususnya korporasi, dalam skala global, sebaiknya semua Negara memperkuat komitmen politiknya untuk lebih memartabatkan kegiatan ekonomi dan bisnis. Dengan begitu, kemakmuran dan kesejahteraan dapat terwujud. perlu juga diperkuat komitmen moralnya untuk tetap konsisten menjalankan sebuah misi penting, yaitu mewujudkan keadilan, kebenaran, kejujuran, penegak hukum, penegak etika dan peningkatan ras kompetensi secara fair rasional dan berkemanusiaan. Selain itu, perlu adanya sadar diri didalam hati para pegawai didalam perusahaan yang ingin menerapkan etika didalam bisnis agar tidak adanya kecurangan atau kebohongan yang terjadi pada perusahaan itu nantinya dan perlu diterapkannya sanksi atau hukuman yang berat apabila ada salah satu pegawai yang melanggarnya, sehingga etika di dalam bisnis pun dapat berjalan dengan baik dan lancer di perusahaan tersebut.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA - http://adheirma309.blogspot.co.id/2014/12/makalah-etika-bisnis.html - Tugas mingguan Christianto Hadisiswanto Putro; Philosophical Ethics and Business - http://dewity.blogspot.co.id/2012/10/peran-etika-bisnis-dalam- perusahaan.html - http://rizkiafandi.blogspot.co.id/2013/10/etika-dalam-bisnis-tugas-1.html - http://reza-ajie.mhs.narotama.ac.id/2012/10/08/tugas-etika-bisnis-makalah- pelanggaran-etika-bisnis/ - http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/definisi-dan-pengertian-bisnis/ - http://galih-chess.blogspot.co.id/2010/01/pengertian-etika-bisnis.html