SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
PELAKSANAAN PUTUSAN HAKIM PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN HAK TENAGA KERJA
PASCA BERLAKUNYA UU CIPTA KERJA
Oleh:
Dr. Agus Rusianto, S.H.,M.H.
Ketua Pengadilan Negeri Semarang
Disampaikan Dalam Focus Group Discussion
Rabu, 1 September 2021
Melalui Zoom Meeting
PUTUSAN PENGADILAN PPHI
YANG BERKEKUATAN HUKUM TETAP
Pasal 57 UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial (UU PPHI) telah
merumuskan secara tegas bahwa hukum acara yang berlaku
di Pengadilan Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial (PPHI) adalah hukum acara perdata, kecuali
beberapa hal yang diatur secara khusus dalam UU PPHI.
PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
Pengadilan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
(PPHI) biasa disingkat menjadi Pengadilan Hubungan
Insustrial (PHI).
UPAYA HUKUM TERHADAP PUTUSAN
YANG TELAH BERKEKUATAN HUKUM TETAP
oUndang-undang PPHI (Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial) tidak mengatur secara khusus
mengenai upaya hukum apa yang dapat dilakukan
terhadap putusan PHI yang sudah inkracht.
oPelaksanaan putusan merujuk pada hukum acara yang
berlaku, yaitu permohonan eksekusi yang diatur dalam
pasal 195 sampai pasal 208 HIR.
Pasal 195 ayat (1) HIR
Tidak ada yang dapat menunda suatu putusan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali dengan jalan
damai dan pelaksanaan putusan tersebut di bawah
pimpinan Ketua Pengadilan Negeri yang pada tingkat
pertama pemeriksaan perkara tersebut.
Pasal 196 HIR
o Tergugat yang tidak secara suka rela melaksanakan isi putusan untuk membayar
sejumlah uang, sehingga pihak penggugat sebagai pihak yang dimenangkan
mengajukan permohonan secara lisan atau tertulis kepada Ketua Pengadilan Negeri
agar putusan dapat dijalankan.
o Jika permohonan eksekusi sudah dilakukan dan pengusaha tetap tak mau
membayarkan pesangon atau hak-hak lainnya, maka pekerja dapat memohonkan sita
eksekutorial atas barang-barang milik pengusaha/perusahaan Permohonan sita
eksekutorial tetap diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri. Setelah semua barang-
barang disita, selanjutnya dilelang yang hasilnya digunakan untuk membayarkan
kewajiban pengusaha/perusahaan kepada pekerja dan juga biaya-biaya yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan putusan.
KENDALA PELAKSANAAN EKSEKUSI
PUTUSAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
o Pada saat mengajukan permohonan eksekusi, dalam praktik sering terjadi pengusaha tetap tidak mau
membayarkan pesangon meski sudah ada putusan PHI yang sudah inkracht.
o Dapat terjadi pula ada upaya lain yang dilakukan oleh pemohon/tenaga kerja terhadap pengusaha
agar dapat membayar pesangon yang telah diputus oleh pengadilan, dalam hal ini perusahaan dalam
keadaan pailit yang telah diputus oleh Pengadilan Niaga. Jumlah besaran pesangon yang sudah
ditetapkan berdasarkan putusan PHI yang sudah inkracht dijadikan dasar sebagai hutang pengusaha
atau piutang pekerja. Hal mana kedudukan pekerja adalah kreditur, sementara pengusaha menjadi
debitur.
o Dalam hal yang demikian piutang dari hubungan kerja dari putusan PHI, tersebut tenaga kerja yang
merupakan kreditur preferen yang harus dibayar lebih dulu dibandingkan dengan kreditur separatis
maupun kreditur konkuren. Pada kenyataannya benda-benda milik pengusaha/perusahaan sudah
dalam keadaan menjadi jaminan kebendaan, dan bukan termasuk sebagai boedel pailit, sehingga
tenaga kerja tidak dapat melakukan sita eksekusi untuk menjamin piutangnya.
TURUNAN ATURAN PELAKSANA
DARI UU CIPTA KERJA
• Pemerintah menerbitkan 49 aturan pelaksana dari Undang-Undang Cipta
Kerja Nomor 11 Tahun 2020. Ke-49 aturan turunan itu terdiri atas 45 Peraturan
Pemerintah (PP) dan 4 Peraturan Presiden (Perpres).
• Tidak ada sama sekali pengaturan yang berkaitan penganggaran atau
peningkatan anggaran pelaksanaan putusan Pengadilan PPHI.
• Tidak ada pengaturan secara khusus yang berkaitan dengan pemberian jaminan
secara khusus sehingga pesangon atau hak-hak lainnya dari tenaga kerja yang
telah diputus oleh Pengadilan Hubungan Industrial dapat dilakukan sita eksekusi
dan pelelangan
Pasal 58 UU Ketenagakerjaan
o Ditegaskan bahwa tiap gugatan yang nilainya kurang dari Rp150 juta, tidak
dikenakan biaya perkara.
o Dalam praktek acap kali Kuasa Pemohon mengajukan gugatan dengan membagi
dengan masing-masing gugatan yang nilainya kurang dari Rp. 150 juta dengan
maksud agar tidak dibebani untuk membayar biaya perkara.
o Dengan tidak adanya beban biaya perkara dalam mengajukan gugatan, tentunya
dalam pelaksanaan putusan atau eksekusi juga tidak akan dibebani untuk
membayar biaya perkara, dengan kata lain biaya eksekusi ditanggung oleh
negera
ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN PUTUSAN
PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
• Penggunaan anggaran pelaksanaan putusan Pengadilan Hubungan Industril ditanggung oleh
negera (Pemerintah) dalam suatu anggaran khusus
• Nilai atau jumlah anggaran untuk eksekusi yang terbatas yang terjadi setiap tahun, yang di
dalam angaran tersebut sudah termasuk untuk biaya teguran (aanmaning), sita eksekusi dan
biaya lelang
• Apabila dilaksanakan sejak aanmaning, sita eksekusi sampai dengan pelelangan, anggaran tidak
akan mencukupi
• Secara praktik biaya eksekusi hanya mampu sampai pelaksanaan teguran atau aanmaning
• Solusinya Ketua Pengadilan hanya melakukan pendekatan eksekusi yang bersifat mediasi, agar
perusahaan dapat melaksanakan secara sukarela dengan hasil akhir perdamian antara pemohon
(tenaga kerja) dan pengusaha
AANMANING YANG BERHASIL
DAN TIDAK BERHASIL
• Aanmaning yang tidak berhasil damai dalam pratik tidak dapat dilaksanakan yang disebabkan
minimnya atau tidak cukupnya anggaran yang disediakan oleh negara
• Dengan adanya Omnibus Law di bidang ketiga kerjaan ini diharapkan dapat diterbitkannya
peraturan pelaksanaan berupa Peraturan Pemerintah atau peraturan lainnya yang mengatur
secara khusus tentang pelaksanaan putusan serta pengaturan tentang anggaran pelaksanaan
putusan.
• Perlunya pengaturan secara khusus tentang lembaga-lembaga pemerintah yang terkait dengan
pelaksanaan putusan (Sita Eksekusi sampai Pelelangan) termasuk KPKLN khususnya adalah
Kantor Lelang Negara dan Kantor Pertanahan dalam pelaksanaan putusan PHI yang biayanya
ditanggung oleh negara.
• Dalam hal ini eksekusi putusan Pengadilan Hubungan Industrial merupakan eksekusi
pembayaran sejumlah uang, yaitu eksekusi yang dilakukan untuk pembayaran hak tenaga kerja,
tentunya membutuhkan anggaran yang tidak sedikit karena prosesnya yang panjang
dibandingkan dengan eksekusi pengosongan.
CURRICULUM VITAE
Meraih gelar Master Hukum Ilmu Hukum dari Universitas Airlangga Surabaya (2004)
Meraih Gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Airlangga Surabaya (2015)
Sebagai Pimpinan Pengadilan Negeri
1. Wakil Ketua Pengadilan Negeri Saumlaki (Kabupaten Maluku Tenggara Barat (2008-2010).
2. Ketua Pengadilan Negeri Saumlaki (Kabupaten Maluku Tenggara Barat (2010-2011).
3. Ketua Pengadilan Negeri Boyolali (2011-2013)
4. Wakil Ketua Pengadilan Negeri Mamuju (2013-2014)
5. Wakil Ketua Pengadilan Negeri Madiun 2014-2015)
6. Ketua Pengadilan Negeri Madiun (2015-2016)
7. Wakil Ketua Pengadilan Negeri Batam (2016-2017)
8. Ketua Pengadilan Negeri Dumai (2017-2018)
9. Wakil Ketua Pengadilan Negeri Makassar )2018-2020)
10. Ketua Pengadilan Negeri Semarang (2020 – sekarang)
Sertifikasi Hakim Khusus:
1. Sertifikasi Hakim Tindak Pidana Korupsi
2. Sertifikasi Hakim Niaga (Kepailitan dan PKPU, HAKI),
3. Sertifikasi Hakim Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
4. Sertifikasi Hukum Lingkungan Hidup
5. Sertifikasi Hakim Anti Praktek Monopoli dan Persiangan Usaha Tidak Sehat
Penulis Buku: Tindak Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana (Tinjauan Kritis Melalui
Konsistensi Antara Asas, Teori dan Penerapannya (buku 2015),
Sebagai Dosen:
Sejak tahun 2011 sampai saat ini sebagai dosen tidak tetap pada Lembaga Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah
Materi KPN Semarang.pptx

More Related Content

Similar to Materi KPN Semarang.pptx

PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAANPPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAANTOFIK SUPRIYADI
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah  ketenagakerjaanMatakuliah  ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanZul Kifli
 
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...claramonalisa09
 
Permasalahan dalam pembuatan peraturan direkri tentang
Permasalahan dalam pembuatan peraturan direkri tentangPermasalahan dalam pembuatan peraturan direkri tentang
Permasalahan dalam pembuatan peraturan direkri tentangAmelia Amel
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxYasfinaQurrotaAyun
 
Tanggung Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja
Tanggung Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja Tanggung Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja
Tanggung Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja Janter Panjaitan
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...febrysaragih
 
6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negara6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negaraDian Oktavia
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...WennaSustiany
 
Legal Aspect in Compensation Management
Legal Aspect in Compensation ManagementLegal Aspect in Compensation Management
Legal Aspect in Compensation ManagementLenny Rosadiawan
 
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnya
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnyaReformasi birokrasi dan aspek sosialnya
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnyaYohanes Rananda
 
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Artikel Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universit...
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Artikel Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universit...HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Artikel Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universit...
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Artikel Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universit...Hayyu Safitri
 
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docx
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docxNoni Putra Irama Gulo 19310003.docx
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docxputrairamagulo
 
PPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptx
PPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptxPPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptx
PPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptxaciambarwati
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanMatakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanBagoes Prasetya
 

Similar to Materi KPN Semarang.pptx (20)

PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAANPPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah  ketenagakerjaanMatakuliah  ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaan
 
Outsourcing
OutsourcingOutsourcing
Outsourcing
 
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
 
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
 
Permasalahan dalam pembuatan peraturan direkri tentang
Permasalahan dalam pembuatan peraturan direkri tentangPermasalahan dalam pembuatan peraturan direkri tentang
Permasalahan dalam pembuatan peraturan direkri tentang
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
 
Tanggung Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja
Tanggung Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja Tanggung Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja
Tanggung Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
 
Kumpulan Putusan MK
Kumpulan Putusan MKKumpulan Putusan MK
Kumpulan Putusan MK
 
6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negara6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negara
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
 
Hukum acara phi
Hukum acara phiHukum acara phi
Hukum acara phi
 
Legal Aspect in Compensation Management
Legal Aspect in Compensation ManagementLegal Aspect in Compensation Management
Legal Aspect in Compensation Management
 
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnya
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnyaReformasi birokrasi dan aspek sosialnya
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnya
 
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Artikel Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universit...
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Artikel Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universit...HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Artikel Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universit...
HBL, Hayyu Safitri, Hapzi Ali, Artikel Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universit...
 
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docx
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docxNoni Putra Irama Gulo 19310003.docx
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docx
 
Azas keadilan
Azas keadilanAzas keadilan
Azas keadilan
 
PPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptx
PPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptxPPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptx
PPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptx
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanMatakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaan
 

Recently uploaded

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 

Recently uploaded (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 

Materi KPN Semarang.pptx

  • 1. PELAKSANAAN PUTUSAN HAKIM PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN HAK TENAGA KERJA PASCA BERLAKUNYA UU CIPTA KERJA Oleh: Dr. Agus Rusianto, S.H.,M.H. Ketua Pengadilan Negeri Semarang Disampaikan Dalam Focus Group Discussion Rabu, 1 September 2021 Melalui Zoom Meeting
  • 2. PUTUSAN PENGADILAN PPHI YANG BERKEKUATAN HUKUM TETAP Pasal 57 UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (UU PPHI) telah merumuskan secara tegas bahwa hukum acara yang berlaku di Pengadilan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) adalah hukum acara perdata, kecuali beberapa hal yang diatur secara khusus dalam UU PPHI.
  • 3. PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL Pengadilan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) biasa disingkat menjadi Pengadilan Hubungan Insustrial (PHI).
  • 4. UPAYA HUKUM TERHADAP PUTUSAN YANG TELAH BERKEKUATAN HUKUM TETAP oUndang-undang PPHI (Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial) tidak mengatur secara khusus mengenai upaya hukum apa yang dapat dilakukan terhadap putusan PHI yang sudah inkracht. oPelaksanaan putusan merujuk pada hukum acara yang berlaku, yaitu permohonan eksekusi yang diatur dalam pasal 195 sampai pasal 208 HIR.
  • 5. Pasal 195 ayat (1) HIR Tidak ada yang dapat menunda suatu putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali dengan jalan damai dan pelaksanaan putusan tersebut di bawah pimpinan Ketua Pengadilan Negeri yang pada tingkat pertama pemeriksaan perkara tersebut.
  • 6. Pasal 196 HIR o Tergugat yang tidak secara suka rela melaksanakan isi putusan untuk membayar sejumlah uang, sehingga pihak penggugat sebagai pihak yang dimenangkan mengajukan permohonan secara lisan atau tertulis kepada Ketua Pengadilan Negeri agar putusan dapat dijalankan. o Jika permohonan eksekusi sudah dilakukan dan pengusaha tetap tak mau membayarkan pesangon atau hak-hak lainnya, maka pekerja dapat memohonkan sita eksekutorial atas barang-barang milik pengusaha/perusahaan Permohonan sita eksekutorial tetap diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri. Setelah semua barang- barang disita, selanjutnya dilelang yang hasilnya digunakan untuk membayarkan kewajiban pengusaha/perusahaan kepada pekerja dan juga biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan putusan.
  • 7. KENDALA PELAKSANAAN EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL o Pada saat mengajukan permohonan eksekusi, dalam praktik sering terjadi pengusaha tetap tidak mau membayarkan pesangon meski sudah ada putusan PHI yang sudah inkracht. o Dapat terjadi pula ada upaya lain yang dilakukan oleh pemohon/tenaga kerja terhadap pengusaha agar dapat membayar pesangon yang telah diputus oleh pengadilan, dalam hal ini perusahaan dalam keadaan pailit yang telah diputus oleh Pengadilan Niaga. Jumlah besaran pesangon yang sudah ditetapkan berdasarkan putusan PHI yang sudah inkracht dijadikan dasar sebagai hutang pengusaha atau piutang pekerja. Hal mana kedudukan pekerja adalah kreditur, sementara pengusaha menjadi debitur. o Dalam hal yang demikian piutang dari hubungan kerja dari putusan PHI, tersebut tenaga kerja yang merupakan kreditur preferen yang harus dibayar lebih dulu dibandingkan dengan kreditur separatis maupun kreditur konkuren. Pada kenyataannya benda-benda milik pengusaha/perusahaan sudah dalam keadaan menjadi jaminan kebendaan, dan bukan termasuk sebagai boedel pailit, sehingga tenaga kerja tidak dapat melakukan sita eksekusi untuk menjamin piutangnya.
  • 8. TURUNAN ATURAN PELAKSANA DARI UU CIPTA KERJA • Pemerintah menerbitkan 49 aturan pelaksana dari Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020. Ke-49 aturan turunan itu terdiri atas 45 Peraturan Pemerintah (PP) dan 4 Peraturan Presiden (Perpres). • Tidak ada sama sekali pengaturan yang berkaitan penganggaran atau peningkatan anggaran pelaksanaan putusan Pengadilan PPHI. • Tidak ada pengaturan secara khusus yang berkaitan dengan pemberian jaminan secara khusus sehingga pesangon atau hak-hak lainnya dari tenaga kerja yang telah diputus oleh Pengadilan Hubungan Industrial dapat dilakukan sita eksekusi dan pelelangan
  • 9. Pasal 58 UU Ketenagakerjaan o Ditegaskan bahwa tiap gugatan yang nilainya kurang dari Rp150 juta, tidak dikenakan biaya perkara. o Dalam praktek acap kali Kuasa Pemohon mengajukan gugatan dengan membagi dengan masing-masing gugatan yang nilainya kurang dari Rp. 150 juta dengan maksud agar tidak dibebani untuk membayar biaya perkara. o Dengan tidak adanya beban biaya perkara dalam mengajukan gugatan, tentunya dalam pelaksanaan putusan atau eksekusi juga tidak akan dibebani untuk membayar biaya perkara, dengan kata lain biaya eksekusi ditanggung oleh negera
  • 10. ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL • Penggunaan anggaran pelaksanaan putusan Pengadilan Hubungan Industril ditanggung oleh negera (Pemerintah) dalam suatu anggaran khusus • Nilai atau jumlah anggaran untuk eksekusi yang terbatas yang terjadi setiap tahun, yang di dalam angaran tersebut sudah termasuk untuk biaya teguran (aanmaning), sita eksekusi dan biaya lelang • Apabila dilaksanakan sejak aanmaning, sita eksekusi sampai dengan pelelangan, anggaran tidak akan mencukupi • Secara praktik biaya eksekusi hanya mampu sampai pelaksanaan teguran atau aanmaning • Solusinya Ketua Pengadilan hanya melakukan pendekatan eksekusi yang bersifat mediasi, agar perusahaan dapat melaksanakan secara sukarela dengan hasil akhir perdamian antara pemohon (tenaga kerja) dan pengusaha
  • 11. AANMANING YANG BERHASIL DAN TIDAK BERHASIL • Aanmaning yang tidak berhasil damai dalam pratik tidak dapat dilaksanakan yang disebabkan minimnya atau tidak cukupnya anggaran yang disediakan oleh negara • Dengan adanya Omnibus Law di bidang ketiga kerjaan ini diharapkan dapat diterbitkannya peraturan pelaksanaan berupa Peraturan Pemerintah atau peraturan lainnya yang mengatur secara khusus tentang pelaksanaan putusan serta pengaturan tentang anggaran pelaksanaan putusan. • Perlunya pengaturan secara khusus tentang lembaga-lembaga pemerintah yang terkait dengan pelaksanaan putusan (Sita Eksekusi sampai Pelelangan) termasuk KPKLN khususnya adalah Kantor Lelang Negara dan Kantor Pertanahan dalam pelaksanaan putusan PHI yang biayanya ditanggung oleh negara. • Dalam hal ini eksekusi putusan Pengadilan Hubungan Industrial merupakan eksekusi pembayaran sejumlah uang, yaitu eksekusi yang dilakukan untuk pembayaran hak tenaga kerja, tentunya membutuhkan anggaran yang tidak sedikit karena prosesnya yang panjang dibandingkan dengan eksekusi pengosongan.
  • 12. CURRICULUM VITAE Meraih gelar Master Hukum Ilmu Hukum dari Universitas Airlangga Surabaya (2004) Meraih Gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Airlangga Surabaya (2015) Sebagai Pimpinan Pengadilan Negeri 1. Wakil Ketua Pengadilan Negeri Saumlaki (Kabupaten Maluku Tenggara Barat (2008-2010). 2. Ketua Pengadilan Negeri Saumlaki (Kabupaten Maluku Tenggara Barat (2010-2011). 3. Ketua Pengadilan Negeri Boyolali (2011-2013) 4. Wakil Ketua Pengadilan Negeri Mamuju (2013-2014) 5. Wakil Ketua Pengadilan Negeri Madiun 2014-2015) 6. Ketua Pengadilan Negeri Madiun (2015-2016) 7. Wakil Ketua Pengadilan Negeri Batam (2016-2017) 8. Ketua Pengadilan Negeri Dumai (2017-2018) 9. Wakil Ketua Pengadilan Negeri Makassar )2018-2020) 10. Ketua Pengadilan Negeri Semarang (2020 – sekarang) Sertifikasi Hakim Khusus: 1. Sertifikasi Hakim Tindak Pidana Korupsi 2. Sertifikasi Hakim Niaga (Kepailitan dan PKPU, HAKI), 3. Sertifikasi Hakim Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 4. Sertifikasi Hukum Lingkungan Hidup 5. Sertifikasi Hakim Anti Praktek Monopoli dan Persiangan Usaha Tidak Sehat Penulis Buku: Tindak Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana (Tinjauan Kritis Melalui Konsistensi Antara Asas, Teori dan Penerapannya (buku 2015), Sebagai Dosen: Sejak tahun 2011 sampai saat ini sebagai dosen tidak tetap pada Lembaga Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah