SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
Adæquatio 1
Pembacaan Teks Filosofis:
E.F. Schumacher, Keluar dari Kemelut, 44-56.
Leonardus Bima S.L. - 0255403219
Presentasi Filsafat Perenial 2021 STFD
Gambaran Besar
Isi Bab 4
Epistemologi metafisis
dan prinsip Adæquatio
Thomas Aquinas
Prinsip Epistemologis
Neoplatonis, Agustinus,
Pascal, Sufisme, &
Buddhisme
Latar Belakang Ide
Descartes, Locke, Hume,
dan positivisme
Kontra Reduksi
Filsafat Barat Modern
Apakah yang memungkinkan manusia mengetahui segala sesuatu
bagaimanapun tentang dunia di sekelilingnya? [...] Tak ada yang dapat
diketahui tanpa adanya sebuah "alat" yang tepat di dalam susuan
diri orang yang tahu. Ini merupakan Kebenaran Besar adæquatio
(kesesuaian-edit), yang merumuskan pengetahuan sebagai adæquatio
rei et intellectus: pengertian orang yang tahu haruslah sesuai dengan
benda yang harus diketahui.
John Smith berkata, "Yang memungkinkan kita mengetahui dan
memahami setepat-tepatnya hal-hal yang berasal dari Tuhan pastilah
suatu prinsip hidup kesucian di dalam diri kita," dan boleh
ditambahkan ucapan St. Thomas Aquinas bahwa, "pengetahuan
muncul sejauh objek yang diketahui berada di dalam orang yang tahu."
Prinsip Epistemologis
Ref: hlm. 44.
Kesejajaran Struktur Ontologis
Manusia terdiri atas keempat Tingkat Eksistensi dan karena itu
terdapat suatu tingkat kesejajaran atau kesesuaian fitrah
antara tata-susuan manusia (mikrokosmos) dengan tata-
susunan dunia (makrokosmos).
Pancaindra membuat manusia "memadai" bagi Tingkat
Eksistensi mineral dan hanya memberikan banyak sekali data
indriawi. Untuk memahami, kita memerlukan kemampuan
dan kecakapan yang lain. Kita boleh menyebutnya 'indra
intelektual'.
Ref: hlm. 44-45
Indra-indra Intelektual
Sementara pancaindra dapat diluksikan sebagai nisbi pasif,
semata-mata penerima apa yang kebetulan terjadi dan
banyak dikendalikan oleh indra-indra intelektual.
Berkenaan dengan pancaindra, tiap orang sehat memiliki
anugrah yang sama. Namun, tak seorang pun dapat
mengabaikan kenyataan bahwa ada perbedaan-perbedaan
penting dalam kekuatan dan daya jangkau pikiran
manusia.
Orang tak dapat menghargai sepotong musik karena tiadanya
adæquatio dalam pikirannya.
Ref: hlm. 45.
Adæquatio >< Inadæquatio
Pikiran orang pertama (komponis-edit) memadai (adequate)
bagi simfoni, sedangkan pikiran orang yang belakangan
(awam-edit) tak memadai (inadequate).
Bagi kita masing-masing, fakta dan gejala hanya ada jika kita
punya adæquatio baginya & oleh karenanya kita tak berhak
menganggap bahwa kita tak boleh tidak memadai untuk
segala sesuatu.
Ada fakta jasmani yang dicercap pancaindra, dan juga ada
fakta non-jasmani yang tetap tak ketahuan kecuali jika kerja
indra-indra dikendalikan dan dilengkapi beberapa
kemampuan pikiran "yang lebih tinggi".
Ref: hlm. 46.
Homo capax Dei
"Sintetik Apriori"
"Data indriawi" bersifat sama saja dan fakta-fakta yang
diperlihatkan kepada mata serupa sifatnya. Bukan mata,
melainkan hanya pikiran yang dapat menentukan "tingkat
arti".
"Persepsi tidaklah semata-mata ditentukan pola rangsangan,"
ujar R.L. Gregory, "ia lebih merupakan suatu pencarian
dinamis tafsiran terbaik tentang data yang tersedia."
Singkatnya, kita "melihat" tak hanya dengan mata, tapi juga
dengan suatu bagian besar perlengkapan mental yang
beragam bagi tiap orang. Sebagian bisa melihat, sebagian
tidak.
Ref: hlm. 47.
Kemampuan yang
lebih Tinggi
Kemampuan-kemampuan terendah, seperti melihat dan
menghitung, ada pada tiap orang biasa, sedangkan
kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi, seperti apa
yang diperlukan untuk memahami segi-segi kenyataan
yang lebih halus, makin kita daki makin sulit kita peroleh
secara luas.
Karunia manusia tak sama rata, tapi ketaksamarataan itu jauh
kalah pentingnya dibandingkan dengan perbedaan-
perbedaan minat dan perbedaan "latar-belakang pikiran".
Ref: hlm. 48.
Pijakan Epistemis
Tingkat arti yang dicoba seorang pengamat menyesuaikan
dirinya tak dipilih berdasarkan kecerdasannya, melainkan
berdasarkan kepercayaannya.
Jika saya tak punya "iman," dan karenanya memilih tingkat
arti yang tak memadai bagi penyelidikan saya, takkan ada
dejarat "keobjektifan" yang pernah menyelamatkan saya
terhadap keluputan maksud seluruh hal-ihwal.
Si pengamat tak hanya tergantung pada kesesuaian pada
sifat-sifat yang lebih tinggi, ia juga tergantung pada apakah
memadai "iman"-nya atau pra-anggapan pokok dan
dugaan dasarnya. Iman ini bisa ditiadakan oleh subjek.
Ref: hlm. 49.
Posisi dan Peran Hati
Batin dapat disamakan dengan yang "lebih tinggi" dan
lahir yang "lebih rendah. [...] Hanya melalui "hati"-lah
hubungan dapat dijalin dengan derajat-derajat arti dan
Tingkat Eksistensi yang lebih tinggi.
*) Hati: unsur pemahaman yang menangkap prinsip-
prinsip pertama kenyataan secara berlainan dari rasio.
Kita tahu kebenaran juga dengan hati (gak melulu rasio)
dan yang tahu Allah secara langsung ialah hati.
Ref: hlm. 50.
Blaise Pascal
[...]Manusia dapat mencapai Tingkat-tingkat Eksistensi yang
lebih tinggi asalkan ia membiarkan nalarnya dituntun oleh
iman. Agustinus: iman ialah jantung hal-ihwal, mengatakan
hal yang perlu dipahami, dan memurnikan hati.
"Satu-satunya urusan kita dalam hidup ini ialah kembali
menyehatkan mata hati untuk dapat melihat Allah,"
Agustinus, Restless Heart.
John Smith, "Kita harus menutup mata indra dan membuka
mata pengertian-pengertian yang lebih cerah" (mata lain
dari jiwa).
Ref: hlm. 53.
Iman dan "Mata Hati"
Psukhe
Noûs
To Hen
Buddhisme:
1) datang dan tergerak oleh keprcayaan, 2) menerima ajaran,
3)menguji maknanya, 4) menyadari kebenaran tertinggi itu
sendiri.
Kemampuan melihat menjadi berkembang, pikiran
diterangkan, dan jiwa dibebaskan.
Cahaya sebagai bentuk kesadaran yang analog dengan
kebenaran dan kebebasan.
Ref: hlm. 54.
Proses Memperoleh
Adæquatio
Kebenaran gagasan-gagasan tak dapat dilihat dengan indra-
indra, melainkan hanya dengan "mata hati" yang secara
misterius memiliki daya pengenalan atas kebenaran.
Hubungan antara daya iluminasi dan hasil-hasil pencerapan
indriawi sebagai pengalaman dapat dilukiskan sebagai
berikut:
• Pengalaman yang mengatakan kepada kita tentang
eksistensi, dan perubahan dari hal-hal indriawi.
• Iluminasi yang mengatakan kepada kita tentang arti hal-
hal dan sepatutnya hal-hal menjadi apa.
Ref: hlm. 55.
Cahaya dan Pembebasan
TINGKAT-TINGKAT EKSISTENSI YANG
LEBIH TINGGI TAKKAN BISA
DIKETAHUI TANPA IMAN DAN
BANTUAN KEMAMPUAN-KEMAMPUAN
LEBIH TINGGI SI MANUSIA-BATINIAH
Ernst Friedrich Schumacher

More Related Content

What's hot

Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Susi Yanti
 

What's hot (18)

Pengetahuan dan Intelegensi Manusia Pengertian Dalam Manusia
Pengetahuan dan Intelegensi Manusia Pengertian Dalam ManusiaPengetahuan dan Intelegensi Manusia Pengertian Dalam Manusia
Pengetahuan dan Intelegensi Manusia Pengertian Dalam Manusia
 
Pengetahuan dan Intelegensi
Pengetahuan dan IntelegensiPengetahuan dan Intelegensi
Pengetahuan dan Intelegensi
 
Pengetahuan dan intelegensi manusia
Pengetahuan dan intelegensi manusia Pengetahuan dan intelegensi manusia
Pengetahuan dan intelegensi manusia
 
Berpikir kritis asli
Berpikir kritis asliBerpikir kritis asli
Berpikir kritis asli
 
Esq
EsqEsq
Esq
 
FILSAFAT ILMU Bab kebenaran - Kel 9
FILSAFAT ILMU Bab kebenaran - Kel 9FILSAFAT ILMU Bab kebenaran - Kel 9
FILSAFAT ILMU Bab kebenaran - Kel 9
 
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_sKelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
 
filsafat
filsafatfilsafat
filsafat
 
Bab 1.konsep ilmu
Bab 1.konsep ilmuBab 1.konsep ilmu
Bab 1.konsep ilmu
 
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenran
 
Apa itu akal
Apa itu akalApa itu akal
Apa itu akal
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AW
 
Makalah Sumber Pengetahuan
Makalah Sumber PengetahuanMakalah Sumber Pengetahuan
Makalah Sumber Pengetahuan
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 
UICI 2022 - Manusia dan ilmu
UICI 2022 - Manusia dan ilmuUICI 2022 - Manusia dan ilmu
UICI 2022 - Manusia dan ilmu
 
Metafisika Komunikasi
Metafisika KomunikasiMetafisika Komunikasi
Metafisika Komunikasi
 
Kebenaran ilmiah 2
Kebenaran ilmiah 2Kebenaran ilmiah 2
Kebenaran ilmiah 2
 
Kelompok 11 rangkuman materi pengantar filsafat kls_s
Kelompok 11  rangkuman materi pengantar filsafat kls_sKelompok 11  rangkuman materi pengantar filsafat kls_s
Kelompok 11 rangkuman materi pengantar filsafat kls_s
 

Similar to Filsafat Perenial: Materi "Adæquatio 1," Keluar dari Kemelut (E.F. Schumacher)

AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptxAQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
fiafifahNur
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
Semut Hitam
 
Kumpulan artikel filsafat
Kumpulan artikel filsafatKumpulan artikel filsafat
Kumpulan artikel filsafat
yudiyunika
 
Dasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar PengetahuanDasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar Pengetahuan
Muhammad Ihsan
 

Similar to Filsafat Perenial: Materi "Adæquatio 1," Keluar dari Kemelut (E.F. Schumacher) (20)

Bab i .2.
Bab i .2.Bab i .2.
Bab i .2.
 
panca indera baariq.pptx
panca indera baariq.pptxpanca indera baariq.pptx
panca indera baariq.pptx
 
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptxAQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
AQILAH NUR _ PROFESI PPT FILSAFAT TUGAS 7.pptx
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
 
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sRangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
 
Kecerdasan sepiritual
Kecerdasan sepiritualKecerdasan sepiritual
Kecerdasan sepiritual
 
Tugas filsafat pendidikan
Tugas filsafat pendidikanTugas filsafat pendidikan
Tugas filsafat pendidikan
 
Bbm nota
Bbm notaBbm nota
Bbm nota
 
Berfikir historis analitis-deskriptif1
Berfikir historis analitis-deskriptif1Berfikir historis analitis-deskriptif1
Berfikir historis analitis-deskriptif1
 
Filsafat zaman modern
Filsafat zaman modernFilsafat zaman modern
Filsafat zaman modern
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
 
Kumpulan artikel filsafat
Kumpulan artikel filsafatKumpulan artikel filsafat
Kumpulan artikel filsafat
 
Dasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar PengetahuanDasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar Pengetahuan
 
PPT FILSAFAT UMUM ( MASALAH JIWA ).pptx
PPT FILSAFAT UMUM ( MASALAH JIWA ).pptxPPT FILSAFAT UMUM ( MASALAH JIWA ).pptx
PPT FILSAFAT UMUM ( MASALAH JIWA ).pptx
 
Fenomenologi Edmund Husserl
Fenomenologi Edmund HusserlFenomenologi Edmund Husserl
Fenomenologi Edmund Husserl
 

More from Leonardus Bima S. Laiyanan

More from Leonardus Bima S. Laiyanan (19)

Teori Psikologi Person-centered.pdf
Teori Psikologi Person-centered.pdfTeori Psikologi Person-centered.pdf
Teori Psikologi Person-centered.pdf
 
Maria dalam Trinitas.pdf
Maria dalam Trinitas.pdfMaria dalam Trinitas.pdf
Maria dalam Trinitas.pdf
 
Presentasi Sejarah Formatio untuk Imam Projak.pdf
Presentasi Sejarah Formatio untuk Imam Projak.pdfPresentasi Sejarah Formatio untuk Imam Projak.pdf
Presentasi Sejarah Formatio untuk Imam Projak.pdf
 
Secret of Champions: Pendalaman Iman, VI SD Pahoa (2022)
Secret of Champions: Pendalaman Iman, VI SD Pahoa (2022)Secret of Champions: Pendalaman Iman, VI SD Pahoa (2022)
Secret of Champions: Pendalaman Iman, VI SD Pahoa (2022)
 
God Always Love You: Pendalaman Iman, VI SD Pahoa (2022)
God Always Love You: Pendalaman Iman, VI SD Pahoa (2022)God Always Love You: Pendalaman Iman, VI SD Pahoa (2022)
God Always Love You: Pendalaman Iman, VI SD Pahoa (2022)
 
Persiapan Krisma 1 - SMP St. Ursula 2021.pdf
Persiapan Krisma 1 - SMP St. Ursula 2021.pdfPersiapan Krisma 1 - SMP St. Ursula 2021.pdf
Persiapan Krisma 1 - SMP St. Ursula 2021.pdf
 
Confessiones Augustinus Bab 6.pdf
Confessiones Augustinus Bab 6.pdfConfessiones Augustinus Bab 6.pdf
Confessiones Augustinus Bab 6.pdf
 
Persiapan Krisma 4 - SMP St. Ursula 2021.pdf
Persiapan Krisma 4 - SMP St. Ursula 2021.pdfPersiapan Krisma 4 - SMP St. Ursula 2021.pdf
Persiapan Krisma 4 - SMP St. Ursula 2021.pdf
 
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat Ilmu
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat IlmuEpistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat Ilmu
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat Ilmu
 
Persiapan Krisma 3 SMA St. Ursula 2022
Persiapan Krisma 3  SMA St. Ursula 2022Persiapan Krisma 3  SMA St. Ursula 2022
Persiapan Krisma 3 SMA St. Ursula 2022
 
Persiapan Krisma 2 SMA St. Ursula 2022
Persiapan Krisma 2  SMA St. Ursula 2022Persiapan Krisma 2  SMA St. Ursula 2022
Persiapan Krisma 2 SMA St. Ursula 2022
 
Persiapan Krisma 1 SMA St. Ursula J 2022
Persiapan Krisma 1 SMA St. Ursula J 2022Persiapan Krisma 1 SMA St. Ursula J 2022
Persiapan Krisma 1 SMA St. Ursula J 2022
 
Konsep Dasar tentang Kerajaan Allah
Konsep Dasar tentang Kerajaan AllahKonsep Dasar tentang Kerajaan Allah
Konsep Dasar tentang Kerajaan Allah
 
Aliran Kepercayaan Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu - STF Driyar...
Aliran Kepercayaan Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu - STF Driyar...Aliran Kepercayaan Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu - STF Driyar...
Aliran Kepercayaan Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu - STF Driyar...
 
Pekan Kelas Terbuka Teologi STF Driyarkara - Salto Deodatus Simanullang, M.Hum
Pekan Kelas Terbuka Teologi STF Driyarkara - Salto Deodatus Simanullang, M.HumPekan Kelas Terbuka Teologi STF Driyarkara - Salto Deodatus Simanullang, M.Hum
Pekan Kelas Terbuka Teologi STF Driyarkara - Salto Deodatus Simanullang, M.Hum
 
Pekan Kelas Terbuka Teologi STF Driyarkara - Dr. Josep Ferry Susanto
Pekan Kelas Terbuka Teologi STF Driyarkara - Dr. Josep Ferry SusantoPekan Kelas Terbuka Teologi STF Driyarkara - Dr. Josep Ferry Susanto
Pekan Kelas Terbuka Teologi STF Driyarkara - Dr. Josep Ferry Susanto
 
Pekan Kelas Terbuka Teologi STF Driyarkara - Ignatius Kardinal Suharyo
Pekan Kelas Terbuka Teologi STF Driyarkara - Ignatius Kardinal SuharyoPekan Kelas Terbuka Teologi STF Driyarkara - Ignatius Kardinal Suharyo
Pekan Kelas Terbuka Teologi STF Driyarkara - Ignatius Kardinal Suharyo
 
Kristologi dalam Ruang Megapolitan Jakarta
Kristologi dalam Ruang Megapolitan JakartaKristologi dalam Ruang Megapolitan Jakarta
Kristologi dalam Ruang Megapolitan Jakarta
 
Dialog Kekatolikan dengan Kepercayaan Lokal - Presentasi SGKI - STF Driyarkar...
Dialog Kekatolikan dengan Kepercayaan Lokal - Presentasi SGKI - STF Driyarkar...Dialog Kekatolikan dengan Kepercayaan Lokal - Presentasi SGKI - STF Driyarkar...
Dialog Kekatolikan dengan Kepercayaan Lokal - Presentasi SGKI - STF Driyarkar...
 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (11)

MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 

Filsafat Perenial: Materi "Adæquatio 1," Keluar dari Kemelut (E.F. Schumacher)

  • 1. Adæquatio 1 Pembacaan Teks Filosofis: E.F. Schumacher, Keluar dari Kemelut, 44-56. Leonardus Bima S.L. - 0255403219 Presentasi Filsafat Perenial 2021 STFD
  • 2. Gambaran Besar Isi Bab 4 Epistemologi metafisis dan prinsip Adæquatio Thomas Aquinas Prinsip Epistemologis Neoplatonis, Agustinus, Pascal, Sufisme, & Buddhisme Latar Belakang Ide Descartes, Locke, Hume, dan positivisme Kontra Reduksi Filsafat Barat Modern
  • 3. Apakah yang memungkinkan manusia mengetahui segala sesuatu bagaimanapun tentang dunia di sekelilingnya? [...] Tak ada yang dapat diketahui tanpa adanya sebuah "alat" yang tepat di dalam susuan diri orang yang tahu. Ini merupakan Kebenaran Besar adæquatio (kesesuaian-edit), yang merumuskan pengetahuan sebagai adæquatio rei et intellectus: pengertian orang yang tahu haruslah sesuai dengan benda yang harus diketahui. John Smith berkata, "Yang memungkinkan kita mengetahui dan memahami setepat-tepatnya hal-hal yang berasal dari Tuhan pastilah suatu prinsip hidup kesucian di dalam diri kita," dan boleh ditambahkan ucapan St. Thomas Aquinas bahwa, "pengetahuan muncul sejauh objek yang diketahui berada di dalam orang yang tahu." Prinsip Epistemologis Ref: hlm. 44.
  • 4. Kesejajaran Struktur Ontologis Manusia terdiri atas keempat Tingkat Eksistensi dan karena itu terdapat suatu tingkat kesejajaran atau kesesuaian fitrah antara tata-susuan manusia (mikrokosmos) dengan tata- susunan dunia (makrokosmos). Pancaindra membuat manusia "memadai" bagi Tingkat Eksistensi mineral dan hanya memberikan banyak sekali data indriawi. Untuk memahami, kita memerlukan kemampuan dan kecakapan yang lain. Kita boleh menyebutnya 'indra intelektual'. Ref: hlm. 44-45
  • 5. Indra-indra Intelektual Sementara pancaindra dapat diluksikan sebagai nisbi pasif, semata-mata penerima apa yang kebetulan terjadi dan banyak dikendalikan oleh indra-indra intelektual. Berkenaan dengan pancaindra, tiap orang sehat memiliki anugrah yang sama. Namun, tak seorang pun dapat mengabaikan kenyataan bahwa ada perbedaan-perbedaan penting dalam kekuatan dan daya jangkau pikiran manusia. Orang tak dapat menghargai sepotong musik karena tiadanya adæquatio dalam pikirannya. Ref: hlm. 45.
  • 6. Adæquatio >< Inadæquatio Pikiran orang pertama (komponis-edit) memadai (adequate) bagi simfoni, sedangkan pikiran orang yang belakangan (awam-edit) tak memadai (inadequate). Bagi kita masing-masing, fakta dan gejala hanya ada jika kita punya adæquatio baginya & oleh karenanya kita tak berhak menganggap bahwa kita tak boleh tidak memadai untuk segala sesuatu. Ada fakta jasmani yang dicercap pancaindra, dan juga ada fakta non-jasmani yang tetap tak ketahuan kecuali jika kerja indra-indra dikendalikan dan dilengkapi beberapa kemampuan pikiran "yang lebih tinggi". Ref: hlm. 46. Homo capax Dei
  • 7. "Sintetik Apriori" "Data indriawi" bersifat sama saja dan fakta-fakta yang diperlihatkan kepada mata serupa sifatnya. Bukan mata, melainkan hanya pikiran yang dapat menentukan "tingkat arti". "Persepsi tidaklah semata-mata ditentukan pola rangsangan," ujar R.L. Gregory, "ia lebih merupakan suatu pencarian dinamis tafsiran terbaik tentang data yang tersedia." Singkatnya, kita "melihat" tak hanya dengan mata, tapi juga dengan suatu bagian besar perlengkapan mental yang beragam bagi tiap orang. Sebagian bisa melihat, sebagian tidak. Ref: hlm. 47.
  • 8. Kemampuan yang lebih Tinggi Kemampuan-kemampuan terendah, seperti melihat dan menghitung, ada pada tiap orang biasa, sedangkan kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi, seperti apa yang diperlukan untuk memahami segi-segi kenyataan yang lebih halus, makin kita daki makin sulit kita peroleh secara luas. Karunia manusia tak sama rata, tapi ketaksamarataan itu jauh kalah pentingnya dibandingkan dengan perbedaan- perbedaan minat dan perbedaan "latar-belakang pikiran". Ref: hlm. 48.
  • 9. Pijakan Epistemis Tingkat arti yang dicoba seorang pengamat menyesuaikan dirinya tak dipilih berdasarkan kecerdasannya, melainkan berdasarkan kepercayaannya. Jika saya tak punya "iman," dan karenanya memilih tingkat arti yang tak memadai bagi penyelidikan saya, takkan ada dejarat "keobjektifan" yang pernah menyelamatkan saya terhadap keluputan maksud seluruh hal-ihwal. Si pengamat tak hanya tergantung pada kesesuaian pada sifat-sifat yang lebih tinggi, ia juga tergantung pada apakah memadai "iman"-nya atau pra-anggapan pokok dan dugaan dasarnya. Iman ini bisa ditiadakan oleh subjek. Ref: hlm. 49.
  • 10. Posisi dan Peran Hati Batin dapat disamakan dengan yang "lebih tinggi" dan lahir yang "lebih rendah. [...] Hanya melalui "hati"-lah hubungan dapat dijalin dengan derajat-derajat arti dan Tingkat Eksistensi yang lebih tinggi. *) Hati: unsur pemahaman yang menangkap prinsip- prinsip pertama kenyataan secara berlainan dari rasio. Kita tahu kebenaran juga dengan hati (gak melulu rasio) dan yang tahu Allah secara langsung ialah hati. Ref: hlm. 50. Blaise Pascal
  • 11. [...]Manusia dapat mencapai Tingkat-tingkat Eksistensi yang lebih tinggi asalkan ia membiarkan nalarnya dituntun oleh iman. Agustinus: iman ialah jantung hal-ihwal, mengatakan hal yang perlu dipahami, dan memurnikan hati. "Satu-satunya urusan kita dalam hidup ini ialah kembali menyehatkan mata hati untuk dapat melihat Allah," Agustinus, Restless Heart. John Smith, "Kita harus menutup mata indra dan membuka mata pengertian-pengertian yang lebih cerah" (mata lain dari jiwa). Ref: hlm. 53. Iman dan "Mata Hati" Psukhe Noûs To Hen
  • 12. Buddhisme: 1) datang dan tergerak oleh keprcayaan, 2) menerima ajaran, 3)menguji maknanya, 4) menyadari kebenaran tertinggi itu sendiri. Kemampuan melihat menjadi berkembang, pikiran diterangkan, dan jiwa dibebaskan. Cahaya sebagai bentuk kesadaran yang analog dengan kebenaran dan kebebasan. Ref: hlm. 54. Proses Memperoleh Adæquatio
  • 13. Kebenaran gagasan-gagasan tak dapat dilihat dengan indra- indra, melainkan hanya dengan "mata hati" yang secara misterius memiliki daya pengenalan atas kebenaran. Hubungan antara daya iluminasi dan hasil-hasil pencerapan indriawi sebagai pengalaman dapat dilukiskan sebagai berikut: • Pengalaman yang mengatakan kepada kita tentang eksistensi, dan perubahan dari hal-hal indriawi. • Iluminasi yang mengatakan kepada kita tentang arti hal- hal dan sepatutnya hal-hal menjadi apa. Ref: hlm. 55. Cahaya dan Pembebasan
  • 14. TINGKAT-TINGKAT EKSISTENSI YANG LEBIH TINGGI TAKKAN BISA DIKETAHUI TANPA IMAN DAN BANTUAN KEMAMPUAN-KEMAMPUAN LEBIH TINGGI SI MANUSIA-BATINIAH Ernst Friedrich Schumacher