SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Penerbit               : Teraju (Mizan Group)
                          Edisi                  : Soft cover
                          ISBN                   : 9799964601
                          Bahasa                 : Indonesia
                          Halaman                : 222 halaman




  Panorama Filsafat Ilmu : Landasan Perkembangan Ilmu Sepanjang Zaman
                              (Seri Buku Daras)
              oleh: Conny Semiawan, Th.I. Setiawan, dan Yufiarti



       Buku ini menceritakan sejarah perkembangan pengetahuan dan ilmu
pengetahuan manusia dari zaman ke zaman melalui analisa berbagai masalah.
Dengan lugas para penulisnya membahas filsafat ilmu yang mencerminkan
kekhasan bidang tersebut, tidak sekadar menceritakan perkembangan ilmu itu
sendiri. Beberapa bagian dari buku ini mengungkapkan masalah kebenaran dan
ketidakpastian ilmu, serta masalah-masalah kemanusiaan lain yang terletak di luar
bidang perkembangan ilmu pengetahuan. Setiap bab diwarnai ciri-ciri yang tekait
dengan kehidupan manusia dan menandai keunggulan tersembunyi dalam dirinya,
yaitu temuan dalam berbagai bidang ilmu yang dilandasi oleh potensi kreatif dan
rasa ingin tahu manusia. Sangat penting bagi mahasiswa dan praktisi pendidikan
dari berbagai disiplin ilmu sebagai panduan dalam memahami ilmu pengetahuan
yang berkembang saat ini.

       Cony Semiawan adalah guru besar tetap di Universitas Negeri Jakarta dan
guru besar luar biasa pada Program Pascasarjana di Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia. Selain itu, menulis berbagai buku yang berkaitan dengan tema-tema
pendidikan, menjadi pembicara di berbagai forum internasional, dalam dan luar
negeri, dan menerima penghargaan tingkat nasional dan internasional untuk
berbagai kategori.

      Theodorus Immanuel Setiawan adalah Doktor Psikiatri, Doktor Pendidikan,
dan dokter. Selain praktek dokter, juga mengajar Filsafat Ilmu di Program S1 dan S3
Universitas Negeri Jakarta sejak tahun 1984, Psikologi Keberbakatan di Program S2
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, serta mengajar Agama dan IPTEK di
Sekolah Tinggi Teologi Jakarta.

      Yufiarti adalah dosen luar biasa Program Pascasarjana Universitas Negeri
Jakarta sejak tahun 1996. Mengajar Filsafat Ilmu pada Program S1, S2, dan S3
Universitas Negeri Jakarta maupun di universitas swasta lainnya. Ia juga menjabat
Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.


                                      -1-
Buku ini menceritakan sejarah perkembangan pengetahuan dan ilmu
pengetahuan manusia dari zaman ke zaman melalui analisa berbagai masalah.
Dengan lugas para penulisnya membahas filsafat ilmu yang mencerminkan
kekhasan bidang tersebut, tidak sekadar menceritakan perkembangan ilmu itu
sendiri. Beberapa bagian dari buku ini mengungkapkan masalah kebenaran dan
ketidakpastian ilmu, serta masalah-masalah kemanusiaan lain yang terletak di luar
bidang perkembangan ilmu pengetahuan. Setiap bab diwarnai ciri-ciri yang tekait
dengan kehidupan manusia dan menandai keunggulan tersembunyi dalam dirinya,
yaitu temuan dalam berbagai bidang ilmu yang dilandasi oleh potensi kreatif dan
rasa ingin tahu manusia. Sangat penting bagi mahasiswa dan praktisi pendidikan
dari berbagai disiplin ilmu sebagai panduan dalam memahami ilmu pengetahuan
yang berkembang saat ini.




                          Pengarang     : AHMAD TAFSIR
                          Tahun         : Cet 1, 2004
                          Dimensi       : 16 x 21 cm, HVS 70 gr, 247 hlm + xviii
                          ISBN          : 979-692-344-0


              FILSAFAT ILMU, MENGURAI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI
                                    Oleh : Ahmad Tafsir
       Setiap manusia memang selalu ingin tahu. Keingintahuan manusia itu
barangkali sudah terbentuk sejak penciptaannya, lantas ia mencari. Hasilnya, ia tahu
sesuatu. Sesuatu itulah ilmu pengetahuan. Jadi pengetahuan ialah semua yang
diketahui. Semakin bertambah umur manusia, semakin banyak pula
pengetahuannya. Katakanlah ketika ia telah berusia 40 tahunan, pengetahuannya
sudah banyak sekali. Begitu banyaknya, sampai-sampai ia tidak tahu lagi berapa
banyak pengetahuannya dan tidak tahu lagi apa saja yang diketahuinya. Bahkan,
terkadang ia juga tidak tahu apa sebenarnya pengetahuan itu.




                                       -2-
Dilihat dari segi motif, pengetahuan diperoleh melalui dua cara.
Pertama, pengetahuan yang diperoleh begitu saja, tanpa niat, tanpa tujuan, tanpa
keingintahuan dan tanpa usaha. Kedua, pengetahuan yang didasari motif ingin tahu.
Pengetahuan ini diperoleh karena memang diusahakan, biasanya dengan cara
belajar. Pengetahuan yang diusahakan inilah yang dibahas dalam buku Filsafat Ilmu
karya Prof. Dr. Ahmad Tafsir ini.

               Dalam buku ini diperkenalkan tiga macam jenis pengetahuan, yaitu
pengetahuan sain, pengetahuan filsafat dan pengetahuan mistik. Ketiga
pengetahuan tersebut memiliki objek, paradigma, metode, dan kriteria tersendiri.
Pemahaman kita terhadap ketiga pengetahuan ini sangat penting agar kita dapat
memperlakukan masing-masing pengetahuan itu sesuai dengan kevelingnya
masing-masing.

                 Pengetahuan sain ialah pengetahuan yang rasional dan didukung
bukti empiris. Dalam bentuknya yang sudah baku, pengetahuan sain memiliki
paradigma sain dan metode yang disebut metode ilmiah. Formula utamanya adalah
pembuktian bahwa suatu itu rasional dan bersifat empiris. Contohnya yang paling
sederhana, seseorang ingin tahu, jika bibit jeruk ditanam, buah apa yang dihasilkan?
Ia lalu menanam bibit jeruk. Ia tunggu beberapa tahun, dan ternyata buah jeruk yang
dihasilkannya. Pengetahuan jenis inilah yang disebut pengetahuan sains (scientific
knowledge).

                Bila kita berpikir secara lebih serius, bagaimana jeruk selalu berbuah
jeruk? Untuk menjawab pertanyaan ini kita tidak dapat melakukan penelitian secara
empiris karena jawabannya tidak terletak pada bibit atau pohonnya. Jeruk selau
berbuah jeruk sebab ada hukum yang mengatur agar jeruk berbuah jeruk. Para ahli
mengatakan hukum itu ada dalam gen jeruk. Hukum itu tidak kelihatan (tidak
empiris), tetapi akal mengatakan hukum itu ada dan bekerja. Inilah pengetahuan
filsafat.

      Kebenaran pengetahuan filsafat hanya dapat dipertanggungjawabkan secara
rasional, namun tidak dapat dibuktikan secara empiris. Objek penelitiannya adalah
objek-objek abstrak dan temuannya juga abstrak, paradigmanya ialah paradigma
rasional dan metodenya juga rasional (Kerlinger menyebutnya method of reason).

        Lalu, suatu ketika ada orang ingin tahu lebih jauh lagi. Siapakah yang
membuat hukum bahwa jeruk selalu berbuah jeruk? Pertanyaan ini masih bias
dijawab dengan pengetahuan filsafat. Salah satu teori filsafat mengatakan hukum
tersebut dibuat oleh Yang Maha Pintar, yang disebut Tuhan. Ini masih pengetahuan
filsafat.

      Mungkin ada orang yang ingin tahu lebih jauh lagi, siapa Tuhan itu?
Pertanyaan “nekat” semacam ini tidak bias dilayani dengan pengetahuan sain
maupun filsafat karena objek yang ingin diketahui bukan objek empiris, juga tidak
dapat dijangkau akal rasional. Obyek itu abstrak-suprarasional atau metarasional.


                                       -3-
Obyek abstrak-suprarasional itu dapat diketahui dengan rasa bukan dengan
pancaindra atau akal rasional. Bergson menyebut alat itu intuisi, Kant menyebutnya
moral, filosof muslim seperti ibnu Sina menyebutnya akal mustafad, para sufi
menyebutnya qalb, dzawq, kadang-kadang dhamir, kadang-kadang sirr.
Pengetahuan jenis ini disebut mistik. Paradigmanya ialah paradigma mistik,
sedangkan metodenya disebut metode latihan (riyadhah) dan keyakinan.
Kebenarannya pada umumnya tidak dapat dibuktikan secara empiris.




                                     -4-
Allah SWT menciptakan manusia ke dunia mempunyai maksud tertentu, yakni
selain agar beribadah kepadaNya diamanatkan sebagai Khalifah Fil Ardhi sehingga
tercipta masyarakat yang tentram serta sejahtera. Akan tetapi tugas yang
diamanatkan kepada Al-Insan (manusia) sering kali dimanipulasikan sesuai
kehendak hawa nafsu syaitan,sehingga fungsi sebagai khalifah tidak dapat
dilaksanakan dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya, jika setiap manusia
memahami akan maksud diciptakan Allah SWT ke dunia ini, maka segala gerak
langkahnya selalu disesuaikan dengan syariat dinullah. Tujuan diciptakan manusia
secara argumen yang ditegaskan Allah SWT seperti firmanNya: "Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu."
(QS.51:56).

      Dengan penjelasan firman Allah SWT tersebut sudah jelas dan tegas apa
yang seharusnya diperbuat oleh manusia dalam kehidupan sehar-hari, yaitu
penghambaan secara totalitas kepada Al-Khaliq. Harus diakui dalam realita
kehidupan sehari-hari penyimpangan hampir tidak dapat dihindarkan dari perbuatan
manusia, karena dunia sekuler lebih dominan dibandingkan dengan hakekat
kebesaran Allah SWT,sebagai penguasa tunggal.

      Hilangnya penyadaran manusia terhadap asal serta tujuan diciptakan oleh
Allah SWT adalah konsekuensi tidak ma'rifah (mengenal) terhadap dirinya.
Sehingga menjadikan hidupnya tanpa memperhatikan norma-norma yang
seharusnya dipatuhi.

        Mu'ahadah berarti selalu mengingat perjanjian dengan Allah SWT. Kesadaran
kita bahwa hidup bukan sekedar ada tetapi karena ada yang mengadakannya,
adalah sikap dan sifat seorang muslim sejati. Allah menghidupkan kita dengan
fasilitas yang di berikan-Nya bukanlah tanpa tujuan. Dan tujuan kita di ciptakan
adalah untuk beribadah hanya kepada-Nya.

       Dan hanya Allah sajalah yang harus kita per-Tuhankan, karena ini adalah inti
kehidupan, yaitu memper-tuhankan Allah dan tidak boleh mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu pun. Ini adalah perjanjian yang harus selalu kita ingat, sebagaimana
di ungkapkan oleh Allah

       Dengan kesadaran bahwa hidup bukan sekedar ada tetapi karena ada yang
mengadakannya, adalah sikap dan sifat seorang muslim sejati. Allah menghidupkan
kita dengan fasilitas yang di berikan-Nya bukanlah tanpa tujuan. Dan tujuan kita di
ciptakan adalah untuk beribadah hanya kepada-Nya.

       Dan hanya Allah sajalah yang harus kita per-Tuhankan, karena ini adalah inti
kehidupan, yaitu memper-tuhankan Allah dan tidak boleh mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu pun. Ini adalah perjanjian yang harus selalu kita ingat, sebagaimana
di ungkapkan oleh Allah




                                      -5-
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang)
anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh
mereka (seraya berfirman), "Bukanlah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "betul
(Engkau Tuhan kami), kami bersaksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan, "sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini."
(QS Al-A'raf : 172)

       Jika pilihan setiap manusia jatuh ke jalan ketaqwaan sudah dapat
dibayangkan nilai akhir akan sampai kepada sebuah kemenangan yang hakiki.
Diraihnya suatu kemenangan melalui aktivitas yang berat, tetapi atas dasar nilai-nilai
ketaqwaan (ketaatan) itu, keberhasilan menyertainya. Secara tegas Allah SWT
menyatakan ketaqwaan seseorang akan sampai kepada kemenangan: "Dan barang
siapa yang taat kepada Allah dan bertaqwa kepada Allah dan RasulNya dan takut
kepada Allah dan bertaqwa kepadaNya maka mereka adalah orang-orang yang
mendapat kemenangan." (QS.24:52).

         Untuk sampai ke arah kemenangan, sewajarnya setiap manusia mencari
jalan dengan maksimal yang disertai sesuai ketentuan syari'at Islam. Manusia
dengan segala keberhasilan dunia yang di raihnya tidaklah kemudian menjadi mulia,
manakala ia merasa bahwa apapun yang di raihnya adalah hasil usahanya sendiri,
tanpa ada campur tangan orang lain. Sadarilah kita di sebut kaya karena ada yang
miskin, kita di sebut cantik karena ada yang jelek. dan kita juga bisa di sebut baik
(mulia) karena ada yang buruk. Kemudian ketahuilah tidaklah orang memuliakan
kita, kecuali Allah yang menghendaki.

      Makanya jangan merasa diri lebih mulia dari orang lain, karena itu adalah
kebodohan. sebab hanya orang bodohlah yang merasa dirinya tidak perlu atau
membutuhkan bantuan. Dan ketika rasa itu mendominasi dirinya, maka
kecenderungan menyekutukan Allah nampak semakin sempurna. Oleh karena itu
sudah sepatutnya kita mampu menyikapi perbedaan dan bias menjadikan
perbedaan itu sebagai rahmat. Karena perbedaan itulah yang pada dasarnya
menyatukan kita sebagai sesame umat muslim.



      ‫إيّاك نعبد و إيّاك نستعين‬
        “Hanya kepada-Mu-lah kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami mohon
pertolongan”.



       Dari potongan ayat tersebut, disebutkan bahwa “Hanya kepada-Mu-lah kami
beribadah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan” dan bukan “Hanya
kepada-Mu-lah hamba beribadah dan hanya kepada-Mu hamba mohon
pertolongan”. Dari ayat tersebut saja sudah ditemukan satu petunjuk bahwa manusia



                                       -6-
bukanlah makhluk yang berdiri sendiri saat beribadah, tetapi sebagai kaum yang
menyembah Allah. Bukankah kita berbeda? Tetapi keimanan kita kepada Allah
menyatukan kita dalam satu agama, satu aqidah dan kepercayaan.



      Kemudian kita berjanji :

       ‫ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين إن صلتي‬
       “Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata karena
Allah Rabb semesta alam”.



        Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa, ada baiknya kita kembali
mengingat-ingat janji dan sumpah kita. Semakin sering kita mengingat janji, insya
Allah kita akan senantiasa menapaki kehidupan ini dengan nilai-nilai ketakwaan.
Inilah yang disebut dengan mua’ahadah. Langkah awal yang harus dilakukan setiap
orang merenungkan mu'ahadah (mengingat perjanjian) terhadap Allah SWT,
maupun terhadap dirinya sendiri.

       Mu’aqabah berarti memberikan sanksi kepada diri sendiri tatkala melakukan
keburukan atau lalai dalam melakukan kebaikan. Sanksi itu haruslah dengan
sesuatu yang mubah, tidak boleh dengan yang haram. Seperti disebutkan bahwa
suatu ketika Abu Thalhah sedang sholat, di depannya lewat seekor burung lalu ia
melihatnya dan lalai dari sholatnya sehingga lupa sudah berapa rakaat beliau sholat.
Karena kejadian tersebut beliau mensedekahkan kebunnya untuk kepentingan orang
miskin sebagai sanksi atas kelalaian dan ketidakkhusyuannya.

       Dalam setiap pekerjaan akan berhadapan dengan sebuah perbuatan
kesalahan walaupun mungkin ada yang bersifat sengaja atau karena alpa. Ketika
berhadapan dengan perbuatan kesalahan yang dilakukan secara sengaja perlu
diambil sanksi (mu'aqabah). Namun ajaran Islam yang agung telah memberikan
uswah, walaupun perbuatan kesalahan karena alpa sebagai pendidikan adanya
tindakan mu'aqabah.

       Hal ini dapat dilihat dari riwayat, bahwa Umar bin Khatab ra., pergi ke
kebunnya. Ketika pulang didapatinya orang-orang sudah selesai melaksanakan
shalat Ashar. Maka beliau berkata: "Aku pergi hanya untuk sebuah kebun, aku
pulang orang-orang sudah shalat Ashar. Kini kebunku aku jadikan shadaqah buat
orang-orang miskin."

      Dari kisah tersebut kita mengetahui bahwa kesadaran untuk mengakui
kesalahan atas perbuatan dirinya kemudian diterapkan mu'aqabah secara
konsekuen akan membawa dampak positif. Dalam pengertiannya, dapat dijadikan
panutan orang lain, lebih-lebih jika dijadikan panutan oleh para elit kekuasaan.


                                      -7-
Sekaligus menerapkan aturan hukum diterapkan kepada siapapun tanpa kecuali,
bukan perilaku rezim yang menerapkan norma kesewenangan. Hal ini yang
mendasari kebersamaan kita juga, kebersamaan dalam hukum, yang berlaku mutlak
untuk semua orang.

       Pemberian sanksi diberikan atas dasar keadilan yang diberikan Allah SWT
setelah sebelumnya diberikan peringatan agar berjalan di wilayah Al-Haq: "....dan
janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan....(QS.2:195).
Demikian juga di tempat terpisah Allah SWT mengingatkan manusia supaya
waspada yaitu: "....dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu." (QS.4:29).




                                     -8-

More Related Content

What's hot

E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i Erta Erta
 
HNF 3012
HNF 3012HNF 3012
HNF 3012D066567
 
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)Erta Erta
 
Nota pengajian islam mpw 1143 t4
Nota pengajian islam mpw 1143 t4Nota pengajian islam mpw 1143 t4
Nota pengajian islam mpw 1143 t4Fadhil Ismail
 
Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanBun Faris
 
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sRangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sDwiKhusnulRahmat
 
Gagasan Pengislaman Ilmu (HNF 3012)
Gagasan Pengislaman Ilmu (HNF 3012)Gagasan Pengislaman Ilmu (HNF 3012)
Gagasan Pengislaman Ilmu (HNF 3012)Aiisy Afifah
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikannoviyanty
 
Kelompok 11 rangkuman materi pengantar filsafat kls_s
Kelompok 11  rangkuman materi pengantar filsafat kls_sKelompok 11  rangkuman materi pengantar filsafat kls_s
Kelompok 11 rangkuman materi pengantar filsafat kls_sAtikatulLatifah
 
ilmu dalam islam
ilmu dalam islamilmu dalam islam
ilmu dalam islammkazree
 
3. staid ki-ii (epistemologi ilmu pendidikan islam)
3.  staid ki-ii (epistemologi ilmu pendidikan islam)3.  staid ki-ii (epistemologi ilmu pendidikan islam)
3. staid ki-ii (epistemologi ilmu pendidikan islam)Jumari Awi
 
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_SKelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_SAyuRatnaSari14
 
Intergrasi ilmu dan agama serta gagasan islamisasi ilmu pengetahuan (makalah)
Intergrasi ilmu dan agama serta gagasan islamisasi ilmu pengetahuan (makalah)Intergrasi ilmu dan agama serta gagasan islamisasi ilmu pengetahuan (makalah)
Intergrasi ilmu dan agama serta gagasan islamisasi ilmu pengetahuan (makalah)Erta Erta
 

What's hot (20)

filsafat
filsafatfilsafat
filsafat
 
E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i
 
HNF 3012
HNF 3012HNF 3012
HNF 3012
 
Peta minda kaedah epistemologi
Peta minda kaedah epistemologiPeta minda kaedah epistemologi
Peta minda kaedah epistemologi
 
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
 
Nota pengajian islam mpw 1143 t4
Nota pengajian islam mpw 1143 t4Nota pengajian islam mpw 1143 t4
Nota pengajian islam mpw 1143 t4
 
Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuan
 
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sRangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
 
Gagasan Pengislaman Ilmu (HNF 3012)
Gagasan Pengislaman Ilmu (HNF 3012)Gagasan Pengislaman Ilmu (HNF 3012)
Gagasan Pengislaman Ilmu (HNF 3012)
 
Konsep ilmu
Konsep ilmuKonsep ilmu
Konsep ilmu
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
Kelompok 11 rangkuman materi pengantar filsafat kls_s
Kelompok 11  rangkuman materi pengantar filsafat kls_sKelompok 11  rangkuman materi pengantar filsafat kls_s
Kelompok 11 rangkuman materi pengantar filsafat kls_s
 
Kelompok 6 slide share pfi_s
Kelompok 6 slide share pfi_sKelompok 6 slide share pfi_s
Kelompok 6 slide share pfi_s
 
ilmu dalam islam
ilmu dalam islamilmu dalam islam
ilmu dalam islam
 
3. staid ki-ii (epistemologi ilmu pendidikan islam)
3.  staid ki-ii (epistemologi ilmu pendidikan islam)3.  staid ki-ii (epistemologi ilmu pendidikan islam)
3. staid ki-ii (epistemologi ilmu pendidikan islam)
 
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_SKelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
 
Intergrasi ilmu dan agama serta gagasan islamisasi ilmu pengetahuan (makalah)
Intergrasi ilmu dan agama serta gagasan islamisasi ilmu pengetahuan (makalah)Intergrasi ilmu dan agama serta gagasan islamisasi ilmu pengetahuan (makalah)
Intergrasi ilmu dan agama serta gagasan islamisasi ilmu pengetahuan (makalah)
 
Modul 11 kb 1
Modul 11 kb 1Modul 11 kb 1
Modul 11 kb 1
 
Note 1
Note 1Note 1
Note 1
 

Similar to filsafat

PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx22D082MuhammadIlham
 
ilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuanilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuanalvinkasenda
 
tugas akhir filsafat ilmu kelas S kel 8.pptx
tugas akhir filsafat ilmu kelas S kel 8.pptxtugas akhir filsafat ilmu kelas S kel 8.pptx
tugas akhir filsafat ilmu kelas S kel 8.pptxNadhilaGandhi
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdfPENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdfRizkyAmelia88
 
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"KeyshaWahono
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptxFauziaIndahningsih
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxTUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxunknownmukti
 
TUGAS AKHIR KEL 13.pdf
TUGAS AKHIR KEL 13.pdfTUGAS AKHIR KEL 13.pdf
TUGAS AKHIR KEL 13.pdfregistaannisa
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...DeffaNovitasari
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafatsayid bukhari
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuayu Naoman
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okRizal Fahmi
 
TUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUTUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUSeptiTirta
 

Similar to filsafat (20)

PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
 
ilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuanilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuan
 
tugas akhir filsafat ilmu kelas S kel 8.pptx
tugas akhir filsafat ilmu kelas S kel 8.pptxtugas akhir filsafat ilmu kelas S kel 8.pptx
tugas akhir filsafat ilmu kelas S kel 8.pptx
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdfPENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
 
Pengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat IlmuPengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat Ilmu
 
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxTUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
 
TUGAS AKHIR KEL 13.pdf
TUGAS AKHIR KEL 13.pdfTUGAS AKHIR KEL 13.pdf
TUGAS AKHIR KEL 13.pdf
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
 
Filsafat Islam
Filsafat IslamFilsafat Islam
Filsafat Islam
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafat
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
 
TUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUTUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMU
 

More from Lany Aprili Sulistiani (15)

Bahaya Pencahayaan
Bahaya PencahayaanBahaya Pencahayaan
Bahaya Pencahayaan
 
Hirarki pengendalian bahaya
Hirarki pengendalian bahayaHirarki pengendalian bahaya
Hirarki pengendalian bahaya
 
Kesiapsiagaan Gempa
Kesiapsiagaan GempaKesiapsiagaan Gempa
Kesiapsiagaan Gempa
 
Sosialisasi ZIKA
Sosialisasi ZIKASosialisasi ZIKA
Sosialisasi ZIKA
 
Sosialisasi safety riding
Sosialisasi safety ridingSosialisasi safety riding
Sosialisasi safety riding
 
Sosialisasi 112
Sosialisasi 112Sosialisasi 112
Sosialisasi 112
 
Waspada Kolesterol dan Bahayanya
Waspada Kolesterol dan BahayanyaWaspada Kolesterol dan Bahayanya
Waspada Kolesterol dan Bahayanya
 
LOTO - LOCK OUT TAG OUT
LOTO - LOCK OUT TAG OUTLOTO - LOCK OUT TAG OUT
LOTO - LOCK OUT TAG OUT
 
Confined Space - Ruang Terbatas
Confined Space - Ruang TerbatasConfined Space - Ruang Terbatas
Confined Space - Ruang Terbatas
 
Working at height
Working at heightWorking at height
Working at height
 
HIRADC
HIRADCHIRADC
HIRADC
 
5R
5R5R
5R
 
Job Safety Analysis
Job Safety AnalysisJob Safety Analysis
Job Safety Analysis
 
Tauhid
TauhidTauhid
Tauhid
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 

filsafat

  • 1. Penerbit : Teraju (Mizan Group) Edisi : Soft cover ISBN : 9799964601 Bahasa : Indonesia Halaman : 222 halaman Panorama Filsafat Ilmu : Landasan Perkembangan Ilmu Sepanjang Zaman (Seri Buku Daras) oleh: Conny Semiawan, Th.I. Setiawan, dan Yufiarti Buku ini menceritakan sejarah perkembangan pengetahuan dan ilmu pengetahuan manusia dari zaman ke zaman melalui analisa berbagai masalah. Dengan lugas para penulisnya membahas filsafat ilmu yang mencerminkan kekhasan bidang tersebut, tidak sekadar menceritakan perkembangan ilmu itu sendiri. Beberapa bagian dari buku ini mengungkapkan masalah kebenaran dan ketidakpastian ilmu, serta masalah-masalah kemanusiaan lain yang terletak di luar bidang perkembangan ilmu pengetahuan. Setiap bab diwarnai ciri-ciri yang tekait dengan kehidupan manusia dan menandai keunggulan tersembunyi dalam dirinya, yaitu temuan dalam berbagai bidang ilmu yang dilandasi oleh potensi kreatif dan rasa ingin tahu manusia. Sangat penting bagi mahasiswa dan praktisi pendidikan dari berbagai disiplin ilmu sebagai panduan dalam memahami ilmu pengetahuan yang berkembang saat ini. Cony Semiawan adalah guru besar tetap di Universitas Negeri Jakarta dan guru besar luar biasa pada Program Pascasarjana di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Selain itu, menulis berbagai buku yang berkaitan dengan tema-tema pendidikan, menjadi pembicara di berbagai forum internasional, dalam dan luar negeri, dan menerima penghargaan tingkat nasional dan internasional untuk berbagai kategori. Theodorus Immanuel Setiawan adalah Doktor Psikiatri, Doktor Pendidikan, dan dokter. Selain praktek dokter, juga mengajar Filsafat Ilmu di Program S1 dan S3 Universitas Negeri Jakarta sejak tahun 1984, Psikologi Keberbakatan di Program S2 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, serta mengajar Agama dan IPTEK di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. Yufiarti adalah dosen luar biasa Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta sejak tahun 1996. Mengajar Filsafat Ilmu pada Program S1, S2, dan S3 Universitas Negeri Jakarta maupun di universitas swasta lainnya. Ia juga menjabat Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta. -1-
  • 2. Buku ini menceritakan sejarah perkembangan pengetahuan dan ilmu pengetahuan manusia dari zaman ke zaman melalui analisa berbagai masalah. Dengan lugas para penulisnya membahas filsafat ilmu yang mencerminkan kekhasan bidang tersebut, tidak sekadar menceritakan perkembangan ilmu itu sendiri. Beberapa bagian dari buku ini mengungkapkan masalah kebenaran dan ketidakpastian ilmu, serta masalah-masalah kemanusiaan lain yang terletak di luar bidang perkembangan ilmu pengetahuan. Setiap bab diwarnai ciri-ciri yang tekait dengan kehidupan manusia dan menandai keunggulan tersembunyi dalam dirinya, yaitu temuan dalam berbagai bidang ilmu yang dilandasi oleh potensi kreatif dan rasa ingin tahu manusia. Sangat penting bagi mahasiswa dan praktisi pendidikan dari berbagai disiplin ilmu sebagai panduan dalam memahami ilmu pengetahuan yang berkembang saat ini. Pengarang : AHMAD TAFSIR Tahun : Cet 1, 2004 Dimensi : 16 x 21 cm, HVS 70 gr, 247 hlm + xviii ISBN : 979-692-344-0 FILSAFAT ILMU, MENGURAI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI Oleh : Ahmad Tafsir Setiap manusia memang selalu ingin tahu. Keingintahuan manusia itu barangkali sudah terbentuk sejak penciptaannya, lantas ia mencari. Hasilnya, ia tahu sesuatu. Sesuatu itulah ilmu pengetahuan. Jadi pengetahuan ialah semua yang diketahui. Semakin bertambah umur manusia, semakin banyak pula pengetahuannya. Katakanlah ketika ia telah berusia 40 tahunan, pengetahuannya sudah banyak sekali. Begitu banyaknya, sampai-sampai ia tidak tahu lagi berapa banyak pengetahuannya dan tidak tahu lagi apa saja yang diketahuinya. Bahkan, terkadang ia juga tidak tahu apa sebenarnya pengetahuan itu. -2-
  • 3. Dilihat dari segi motif, pengetahuan diperoleh melalui dua cara. Pertama, pengetahuan yang diperoleh begitu saja, tanpa niat, tanpa tujuan, tanpa keingintahuan dan tanpa usaha. Kedua, pengetahuan yang didasari motif ingin tahu. Pengetahuan ini diperoleh karena memang diusahakan, biasanya dengan cara belajar. Pengetahuan yang diusahakan inilah yang dibahas dalam buku Filsafat Ilmu karya Prof. Dr. Ahmad Tafsir ini. Dalam buku ini diperkenalkan tiga macam jenis pengetahuan, yaitu pengetahuan sain, pengetahuan filsafat dan pengetahuan mistik. Ketiga pengetahuan tersebut memiliki objek, paradigma, metode, dan kriteria tersendiri. Pemahaman kita terhadap ketiga pengetahuan ini sangat penting agar kita dapat memperlakukan masing-masing pengetahuan itu sesuai dengan kevelingnya masing-masing. Pengetahuan sain ialah pengetahuan yang rasional dan didukung bukti empiris. Dalam bentuknya yang sudah baku, pengetahuan sain memiliki paradigma sain dan metode yang disebut metode ilmiah. Formula utamanya adalah pembuktian bahwa suatu itu rasional dan bersifat empiris. Contohnya yang paling sederhana, seseorang ingin tahu, jika bibit jeruk ditanam, buah apa yang dihasilkan? Ia lalu menanam bibit jeruk. Ia tunggu beberapa tahun, dan ternyata buah jeruk yang dihasilkannya. Pengetahuan jenis inilah yang disebut pengetahuan sains (scientific knowledge). Bila kita berpikir secara lebih serius, bagaimana jeruk selalu berbuah jeruk? Untuk menjawab pertanyaan ini kita tidak dapat melakukan penelitian secara empiris karena jawabannya tidak terletak pada bibit atau pohonnya. Jeruk selau berbuah jeruk sebab ada hukum yang mengatur agar jeruk berbuah jeruk. Para ahli mengatakan hukum itu ada dalam gen jeruk. Hukum itu tidak kelihatan (tidak empiris), tetapi akal mengatakan hukum itu ada dan bekerja. Inilah pengetahuan filsafat. Kebenaran pengetahuan filsafat hanya dapat dipertanggungjawabkan secara rasional, namun tidak dapat dibuktikan secara empiris. Objek penelitiannya adalah objek-objek abstrak dan temuannya juga abstrak, paradigmanya ialah paradigma rasional dan metodenya juga rasional (Kerlinger menyebutnya method of reason). Lalu, suatu ketika ada orang ingin tahu lebih jauh lagi. Siapakah yang membuat hukum bahwa jeruk selalu berbuah jeruk? Pertanyaan ini masih bias dijawab dengan pengetahuan filsafat. Salah satu teori filsafat mengatakan hukum tersebut dibuat oleh Yang Maha Pintar, yang disebut Tuhan. Ini masih pengetahuan filsafat. Mungkin ada orang yang ingin tahu lebih jauh lagi, siapa Tuhan itu? Pertanyaan “nekat” semacam ini tidak bias dilayani dengan pengetahuan sain maupun filsafat karena objek yang ingin diketahui bukan objek empiris, juga tidak dapat dijangkau akal rasional. Obyek itu abstrak-suprarasional atau metarasional. -3-
  • 4. Obyek abstrak-suprarasional itu dapat diketahui dengan rasa bukan dengan pancaindra atau akal rasional. Bergson menyebut alat itu intuisi, Kant menyebutnya moral, filosof muslim seperti ibnu Sina menyebutnya akal mustafad, para sufi menyebutnya qalb, dzawq, kadang-kadang dhamir, kadang-kadang sirr. Pengetahuan jenis ini disebut mistik. Paradigmanya ialah paradigma mistik, sedangkan metodenya disebut metode latihan (riyadhah) dan keyakinan. Kebenarannya pada umumnya tidak dapat dibuktikan secara empiris. -4-
  • 5. Allah SWT menciptakan manusia ke dunia mempunyai maksud tertentu, yakni selain agar beribadah kepadaNya diamanatkan sebagai Khalifah Fil Ardhi sehingga tercipta masyarakat yang tentram serta sejahtera. Akan tetapi tugas yang diamanatkan kepada Al-Insan (manusia) sering kali dimanipulasikan sesuai kehendak hawa nafsu syaitan,sehingga fungsi sebagai khalifah tidak dapat dilaksanakan dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya, jika setiap manusia memahami akan maksud diciptakan Allah SWT ke dunia ini, maka segala gerak langkahnya selalu disesuaikan dengan syariat dinullah. Tujuan diciptakan manusia secara argumen yang ditegaskan Allah SWT seperti firmanNya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu." (QS.51:56). Dengan penjelasan firman Allah SWT tersebut sudah jelas dan tegas apa yang seharusnya diperbuat oleh manusia dalam kehidupan sehar-hari, yaitu penghambaan secara totalitas kepada Al-Khaliq. Harus diakui dalam realita kehidupan sehari-hari penyimpangan hampir tidak dapat dihindarkan dari perbuatan manusia, karena dunia sekuler lebih dominan dibandingkan dengan hakekat kebesaran Allah SWT,sebagai penguasa tunggal. Hilangnya penyadaran manusia terhadap asal serta tujuan diciptakan oleh Allah SWT adalah konsekuensi tidak ma'rifah (mengenal) terhadap dirinya. Sehingga menjadikan hidupnya tanpa memperhatikan norma-norma yang seharusnya dipatuhi. Mu'ahadah berarti selalu mengingat perjanjian dengan Allah SWT. Kesadaran kita bahwa hidup bukan sekedar ada tetapi karena ada yang mengadakannya, adalah sikap dan sifat seorang muslim sejati. Allah menghidupkan kita dengan fasilitas yang di berikan-Nya bukanlah tanpa tujuan. Dan tujuan kita di ciptakan adalah untuk beribadah hanya kepada-Nya. Dan hanya Allah sajalah yang harus kita per-Tuhankan, karena ini adalah inti kehidupan, yaitu memper-tuhankan Allah dan tidak boleh mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Ini adalah perjanjian yang harus selalu kita ingat, sebagaimana di ungkapkan oleh Allah Dengan kesadaran bahwa hidup bukan sekedar ada tetapi karena ada yang mengadakannya, adalah sikap dan sifat seorang muslim sejati. Allah menghidupkan kita dengan fasilitas yang di berikan-Nya bukanlah tanpa tujuan. Dan tujuan kita di ciptakan adalah untuk beribadah hanya kepada-Nya. Dan hanya Allah sajalah yang harus kita per-Tuhankan, karena ini adalah inti kehidupan, yaitu memper-tuhankan Allah dan tidak boleh mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Ini adalah perjanjian yang harus selalu kita ingat, sebagaimana di ungkapkan oleh Allah -5-
  • 6. "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), "Bukanlah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, "sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini." (QS Al-A'raf : 172) Jika pilihan setiap manusia jatuh ke jalan ketaqwaan sudah dapat dibayangkan nilai akhir akan sampai kepada sebuah kemenangan yang hakiki. Diraihnya suatu kemenangan melalui aktivitas yang berat, tetapi atas dasar nilai-nilai ketaqwaan (ketaatan) itu, keberhasilan menyertainya. Secara tegas Allah SWT menyatakan ketaqwaan seseorang akan sampai kepada kemenangan: "Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan bertaqwa kepada Allah dan RasulNya dan takut kepada Allah dan bertaqwa kepadaNya maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan." (QS.24:52). Untuk sampai ke arah kemenangan, sewajarnya setiap manusia mencari jalan dengan maksimal yang disertai sesuai ketentuan syari'at Islam. Manusia dengan segala keberhasilan dunia yang di raihnya tidaklah kemudian menjadi mulia, manakala ia merasa bahwa apapun yang di raihnya adalah hasil usahanya sendiri, tanpa ada campur tangan orang lain. Sadarilah kita di sebut kaya karena ada yang miskin, kita di sebut cantik karena ada yang jelek. dan kita juga bisa di sebut baik (mulia) karena ada yang buruk. Kemudian ketahuilah tidaklah orang memuliakan kita, kecuali Allah yang menghendaki. Makanya jangan merasa diri lebih mulia dari orang lain, karena itu adalah kebodohan. sebab hanya orang bodohlah yang merasa dirinya tidak perlu atau membutuhkan bantuan. Dan ketika rasa itu mendominasi dirinya, maka kecenderungan menyekutukan Allah nampak semakin sempurna. Oleh karena itu sudah sepatutnya kita mampu menyikapi perbedaan dan bias menjadikan perbedaan itu sebagai rahmat. Karena perbedaan itulah yang pada dasarnya menyatukan kita sebagai sesame umat muslim. ‫إيّاك نعبد و إيّاك نستعين‬ “Hanya kepada-Mu-lah kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan”. Dari potongan ayat tersebut, disebutkan bahwa “Hanya kepada-Mu-lah kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan” dan bukan “Hanya kepada-Mu-lah hamba beribadah dan hanya kepada-Mu hamba mohon pertolongan”. Dari ayat tersebut saja sudah ditemukan satu petunjuk bahwa manusia -6-
  • 7. bukanlah makhluk yang berdiri sendiri saat beribadah, tetapi sebagai kaum yang menyembah Allah. Bukankah kita berbeda? Tetapi keimanan kita kepada Allah menyatukan kita dalam satu agama, satu aqidah dan kepercayaan. Kemudian kita berjanji : ‫ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين إن صلتي‬ “Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata karena Allah Rabb semesta alam”. Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa, ada baiknya kita kembali mengingat-ingat janji dan sumpah kita. Semakin sering kita mengingat janji, insya Allah kita akan senantiasa menapaki kehidupan ini dengan nilai-nilai ketakwaan. Inilah yang disebut dengan mua’ahadah. Langkah awal yang harus dilakukan setiap orang merenungkan mu'ahadah (mengingat perjanjian) terhadap Allah SWT, maupun terhadap dirinya sendiri. Mu’aqabah berarti memberikan sanksi kepada diri sendiri tatkala melakukan keburukan atau lalai dalam melakukan kebaikan. Sanksi itu haruslah dengan sesuatu yang mubah, tidak boleh dengan yang haram. Seperti disebutkan bahwa suatu ketika Abu Thalhah sedang sholat, di depannya lewat seekor burung lalu ia melihatnya dan lalai dari sholatnya sehingga lupa sudah berapa rakaat beliau sholat. Karena kejadian tersebut beliau mensedekahkan kebunnya untuk kepentingan orang miskin sebagai sanksi atas kelalaian dan ketidakkhusyuannya. Dalam setiap pekerjaan akan berhadapan dengan sebuah perbuatan kesalahan walaupun mungkin ada yang bersifat sengaja atau karena alpa. Ketika berhadapan dengan perbuatan kesalahan yang dilakukan secara sengaja perlu diambil sanksi (mu'aqabah). Namun ajaran Islam yang agung telah memberikan uswah, walaupun perbuatan kesalahan karena alpa sebagai pendidikan adanya tindakan mu'aqabah. Hal ini dapat dilihat dari riwayat, bahwa Umar bin Khatab ra., pergi ke kebunnya. Ketika pulang didapatinya orang-orang sudah selesai melaksanakan shalat Ashar. Maka beliau berkata: "Aku pergi hanya untuk sebuah kebun, aku pulang orang-orang sudah shalat Ashar. Kini kebunku aku jadikan shadaqah buat orang-orang miskin." Dari kisah tersebut kita mengetahui bahwa kesadaran untuk mengakui kesalahan atas perbuatan dirinya kemudian diterapkan mu'aqabah secara konsekuen akan membawa dampak positif. Dalam pengertiannya, dapat dijadikan panutan orang lain, lebih-lebih jika dijadikan panutan oleh para elit kekuasaan. -7-
  • 8. Sekaligus menerapkan aturan hukum diterapkan kepada siapapun tanpa kecuali, bukan perilaku rezim yang menerapkan norma kesewenangan. Hal ini yang mendasari kebersamaan kita juga, kebersamaan dalam hukum, yang berlaku mutlak untuk semua orang. Pemberian sanksi diberikan atas dasar keadilan yang diberikan Allah SWT setelah sebelumnya diberikan peringatan agar berjalan di wilayah Al-Haq: "....dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan....(QS.2:195). Demikian juga di tempat terpisah Allah SWT mengingatkan manusia supaya waspada yaitu: "....dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (QS.4:29). -8-