SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Pengetahuan dan Intelegensi 
Manusia Pengertian Dalam 
Manusia 
ANASTAS IA ( 705 1 4008 3 ) 
IMMA YEDIDA ( 705 1 40103 ) 
REZKY ZAINTIARA G. ( 705 1 401 7 1 ) 
R. GHASA M ( 705 1 401 4 3 ) 
SERENA ( 705 1 401 2 3 ) 
DODDY D. ( 705 1 4009 9 ) 
KELVIN H. ( 705 1 401 3 3 ) 
KELOMPOK 3 CD
Kompleksitas Pengetahuan Manusia 
 Ada suatu korelasi antara pengetahuan dan “ada”, antara 
tingkat pengetahuan suatu “pengada” dan tingkat 
kepenuhan yang dapat diberikannya kepada 
sksistensinya (Leahy.2001:95). 
 Pengetahuan adalah perspektif yang muncul secara 
spontan, ia memungkinkan kita untuk menyesuaikan diri 
kita secara langsung dengan situasi yang disajikan dan ia 
menyatakan dirinya lebih melalui gerakan tangan, 
tingkah laku, gerakan-gerakan, sikap-sikap, tindakan 
dan jerit teriakan daripada dengan perkataan yang 
dipikirkan dan keterangan yang jelas.
 Pengetahuan adalah reflektif ketika ia membuat 
objektif kodrat dari manusia realitas apa pun juga, 
dan mengungkapkannya baik dalam bentuk ide, 
konsep, definisi dan putusan maupun bentuk 
lambing, mitos atau karya seni. 
 Pengetahuan adalah induitif ketika ia menangkap 
atau memahami secara langsung benda atau situasi 
dalam salah satu aspeknya, keseluruhan dalam suatu 
bagian, sebab dalam akibat, konsekuensi dan prinsip 
dan sebagainya
 Pengetahuan adalah induktif ketika ia menarik yang 
universal dari yang individual. Ia adalah deduktif 
ketika, sebaliknya, ia manarik yang individual dari 
yang umum atau universal. 
 Pengetahuan adalah praktis kalau ia 
mempertimbangkan hal-hal menurut bagaimana 
mereka bisa digunakan. 
 Pengetahuan bagi subjek secara hakiki berupa 
bereksistensinya subjek dalam hubungan dengan 
sebuah objek, sehingga objek itu dengan eksistensi 
dan kodratnya, menjadi hadir dan nyata pada subjek
Arti Pengetahuan 
 Arti pengetahuan adalah suatu kegiatan yang 
mempengaruhi subjek (yang mengetahui) dalam 
dirinya. 
 Pengetahuan adalah suatu kesempurnaan yang 
mengembangkan eksistensi. 
 Pengetahuan dari segi-seginya dibagi menjadi 2 
yaitu dari segi subjek dan dari segi objek .
Pengetahuan dari Segi Subjek 
 Mahluk hidup harus dikarakterisasikan oleh : 
 Keterbukaan : si pengenal bisa menjadi sadar akan eksistensi dan 
kodrat realitas. 
 Kemampuan menyambut : objek yang dikenal mempengaruhi 
eksistensi subjek sendiri dan tinggal dalam bentuk gambar, ingatan 
dan ide. 
 Interioritas : adanya tempat dalam si pengenal dalam dirinya, maka 
ia mempunyai interioritas, semakin banyak interioritas semakin 
banyak ia bias mengetahui. 
 Akar asal semua karakter itu adalah dimensi supramaterial 
(immaterialitas) si pengenal. Karena satu pihak materi 
adalah apa yang membatasi, dilain pihak sebaliknya, subjek 
yang mengetahui mengatasi, dalam kegiatan pengetahuan, 
batas-batas jasmaniahnya.
Pengetahuan dari Segi Objek 
 Bagaimana suatu benda atau realitas seharusnya 
dibentuk, untuk dikenal? 
 Apakah yang menyebabkan sesuatu menjadi 
diketahui ? 
 Mengerti bentuk dalam arti eidos (konsep, gagasan) 
suatu objek adalah menangkap orientasi dan 
signifikasi, dan mengerti mengapa dan untuk apa dia 
dibuat.
Pengertian 
 Pengertian yaitu membicarakan apa yang bukan 
intelegensi manusia, sifat-sifat dan objek intelegensi 
manusia, serta kegiatan-kegiatan intelegensi 
manusia dan kodrat intelegensi manusia.
Bukan Intelegensi Manusia 
 Pengetahuan manusia adalah indrawi dan intelektif. 
 Pengetahuan inderawi dan pengetahuan intelektif 
bersifat sinergis, berkat inderawi pengetahuan manusia 
menyerupai pengetahuan hewan dan berkat keduanya 
(inderawi dan intelektif) ia melebihi secara esensial. 
Jikalau pancaindera sama sekali tidak berfungsi, maka 
juga intelegensi tidak dapat berfungsi dan tinggal 
lumpuh(Leahy. 2001: 114) 
 Sifak khas dari pancaindera adalah mencapai langsung 
kualitas ini atau itu dari objek konkret yang sedang 
ditunjukkan kepadanya, sedangkan sifat dari intelegensi 
menangkap kodrat objek dan tetap menyimpanya dalam 
dirinya sehingga dapat dipertimbangkan objek itu bagi 
dirinya baik objeknya masih ada atau tidak ada.
 Perbedaan intelegensi dengan indera batin lainnya 
disebut sebagai estimasi dan kogitatif.
Apa yang Bukan Seluruh Intelegensi Manusia 
 Intelegensi tidak bisa diidentikasikan dengan insight, yang 
terdiri dari apersepsi atau aprehensi tentang apa yang 
esensial dalam suatu realitas atau yang perlu dalam gejala. 
 Insight bukanlah merupakan keseluruhan kegiatan 
intelektual. 
 Penalaran sendiri bukanlah keseluruhan intelegensi, bila 
bersifat induktif maka dia mulai dari satu atau banyak fakta 
untuk sampai kepada satu esensi atau hokum. Bila bersifat 
deduktif, maka ia mulai dari suatu prinsip untuk mencapai 
kesimpulan. 
 Intelegensi tidak dapat diidentifikasi secara mutlak dengan 
kemampuan untu memulihkan keseimbangannya melalui 
readaptasi diri dengan kenyataan.
Sifat dan Objek Intelegensi Manusia 
 Menurut Decartes roh memungkin untuk mencapai 
hakikat sendiri dari realitas, sedangkan panca indera 
hanya memberitahukan kepada kita yang apa yang 
berguna atau apa yang merugikan dari hal-hal tersebut. 
 Intelligere berasal dari kata “intus” berarti dalam. Legere 
berarti membaca dan menangkap. Sehingga intellegere 
berarti “membaca “ dimensi dalam segala hal dan 
menangkap artinya yang dalam. 
 Intelek itu mencapai yang universal sedangkan 
pncaindera menyangkut hal-hal yang individual 
(Aristoteles).
 Objek dari intelegensi ialah “ada” yakni segala sesuatu 
ada, yang pernah ada dan mungkin akan ada baik berupa 
kenyataan maupun khalayan atau hanya dikonsepsi saja. 
 Segala penegasan, penilaian, kesimpulan dan penalaran 
kita didasarkan kepada beberapa prinsip: 
1. prinsip identitas, 
2. prinsip alasan yang mencukupi, 
3. prinsip kausalitas efisien 
 Prinsip-prinsip tersebut bersifat eviden dari dirinya 
sendiri . 
 Prinsip-prinsip di atas merupakan ”dinamisme dari ’ada’ 
dalam kegiatan intelektual kita.
Kegiatan Intelegensi Manusia 
 Kondisi apakah suatu intelegensi yang terjelma 
berkegiatan: 
 intelegensi merupakan salah satu kemampuan manusia dan 
beroperasi dengan partisipasi semua kemampuan lain. 
 Apa yang dimengertinya selalu dipahami. 
 Tak bisa memahami sesuatu secara mendalam dengan 
seketika, melainkan secara progresif, memerlukan waktu dan 
mengandaikan adanya intervensi yang konstan dari daya 
ingat. 
 Intelegensi melalui aktivitas dinamisme intelektual saja, perlu 
kehendak, keyakinan, keberanian dan kesabaran. 
 Untuk dapat mengerti dibutuhkan bantuan dan kolaborasi, 
perlu informasi terhadap suatu objek, bimbingan penelitian, 
berpikir dalam hubungan dengan orang-orang lain.
 Kegiatan yang terjadi di dalam dan di sekeliling 
dinamakan aprehensi. 
 Insight dalam intelegensi manusia tampak bersifat 
diskursif, bernalar dan berpikir. 
 Diskursif ” dis-currere” berarti berlari ke berbagai 
arah, Bernalar ”raisonner, to reason” berarti 
mengukur, menghitung, mengkalkulasikan. Berpikir 
”penser” berarti menimbang, menyelidiki, 
membandingkan, menilai.
Kodrat Intelegensi Manusia 
 Menurut aliran sensualisme atau empirisme 
psikologi masukan informasi lewat indralah tempat 
bergantungnya pengetahuan kita dan intelegensi 
kita. 
 Berdasarkan penelitian K.S Lashley, dkk. Tentang 
otak manusia menyatakan bahwa otak tak lebih dari 
alat aktualisasi dan seleksi kehidupan mental: 
ingatan dan pikiran. 
 Intelegensi suatu kemampuan yang dapat diisolir 
suatu penentuan aksidental atau sekunder.

More Related Content

What's hot

4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensipendkhususB
 
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasiMuhammad Marhaban
 
Intelegensi beragama, sikap beragama, dan
Intelegensi beragama, sikap beragama, danIntelegensi beragama, sikap beragama, dan
Intelegensi beragama, sikap beragama, danAi Seung Joo Wae
 
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragama
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragamaIntelegensi, sikap dan tingkah laku beragama
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragamaAi Nurhasanah
 
Makalah psikologi komunikasi
Makalah psikologi komunikasiMakalah psikologi komunikasi
Makalah psikologi komunikasiIwanSyahruli
 
Psikologi modul 1 kb 4
Psikologi modul 1 kb 4Psikologi modul 1 kb 4
Psikologi modul 1 kb 4Uwes Chaeruman
 
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerjaPeranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerjaVivi Vey
 
Jenis-jenis intelegensi
Jenis-jenis intelegensiJenis-jenis intelegensi
Jenis-jenis intelegensiLisa Sasmita
 
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan PersonalBab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan PersonalFeldi Modole
 
Isi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensiIsi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensiDevia Titania
 
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran ManusiaTingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusiapjj_kemenkes
 

What's hot (18)

4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
 
Intelegensi beragama, sikap beragama, dan
Intelegensi beragama, sikap beragama, danIntelegensi beragama, sikap beragama, dan
Intelegensi beragama, sikap beragama, dan
 
Sistem Komunikasi Intrapersonal
Sistem Komunikasi IntrapersonalSistem Komunikasi Intrapersonal
Sistem Komunikasi Intrapersonal
 
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragama
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragamaIntelegensi, sikap dan tingkah laku beragama
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragama
 
Makalah psikologi komunikasi
Makalah psikologi komunikasiMakalah psikologi komunikasi
Makalah psikologi komunikasi
 
Psikologi modul 1 kb 4
Psikologi modul 1 kb 4Psikologi modul 1 kb 4
Psikologi modul 1 kb 4
 
Intelegensi
IntelegensiIntelegensi
Intelegensi
 
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerjaPeranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
 
Esq
EsqEsq
Esq
 
Jenis-jenis intelegensi
Jenis-jenis intelegensiJenis-jenis intelegensi
Jenis-jenis intelegensi
 
Mengenal Kecerdasan Majemuk
Mengenal Kecerdasan MajemukMengenal Kecerdasan Majemuk
Mengenal Kecerdasan Majemuk
 
Persepsi Manusia
Persepsi ManusiaPersepsi Manusia
Persepsi Manusia
 
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan PersonalBab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
 
Isi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensiIsi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensi
 
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran ManusiaTingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
 
Review henry kurniawan
Review henry kurniawanReview henry kurniawan
Review henry kurniawan
 

Similar to Pengetahuan dan intelegensi manusia

Similar to Pengetahuan dan intelegensi manusia (20)

Pengetahuan dan Intelegensi
Pengetahuan dan IntelegensiPengetahuan dan Intelegensi
Pengetahuan dan Intelegensi
 
Pengetahuan dan Intelegensi Manusia Pengertian Dalam Manusia
Pengetahuan dan Intelegensi Manusia Pengertian Dalam ManusiaPengetahuan dan Intelegensi Manusia Pengertian Dalam Manusia
Pengetahuan dan Intelegensi Manusia Pengertian Dalam Manusia
 
Bab i .2.
Bab i .2.Bab i .2.
Bab i .2.
 
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sRangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
 
BUKU SAKU materi sndiri 1.pptx
BUKU SAKU materi sndiri 1.pptxBUKU SAKU materi sndiri 1.pptx
BUKU SAKU materi sndiri 1.pptx
 
Filsafat kurikulum
Filsafat kurikulumFilsafat kurikulum
Filsafat kurikulum
 
Thinking
ThinkingThinking
Thinking
 
Dasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar PengetahuanDasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-Dasar Pengetahuan
 
Tugas filsafat pendidikan
Tugas filsafat pendidikanTugas filsafat pendidikan
Tugas filsafat pendidikan
 
Perkembangan kecerdasan.pptx
Perkembangan kecerdasan.pptxPerkembangan kecerdasan.pptx
Perkembangan kecerdasan.pptx
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptxTUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU.pptx
 
BUKU SAKU materi sndiri 2.pptx
BUKU SAKU materi sndiri 2.pptxBUKU SAKU materi sndiri 2.pptx
BUKU SAKU materi sndiri 2.pptx
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
P S I K O L O G I U M U M
P S I K O L O G I  U M U MP S I K O L O G I  U M U M
P S I K O L O G I U M U M
 
Berfikir historis analitis-deskriptif1
Berfikir historis analitis-deskriptif1Berfikir historis analitis-deskriptif1
Berfikir historis analitis-deskriptif1
 
filsafat ilmu B1
filsafat ilmu B1filsafat ilmu B1
filsafat ilmu B1
 
Makalah ppl 2
Makalah ppl 2Makalah ppl 2
Makalah ppl 2
 
FENOMENOLOGI.pptx
FENOMENOLOGI.pptxFENOMENOLOGI.pptx
FENOMENOLOGI.pptx
 
FENOMENOLOGI(1).pptx
FENOMENOLOGI(1).pptxFENOMENOLOGI(1).pptx
FENOMENOLOGI(1).pptx
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Pengetahuan dan intelegensi manusia

  • 1. Pengetahuan dan Intelegensi Manusia Pengertian Dalam Manusia ANASTAS IA ( 705 1 4008 3 ) IMMA YEDIDA ( 705 1 40103 ) REZKY ZAINTIARA G. ( 705 1 401 7 1 ) R. GHASA M ( 705 1 401 4 3 ) SERENA ( 705 1 401 2 3 ) DODDY D. ( 705 1 4009 9 ) KELVIN H. ( 705 1 401 3 3 ) KELOMPOK 3 CD
  • 2. Kompleksitas Pengetahuan Manusia  Ada suatu korelasi antara pengetahuan dan “ada”, antara tingkat pengetahuan suatu “pengada” dan tingkat kepenuhan yang dapat diberikannya kepada sksistensinya (Leahy.2001:95).  Pengetahuan adalah perspektif yang muncul secara spontan, ia memungkinkan kita untuk menyesuaikan diri kita secara langsung dengan situasi yang disajikan dan ia menyatakan dirinya lebih melalui gerakan tangan, tingkah laku, gerakan-gerakan, sikap-sikap, tindakan dan jerit teriakan daripada dengan perkataan yang dipikirkan dan keterangan yang jelas.
  • 3.  Pengetahuan adalah reflektif ketika ia membuat objektif kodrat dari manusia realitas apa pun juga, dan mengungkapkannya baik dalam bentuk ide, konsep, definisi dan putusan maupun bentuk lambing, mitos atau karya seni.  Pengetahuan adalah induitif ketika ia menangkap atau memahami secara langsung benda atau situasi dalam salah satu aspeknya, keseluruhan dalam suatu bagian, sebab dalam akibat, konsekuensi dan prinsip dan sebagainya
  • 4.  Pengetahuan adalah induktif ketika ia menarik yang universal dari yang individual. Ia adalah deduktif ketika, sebaliknya, ia manarik yang individual dari yang umum atau universal.  Pengetahuan adalah praktis kalau ia mempertimbangkan hal-hal menurut bagaimana mereka bisa digunakan.  Pengetahuan bagi subjek secara hakiki berupa bereksistensinya subjek dalam hubungan dengan sebuah objek, sehingga objek itu dengan eksistensi dan kodratnya, menjadi hadir dan nyata pada subjek
  • 5. Arti Pengetahuan  Arti pengetahuan adalah suatu kegiatan yang mempengaruhi subjek (yang mengetahui) dalam dirinya.  Pengetahuan adalah suatu kesempurnaan yang mengembangkan eksistensi.  Pengetahuan dari segi-seginya dibagi menjadi 2 yaitu dari segi subjek dan dari segi objek .
  • 6. Pengetahuan dari Segi Subjek  Mahluk hidup harus dikarakterisasikan oleh :  Keterbukaan : si pengenal bisa menjadi sadar akan eksistensi dan kodrat realitas.  Kemampuan menyambut : objek yang dikenal mempengaruhi eksistensi subjek sendiri dan tinggal dalam bentuk gambar, ingatan dan ide.  Interioritas : adanya tempat dalam si pengenal dalam dirinya, maka ia mempunyai interioritas, semakin banyak interioritas semakin banyak ia bias mengetahui.  Akar asal semua karakter itu adalah dimensi supramaterial (immaterialitas) si pengenal. Karena satu pihak materi adalah apa yang membatasi, dilain pihak sebaliknya, subjek yang mengetahui mengatasi, dalam kegiatan pengetahuan, batas-batas jasmaniahnya.
  • 7. Pengetahuan dari Segi Objek  Bagaimana suatu benda atau realitas seharusnya dibentuk, untuk dikenal?  Apakah yang menyebabkan sesuatu menjadi diketahui ?  Mengerti bentuk dalam arti eidos (konsep, gagasan) suatu objek adalah menangkap orientasi dan signifikasi, dan mengerti mengapa dan untuk apa dia dibuat.
  • 8. Pengertian  Pengertian yaitu membicarakan apa yang bukan intelegensi manusia, sifat-sifat dan objek intelegensi manusia, serta kegiatan-kegiatan intelegensi manusia dan kodrat intelegensi manusia.
  • 9. Bukan Intelegensi Manusia  Pengetahuan manusia adalah indrawi dan intelektif.  Pengetahuan inderawi dan pengetahuan intelektif bersifat sinergis, berkat inderawi pengetahuan manusia menyerupai pengetahuan hewan dan berkat keduanya (inderawi dan intelektif) ia melebihi secara esensial. Jikalau pancaindera sama sekali tidak berfungsi, maka juga intelegensi tidak dapat berfungsi dan tinggal lumpuh(Leahy. 2001: 114)  Sifak khas dari pancaindera adalah mencapai langsung kualitas ini atau itu dari objek konkret yang sedang ditunjukkan kepadanya, sedangkan sifat dari intelegensi menangkap kodrat objek dan tetap menyimpanya dalam dirinya sehingga dapat dipertimbangkan objek itu bagi dirinya baik objeknya masih ada atau tidak ada.
  • 10.  Perbedaan intelegensi dengan indera batin lainnya disebut sebagai estimasi dan kogitatif.
  • 11. Apa yang Bukan Seluruh Intelegensi Manusia  Intelegensi tidak bisa diidentikasikan dengan insight, yang terdiri dari apersepsi atau aprehensi tentang apa yang esensial dalam suatu realitas atau yang perlu dalam gejala.  Insight bukanlah merupakan keseluruhan kegiatan intelektual.  Penalaran sendiri bukanlah keseluruhan intelegensi, bila bersifat induktif maka dia mulai dari satu atau banyak fakta untuk sampai kepada satu esensi atau hokum. Bila bersifat deduktif, maka ia mulai dari suatu prinsip untuk mencapai kesimpulan.  Intelegensi tidak dapat diidentifikasi secara mutlak dengan kemampuan untu memulihkan keseimbangannya melalui readaptasi diri dengan kenyataan.
  • 12. Sifat dan Objek Intelegensi Manusia  Menurut Decartes roh memungkin untuk mencapai hakikat sendiri dari realitas, sedangkan panca indera hanya memberitahukan kepada kita yang apa yang berguna atau apa yang merugikan dari hal-hal tersebut.  Intelligere berasal dari kata “intus” berarti dalam. Legere berarti membaca dan menangkap. Sehingga intellegere berarti “membaca “ dimensi dalam segala hal dan menangkap artinya yang dalam.  Intelek itu mencapai yang universal sedangkan pncaindera menyangkut hal-hal yang individual (Aristoteles).
  • 13.  Objek dari intelegensi ialah “ada” yakni segala sesuatu ada, yang pernah ada dan mungkin akan ada baik berupa kenyataan maupun khalayan atau hanya dikonsepsi saja.  Segala penegasan, penilaian, kesimpulan dan penalaran kita didasarkan kepada beberapa prinsip: 1. prinsip identitas, 2. prinsip alasan yang mencukupi, 3. prinsip kausalitas efisien  Prinsip-prinsip tersebut bersifat eviden dari dirinya sendiri .  Prinsip-prinsip di atas merupakan ”dinamisme dari ’ada’ dalam kegiatan intelektual kita.
  • 14. Kegiatan Intelegensi Manusia  Kondisi apakah suatu intelegensi yang terjelma berkegiatan:  intelegensi merupakan salah satu kemampuan manusia dan beroperasi dengan partisipasi semua kemampuan lain.  Apa yang dimengertinya selalu dipahami.  Tak bisa memahami sesuatu secara mendalam dengan seketika, melainkan secara progresif, memerlukan waktu dan mengandaikan adanya intervensi yang konstan dari daya ingat.  Intelegensi melalui aktivitas dinamisme intelektual saja, perlu kehendak, keyakinan, keberanian dan kesabaran.  Untuk dapat mengerti dibutuhkan bantuan dan kolaborasi, perlu informasi terhadap suatu objek, bimbingan penelitian, berpikir dalam hubungan dengan orang-orang lain.
  • 15.  Kegiatan yang terjadi di dalam dan di sekeliling dinamakan aprehensi.  Insight dalam intelegensi manusia tampak bersifat diskursif, bernalar dan berpikir.  Diskursif ” dis-currere” berarti berlari ke berbagai arah, Bernalar ”raisonner, to reason” berarti mengukur, menghitung, mengkalkulasikan. Berpikir ”penser” berarti menimbang, menyelidiki, membandingkan, menilai.
  • 16. Kodrat Intelegensi Manusia  Menurut aliran sensualisme atau empirisme psikologi masukan informasi lewat indralah tempat bergantungnya pengetahuan kita dan intelegensi kita.  Berdasarkan penelitian K.S Lashley, dkk. Tentang otak manusia menyatakan bahwa otak tak lebih dari alat aktualisasi dan seleksi kehidupan mental: ingatan dan pikiran.  Intelegensi suatu kemampuan yang dapat diisolir suatu penentuan aksidental atau sekunder.