1. Dokumen membahas tentang pengetahuan dan intelegensi manusia, yang mencakup berbagai pengertian dan sifat pengetahuan seperti perspektif, reflektif, diskursif, intuitif, induktif, kontemplatif, spekulatif, dan praktis. Juga membahas tentang segi subjek dan objek dari pengetahuan.
2. Inteligensi didefinisikan sebagai kemampuan membaca dalam pikiran atau akal segala hal dan menangkap art
1. FILSAFAT MANUSIA
PENGETAHUAN DAN INTELEGENSI MANUSIA PENGERTIAN DALAM MANUSIA
SPIRIT TO SHARE
DANNISWARA (705140002)
RIZKY YULIANTY (705140007)
ADYA ANINDITA (705140017)
REY CAESARLY (705140032)
ELIKA E LAROPE (705140047)
CYNTIA ANDRIANI (705140052)
YOLANDA JACINDA (705140062)
ANGELINA KARTIKA (705140072)
2. KOMPLEKSITAS PENGETAHUAN MANUSIA
NILAI BAGI MAKHLUK YANG MEMPUNYAINYA BAIK BAGI MANUSIA,
MALAIKAT, ATAUPUN BINATANG.
SUATU KEKAYAAN DAN KESEMPURNAAN.
PERSEPTIF KETIKA SAMPAI MUNCUL SECARA SPONTAN ,
MEMUNGKINKAN UNTUK MENYESUAIKAN DIRI SECARA LANGSUNG
DENGAN SITUASI YANG DISAJIKAN DAN MENYATAKAN DIRINYA LEBIH
MELALUI GERAKAN TANGAN , TINGKAH LAKU , GERAKAN-GERAKAN ,
SIKAP-SIKAP , TINDAKAN DAN JERIT TERIAKAN DARIPADA DENGAN
PERKATAAN YANG DIPIKIRKAN DAN KETERANGAN YANG JELAS.
REFLEKTIF KETIKA MEMBUAT OBJEKTIF KODRAT DARI MANUSIA
REALITAS APA PUN JUGA DAN MENGUNGKAPKANNYA BAIK DALAM
BENTUK IDE , KONSEP , DEFINISI , DAN PUTUSAN MAUPUN BENTUK
LAMBING , MITOS ATAU KARYA SENI.
3. LANJUTAN..
DISKURSIF KETIKA MEMPERHATIKAN SUATU OBJEK DARI BENDA ,
KEMUDIAN SUATUASPEK YANG LAIN , KETIKA PERGI DAN DATANG
DARI KESELURUHAN KE BAGIAN-BAGIAN DAN DARI BAGIAN-BAGIAN
KE SELURUHAN, DARI AKIBAT KE SEBAB DAN DARI SEBAB KE AKIBAT ,
DARI PRINSIP KE KONSEKWENSI DAN DARI KONSEKWENSI KE
PRINSIP DAN SEBAGAINYA.
INDUITIF KETIKA MENANGKAP ATAU MEMAHAMI SECARA LANGSUNG
BENDA ATAU SITUASI DALAM SALAH SATU ASPEKNYA , KESELURUHAN
DALAM BAGIAN , SEBAB DALAM AKIBAT , KONSEKWENSI DAN PRINSIP
DAN SEBAGAINYA.
INDUKTIF KETIKA MENARIK YANG UNIVERSAL DARI YANG INDIVIDUAL
KONTEMPLATIF KETIKA MEMPERTIMBANGKAN HAL-HAL DALAM
DIRINYA SENDIRI DAN UNTUK DIRINYA SENDIRI
4. LANJUTAN..
SPEKULATIF KETIKA MEMPERTIMBANGKAN HAL-HAL DALAM IDE-IDE
ATAU KONSEP-KONSEP TENTANG HAL-HAL ITU
PRAKTIS KALAU MEMPERTIMBANGKAN HAL-HAL MENURUT
BAGAIMANA BISA DIGUNAKAN
ARTI PENGETAHUAN :
1. SUATU KEGIATAN YANG MEMPENGARUHI SUBJEK (YANG MENGETAHUI) DALAM 2. SUATU KETENTUAN YANG MEMPERKAYA EKSISTENSI SUBJEK.
3. SUATU KESEMPURNAAN YANG MENGEMBANGKAN EKSISTENSI.
6. SEGI SUBJEK
Karakteristikan :
1. Keterbukaan , si pengenal bisa menjadi sadar
akan eksistensi dan kodrat realitas.
2. Kemampuan menyambut , objek yang dikenal
mempengaruhi eksistensi subjek sendiri dan
tinggal dalam bentuk gambar , ingatan dan ide.
3. Interioritas, adanya tempat dalam si pengenal
dalam dirinya , maka ia mempunyai interioritas
,semakin banyak interioritas semakin banyak
mengetahuinya.
7. SEGI OBJEK
Untuk menjadi objek yang dikenal, untuk
menyatakan dirinya pada satu pihak membuat
kesan (atau mempengaruhi) subjek. Dan pihak
lain ditangkap oleh subjek itu. Suatu realitas bisa
mempengaruhi lainnya, hanya sejauh ia distruktur
, ditentukan , sejauh ia mempunyai bentuk yang
memberikan kepada fisionomi khasnya dan
menyebabkan adanya perbendaan dari yang
bukan ia.
Bentuk suatu benda menunjukkan kepada kita
orientasi , tujuan dan arti benda itu.
8. INTELEGENSI
Salah satu gagasan yang begitu banyak
dibicarakan orang
BUKAN INTELEGENSI MANUSIA
Pengetahuan manusia adalah sekaligus
indrawi dan intelektif.
Pengetahuan inderawi dan pengetahuan
intelektif bersifat sinergis
Berkat inderawi pengetahuan manusia
menyerupai pengetahuan hewan dan berkat
keduanya (inderawi dan intelektif) ia melebihi
secara esensial.
9. LANJUTAN..
Sifat khas dari pancaindera adalah mencapai
langsung kualitas ini atau itu dari konkret yang sedang
ditunjukkan kepadanya sedangkan sifat dari
intelegensi menangkap kodrat objek dan tetap
menyimpannya dalam dirinya sehingga dapat
dipertimbangkan objek itu bagi dirinya baik objeknya
masih ada atau tidak ada.
Inderawi batin adalah ingatan dan imajinasi (daya
membayangkan), keduanya merupakan intelegensi,
namun pancaindera hanya menggambarkan segi-segi
material dan konkret serta individualisasikan
sedangkan menyatakan, menyimpan , membangkitkan
dan mempertimbangkan (konsep atau ide) struktur
esensial , susunan metafisik, eidos dari objek itu.
Perbedaan Intelegensi dengan indera batin lainnya
disebut sebagai estimasi dan kogitatif.
10. SIFAT DAN OBJEK INTELEGENSI MANUSIA
Descartes
roh justru memungkinkan untuk mencapai hakikat sendiri dari
realitas , sedangkan panca indera hanya memberitahukan kepada
kita yang apa yang berguna atau apa yang merugikan dari hal-hal
tersebut.
Psikologi kontemporer
Tidak menentang intelegensi dengan pancaindera, tetapi
membandingkan intelegensi orang dewasa dengan intelegensi
anak, intelegensi orang dewasa dapat dikenal dengan objeknya,
sedangkan intelegensi anak bersifat egosentris.
Intelegensi berasal dari kata ‘intus’ berarti dalam. Legere berarti
membaca dan menangkap. Sehingga Intelegensi berarti ‘membaca’
dimensi dalam segala hal dan menangkap artinya yang dalam.
Insight yaitu mengenal sebagai ciri khas dari intelegensi.
11. LANJUTAN..
Segala penegasan , penilaian, kesimpulan dan
penalaran kita didasarkan kepada beberapa prinsip,
yaitu :
Prinsip identitas
Prinsip alasan yang mencukupi
Prinsip kausalitas efisien
Prinsip-prinsip tersebut bersifat eviden dari dirinya
sendiri karena mereka tidak bisa disangkal tanpa
dipergunakan sebagai alasan sangkalannya, mereka
juga tidak bisa dibuktikan karena untuk membuktikan
sesuatu harus digunakan suatu prinsip lebih
fundamental daripada apa yang mau dibuktikan.
12. KEGIATAN INTELEGENSI MANUSIA
Intelegensi merupakan salah satu kemampuan manusia
dan beroperasi dengan partisipasi semua kemampuan
lain.
Apa yang dimengertinya selalu dipahami.
Tak bisa memahami sesuatu secara mendalam dengan
seketika, melainkan secara progresif, memerlukan waktu
dan mengandalkan adanya intervensi yang konstan dari
daya ingat.
Intelegensi melalui aktivitas dinamisme intelektual saja,
perlu kehendak , keyakinan , keberanian dan kesabaran.
Untuk dapat mengerti dibutuhkan bantuan dan
kolaborasi,perlu informasi terhadap suatu objek ,
bimbingan penelitian , berpikir dalam hubungan dengan
orang-orang lain.
13. KODRAT INTELEGENSI MANUSIA
Menurut aliran sensualisme atau empirisme
psikologi masukan informasi lewat indralah
tempat bergantungnya pengetahuan kita dan
intelegensi kita. Sifat immaterial atau
karakter transeden inderawi buka hanya
muncul sebagai kesimpulan analisis filosofis,
karena roh bukanlah sesuatu yang bersifat
material.
14. KESIMPULAN
PENGETAHUAN
1. Pengetahuan seterusnya disebut persepktif, pengetahuan dalam arti lebih
menyatakan dirinya melalui gerakan tangan ,tingkah laku, gerakan-gerakan , sikap-sikap,
tindakan , serta peraba setiap kenyataan yang mengelilinginya.
2. Pengetahuan refleksif, ketika pengetahuan itu membuat objektif kodrat dari suatu
realitas apapun juga.
3. Pengetahuan disebut diskursif, ketika pengetahuan itu memperhatikan suatu
aspek dari benda kemudian suatu aspek yang lain, ketika pengetahuan itu pergi dan
datang dari keseluruhan bagian-bagian, dan dari bagian-bagian ke seluruhan.
4. Pengetahuan intuitif, ketika pengetahuan menangkap atau , memahami secara
langsung benda atau situasi dalam salah satu aspeknya, keseluruhan dalam satu
bagian , sebab dalam akibat, konsekuensi dalam prinsip, dan sebagainya.
5. Pengetahuan itu adalah induktif, bila menarik yang universal dari yang individual,
dan sebaliknya deduktif bila menarik yang individual ke universal.
6. Pengetahuan itu kontemplatif, bila mempertimbangkan benda-benda dalam dirinya
dan untuk dirinya sendiri.
7. Pengetahuan itu disebut spekulatif, bila mempertimbangkan benda-benda dalam
bayangan-bayangan dan ide-ide, atau konsep-konsep tentang benda-benda itu.
8. Pengetahuan itu sinergis, merupakan akumulasi dari seluruh daya kemampuan dari
subjek ( yang sedang mengetahuinya).
15. INTELLIGENCE (PENGERTIAN)
Istilah Inteligensi diambil dari
kata intellectus dan kata kerja
intellegere (bahasa latin).
Kata Intellegere dari kata
intus yang artinya dalam
pikiran atau akal, dan kata
legere yang berarti membaca
atau menangkap. Kata
Intellegere dengan ini berarti
membaca dalam pikiran atau
akal segala hal dan
menangkap artinya yang
dalam.
16. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Apakah pengetahuan itu berbanding lurus dengan intelegensi?
(Michael, descartes dulo).
Kemampuan sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi
yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat
perkembangan sebaya. Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh
kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak
yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah
memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi
merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar
mengajar.
Selama kegiatan belajar mengajar, tentunya terdapat materi
pembelajaran berupa pengetahuan yang ingin disampaikan kepada
para peserta didik. Hal ini menyebabkan bahwa pengetahuan
sebenarnya berbanding lurus dengan intelegensi dan saling
terkait antara yang satu dengan yang yang lain. Pengetahuan
adalah rangsangan bagi manusia untuk dapat mengembangkan
intelegensi masing-masing.
17. 2. Apa contoh dari kegiatan intelegensi? (Liesye, pelangi).
1. Kemampuan mengklasifikasi pola – pola objek
Seorang yang normal adalah orang yang mampu dalam mengklasifikasikan
stimulasi-stimulasi yang tidak identik ke dalam satu kelas atau rumpun
2. Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar)
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu kemampuan yang harus manusia miliki
dalam kehidupannya dan kemampuan beradaptasi ini menentukan inteligensi atau
kecerdasan seseorang apakah inteligensinya tinggi atau rendah
3. Kemampuan menalar secara deduktif
Yaitu kemampuan menalar atau melogikan sesuatu dari kesimpulan menjadi
paparan yang detail
4. Kemampuan menalar secara induktif
Yakni kemampuan penalaran atau melogikakan sesuatu yang berupa paparan atau
penjelasan menjadi suatu kesimpulan yang mewakili
5. Kemampuan mengembangkan konsep
Yaitu kemampuan seseorang memahami suatu c ara kerja objek atau fungsinya dan
kemampuannya bagaimana menginterpretasikan suatu kejadian
18. 6. Kemampuan memahami
Kemampuan memahami adalah kemampuan seseorang dalam melihat adanya
hubungan atau relasi didalam suatu masalah dan kegunaan – kegunaan
hubungannya bagi pemecahan masalah tersebut.
7. Kemampuan untuk berfikir secara konvergen (memusat) dan divergen
(menyebar)
8. Kemampuan berfikir secara abstrak
9. Kemampuan berfikir dan bertindak secara terarah, bertujuan, dan rasional
10. Kemampuan untuk menyatukan pengalaman-pengalaman
11. Kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari
12. Kemampuan untuk belajar dengan lebih baik,
13. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dengan
memperhatikan aspek psikologis dan intelektual
14. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dan merespon terhadap situasi-situasi
baru
15. Kemampuan untuk memahami masalah dan memecahkannya.
Karena intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses
berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi sebenarnya tidak dapat diamati
secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang
merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
19. 3. Apa itu Interioritas?
Interioritas itu, kita mengidentifikasi lagisecara lebih mendalam
mengenai pengetahuan itu sendiri. Jadi, kita mencoba untuk
mengetahui dan mencari tahu secara lebih atau mendalam mengenai
suatu pengetahuan sehingga, pengetahuan tersebut menjadi sesuatu
yang valid atau pasti.
4. Bagaimana cara agar masyarakat umum mengetahui dan mengerti
intelegensi?
Dengan cara melakukan test IQ, sehingga masyarakat umum dapat
mengetahui dan mengerti itelegensi. Dengan test IQ pun kita dapat
mengetahui berbagai hal, seperti tingkat IQ nya, pemahaman dan
pengetahuannya. Dengan individu melakukan test IQ ,individu tersebut
bisa mengetahui tingkat intelegensi dari dalam dirinya masing-masing.