SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
PEMINTALAN SERAT BUATAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengetahuan Serat
Disusun oleh :
Nama : Beni Kurniawan 14050008
Nizar Zulfi 14050020
Fahmi Fauzi 14050027
Grup : 1B1,B2
Dosen : Maya Komalasari, SST
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL
BANDUNG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya makalah dengan judul “Pemintalan Serat Buatan” dapat
terselesaikan, serta tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengetahuan Serat. Adapun hambatan-hambatan dalam
penyelesaian makalah ini seperti kesulitan dalam mencari sumber atau referensi
yang berhubungan dengan judul makalah ini. Namun berkat bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, penulis masih
banyak kekurangan-kekurangan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bandung, 21 Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar isi................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan ............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2
2.1 Jenis Pemintalan.............................................................................................2
2.2 Proses Pemintalan Leleh / Melt Spinning Process .................................2
2.3 Proses Pemintalan Kering / Dry Spinning ...............................................4
2.4 Proses Pemintalan Basah / Wet Spinning Process .................................5
BAB III PENUTUP ................................................................................................7
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................7
3.2 Saran ..............................................................................................................7
Daftar Pustaka .........................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini kemajuan teknologi terus meningkat termasuk dalam penggunaan
berbagai alat teknologi/mesin yang digunakan dalam proses pemintalan serat
buatan. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi dan mempermudah proses
pemintalan.
Untuk membuat serat buatan seperti poliester, rayon viskosa, nylon dan
lain sebagainya, prosesnya cukup rumit karena seratnya tidak langsung tersedia di
alam seperti halnya kapas. Karenanya memerlukan proses pemintalan secara
khusus.
1.2 Rumusan Masalah
Dari berbagai ulasan yang tertera di latar belakang masalah makalah ini, maka
dapat diambil beberapa rumusan masalah yaitu bagaimana proses pemintalan pada
serat buatan.
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, dapat diketahui bahwa tujuan penulisan
makalah ini adalah.
1.3.1 Untuk mengetahui berbagai jenis pemintalan.
1.3.2 Untuk mengetahui proses pemintalan.
1.3.3 Untuk mengetahui jenis serat dalam pemintalan serat buatan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis Pemintalan
Dalam proses pembuatan serat buatan ada 3 cara pemintalan, yaitu:
1. Pemintalan Leleh.
2. Pemintalan Kering.
3. Pemintalan Basah.
Diantara ketiga pemintalan tersebut, pemintalan leleh yang paling simple
prosesnya jika dibandingkan dengan proses pemintalan yang lain. Tapi tidak semua
serat bisa di pintal dengan pemintalan leleh, karena tidak semua serat bisa
dilelehkan.
2.2 Proses Pemintalan Leleh / Melt Spinning Process
Digunakan untuk serat polimer atau polimer yang bisa dilelehkan dan titik
leleh di bawah suhu dekomposisi polimer (suhu pada saat serat rusak). Serat yang
bisa digunakan untuk pemintalan ini antara lain: Serat nilon, serat olefin, serat
poliester, serat Saran, dll.
Gambar 2.2 Alur Proses Pemintalan Leleh
2
Untuk prosesnya adalah: Pertama, polimer padat (chips) dimasukkan,
kemudian chips akan dilelehkan, lelehan chips akan didorong dengan gear pump
menuju spinneret, serat akan keluar melalui lubang spinneret, ketika keluar serat
akan mengalami proses pendinginan dengan menggunakan udara dingin sehingga
serat akan memadat (pada proses pendinginan tidak menggunakan oksigen karena
mudah terbakar, sehingga menggunakan gas nitrogen). Serat yang telah memadat
kemudian akan melalui rol peregang, setelah melalui rol peregang kemudian serat
akan melalui rol take up, rol ini berfungsi untuk mengatur diameter serat dan
menaikan derajat orientasi (kekuatan tinggi, mulur cukup), kemudian serat
digulung.
Pada pemintalan ini penampang melintang akan mengikuti bentuk spinneret
karena tidak terjadi pengurangan volume pada serat. Serat Pemintalan Leleh dapat
dipaksakan melalui spinneret dalam berbagai bentuk, seperti cross-sectional seperti
bulat, trilobal, pentagonal, atau segi delapan.
Adapun Serat berbentuk trilobal mampu mencerminkan lebih banyak
cahaya yang memberikan kilauan untuk kain. Serat berbentuk pentagonal dan
berongga digunakan untuk membuat karpet dan permadani. Serat berbentuk segi
delapan menawarkan efek glitter-bebas sedangkan serat berongga perangkap udara,
menciptakan isolasi. Polimer seperti polietilena tereftalat dan 6,6 nilon dipintal-
leleh dalam volume tinggi.
Serat Hasil Pemintalan Leleh, Antara lain:
A. Serat Poliamida (nylon)
Kegunaan serat : kekuatan nylon yang sangat tinggi maka nylon sangat baik
untuk dibuat kain parasut, tali temali yang memerlukan kekuatan tinggi, benang ban
terpal, jala dan untuk tekstil industri lainnya. Selain untuk keperluan industri, nylon
juga dapat dipakai untuk bahan pakaian, terutama untuk pakaian wanita, kaus kaki
dan tekstil rumah tangga seperti gorden jendela atau pintu. Selain itu nylon juga
digunakan untuk kain kursi, permadani dan kain penyaring.
3
B. Serat Poliester
Poliester banyak dipakai untuk bahan pakaian dan dasi. Untuk pakaian tipis
poliester sangat baik dicampur dengan kapas dengan perbandingan 2:1. Selain itu
poliester juga banyak digunakan untuk kain tirai, karena ketahanannya terhadap
sinar di balik kaca. Poliester juga digunakan sebagai pipa pemadam kebakaran, tali
temali, jala, kain layar, dan terpal. Sebagai tali temali kapal, poliester lebih tahan
lama dibanding nylon atau sisal. Sifat poliester yang tahan asam, membuat poliester
baik digunakan sebagai pakaian pelindung dalam pabrik yang banyak memakai
asam-asam. Akhir-akhir ini poliester mulai digunakan sebagai benang ban.
2.3 Proses Pemintalan Kering / Dry Spinning
Syarat dari pemintalan ini adalah: polimer tidak dapat dilelehkan karena
suhu leleh di atas suhu dekomposisi, polimer dilarutkan dengan pelarut yang mudah
menguap. Contoh serat yang digunakan pada proses pemintalan kering adalah:
rayon asetat, rayon triasetat, dan poliakrilonitril.
Untuk prosesnya adalah: bahan baku dan pelarut dimasukkan, kemudian
akan didorong oleh gear pump menuju spinneret, ketika proses di dalam spinneret
pelarut akan menguap karena adanya udara panas, sehingga ketika serat keluar
sudah berbentuk padat. Kemudian serat akan melalui rol peregang dan rol take up
sebelum akhirnya digulung.
4
Gambar 2.2 Alur Proses Pemintalan Kering
Tambahan:
- pelarut yang digunakan harus bisa didaur ulang supaya tidak mencemari
lingkungan.
- Penampang melintang serat mengkerut akibat berkurangnya volume penampang
karena hilangnya pelarut.
Serat Hasil Pemintalan Kering
Pemintalan kering dapat digunakan untuk pembuatan serat rayon asetat
(pelarut:Aceton, TD=520
C), serat rayon triasetat (pelarut:metilena chlorid,
TD=420
C), serat akrilik, serat modakrilik, PBI, serat spandex, dan vinyon.
Kegunaan Serat :
Rayon asetat sangat banyak dipergunakan untuk pakaian wanita dan untuk bahan
tekstil keperluan rumah tangga, bahan untuk lapisan pengeras kain, misalnya untuk
leher kemeja, untuk isolasi listrik dan untuk penyaring pada rokok.
2.4 Proses Pemintalan Basah / Wet Spinning Process
Dari tiga proses pemintalan, pemintalan basah adalah proses tertua.
Spinneret tetap terendam dalam bak mandi kimia dan kemudian ditekan agar keluar
melalui lubang spinneret. Nama proses ini yaitu pemintalan basah. dinamakan
pemintalan basah karena pada proses pembekuan serat yang telah melaluli spineret
dibekukan menggunakan air yang disemprotkan.
Syarat atau alasan menggunakan pemintalan ini adalah: bahan baku tidak
dapat meleleh, pelarut yang digunakan memiliki titik didih tinggi sehingga sulit
diuapkan.Contoh serat yang bisa digunakan dalam pemintalan ini adalah: rayon
viskosa dan rayon kuproamonium. Untuk prosesnya adalah: bahan baku dan pelarut
dimasukkan sehingga akan menghasilkan larutan polimer, kemudian larutan akan
didorong dengan gear pump menuju spinneret yang berada dalam larutan koagulasi.
Ketika larutan keluar melalui lubang spinneret, pelarut akan mengendap di dalam
larutan koagulasi, sedangkan serat akan memadat. Kemudian serat melewati rol
peregang dan rol take up untuk disesuaikan.
5
Sedikit tambahan: bentuk penampang melintang akan menjadi berlekuk-
lekuk karena volume berkurang akibat pelarut yang keluar.
Serat Hasil Pemintalan Basah, Antara lain:
A. Rayon Kupramonium
 Koagulan : Asam/Air
 Pelarut : Kupra Amonium Hidrokili
 Kegunaan serat : terutama digunakan untuk pakaian, kaus kaki wanita,
pakaian dalam dan kebanyakan untuk kain-kain dengan
mutu baik.
B. Rayon Viskosa
 Koagulan : Air
 Pelarut : Na Selulosa xantat dalam NaOH
Kegunaan serat : Rayon viskosa digunakan untuk pakaian dan tekstil keperluan
rumah tangga seperti kain tirai, kain penutup kursi, taplak meja, seprai, kain renda.
Kain-kain yang halus digunakan untuk pakaian dan pakaian dalam.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, Dalam pembuatan serat buatan diperlukan proses pemintalan.
Dikarenakan pengambilan serat buatan tidak langsung terdapat di alam
seperti layaknya serat kapas.
Pemintalan terbagi dalam 3 jenis menurut cara pemintalannya, yaitu:
Pemintalan Leleh, Pemintalan Kering, dan Pemintalan Basah.
3.2 Saran
Sebaiknya, dalam proses pemintalan harus lebih diperhatikan jenis
serat dan kualitas hasil pemintalannya. Sehingga hasil kainnya nanti bisa
lebih baik dan juga dapat memudahkan saat proses selanjutnya.
7
Daftar Pustaka
http://tool-free.blogspot.com/2013/05/proses-pemintalan-kering-dry-
spinning.html : Sabtu, 20 Desember 2014.
http://indrianissolihah3.blogspot.com/2014/06/pemintalan-leleh-kering-basah-
pada.html : Sabtu, 20 Desember 2014.
http://tool-free.blogspot.com/2013/05/proses-pemintalan-leleh-melt-spinning.html
: Sabtu, 20 Desember 2014.
http://firmansyahdery.blogspot.com/2011/07/belajar-tekstil-yuk.html : Sabtu, 20
Desember 2014.
8

More Related Content

What's hot (20)

Mercerisation
MercerisationMercerisation
Mercerisation
 
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
 
Eval 1
Eval 1Eval 1
Eval 1
 
Sizing
SizingSizing
Sizing
 
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-20155. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015
 
Deguming sutera zhie
Deguming sutera zhieDeguming sutera zhie
Deguming sutera zhie
 
Pertenunan
PertenunanPertenunan
Pertenunan
 
Sizing in textile industry
Sizing in textile industrySizing in textile industry
Sizing in textile industry
 
Analisa serat scr kualitatif & kuantitatif
Analisa serat scr kualitatif & kuantitatifAnalisa serat scr kualitatif & kuantitatif
Analisa serat scr kualitatif & kuantitatif
 
Sizing process
Sizing processSizing process
Sizing process
 
Presentation on single jersey fabrics
Presentation on single jersey fabrics Presentation on single jersey fabrics
Presentation on single jersey fabrics
 
Pemintalan
PemintalanPemintalan
Pemintalan
 
Fabric testing
Fabric testingFabric testing
Fabric testing
 
Yarn Manufacturing Process : Comber Part I
Yarn Manufacturing Process : Comber Part IYarn Manufacturing Process : Comber Part I
Yarn Manufacturing Process : Comber Part I
 
Dyeing machine
Dyeing machineDyeing machine
Dyeing machine
 
Terry fabric
Terry fabricTerry fabric
Terry fabric
 
Perajutan
PerajutanPerajutan
Perajutan
 
Yarn Manufacturing Process : Comber Part III [Fractionation at comber]
Yarn Manufacturing Process : Comber Part III [Fractionation at comber]Yarn Manufacturing Process : Comber Part III [Fractionation at comber]
Yarn Manufacturing Process : Comber Part III [Fractionation at comber]
 
Pk7 kd 3.1. m 3 jenis dan karateristik bahan serat buatan
Pk7 kd 3.1. m 3  jenis dan karateristik bahan serat buatanPk7 kd 3.1. m 3  jenis dan karateristik bahan serat buatan
Pk7 kd 3.1. m 3 jenis dan karateristik bahan serat buatan
 
Ball Warping Process
Ball Warping ProcessBall Warping Process
Ball Warping Process
 

Similar to SERAT BUATAN (20)

Simultan polyester
Simultan polyesterSimultan polyester
Simultan polyester
 
Lap 8. cap bo
Lap 8. cap boLap 8. cap bo
Lap 8. cap bo
 
Lap 8. cap bo
Lap 8. cap boLap 8. cap bo
Lap 8. cap bo
 
Identifikasi serat 2
Identifikasi serat 2Identifikasi serat 2
Identifikasi serat 2
 
Jenis jenis cucian
Jenis jenis cucianJenis jenis cucian
Jenis jenis cucian
 
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdf
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdfPk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdf
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdf
 
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdf
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdfPk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdf
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdf
 
Lap.pemintalan ilham
Lap.pemintalan ilhamLap.pemintalan ilham
Lap.pemintalan ilham
 
makalah kapas
makalah kapasmakalah kapas
makalah kapas
 
Tekstil dasar
Tekstil dasarTekstil dasar
Tekstil dasar
 
Teknologi pengolahan serat
Teknologi pengolahan seratTeknologi pengolahan serat
Teknologi pengolahan serat
 
Rbt3120 murni gold course modul jahitan & pertanian
Rbt3120   murni gold course modul jahitan & pertanianRbt3120   murni gold course modul jahitan & pertanian
Rbt3120 murni gold course modul jahitan & pertanian
 
Kaos polos
Kaos polosKaos polos
Kaos polos
 
Kertas
KertasKertas
Kertas
 
Jenis kain yang digunakan untuk pakaian
Jenis kain yang digunakan untuk pakaianJenis kain yang digunakan untuk pakaian
Jenis kain yang digunakan untuk pakaian
 
power serat alam.pptx
power serat alam.pptxpower serat alam.pptx
power serat alam.pptx
 
Lap ujian
Lap ujianLap ujian
Lap ujian
 
Lap 10. cap busa
Lap 10. cap busaLap 10. cap busa
Lap 10. cap busa
 
Proses merserisasi dan kostisasi nyeh
Proses merserisasi dan kostisasi nyehProses merserisasi dan kostisasi nyeh
Proses merserisasi dan kostisasi nyeh
 
323948611 perkembangan-teknologi-konstruksi-ppt
323948611 perkembangan-teknologi-konstruksi-ppt323948611 perkembangan-teknologi-konstruksi-ppt
323948611 perkembangan-teknologi-konstruksi-ppt
 

More from Politeknik STT Tekstil Bandung (6)

Contoh surat lamaran ke bank
Contoh surat lamaran ke bankContoh surat lamaran ke bank
Contoh surat lamaran ke bank
 
zat warna alam indigofera by abbey
zat warna alam indigofera by abbeyzat warna alam indigofera by abbey
zat warna alam indigofera by abbey
 
contoh Abstract laporan
contoh Abstract laporancontoh Abstract laporan
contoh Abstract laporan
 
Contoh laporan zat warna alam by abbey
Contoh laporan zat warna alam by abbeyContoh laporan zat warna alam by abbey
Contoh laporan zat warna alam by abbey
 
Laporan simultan pada kain kapas by benkur
Laporan simultan pada kain kapas by benkurLaporan simultan pada kain kapas by benkur
Laporan simultan pada kain kapas by benkur
 
Laporan 1 desizing cara enzim
Laporan 1 desizing cara enzimLaporan 1 desizing cara enzim
Laporan 1 desizing cara enzim
 

Recently uploaded

Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 

Recently uploaded (7)

Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 

SERAT BUATAN

  • 1. PEMINTALAN SERAT BUATAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengetahuan Serat Disusun oleh : Nama : Beni Kurniawan 14050008 Nizar Zulfi 14050020 Fahmi Fauzi 14050027 Grup : 1B1,B2 Dosen : Maya Komalasari, SST SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya makalah dengan judul “Pemintalan Serat Buatan” dapat terselesaikan, serta tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengetahuan Serat. Adapun hambatan-hambatan dalam penyelesaian makalah ini seperti kesulitan dalam mencari sumber atau referensi yang berhubungan dengan judul makalah ini. Namun berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, penulis masih banyak kekurangan-kekurangan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Bandung, 21 Desember 2014 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI Kata pengantar ........................................................................................................ ii Daftar isi................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1 1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1 1.3 Tujuan ............................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2 2.1 Jenis Pemintalan.............................................................................................2 2.2 Proses Pemintalan Leleh / Melt Spinning Process .................................2 2.3 Proses Pemintalan Kering / Dry Spinning ...............................................4 2.4 Proses Pemintalan Basah / Wet Spinning Process .................................5 BAB III PENUTUP ................................................................................................7 3.1 Kesimpulan ....................................................................................................7 3.2 Saran ..............................................................................................................7 Daftar Pustaka .........................................................................................................8
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kemajuan teknologi terus meningkat termasuk dalam penggunaan berbagai alat teknologi/mesin yang digunakan dalam proses pemintalan serat buatan. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi dan mempermudah proses pemintalan. Untuk membuat serat buatan seperti poliester, rayon viskosa, nylon dan lain sebagainya, prosesnya cukup rumit karena seratnya tidak langsung tersedia di alam seperti halnya kapas. Karenanya memerlukan proses pemintalan secara khusus. 1.2 Rumusan Masalah Dari berbagai ulasan yang tertera di latar belakang masalah makalah ini, maka dapat diambil beberapa rumusan masalah yaitu bagaimana proses pemintalan pada serat buatan. 1.3 Tujuan Dari rumusan masalah di atas, dapat diketahui bahwa tujuan penulisan makalah ini adalah. 1.3.1 Untuk mengetahui berbagai jenis pemintalan. 1.3.2 Untuk mengetahui proses pemintalan. 1.3.3 Untuk mengetahui jenis serat dalam pemintalan serat buatan. 1
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Jenis Pemintalan Dalam proses pembuatan serat buatan ada 3 cara pemintalan, yaitu: 1. Pemintalan Leleh. 2. Pemintalan Kering. 3. Pemintalan Basah. Diantara ketiga pemintalan tersebut, pemintalan leleh yang paling simple prosesnya jika dibandingkan dengan proses pemintalan yang lain. Tapi tidak semua serat bisa di pintal dengan pemintalan leleh, karena tidak semua serat bisa dilelehkan. 2.2 Proses Pemintalan Leleh / Melt Spinning Process Digunakan untuk serat polimer atau polimer yang bisa dilelehkan dan titik leleh di bawah suhu dekomposisi polimer (suhu pada saat serat rusak). Serat yang bisa digunakan untuk pemintalan ini antara lain: Serat nilon, serat olefin, serat poliester, serat Saran, dll. Gambar 2.2 Alur Proses Pemintalan Leleh 2
  • 6. Untuk prosesnya adalah: Pertama, polimer padat (chips) dimasukkan, kemudian chips akan dilelehkan, lelehan chips akan didorong dengan gear pump menuju spinneret, serat akan keluar melalui lubang spinneret, ketika keluar serat akan mengalami proses pendinginan dengan menggunakan udara dingin sehingga serat akan memadat (pada proses pendinginan tidak menggunakan oksigen karena mudah terbakar, sehingga menggunakan gas nitrogen). Serat yang telah memadat kemudian akan melalui rol peregang, setelah melalui rol peregang kemudian serat akan melalui rol take up, rol ini berfungsi untuk mengatur diameter serat dan menaikan derajat orientasi (kekuatan tinggi, mulur cukup), kemudian serat digulung. Pada pemintalan ini penampang melintang akan mengikuti bentuk spinneret karena tidak terjadi pengurangan volume pada serat. Serat Pemintalan Leleh dapat dipaksakan melalui spinneret dalam berbagai bentuk, seperti cross-sectional seperti bulat, trilobal, pentagonal, atau segi delapan. Adapun Serat berbentuk trilobal mampu mencerminkan lebih banyak cahaya yang memberikan kilauan untuk kain. Serat berbentuk pentagonal dan berongga digunakan untuk membuat karpet dan permadani. Serat berbentuk segi delapan menawarkan efek glitter-bebas sedangkan serat berongga perangkap udara, menciptakan isolasi. Polimer seperti polietilena tereftalat dan 6,6 nilon dipintal- leleh dalam volume tinggi. Serat Hasil Pemintalan Leleh, Antara lain: A. Serat Poliamida (nylon) Kegunaan serat : kekuatan nylon yang sangat tinggi maka nylon sangat baik untuk dibuat kain parasut, tali temali yang memerlukan kekuatan tinggi, benang ban terpal, jala dan untuk tekstil industri lainnya. Selain untuk keperluan industri, nylon juga dapat dipakai untuk bahan pakaian, terutama untuk pakaian wanita, kaus kaki dan tekstil rumah tangga seperti gorden jendela atau pintu. Selain itu nylon juga digunakan untuk kain kursi, permadani dan kain penyaring. 3
  • 7. B. Serat Poliester Poliester banyak dipakai untuk bahan pakaian dan dasi. Untuk pakaian tipis poliester sangat baik dicampur dengan kapas dengan perbandingan 2:1. Selain itu poliester juga banyak digunakan untuk kain tirai, karena ketahanannya terhadap sinar di balik kaca. Poliester juga digunakan sebagai pipa pemadam kebakaran, tali temali, jala, kain layar, dan terpal. Sebagai tali temali kapal, poliester lebih tahan lama dibanding nylon atau sisal. Sifat poliester yang tahan asam, membuat poliester baik digunakan sebagai pakaian pelindung dalam pabrik yang banyak memakai asam-asam. Akhir-akhir ini poliester mulai digunakan sebagai benang ban. 2.3 Proses Pemintalan Kering / Dry Spinning Syarat dari pemintalan ini adalah: polimer tidak dapat dilelehkan karena suhu leleh di atas suhu dekomposisi, polimer dilarutkan dengan pelarut yang mudah menguap. Contoh serat yang digunakan pada proses pemintalan kering adalah: rayon asetat, rayon triasetat, dan poliakrilonitril. Untuk prosesnya adalah: bahan baku dan pelarut dimasukkan, kemudian akan didorong oleh gear pump menuju spinneret, ketika proses di dalam spinneret pelarut akan menguap karena adanya udara panas, sehingga ketika serat keluar sudah berbentuk padat. Kemudian serat akan melalui rol peregang dan rol take up sebelum akhirnya digulung. 4 Gambar 2.2 Alur Proses Pemintalan Kering
  • 8. Tambahan: - pelarut yang digunakan harus bisa didaur ulang supaya tidak mencemari lingkungan. - Penampang melintang serat mengkerut akibat berkurangnya volume penampang karena hilangnya pelarut. Serat Hasil Pemintalan Kering Pemintalan kering dapat digunakan untuk pembuatan serat rayon asetat (pelarut:Aceton, TD=520 C), serat rayon triasetat (pelarut:metilena chlorid, TD=420 C), serat akrilik, serat modakrilik, PBI, serat spandex, dan vinyon. Kegunaan Serat : Rayon asetat sangat banyak dipergunakan untuk pakaian wanita dan untuk bahan tekstil keperluan rumah tangga, bahan untuk lapisan pengeras kain, misalnya untuk leher kemeja, untuk isolasi listrik dan untuk penyaring pada rokok. 2.4 Proses Pemintalan Basah / Wet Spinning Process Dari tiga proses pemintalan, pemintalan basah adalah proses tertua. Spinneret tetap terendam dalam bak mandi kimia dan kemudian ditekan agar keluar melalui lubang spinneret. Nama proses ini yaitu pemintalan basah. dinamakan pemintalan basah karena pada proses pembekuan serat yang telah melaluli spineret dibekukan menggunakan air yang disemprotkan. Syarat atau alasan menggunakan pemintalan ini adalah: bahan baku tidak dapat meleleh, pelarut yang digunakan memiliki titik didih tinggi sehingga sulit diuapkan.Contoh serat yang bisa digunakan dalam pemintalan ini adalah: rayon viskosa dan rayon kuproamonium. Untuk prosesnya adalah: bahan baku dan pelarut dimasukkan sehingga akan menghasilkan larutan polimer, kemudian larutan akan didorong dengan gear pump menuju spinneret yang berada dalam larutan koagulasi. Ketika larutan keluar melalui lubang spinneret, pelarut akan mengendap di dalam larutan koagulasi, sedangkan serat akan memadat. Kemudian serat melewati rol peregang dan rol take up untuk disesuaikan. 5
  • 9. Sedikit tambahan: bentuk penampang melintang akan menjadi berlekuk- lekuk karena volume berkurang akibat pelarut yang keluar. Serat Hasil Pemintalan Basah, Antara lain: A. Rayon Kupramonium  Koagulan : Asam/Air  Pelarut : Kupra Amonium Hidrokili  Kegunaan serat : terutama digunakan untuk pakaian, kaus kaki wanita, pakaian dalam dan kebanyakan untuk kain-kain dengan mutu baik. B. Rayon Viskosa  Koagulan : Air  Pelarut : Na Selulosa xantat dalam NaOH Kegunaan serat : Rayon viskosa digunakan untuk pakaian dan tekstil keperluan rumah tangga seperti kain tirai, kain penutup kursi, taplak meja, seprai, kain renda. Kain-kain yang halus digunakan untuk pakaian dan pakaian dalam. 6
  • 10. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Jadi, Dalam pembuatan serat buatan diperlukan proses pemintalan. Dikarenakan pengambilan serat buatan tidak langsung terdapat di alam seperti layaknya serat kapas. Pemintalan terbagi dalam 3 jenis menurut cara pemintalannya, yaitu: Pemintalan Leleh, Pemintalan Kering, dan Pemintalan Basah. 3.2 Saran Sebaiknya, dalam proses pemintalan harus lebih diperhatikan jenis serat dan kualitas hasil pemintalannya. Sehingga hasil kainnya nanti bisa lebih baik dan juga dapat memudahkan saat proses selanjutnya. 7
  • 11. Daftar Pustaka http://tool-free.blogspot.com/2013/05/proses-pemintalan-kering-dry- spinning.html : Sabtu, 20 Desember 2014. http://indrianissolihah3.blogspot.com/2014/06/pemintalan-leleh-kering-basah- pada.html : Sabtu, 20 Desember 2014. http://tool-free.blogspot.com/2013/05/proses-pemintalan-leleh-melt-spinning.html : Sabtu, 20 Desember 2014. http://firmansyahdery.blogspot.com/2011/07/belajar-tekstil-yuk.html : Sabtu, 20 Desember 2014. 8