SlideShare a Scribd company logo
1 of 89
PENGETAHUAN
BAHAN TEKSTIL
(PBT)
PENGETAHUAN BAHAN
TEKSTIL
• Bahan tekstil adalah bahan baku dari kain tekstil
yang disebut serat tekstil
• Serat tekstil akan dibuat menjadi benang dan
dari benang dibuat menjadi kain
PENGGOLONGAN SERAT
Teknologi dan Rekayasa
SERAT TEKSTIL
SERAT BUATAN
SERAT ALAM
SERAT SETENGAH
BUATAN
Teknologi dan Rekayasa
SERAT ALAM
Serat Binatang
(protein)
Serat Mineral
Serat Tumbuhan
•Serat biji(kapas,Kapok)
•Serat batang(jute, rosella, rami,
flax, henep, sunn,kenaf, urena)
•Serat daun (sisal,abaka,
henequen)
•Staple(wool,rambut)
•filament(sutera)
•Asbes
Teknologi dan Rekayasa
Serat Setengah
Buatan
1. Rayon Viskosa
2. Rayon Kupramonium
3. Rayon Acetat
4. Rayon Triasetat
5. Polinosic
Teknologi dan Rekayasa
SERAT BUATAN
Adisi
Kondensasi
1. Glass
2. Logam
Polimer buatan
Anorganik
1. Polyhydrokarbon
2. Substitusi Polyhydrokarbon dengan
halogen
3. Substitusi Polihidrokarbon dengan gugus
hidroksil
4. Substitusi Polihidrokarbon dengan nitril
1. Nylon
2. polyester
Organik
Serat Kapas
Teknologi dan Rekayasa
Serat Kapas
Serat kapas dihasilkan dari rambut biji tanaman
Gossypium, ada 4 jenis Gossypium yaitu :
1. Gossypium Arboreum (dari India)
serat kasar, produksi sedikit, stapelnya pendek
dikenal dengan kapas Desi
2. Gossypium Herbaceum (asal tidak jelas)
produksi sedikit, stapel pendek
3. Gossypium Barbadance ( dari Peru )
serat halus, stapel panjang, bermutu tinggi
dikenal dengan Kapas Sea Island
4. Gossypium Hirsutum ( berasal dari Mexico Selatan,
Amerika Tengah, Kepulauan Hindia Barat )
dikembangkan menjadi tanaman industri
dikenal dengan nama kapas Upland atau kapas
Penanaman Serat
April Mei Juni Juli Agustus September
Oktober
tanam biji tumbuh berbunga berbuah buah
membuka
mulai tumbuh serat
Buah mencapai besar max setelah 17-25 hari (sel mencapai diameter max)
Pendewasaan sel terjadi15-18 hari berikutnya
Buah membuka pada sampai akhir September
Pertumbuhan Serat
 Serat tumbuh menutupi seluruh permukaan biji
kapas ( satu buah kapas mengandung kira-kira
20 biji )
 Serat mulai tumbuh pada saat tanaman berbunga
dan merupakan pemanjangan sebuah sel tunggal
dari epidermis (selaput luar biji )
 Sel ini membesar sehingga membentuk silinder
dengan diameter max 17-25 hari setelah bunga
kapas membuka
 Tumbuh juga serat-serat yang sangat pendek dan
kasar yang disebut “linter”
 Masa pendewasaan serat terjadi 15-18 hari
berikutnya, dinding makin tebal dan terbentuknya
lapisan-lapisan selulosa di bagian dinding yang
Pemetikan Serat Kapas
 Pemetikan dengan tangan memberikan hasil yang
bersih, tetapi memerlukan banyak tenaga manusia
dan hasilnya sedikit
 Pemetikan dengan mesin, hasilnya banyak tetapi
menimbulkan kerugian :
1. menghasilkan kedewasaan serat yang tidak
seragam
2. batang-batang dan daun-daun akan menodai
serat
3. batang-batang dan daun-daun dan kulit yang
tercampur akan menurunkan mutu kapas
Komposisi kapas mentah
Teknologi dan Rekayasa
Susunan Persen terhadap berat
kering
Selulosa
Pektat
Protein
Lilin
Debu
Pigmen dan zat lain
94
1,2
1,3
0,6
1,2
1,7
PROSES GINNING
 Ginning adalah proses pemisahan serat kapas
dari bijinya
 Meliputi proses pengeringan, pembersihan
kapas berbiji, pemisahan serat dari biji dan
pembersihan serat
 Bijinya dapat diperas untuk diambil minyaknya
 Ampasnya untuk makanan ternak atau untuk
pupuk
Perbandingan Mesin Ginning
Jenis Gergaji Jenis Rol
• Produksi besar
• Serat mudah rusak karena
terpotong gergaji
• Baik untuk serat sedang dan
pendek
• Produksi kira-kira sepersepuluh dari
mesin jenis gergaji
• Serat tidak rusak
• Baik untuk serat panjang dan
sangat pendek
Gambar Penampang Melintang
Serat Kapas
Sifat kimia serat kapas
 Tahan terhadap penyimpanan, pengolahan dan
pemakaian yang normal
 Kekuatan menurun oleh zat pengoksidasi karena
terjadi oksi selulosa, biasanya dalam pemutihan
berlebihan, penyinaran dalam keadaan lembab atau
pemanasan yang lama pada suhu di atas 140°C
 Kekuatan menurun oleh zat penghidrolisa. Asam-
asam dapat menyebabkan tejadinya hidro-selulosa
 Alkali berpengaruh sedikit terhadap kapas, kecuali
alkali kuat dengan konsentrasi yang tinggi dapat
menyebabkan penggelembungan serat, misalnya
dalam proses merserisasi
 Kapas mudah diserang jamur dan bakteri, terutama
dalam keadaan lembab dan pada suhu hangat
Mutu kapas
Mutu kapas Amerika dipengaruhi oleh :
 Grade
 Panjang stapel
 Karakter
1. Grade ditentukan oleh :
warna, kotoran, persiapan
2. Panjang stapel
berhubungan dengan kehalusan dan kekuatan serat
3. Karakter
a. Kehalusan dan kedewasaan serat
b. Kekuatan serat
c. Kerataan panjang serat
d. Sifat gesekan
Penggunaan
 Pakaian dalam bentuk grey maupun sudah
diputihkan, dicelup atau dicap
 Kapas
 Handuk
 Dikenalmenjadi nama nama kain dari serat
kapas seperti kain blacu, kain putih (kaci)kain
poplin, kain berkolin, kain voile dll.
Serat Kapok
SERAT KAPOK
 Adalah serat biji dari buah pohon kapok
 Termasuk famili Bombacene
 Pohon kapok dapat mencapai tinggi 15-17m
dengan diameter batang 60-70m
 Pohon kapok berbunga sampai panen pada
musim kamarau
 Berbunga pertengahan Mei
 Panen September, Oktober, Nopember
Pemetikan Serat Kapok
 Dilakukan setelah kapok masak yaitu apabila
buah telah berubah dari hijau
 Untuk panenan yang baik tidak perlu
menunggu kapok pecah, dipetik setelah
masak
 Pemetikan dilakukan menggunakan galah
dengan pisau pengait di ujungnya
Sifat-Sifat Kapok
 Warna serat kapok kekuning-kuningan dan
mengkilap
 Karena dinding serat kapok sangat tipis maka
serat sangat lembut, licin, getas dan tidak elastis
sehingga sukar untuk dipintal
 Karena berat jenis zat serat sangat kecil serat
kapok mudah mengambang
 Sifat lain yang penting dari serat kapok adalah
sifat melenting yang baik, transparan, tidak
higroskopis, menyerap suara, mudah sekali
terbakar, anti septik atau tahan hama dan bersifat
menghambat panas yang jelek
Bentuk Serat Kapok
 Panjang : 0,75 – 3 cm
 Diameter : 30 - 36 mikron
 Penampang lintang : bulat atau lonjong, lumen
yang lebar dan dinding yang sangat tipis, pada
lumen ada gelembung udara
 Penampang membujur : seperti silinder
meruncing ke arah ujung dan mempunyai
pilinan seperti serat kapasn
Komposisi KAPOK
Teknologi dan Rekayasa
Susunan Persen terhadap berat
kering
Selulosa
Lignin
Pentosan (hemi-
selulosa)
±64
±13
±23
Penggunaan Serat Kapok
 Pengisi pelampung penyelamat
 Pengisi kasur dan bantal
 Isolasi suara dan isolasi listrik
Serat Jute
Serat Jute
 Berasal dari tanaman tanaman Corchorus
Capsularis dan Corchorus Olitorius
 Tanaman jute mempunyai batang kecil, tinggi
dan lurus
 Penggunaan serat : pembungkus, karung,
pelapis permadani, isolasi listrik, tali temali,
bahan atap dll
Penuaian Jute
1. Penuaian tingkat pertama
penuaian saat berbunga, menghasilkan serat yang halus,
warnanya lebih muda, tetapi hasilnya sedikit
2. Penuaian tingkat kedua
penuaian pada saat mulai berbuah, paling baik hasilnya
3. Penuaian tingkat ketiga
penuaian saat buah telah masak, hasilnya lebih banyak
tetapi seratnya kasar dan warnanya lebih tua
Pembusukan dan Pemisahan
Serat Jute
 Merendam batang jute di dalam air yang diam atau
mengalir perlahan selama 10-20 hari
 Suhu perendaman tidak boleh kurang dari 27° airnya
bersih dan tidak mengandung logam
 Apabila pembusukan sudah berakhir, serat dapat
dipisahkan dari batang dengan tangan
 Dicuci berulang-ulang dengan air bersih
 Selanjutnya dikeringkan di tempat yang teduh
Sifat-sifat serat jute
 Lebih peka terhadap alkali dan asam daripada
selulosa murni
 Peka terhadap sinar matahari, warna putih
berubah kuning dan kekuatan berkurang bila
penyinaran lama
 Sukar dikelantang, tetapi dapat dicelup segala
warna
 Kekuatan dan kilau sedang
 Mulur saat putus rendah yaitu 1,7%
 Serat kasar
 Sifat higroskopis tinggi
 Tahan terhadap perusakan mikroorganisme
Penggunaan serat jute
 Sebagai pembungkus dan karung
 Pelapis permadani
 Isolasi listrik
 Tali temali
 Bahan atap dan sebagainya
Serat Rosela
 Serat rosela diambil dari tanaman Hibiscus
Sabdariva, terutama ditanam di Indonesia (
Jawa Tengah dan Jawa Timur )
 Ditanam juga di India, Bangladesh, Sailan,
Filipina dan Hindia Barat
Serat Rosela
 Batang dan daun berwarna hijau tua sampai
kemerahan
 Bunga putih, krem, sampai kuning
 Pada suhu yang sesuai, panen 2x tiap tahun
 Pembusukan serat dan pencucian seperti jute
 Warna serat krem sampai putih perak, berkilau
dan kekuatan cukup
 Kekuatan sedikit lebih rendah dari jute
 Penggunaan untuk karung pembungkus gula dan
beras
Serat Flax
Serat Flax
 Diambl dari batang Linum Ustiatissimum
 Benang dan kainnya dikenal dengan nama
linen
 Penuaian :
1. Pada saat tanaman muali berbunga dan
batang masih hijau (green ripe)
2. Pada saat timbul buah, bagian bawah batang
sudah berubah menjadi kuning (yellow ripe)
3. Pada saat buah telah masak dan batang
telah berubah menjadi coklat kekuning-
kuningan
Pembusukan serat flax
 Dengan embun
flax ditebarkan di atas tanah atau rumput dan
dibiarkan kena pengaruh embun, udara dan sinar
matahari sehingga getah yang melapisi serat jadi
larut, lamanya pembusukan 2-3 minggu
 Dengan air
flax direndam di sungai atau kolam atau di dalam
bak dengan air mengalir perlahan-lahan dengan
suhu yang tidak terlalu dingin. sering dilakukan 2
tingkat, dimana setelah direndam sampai
setengah busuk lalu dikeringkan pada sinar
matahari. Setelah beberapa bulan kemudian
direndam kembali sampai busuk
Pemisahan Serat Flax
 Bundel serat dilepaskan dengan jalan
memisahkan kulit batang dari kayunya yaitu
dengan jalan melewatkan flax melalui rol
beralur sehingga bagian kayu akan terpotong
dan kemudian dipisahkan dengan jalan
memukul-mukul dengan batang pemukul,
proses ini disebut scutching, setelah itu serat
disisir dengan sisir kayu atau sisir baja untuk
melembutkan serat dan memisahkan serat-
serat pendek.
Komposisi Serat Flax
Susunan Presentase terhadap berat kering
Selulosa
Hemi Selulosa
Pektin
Lignin
Malam (lignin)
Zat-zat yang larut dalam air
75
15
2,5
2,0
1,5
4,0
Sifat-sifat serat Flax
 Kurang tahan terhadap asam dan basa
 Pengelantangan yang kuat mengakibatkan
berkurangnya berat serat
 Lebih kuat dari serat alam lain
 Kurang elastis dan kurang lemas
 MR mencapai 80%
 Terasa dingin
 Permukaan lebih halus
 Sukar dicelup
 Adanya lilin menyebabkan kilau baik dan lebih supel
 Kadar lilin sedikit serat menjadi kasar dan getas
 Bila terlalu banyak lilin serat sukar dipintal
Penggunaan Serat Flax
 Bahan pakaian
 Tekstil rumah tangga dengan mutu baik
 Benang jahit
 Jala
 pipa pemadam kebakaran
Serat Rami
Serat Rami
 Dari tanaman Bochmerianivea
 Penghasil utama Cina, Taiwan, Filipina,
Jepang dan Amerika Serikat
Komposisi Serat Rami
Susunan Persentase terhadap berat kering
Selulosa
Pektin
Lignin
Lilin, lemak
Zat-zat ang larut dalam air
75
16
2
0,3
6
Pemisahan Serat
 Kulit batang dipecah dengan memukul-mukul
batang
 Serat dipisahkan dengan jalan dikerok
 Menghilangkan getah, lilin dan pektin dengan
larutan kaustik-soda mendidih ( disebut
decortication )
Sifat Serat Rami
 Warna sangat putih, berkilau dan tidak
berubah karena sinar matahari
 Tahan terhadap bakteri dan jamur
 Kekuatan rata-rata 6-7 gram per denier
 Mulur rata-rata 3-4 %
 Kekuatan lebih kuat dari serat alam lainnya
 Sangat higroskopis dan cepat kering seperti
flax
 Mudah dicuci
 Tidak mengkerut
 Dipergunakan untuk jala, kanvas, tali temali
Penggunaan Serat rami
 Jala, kanvas, tali temali
Serat Henep
Serat Henep
 Penghasil utama Rusia, Italia dan Yugoslavia
 Pemisahan serat sama dengan flax
 Warna serat yang baik sangat muda dan
berkilau, umumnya berwarna abu-abu pucat
kekuning-kuningan, kehijauan, kecoklatan
tergantung dari proses pemisahan serat
 Kekuatan dan mulur hampir sama dengan flax
 Penggunaan terutama untuk tali temali,
kanvas dan karung
Serat Sunn
Serat Sunn
 Penghasil utama India
 Pemisahan serat seperti jute
 Warna sangat muda dan berkilau
 Kekuatan baik tapi lebih rendah dari henep
 Cukup tahan terhadap jamur dan
mikroorganisme
 Penggunaan untuk tali temali, jala, kertas, dan
karung
Serat Kenaf
Serat Kenaf
 Penghasil utama adalah India dan Pakistan
 Pemisahan serat seperti jute
 Warna sangat muda dan berkilau seperti jute
 Dipergunakan untuk tali temali, karung dan
kanvas
Serat Sisal
Serat Sisal
 Penghasil utama adalah Tanganyika, Kenya,
Brazilia, Haiti, Mozambik, Angola
 Pemisahan serat dengan decortication seperti
rami, setelah dipisahkan dicuci untuk
menghilangkan kotoran dan dikeringkan di
bawah sinar matahari
 Sifat : warna putih dan berkilau, serat kaku,
kekuatan sangat baik, tahan terhadap air laut
 Penggunaan : terutama untuk tali temali
Serat Abaka
Serat Abaka
 Termasuk keluarga pisang
 Disebut Manila henep karena berasal dari Filipina
 Pemisahan serat dilakukan dengan tangan atau
dengan decortication seperti pada rami
 Warna kuning gading, krem, coklat muda, coklat tua
tergantung letak pelepah daun pada batang
 Kekuatan tinggi dan tahan tekukan
 Tahan terhadap air laut
 Sifat mengambang baik
 Penggunaan terutama untuk tali temali
Serat Henequen
Serat Henequen
 Bentuk tanaman seperti sisal
 Penghasil utama Meksiko dan Cuba
 Cara pembiakan, penanaman dan penuaian
seperti sisal
 Penggunaan terutama untuk tali temali
MORINO
Serat Wol
 Berasal dari bulu-bulu atau rambut dari binatang biri-
biri atau domba
 Serat wol dibagi 3 :
1. wol halus
2. wol sedang
3. wol kasar atau wol permadani
 Pemisahan serat wol
1. perendaman
2. penghilangan kotoran
3. pelunakan akar
4. pencabutan
5. pemasakan
Penggunaan dan Pemakaian Serat
Wol
 Bahan pakaian pria, wanita, dan anak-anak
 Untuk alat-alat rumah tangga seperti karpet,
kursi, tirai, selimut
 Keperluan industri seperti piano, isolasi sumbu
lampu
Serat Mohair
Serat Mohair
 Berasal dari kambing Angora dari Asia Kecil
 Pencukuran 2 kali setahun
 Penghasil utama Amerika Serikat dan Turki
 Warna serat kecoklatan,setelah dimasak putih
berkilau seperti sutera shg mudah dicelup
dengan warna cerah
 Permukaan serat licin shg susah dipintal
 Sifat fisika dan kimia hampir sama dg wol
 Pemakaian : kain rajut, kain berbulu, kain
penutup kursi, permadani
Serat Kasmir
Serat Kasmer
 Diperoleh dari rambut kambing Kasmer yg
terdapat di daerah pegunungan Asia dan asia
Kecil sampai Himalaya
 Mempunyai rambut atau bulu yang lurus
 Rambut terlepas sendiri satu kali setahun
 Penghasil utama Cina, Mongolia, dan Iran
 Sisik lebih jelas daripada mohair tapi tidak
sejelas wol
 Tidak mempunyai medula
 Apabila mempunyai pigmen warna biasanya
baur dan bergaris-garis
SERAT UNTA
Serat Unta
 Diperoleh dari rambut unta
 Sisik pada rambut unta hampir tidak kelihatan
karena adanya pigmen warna pada lapisan
kutikula
 Serat berwarna coklat kemerah-merahan muda
 Medula terputus-putus
 Kehalusan dan kekuatan hampir sama dengan
wol dan mohair
 Penggunaan terutama untuk pakaian pria
bermutu tinggi
Serat Llama
Serat Llama
 Didapat dari binatang yang juga termasuk
keluarga unta di pegunungan Andes
 Sisik tidak terlihat jelas
 Sebagian besar mempunyai medula meskipun
serat yang halus
 Warna bervariasi dari putih sampai hitam,
umumnya coklat
Serat Alpaka
Serat alpaka
 Hampir sama dengan Llama, hanya lebih kecil
dan mempunyai bulu lebih seragam
 Medula fragmental
 Warna bervariasi
 Untuk kehalusan yang sama kekuatan hampir
sama dengan wol
SERAT VIKUNA
Serat Vikuna
 Diperoleh dari jenis llama yang paling kecil
 Terdapat di daerah pegunungan Andes
 Hampir sama dengan alpaka
 Serat yang halus tidak mempunyai medula,
serat yang kasar mempunyai medula terputus-
putus
 Kekuatan kira-kira sama dengan kasmer
Serat Angora
Serat Kelinci Angora
 Penghasil utama Perancis, Cekoslowakia dan
Jepang
 Pencukuran empat kali setahun
 Serat mempunyai medula yang susunannya
seperti tangga
 Penggunaan untuk topi, kain rajut dan sebagai
dengan wol atau nylon
Serat Sutera
 Adalah serat berbentuk filamen yanng
diperoleh dari sejenis serangga yang
Lepidoptera
 Serat dihasilkan oleh larva ulat sutera sewaktu
membentuk kepompong
 Jenis utama : Bombyx Mori
 Sutera Liar:
1. Sutera Tusah
2. Sutera Anaphe
Pengulungan Sutera
 Kepompong dimasak dalam air panas untuk
melunakkan serisin
 Kemudian disikat untuk mencari ujung filamen
 8-20 helai benang filamen dirangkap menjadi
satu benang dan diberi gintiran sedikit
 Dikenal 2 macam penggulungan sutera :
1. Cara Chambon atau cara Perancis
2. Cara Tavell atau cara Italia
Penggunaan Sutera
Serat Asbes
Serat Asbes
 Berasal dari kata “asbestos” yang berarti tidak
dapat dibakar
 Serat asbes berasal dari batu karang yang
dinamakan “peridotite” tersusun dari besi,
magnesium dan silikat.
 Asbes ada 2 golongan :
1. Asbes amphibole
2. Asbes serpentine
Pengambilan Asbes
 Pengambilan batu asbes dengan penambangan
terbuka dan penambangan bawah tanah.
 Bongkah-bongkah yang mengandung serat
digiling
 Penggilingan 2 cara : cara basah atau cara kering
1. pemecahan batu dengan mesin pemukul
2. pengeringan dalam dapur dg suhu 90-540°C
3. pemisahan serat asbes dengan aliran
udara/aliran air ( serat dihisap)
4. penyaringan serat aasbes
5. pengepakan
Sifat-sifat Serat Asbes
Sifat Fisika
 Kekuatan dan mulur bervariasi tergantung dari
jenis cara penambangan dan pengambilan
serat batunya
 Mulur sangat rendah 1-3%
 Sedikit menyerap air
 Sangat tahan terhadap panas dan api
Sifat Kimia
 Tahan terhadap asam
 Pada suhu mendidih asam Khlorida merusak
asbes lebih kuat
Penggunaan Serat Asbes
 Dapat dibuat kain
 Bahan campuran atap
 Pembungkus
 Papan asbes
 Semen asbes
 Bahan penahan panas dan api
 Pelapis rem dan kopling

More Related Content

Similar to power serat alam.pptx

makalah kapas
makalah kapasmakalah kapas
makalah kapasUmi Dahr
 
Serat alam dan buatan
Serat alam dan buatanSerat alam dan buatan
Serat alam dan buatanYogi Asmamet
 
Prakarya kelas 7 Bahan Serat.pptx
Prakarya kelas 7 Bahan Serat.pptxPrakarya kelas 7 Bahan Serat.pptx
Prakarya kelas 7 Bahan Serat.pptxAlipGunadi1
 
Jenis kain yang digunakan untuk pakaian
Jenis kain yang digunakan untuk pakaianJenis kain yang digunakan untuk pakaian
Jenis kain yang digunakan untuk pakaianusman02
 
Pk7 kd 3.1. m1 Pengertian, jenis dan karateristik bahan serat alam dari tumbuhan
Pk7 kd 3.1. m1 Pengertian, jenis dan karateristik bahan serat alam dari tumbuhanPk7 kd 3.1. m1 Pengertian, jenis dan karateristik bahan serat alam dari tumbuhan
Pk7 kd 3.1. m1 Pengertian, jenis dan karateristik bahan serat alam dari tumbuhanAgus Tri
 
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat Alam.pptx
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat  Alam.pptxpk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat  Alam.pptx
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat Alam.pptxAgus Tri
 
SENI BUDAYA.pptx Bahan Tekstil kelas VII
SENI BUDAYA.pptx  Bahan Tekstil kelas VIISENI BUDAYA.pptx  Bahan Tekstil kelas VII
SENI BUDAYA.pptx Bahan Tekstil kelas VIIgualbertusmeo
 
PPT Prakarya Bahan dasar tekstil
PPT Prakarya Bahan dasar tekstilPPT Prakarya Bahan dasar tekstil
PPT Prakarya Bahan dasar tekstilSenior High School
 
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANaji indras
 
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2aji indras
 
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGINPENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGINaji indras
 

Similar to power serat alam.pptx (20)

9. bahan serat
9. bahan serat9. bahan serat
9. bahan serat
 
Pakaian
PakaianPakaian
Pakaian
 
makalah kapas
makalah kapasmakalah kapas
makalah kapas
 
Serat rami tekstil
Serat rami tekstilSerat rami tekstil
Serat rami tekstil
 
Serat alam dan buatan
Serat alam dan buatanSerat alam dan buatan
Serat alam dan buatan
 
Prakarya kelas 7 Bahan Serat.pptx
Prakarya kelas 7 Bahan Serat.pptxPrakarya kelas 7 Bahan Serat.pptx
Prakarya kelas 7 Bahan Serat.pptx
 
111
111111
111
 
Prakarya VII.ppt
Prakarya VII.pptPrakarya VII.ppt
Prakarya VII.ppt
 
Jenis kain yang digunakan untuk pakaian
Jenis kain yang digunakan untuk pakaianJenis kain yang digunakan untuk pakaian
Jenis kain yang digunakan untuk pakaian
 
Pk7 kd 3.1. m1 Pengertian, jenis dan karateristik bahan serat alam dari tumbuhan
Pk7 kd 3.1. m1 Pengertian, jenis dan karateristik bahan serat alam dari tumbuhanPk7 kd 3.1. m1 Pengertian, jenis dan karateristik bahan serat alam dari tumbuhan
Pk7 kd 3.1. m1 Pengertian, jenis dan karateristik bahan serat alam dari tumbuhan
 
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat Alam.pptx
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat  Alam.pptxpk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat  Alam.pptx
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat Alam.pptx
 
SENI BUDAYA.pptx Bahan Tekstil kelas VII
SENI BUDAYA.pptx  Bahan Tekstil kelas VIISENI BUDAYA.pptx  Bahan Tekstil kelas VII
SENI BUDAYA.pptx Bahan Tekstil kelas VII
 
Kertas
KertasKertas
Kertas
 
PPT Prakarya Bahan dasar tekstil
PPT Prakarya Bahan dasar tekstilPPT Prakarya Bahan dasar tekstil
PPT Prakarya Bahan dasar tekstil
 
Makalah Proses pemintalan leleh,kering dan basah
Makalah Proses pemintalan leleh,kering dan basahMakalah Proses pemintalan leleh,kering dan basah
Makalah Proses pemintalan leleh,kering dan basah
 
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTANPRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
PRAKTEK PENGELANTANGAN KAIN CAMPURAN (TC) SECARA SIMULTAN
 
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
 
Sifat sifat bahan dan struktur penyusunnya
Sifat sifat bahan dan struktur penyusunnyaSifat sifat bahan dan struktur penyusunnya
Sifat sifat bahan dan struktur penyusunnya
 
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGINPENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
PENCELUPAN KAIN KAPAS SECARA BATCHING (CPB) DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN
 
PPT PRAKARYA 7.pptx
PPT PRAKARYA 7.pptxPPT PRAKARYA 7.pptx
PPT PRAKARYA 7.pptx
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

power serat alam.pptx

  • 2. PENGETAHUAN BAHAN TEKSTIL • Bahan tekstil adalah bahan baku dari kain tekstil yang disebut serat tekstil • Serat tekstil akan dibuat menjadi benang dan dari benang dibuat menjadi kain
  • 3. PENGGOLONGAN SERAT Teknologi dan Rekayasa SERAT TEKSTIL SERAT BUATAN SERAT ALAM SERAT SETENGAH BUATAN
  • 4. Teknologi dan Rekayasa SERAT ALAM Serat Binatang (protein) Serat Mineral Serat Tumbuhan •Serat biji(kapas,Kapok) •Serat batang(jute, rosella, rami, flax, henep, sunn,kenaf, urena) •Serat daun (sisal,abaka, henequen) •Staple(wool,rambut) •filament(sutera) •Asbes
  • 5. Teknologi dan Rekayasa Serat Setengah Buatan 1. Rayon Viskosa 2. Rayon Kupramonium 3. Rayon Acetat 4. Rayon Triasetat 5. Polinosic
  • 6. Teknologi dan Rekayasa SERAT BUATAN Adisi Kondensasi 1. Glass 2. Logam Polimer buatan Anorganik 1. Polyhydrokarbon 2. Substitusi Polyhydrokarbon dengan halogen 3. Substitusi Polihidrokarbon dengan gugus hidroksil 4. Substitusi Polihidrokarbon dengan nitril 1. Nylon 2. polyester Organik
  • 8. Serat Kapas Serat kapas dihasilkan dari rambut biji tanaman Gossypium, ada 4 jenis Gossypium yaitu : 1. Gossypium Arboreum (dari India) serat kasar, produksi sedikit, stapelnya pendek dikenal dengan kapas Desi 2. Gossypium Herbaceum (asal tidak jelas) produksi sedikit, stapel pendek 3. Gossypium Barbadance ( dari Peru ) serat halus, stapel panjang, bermutu tinggi dikenal dengan Kapas Sea Island 4. Gossypium Hirsutum ( berasal dari Mexico Selatan, Amerika Tengah, Kepulauan Hindia Barat ) dikembangkan menjadi tanaman industri dikenal dengan nama kapas Upland atau kapas
  • 9. Penanaman Serat April Mei Juni Juli Agustus September Oktober tanam biji tumbuh berbunga berbuah buah membuka mulai tumbuh serat Buah mencapai besar max setelah 17-25 hari (sel mencapai diameter max) Pendewasaan sel terjadi15-18 hari berikutnya Buah membuka pada sampai akhir September
  • 10. Pertumbuhan Serat  Serat tumbuh menutupi seluruh permukaan biji kapas ( satu buah kapas mengandung kira-kira 20 biji )  Serat mulai tumbuh pada saat tanaman berbunga dan merupakan pemanjangan sebuah sel tunggal dari epidermis (selaput luar biji )  Sel ini membesar sehingga membentuk silinder dengan diameter max 17-25 hari setelah bunga kapas membuka  Tumbuh juga serat-serat yang sangat pendek dan kasar yang disebut “linter”  Masa pendewasaan serat terjadi 15-18 hari berikutnya, dinding makin tebal dan terbentuknya lapisan-lapisan selulosa di bagian dinding yang
  • 11.
  • 12. Pemetikan Serat Kapas  Pemetikan dengan tangan memberikan hasil yang bersih, tetapi memerlukan banyak tenaga manusia dan hasilnya sedikit  Pemetikan dengan mesin, hasilnya banyak tetapi menimbulkan kerugian : 1. menghasilkan kedewasaan serat yang tidak seragam 2. batang-batang dan daun-daun akan menodai serat 3. batang-batang dan daun-daun dan kulit yang tercampur akan menurunkan mutu kapas
  • 13. Komposisi kapas mentah Teknologi dan Rekayasa Susunan Persen terhadap berat kering Selulosa Pektat Protein Lilin Debu Pigmen dan zat lain 94 1,2 1,3 0,6 1,2 1,7
  • 15.  Ginning adalah proses pemisahan serat kapas dari bijinya  Meliputi proses pengeringan, pembersihan kapas berbiji, pemisahan serat dari biji dan pembersihan serat  Bijinya dapat diperas untuk diambil minyaknya  Ampasnya untuk makanan ternak atau untuk pupuk
  • 16. Perbandingan Mesin Ginning Jenis Gergaji Jenis Rol • Produksi besar • Serat mudah rusak karena terpotong gergaji • Baik untuk serat sedang dan pendek • Produksi kira-kira sepersepuluh dari mesin jenis gergaji • Serat tidak rusak • Baik untuk serat panjang dan sangat pendek
  • 18. Sifat kimia serat kapas  Tahan terhadap penyimpanan, pengolahan dan pemakaian yang normal  Kekuatan menurun oleh zat pengoksidasi karena terjadi oksi selulosa, biasanya dalam pemutihan berlebihan, penyinaran dalam keadaan lembab atau pemanasan yang lama pada suhu di atas 140°C  Kekuatan menurun oleh zat penghidrolisa. Asam- asam dapat menyebabkan tejadinya hidro-selulosa  Alkali berpengaruh sedikit terhadap kapas, kecuali alkali kuat dengan konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan penggelembungan serat, misalnya dalam proses merserisasi  Kapas mudah diserang jamur dan bakteri, terutama dalam keadaan lembab dan pada suhu hangat
  • 19. Mutu kapas Mutu kapas Amerika dipengaruhi oleh :  Grade  Panjang stapel  Karakter 1. Grade ditentukan oleh : warna, kotoran, persiapan 2. Panjang stapel berhubungan dengan kehalusan dan kekuatan serat 3. Karakter a. Kehalusan dan kedewasaan serat b. Kekuatan serat c. Kerataan panjang serat d. Sifat gesekan
  • 20. Penggunaan  Pakaian dalam bentuk grey maupun sudah diputihkan, dicelup atau dicap  Kapas  Handuk  Dikenalmenjadi nama nama kain dari serat kapas seperti kain blacu, kain putih (kaci)kain poplin, kain berkolin, kain voile dll.
  • 22. SERAT KAPOK  Adalah serat biji dari buah pohon kapok  Termasuk famili Bombacene  Pohon kapok dapat mencapai tinggi 15-17m dengan diameter batang 60-70m  Pohon kapok berbunga sampai panen pada musim kamarau  Berbunga pertengahan Mei  Panen September, Oktober, Nopember
  • 23. Pemetikan Serat Kapok  Dilakukan setelah kapok masak yaitu apabila buah telah berubah dari hijau  Untuk panenan yang baik tidak perlu menunggu kapok pecah, dipetik setelah masak  Pemetikan dilakukan menggunakan galah dengan pisau pengait di ujungnya
  • 24. Sifat-Sifat Kapok  Warna serat kapok kekuning-kuningan dan mengkilap  Karena dinding serat kapok sangat tipis maka serat sangat lembut, licin, getas dan tidak elastis sehingga sukar untuk dipintal  Karena berat jenis zat serat sangat kecil serat kapok mudah mengambang  Sifat lain yang penting dari serat kapok adalah sifat melenting yang baik, transparan, tidak higroskopis, menyerap suara, mudah sekali terbakar, anti septik atau tahan hama dan bersifat menghambat panas yang jelek
  • 25. Bentuk Serat Kapok  Panjang : 0,75 – 3 cm  Diameter : 30 - 36 mikron  Penampang lintang : bulat atau lonjong, lumen yang lebar dan dinding yang sangat tipis, pada lumen ada gelembung udara  Penampang membujur : seperti silinder meruncing ke arah ujung dan mempunyai pilinan seperti serat kapasn
  • 26. Komposisi KAPOK Teknologi dan Rekayasa Susunan Persen terhadap berat kering Selulosa Lignin Pentosan (hemi- selulosa) ±64 ±13 ±23
  • 27. Penggunaan Serat Kapok  Pengisi pelampung penyelamat  Pengisi kasur dan bantal  Isolasi suara dan isolasi listrik
  • 29. Serat Jute  Berasal dari tanaman tanaman Corchorus Capsularis dan Corchorus Olitorius  Tanaman jute mempunyai batang kecil, tinggi dan lurus  Penggunaan serat : pembungkus, karung, pelapis permadani, isolasi listrik, tali temali, bahan atap dll
  • 30. Penuaian Jute 1. Penuaian tingkat pertama penuaian saat berbunga, menghasilkan serat yang halus, warnanya lebih muda, tetapi hasilnya sedikit 2. Penuaian tingkat kedua penuaian pada saat mulai berbuah, paling baik hasilnya 3. Penuaian tingkat ketiga penuaian saat buah telah masak, hasilnya lebih banyak tetapi seratnya kasar dan warnanya lebih tua
  • 31. Pembusukan dan Pemisahan Serat Jute  Merendam batang jute di dalam air yang diam atau mengalir perlahan selama 10-20 hari  Suhu perendaman tidak boleh kurang dari 27° airnya bersih dan tidak mengandung logam  Apabila pembusukan sudah berakhir, serat dapat dipisahkan dari batang dengan tangan  Dicuci berulang-ulang dengan air bersih  Selanjutnya dikeringkan di tempat yang teduh
  • 32. Sifat-sifat serat jute  Lebih peka terhadap alkali dan asam daripada selulosa murni  Peka terhadap sinar matahari, warna putih berubah kuning dan kekuatan berkurang bila penyinaran lama  Sukar dikelantang, tetapi dapat dicelup segala warna  Kekuatan dan kilau sedang  Mulur saat putus rendah yaitu 1,7%  Serat kasar  Sifat higroskopis tinggi  Tahan terhadap perusakan mikroorganisme
  • 33. Penggunaan serat jute  Sebagai pembungkus dan karung  Pelapis permadani  Isolasi listrik  Tali temali  Bahan atap dan sebagainya
  • 35.  Serat rosela diambil dari tanaman Hibiscus Sabdariva, terutama ditanam di Indonesia ( Jawa Tengah dan Jawa Timur )  Ditanam juga di India, Bangladesh, Sailan, Filipina dan Hindia Barat
  • 36. Serat Rosela  Batang dan daun berwarna hijau tua sampai kemerahan  Bunga putih, krem, sampai kuning  Pada suhu yang sesuai, panen 2x tiap tahun  Pembusukan serat dan pencucian seperti jute  Warna serat krem sampai putih perak, berkilau dan kekuatan cukup  Kekuatan sedikit lebih rendah dari jute  Penggunaan untuk karung pembungkus gula dan beras
  • 38. Serat Flax  Diambl dari batang Linum Ustiatissimum  Benang dan kainnya dikenal dengan nama linen  Penuaian : 1. Pada saat tanaman muali berbunga dan batang masih hijau (green ripe) 2. Pada saat timbul buah, bagian bawah batang sudah berubah menjadi kuning (yellow ripe) 3. Pada saat buah telah masak dan batang telah berubah menjadi coklat kekuning- kuningan
  • 39. Pembusukan serat flax  Dengan embun flax ditebarkan di atas tanah atau rumput dan dibiarkan kena pengaruh embun, udara dan sinar matahari sehingga getah yang melapisi serat jadi larut, lamanya pembusukan 2-3 minggu  Dengan air flax direndam di sungai atau kolam atau di dalam bak dengan air mengalir perlahan-lahan dengan suhu yang tidak terlalu dingin. sering dilakukan 2 tingkat, dimana setelah direndam sampai setengah busuk lalu dikeringkan pada sinar matahari. Setelah beberapa bulan kemudian direndam kembali sampai busuk
  • 40. Pemisahan Serat Flax  Bundel serat dilepaskan dengan jalan memisahkan kulit batang dari kayunya yaitu dengan jalan melewatkan flax melalui rol beralur sehingga bagian kayu akan terpotong dan kemudian dipisahkan dengan jalan memukul-mukul dengan batang pemukul, proses ini disebut scutching, setelah itu serat disisir dengan sisir kayu atau sisir baja untuk melembutkan serat dan memisahkan serat- serat pendek.
  • 41. Komposisi Serat Flax Susunan Presentase terhadap berat kering Selulosa Hemi Selulosa Pektin Lignin Malam (lignin) Zat-zat yang larut dalam air 75 15 2,5 2,0 1,5 4,0
  • 42. Sifat-sifat serat Flax  Kurang tahan terhadap asam dan basa  Pengelantangan yang kuat mengakibatkan berkurangnya berat serat  Lebih kuat dari serat alam lain  Kurang elastis dan kurang lemas  MR mencapai 80%  Terasa dingin  Permukaan lebih halus  Sukar dicelup  Adanya lilin menyebabkan kilau baik dan lebih supel  Kadar lilin sedikit serat menjadi kasar dan getas  Bila terlalu banyak lilin serat sukar dipintal
  • 43. Penggunaan Serat Flax  Bahan pakaian  Tekstil rumah tangga dengan mutu baik  Benang jahit  Jala  pipa pemadam kebakaran
  • 45.
  • 46. Serat Rami  Dari tanaman Bochmerianivea  Penghasil utama Cina, Taiwan, Filipina, Jepang dan Amerika Serikat
  • 47. Komposisi Serat Rami Susunan Persentase terhadap berat kering Selulosa Pektin Lignin Lilin, lemak Zat-zat ang larut dalam air 75 16 2 0,3 6
  • 48. Pemisahan Serat  Kulit batang dipecah dengan memukul-mukul batang  Serat dipisahkan dengan jalan dikerok  Menghilangkan getah, lilin dan pektin dengan larutan kaustik-soda mendidih ( disebut decortication )
  • 49. Sifat Serat Rami  Warna sangat putih, berkilau dan tidak berubah karena sinar matahari  Tahan terhadap bakteri dan jamur  Kekuatan rata-rata 6-7 gram per denier  Mulur rata-rata 3-4 %  Kekuatan lebih kuat dari serat alam lainnya  Sangat higroskopis dan cepat kering seperti flax  Mudah dicuci  Tidak mengkerut  Dipergunakan untuk jala, kanvas, tali temali
  • 50. Penggunaan Serat rami  Jala, kanvas, tali temali
  • 52. Serat Henep  Penghasil utama Rusia, Italia dan Yugoslavia  Pemisahan serat sama dengan flax  Warna serat yang baik sangat muda dan berkilau, umumnya berwarna abu-abu pucat kekuning-kuningan, kehijauan, kecoklatan tergantung dari proses pemisahan serat  Kekuatan dan mulur hampir sama dengan flax  Penggunaan terutama untuk tali temali, kanvas dan karung
  • 54. Serat Sunn  Penghasil utama India  Pemisahan serat seperti jute  Warna sangat muda dan berkilau  Kekuatan baik tapi lebih rendah dari henep  Cukup tahan terhadap jamur dan mikroorganisme  Penggunaan untuk tali temali, jala, kertas, dan karung
  • 56. Serat Kenaf  Penghasil utama adalah India dan Pakistan  Pemisahan serat seperti jute  Warna sangat muda dan berkilau seperti jute  Dipergunakan untuk tali temali, karung dan kanvas
  • 58. Serat Sisal  Penghasil utama adalah Tanganyika, Kenya, Brazilia, Haiti, Mozambik, Angola  Pemisahan serat dengan decortication seperti rami, setelah dipisahkan dicuci untuk menghilangkan kotoran dan dikeringkan di bawah sinar matahari  Sifat : warna putih dan berkilau, serat kaku, kekuatan sangat baik, tahan terhadap air laut  Penggunaan : terutama untuk tali temali
  • 60. Serat Abaka  Termasuk keluarga pisang  Disebut Manila henep karena berasal dari Filipina  Pemisahan serat dilakukan dengan tangan atau dengan decortication seperti pada rami  Warna kuning gading, krem, coklat muda, coklat tua tergantung letak pelepah daun pada batang  Kekuatan tinggi dan tahan tekukan  Tahan terhadap air laut  Sifat mengambang baik  Penggunaan terutama untuk tali temali
  • 62. Serat Henequen  Bentuk tanaman seperti sisal  Penghasil utama Meksiko dan Cuba  Cara pembiakan, penanaman dan penuaian seperti sisal  Penggunaan terutama untuk tali temali
  • 64. Serat Wol  Berasal dari bulu-bulu atau rambut dari binatang biri- biri atau domba  Serat wol dibagi 3 : 1. wol halus 2. wol sedang 3. wol kasar atau wol permadani  Pemisahan serat wol 1. perendaman 2. penghilangan kotoran 3. pelunakan akar 4. pencabutan 5. pemasakan
  • 65. Penggunaan dan Pemakaian Serat Wol  Bahan pakaian pria, wanita, dan anak-anak  Untuk alat-alat rumah tangga seperti karpet, kursi, tirai, selimut  Keperluan industri seperti piano, isolasi sumbu lampu
  • 67. Serat Mohair  Berasal dari kambing Angora dari Asia Kecil  Pencukuran 2 kali setahun  Penghasil utama Amerika Serikat dan Turki  Warna serat kecoklatan,setelah dimasak putih berkilau seperti sutera shg mudah dicelup dengan warna cerah  Permukaan serat licin shg susah dipintal  Sifat fisika dan kimia hampir sama dg wol  Pemakaian : kain rajut, kain berbulu, kain penutup kursi, permadani
  • 69. Serat Kasmer  Diperoleh dari rambut kambing Kasmer yg terdapat di daerah pegunungan Asia dan asia Kecil sampai Himalaya  Mempunyai rambut atau bulu yang lurus  Rambut terlepas sendiri satu kali setahun  Penghasil utama Cina, Mongolia, dan Iran  Sisik lebih jelas daripada mohair tapi tidak sejelas wol  Tidak mempunyai medula  Apabila mempunyai pigmen warna biasanya baur dan bergaris-garis
  • 71. Serat Unta  Diperoleh dari rambut unta  Sisik pada rambut unta hampir tidak kelihatan karena adanya pigmen warna pada lapisan kutikula  Serat berwarna coklat kemerah-merahan muda  Medula terputus-putus  Kehalusan dan kekuatan hampir sama dengan wol dan mohair  Penggunaan terutama untuk pakaian pria bermutu tinggi
  • 73.
  • 74. Serat Llama  Didapat dari binatang yang juga termasuk keluarga unta di pegunungan Andes  Sisik tidak terlihat jelas  Sebagian besar mempunyai medula meskipun serat yang halus  Warna bervariasi dari putih sampai hitam, umumnya coklat
  • 76. Serat alpaka  Hampir sama dengan Llama, hanya lebih kecil dan mempunyai bulu lebih seragam  Medula fragmental  Warna bervariasi  Untuk kehalusan yang sama kekuatan hampir sama dengan wol
  • 78. Serat Vikuna  Diperoleh dari jenis llama yang paling kecil  Terdapat di daerah pegunungan Andes  Hampir sama dengan alpaka  Serat yang halus tidak mempunyai medula, serat yang kasar mempunyai medula terputus- putus  Kekuatan kira-kira sama dengan kasmer
  • 80. Serat Kelinci Angora  Penghasil utama Perancis, Cekoslowakia dan Jepang  Pencukuran empat kali setahun  Serat mempunyai medula yang susunannya seperti tangga  Penggunaan untuk topi, kain rajut dan sebagai dengan wol atau nylon
  • 81. Serat Sutera  Adalah serat berbentuk filamen yanng diperoleh dari sejenis serangga yang Lepidoptera  Serat dihasilkan oleh larva ulat sutera sewaktu membentuk kepompong  Jenis utama : Bombyx Mori  Sutera Liar: 1. Sutera Tusah 2. Sutera Anaphe
  • 82. Pengulungan Sutera  Kepompong dimasak dalam air panas untuk melunakkan serisin  Kemudian disikat untuk mencari ujung filamen  8-20 helai benang filamen dirangkap menjadi satu benang dan diberi gintiran sedikit  Dikenal 2 macam penggulungan sutera : 1. Cara Chambon atau cara Perancis 2. Cara Tavell atau cara Italia
  • 85. Serat Asbes  Berasal dari kata “asbestos” yang berarti tidak dapat dibakar  Serat asbes berasal dari batu karang yang dinamakan “peridotite” tersusun dari besi, magnesium dan silikat.  Asbes ada 2 golongan : 1. Asbes amphibole 2. Asbes serpentine
  • 86. Pengambilan Asbes  Pengambilan batu asbes dengan penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah.  Bongkah-bongkah yang mengandung serat digiling  Penggilingan 2 cara : cara basah atau cara kering 1. pemecahan batu dengan mesin pemukul 2. pengeringan dalam dapur dg suhu 90-540°C 3. pemisahan serat asbes dengan aliran udara/aliran air ( serat dihisap) 4. penyaringan serat aasbes 5. pengepakan
  • 87. Sifat-sifat Serat Asbes Sifat Fisika  Kekuatan dan mulur bervariasi tergantung dari jenis cara penambangan dan pengambilan serat batunya  Mulur sangat rendah 1-3%  Sedikit menyerap air  Sangat tahan terhadap panas dan api
  • 88. Sifat Kimia  Tahan terhadap asam  Pada suhu mendidih asam Khlorida merusak asbes lebih kuat
  • 89. Penggunaan Serat Asbes  Dapat dibuat kain  Bahan campuran atap  Pembungkus  Papan asbes  Semen asbes  Bahan penahan panas dan api  Pelapis rem dan kopling