SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
BAB 4 
IKATAN KIMIA 
4.1Peranan Elektron pada 
Pembentukan Ikatan Kimia 
4.2 Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen) 
4.3 Ikatan Kovalen 
4.4 Polarisasi Ikatan Kovalen 
4.5Perbandingan Sifat Senyawa Ion 
dengan Senyawa Kovalen 
4.6Pengecualian dan Kegagalan 
Aturan Oktet 
4.7Menggambar Struktur Lewis 
4.8Ikatan Logam
Aturan Oktet 
Aturan oktet adalah kecenderungan unsur-unsur menjadikan 
konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia. 
Contoh: 
Reaksi natrium dengan klorin membentuk natrium klorida. Perhatikan 
konfigurasi elektron natrium, neon, klorin, dan argon berikut ini. 
10Ne: 2 8 
11Na: 2 8 1 dg melepas 1 elektron akan menyerupai neon 
17Cl: 2 8 7 dg menyerap 1 elektron akan menyerupai argon 
18Ar: 2 8 8
Dibandingkan dengan konfigurasi gas mulia 
terdekat (yaitu neon), natrium kelebihan 1 
elektron. 
Sebaliknya, klorin kekurangan 1 elektron. 
Ketika natrium direaksikan dengan klorin, 
maka 1 elektron berpindah dari atom 
natrium ke atom klorin.
Lambang Lewis 
Lambang Lewis adalah lambang atom disertai elektron 
valensinya. Lambang Lewis untuk unsur-unsur periode kedua 
dan ketiga sebagai berikut.
Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen) 
Ikatan ion adalah gaya tarik-menarik listrik antara ion yang 
berbeda muatan. 
Contoh: 
+ – 
Natrium klorida (NaCl) terdiri atas ion Na dan Cl . Ion-ion 
tersebut dikukuhkan oleh gaya tarik-menarik listrik sesuai 
dengan hukum Coulomb.
Ikatan ion hanya dapat terjadi jika unsur-unsur 
yang direaksikan mempunyai perbedaan daya 
tarik elektron (keelektronegatifan) yang cukup.
Rumus Kimia Senyawa Ion 
Mengapa rumus kimia natrium klorida adalah 
NaCl (Na : Cl = 1 : 1)? 
Sesuai aturan oktet, atom natrum akan melepas 1 
elektron, sedangkan atom klorin akan menyerap 1 
elektron. 
Rumus kimia NaCl adalah rumus empiris, 
menyatakan bahwa perbandingan
Sesuai aturan oktet, maka rumus empiris senyawa ion 
dari suatu pasangan logam-nonlogam dapat diramalkan. 
Karena jumlah elektron yang dilepas unsur logam sama 
dengan yang diserap unsur nonlogam.
Contoh Soal 
Rumus elektron (rumus Lewis) dan rumus empiris senyawa Mg 
(Z = 12) + Cl (Z = 17). 
Mg (Z = 12) dan Cl (Z = 17) mempunyai konfigurasi elektron 
sebagai berikut. 
Mg : 2 8 2 
Cl : 2 8 7 
Untuk mencapai konfigurasi oktet, Mg harus melepas 2 
elektron, sedangkan Cl menyerap 1 elektron. Atom Mg 
berubah menjadi 2+ 
ion Mg , sedangkan atom Cl menjadi ion Cl . 
Mg (2 8 2) Mg + (2 8) + 2e (x1) 
Cl (2 8 7) + e Cl (2 8 8) (x2) 
Jadi, rumus empiris senyawa adalah MgCl2. 
- 
2+ 
-
Ikatan Kovalen 
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk karena 
penggunaan bersama pasangan elektron. 
Contoh: 
Inti-inti atom H 
+ + 
Elektron ditarik bersama oleh kedua inti 
Ikatan kovalen dalam molekul hidrogen
Rumus Kimia Senyawa Kovalen Biner 
Contoh: 
Ikatan antara H dan O dalam H2O. 
Konfigurasi elektron H dan O adalah: 
H : 1 (memerlukan 1 elektron) 
O : 2 6 (memerlukan 2 elektron) 
Atom O memasangkan 2 elektron, sedangkan atom H memasangkan 
1 elektron. Untuk menyamakan jumlah elektron, atom H harus dikali 
dua, sedangkan atom O dikali satu, sehingga rumus molekul 
senyawa adalah H2O. Pembentukan ikatan dalam H2O.
Rumus Struktur atau Struktur Lewis 
Senyawa Kovalen 
Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul 
dinyatakan dengan rumus bangun atau rumus struktur. 
Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis dengan mengganti 
setiap pasangan elektron ikatan dengan sepotong garis. 
Contoh:
Ikatan Kovalen Rangkap dan Rangkap Tiga 
Ikatan tunggal: ikatan yang menggunakan sepasang elektron. 
Ikatan rangkap: ikatan yang menggunakan dua pasang elektron. 
Contohnya ikatan rangkap dalam molekul CO2 
Ikatan rangkap tiga: ikatan yang menggunakan tiga pasang 
elektron. 
Contohnya ikatan rangkap tiga dalam molekul N2
Ikatan Kovalen Koordinat 
Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan kovalen dimana 
pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari satu 
atom saja. 
Contoh: 
Ikatan kovalen koordinat dalam ion NH4 
+
Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar 
Kedudukan pasangan elektron milik bersama pada ikatan 
kovalen tidak selalu simetris terhadap kedua atom yang 
berikatan. 
Pasangan elektron akan lebih dekat ke arah atom yang 
mempunyai keelektronegatifan lebih besar. Hal ini 
mengakibatkan polarisasi atau pengutuban ikatan.
Dalam molekul H2 tersebut, muatan negatif 
(elektron) tersebar secara homogen. 
Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen nonpolar. 
Cl mempunyai daya tarik elektron lebih besar 
daripada H. 
Akibatnya, pada HCl terjadi polarisasi. 
Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen polar.
Molekul Polar dan Nonpolar 
Memeriksa kepolaran dari suatu molekul poliatom dapat 
dilakukan dengan menggambarkan ikatan polar sebagai suatu 
vektor yang arahnya dari atom yang bermuatan positif ke atom 
yang bermuatan negatif. 
 Jika resultan vektor-vektor sama dengan nol, berarti molekul 
bersifat nonpolar. 
 Jika resultan vektor-vektor tidak sama dengan nol, berarti 
molekul itu bersifat polar.
Menunjukkan Kepolaran 
Cucuran air (zat polar) dibelokkan ke arah batang 
bermuatan listrik (kiri), sedangkan cucuran CCl4 (zat 
nonpolar) tidak dipengaruhi oleh medan listrik (kanan)
Momen Dipol 
Momen (μ), yaitu hasil kali antara selisih muatan (Q) dengan 
jarak (r) antara pusat muatan positif dengan pusat muatan 
negatif. 
μ = Q x r 
Satuan momen dipol adalah debye (D), di mana 1 D = 3,33 x 
10 -30 
C m. semakin polar suatu zat, semakin besar momen 
dipolnya.
Perbandingan Sifat Senyawa Ion dengan 
Senyawa Kovalen 
Sifat Senyawa Ion Senyawa 
Kovalen 
Titik didih 
Daya hantar listrik 
lelehan 
Kelarutan dalam air 
(pelarut polar) 
Kelarutan dalam 
pelarut nonpolar 
tinggi 
menghantar 
umumnya larut 
umumnya tidak 
larut 
rendah 
tidak menghantar 
umumnya tidak 
larut 
umumnya larut
Pengecualian Aturan Oktet 
a. Senyawa yang Tidak Mencapai Aturan Oktet 
Senyawa kovalen biner sederhana dari berilium (Be), boron 
(B), dan alumunium (Al), yaitu unsur-unsur yang elektron 
valensinya kurang dari 4, tidak mencapai oktet. Contohnya 
adalah BeCl2, BCl3, dan AlBr3.
b. Senyawa dengan Jumlah Elektron Valensi Ganjil 
Senyawa yang memiliki 
jumlah elektron valensi ganjil 
tidak mungkin memenuhi 
aturan oktet. Contohnya NO2. 
c. Senyawa dengan Oktet Berkembang 
Unsur-unsur dari periode 3 atau lebih dapat membentuk 
senyawa yang melampaui aturan oktet. Beberapa contoh 
adalah PCl5, SF6, CIF3, IF7, dan SbCl5.
Kegagalan Aturan Oktet 
Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia 
senyawa unsur transisi maupun postransisi. 
Atom Sn mempunyai 4 elektron valensi, tetapi 
senyawanya banyak yang terbentuk dengan 
melepas 2 elektron. 
Bi yang mempunyai 5 elektron valensi, tetapi 
senyawanya banyak yang terbentuk dengan 
melepas 1 atau 3 elektron.
Ikatan Logam 
Struktur logam dapat dibayangkan sebagai ion-ion positif 
yang dibungkus oleh awan atau lautan elektron valensi. 
Ion positif 
Lautan elektron

More Related Content

What's hot

Penggolongan kristal
Penggolongan kristalPenggolongan kristal
Penggolongan kristalIda Farida Ch
 
Dampak industri terhadap lingkungan
Dampak industri terhadap lingkunganDampak industri terhadap lingkungan
Dampak industri terhadap lingkunganHaelis Muslimah
 
Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir ppt
Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir pptReaksi Inti dan Teknologi Nuklir ppt
Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir pptIlham Adiyaksa
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumkeynahkhun
 
Ipa9 kd3-pewarisan sifat pada makhluk hidup
Ipa9 kd3-pewarisan sifat pada makhluk hidupIpa9 kd3-pewarisan sifat pada makhluk hidup
Ipa9 kd3-pewarisan sifat pada makhluk hidupSMPK Stella Maris
 
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"ririyapgmib
 
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
Ancaman Terhadap Integrasi NasionalAncaman Terhadap Integrasi Nasional
Ancaman Terhadap Integrasi NasionalEkinanda Anggita
 
Bab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentumBab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentumFauzan Ghifari
 
Laporan ekologi dan lingkungan
Laporan ekologi dan lingkunganLaporan ekologi dan lingkungan
Laporan ekologi dan lingkunganRicky Ramadhan
 
Presentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom LengkapPresentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom LengkapKevin Suryo
 
MATERI Sistem gerak KELAS X SMA
MATERI Sistem gerak KELAS X SMAMATERI Sistem gerak KELAS X SMA
MATERI Sistem gerak KELAS X SMAZona Bebas
 
Keseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkunganKeseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkunganNadhi Ashter
 
Makalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiMakalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiAnnis Kenny
 
Mekanisme Evolusi.pptx
Mekanisme Evolusi.pptxMekanisme Evolusi.pptx
Mekanisme Evolusi.pptxRaihan Arthur
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impulsRamipratama
 

What's hot (20)

Penggolongan kristal
Penggolongan kristalPenggolongan kristal
Penggolongan kristal
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Dampak industri terhadap lingkungan
Dampak industri terhadap lingkunganDampak industri terhadap lingkungan
Dampak industri terhadap lingkungan
 
Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir ppt
Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir pptReaksi Inti dan Teknologi Nuklir ppt
Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir ppt
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Ipa9 kd3-pewarisan sifat pada makhluk hidup
Ipa9 kd3-pewarisan sifat pada makhluk hidupIpa9 kd3-pewarisan sifat pada makhluk hidup
Ipa9 kd3-pewarisan sifat pada makhluk hidup
 
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
 
Kinematika Fisika
Kinematika FisikaKinematika Fisika
Kinematika Fisika
 
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
Ancaman Terhadap Integrasi NasionalAncaman Terhadap Integrasi Nasional
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
 
Bab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentumBab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentum
 
Laporan ekologi dan lingkungan
Laporan ekologi dan lingkunganLaporan ekologi dan lingkungan
Laporan ekologi dan lingkungan
 
Presentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom LengkapPresentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom Lengkap
 
MATERI Sistem gerak KELAS X SMA
MATERI Sistem gerak KELAS X SMAMATERI Sistem gerak KELAS X SMA
MATERI Sistem gerak KELAS X SMA
 
Keseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkunganKeseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkungan
 
Makalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiMakalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksi
 
Hukum Gauss
Hukum Gauss Hukum Gauss
Hukum Gauss
 
Mekanisme Evolusi.pptx
Mekanisme Evolusi.pptxMekanisme Evolusi.pptx
Mekanisme Evolusi.pptx
 
Rangkuman rumus kelas 9
Rangkuman rumus kelas 9Rangkuman rumus kelas 9
Rangkuman rumus kelas 9
 
Medan Magnet
Medan MagnetMedan Magnet
Medan Magnet
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
 

Viewers also liked

Soal ulangan kimia kelas x semester 2 tahun 2014 sma unggul pijay
Soal ulangan kimia kelas x semester 2  tahun 2014 sma unggul pijaySoal ulangan kimia kelas x semester 2  tahun 2014 sma unggul pijay
Soal ulangan kimia kelas x semester 2 tahun 2014 sma unggul pijayZainal Abidin
 
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregarMateri ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregarSiregar Sri Handayani
 
Jadual berkala unsur
Jadual berkala unsurJadual berkala unsur
Jadual berkala unsurCikgu Marzuqi
 
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013imamhidayat21
 
Kimia Kelas 11 Budi Utami
Kimia Kelas 11 Budi UtamiKimia Kelas 11 Budi Utami
Kimia Kelas 11 Budi UtamiSiti Nur Aini
 

Viewers also liked (8)

Kimia semester 2 kelas x
Kimia semester 2 kelas xKimia semester 2 kelas x
Kimia semester 2 kelas x
 
Ppt tgs 2 media pak zai
Ppt tgs 2 media pak zaiPpt tgs 2 media pak zai
Ppt tgs 2 media pak zai
 
Soal ulangan kimia kelas x semester 2 tahun 2014 sma unggul pijay
Soal ulangan kimia kelas x semester 2  tahun 2014 sma unggul pijaySoal ulangan kimia kelas x semester 2  tahun 2014 sma unggul pijay
Soal ulangan kimia kelas x semester 2 tahun 2014 sma unggul pijay
 
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregarMateri ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
 
Materi Ikatan Kimia
Materi Ikatan KimiaMateri Ikatan Kimia
Materi Ikatan Kimia
 
Jadual berkala unsur
Jadual berkala unsurJadual berkala unsur
Jadual berkala unsur
 
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
 
Kimia Kelas 11 Budi Utami
Kimia Kelas 11 Budi UtamiKimia Kelas 11 Budi Utami
Kimia Kelas 11 Budi Utami
 

Similar to Bab4 ikatan kimia | Kimia X

ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimiamfebri26
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimiamfebri26
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1blvck
 
Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfCHakun1999
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptDewiMarhelly3
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptDiyas16
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptSurtini5
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptangga678964
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptRizaUmmami3
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnajaZidniAzizati1
 
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptxKimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptxArdiansahArdiansah6
 
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxIKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxMindaYula
 

Similar to Bab4 ikatan kimia | Kimia X (20)

ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas xIkatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas x
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdf
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptxKimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
 
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptx
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptxBab 3 - Ikatan Kimia.pptx
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptx
 
Ppt ikatan kimia
Ppt ikatan kimiaPpt ikatan kimia
Ppt ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxIKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
 
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptx
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptxBab 3 - Ikatan Kimia.pptx
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptx
 

More from Bayu Ariantika Irsan

More from Bayu Ariantika Irsan (20)

Bab 1 Kelas XII Seni Budaya
Bab 1 Kelas XII Seni BudayaBab 1 Kelas XII Seni Budaya
Bab 1 Kelas XII Seni Budaya
 
Bab 3 Kelas XI Seni Budaya
Bab 3 Kelas XI Seni BudayaBab 3 Kelas XI Seni Budaya
Bab 3 Kelas XI Seni Budaya
 
Bab 2 Kelas XI Seni Budaya
Bab 2 Kelas XI Seni BudayaBab 2 Kelas XI Seni Budaya
Bab 2 Kelas XI Seni Budaya
 
Bab VIII Kelas XI Seni Budaya
Bab VIII Kelas XI Seni BudayaBab VIII Kelas XI Seni Budaya
Bab VIII Kelas XI Seni Budaya
 
Bab VII Kelas XI Seni Budaya
Bab VII Kelas XI Seni BudayaBab VII Kelas XI Seni Budaya
Bab VII Kelas XI Seni Budaya
 
Bab VI Kelas XI Seni Budaya
Bab VI Kelas XI Seni BudayaBab VI Kelas XI Seni Budaya
Bab VI Kelas XI Seni Budaya
 
Bab V Kelas XI Seni Budaya
Bab V Kelas XI Seni BudayaBab V Kelas XI Seni Budaya
Bab V Kelas XI Seni Budaya
 
Bab IV Kelas XI Seni Budaya
Bab IV Kelas XI Seni BudayaBab IV Kelas XI Seni Budaya
Bab IV Kelas XI Seni Budaya
 
Bab III Kelas XI Seni Budaya
Bab III Kelas XI Seni BudayaBab III Kelas XI Seni Budaya
Bab III Kelas XI Seni Budaya
 
Bab II Kelas XI Seni Budaya
Bab II Kelas XI Seni BudayaBab II Kelas XI Seni Budaya
Bab II Kelas XI Seni Budaya
 
Bab I Kelas XI Seni Budaya
Bab I Kelas XI Seni BudayaBab I Kelas XI Seni Budaya
Bab I Kelas XI Seni Budaya
 
Bab 16 Kelas X Seni Budaya
Bab 16 Kelas X Seni BudayaBab 16 Kelas X Seni Budaya
Bab 16 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 15 Kelas X Seni Budaya
Bab 15 Kelas X Seni BudayaBab 15 Kelas X Seni Budaya
Bab 15 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 14 Kelas X Seni Budaya
Bab 14 Kelas X Seni BudayaBab 14 Kelas X Seni Budaya
Bab 14 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 13 Kelas X Seni Budaya
Bab 13 Kelas X Seni BudayaBab 13 Kelas X Seni Budaya
Bab 13 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 12 Kelas X Seni Budaya
Bab 12 Kelas X Seni BudayaBab 12 Kelas X Seni Budaya
Bab 12 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 11 Kelas X Seni Budaya
Bab 11 Kelas X Seni BudayaBab 11 Kelas X Seni Budaya
Bab 11 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 10 Kelas X Seni Budaya
Bab 10 Kelas X Seni BudayaBab 10 Kelas X Seni Budaya
Bab 10 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 9 Kelas X Seni Budaya
Bab 9 Kelas X Seni BudayaBab 9 Kelas X Seni Budaya
Bab 9 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 8 Kelas X Seni Budaya
Bab 8 Kelas X Seni BudayaBab 8 Kelas X Seni Budaya
Bab 8 Kelas X Seni Budaya
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

Bab4 ikatan kimia | Kimia X

  • 1. BAB 4 IKATAN KIMIA 4.1Peranan Elektron pada Pembentukan Ikatan Kimia 4.2 Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen) 4.3 Ikatan Kovalen 4.4 Polarisasi Ikatan Kovalen 4.5Perbandingan Sifat Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen 4.6Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet 4.7Menggambar Struktur Lewis 4.8Ikatan Logam
  • 2. Aturan Oktet Aturan oktet adalah kecenderungan unsur-unsur menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia. Contoh: Reaksi natrium dengan klorin membentuk natrium klorida. Perhatikan konfigurasi elektron natrium, neon, klorin, dan argon berikut ini. 10Ne: 2 8 11Na: 2 8 1 dg melepas 1 elektron akan menyerupai neon 17Cl: 2 8 7 dg menyerap 1 elektron akan menyerupai argon 18Ar: 2 8 8
  • 3. Dibandingkan dengan konfigurasi gas mulia terdekat (yaitu neon), natrium kelebihan 1 elektron. Sebaliknya, klorin kekurangan 1 elektron. Ketika natrium direaksikan dengan klorin, maka 1 elektron berpindah dari atom natrium ke atom klorin.
  • 4. Lambang Lewis Lambang Lewis adalah lambang atom disertai elektron valensinya. Lambang Lewis untuk unsur-unsur periode kedua dan ketiga sebagai berikut.
  • 5. Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen) Ikatan ion adalah gaya tarik-menarik listrik antara ion yang berbeda muatan. Contoh: + – Natrium klorida (NaCl) terdiri atas ion Na dan Cl . Ion-ion tersebut dikukuhkan oleh gaya tarik-menarik listrik sesuai dengan hukum Coulomb.
  • 6. Ikatan ion hanya dapat terjadi jika unsur-unsur yang direaksikan mempunyai perbedaan daya tarik elektron (keelektronegatifan) yang cukup.
  • 7. Rumus Kimia Senyawa Ion Mengapa rumus kimia natrium klorida adalah NaCl (Na : Cl = 1 : 1)? Sesuai aturan oktet, atom natrum akan melepas 1 elektron, sedangkan atom klorin akan menyerap 1 elektron. Rumus kimia NaCl adalah rumus empiris, menyatakan bahwa perbandingan
  • 8. Sesuai aturan oktet, maka rumus empiris senyawa ion dari suatu pasangan logam-nonlogam dapat diramalkan. Karena jumlah elektron yang dilepas unsur logam sama dengan yang diserap unsur nonlogam.
  • 9. Contoh Soal Rumus elektron (rumus Lewis) dan rumus empiris senyawa Mg (Z = 12) + Cl (Z = 17). Mg (Z = 12) dan Cl (Z = 17) mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut. Mg : 2 8 2 Cl : 2 8 7 Untuk mencapai konfigurasi oktet, Mg harus melepas 2 elektron, sedangkan Cl menyerap 1 elektron. Atom Mg berubah menjadi 2+ ion Mg , sedangkan atom Cl menjadi ion Cl . Mg (2 8 2) Mg + (2 8) + 2e (x1) Cl (2 8 7) + e Cl (2 8 8) (x2) Jadi, rumus empiris senyawa adalah MgCl2. - 2+ -
  • 10. Ikatan Kovalen Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk karena penggunaan bersama pasangan elektron. Contoh: Inti-inti atom H + + Elektron ditarik bersama oleh kedua inti Ikatan kovalen dalam molekul hidrogen
  • 11. Rumus Kimia Senyawa Kovalen Biner Contoh: Ikatan antara H dan O dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan O adalah: H : 1 (memerlukan 1 elektron) O : 2 6 (memerlukan 2 elektron) Atom O memasangkan 2 elektron, sedangkan atom H memasangkan 1 elektron. Untuk menyamakan jumlah elektron, atom H harus dikali dua, sedangkan atom O dikali satu, sehingga rumus molekul senyawa adalah H2O. Pembentukan ikatan dalam H2O.
  • 12. Rumus Struktur atau Struktur Lewis Senyawa Kovalen Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan dengan rumus bangun atau rumus struktur. Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis dengan mengganti setiap pasangan elektron ikatan dengan sepotong garis. Contoh:
  • 13. Ikatan Kovalen Rangkap dan Rangkap Tiga Ikatan tunggal: ikatan yang menggunakan sepasang elektron. Ikatan rangkap: ikatan yang menggunakan dua pasang elektron. Contohnya ikatan rangkap dalam molekul CO2 Ikatan rangkap tiga: ikatan yang menggunakan tiga pasang elektron. Contohnya ikatan rangkap tiga dalam molekul N2
  • 14. Ikatan Kovalen Koordinat Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan kovalen dimana pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari satu atom saja. Contoh: Ikatan kovalen koordinat dalam ion NH4 +
  • 15. Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar Kedudukan pasangan elektron milik bersama pada ikatan kovalen tidak selalu simetris terhadap kedua atom yang berikatan. Pasangan elektron akan lebih dekat ke arah atom yang mempunyai keelektronegatifan lebih besar. Hal ini mengakibatkan polarisasi atau pengutuban ikatan.
  • 16. Dalam molekul H2 tersebut, muatan negatif (elektron) tersebar secara homogen. Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen nonpolar. Cl mempunyai daya tarik elektron lebih besar daripada H. Akibatnya, pada HCl terjadi polarisasi. Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen polar.
  • 17. Molekul Polar dan Nonpolar Memeriksa kepolaran dari suatu molekul poliatom dapat dilakukan dengan menggambarkan ikatan polar sebagai suatu vektor yang arahnya dari atom yang bermuatan positif ke atom yang bermuatan negatif.  Jika resultan vektor-vektor sama dengan nol, berarti molekul bersifat nonpolar.  Jika resultan vektor-vektor tidak sama dengan nol, berarti molekul itu bersifat polar.
  • 18. Menunjukkan Kepolaran Cucuran air (zat polar) dibelokkan ke arah batang bermuatan listrik (kiri), sedangkan cucuran CCl4 (zat nonpolar) tidak dipengaruhi oleh medan listrik (kanan)
  • 19. Momen Dipol Momen (μ), yaitu hasil kali antara selisih muatan (Q) dengan jarak (r) antara pusat muatan positif dengan pusat muatan negatif. μ = Q x r Satuan momen dipol adalah debye (D), di mana 1 D = 3,33 x 10 -30 C m. semakin polar suatu zat, semakin besar momen dipolnya.
  • 20. Perbandingan Sifat Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen Sifat Senyawa Ion Senyawa Kovalen Titik didih Daya hantar listrik lelehan Kelarutan dalam air (pelarut polar) Kelarutan dalam pelarut nonpolar tinggi menghantar umumnya larut umumnya tidak larut rendah tidak menghantar umumnya tidak larut umumnya larut
  • 21. Pengecualian Aturan Oktet a. Senyawa yang Tidak Mencapai Aturan Oktet Senyawa kovalen biner sederhana dari berilium (Be), boron (B), dan alumunium (Al), yaitu unsur-unsur yang elektron valensinya kurang dari 4, tidak mencapai oktet. Contohnya adalah BeCl2, BCl3, dan AlBr3.
  • 22. b. Senyawa dengan Jumlah Elektron Valensi Ganjil Senyawa yang memiliki jumlah elektron valensi ganjil tidak mungkin memenuhi aturan oktet. Contohnya NO2. c. Senyawa dengan Oktet Berkembang Unsur-unsur dari periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa yang melampaui aturan oktet. Beberapa contoh adalah PCl5, SF6, CIF3, IF7, dan SbCl5.
  • 23. Kegagalan Aturan Oktet Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa unsur transisi maupun postransisi. Atom Sn mempunyai 4 elektron valensi, tetapi senyawanya banyak yang terbentuk dengan melepas 2 elektron. Bi yang mempunyai 5 elektron valensi, tetapi senyawanya banyak yang terbentuk dengan melepas 1 atau 3 elektron.
  • 24. Ikatan Logam Struktur logam dapat dibayangkan sebagai ion-ion positif yang dibungkus oleh awan atau lautan elektron valensi. Ion positif Lautan elektron