2. Materi Aturan Oktet dan Lambang Lewis
Ikatan Ion
Ikatan Kovalen
Ikatan Logam
Geometri Molekul
Kepolaran Senyawa
Gaya Tarik Antarmolekul
Sifat Senyawa
3. Di alam
Tidak ditemukan senyawa alami
unsur- unsur gas mulia
Menurut GN Lewis dan Kossel
Kestabilan gas mulia berkaitan dengan
konfigurasi elektron
Gas mulia stabil karena memiliki
konfigurasi elektron penuh
4. Konfigurasi Elektron Gas Mulia
Unsur
Nomor
Atom
Kulit elektron Elektron
valensi
K L M N O P
He 2 2 2
Ne 10 2 8 8
Ar 18 2 8 8 8
Kr 36 2 8 18 8 8
Xe 54 2 8 18 18 8 8
Rn 86 2 8 18 32 18 8 8
Duplet
Oktet
5. Untuk mencapai
kestabilan, unsur
dari golongan
lain cenderung
membentuk
konfigurasi
elektron seperti
gas mulia
Aturan Oktet/ Duplet
Logam
Melepas
Elektron
Non-
logam
Menerima
Elektron
Contoh : Na → Na+ + e-
Cl + e- → Cl-
6. Lambang
Lewis Lambang atom disertai elektron
valensinya
Elektron valensi dinyatakan dengan titik/ tanda
silang
7. Ikatan Kimia
Gaya tarik menarik antara dua atom atau lebih
membentuk molekul atau gabungan ion- ion
sehingga keadaannya menjadi lebih stabil
IKATAN KIMIA
IKATAN ION
IKATAN KOVALEN
TUNGGAL
RANGKAP DUA
RANGKAP TIGA
KOORDINASI
IKATAN LOGAM
8. Ikatan Ion
Terbentuk antara unsur logam dan nonlogam
Gaya tarik menarik antara ion yang
berbeda muatan (Gaya elektrostatik)
Logam
Melepas
Elektron
Membentuk
ion bermuatan
positif (Kation)
Nonlogam
Menerima
Elektron
Membentuk
ion bermuatan
negatif (Anion)
9. 𝟏𝟐𝐌𝐠 : 2 8 2
Melepaskan 2 elektron dari kulit terluar
Menerima 1 elektron dalam kulit terluar
Pembentukan MgCl2
+
Cl
+𝟐[𝐂𝐥−
] 𝐌𝐠𝐂𝐥𝟐
Mg [𝐌𝐠𝟐+
]
Cl Rumus Molekul
Kation
Anion
Mg2+
Cl-
𝟏𝟕𝐂𝐥 : 2 8 7
10. Ikatan Kovalen
Terbentuk antara unsur nonlogam dan
nonlogam
Ikatan yang terbentuk dengan cara
penggunaan pasangan elektron
bersama
11. Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang
digunakan ikatan kovalen terbagi menjadi :
Ikatan
Kovalen
Kovalen Tunggal
Kovalen Rangkap Dua
Kovalen Rangkap Tiga
12. Ikatan Kovalen Tunggal
Membutuhkan 4 elektron untuk mencapai stabil
Pembentukan CH4
H
C
H
H
H
H
Rumus Molekul
C x
x
x
x
H
H
H 𝐂𝐇𝟒
Pasangan Elektron Ikatan (PEI)
Membutuhkan 1 elektron untuk mencapai stabil
𝟏𝐇 : 1 H
𝟔𝐂 : 2 4 x
x C
x
x
Sepasang
elektron bersama
13. Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Dua pasang
elektron bersama
Pembentukan O2
𝐎𝟐
O
O
x
x
x
x
x
x
O
O
x
x
x
x
Rumus Molekul
𝟖𝐎 : 2 6
Membutuhkan 2 elektron untuk mencapai stabil
O
x
x
x
x
x x
Pasangan Elektron Ikatan (PEI) Pasangan Elektron Bebas (PEB)
𝟖𝐎 : 2 6
Membutuhkan 2 elektron untuk mencapai stabil
O
14. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Tiga pasang
elektron bersama
Pembentukan N2
𝐍𝟐
Rumus Molekul
Nx
x
x N
x
x
N
x
x N
𝟕𝐍 : 2 5
Membutuhkan 3 elektron untuk mencapai stabil
N
x
x
x
x
x
𝟕𝐍 : 2 5
Membutuhkan 3 elektron untuk mencapai stabil
N
15. Pengecualian kaidah oktet
Senyawa yang tidak mencapai
aturan oktet
Senyawa dengan jumlah
elektron valensi ganjil
Senyawa dengan oktet
berkembang
Contoh
BeCl2
BCl3
NO2
PCl5
SF6
16. Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen dimana pasangan elektron yang
digunakan bersama berasal dari salah satu atom
saja
Contoh :
NH4
+
NH3.BCl3
SO3
17. 𝟏𝟔𝐒 : 2 8 6
Pembentukan SO3
𝐒𝐎𝟑
S
O
x x
x
x x
x
O
x x
x
x
x x
Ikatan Kovalen Koordinasi
O
x x
x
x
x x S
O
x x
O
x x
x
x x
x
O
x x
x
x
x x
x x
Rumus Molekul
S
x
x
O
x
x
x
x
𝟖𝐎 : 2 6
Membutuhkan 2 elektron untuk mencapai stabil
Membutuhkan 2 elektron untuk mencapai stabil
21. Meramalkan Geometri Molekul
Teori Domain Elektron
Cara meramalkan berdasarkan tolak menolak
elektron- elektron pada kulit luar atom pusat
Prinsip Dasar
• Satu PEI, baik ikatan tunggal, rangkap dua atau tiga,
merupakan satu domain
• Satu PEB merupakan satu domain
• PEB – PEB > PEB – PEI > PEI - PEI
22. Jumlah domain elektron atom pusat
dalam beberapa senyawa
No. Senyawa
Rumus
Lewis
Atom Pusat Jumlah Domain
Elektron
PEI PEB
1. H2O 2 2 4
2. CO2 2 0 2
3. SO2 2 1 3
23. Notasi tipe molekul
AXnEm
Keterangan :
A = atom pusat
X = domain elektron ikatan
E = domain elektron bebas
n = jumlah domain PEI
m = jumlah domain PEB
𝐸 =
(𝐸𝑉 − 𝑋)
2
Cara merumuskan tipe molekul
EV = Jumlah elektron valensi
E = Jumlah domain elektron bebas
X = Jumlah domain elektron terikat
24. Bentuk molekul berdasarkan notasi bentuk molekul
Notasi molekul Bentuk molekul Contoh
AX2 Linear BeCl2
AX3 Segitiga planar BF3
AX4 Tetrahedral CCl4
AX5 Trigonal bipiramida PCl5
AX6 Oktahedral SF6
AX2E Bengkok SO2
AX3E Trigonal piramida NH3
AX2E2 Planar bentuk V H2O
AX4E Bidang empat SF4
AX3E2 Planar bentuk T IF3
AX2E3 Linear XeF2
AX5E Piramida sisi empat IF5
AX4E2 Segiempat planar XeF4
27. Unsur Keelektronegatifan
H 2,1
C 2,5
N 3,0
Cl 3,0
O 3,5
F 4,0
Apabila terdapat
perbedaan
keelektronegatifan
cukup besar,
senyawa bersifat
polar
Perbedaan Keelektronegatifan
28. (a) Muatan elektron tersebar secara merata dan tidak terjadi
polarisasi sehingga molekul H2 bersifat nonpolar
(b) Perbedaan keelektronegatifan besar sehingga
pasangan elektron berada lebih dekat dengan atom yang
memiliki keelektronegatifan besar (Cl)
29. Bentuk molekul
Senyawa dengan bentuk molekul simetris
bersifat nonpolar
Senyawa dengan bentuk molekul asimetris
bersifat polar
30. suatu ukuran terhadap derajat
kepolaran
Momen dipol (µ)
Zat Momen dipol (D)
HF 1,91
H2O 1,84
NH3 1,46
HCl 1,03
CO2 0
Momen dipol
merupakan hasil kali
muatan Q dan jarak
antar muatan r.
µ = Q X r
32. Gaya Van der Waals
Gaya- gaya antarmolekul secara kolektif
Gaya
dipol-dipol
Gaya
London
Polar
Gaya
London
Nonpolar
33. Gaya dipol sesaat – dipol terimbas
(gaya london)
Antar molekul- molekul dalam zat nonpolar
Elektron bergerak
dalam orbital
Perpindahan elektron
menyebabkan suatu molekul
nonpolar menjadi polar sesaat
Dipol
Sesaat
Polarisasi
34. Dipol sesaat
mengimbas ke
molekul lainnya
Molekul lain
mengalami
polarisasi
Dipol terimbas
Polarisabilitas merupakan kemampuan suatu molekul untuk
membentuk dipol sesaat/ mengimbas suatu dipol
Massa molekul relatif (Mr)
Bentuk molekul
Terkait dengan :
Mengimbas
36. Gaya tarik dipol- dipol
Antara molekul- molekul dalam zat polar
Molekul- molekul cenderung menyusun diri
dengan kutub positif berdekatan dengan kutub
negatif dari molekul didekatnya
37. Gaya tarik dipol- dipol terimbas
Antara molekul- molekul zat polar dan
molekul- molekul zat nonpolar
Contoh : Gaya antara molekul HF dan CCl4
38. Ikatan Hidrogen
Gaya yang terbentuk antara H yang
elektropositif dengan unsur- unsur yang
memiliki keelektronegatifan besar (N, O, F)
Ikatan
hidrogen
menyebabkan
titik didih
besar
40. PERBANDINGAN SIFAT SENYAWA ION DENGAN
SENYAWA KOVALEN
SIFAT IKATAN ION IKATAN KOVALEN
Titik Didih Tinggi Rendah
Kemudahan
menguap
Sukar menguap
Mudah menguap dan
memberikan bau yg khas
Daya Hantar
Listrik
Lelehan dan larutannya dapat
menghantarkan listrik
Lelehan tidak menghantarkan
listrik
Kelarutan dalam
air
Umumnya larut Umumnya tidak larut
Kelarutan dalam
pelarut
nonpolar
Umumnya tidak larut Umumnya larut