SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
3.4 Variabel Penelitian
• Penulis harus menguraikan secara jelas apa saja
yang menjadi variabel utama, variabel turunan,
variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol
dan variabel intervening
• Definisi Operasional Variabel (DOV)
penelitian.Definisi operasional variabel disajikan
dalam bentuk matriks atau tabel yang berisi:
nama variabel, definisi operasional, satuan
pengukuran, dan alat ukur yang digunakan.
TABEL DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Judul :
Pengaruh hubungan kepribadian dan motivasi
berprestasi terhadap kinerja karyawan Hotel
ABC Jakarta
Variabel Bebas “ kepribadian” dan “motivasi
berprestasi”
Variabel Tidak Bebas “Kinerja”
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Variabel bebas (1)
• Definisi Kepribadian; “Kepribadian
merupakan organisasi dinamis dalam
sistem psikologis
individu yang menentukan caranya untuk
menyesuaikan diri secara unik terhadap
lingkungannya.”( Robbins, 2007)
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Lebih lanjut menurut Menurut Costa dan McCrae
dalam Feist (2010) , kepribadian dapat digolongkan menjadi ;
Neuroticsm (N)
1. Menyelesaikan tugas dengan benar
2. Percaya diri
3. Mudah bergaul
4. Dapat menahan emosi dengan baik
Extraversion (E)
1. Mudah menyesuaikan diri
2. Mudah bekerjasama
3. Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain
4. Senang berkelompok
Openness (O)
1. Terbuka terhadap ide baru
2. Penasaran
3.Bertanggungjawab
4. Inovatif
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Variabel Definisi Indikator Skala
Kepribadian Kepribadian
merupakan organisasi
dinamis dalam sistem
psikologis
individu yang
menentukan caranya
untuk menyesuaikan
diri secara unik
terhadap
lingkungannya.
(Robbins, 2007)
Menurut Costa dan McCrae
dalam Feist (2010) ;
Neuroticsm (N)
1. Menyelesaikan tugas dengan benar
2. Percaya diri
3. Mudah bergaul
4. Dapat menahan emosi dengan baik
Extraversion (E)
1. Mudah menyesuaikan
diri
2. Mudah bekerjasama
3. Merasa nyaman berinteraksi dengan
orang lain
4. Senang berkelompok
Openness (O)
1. Terbuka terhadap ide baru
2. Penasaran
3.Bertanggungjawab
4. Inovatif
Likert
Variabel Definisi Indikator Skala
Kepribadian
(Variabel X1 )
Kepribadian
merupakan
organisasi dinamis
dalam sistem
psikologis
individu yang
menentukan
caranya untuk
menyesuaikan diri
secara unik
terhadap
lingkungannya.
(Robbins, 2007)
Menurut Costa dan McCrae
dalam Feist (2010) ;
Neuroticsm (N)
1. Menyelesaikan tugas dengan benar
2. Percaya diri
3. Mudah bergaul
4. Dapat menahan emosi dengan baik
Extraversion (E)
1. Mudah menyesuaikan diri
2. Mudah bekerjasama
3. Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain
4. Senang berkelompok
Openness (O)
1. Terbuka terhadap ide baru
2. Penasaran
3.Bertanggungjawab
4. Inovatif
Likert
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Variabel bebas (2) “ Motivasi Berprestasi” menurut konsep
David McClelland., 2002 adalah: Achievement motivation is
identified as the drive to excel (stand out beyond others), to
achieve in relation to a set of standards, to strive (to try very
hard) to succeed.
Jika diterjemahkan, “motivasi berprestasi diindentifikasi
sebagai dorongan untuk mengerjakan sesuatu lebih baik
daripada orang lain, guna menggapai seperangkat standar,
mencoba dengan sangat keras agar berhasil”.
Selanjutnya Uma Sekaran, 2003 memberikan dimensi-dimensi
dari motivasi berprestasi , yaitu : “driven by work, unable to
relax, impatience with ineffectiveness, seek moderate
challenge, seek feedback”.
Di sini dimensi bisa dimaknakan sebagai indikator atau ciri-ciri
dari orang yang mempunyai motivasi berprestasi.
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Variabel Definisi Indikator Skala
Motivasi
berprestasi (X2)
“Motivasi
berprestasi
diindentifikasi
sebagai dorongan
untuk mengerjakan
sesuatu lebih baik
daripada orang lain,
guna menggapai
seperangkat
standar, mencoba
dengan sangat keras
agar berhasil”
(David McClelland.,
2002 )
dimensi motivasi berprestasi,
( Uma Sekaran, 2003 )
1.Senantiasa tekun
bekerja
2. Sulit untuk santai
3. Tidak sabar pada
ketidakefektifan
4. Menyukai tantangan
tingkat menengah
5. Ingin segera memperoleh
umpan balik atas hasil
kerjanya
Likert
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Variabel tidak bebas (Y)
Definisi Kinerja; “Menurut Mathis (2002),
kinerja karyawan mempengaruhi seberapa
banyak mereka memberi kontribusi kepada
organisasi”
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Menurut Mathis (2002) kinerja karyawan ditentukan oleh;
a. Kuantitas kerja yang terdiri dari volume kerja dalam kondisi
normal, target kerja dapat terpenuhi sesuai perhitungan,
standar kerja yang ditentukan perusahaan
b. Kualitas kerja yang terdiri dari Kerapihan, Ketelitian,
Keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume
pekerjaan serta cekatan dan tuntas dalam mengerjakan
suatu pekerjaan
c. Pemanfaatan waktu yg terdiri dari Pekerjaan yg berhasil
diselesaikan dengan tuntas, tepat waktu dan berkesadaran
tinggi untuk menyelesaikan semua tugas
d. Kerjasama yg mengedepankan sifat toleransi, kemampuan
menangani hubungan dalam pekerjaan, dapat dipercaya
rekan kerja dan dapat bekerjasama dengan baik
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
Variabel Definisi Indikator Skala
Kinerja
(Variabel tidak
bebas Y )
Menurut Mathis
(2002), kinerja
karyawan
mempengaruhi
seberapa banyak
mereka memberi
kontribusi kepada
organisasi
Kuantitas kerja
1. Volume kerja yang di hasilkan di atas kondisi normal
2. Target kerja dapat terpenuhi dengan penuh
perhitungan
3. Standar kerja ditentukan oleh perusahaan
Kualitas kerja
1. Kerapihan
2. Ketelitian
3. Keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume
pekerjaan
4.Cekatan dan tuntas dalam mengerjakan suatu pekerjaan
Pemanfaatan waktu
1. Pekerjaan diselesaikan dengan tuntas
2. Semua pekerjaan diselesaikan tepat waktu
3. Kesadaran tinggi untuk menyelesaikan semua tugas
Kerjasama
1. Toleransi
2. Kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan
3. Dapat dipercaya rekan kerja
4. Dapat bekerjasama dengan baik
Likert
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
1.Skala Likert,
adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial
dimana variabel yang akan diukur di jabarkan menjadi
indikator variabel kemudian indikator tersebut
dijadikan titik awal untuk menyususn item-itenm
pernyataan.
Satu indikator cukup diwakili dengan satu pernyataan
dan jawaban dari setiap pernyataan yang
menggunakan skala likert mempunyai tingkatan dari
sangat positip menjadi sangat negatif.
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
• Biasanya menggunakan kata-kata: sangat
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak
setuju
• Skala likert mempunyai dua bentuk
pernyataan yaitu pernyataan positip dan
pernyataan negatif.
• Pernyataan positip diberi skor 1 untuk
jawaban sangat tidak setuju, skor 2 tidak
setuju, skor 3 setuju. skor 4 sangat setuju
• Pernyataan negatif diberi skor 1 sangat setuju,
2 setuju, 3 tidak setuju, 4 sangat tidak setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh
Pernyataan Positip : Pendapatan yang saya terima dari perusahaan memadai
Alternatif Jawaban : Sangat setuju (4)
Setuju (3)
Tidak Setuju (2)
Sangat tidak setuju (1)
Pernyataan Negatip : Pendapatan yang saya terima dari perusahaan tidak memadai
Alternatif Jawaban : Sangat setuju (1)
Setuju (2)
Tidak Setuju (3)
Sangat tidak setuju (4)
Skala likert dengan empat alternatif atau alternatif genap akan mendapatkan instrumen yang
valid dan reliable di bandingkan skala likert dengan alternatif ganjil. Alternatif ganjil
memberikan cenderung menghasilkan jawaban yang netral atau tidak memihak
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
• Instrumen penelitian yang menggunakan skala
sikap likert dapat dibuat dalam bentuk;
a.Check list
b.Pilihan ganda
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
a. Contoh Instrumen penelitian skala likert dalam
bentuk Check list
SS = Sangat setuju skor = 5
ST = Setuju skor = 4
RG = Ragu-ragu skor = 3
TS = Tidak setuju skor = 2
STS = Sangat tidak setuju skor = 1
No Pertanyaan Jawaban
SS ST RG TS STS
1.
2.
Saya tipikal orang yang mampu bekerja
dibawah tekanan target pekerjaan
...............
√
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
b. Contoh Instrumen penelitian skala likert dalam bentuk
pilihan ganda
“Prosedur kerja baru akan segera diterapkan dalam waktu
dekat”
Alternatif jawaban dan silahkan dilingkari sesuai dengan
pendapat anda
a.Sangat tidak setuju
b.Tidak setuju
c.Netral
d.Setuju
e.Sangat setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh menghitung skala likert
SS = Sangat setuju skor = 5
ST = Setuju skor = 4
RG = Ragu-ragu skor = 3
TS = Tidak setuju skor = 2
STS = Sangat tidak setuju skor = 1
No Pertanyaan Jawaban
SS ST RG TS STS
1.
2.
3.
Saya tipikal orang yang mampu bekerja
dibawah tekanan target pekerjaan
...............................
............................... √
√
√
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Rekapitulasi hasil perhitungan jumlah orang yg menjawab skor
• Misalkan didapat hasil pengumpulan kuesioner yg diberikan
pada 100 orang responden sbb;
25 orang menjawab SS
40 orang menjawab ST
5 orang menjawab RG
20 orang menjawab TS
10 orang menjawab STS
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Perhitungan rekapitulasi total skor secara keseluruhan
Rumus :
Jumlah orang x nilai skor
25 orang yg menjawab SS = 25 X 5 = 125
40 orang yg menjawab ST = 40 X 4 = 160
5 orang yg menjawab RG = 5 X 3 = 15
20 orang yg menjawab TS = 20 X 2 = 40
10 orang yg menjawab STS = 10 X 1 = 10
Jumlah total skor = 350
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
• Terdapat 2 penyelesaian menghitung skor
rata-rata
a. Penyelesaian cara kontinum
b. Penyelesaian dengan rumus interval
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Penyelesaian Cara kontinum
Jumlah skor keseluruhan = 5 x 100 responden = 500 ( jika semua menjawab ss )
Jumlah skor keseluruhan = 1 x 100 responden = 100 ( jika semua menjawab sts )
Jumlah skor hasil hitung peneliti = 350
100 200 300 350 400 500
STS TS RG ST SS
Kesimpulan :
Maka rata-rata skor senilai 350 terletak interval setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Penyelesaian dengan rumus interval
Y = angka skor tertinggi likert x jumlah responden
Y= 5 x 100 = 500 ( jika semua menjawab ss )
i (interval ) = Angka Indeks/ angka tertinggi skor likert
Angka indeks = 100
i = 100/5
= 20
i = 20..... Ini adalah interval atau jarak dari ..terendah 0 %
hingga ..tertinggi 100 %
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Buatlah intervalnya
• Angka 0 % - 19,99% = Sangat tidak setuju
• Angka 20 % - 39,99% = Tidak setuju
• Angka 40 % - 59,99% = Ragu-ragu
• Angka 60 % - 79,99% = Setuju
• Angka 80 % - 100% = Sangat setuju
Maka penyelesaian akhir;
Rumus Indeks% = Total skor/ Y x 100
= 350/500 x 100
= 70%
• Berarti 70% ada pada interval setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh Instrumen penelitian skala likert dalam
bentuk pilihan ganda
“Prosedur kerja baru akan segera diterapkan
dalam waktu dekat”
a.Sangat tidak setuju
b.Tidak setuju
c.Netral
d.Setuju
e.Sangat setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
2.Skala Guttman, adalah skala pengukuran yang memberikan jawaban yang tegas seperti
jawaban YA atau Tidak, Benar atau Salah, Pernah atau Tidak Pernah dst.
Data yang diperoleh dapat berupa interval atau rasio. Skor jawaban yang tertinggi / alternatif
jawaban Ya bernilai 1 dan yang terendah/ alternatif jawaban tidak bernilai nol
Contoh
1.Pernahkah anda bermasalah dengan rekan kerja anda?
a.Pernah b. Tidak Pernah
2. Bagaimana keadaan lingkungan kerja anda
a. Baik b. Tidak Baik
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
3. Skala Diferensial Semantik, adalah skala untuk menentukan sikap dalam bentuk garis
dengan jawaban sangat positip terletak di bagian kanan garis dan sangat negatif terletak di
sebelah kiri garis. Apabila jawaban responden semakin mendekati ujung garis maka kriteria
tersebut yang dirasakan responden.
Contoh; Peneliti melakukan sebuah penelitian di kafe Kopi mengenai kualitas pelayanan kafe
Kopi. Peneliti meminta responden menjawab pertanyaan berikut ini.
“Bagaimana tanggapan Anda terhadap pelayanan di kafe Kopi”?
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Responden A diminta menjawab dengan memberi tanda silang (X) pada angka di garis yang
sesuai dengan tanggapannya, misalkan pelanggan menyatakan kafe kopi memberikan
pelayanan yang sangat baik maka responden A memberi tanda (X) pada angka 7
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
4.Skala Peringkat, adalah skala dengan beberapa kategori respon yang menilai sebuah objek
pada suatu skala dengan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti berupa angka saja atau
kuantitatif. Yang terpenting peneliti dalam hal ini harus dapat mengartikan angka yg diberikan
pada alternatif jawaban.
Skala peringkat digunakan untuk mengukur sikap, fenomena sosial
Contoh, peneliti ingin mengetahui seberapa baik tingkat kepuasan pelanggan tehadap kafe
Kopi
Pertanyaannya;
“ Seberapa baik kondisi kafe Kopi”
Berilah jawaban dengan angka:
1.Bila sangat tidak baik
2.Bila kurang baik
3.Bila cukup baik
4.Bila sangat baik
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Jawablah dengan memberi tanda centang pada kotak jawaban yang tersedia sesuai dengan
persepsi anda pada tabel berikut;
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Misalnya angket tersebut disebarkan pada 10 responden dan diperoleh hasil sbb;
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Perhitungan;
Apabila semua responden menjawab dengan skor tertinggi 4 maka skor kriteria totalnya
adalah; 4 x 7 x 10 = 280. Jumlah skor dari pengumpulan data = 179 dengan demikian apabila
di presentasekan kualitas kondisi restaurant menurut persepsi pelanggan adalah ;
(179:280)x100% = 63,92% dari kriteria yang ditetapkan.
Adapun kategori skornya adalah;
- angka 70 = 1 x 7 x 10 (sangat tidak baik)
- angka 140 = 2 x 7 x 10 (kurang baik)
- angka 210 = 3 x 7 x 10 (cukup baik)
- angka 280 = 4 x 7 x 10 (sangat baik)
Kesimpulan ; kondisi kafe Kopi termasuk dalam kategori mendekati cukup baik
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Skala Pengukuran : Skala pengukuran adalah serangkaian aturan
yg dibutuhkan untuk mengkuantitaifkan data dari pengukuran
suatu variabel
SKALA
UKUR
ORDINAL
INTERVAL
RASIO
NOMINAL
• Skala Nominal, skala yg digunakan untuk memberikan simbol,
lambang, lanel, nama suatu kategori sehingga memudahkan
pengelompokkan data menurut kategori. Misal ; jenis kelamin,
profesi, agama dsb
• Skala Ordinal, skala yang menyatakan kategori sekaligus
peringkat dimana peringkat tersebut menunjukkan urutan
penilaian
• Skala Interval, skala yg memiliki urutan dan jarak yang sama
antara kategori titik terdekatnya serta tidak mempunyai nilai
nol mutlak
• Skala Rasio, skala dng tingkat pengukuran tertinggi karena
mewakili semua skala dan mempunyai nilai nol yang mutlak
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
DATA
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Skala Pengukuran
• Data yg
mempunyai
nilai nol
mutlak
• Data yg tidak
pnya nilai nol
mutlak
• Data angka yg
berfungsi sbg
simbol
• Data
berjenjang
dengan jarak
tidak sama
1.Ordinal 2.Nominal
4.Rasio
3.Interval
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
• Contoh skala ukur ordinal
Nilai ujian sbb; Peringkat
1 2 3 4 5
Nama Nilai Peringkat
Ali 70 3
Umar 90 1
Budi 85 2
Iwan 65 4
Toni 60 5
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh skala ukur ordinal
Pernyataan positif
“ Pendapatan yang saya terima
memadai”
Pilihan Jawaban
4) Sangat setuju
3) Setuju
2) Tidak setuju
1) Sangat tidak setuju
Pernyataan negatif
“ Pendapatan yang saya terima tidak
memadai”
Pilihan Jawaban
1) Sangat setuju
2) Setuju
3) Tidak setuju
4) Sangat tidak setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh skala ukur nominal
Latar belakangPendidikan
(1). Bukan sarjana
(2). Sarjana Muda
(3). Sarjana
Jenis Kelamin
1. Pria 2. Wanita
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh skala ukur Interval
“Berapa kali anda pergi ke tempat rekreasi dalam satu bulan”
Angka 1,3,5 merupakan angka yang menunjukkan kategori,
peringkat, sekaligus tingkat kesukaan seberapa sering pergi
ketempat rekreasi dan mempunyai jarak yang sama sebesar 2
Alternatif Jawaban Jumlah Persentase
1 kali
3 kali
5 kali
35 orang
45 orang
20 orang
35%
45%
20%
Total 100 orang 100%
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh skala ukur interval
Pertanyaan Kuisioner;
Apakah anda merasa pelayanan di hotel ini memuaskan memuaskan
- Puas (4) bukan berarti dua kali dari tidak puas (2), tetapi jarak puas sama ke sangat
puas sebesar 1 dan jarak tidak puas ke kurang puas juga sama sebesar 1
Skala Penilaian Skala Sikap
1 Sangat tidak puas
2 Tidak puas
3 Kurang puas
4 Puas
5 Sangat puas
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh skala ukur Rasio
“ Berapa penghasilan anda”?
kesimpulan ;
pendapatan tertinggi 2,5 kali dari pendapatan
< Rp.5000
Pendapatan Jumlah Persentase
Rp.0
< Rp. 5.000
Rp.5000 – Rp.10.000
> Rp.10.000
20 orang
180 orang
420 0rang
380 orang
2 %
18 %
42 %
38 %
Total 1000 orang 100 %
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh;
suhu udara dalam satuan celcius terdapat nilai nol
derajat celcius sehingga jika terdapat dua suhu yang
berbeda dapat dikatakan berapa kalinya ,
misal;
Jakarta 27 derajat celcius dan di Abu Dhabi 42
derajat celcius maka suhu di Abu Dhabi kurang lebih
2 kali lipat dari Jakarta
Bayu Fitri Hutami., SE, MT

More Related Content

Similar to OPTIMASI VARIABEL PENELITIAN

Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptx
Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptxNilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptx
Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptxnanangkosim24
 
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi NatasiaMakalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi NatasiaChristi_Natasia
 
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah utsMakalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah utsMarani Puspita
 
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran MatematikaSikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran MatematikaInterest_Matematika_2011
 
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptx
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptxPPT skripsi Kholid Abdullah.pptx
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptxMuhammadramdhan46
 
Makalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaMakalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaDayang Sari Andriani
 
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.pptPENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.pptmichaeltristan453
 
Sikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan KerjaSikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan KerjaYUSRA FERNANDO
 
Panduan Proposal Sekripsi 2017
Panduan Proposal Sekripsi 2017Panduan Proposal Sekripsi 2017
Panduan Proposal Sekripsi 2017Eko Mardianto
 
Makalah evakinkomp 1 anggi lia chrisnawati
Makalah evakinkomp 1 anggi lia chrisnawatiMakalah evakinkomp 1 anggi lia chrisnawati
Makalah evakinkomp 1 anggi lia chrisnawatianggiliachrisnawati
 
Makalah evakinkomp2
Makalah evakinkomp2Makalah evakinkomp2
Makalah evakinkomp2Lisaaa1096
 
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjahubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjaSulistia Rini
 
KELOMPOK 4_PRILAKU ORGANISASI.pdf
KELOMPOK 4_PRILAKU ORGANISASI.pdfKELOMPOK 4_PRILAKU ORGANISASI.pdf
KELOMPOK 4_PRILAKU ORGANISASI.pdfVeyAzzahra1
 
Presentation HRM by meika
Presentation HRM by meikaPresentation HRM by meika
Presentation HRM by meikaguestf578b9
 
Makalah uas evkikomp
Makalah uas evkikompMakalah uas evkikomp
Makalah uas evkikompmuhbusro
 
Makalah uas evkikomp
Makalah uas evkikompMakalah uas evkikomp
Makalah uas evkikompmuhbusro
 
Research method
Research methodResearch method
Research methodsefnedi
 

Similar to OPTIMASI VARIABEL PENELITIAN (20)

Inisiasi 5
Inisiasi 5Inisiasi 5
Inisiasi 5
 
Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptx
Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptxNilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptx
Nilai_Sikap_dan_Kepuasan_Kerja.pptx
 
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi NatasiaMakalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
Makalah pio kepuasan kerja_Christi Natasia
 
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah utsMakalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
 
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran MatematikaSikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
 
ekonomi
ekonomiekonomi
ekonomi
 
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptx
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptxPPT skripsi Kholid Abdullah.pptx
PPT skripsi Kholid Abdullah.pptx
 
Makalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaMakalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerja
 
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.pptPENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
PENGARUH_GAYA_KEPEMIMPINAN_DAN_MOTIVASI.ppt
 
Sikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan KerjaSikap dan Kepuasan Kerja
Sikap dan Kepuasan Kerja
 
Panduan Proposal Sekripsi 2017
Panduan Proposal Sekripsi 2017Panduan Proposal Sekripsi 2017
Panduan Proposal Sekripsi 2017
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Makalah evakinkomp 1 anggi lia chrisnawati
Makalah evakinkomp 1 anggi lia chrisnawatiMakalah evakinkomp 1 anggi lia chrisnawati
Makalah evakinkomp 1 anggi lia chrisnawati
 
Makalah evakinkomp2
Makalah evakinkomp2Makalah evakinkomp2
Makalah evakinkomp2
 
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjahubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
 
KELOMPOK 4_PRILAKU ORGANISASI.pdf
KELOMPOK 4_PRILAKU ORGANISASI.pdfKELOMPOK 4_PRILAKU ORGANISASI.pdf
KELOMPOK 4_PRILAKU ORGANISASI.pdf
 
Presentation HRM by meika
Presentation HRM by meikaPresentation HRM by meika
Presentation HRM by meika
 
Makalah uas evkikomp
Makalah uas evkikompMakalah uas evkikomp
Makalah uas evkikomp
 
Makalah uas evkikomp
Makalah uas evkikompMakalah uas evkikomp
Makalah uas evkikomp
 
Research method
Research methodResearch method
Research method
 

More from BayuFitri

BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdf
BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdfBAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdf
BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdfBayuFitri
 
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdf
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdfBAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdf
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdfBayuFitri
 
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdf
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdfBAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdf
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdfBayuFitri
 
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdfBAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdfBayuFitri
 
BAB 8 Penyesuaian.pdf
BAB 8 Penyesuaian.pdfBAB 8 Penyesuaian.pdf
BAB 8 Penyesuaian.pdfBayuFitri
 
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdfBAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdfBayuFitri
 
DEPRESIASI.pdf
DEPRESIASI.pdfDEPRESIASI.pdf
DEPRESIASI.pdfBayuFitri
 
Jawaban Latihan 3.pdf
Jawaban Latihan 3.pdfJawaban Latihan 3.pdf
Jawaban Latihan 3.pdfBayuFitri
 
Jawaban Latihan 2.pdf
Jawaban Latihan 2.pdfJawaban Latihan 2.pdf
Jawaban Latihan 2.pdfBayuFitri
 
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdfBayuFitri
 
BAB 6B PERSEDIAAN.pdf
BAB 6B PERSEDIAAN.pdfBAB 6B PERSEDIAAN.pdf
BAB 6B PERSEDIAAN.pdfBayuFitri
 
BAB 6A Neraca Saldo.pdf
BAB 6A Neraca Saldo.pdfBAB 6A Neraca Saldo.pdf
BAB 6A Neraca Saldo.pdfBayuFitri
 
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdf
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdfBAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdf
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdfBayuFitri
 
Jawaban Latihan 1.pdf
Jawaban Latihan 1.pdfJawaban Latihan 1.pdf
Jawaban Latihan 1.pdfBayuFitri
 
BAB 5 buku besar.pdf
BAB 5 buku besar.pdfBAB 5 buku besar.pdf
BAB 5 buku besar.pdfBayuFitri
 
BAB 4 JURNAL.pdf
BAB 4 JURNAL.pdfBAB 4 JURNAL.pdf
BAB 4 JURNAL.pdfBayuFitri
 
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdf
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdfBAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdf
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdfBayuFitri
 
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdf
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdfBAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdf
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdfBayuFitri
 
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdfTAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdfBayuFitri
 
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdfTAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdfBayuFitri
 

More from BayuFitri (20)

BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdf
BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdfBAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdf
BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdf
 
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdf
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdfBAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdf
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdf
 
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdf
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdfBAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdf
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdf
 
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdfBAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
 
BAB 8 Penyesuaian.pdf
BAB 8 Penyesuaian.pdfBAB 8 Penyesuaian.pdf
BAB 8 Penyesuaian.pdf
 
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdfBAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
 
DEPRESIASI.pdf
DEPRESIASI.pdfDEPRESIASI.pdf
DEPRESIASI.pdf
 
Jawaban Latihan 3.pdf
Jawaban Latihan 3.pdfJawaban Latihan 3.pdf
Jawaban Latihan 3.pdf
 
Jawaban Latihan 2.pdf
Jawaban Latihan 2.pdfJawaban Latihan 2.pdf
Jawaban Latihan 2.pdf
 
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf
 
BAB 6B PERSEDIAAN.pdf
BAB 6B PERSEDIAAN.pdfBAB 6B PERSEDIAAN.pdf
BAB 6B PERSEDIAAN.pdf
 
BAB 6A Neraca Saldo.pdf
BAB 6A Neraca Saldo.pdfBAB 6A Neraca Saldo.pdf
BAB 6A Neraca Saldo.pdf
 
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdf
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdfBAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdf
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdf
 
Jawaban Latihan 1.pdf
Jawaban Latihan 1.pdfJawaban Latihan 1.pdf
Jawaban Latihan 1.pdf
 
BAB 5 buku besar.pdf
BAB 5 buku besar.pdfBAB 5 buku besar.pdf
BAB 5 buku besar.pdf
 
BAB 4 JURNAL.pdf
BAB 4 JURNAL.pdfBAB 4 JURNAL.pdf
BAB 4 JURNAL.pdf
 
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdf
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdfBAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdf
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdf
 
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdf
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdfBAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdf
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdf
 
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdfTAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdf
 
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdfTAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdf
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 

Recently uploaded (20)

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 

OPTIMASI VARIABEL PENELITIAN

  • 1. 3.4 Variabel Penelitian • Penulis harus menguraikan secara jelas apa saja yang menjadi variabel utama, variabel turunan, variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol dan variabel intervening • Definisi Operasional Variabel (DOV) penelitian.Definisi operasional variabel disajikan dalam bentuk matriks atau tabel yang berisi: nama variabel, definisi operasional, satuan pengukuran, dan alat ukur yang digunakan.
  • 2. TABEL DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 3. Judul : Pengaruh hubungan kepribadian dan motivasi berprestasi terhadap kinerja karyawan Hotel ABC Jakarta Variabel Bebas “ kepribadian” dan “motivasi berprestasi” Variabel Tidak Bebas “Kinerja” Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 4. Variabel bebas (1) • Definisi Kepribadian; “Kepribadian merupakan organisasi dinamis dalam sistem psikologis individu yang menentukan caranya untuk menyesuaikan diri secara unik terhadap lingkungannya.”( Robbins, 2007) Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 5. Lebih lanjut menurut Menurut Costa dan McCrae dalam Feist (2010) , kepribadian dapat digolongkan menjadi ; Neuroticsm (N) 1. Menyelesaikan tugas dengan benar 2. Percaya diri 3. Mudah bergaul 4. Dapat menahan emosi dengan baik Extraversion (E) 1. Mudah menyesuaikan diri 2. Mudah bekerjasama 3. Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain 4. Senang berkelompok Openness (O) 1. Terbuka terhadap ide baru 2. Penasaran 3.Bertanggungjawab 4. Inovatif Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 6. Variabel Definisi Indikator Skala Kepribadian Kepribadian merupakan organisasi dinamis dalam sistem psikologis individu yang menentukan caranya untuk menyesuaikan diri secara unik terhadap lingkungannya. (Robbins, 2007) Menurut Costa dan McCrae dalam Feist (2010) ; Neuroticsm (N) 1. Menyelesaikan tugas dengan benar 2. Percaya diri 3. Mudah bergaul 4. Dapat menahan emosi dengan baik Extraversion (E) 1. Mudah menyesuaikan diri 2. Mudah bekerjasama 3. Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain 4. Senang berkelompok Openness (O) 1. Terbuka terhadap ide baru 2. Penasaran 3.Bertanggungjawab 4. Inovatif Likert Variabel Definisi Indikator Skala Kepribadian (Variabel X1 ) Kepribadian merupakan organisasi dinamis dalam sistem psikologis individu yang menentukan caranya untuk menyesuaikan diri secara unik terhadap lingkungannya. (Robbins, 2007) Menurut Costa dan McCrae dalam Feist (2010) ; Neuroticsm (N) 1. Menyelesaikan tugas dengan benar 2. Percaya diri 3. Mudah bergaul 4. Dapat menahan emosi dengan baik Extraversion (E) 1. Mudah menyesuaikan diri 2. Mudah bekerjasama 3. Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain 4. Senang berkelompok Openness (O) 1. Terbuka terhadap ide baru 2. Penasaran 3.Bertanggungjawab 4. Inovatif Likert Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 7. Variabel bebas (2) “ Motivasi Berprestasi” menurut konsep David McClelland., 2002 adalah: Achievement motivation is identified as the drive to excel (stand out beyond others), to achieve in relation to a set of standards, to strive (to try very hard) to succeed. Jika diterjemahkan, “motivasi berprestasi diindentifikasi sebagai dorongan untuk mengerjakan sesuatu lebih baik daripada orang lain, guna menggapai seperangkat standar, mencoba dengan sangat keras agar berhasil”. Selanjutnya Uma Sekaran, 2003 memberikan dimensi-dimensi dari motivasi berprestasi , yaitu : “driven by work, unable to relax, impatience with ineffectiveness, seek moderate challenge, seek feedback”. Di sini dimensi bisa dimaknakan sebagai indikator atau ciri-ciri dari orang yang mempunyai motivasi berprestasi. Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 8. Variabel Definisi Indikator Skala Motivasi berprestasi (X2) “Motivasi berprestasi diindentifikasi sebagai dorongan untuk mengerjakan sesuatu lebih baik daripada orang lain, guna menggapai seperangkat standar, mencoba dengan sangat keras agar berhasil” (David McClelland., 2002 ) dimensi motivasi berprestasi, ( Uma Sekaran, 2003 ) 1.Senantiasa tekun bekerja 2. Sulit untuk santai 3. Tidak sabar pada ketidakefektifan 4. Menyukai tantangan tingkat menengah 5. Ingin segera memperoleh umpan balik atas hasil kerjanya Likert Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 9. Variabel tidak bebas (Y) Definisi Kinerja; “Menurut Mathis (2002), kinerja karyawan mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi” Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 10. Menurut Mathis (2002) kinerja karyawan ditentukan oleh; a. Kuantitas kerja yang terdiri dari volume kerja dalam kondisi normal, target kerja dapat terpenuhi sesuai perhitungan, standar kerja yang ditentukan perusahaan b. Kualitas kerja yang terdiri dari Kerapihan, Ketelitian, Keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan serta cekatan dan tuntas dalam mengerjakan suatu pekerjaan c. Pemanfaatan waktu yg terdiri dari Pekerjaan yg berhasil diselesaikan dengan tuntas, tepat waktu dan berkesadaran tinggi untuk menyelesaikan semua tugas d. Kerjasama yg mengedepankan sifat toleransi, kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan, dapat dipercaya rekan kerja dan dapat bekerjasama dengan baik Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 11. Variabel Definisi Indikator Skala Kinerja (Variabel tidak bebas Y ) Menurut Mathis (2002), kinerja karyawan mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi Kuantitas kerja 1. Volume kerja yang di hasilkan di atas kondisi normal 2. Target kerja dapat terpenuhi dengan penuh perhitungan 3. Standar kerja ditentukan oleh perusahaan Kualitas kerja 1. Kerapihan 2. Ketelitian 3. Keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan 4.Cekatan dan tuntas dalam mengerjakan suatu pekerjaan Pemanfaatan waktu 1. Pekerjaan diselesaikan dengan tuntas 2. Semua pekerjaan diselesaikan tepat waktu 3. Kesadaran tinggi untuk menyelesaikan semua tugas Kerjasama 1. Toleransi 2. Kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan 3. Dapat dipercaya rekan kerja 4. Dapat bekerjasama dengan baik Likert Bayu Fitri Hutami, SE., MT
  • 12. 1.Skala Likert, adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial dimana variabel yang akan diukur di jabarkan menjadi indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan titik awal untuk menyususn item-itenm pernyataan. Satu indikator cukup diwakili dengan satu pernyataan dan jawaban dari setiap pernyataan yang menggunakan skala likert mempunyai tingkatan dari sangat positip menjadi sangat negatif. Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 13. • Biasanya menggunakan kata-kata: sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju • Skala likert mempunyai dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positip dan pernyataan negatif. • Pernyataan positip diberi skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, skor 2 tidak setuju, skor 3 setuju. skor 4 sangat setuju • Pernyataan negatif diberi skor 1 sangat setuju, 2 setuju, 3 tidak setuju, 4 sangat tidak setuju Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 14. Contoh Pernyataan Positip : Pendapatan yang saya terima dari perusahaan memadai Alternatif Jawaban : Sangat setuju (4) Setuju (3) Tidak Setuju (2) Sangat tidak setuju (1) Pernyataan Negatip : Pendapatan yang saya terima dari perusahaan tidak memadai Alternatif Jawaban : Sangat setuju (1) Setuju (2) Tidak Setuju (3) Sangat tidak setuju (4) Skala likert dengan empat alternatif atau alternatif genap akan mendapatkan instrumen yang valid dan reliable di bandingkan skala likert dengan alternatif ganjil. Alternatif ganjil memberikan cenderung menghasilkan jawaban yang netral atau tidak memihak Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 15. • Instrumen penelitian yang menggunakan skala sikap likert dapat dibuat dalam bentuk; a.Check list b.Pilihan ganda Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 16. a. Contoh Instrumen penelitian skala likert dalam bentuk Check list SS = Sangat setuju skor = 5 ST = Setuju skor = 4 RG = Ragu-ragu skor = 3 TS = Tidak setuju skor = 2 STS = Sangat tidak setuju skor = 1 No Pertanyaan Jawaban SS ST RG TS STS 1. 2. Saya tipikal orang yang mampu bekerja dibawah tekanan target pekerjaan ............... √ Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 17. b. Contoh Instrumen penelitian skala likert dalam bentuk pilihan ganda “Prosedur kerja baru akan segera diterapkan dalam waktu dekat” Alternatif jawaban dan silahkan dilingkari sesuai dengan pendapat anda a.Sangat tidak setuju b.Tidak setuju c.Netral d.Setuju e.Sangat setuju Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 18. Contoh menghitung skala likert SS = Sangat setuju skor = 5 ST = Setuju skor = 4 RG = Ragu-ragu skor = 3 TS = Tidak setuju skor = 2 STS = Sangat tidak setuju skor = 1 No Pertanyaan Jawaban SS ST RG TS STS 1. 2. 3. Saya tipikal orang yang mampu bekerja dibawah tekanan target pekerjaan ............................... ............................... √ √ √ Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 19. Rekapitulasi hasil perhitungan jumlah orang yg menjawab skor • Misalkan didapat hasil pengumpulan kuesioner yg diberikan pada 100 orang responden sbb; 25 orang menjawab SS 40 orang menjawab ST 5 orang menjawab RG 20 orang menjawab TS 10 orang menjawab STS Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 20. Perhitungan rekapitulasi total skor secara keseluruhan Rumus : Jumlah orang x nilai skor 25 orang yg menjawab SS = 25 X 5 = 125 40 orang yg menjawab ST = 40 X 4 = 160 5 orang yg menjawab RG = 5 X 3 = 15 20 orang yg menjawab TS = 20 X 2 = 40 10 orang yg menjawab STS = 10 X 1 = 10 Jumlah total skor = 350 Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 21. • Terdapat 2 penyelesaian menghitung skor rata-rata a. Penyelesaian cara kontinum b. Penyelesaian dengan rumus interval Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 22. Penyelesaian Cara kontinum Jumlah skor keseluruhan = 5 x 100 responden = 500 ( jika semua menjawab ss ) Jumlah skor keseluruhan = 1 x 100 responden = 100 ( jika semua menjawab sts ) Jumlah skor hasil hitung peneliti = 350 100 200 300 350 400 500 STS TS RG ST SS Kesimpulan : Maka rata-rata skor senilai 350 terletak interval setuju Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 23. Penyelesaian dengan rumus interval Y = angka skor tertinggi likert x jumlah responden Y= 5 x 100 = 500 ( jika semua menjawab ss ) i (interval ) = Angka Indeks/ angka tertinggi skor likert Angka indeks = 100 i = 100/5 = 20 i = 20..... Ini adalah interval atau jarak dari ..terendah 0 % hingga ..tertinggi 100 % Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 24. Buatlah intervalnya • Angka 0 % - 19,99% = Sangat tidak setuju • Angka 20 % - 39,99% = Tidak setuju • Angka 40 % - 59,99% = Ragu-ragu • Angka 60 % - 79,99% = Setuju • Angka 80 % - 100% = Sangat setuju Maka penyelesaian akhir; Rumus Indeks% = Total skor/ Y x 100 = 350/500 x 100 = 70% • Berarti 70% ada pada interval setuju Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 25. Contoh Instrumen penelitian skala likert dalam bentuk pilihan ganda “Prosedur kerja baru akan segera diterapkan dalam waktu dekat” a.Sangat tidak setuju b.Tidak setuju c.Netral d.Setuju e.Sangat setuju Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 26. 2.Skala Guttman, adalah skala pengukuran yang memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban YA atau Tidak, Benar atau Salah, Pernah atau Tidak Pernah dst. Data yang diperoleh dapat berupa interval atau rasio. Skor jawaban yang tertinggi / alternatif jawaban Ya bernilai 1 dan yang terendah/ alternatif jawaban tidak bernilai nol Contoh 1.Pernahkah anda bermasalah dengan rekan kerja anda? a.Pernah b. Tidak Pernah 2. Bagaimana keadaan lingkungan kerja anda a. Baik b. Tidak Baik Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 27. 3. Skala Diferensial Semantik, adalah skala untuk menentukan sikap dalam bentuk garis dengan jawaban sangat positip terletak di bagian kanan garis dan sangat negatif terletak di sebelah kiri garis. Apabila jawaban responden semakin mendekati ujung garis maka kriteria tersebut yang dirasakan responden. Contoh; Peneliti melakukan sebuah penelitian di kafe Kopi mengenai kualitas pelayanan kafe Kopi. Peneliti meminta responden menjawab pertanyaan berikut ini. “Bagaimana tanggapan Anda terhadap pelayanan di kafe Kopi”? Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 28. Responden A diminta menjawab dengan memberi tanda silang (X) pada angka di garis yang sesuai dengan tanggapannya, misalkan pelanggan menyatakan kafe kopi memberikan pelayanan yang sangat baik maka responden A memberi tanda (X) pada angka 7 Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 29. 4.Skala Peringkat, adalah skala dengan beberapa kategori respon yang menilai sebuah objek pada suatu skala dengan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti berupa angka saja atau kuantitatif. Yang terpenting peneliti dalam hal ini harus dapat mengartikan angka yg diberikan pada alternatif jawaban. Skala peringkat digunakan untuk mengukur sikap, fenomena sosial Contoh, peneliti ingin mengetahui seberapa baik tingkat kepuasan pelanggan tehadap kafe Kopi Pertanyaannya; “ Seberapa baik kondisi kafe Kopi” Berilah jawaban dengan angka: 1.Bila sangat tidak baik 2.Bila kurang baik 3.Bila cukup baik 4.Bila sangat baik Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 30. Jawablah dengan memberi tanda centang pada kotak jawaban yang tersedia sesuai dengan persepsi anda pada tabel berikut; Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 31. Misalnya angket tersebut disebarkan pada 10 responden dan diperoleh hasil sbb; Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 32. Perhitungan; Apabila semua responden menjawab dengan skor tertinggi 4 maka skor kriteria totalnya adalah; 4 x 7 x 10 = 280. Jumlah skor dari pengumpulan data = 179 dengan demikian apabila di presentasekan kualitas kondisi restaurant menurut persepsi pelanggan adalah ; (179:280)x100% = 63,92% dari kriteria yang ditetapkan. Adapun kategori skornya adalah; - angka 70 = 1 x 7 x 10 (sangat tidak baik) - angka 140 = 2 x 7 x 10 (kurang baik) - angka 210 = 3 x 7 x 10 (cukup baik) - angka 280 = 4 x 7 x 10 (sangat baik) Kesimpulan ; kondisi kafe Kopi termasuk dalam kategori mendekati cukup baik Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 33. Skala Pengukuran : Skala pengukuran adalah serangkaian aturan yg dibutuhkan untuk mengkuantitaifkan data dari pengukuran suatu variabel SKALA UKUR ORDINAL INTERVAL RASIO NOMINAL
  • 34. • Skala Nominal, skala yg digunakan untuk memberikan simbol, lambang, lanel, nama suatu kategori sehingga memudahkan pengelompokkan data menurut kategori. Misal ; jenis kelamin, profesi, agama dsb • Skala Ordinal, skala yang menyatakan kategori sekaligus peringkat dimana peringkat tersebut menunjukkan urutan penilaian • Skala Interval, skala yg memiliki urutan dan jarak yang sama antara kategori titik terdekatnya serta tidak mempunyai nilai nol mutlak • Skala Rasio, skala dng tingkat pengukuran tertinggi karena mewakili semua skala dan mempunyai nilai nol yang mutlak Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 36. Skala Pengukuran • Data yg mempunyai nilai nol mutlak • Data yg tidak pnya nilai nol mutlak • Data angka yg berfungsi sbg simbol • Data berjenjang dengan jarak tidak sama 1.Ordinal 2.Nominal 4.Rasio 3.Interval Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 38. • Contoh skala ukur ordinal Nilai ujian sbb; Peringkat 1 2 3 4 5 Nama Nilai Peringkat Ali 70 3 Umar 90 1 Budi 85 2 Iwan 65 4 Toni 60 5 Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 39. Contoh skala ukur ordinal Pernyataan positif “ Pendapatan yang saya terima memadai” Pilihan Jawaban 4) Sangat setuju 3) Setuju 2) Tidak setuju 1) Sangat tidak setuju Pernyataan negatif “ Pendapatan yang saya terima tidak memadai” Pilihan Jawaban 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Tidak setuju 4) Sangat tidak setuju Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 40. Contoh skala ukur nominal Latar belakangPendidikan (1). Bukan sarjana (2). Sarjana Muda (3). Sarjana Jenis Kelamin 1. Pria 2. Wanita Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 41. Contoh skala ukur Interval “Berapa kali anda pergi ke tempat rekreasi dalam satu bulan” Angka 1,3,5 merupakan angka yang menunjukkan kategori, peringkat, sekaligus tingkat kesukaan seberapa sering pergi ketempat rekreasi dan mempunyai jarak yang sama sebesar 2 Alternatif Jawaban Jumlah Persentase 1 kali 3 kali 5 kali 35 orang 45 orang 20 orang 35% 45% 20% Total 100 orang 100% Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 42. Contoh skala ukur interval Pertanyaan Kuisioner; Apakah anda merasa pelayanan di hotel ini memuaskan memuaskan - Puas (4) bukan berarti dua kali dari tidak puas (2), tetapi jarak puas sama ke sangat puas sebesar 1 dan jarak tidak puas ke kurang puas juga sama sebesar 1 Skala Penilaian Skala Sikap 1 Sangat tidak puas 2 Tidak puas 3 Kurang puas 4 Puas 5 Sangat puas Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 43. Contoh skala ukur Rasio “ Berapa penghasilan anda”? kesimpulan ; pendapatan tertinggi 2,5 kali dari pendapatan < Rp.5000 Pendapatan Jumlah Persentase Rp.0 < Rp. 5.000 Rp.5000 – Rp.10.000 > Rp.10.000 20 orang 180 orang 420 0rang 380 orang 2 % 18 % 42 % 38 % Total 1000 orang 100 % Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 44. Contoh; suhu udara dalam satuan celcius terdapat nilai nol derajat celcius sehingga jika terdapat dua suhu yang berbeda dapat dikatakan berapa kalinya , misal; Jakarta 27 derajat celcius dan di Abu Dhabi 42 derajat celcius maka suhu di Abu Dhabi kurang lebih 2 kali lipat dari Jakarta Bayu Fitri Hutami., SE, MT