MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
OPTIMASI VARIABEL PENELITIAN
1. 3.4 Variabel Penelitian
• Penulis harus menguraikan secara jelas apa saja
yang menjadi variabel utama, variabel turunan,
variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol
dan variabel intervening
• Definisi Operasional Variabel (DOV)
penelitian.Definisi operasional variabel disajikan
dalam bentuk matriks atau tabel yang berisi:
nama variabel, definisi operasional, satuan
pengukuran, dan alat ukur yang digunakan.
3. Judul :
Pengaruh hubungan kepribadian dan motivasi
berprestasi terhadap kinerja karyawan Hotel
ABC Jakarta
Variabel Bebas “ kepribadian” dan “motivasi
berprestasi”
Variabel Tidak Bebas “Kinerja”
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
4. Variabel bebas (1)
• Definisi Kepribadian; “Kepribadian
merupakan organisasi dinamis dalam
sistem psikologis
individu yang menentukan caranya untuk
menyesuaikan diri secara unik terhadap
lingkungannya.”( Robbins, 2007)
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
5. Lebih lanjut menurut Menurut Costa dan McCrae
dalam Feist (2010) , kepribadian dapat digolongkan menjadi ;
Neuroticsm (N)
1. Menyelesaikan tugas dengan benar
2. Percaya diri
3. Mudah bergaul
4. Dapat menahan emosi dengan baik
Extraversion (E)
1. Mudah menyesuaikan diri
2. Mudah bekerjasama
3. Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain
4. Senang berkelompok
Openness (O)
1. Terbuka terhadap ide baru
2. Penasaran
3.Bertanggungjawab
4. Inovatif
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
6. Variabel Definisi Indikator Skala
Kepribadian Kepribadian
merupakan organisasi
dinamis dalam sistem
psikologis
individu yang
menentukan caranya
untuk menyesuaikan
diri secara unik
terhadap
lingkungannya.
(Robbins, 2007)
Menurut Costa dan McCrae
dalam Feist (2010) ;
Neuroticsm (N)
1. Menyelesaikan tugas dengan benar
2. Percaya diri
3. Mudah bergaul
4. Dapat menahan emosi dengan baik
Extraversion (E)
1. Mudah menyesuaikan
diri
2. Mudah bekerjasama
3. Merasa nyaman berinteraksi dengan
orang lain
4. Senang berkelompok
Openness (O)
1. Terbuka terhadap ide baru
2. Penasaran
3.Bertanggungjawab
4. Inovatif
Likert
Variabel Definisi Indikator Skala
Kepribadian
(Variabel X1 )
Kepribadian
merupakan
organisasi dinamis
dalam sistem
psikologis
individu yang
menentukan
caranya untuk
menyesuaikan diri
secara unik
terhadap
lingkungannya.
(Robbins, 2007)
Menurut Costa dan McCrae
dalam Feist (2010) ;
Neuroticsm (N)
1. Menyelesaikan tugas dengan benar
2. Percaya diri
3. Mudah bergaul
4. Dapat menahan emosi dengan baik
Extraversion (E)
1. Mudah menyesuaikan diri
2. Mudah bekerjasama
3. Merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain
4. Senang berkelompok
Openness (O)
1. Terbuka terhadap ide baru
2. Penasaran
3.Bertanggungjawab
4. Inovatif
Likert
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
7. Variabel bebas (2) “ Motivasi Berprestasi” menurut konsep
David McClelland., 2002 adalah: Achievement motivation is
identified as the drive to excel (stand out beyond others), to
achieve in relation to a set of standards, to strive (to try very
hard) to succeed.
Jika diterjemahkan, “motivasi berprestasi diindentifikasi
sebagai dorongan untuk mengerjakan sesuatu lebih baik
daripada orang lain, guna menggapai seperangkat standar,
mencoba dengan sangat keras agar berhasil”.
Selanjutnya Uma Sekaran, 2003 memberikan dimensi-dimensi
dari motivasi berprestasi , yaitu : “driven by work, unable to
relax, impatience with ineffectiveness, seek moderate
challenge, seek feedback”.
Di sini dimensi bisa dimaknakan sebagai indikator atau ciri-ciri
dari orang yang mempunyai motivasi berprestasi.
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
8. Variabel Definisi Indikator Skala
Motivasi
berprestasi (X2)
“Motivasi
berprestasi
diindentifikasi
sebagai dorongan
untuk mengerjakan
sesuatu lebih baik
daripada orang lain,
guna menggapai
seperangkat
standar, mencoba
dengan sangat keras
agar berhasil”
(David McClelland.,
2002 )
dimensi motivasi berprestasi,
( Uma Sekaran, 2003 )
1.Senantiasa tekun
bekerja
2. Sulit untuk santai
3. Tidak sabar pada
ketidakefektifan
4. Menyukai tantangan
tingkat menengah
5. Ingin segera memperoleh
umpan balik atas hasil
kerjanya
Likert
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
9. Variabel tidak bebas (Y)
Definisi Kinerja; “Menurut Mathis (2002),
kinerja karyawan mempengaruhi seberapa
banyak mereka memberi kontribusi kepada
organisasi”
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
10. Menurut Mathis (2002) kinerja karyawan ditentukan oleh;
a. Kuantitas kerja yang terdiri dari volume kerja dalam kondisi
normal, target kerja dapat terpenuhi sesuai perhitungan,
standar kerja yang ditentukan perusahaan
b. Kualitas kerja yang terdiri dari Kerapihan, Ketelitian,
Keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume
pekerjaan serta cekatan dan tuntas dalam mengerjakan
suatu pekerjaan
c. Pemanfaatan waktu yg terdiri dari Pekerjaan yg berhasil
diselesaikan dengan tuntas, tepat waktu dan berkesadaran
tinggi untuk menyelesaikan semua tugas
d. Kerjasama yg mengedepankan sifat toleransi, kemampuan
menangani hubungan dalam pekerjaan, dapat dipercaya
rekan kerja dan dapat bekerjasama dengan baik
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
11. Variabel Definisi Indikator Skala
Kinerja
(Variabel tidak
bebas Y )
Menurut Mathis
(2002), kinerja
karyawan
mempengaruhi
seberapa banyak
mereka memberi
kontribusi kepada
organisasi
Kuantitas kerja
1. Volume kerja yang di hasilkan di atas kondisi normal
2. Target kerja dapat terpenuhi dengan penuh
perhitungan
3. Standar kerja ditentukan oleh perusahaan
Kualitas kerja
1. Kerapihan
2. Ketelitian
3. Keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume
pekerjaan
4.Cekatan dan tuntas dalam mengerjakan suatu pekerjaan
Pemanfaatan waktu
1. Pekerjaan diselesaikan dengan tuntas
2. Semua pekerjaan diselesaikan tepat waktu
3. Kesadaran tinggi untuk menyelesaikan semua tugas
Kerjasama
1. Toleransi
2. Kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan
3. Dapat dipercaya rekan kerja
4. Dapat bekerjasama dengan baik
Likert
Bayu Fitri Hutami, SE., MT
12. 1.Skala Likert,
adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial
dimana variabel yang akan diukur di jabarkan menjadi
indikator variabel kemudian indikator tersebut
dijadikan titik awal untuk menyususn item-itenm
pernyataan.
Satu indikator cukup diwakili dengan satu pernyataan
dan jawaban dari setiap pernyataan yang
menggunakan skala likert mempunyai tingkatan dari
sangat positip menjadi sangat negatif.
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
13. • Biasanya menggunakan kata-kata: sangat
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak
setuju
• Skala likert mempunyai dua bentuk
pernyataan yaitu pernyataan positip dan
pernyataan negatif.
• Pernyataan positip diberi skor 1 untuk
jawaban sangat tidak setuju, skor 2 tidak
setuju, skor 3 setuju. skor 4 sangat setuju
• Pernyataan negatif diberi skor 1 sangat setuju,
2 setuju, 3 tidak setuju, 4 sangat tidak setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
14. Contoh
Pernyataan Positip : Pendapatan yang saya terima dari perusahaan memadai
Alternatif Jawaban : Sangat setuju (4)
Setuju (3)
Tidak Setuju (2)
Sangat tidak setuju (1)
Pernyataan Negatip : Pendapatan yang saya terima dari perusahaan tidak memadai
Alternatif Jawaban : Sangat setuju (1)
Setuju (2)
Tidak Setuju (3)
Sangat tidak setuju (4)
Skala likert dengan empat alternatif atau alternatif genap akan mendapatkan instrumen yang
valid dan reliable di bandingkan skala likert dengan alternatif ganjil. Alternatif ganjil
memberikan cenderung menghasilkan jawaban yang netral atau tidak memihak
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
15. • Instrumen penelitian yang menggunakan skala
sikap likert dapat dibuat dalam bentuk;
a.Check list
b.Pilihan ganda
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
16. a. Contoh Instrumen penelitian skala likert dalam
bentuk Check list
SS = Sangat setuju skor = 5
ST = Setuju skor = 4
RG = Ragu-ragu skor = 3
TS = Tidak setuju skor = 2
STS = Sangat tidak setuju skor = 1
No Pertanyaan Jawaban
SS ST RG TS STS
1.
2.
Saya tipikal orang yang mampu bekerja
dibawah tekanan target pekerjaan
...............
√
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
17. b. Contoh Instrumen penelitian skala likert dalam bentuk
pilihan ganda
“Prosedur kerja baru akan segera diterapkan dalam waktu
dekat”
Alternatif jawaban dan silahkan dilingkari sesuai dengan
pendapat anda
a.Sangat tidak setuju
b.Tidak setuju
c.Netral
d.Setuju
e.Sangat setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
18. Contoh menghitung skala likert
SS = Sangat setuju skor = 5
ST = Setuju skor = 4
RG = Ragu-ragu skor = 3
TS = Tidak setuju skor = 2
STS = Sangat tidak setuju skor = 1
No Pertanyaan Jawaban
SS ST RG TS STS
1.
2.
3.
Saya tipikal orang yang mampu bekerja
dibawah tekanan target pekerjaan
...............................
............................... √
√
√
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
19. Rekapitulasi hasil perhitungan jumlah orang yg menjawab skor
• Misalkan didapat hasil pengumpulan kuesioner yg diberikan
pada 100 orang responden sbb;
25 orang menjawab SS
40 orang menjawab ST
5 orang menjawab RG
20 orang menjawab TS
10 orang menjawab STS
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
20. Perhitungan rekapitulasi total skor secara keseluruhan
Rumus :
Jumlah orang x nilai skor
25 orang yg menjawab SS = 25 X 5 = 125
40 orang yg menjawab ST = 40 X 4 = 160
5 orang yg menjawab RG = 5 X 3 = 15
20 orang yg menjawab TS = 20 X 2 = 40
10 orang yg menjawab STS = 10 X 1 = 10
Jumlah total skor = 350
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
21. • Terdapat 2 penyelesaian menghitung skor
rata-rata
a. Penyelesaian cara kontinum
b. Penyelesaian dengan rumus interval
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
22. Penyelesaian Cara kontinum
Jumlah skor keseluruhan = 5 x 100 responden = 500 ( jika semua menjawab ss )
Jumlah skor keseluruhan = 1 x 100 responden = 100 ( jika semua menjawab sts )
Jumlah skor hasil hitung peneliti = 350
100 200 300 350 400 500
STS TS RG ST SS
Kesimpulan :
Maka rata-rata skor senilai 350 terletak interval setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
23. Penyelesaian dengan rumus interval
Y = angka skor tertinggi likert x jumlah responden
Y= 5 x 100 = 500 ( jika semua menjawab ss )
i (interval ) = Angka Indeks/ angka tertinggi skor likert
Angka indeks = 100
i = 100/5
= 20
i = 20..... Ini adalah interval atau jarak dari ..terendah 0 %
hingga ..tertinggi 100 %
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
24. Buatlah intervalnya
• Angka 0 % - 19,99% = Sangat tidak setuju
• Angka 20 % - 39,99% = Tidak setuju
• Angka 40 % - 59,99% = Ragu-ragu
• Angka 60 % - 79,99% = Setuju
• Angka 80 % - 100% = Sangat setuju
Maka penyelesaian akhir;
Rumus Indeks% = Total skor/ Y x 100
= 350/500 x 100
= 70%
• Berarti 70% ada pada interval setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
25. Contoh Instrumen penelitian skala likert dalam
bentuk pilihan ganda
“Prosedur kerja baru akan segera diterapkan
dalam waktu dekat”
a.Sangat tidak setuju
b.Tidak setuju
c.Netral
d.Setuju
e.Sangat setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
26. 2.Skala Guttman, adalah skala pengukuran yang memberikan jawaban yang tegas seperti
jawaban YA atau Tidak, Benar atau Salah, Pernah atau Tidak Pernah dst.
Data yang diperoleh dapat berupa interval atau rasio. Skor jawaban yang tertinggi / alternatif
jawaban Ya bernilai 1 dan yang terendah/ alternatif jawaban tidak bernilai nol
Contoh
1.Pernahkah anda bermasalah dengan rekan kerja anda?
a.Pernah b. Tidak Pernah
2. Bagaimana keadaan lingkungan kerja anda
a. Baik b. Tidak Baik
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
27. 3. Skala Diferensial Semantik, adalah skala untuk menentukan sikap dalam bentuk garis
dengan jawaban sangat positip terletak di bagian kanan garis dan sangat negatif terletak di
sebelah kiri garis. Apabila jawaban responden semakin mendekati ujung garis maka kriteria
tersebut yang dirasakan responden.
Contoh; Peneliti melakukan sebuah penelitian di kafe Kopi mengenai kualitas pelayanan kafe
Kopi. Peneliti meminta responden menjawab pertanyaan berikut ini.
“Bagaimana tanggapan Anda terhadap pelayanan di kafe Kopi”?
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
28. Responden A diminta menjawab dengan memberi tanda silang (X) pada angka di garis yang
sesuai dengan tanggapannya, misalkan pelanggan menyatakan kafe kopi memberikan
pelayanan yang sangat baik maka responden A memberi tanda (X) pada angka 7
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
29. 4.Skala Peringkat, adalah skala dengan beberapa kategori respon yang menilai sebuah objek
pada suatu skala dengan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti berupa angka saja atau
kuantitatif. Yang terpenting peneliti dalam hal ini harus dapat mengartikan angka yg diberikan
pada alternatif jawaban.
Skala peringkat digunakan untuk mengukur sikap, fenomena sosial
Contoh, peneliti ingin mengetahui seberapa baik tingkat kepuasan pelanggan tehadap kafe
Kopi
Pertanyaannya;
“ Seberapa baik kondisi kafe Kopi”
Berilah jawaban dengan angka:
1.Bila sangat tidak baik
2.Bila kurang baik
3.Bila cukup baik
4.Bila sangat baik
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
30. Jawablah dengan memberi tanda centang pada kotak jawaban yang tersedia sesuai dengan
persepsi anda pada tabel berikut;
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
31. Misalnya angket tersebut disebarkan pada 10 responden dan diperoleh hasil sbb;
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
32. Perhitungan;
Apabila semua responden menjawab dengan skor tertinggi 4 maka skor kriteria totalnya
adalah; 4 x 7 x 10 = 280. Jumlah skor dari pengumpulan data = 179 dengan demikian apabila
di presentasekan kualitas kondisi restaurant menurut persepsi pelanggan adalah ;
(179:280)x100% = 63,92% dari kriteria yang ditetapkan.
Adapun kategori skornya adalah;
- angka 70 = 1 x 7 x 10 (sangat tidak baik)
- angka 140 = 2 x 7 x 10 (kurang baik)
- angka 210 = 3 x 7 x 10 (cukup baik)
- angka 280 = 4 x 7 x 10 (sangat baik)
Kesimpulan ; kondisi kafe Kopi termasuk dalam kategori mendekati cukup baik
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
33. Skala Pengukuran : Skala pengukuran adalah serangkaian aturan
yg dibutuhkan untuk mengkuantitaifkan data dari pengukuran
suatu variabel
SKALA
UKUR
ORDINAL
INTERVAL
RASIO
NOMINAL
34. • Skala Nominal, skala yg digunakan untuk memberikan simbol,
lambang, lanel, nama suatu kategori sehingga memudahkan
pengelompokkan data menurut kategori. Misal ; jenis kelamin,
profesi, agama dsb
• Skala Ordinal, skala yang menyatakan kategori sekaligus
peringkat dimana peringkat tersebut menunjukkan urutan
penilaian
• Skala Interval, skala yg memiliki urutan dan jarak yang sama
antara kategori titik terdekatnya serta tidak mempunyai nilai
nol mutlak
• Skala Rasio, skala dng tingkat pengukuran tertinggi karena
mewakili semua skala dan mempunyai nilai nol yang mutlak
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
36. Skala Pengukuran
• Data yg
mempunyai
nilai nol
mutlak
• Data yg tidak
pnya nilai nol
mutlak
• Data angka yg
berfungsi sbg
simbol
• Data
berjenjang
dengan jarak
tidak sama
1.Ordinal 2.Nominal
4.Rasio
3.Interval
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
38. • Contoh skala ukur ordinal
Nilai ujian sbb; Peringkat
1 2 3 4 5
Nama Nilai Peringkat
Ali 70 3
Umar 90 1
Budi 85 2
Iwan 65 4
Toni 60 5
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
39. Contoh skala ukur ordinal
Pernyataan positif
“ Pendapatan yang saya terima
memadai”
Pilihan Jawaban
4) Sangat setuju
3) Setuju
2) Tidak setuju
1) Sangat tidak setuju
Pernyataan negatif
“ Pendapatan yang saya terima tidak
memadai”
Pilihan Jawaban
1) Sangat setuju
2) Setuju
3) Tidak setuju
4) Sangat tidak setuju
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
40. Contoh skala ukur nominal
Latar belakangPendidikan
(1). Bukan sarjana
(2). Sarjana Muda
(3). Sarjana
Jenis Kelamin
1. Pria 2. Wanita
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
41. Contoh skala ukur Interval
“Berapa kali anda pergi ke tempat rekreasi dalam satu bulan”
Angka 1,3,5 merupakan angka yang menunjukkan kategori,
peringkat, sekaligus tingkat kesukaan seberapa sering pergi
ketempat rekreasi dan mempunyai jarak yang sama sebesar 2
Alternatif Jawaban Jumlah Persentase
1 kali
3 kali
5 kali
35 orang
45 orang
20 orang
35%
45%
20%
Total 100 orang 100%
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
42. Contoh skala ukur interval
Pertanyaan Kuisioner;
Apakah anda merasa pelayanan di hotel ini memuaskan memuaskan
- Puas (4) bukan berarti dua kali dari tidak puas (2), tetapi jarak puas sama ke sangat
puas sebesar 1 dan jarak tidak puas ke kurang puas juga sama sebesar 1
Skala Penilaian Skala Sikap
1 Sangat tidak puas
2 Tidak puas
3 Kurang puas
4 Puas
5 Sangat puas
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
43. Contoh skala ukur Rasio
“ Berapa penghasilan anda”?
kesimpulan ;
pendapatan tertinggi 2,5 kali dari pendapatan
< Rp.5000
Pendapatan Jumlah Persentase
Rp.0
< Rp. 5.000
Rp.5000 – Rp.10.000
> Rp.10.000
20 orang
180 orang
420 0rang
380 orang
2 %
18 %
42 %
38 %
Total 1000 orang 100 %
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
44. Contoh;
suhu udara dalam satuan celcius terdapat nilai nol
derajat celcius sehingga jika terdapat dua suhu yang
berbeda dapat dikatakan berapa kalinya ,
misal;
Jakarta 27 derajat celcius dan di Abu Dhabi 42
derajat celcius maka suhu di Abu Dhabi kurang lebih
2 kali lipat dari Jakarta
Bayu Fitri Hutami., SE, MT