SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
ANALISIS FAKTOR
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
Digunakan untuk data kuantitatif
Data berbentuk ordinal
Sampel = 50 s/ d 100
DASAR ANALISA FAKTOR
1. Menentukan faktor apa saja yg akan dianalisis
2. Menguji faktor –faktor tersebut menggunakan uji Bartlett Test of Spericity
dan Measure of Sampling Adequancy ( MSA )
>> Bartlett Test of Spericity merupakan suatu uji hipotesis bahwa variabel
tidak saling berkorelasi dalam populasi.
• Dalam analisis faktor hasil yang diinginkan adalah adanya korelasi antara
suatu variabel
• Jika nilai Bartlett hitung > nilai Bartlett tabel atau Sign < Alpha 5% , maka
terjadi korelasi yg signifikan diantara variabel yang dianlisis dan proses
dilanjutkan.
• >> KMO MSA = Kaiser Mayer Olkin Measure of Sampling Adequancy, yaitu
suatu indeks yg digunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor.
• Nilai KMO MSA sebesar 0,5 – 1,0 menunjukan bahwa proses analisa faktor
yg dilakukan sudah tepat dan dapat dilanjutkan.
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
3. Proses Factoring , yaitu proses pemisahan
variabel yang memenuhi korelasi dari nilai MSA
sebelumnya menjadi suatu kelompok/ group
tertentu
• Umumnya metode yang digunakan dalam proses
factoring adalah PCA = Principal Component
Analyisis atau Analisis Komponen Utama.
• Metode PCA ini adalag suatu metode analisis yg
digunakan untuk mengelompokkan beberapa
variabel menjadi suatu kelompok variabel yang
lebih sedikit, dimana pengelompokan ini
berdasarkan kesamaan sifat/ karakteristik yg
dimiliki oleh data variabel tsb.
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
4. Proses Rotasi. Dalam factoring, biasanya masih terdapat
variabel yang belum mempunyai posisi yang jelas dalam
suatu kelompok/ group faktor. Untuk itu diperlukan suatu
proses rotasi untuk memperjelas posisi variabel-variabel yg
dianalisis tersebut dalam kelompok faktor.
• Umumnya metode rotasi yang digunakan adalah Varimax (
metode orthogonal rotation ) yaitu metode pemutaran
dengan sumbu tegak 90 derajat .
• Metode Orthogonal berusaha meminimumkan jumlah
variabel dengan muatan yang tertinggi pada suatu faktor .
• Proses metode orthogonal akan menghasilkan faktor-faktor
yang tidak saling berkorelasi satu dengan yang lain
5. Interprestasi persamaan faktor yang terbentuk
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
TAHAP 1 ANALISA FAKTOR
• Menggunakan data kualitatif dimana menggunakan data orinal dengan
skala sikap likert “5” yaitu ; (Sangat mempengaruhi, Mempengaruhi,
Sedang pengaruhnya, Kurang mempengaruhi, Tidak mempengaruhi sama
sekali)
• Kasus: Seorang peneliti mempunyai judul penelitian sebagai berikut;
• Analisa Faktor-Faktor yang mempengaruhi wisatawan tertarik
mengunjungi destinasi wisata di Labuan Bajo
Adapun faktor-faktor yang akan diteliti sebagai berikut;
1. Aman : ( X1 )
2. Tertib : ( X2 )
3. Bersih : ( X3 )
4. Sejuk : ( X4 )
5. Indah : ( X5 )
6.Ramah Tamah : ( X6 )
7.Kenangan : ( X7 )
8. Instagramable : ( X8 )
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
Skala Likert yg digunakan;
5 = Sangat mempengaruhi
4 = Mempengaruhi
3 = Sedang pengaruhnya
2 = Kurang mempengaruhi
1 = Tidak mempengaruhi sama sekali
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
1. Isi Variabel View
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
2. Isi Data View
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
3. Analyze >> Dimension Reduction >> Factor
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
4. Terdapat Kotak Factor Analyisis
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
5. Pindahkan semua variabel/faktor ke kiri
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
6. Klik Descriptive >> centang Initial solution >> centang KMO and
Bartlett’s test of sphericity >> centang Anti Image
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
7. Klik Continue, Oke
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,569
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 64,389
df 28
Sig. ,000
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
Interprestasi Tabel KMO and Bartlett's Test dan Tabel Anti Image Matrics
Angka KMO MSA (Measure of Sampling Adequacy )
MSA = 1, variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh vaiabel lain
MSA ≥ 0,5 variabel masih bisa diprediksi dan dianalisis lebih lanjut
MSA < 0,5 variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut atau
dikeluarkan dari variabel lainnya
*Pada nilai KMO MSA menunjukkan nilai 0,569 dimana nilai ini lebih besar dari 0,5
sehingga analisa faktor ini sudah terjadi korelasi yg signifikan, sehingga bisa dilanjutkan ke
tahap berikutnya.
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
Hipotesis untuk Significan (Sig.)
Ho : Variabel belum memadai untuk dianalisa lebih lanjut
Ha : Variabel sudah memadai untuk dianalisa lebih lanjut
Pengambilan keputusan
Angka sig. ≥ 0,05 , maka Ho diterima
Angka sig. < 0,05 maka Ho ditolak
*Hasil diatas menunjukkan bahwa nilai Bartletts test of Sphericity mempunyai nilai Sign <
Alpha 5 % ( 0,000 < 0,05 ), maka Ho ditolak, Ha diterima artinya variabel yang ada sudah
bisa dianalisis dengan analisa faktor.
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
Anti Image Matrics
Pada tabel Anti Image Matrix, bagian Anti Image Correlation menunjukkan nilai MSA dari
masing-masing variabel/ faktor yang diteliti.
Perhatikan yang ada huruf “a” arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah
Sehingga didapat nilai-nilai Anti Image Matrics sbb;
1. Aman : ( 0,466 )
2. Tertib : ( 0,545 )
3. Bersih : ( 0,511 )
4. Sejuk : ( 0,569 )
5. Indah : ( 0,591 )
6.Ramah Tamah : ( 0,539 )
7.Kenangan : ( 0,538 )
8. Instagramable : ( 0,713 )
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
Nilai MSA yg lebih besar dari 0,5 menunjukkan bahwa variabel/ faktor tersebut
mempengaruhi wisatawan mengunjungimdestinasi wisata di Labuan Bajo.
Dari 8 variabel/ faktor yg di uji hanya 1 variabel / faktor yg tidak memenuhi yaitu Aman
sebesar 0,466 yang lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai batas MSA 0,5.
Sehingga variabel /faktor Aman harus dikeluarkan dari matriks dan pengujian diulang.
Copy hasil output ke MS words
Selanjutnya perlu di reduksi ulang terhadap variabel/ faktor yang tidak berpengaruh dengan
cara mengeluarkan satu variabel yg nilainya terkecil setelah itu diulangi lagi dengan
mengeluarkan variabel/ faktor yang nilainya kecil kedua dst.
TAHAP DUA ANALISA FAKTOR
Iterasi pertama
• Keluarkan variabel aman karena angka MSA
terkecil = 0,466
• Lakukan langkah 3
• Lakukan langkah 4 dengan tidak memasukkan
variabel/ faktor Aman
• Lakukan langkah 5
• Lakukan langkah 6
• Maka didapat hasil sebagai berikut;
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,594
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 55,625
df 21
Sig. ,000
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
Interprestasi:
Angka KMO MSA (Measure of Sampling Adequacy )
MSA = 1, variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh vaiabel lain
MSA ≥ 0,5 variabel masih bisa diprediksi dan dianalisis lebih lanjut
MSA < 0,5 variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut atau
dikeluarkan dari variabel lainnya
*Pada nilai KMO MSA menunjukkan nilai 0,594 dimana nilai ini lebih besar dari 0,5
sehingga analisa faktor ini sudah terjadi korelasi yg signifikan, sehingga bisa dilanjutkan ke
tahap berikutnya.
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
Hipotesis untuk Significan (Sig.)
Ho : Variabel belum memadai untuk dianalisa lebih lanjut
Ha : Variabel sudah memadai untuk dianalisa lebih lanjut
Pengambilan keputusan
Angka sig. ≥ 0,05 , maka Ho diterima
Angka sig. < 0,05 maka Ho ditolak
*Hasil diatas menunjukkan bahwa nilai Bartletts test of Sphericity mempunyai nilai Sign <
Alpha 5 % ( 0,000 < 0,05 ), maka Ho ditolak, Ha diterima artinya variabel yang ada sudah
bisa dianalisis dengan analisa faktor.
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
Anti Image Matrics
Pada tabel Anti Image Matrix, bagian Anti Image Correlation menunjukkan nilai MSA dari
masing-masing variabel/ faktor yang diteliti.
Perhatikan yang ada huruf “a” arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah
Sehingga didapat nilai-nilai Anti Image Matrics sbb;
1. Tertib : ( 0,544 )
2. Bersih : ( 0,565 )
3. Sejuk : ( 0,566 )
4. Indah : ( 0,633 )
5.Ramah Tamah : ( 0,532 )
6. Kenangan : ( 0,561 )
7. Instagramable : ( 0,765 )
Interprestasi:
Pada tabel Anti Image Matrix, bagian Anti Image Correlation menunjukkan nilai MSA dari
masing-masing variabel/ faktor yang diteliti. Nilai MSA yg lebih besar dari 0,5 menunjukkan
bahwa variabel/ faktor tersebut mempengaruhi wisatawan tertarik mengunjungi destinasi
wisata ke Labuan Bajo. Dari 7 variabel/ faktor yg di uji semua nilai lebih besar dari 0,5.
Maka pengulangan faktor selesai
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
TAHAP 3 ANALISA FAKTOR
Proses Factoring dan Rotation
Proses ini dilakukan hanya untuk variabel/ faktor yang sudah lolos uji MSA
Caranya;
1.Analyze >> Dimension >> Reduction >> Factor
Pindahkan variabel/faktor yang lolos MSA ke kanan
Klik Descriptive
Pada Correlation Matrik centang pilihan KMO and Bartlett’s test of sphericity, centang Anti
Image
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
2. Klik continue
Klik Extraction
Pada Method biarkan principal component
Pada display, centang Underrorated factor solution dan scatter plot sehingga tampilan sbb;
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
3.Klik Continue, selanjutnya klik rotation.
Pada method klik Varimax
Pada display centang rotated solution dan loading plots
Sehingga tampilan sbb;
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
4.Klik Continue, Klik Ok
Maka tampilan output sbb;
Interprestasi Tabel Total Variance Explained :
- Terdapat 7 faktor / variabel yang mempunyai nilai variance sbb;
2,269 + 1,361 +0,932 + 0,820 + 0,751 + 0,575 + 0,291 = 7
- Pada nilai variabel faktor pertama terdapat nilai 2,269/7 x 100% = 32,41%
- Pada nilai variabel faktor kedua terdapat nilai 1,361/7 x 100% = 19,448%
- Dst....
- Pada Nilai Cumulative% baris pertama 32,407%
- Pada Nilai Cumulative % baris kedua 32.407 + 19,448 = 51,856 %
..................dst............
Dari Initial Eigenvalues terbentuk 2 Kelompok Faktor yang terbentuk karena nilai
eigenvalues lebih besar dari 1
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
Interprestasi Component Matrik dan Rotated Component Matrik
Bandingkan angka variabel / faktor antara Component Matrik dan Rotated Component
Matrik
Angka diatas 0,5 adalah menjadi pembentuk faktor karena mempunyai kriteria hubungan
yang kuat
Angka tepat 0,5 maka lakukan proses rotation ulang
Tanda (– ) hanya menunjukkan arah ( yang dilihat angkanya )
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
Interprestasi
- Variabel Tertib dengan nilai 0,739 terbesar dan masuk dikelompok 1
- Varibel Bersih dengan nilai 0,666 terbesar dan masuk dikelompok 2
- Variabel Sejuk dengan nilai 0,829 terbesar dan masuk dikelompok 1
- Variabel Indah dengan nilai 0,737 terbesar masuk dikelompok 1
- Variabel Ramah Tamah dengan nilai terbesar 0,535 terbesar masuk dikelompok 2
- Variabel Kenangan dengan nilai terbesar 0,696 terbesar masuk dikelompok 2
- Variabel Instagramable dengan nilai terbesar 0,658 terbesar masuk di kelompok 1
Sehingga pengelompokkan variabel/ faktor yang mempengaruhi wisatawan berkunjung
ke destinasi Labuan Bajo ada 2 kelompok besar sbb
Kelompok 1 Kelompok 2
Tertib Bersih
Sejuk Ramah Tamah
Indah Kenangan
Instagramable ..................
Dua kelompok besar ini dapat kita namakan menjadi kelompok utama sesuai dengan teori
dari penelitian kita misalkan
Kelompok 1 dengan nama Kenyamanan dan Kelompok 2 dengan nama Pelayanan
Bayu Fitri Hutami, SE, MT
Component Transformation
Matrix
Component 1 2
1 ,958 -,286
2 ,286 ,958
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser
Normalization.
Interprestasi;
Untuk mengetahui apakah dua kelompok besar yang dihasilkan oleh output SPSS analisa
faktor sudah tepat atau belum maka pada tabel Component Transformation Matrix dapat kita
lihat angka diagonalnya yang jauh diatas 0,5.
Terdapat angka 0,958 dan 0,958 maka dua kelompok besar yang dihasilkan output SPSS
Analisa faktor adalah tepat.

More Related Content

Similar to ANALISIS FAKTOR.21.pdf

Prosesing-Data-Menggunakan-EViews.pptx
Prosesing-Data-Menggunakan-EViews.pptxProsesing-Data-Menggunakan-EViews.pptx
Prosesing-Data-Menggunakan-EViews.pptxRatuKinarlinNastita
 
Aminullah assagaf sobel test model regresi_uji path dan sobel_uji intervening...
Aminullah assagaf sobel test model regresi_uji path dan sobel_uji intervening...Aminullah assagaf sobel test model regresi_uji path dan sobel_uji intervening...
Aminullah assagaf sobel test model regresi_uji path dan sobel_uji intervening...Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf uji intervening path &amp; sobel_model regresi_2021
Aminullah assagaf uji intervening path &amp; sobel_model regresi_2021Aminullah assagaf uji intervening path &amp; sobel_model regresi_2021
Aminullah assagaf uji intervening path &amp; sobel_model regresi_2021Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf model regresi uji path dan sobel_uji intervening_2021
Aminullah assagaf model regresi uji path dan sobel_uji intervening_2021Aminullah assagaf model regresi uji path dan sobel_uji intervening_2021
Aminullah assagaf model regresi uji path dan sobel_uji intervening_2021Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf sobel test model regresi_uji path dan sobel_uji intervening...
Aminullah assagaf sobel test model regresi_uji path dan sobel_uji intervening...Aminullah assagaf sobel test model regresi_uji path dan sobel_uji intervening...
Aminullah assagaf sobel test model regresi_uji path dan sobel_uji intervening...Aminullah Assagaf
 
SWFH 2021 - Re-Start The Linear Regression Literacy (2).pdf
SWFH 2021 - Re-Start The Linear Regression Literacy (2).pdfSWFH 2021 - Re-Start The Linear Regression Literacy (2).pdf
SWFH 2021 - Re-Start The Linear Regression Literacy (2).pdfIndar khaerunnisa
 
Aminullah assagaf model regresi uji path dan sobel_uji intervening_2021
Aminullah assagaf model regresi uji path dan sobel_uji intervening_2021Aminullah assagaf model regresi uji path dan sobel_uji intervening_2021
Aminullah assagaf model regresi uji path dan sobel_uji intervening_2021Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf model regresi uji intervening_2021
Aminullah assagaf model regresi uji intervening_2021Aminullah assagaf model regresi uji intervening_2021
Aminullah assagaf model regresi uji intervening_2021Aminullah Assagaf
 
29 aminullah assagaf model regresi (sobel &amp; peth)
29 aminullah assagaf model  regresi (sobel &amp; peth)29 aminullah assagaf model  regresi (sobel &amp; peth)
29 aminullah assagaf model regresi (sobel &amp; peth)Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf model regresi lengkap (ada sobel &amp; peth)
Aminullah assagaf model  regresi lengkap (ada sobel &amp; peth)Aminullah assagaf model  regresi lengkap (ada sobel &amp; peth)
Aminullah assagaf model regresi lengkap (ada sobel &amp; peth)Aminullah Assagaf
 
Modul v logaritma anis kel.16
Modul v logaritma anis kel.16Modul v logaritma anis kel.16
Modul v logaritma anis kel.16AnisFidhiya
 
Teknis dan interprestasi uji normalitas.11
Teknis dan interprestasi uji normalitas.11Teknis dan interprestasi uji normalitas.11
Teknis dan interprestasi uji normalitas.11Bayu Bayu
 
TEKNIS DAN INTERPRESTASI UJI NORMALITAS.11.pdf
TEKNIS DAN INTERPRESTASI UJI NORMALITAS.11.pdfTEKNIS DAN INTERPRESTASI UJI NORMALITAS.11.pdf
TEKNIS DAN INTERPRESTASI UJI NORMALITAS.11.pdfBayuFitri
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 

Similar to ANALISIS FAKTOR.21.pdf (20)

Prosesing-Data-Menggunakan-EViews.pptx
Prosesing-Data-Menggunakan-EViews.pptxProsesing-Data-Menggunakan-EViews.pptx
Prosesing-Data-Menggunakan-EViews.pptx
 
PPT Sidang.pptx
PPT Sidang.pptxPPT Sidang.pptx
PPT Sidang.pptx
 
Power poin new
Power poin newPower poin new
Power poin new
 
Aminullah assagaf sobel test model regresi_uji path dan sobel_uji intervening...
Aminullah assagaf sobel test model regresi_uji path dan sobel_uji intervening...Aminullah assagaf sobel test model regresi_uji path dan sobel_uji intervening...
Aminullah assagaf sobel test model regresi_uji path dan sobel_uji intervening...
 
Aminullah assagaf uji intervening path &amp; sobel_model regresi_2021
Aminullah assagaf uji intervening path &amp; sobel_model regresi_2021Aminullah assagaf uji intervening path &amp; sobel_model regresi_2021
Aminullah assagaf uji intervening path &amp; sobel_model regresi_2021
 
Aminullah assagaf model regresi uji path dan sobel_uji intervening_2021
Aminullah assagaf model regresi uji path dan sobel_uji intervening_2021Aminullah assagaf model regresi uji path dan sobel_uji intervening_2021
Aminullah assagaf model regresi uji path dan sobel_uji intervening_2021
 
Aminullah assagaf sobel test model regresi_uji path dan sobel_uji intervening...
Aminullah assagaf sobel test model regresi_uji path dan sobel_uji intervening...Aminullah assagaf sobel test model regresi_uji path dan sobel_uji intervening...
Aminullah assagaf sobel test model regresi_uji path dan sobel_uji intervening...
 
SWFH 2021 - Re-Start The Linear Regression Literacy (2).pdf
SWFH 2021 - Re-Start The Linear Regression Literacy (2).pdfSWFH 2021 - Re-Start The Linear Regression Literacy (2).pdf
SWFH 2021 - Re-Start The Linear Regression Literacy (2).pdf
 
Model analisis regresi 2021
Model analisis regresi 2021Model analisis regresi 2021
Model analisis regresi 2021
 
Aminullah assagaf model regresi uji path dan sobel_uji intervening_2021
Aminullah assagaf model regresi uji path dan sobel_uji intervening_2021Aminullah assagaf model regresi uji path dan sobel_uji intervening_2021
Aminullah assagaf model regresi uji path dan sobel_uji intervening_2021
 
Aminullah assagaf model regresi uji intervening_2021
Aminullah assagaf model regresi uji intervening_2021Aminullah assagaf model regresi uji intervening_2021
Aminullah assagaf model regresi uji intervening_2021
 
29 aminullah assagaf model regresi (sobel &amp; peth)
29 aminullah assagaf model  regresi (sobel &amp; peth)29 aminullah assagaf model  regresi (sobel &amp; peth)
29 aminullah assagaf model regresi (sobel &amp; peth)
 
Aminullah assagaf model regresi lengkap (ada sobel &amp; peth)
Aminullah assagaf model  regresi lengkap (ada sobel &amp; peth)Aminullah assagaf model  regresi lengkap (ada sobel &amp; peth)
Aminullah assagaf model regresi lengkap (ada sobel &amp; peth)
 
Modul v logaritma anis kel.16
Modul v logaritma anis kel.16Modul v logaritma anis kel.16
Modul v logaritma anis kel.16
 
Teknis dan interprestasi uji normalitas.11
Teknis dan interprestasi uji normalitas.11Teknis dan interprestasi uji normalitas.11
Teknis dan interprestasi uji normalitas.11
 
TEKNIS DAN INTERPRESTASI UJI NORMALITAS.11.pdf
TEKNIS DAN INTERPRESTASI UJI NORMALITAS.11.pdfTEKNIS DAN INTERPRESTASI UJI NORMALITAS.11.pdf
TEKNIS DAN INTERPRESTASI UJI NORMALITAS.11.pdf
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
06 analisis faktor
06 analisis faktor06 analisis faktor
06 analisis faktor
 
29 model regresi
29 model  regresi29 model  regresi
29 model regresi
 
29 model regresi copy
29 model  regresi   copy29 model  regresi   copy
29 model regresi copy
 

More from BayuFitri

BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdf
BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdfBAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdf
BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdfBayuFitri
 
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdf
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdfBAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdf
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdfBayuFitri
 
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdf
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdfBAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdf
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdfBayuFitri
 
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdfBAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdfBayuFitri
 
BAB 8 Penyesuaian.pdf
BAB 8 Penyesuaian.pdfBAB 8 Penyesuaian.pdf
BAB 8 Penyesuaian.pdfBayuFitri
 
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdfBAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdfBayuFitri
 
DEPRESIASI.pdf
DEPRESIASI.pdfDEPRESIASI.pdf
DEPRESIASI.pdfBayuFitri
 
Jawaban Latihan 3.pdf
Jawaban Latihan 3.pdfJawaban Latihan 3.pdf
Jawaban Latihan 3.pdfBayuFitri
 
Jawaban Latihan 2.pdf
Jawaban Latihan 2.pdfJawaban Latihan 2.pdf
Jawaban Latihan 2.pdfBayuFitri
 
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdfBayuFitri
 
BAB 6B PERSEDIAAN.pdf
BAB 6B PERSEDIAAN.pdfBAB 6B PERSEDIAAN.pdf
BAB 6B PERSEDIAAN.pdfBayuFitri
 
BAB 6A Neraca Saldo.pdf
BAB 6A Neraca Saldo.pdfBAB 6A Neraca Saldo.pdf
BAB 6A Neraca Saldo.pdfBayuFitri
 
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdf
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdfBAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdf
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdfBayuFitri
 
Jawaban Latihan 1.pdf
Jawaban Latihan 1.pdfJawaban Latihan 1.pdf
Jawaban Latihan 1.pdfBayuFitri
 
BAB 5 buku besar.pdf
BAB 5 buku besar.pdfBAB 5 buku besar.pdf
BAB 5 buku besar.pdfBayuFitri
 
BAB 4 JURNAL.pdf
BAB 4 JURNAL.pdfBAB 4 JURNAL.pdf
BAB 4 JURNAL.pdfBayuFitri
 
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdf
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdfBAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdf
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdfBayuFitri
 
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdf
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdfBAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdf
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdfBayuFitri
 
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdfTAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdfBayuFitri
 
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdfTAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdfBayuFitri
 

More from BayuFitri (20)

BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdf
BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdfBAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdf
BAB 10 Penggunaan Neraca Lajur.pdf
 
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdf
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdfBAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdf
BAB 12 Ayat Jurnal Balik (3).pdf
 
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdf
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdfBAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdf
BAB 11 Membuat Ayat Jurnal Penutupan (3).pdf
 
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdfBAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
 
BAB 8 Penyesuaian.pdf
BAB 8 Penyesuaian.pdfBAB 8 Penyesuaian.pdf
BAB 8 Penyesuaian.pdf
 
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdfBAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
BAB 9 Neraca Setelah Saldo Penyesuaian Adjusted Trial Balance.pdf
 
DEPRESIASI.pdf
DEPRESIASI.pdfDEPRESIASI.pdf
DEPRESIASI.pdf
 
Jawaban Latihan 3.pdf
Jawaban Latihan 3.pdfJawaban Latihan 3.pdf
Jawaban Latihan 3.pdf
 
Jawaban Latihan 2.pdf
Jawaban Latihan 2.pdfJawaban Latihan 2.pdf
Jawaban Latihan 2.pdf
 
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf
6C CARA MENGHITUNG LABA.pdf
 
BAB 6B PERSEDIAAN.pdf
BAB 6B PERSEDIAAN.pdfBAB 6B PERSEDIAAN.pdf
BAB 6B PERSEDIAAN.pdf
 
BAB 6A Neraca Saldo.pdf
BAB 6A Neraca Saldo.pdfBAB 6A Neraca Saldo.pdf
BAB 6A Neraca Saldo.pdf
 
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdf
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdfBAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdf
BAB 3 Mengenal Elemen dari PPT.pdf
 
Jawaban Latihan 1.pdf
Jawaban Latihan 1.pdfJawaban Latihan 1.pdf
Jawaban Latihan 1.pdf
 
BAB 5 buku besar.pdf
BAB 5 buku besar.pdfBAB 5 buku besar.pdf
BAB 5 buku besar.pdf
 
BAB 4 JURNAL.pdf
BAB 4 JURNAL.pdfBAB 4 JURNAL.pdf
BAB 4 JURNAL.pdf
 
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdf
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdfBAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdf
BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI.pdf
 
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdf
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdfBAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdf
BAB 1PENGENALAN AKUNTANSI.pdf
 
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdfTAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI DENGAN GAMBAR.pdf
 
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdfTAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdf
TAMPILAN PRESENTASI TANPA GAMBAR.pdf
 

Recently uploaded

Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...walidumar
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxRezaWahyuni6
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptxJaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptxarbidu2022
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2RezaWahyuni6
 
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNURULATIQAHBINTIABDG
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13ZulfiWahyudiAsyhaer1
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAVeonaHartanti
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptxJaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
 
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 

ANALISIS FAKTOR.21.pdf

  • 1. ANALISIS FAKTOR Bayu Fitri Hutami, SE, MT
  • 2. Digunakan untuk data kuantitatif Data berbentuk ordinal Sampel = 50 s/ d 100 DASAR ANALISA FAKTOR 1. Menentukan faktor apa saja yg akan dianalisis 2. Menguji faktor –faktor tersebut menggunakan uji Bartlett Test of Spericity dan Measure of Sampling Adequancy ( MSA ) >> Bartlett Test of Spericity merupakan suatu uji hipotesis bahwa variabel tidak saling berkorelasi dalam populasi. • Dalam analisis faktor hasil yang diinginkan adalah adanya korelasi antara suatu variabel • Jika nilai Bartlett hitung > nilai Bartlett tabel atau Sign < Alpha 5% , maka terjadi korelasi yg signifikan diantara variabel yang dianlisis dan proses dilanjutkan. • >> KMO MSA = Kaiser Mayer Olkin Measure of Sampling Adequancy, yaitu suatu indeks yg digunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor. • Nilai KMO MSA sebesar 0,5 – 1,0 menunjukan bahwa proses analisa faktor yg dilakukan sudah tepat dan dapat dilanjutkan. Bayu Fitri Hutami, SE, MT
  • 3. 3. Proses Factoring , yaitu proses pemisahan variabel yang memenuhi korelasi dari nilai MSA sebelumnya menjadi suatu kelompok/ group tertentu • Umumnya metode yang digunakan dalam proses factoring adalah PCA = Principal Component Analyisis atau Analisis Komponen Utama. • Metode PCA ini adalag suatu metode analisis yg digunakan untuk mengelompokkan beberapa variabel menjadi suatu kelompok variabel yang lebih sedikit, dimana pengelompokan ini berdasarkan kesamaan sifat/ karakteristik yg dimiliki oleh data variabel tsb. Bayu Fitri Hutami, SE, MT
  • 4. 4. Proses Rotasi. Dalam factoring, biasanya masih terdapat variabel yang belum mempunyai posisi yang jelas dalam suatu kelompok/ group faktor. Untuk itu diperlukan suatu proses rotasi untuk memperjelas posisi variabel-variabel yg dianalisis tersebut dalam kelompok faktor. • Umumnya metode rotasi yang digunakan adalah Varimax ( metode orthogonal rotation ) yaitu metode pemutaran dengan sumbu tegak 90 derajat . • Metode Orthogonal berusaha meminimumkan jumlah variabel dengan muatan yang tertinggi pada suatu faktor . • Proses metode orthogonal akan menghasilkan faktor-faktor yang tidak saling berkorelasi satu dengan yang lain 5. Interprestasi persamaan faktor yang terbentuk Bayu Fitri Hutami, SE, MT
  • 5. TAHAP 1 ANALISA FAKTOR • Menggunakan data kualitatif dimana menggunakan data orinal dengan skala sikap likert “5” yaitu ; (Sangat mempengaruhi, Mempengaruhi, Sedang pengaruhnya, Kurang mempengaruhi, Tidak mempengaruhi sama sekali) • Kasus: Seorang peneliti mempunyai judul penelitian sebagai berikut; • Analisa Faktor-Faktor yang mempengaruhi wisatawan tertarik mengunjungi destinasi wisata di Labuan Bajo Adapun faktor-faktor yang akan diteliti sebagai berikut; 1. Aman : ( X1 ) 2. Tertib : ( X2 ) 3. Bersih : ( X3 ) 4. Sejuk : ( X4 ) 5. Indah : ( X5 ) 6.Ramah Tamah : ( X6 ) 7.Kenangan : ( X7 ) 8. Instagramable : ( X8 ) Bayu Fitri Hutami, SE, MT
  • 6. Skala Likert yg digunakan; 5 = Sangat mempengaruhi 4 = Mempengaruhi 3 = Sedang pengaruhnya 2 = Kurang mempengaruhi 1 = Tidak mempengaruhi sama sekali Bayu Fitri Hutami, SE, MT
  • 7. 1. Isi Variabel View Bayu Fitri Hutami, SE, MT
  • 8. 2. Isi Data View Bayu Fitri Hutami, SE, MT
  • 9. 3. Analyze >> Dimension Reduction >> Factor Bayu Fitri Hutami, SE, MT
  • 10. 4. Terdapat Kotak Factor Analyisis Bayu Fitri Hutami, SE, MT
  • 11. 5. Pindahkan semua variabel/faktor ke kiri Bayu Fitri Hutami, SE, MT
  • 12. 6. Klik Descriptive >> centang Initial solution >> centang KMO and Bartlett’s test of sphericity >> centang Anti Image Bayu Fitri Hutami, SE, MT
  • 13. 7. Klik Continue, Oke Bayu Fitri Hutami, SE, MT Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,569 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 64,389 df 28 Sig. ,000
  • 14. Bayu Fitri Hutami, SE, MT Interprestasi Tabel KMO and Bartlett's Test dan Tabel Anti Image Matrics Angka KMO MSA (Measure of Sampling Adequacy ) MSA = 1, variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh vaiabel lain MSA ≥ 0,5 variabel masih bisa diprediksi dan dianalisis lebih lanjut MSA < 0,5 variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut atau dikeluarkan dari variabel lainnya *Pada nilai KMO MSA menunjukkan nilai 0,569 dimana nilai ini lebih besar dari 0,5 sehingga analisa faktor ini sudah terjadi korelasi yg signifikan, sehingga bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya.
  • 15. Bayu Fitri Hutami, SE, MT Hipotesis untuk Significan (Sig.) Ho : Variabel belum memadai untuk dianalisa lebih lanjut Ha : Variabel sudah memadai untuk dianalisa lebih lanjut Pengambilan keputusan Angka sig. ≥ 0,05 , maka Ho diterima Angka sig. < 0,05 maka Ho ditolak *Hasil diatas menunjukkan bahwa nilai Bartletts test of Sphericity mempunyai nilai Sign < Alpha 5 % ( 0,000 < 0,05 ), maka Ho ditolak, Ha diterima artinya variabel yang ada sudah bisa dianalisis dengan analisa faktor.
  • 16. Bayu Fitri Hutami, SE, MT Anti Image Matrics Pada tabel Anti Image Matrix, bagian Anti Image Correlation menunjukkan nilai MSA dari masing-masing variabel/ faktor yang diteliti. Perhatikan yang ada huruf “a” arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah Sehingga didapat nilai-nilai Anti Image Matrics sbb; 1. Aman : ( 0,466 ) 2. Tertib : ( 0,545 ) 3. Bersih : ( 0,511 ) 4. Sejuk : ( 0,569 ) 5. Indah : ( 0,591 ) 6.Ramah Tamah : ( 0,539 ) 7.Kenangan : ( 0,538 ) 8. Instagramable : ( 0,713 )
  • 17. Bayu Fitri Hutami, SE, MT Nilai MSA yg lebih besar dari 0,5 menunjukkan bahwa variabel/ faktor tersebut mempengaruhi wisatawan mengunjungimdestinasi wisata di Labuan Bajo. Dari 8 variabel/ faktor yg di uji hanya 1 variabel / faktor yg tidak memenuhi yaitu Aman sebesar 0,466 yang lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai batas MSA 0,5. Sehingga variabel /faktor Aman harus dikeluarkan dari matriks dan pengujian diulang. Copy hasil output ke MS words Selanjutnya perlu di reduksi ulang terhadap variabel/ faktor yang tidak berpengaruh dengan cara mengeluarkan satu variabel yg nilainya terkecil setelah itu diulangi lagi dengan mengeluarkan variabel/ faktor yang nilainya kecil kedua dst.
  • 18. TAHAP DUA ANALISA FAKTOR Iterasi pertama • Keluarkan variabel aman karena angka MSA terkecil = 0,466 • Lakukan langkah 3 • Lakukan langkah 4 dengan tidak memasukkan variabel/ faktor Aman • Lakukan langkah 5 • Lakukan langkah 6 • Maka didapat hasil sebagai berikut; Bayu Fitri Hutami, SE, MT
  • 19. Bayu Fitri Hutami, SE, MT KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,594 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 55,625 df 21 Sig. ,000
  • 20. Bayu Fitri Hutami, SE, MT Interprestasi: Angka KMO MSA (Measure of Sampling Adequacy ) MSA = 1, variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh vaiabel lain MSA ≥ 0,5 variabel masih bisa diprediksi dan dianalisis lebih lanjut MSA < 0,5 variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut atau dikeluarkan dari variabel lainnya *Pada nilai KMO MSA menunjukkan nilai 0,594 dimana nilai ini lebih besar dari 0,5 sehingga analisa faktor ini sudah terjadi korelasi yg signifikan, sehingga bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya.
  • 21. Bayu Fitri Hutami, SE, MT Hipotesis untuk Significan (Sig.) Ho : Variabel belum memadai untuk dianalisa lebih lanjut Ha : Variabel sudah memadai untuk dianalisa lebih lanjut Pengambilan keputusan Angka sig. ≥ 0,05 , maka Ho diterima Angka sig. < 0,05 maka Ho ditolak *Hasil diatas menunjukkan bahwa nilai Bartletts test of Sphericity mempunyai nilai Sign < Alpha 5 % ( 0,000 < 0,05 ), maka Ho ditolak, Ha diterima artinya variabel yang ada sudah bisa dianalisis dengan analisa faktor.
  • 22. Bayu Fitri Hutami, SE, MT Anti Image Matrics Pada tabel Anti Image Matrix, bagian Anti Image Correlation menunjukkan nilai MSA dari masing-masing variabel/ faktor yang diteliti. Perhatikan yang ada huruf “a” arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah Sehingga didapat nilai-nilai Anti Image Matrics sbb; 1. Tertib : ( 0,544 ) 2. Bersih : ( 0,565 ) 3. Sejuk : ( 0,566 ) 4. Indah : ( 0,633 ) 5.Ramah Tamah : ( 0,532 ) 6. Kenangan : ( 0,561 ) 7. Instagramable : ( 0,765 ) Interprestasi: Pada tabel Anti Image Matrix, bagian Anti Image Correlation menunjukkan nilai MSA dari masing-masing variabel/ faktor yang diteliti. Nilai MSA yg lebih besar dari 0,5 menunjukkan bahwa variabel/ faktor tersebut mempengaruhi wisatawan tertarik mengunjungi destinasi wisata ke Labuan Bajo. Dari 7 variabel/ faktor yg di uji semua nilai lebih besar dari 0,5. Maka pengulangan faktor selesai
  • 23. Bayu Fitri Hutami, SE, MT TAHAP 3 ANALISA FAKTOR Proses Factoring dan Rotation Proses ini dilakukan hanya untuk variabel/ faktor yang sudah lolos uji MSA Caranya; 1.Analyze >> Dimension >> Reduction >> Factor Pindahkan variabel/faktor yang lolos MSA ke kanan Klik Descriptive Pada Correlation Matrik centang pilihan KMO and Bartlett’s test of sphericity, centang Anti Image
  • 24. Bayu Fitri Hutami, SE, MT 2. Klik continue Klik Extraction Pada Method biarkan principal component Pada display, centang Underrorated factor solution dan scatter plot sehingga tampilan sbb;
  • 25. Bayu Fitri Hutami, SE, MT 3.Klik Continue, selanjutnya klik rotation. Pada method klik Varimax Pada display centang rotated solution dan loading plots Sehingga tampilan sbb;
  • 26. Bayu Fitri Hutami, SE, MT 4.Klik Continue, Klik Ok Maka tampilan output sbb; Interprestasi Tabel Total Variance Explained : - Terdapat 7 faktor / variabel yang mempunyai nilai variance sbb; 2,269 + 1,361 +0,932 + 0,820 + 0,751 + 0,575 + 0,291 = 7 - Pada nilai variabel faktor pertama terdapat nilai 2,269/7 x 100% = 32,41% - Pada nilai variabel faktor kedua terdapat nilai 1,361/7 x 100% = 19,448% - Dst.... - Pada Nilai Cumulative% baris pertama 32,407% - Pada Nilai Cumulative % baris kedua 32.407 + 19,448 = 51,856 % ..................dst............ Dari Initial Eigenvalues terbentuk 2 Kelompok Faktor yang terbentuk karena nilai eigenvalues lebih besar dari 1
  • 28. Bayu Fitri Hutami, SE, MT Interprestasi Component Matrik dan Rotated Component Matrik Bandingkan angka variabel / faktor antara Component Matrik dan Rotated Component Matrik Angka diatas 0,5 adalah menjadi pembentuk faktor karena mempunyai kriteria hubungan yang kuat Angka tepat 0,5 maka lakukan proses rotation ulang Tanda (– ) hanya menunjukkan arah ( yang dilihat angkanya )
  • 29. Bayu Fitri Hutami, SE, MT Interprestasi - Variabel Tertib dengan nilai 0,739 terbesar dan masuk dikelompok 1 - Varibel Bersih dengan nilai 0,666 terbesar dan masuk dikelompok 2 - Variabel Sejuk dengan nilai 0,829 terbesar dan masuk dikelompok 1 - Variabel Indah dengan nilai 0,737 terbesar masuk dikelompok 1 - Variabel Ramah Tamah dengan nilai terbesar 0,535 terbesar masuk dikelompok 2 - Variabel Kenangan dengan nilai terbesar 0,696 terbesar masuk dikelompok 2 - Variabel Instagramable dengan nilai terbesar 0,658 terbesar masuk di kelompok 1 Sehingga pengelompokkan variabel/ faktor yang mempengaruhi wisatawan berkunjung ke destinasi Labuan Bajo ada 2 kelompok besar sbb Kelompok 1 Kelompok 2 Tertib Bersih Sejuk Ramah Tamah Indah Kenangan Instagramable .................. Dua kelompok besar ini dapat kita namakan menjadi kelompok utama sesuai dengan teori dari penelitian kita misalkan Kelompok 1 dengan nama Kenyamanan dan Kelompok 2 dengan nama Pelayanan
  • 30. Bayu Fitri Hutami, SE, MT Component Transformation Matrix Component 1 2 1 ,958 -,286 2 ,286 ,958 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. Interprestasi; Untuk mengetahui apakah dua kelompok besar yang dihasilkan oleh output SPSS analisa faktor sudah tepat atau belum maka pada tabel Component Transformation Matrix dapat kita lihat angka diagonalnya yang jauh diatas 0,5. Terdapat angka 0,958 dan 0,958 maka dua kelompok besar yang dihasilkan output SPSS Analisa faktor adalah tepat.