2. Bahan Kajian
• Pengertian & Tujuan Fermentasi
• Prinsip Fermentasi
• Syarat & Jenis Fermentasi
• Produk Fermentasi berdasarkan
Kelompok Pangan
• Faktor yang mempengaruhi Proses
Fermentasi
3. Bahan Kajian
• Jenis Mikroba yang Berperan dalam
Fermentasi
• Cara-cara Fermentasi Asam Laktat
• Pengaruh Fermentasi Pangan
terhadap Zat Gizi, Sensorik,
Mikroorganisme Pembusuk dan
Pathogen
5. Pengertian & Tujuan Fermentasi
Fermentasi adalah suatu proses
metabolisme yang menyebabkan
senyawa-senyawa organik dalam
suatu bahan makanan menjadi produk
dengan senyawa yang lebih sederhana
oleh enzim yang dihasilkan
mikroorganisme.
6. Pengertian & Tujuan Fermentasi
Tujuan Fermentasi:
• Untuk membuat produk baru yang
mempunyai kandungan zat gizi,
tekstur dan biological avilidity yang
baik.
• Memperkaya variasi makanan dengan
mengubah aroma, rasa, dan tekstur
makanan.
• Mengawetkan makanan dengan
menghasilkan sejumlah asam laktat.
• Menurunkan zat anti zat gizi.
8. Syarat & Jenis Fermentasi
Syarat Fermentasi:
• Mikroorganisme untuk fermentasi
(kapang, khamir dan bakteri)
• Terdapat lingkungan yang sesuai untuk
berkembang, misalnya:
Makanan (zat gizi) yang sesuai.
pH, aktivitas air dan temperatur yang
sesuai.
• Mikroba tersebut memang tumbuh dan
berkembang
9. Syarat & Jenis Fermentasi
Jenis Fermentasi:
• Fermentasi Karbohidrat
• Fermentasi Protein Nabati
• Fermentasi Protein Hewani
• Fermentasi Lemak
• Fermentasi Sayuran
10. Produk Fermentasi berdasarkan
Kelompok Pangan
KELOMPOK PANGAN PRODUK
SEREALIA DAN HASIL OLAHANNYA
Tape beras
Cuka beras
Brem
UMBI BERPATI DAN HASIL OLAHANNYA Tape singkong
KACANG, BIJI, BEAN DAN HASIL OLAHANNYA
Tempe
Kecap
Tauco
Oncom
SAYURAN DAN HASIL OLAHANNYA
Kimchi
Miso
Saurkraut
Pickel
BUAH DAN HASIL OLAHANNYA
Cuka apel
Wine
Nata de coco
DAGING, UNGGAS DAN HASIL OLAHANNYA
Sosis fermentasi
IKAN, KERANG, UDANG DAN HASIL OLAHANNYA
Bakasang
Terasi
Petis
SUSU DAN HASIL OLAHANNYA Keju
12. Jenis Mikroba yang Berperan dalam
Fermentasi
• Bakteri asam laktat
• Khamir
• Kapang
13. Cara-cara Fermentasi Asam Laktat
Urut-urutan jenis bakteri asam laktat pada proses fermentasi
ditentukan terutama oleh toleransinya terhadap asam.
Pada proses fermentasi bahan pangan yang berasam rendah
(misalnya susu dan daging), inokulum ditambahkan untuk
memberikan jumlah mikroorganisme yang cukup, sehingga
akan mencapai jumlah yang besar dalam jumlah yang lebih
singkat (memperpendek masa fermentasi) dan sekaligus
menghambat pertumbuhan bakteri pathogen dan pembusuk.
Bakteri Acetobacter aceti merupakan bakteri yang mula
pertama diketahui sebagai penghasil asam asetat dan
merupakan jasad kontaminan pada pembuatan wine. Saat ini
bakteri digunakan pada produksi asam asetat karena
kemampuannya mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat.
14. Pengaruh Fermentasi Pangan terhadap Zat Gizi,
Sensorik, Mikroorganisme Pembusuk dan Pathogen
Makanan yang melalui proses fermentasi
mempunyai daya cerna yang tinggi karena
ikatan yang sudah dipecah menjadi lebih
sederhana.
Makanan fermentasi lebih mudah dicerna,
meningkatkan kepadatan vitamin, dan
meningkatkan nilai gizi.
Fermentasi dapat memperbaiki cita rasa, dan
dapat menghilangkan zat anti gizi.
Makanan fermentasi mengandung bakteri
baik yang akan membantu saluran
pencernaan bekerja dengan optimal.
15. Keunggulan Produk Hasil Fermentasi
• Mempunyai nilai gizi yang tinggi
daripada bahan baku aslinya.
• Daya cerna tinggi (degradasi makro
molekul oleh sel bakteri).
• Mempunyai cita rasa yang khas
umumnya disukai.
• Beberapa produk punya daya tahan
yang lebih baik.
• Makanan hasil fermentasi akan
menjadi lebih awet, lebih aman dan
memberikan flavor yang lebih baik.
16. Kerugian dari Produk Hasil Fermentasi
Makanan hasil fermentasi ada yang dapat menyebabkan
keracunan akibat terbentuknya toksin sebagai hasil
metabolisme mikroba selama proses fermentasi, misalnya
tempe bongkrek (asam bongkrek) dan oncom.
Selama fermentasi berlangsung terjadi kenaikan suhu,
keadaan ini dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri
menjadi baik dan pada keadaan yang dapat ditumbuhi oleh
bakteri Pseudomonas cocovenans yang menghasilkan enzim
tertentu yang dapat menghidrolisa gliserol menjadi asam-
asam lemak oleat yang dapat membentuk toksin yang disebut
asam bongkrek. Yang dapat mengganggu metabolisme
glikogen dan menyebabkan hipoglikemi.
Selain itu toksin yang dihasilkan dari oncom kacang tanah
yaitu aflatoksin yang sangat berbahaya bagi manusia karena
racunnya dapat menyerang hati.