SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Macronutrient
Chapter 2. PROTEIN
oleh: Asyifa R.A.
Komposisi
dan Struktur
Fungsi Kebutuhan sumber
PROTEIN
Tentang Protein
Kata protein berasal dari bahasa Yunani
“protos” yang berarti paling utama
Protein dikaitkan dalam kehidupan, salah
satunya adalah enzim yang dibuat dari protein
Contoh jenis protein tubuh adalah hemoglobin,
kolagen, dan miosin
Manusia mengonsumsi sumber protein 
bukan asam amino
Komposisi
dan Struktur
Komposisi protein berbeda dengan karbohidrat dan lemak karena
kandungan nitrogennya (N)
Protein terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen
Kandungan nitrogen pada protein adalah 16%
Struktur dasar protein  asam amino
Terdapat 20 jenis asam amino yang membentuk protein
Asam Amino
Kemudian asam amino oleh sel digunakan untuk sintesis protein
jaringan khusus.
Istilah amino menandakan adanya kelompok NH2.
berbagai jenis makanan sumber protein ketika
dicerna menghasilkan asam amino.
Unit struktural protein. Dari 20 jenis asam amino, 9 jenis termasuk
esensial bagi tubuh dan harus disediakan dari makanan sehari-hari.
Fungsi Protein (I)
• Komponen struktural yang dibentuk protein
seperti matriks intrasel, otot, tulang, kuku,
kolagen.
• Protein ikatan esensial  hemoglobin,
bahan-bahan dalam penggumpalan darah,
dan fotoreseptor mata
• Protein non esensial asam nukleat dan
proteoglikan
• Protein menjadi prekusor non protein 
pengantar saraf serotonin, tirosin prekusor
hormon tiroid
1.
Pertumbuhan
dan
pembentukkan
komponen
Struktural
serta Ikatan
Esensial
Fungsi Protein (II)
2. Hormon dan Penyampai
Pesan
• Beberapa jenis hormon
seperti insulin, epinefrin,
dan hormon tiroid adalah
protein
• Hormon tersebut berupa
katalisator  membantu
perubahan biokimia tubuh
• Salah satu hormon
pertumbuhan disebut juga
sebagai protein penyampai
pesan (protein messenger)
• Berbagai jenis enzim yang membantu ribuan
reaksi-reaksi biokimia yang terjadi di dalam sel
atau bertindak sebagai katalisator adalah protein
• Contoh: fenilalanin hidroksilasemerupakan
enzim yang menonversi asam amino fenilalanin
menjadi asam amino lain  menjadi tirosin
• Enzim dapat berfungsi membantu pembentukkan
molekul baru dengan cara membaca informasi
kode genetik yang tersimpan di DNA
3. Sebagai Enzim
Fungsi Protein (III)
• Antibodi adalah protein yang mengikat
partikel-partikel asing berbahaya yang
memasuki tubuh manusia
4.Pembentukkan
antibodi
Fungsi Protein (IV)
• Produksi meningkat setelah imunisasi,
merespon infeksi keduaIg G
• Antibodi yang terdapat pada saliva dan
ASIIg A
• Merespon alergi dan reaksi
hipersensitifitasIg E
• Merespon infeksi pertama, sebagai
antigen reseptor limfosit setelah
imunisasi
Ig M
• Sbg antigen reseptor limfosit, fungsi
lain yg belum diketahuiIg D
• Protein pengikat-retinol
atau retinol binding
protein (RBP), transferin,
dan lipoprotein adalah
protein yang mengangkut
vitamin A, zat besi,
mangan, serta lipida.
• Protein pengangkut ini
dapat mengangkut zat-zat
gizi dari saluran cerna ke
dalam darah, jaringan, dan
sel dalam tubuh
5. Mengangkut dan
menyimpan zat gizi
Fungsi Protein (V)
Contoh:
• Protein mengatur keseimbangan air dalam tubuh
dengan mengatur distribusi cairan secara tidak
langsung  karena molekul protein dan daya tariknya
merupakan hidrofilik
• Keseimbangan asam basa juga dijaga oleh protein
protein bertindak sebagai buffer dengan menjaga pH
(pH 7,35 – 7,45) dalam keadaan konstan pada jaringan
tubuh
6. Mengatur Keseimbangan Air
dan Asam Basa
Fungsi Protein (VI)
• Sbg sumber energi 1gr protein dan karbohidrat
sama-sama menghasilkan 4 kalori
• Protein menyediakan ATP untuk aktivitas tubuh
dari kerangka carbon  katabolisme asam amino
• Protein menyediakan alanin untuk dikonversi
menjadi glukosa atau glikogen
7.
Sumber
Energi
Fungsi Protein (VII)
Pengelompokkan
Asam Amino
Asam amino netral
Glycine, alanine, serine,
threonine
Asam amino netral
rantai bercabang
Isoleucine, valine, leucine
Asam amino
mengandung sulfur
Cysteine, methionine
Asam amino rantai
aromatik
Phenylalanine, tyrosine,
tryptophan, histidine
Asam amino basa Lysine, arginine
Asam amino asam
Glutamic acid, aspartic
acid, glutamine,
asparagine
Asam amino siklik Proline, hydroxyproline
Berdasarkan
bentuk dan
kemampuan fisik
Asam amino netral
Asam amino netral rantai bercabang
Asam amino mengandung sulfur
Asam amino rantai aromatik
Asam amino siklik
Asam amino asam
Asam amino basa
Pengelompokkan asam amino
dari segi gizi
Kelompok esensial Kelompok non-
esensial
Kelompok non-
esensial bersyarat
Beberapa asam
amino penting
Isoleusin Alanin Sistein Sitrulin
Leusin Arginin Tirosin Homosistein
Lisin Asam aspartat Hidroksilisin
Metionin Asparagin Hidroksiprolin
Fenilalanin Asam glutamat 3-metilhistidin
Treonin Glutamin Omitin
Triptofan Glisin
Valin Prolin
Histidin Serin
Pertukaran Antara Protein Tubuh
Dengan Depot Asam Amino Bebas
1
3
1
2
3
3 4
4
4
5
5
5
Proses
Penyerapan
Protein
1. Pencernaan dan Penyerapan Protein
2. Penggunaan (utilisasi) nitrogen di
dalam tubuh
3. Siklus glutamin hepatika interselular. Sintesis urea di sel
periporta dan sintesis glutamin di sel perivena menciptakan
sistem serial (fail-safe) pembuangan amonia oleh hati
4. Pengambilan glutamin ginjal, ekskresi
amonium, regenerasi bikarbonat
Zat amoniak
Asupan dan Pertukaran Protein dlm
Tubuh Orang Sehat BB 70 kg
Defisiensi protein dan karbohidrat
Penggunaan serum protein untuk
mengkaji status protein individu
Serum
protein
Masa
paruh
Penggunaan di
klinik
Keterbatasan
Albumin 18 hari Gizi buruk Dipengaruhi oleh
hilangnya protein melalui
enteropati, ginjal, luka
bakar, dan penyakit hati
Transferin 8-9 hari Defisiensi kronis-
terbatas
Dipengaruhi oleh
defisiensi zat besi dan
infeksi
Pre-albumin 2 hari Deplesi akut Dipengaruhi oleh
defisiensi vitamin A
Retinol
Binding
Protein (RBP)
12 jam Deplesi akut Dipengaruhi oleh
defisiensi vitamin A
Penyakit Kekurangan
dan Kelebihan
Protein
Kekurangan Protein Kelebihan Protein
• Lemah otot
• Mudah lesu
• Berat badan menurun
• Peningkatan retensi cairan,
ditandai dengan bengkak pada
kaki, perut bahkan seluruh tubuh
(edema)
• Mual
• Perubahan warna kulit
• Kulit kering dan ruam
• Sering mengalami borok di kulit
• Luka sukar menyembuh
• Gampang gelisah
• Insomnia
• Perubahan mood
• Depresi
• Berat badan meningkat
• Meningkatkan kolesterol
• Kerusakan ginjal
• Menyebabkan dehidrasi
• Jumlah kalsium rendah
• Mengurangi ketosis
• Risiko kanker
• Tinggi asam urat
1. Pencernaan dan Penyerapan Protein
2. Penggunaan (utilisasi) nitrogen di
dalam tubuh
3. Siklus glutamin hepatika interselular. Sintesis urea di sel
periporta dan sintesis glutamin di sel perivena menciptakan
sistem serial (fail-safe) pembuangan amonia oleh hati
4. Pengambilan glutamin ginjal, ekskresi
amonium, regenerasi bikarbonat
Zat amoniak
Asupan dan Pertukaran Protein dlm
Tubuh Orang Sehat BB 70 kg
KEKURANGAN PROTEIN
Hubungan Kekurangan
Protein dengan Lemah, lesu
pada Otot
Protein Pada Otot
Hubungan Kekurangan
Protein dengan Fungsi Hati
Radang
infeksi
Penurunan
tekanan
koloid
osmotik
Peningkatan
permeabilitas
kapiler
Peningkatan
tekanan
hidrostatik
Penyumbatan
pembuluh
limfa
EDEMA
Dasar Patogenesis
Penurunan tekanan koloid osmotik
• Sindroma nefrotik
• Sirosis hepatis
• Protein energi malnutrition
Tubuh kekurangan
protein
A. Amino dalam serum
turun
Pembentukan albumin
oleh hepar
edema
Protein menurun
gg. Pembentukan
lipoprotein beta
gg. Transport lemak
dari hati ke depot
lemak
Akumulasi lemak
dalam hepar
Defisiensi protein dan karbohidrat
Hubungan Kekurangan
Protein dengan Kulit dan
Proses Penyembuhan Luka
Hubungan Kekurangan
Protein dengan Perubahan
Mood dan Depresi
Hasil sintesis triptofan dan tirosin
KELEBIHAN PROTEIN
Hubungan Kelebihan Protein dgn
Pertambahan Lemak dalam Tubuh
Protein
yang
berlebih
tidak bisa
disimpan
oleh tubuh
dlm bentuk
protein
Terbentuk
lipogenesis
(perubahan
Asetil KoA
 lipid)
Cadangan
lemak
bertambah
Terbentuk
risiko penyakit
kelebihan
lemak
(kolesterol
tinggi,
penyumbatan
arteri jantung)
Hubungan Kelebihan Protein dgn
Kecilnya Otot
Protein yang sudah diubah tersebut tidak bisa membentuk otot.
tubuh akan mengubah protein tersebut menjadi glukosa yang
seharusnya menjadi tugas karbohidrat dalam menghasilkan glukosa
memperbanyak konsumsi protein tanpa ada asupan karbohidrat,
Asetil KoA
Dipecah menjadi:
asetoasetat
D-3-
hidroksibutirat
aseton
Ketika kadar protein dlm tubuh meningkat
maka badan keton meningkat
BADAN KETON
RACUN
Ginjal akan bekerja lebih berat untuk
mengeluarkannya dari tubuh
Hubungan Kelebihan Protein dgn Pengurangan
Ketosis dlm Tubuh, fungsi ginjal, dan dehidrasi
Lanjutan...
Ginjal bekerja
lebih berat
dehidrasi
menyebabkan tubuh menjadi lemas,
pusing, timbul bau mulut
Hubungan
Kelebihan
Protein
dengan
Kehilangan
Densitas
Tulang

More Related Content

What's hot

Metabolisme protein Transaminasi dan deaminasi
Metabolisme protein Transaminasi dan deaminasiMetabolisme protein Transaminasi dan deaminasi
Metabolisme protein Transaminasi dan deaminasi
Yona Oktasari
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
tristyanto
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
Joni Iswanto
 

What's hot (20)

Hormon dan enzim (2)
Hormon dan enzim (2)Hormon dan enzim (2)
Hormon dan enzim (2)
 
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UBPertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
 
Metabolisme protein Transaminasi dan deaminasi
Metabolisme protein Transaminasi dan deaminasiMetabolisme protein Transaminasi dan deaminasi
Metabolisme protein Transaminasi dan deaminasi
 
Ppt metabolisme
Ppt  metabolismePpt  metabolisme
Ppt metabolisme
 
Vitamin larut air
Vitamin larut airVitamin larut air
Vitamin larut air
 
Pengantar biokimia
Pengantar biokimiaPengantar biokimia
Pengantar biokimia
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
METABOLISME PROTEIN
METABOLISME PROTEINMETABOLISME PROTEIN
METABOLISME PROTEIN
 
Metabolisme Vitamin
Metabolisme VitaminMetabolisme Vitamin
Metabolisme Vitamin
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
PPT Hormon
PPT HormonPPT Hormon
PPT Hormon
 
Proses penuaan
Proses penuaanProses penuaan
Proses penuaan
 
Metabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan PirimidinMetabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan Pirimidin
 
Ppt makro n mikronutrien
Ppt makro n mikronutrienPpt makro n mikronutrien
Ppt makro n mikronutrien
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
 
Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat
 

Similar to Chapter 2. protein

Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
Efri Yadi
 
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam aminoMakalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Efri Yadi
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
Marniati7
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, protein
Nursa'id Fitria
 

Similar to Chapter 2. protein (20)

Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
 
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam aminoMakalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
 
Metabolisme Protein
Metabolisme Protein Metabolisme Protein
Metabolisme Protein
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
 
3 protein
3 protein3 protein
3 protein
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
 
protein KIMIA
protein KIMIA protein KIMIA
protein KIMIA
 
ASAM AMINO & PROTEIN-BIOMOLEKUL
ASAM AMINO & PROTEIN-BIOMOLEKULASAM AMINO & PROTEIN-BIOMOLEKUL
ASAM AMINO & PROTEIN-BIOMOLEKUL
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, protein
 
Makalah Biologi (Keterkaitan Metabolisme Karbohidrat, Protein dan Lemak)
Makalah Biologi (Keterkaitan Metabolisme Karbohidrat, Protein dan Lemak)Makalah Biologi (Keterkaitan Metabolisme Karbohidrat, Protein dan Lemak)
Makalah Biologi (Keterkaitan Metabolisme Karbohidrat, Protein dan Lemak)
 
PROTEIN - KELOMPOK 12
PROTEIN - KELOMPOK 12PROTEIN - KELOMPOK 12
PROTEIN - KELOMPOK 12
 
Proses Pencernaan dan Metabolisme Protein
Proses Pencernaan dan Metabolisme ProteinProses Pencernaan dan Metabolisme Protein
Proses Pencernaan dan Metabolisme Protein
 
protein
proteinprotein
protein
 
Kuliah 7 protein1
Kuliah 7 protein1Kuliah 7 protein1
Kuliah 7 protein1
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
PROTEIN
PROTEIN PROTEIN
PROTEIN
 
Makalah protein plasma
Makalah protein plasmaMakalah protein plasma
Makalah protein plasma
 
Protein ( Biokima ) STKIP Banjarmasin
Protein ( Biokima ) STKIP BanjarmasinProtein ( Biokima ) STKIP Banjarmasin
Protein ( Biokima ) STKIP Banjarmasin
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Pengertian protein
Pengertian proteinPengertian protein
Pengertian protein
 

More from Asyifa Robiatul adawiyah

More from Asyifa Robiatul adawiyah (20)

Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
 
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
 
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
 
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi KesehatanEvaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
 
Pembuatan desain media promosi kesehatan
Pembuatan desain media promosi kesehatan Pembuatan desain media promosi kesehatan
Pembuatan desain media promosi kesehatan
 
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi KesehatanKonsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
 
komunikasi kesehatan
komunikasi kesehatankomunikasi kesehatan
komunikasi kesehatan
 
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi KesehatanIlmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
 
Konsep Promosi Kesehatan
Konsep Promosi KesehatanKonsep Promosi Kesehatan
Konsep Promosi Kesehatan
 
Survei cepat
Survei cepatSurvei cepat
Survei cepat
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepatLangkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
 
Analisis data deskriptif
Analisis data deskriptifAnalisis data deskriptif
Analisis data deskriptif
 
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
 
Strategi mutu pelayanan kesehatan
Strategi mutu pelayanan kesehatanStrategi mutu pelayanan kesehatan
Strategi mutu pelayanan kesehatan
 
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatanPendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
 
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
 
Gizi ibu hamil
Gizi ibu hamilGizi ibu hamil
Gizi ibu hamil
 
Gizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energiGizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energi
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 

Chapter 2. protein

  • 3. Tentang Protein Kata protein berasal dari bahasa Yunani “protos” yang berarti paling utama Protein dikaitkan dalam kehidupan, salah satunya adalah enzim yang dibuat dari protein Contoh jenis protein tubuh adalah hemoglobin, kolagen, dan miosin Manusia mengonsumsi sumber protein  bukan asam amino
  • 4. Komposisi dan Struktur Komposisi protein berbeda dengan karbohidrat dan lemak karena kandungan nitrogennya (N) Protein terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen Kandungan nitrogen pada protein adalah 16% Struktur dasar protein  asam amino Terdapat 20 jenis asam amino yang membentuk protein
  • 5. Asam Amino Kemudian asam amino oleh sel digunakan untuk sintesis protein jaringan khusus. Istilah amino menandakan adanya kelompok NH2. berbagai jenis makanan sumber protein ketika dicerna menghasilkan asam amino. Unit struktural protein. Dari 20 jenis asam amino, 9 jenis termasuk esensial bagi tubuh dan harus disediakan dari makanan sehari-hari.
  • 6.
  • 7. Fungsi Protein (I) • Komponen struktural yang dibentuk protein seperti matriks intrasel, otot, tulang, kuku, kolagen. • Protein ikatan esensial  hemoglobin, bahan-bahan dalam penggumpalan darah, dan fotoreseptor mata • Protein non esensial asam nukleat dan proteoglikan • Protein menjadi prekusor non protein  pengantar saraf serotonin, tirosin prekusor hormon tiroid 1. Pertumbuhan dan pembentukkan komponen Struktural serta Ikatan Esensial
  • 8. Fungsi Protein (II) 2. Hormon dan Penyampai Pesan • Beberapa jenis hormon seperti insulin, epinefrin, dan hormon tiroid adalah protein • Hormon tersebut berupa katalisator  membantu perubahan biokimia tubuh • Salah satu hormon pertumbuhan disebut juga sebagai protein penyampai pesan (protein messenger)
  • 9. • Berbagai jenis enzim yang membantu ribuan reaksi-reaksi biokimia yang terjadi di dalam sel atau bertindak sebagai katalisator adalah protein • Contoh: fenilalanin hidroksilasemerupakan enzim yang menonversi asam amino fenilalanin menjadi asam amino lain  menjadi tirosin • Enzim dapat berfungsi membantu pembentukkan molekul baru dengan cara membaca informasi kode genetik yang tersimpan di DNA 3. Sebagai Enzim Fungsi Protein (III)
  • 10. • Antibodi adalah protein yang mengikat partikel-partikel asing berbahaya yang memasuki tubuh manusia 4.Pembentukkan antibodi Fungsi Protein (IV) • Produksi meningkat setelah imunisasi, merespon infeksi keduaIg G • Antibodi yang terdapat pada saliva dan ASIIg A • Merespon alergi dan reaksi hipersensitifitasIg E • Merespon infeksi pertama, sebagai antigen reseptor limfosit setelah imunisasi Ig M • Sbg antigen reseptor limfosit, fungsi lain yg belum diketahuiIg D
  • 11. • Protein pengikat-retinol atau retinol binding protein (RBP), transferin, dan lipoprotein adalah protein yang mengangkut vitamin A, zat besi, mangan, serta lipida. • Protein pengangkut ini dapat mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah, jaringan, dan sel dalam tubuh 5. Mengangkut dan menyimpan zat gizi Fungsi Protein (V) Contoh:
  • 12. • Protein mengatur keseimbangan air dalam tubuh dengan mengatur distribusi cairan secara tidak langsung  karena molekul protein dan daya tariknya merupakan hidrofilik • Keseimbangan asam basa juga dijaga oleh protein protein bertindak sebagai buffer dengan menjaga pH (pH 7,35 – 7,45) dalam keadaan konstan pada jaringan tubuh 6. Mengatur Keseimbangan Air dan Asam Basa Fungsi Protein (VI)
  • 13. • Sbg sumber energi 1gr protein dan karbohidrat sama-sama menghasilkan 4 kalori • Protein menyediakan ATP untuk aktivitas tubuh dari kerangka carbon  katabolisme asam amino • Protein menyediakan alanin untuk dikonversi menjadi glukosa atau glikogen 7. Sumber Energi Fungsi Protein (VII)
  • 14. Pengelompokkan Asam Amino Asam amino netral Glycine, alanine, serine, threonine Asam amino netral rantai bercabang Isoleucine, valine, leucine Asam amino mengandung sulfur Cysteine, methionine Asam amino rantai aromatik Phenylalanine, tyrosine, tryptophan, histidine Asam amino basa Lysine, arginine Asam amino asam Glutamic acid, aspartic acid, glutamine, asparagine Asam amino siklik Proline, hydroxyproline Berdasarkan bentuk dan kemampuan fisik
  • 15. Asam amino netral Asam amino netral rantai bercabang Asam amino mengandung sulfur
  • 16. Asam amino rantai aromatik Asam amino siklik
  • 17. Asam amino asam Asam amino basa
  • 18. Pengelompokkan asam amino dari segi gizi Kelompok esensial Kelompok non- esensial Kelompok non- esensial bersyarat Beberapa asam amino penting Isoleusin Alanin Sistein Sitrulin Leusin Arginin Tirosin Homosistein Lisin Asam aspartat Hidroksilisin Metionin Asparagin Hidroksiprolin Fenilalanin Asam glutamat 3-metilhistidin Treonin Glutamin Omitin Triptofan Glisin Valin Prolin Histidin Serin
  • 19. Pertukaran Antara Protein Tubuh Dengan Depot Asam Amino Bebas 1 3 1 2 3 3 4 4 4 5 5 5
  • 21. 1. Pencernaan dan Penyerapan Protein
  • 22. 2. Penggunaan (utilisasi) nitrogen di dalam tubuh
  • 23. 3. Siklus glutamin hepatika interselular. Sintesis urea di sel periporta dan sintesis glutamin di sel perivena menciptakan sistem serial (fail-safe) pembuangan amonia oleh hati
  • 24. 4. Pengambilan glutamin ginjal, ekskresi amonium, regenerasi bikarbonat Zat amoniak
  • 25. Asupan dan Pertukaran Protein dlm Tubuh Orang Sehat BB 70 kg
  • 26.
  • 27. Defisiensi protein dan karbohidrat
  • 28. Penggunaan serum protein untuk mengkaji status protein individu Serum protein Masa paruh Penggunaan di klinik Keterbatasan Albumin 18 hari Gizi buruk Dipengaruhi oleh hilangnya protein melalui enteropati, ginjal, luka bakar, dan penyakit hati Transferin 8-9 hari Defisiensi kronis- terbatas Dipengaruhi oleh defisiensi zat besi dan infeksi Pre-albumin 2 hari Deplesi akut Dipengaruhi oleh defisiensi vitamin A Retinol Binding Protein (RBP) 12 jam Deplesi akut Dipengaruhi oleh defisiensi vitamin A
  • 30. Kekurangan Protein Kelebihan Protein • Lemah otot • Mudah lesu • Berat badan menurun • Peningkatan retensi cairan, ditandai dengan bengkak pada kaki, perut bahkan seluruh tubuh (edema) • Mual • Perubahan warna kulit • Kulit kering dan ruam • Sering mengalami borok di kulit • Luka sukar menyembuh • Gampang gelisah • Insomnia • Perubahan mood • Depresi • Berat badan meningkat • Meningkatkan kolesterol • Kerusakan ginjal • Menyebabkan dehidrasi • Jumlah kalsium rendah • Mengurangi ketosis • Risiko kanker • Tinggi asam urat
  • 31. 1. Pencernaan dan Penyerapan Protein
  • 32. 2. Penggunaan (utilisasi) nitrogen di dalam tubuh
  • 33. 3. Siklus glutamin hepatika interselular. Sintesis urea di sel periporta dan sintesis glutamin di sel perivena menciptakan sistem serial (fail-safe) pembuangan amonia oleh hati
  • 34. 4. Pengambilan glutamin ginjal, ekskresi amonium, regenerasi bikarbonat Zat amoniak
  • 35. Asupan dan Pertukaran Protein dlm Tubuh Orang Sehat BB 70 kg
  • 37. Hubungan Kekurangan Protein dengan Lemah, lesu pada Otot
  • 41. Tubuh kekurangan protein A. Amino dalam serum turun Pembentukan albumin oleh hepar edema Protein menurun gg. Pembentukan lipoprotein beta gg. Transport lemak dari hati ke depot lemak Akumulasi lemak dalam hepar
  • 42.
  • 43. Defisiensi protein dan karbohidrat
  • 44. Hubungan Kekurangan Protein dengan Kulit dan Proses Penyembuhan Luka
  • 45.
  • 46.
  • 47. Hubungan Kekurangan Protein dengan Perubahan Mood dan Depresi
  • 50. Hubungan Kelebihan Protein dgn Pertambahan Lemak dalam Tubuh Protein yang berlebih tidak bisa disimpan oleh tubuh dlm bentuk protein Terbentuk lipogenesis (perubahan Asetil KoA  lipid) Cadangan lemak bertambah Terbentuk risiko penyakit kelebihan lemak (kolesterol tinggi, penyumbatan arteri jantung)
  • 51. Hubungan Kelebihan Protein dgn Kecilnya Otot Protein yang sudah diubah tersebut tidak bisa membentuk otot. tubuh akan mengubah protein tersebut menjadi glukosa yang seharusnya menjadi tugas karbohidrat dalam menghasilkan glukosa memperbanyak konsumsi protein tanpa ada asupan karbohidrat,
  • 52. Asetil KoA Dipecah menjadi: asetoasetat D-3- hidroksibutirat aseton Ketika kadar protein dlm tubuh meningkat maka badan keton meningkat BADAN KETON RACUN Ginjal akan bekerja lebih berat untuk mengeluarkannya dari tubuh Hubungan Kelebihan Protein dgn Pengurangan Ketosis dlm Tubuh, fungsi ginjal, dan dehidrasi
  • 53. Lanjutan... Ginjal bekerja lebih berat dehidrasi menyebabkan tubuh menjadi lemas, pusing, timbul bau mulut