Tugas ini membahas tentang rangkuman video mengenai Daerah Aliran Sungai (DAS). DAS dijelaskan sebagai wilayah yang dibatasi oleh penghubung bukit yang menampung air hujan dan mengalirkannya melalui saluran air. DAS memiliki berbagai komponen seperti hutan, lahan pertanian, dan pemukiman serta perlu dikelola dengan baik untuk mencegah kerusakan lingkungan. Pengelolaan DAS bertujuan untuk memperbaiki
1. Tugas wajib
Daerah Aliran Sungai
Mata kuliah : Pengembangan Saluran Daerah Air
Dosen Pengampuh : Aswar Amiruddin, S.T.,M.T
Disusun Oleh :
Hasan Bisri (1940301064)
Yonathan (1940301065)
Samsida (1940301067)
Michael Pratama (1940301068)
Ary Syahdila Darama (1940301069)
Ilham (1940301071)
Helen (1940301072)
Nadiah Pitri Ananda (1940301073)
Fadilah Aprilia Nur Bulan (1940301076)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2021
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan
banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun Laporan Rekayasa Lalu Lintas ini dengan baik.
Laporan ini berisi tentang hasil Rangkuman Vidio Mengenai Daerah Aliran Sungai.
Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Bapak Aswar
Amiruddin, S.T., M.T. selaku dosen mata kuliah “Pengembangan Sumber Daya Air” Teknik Sipil
Universitas Borneo Tarakan yang telah memberikan tugas ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa hasil Makalah Pengembangan
Sumber Daya Air ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok kami khususnya, dan para pembaca.
3. DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
1.3 Maksud dan Tujuan .............................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Daerah Aliran Sungai ...........................................................................
2.2 Faktor Penentu Daerah Aliran Sungai ...............................................
2.3 Kompenen-kompenen Daerah Aliran Sungai .....................................
2.4 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai .........................................................
2.5 Menjelaskan Permasalahan DAS disekitar ............................................
BAB III PENUTUP
4.1 Kesimpulan ............................................................................................
4.2 Saran ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daerah aliran sungai (DAS) merupakan suatu kesatuan ekosistem yang unsur-unsur
utamanya terdiri atas sumber daya alam tanah, air dan vegetasi serta sumber daya manusia
sebagai pelaku pemanfaat sumber daya tersebut. DAS di beberapa tempat di Indonesia
memikul beban amat berat sehubungan dengan tingkat kepadatan yang sangat tinggi dan
pemanfaatan sumber daya alamnya yang intensif sehingga terdapat indikasi belakangan ini
bahwa kondisi DAS semakin menurun dengan indikasi meningkatnya kejadian tanah
longsor, erosi, dan sedimentasi, banjir dan kekeringan. Disisi lain tuntutan terhadap
kemampuannya dalam menunjang sistem kehidupan , baik masyarakat di bagian hulu
maupun hilir demikian besarnya. Peraturan pemerintah No 37 tahun 2012 menyatakan
bahwa pengelolaan DAS merupakan upaya manusia dalam mengatur timbal balik antara
hubungan manusia dengan sumber daya alam di dalam DAS dan segala aktifitasnya, agar
terwujud kelestarian dan keserasian ekosistem serta meningkatnya kemanfaatan
sumberdaya alam bagi manusia secara berkelanjutan. Pengelolaan DAS bertujuan untuk
mencegah kerusakan dan memperbaiki yang rusak pada DAS.
Faktor manusia dan faktor alam merupakan faktor yang mempengaruhi kerusakan
DAS. Faktor alam merupakan faktor yang disebabkan oleh alam, dapat berupa terjadinya
bencana alam seperti gunung meletus dan tanah longsor, sedangkan faktor manusia
manusia, manusia merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadapa ekosistem DAS.
Kegiatan-kegiatan manusia dalam memanfaatkan lahan DAS seringkali melampaui batas.
Kegiatan-kegiatan manusia yang dapat mengganggu fungsi DAS adalah penebangan
pohon yang berlebihan atau penggundulan hutan. Pembangunan pemukiman, alih fungsi
menjadi lahan perkebunan dan lahan pertanian. Pertumbuhan jumlah penduduk juga
mempengaruhi penggunaan lahan. Pertumbuhan penduduk yang semakin hari semakin
meningkat menyebabkan meningkatnya kebutuhan lahan sebagai bermukim. Kebutuhan
akan lahan sebagai sarana bermukim penduduk menjadi kebutuhan vital untuk saat ini.
Kegiatan pembangunannya yang dilakukan manusia seringkali tidak memperhatikan daya
dukung lingkungan, sehingga mengakibatkan degradasi lahan, dan menurukan kondisi
fisik lahan tersebut, diisi lain sumber daya alam utama yaitu tanah dan air keduanya
tersebut mudah mengalami kerusakan degradasi.
Lahan kritis dapat didefinisikan sebagai lahan yang telah mengalami kerusakan,
sehinga berkurang fungsinya baik fungsi tata air dan fungsi produksinya pada sampai batas
yang ditentukan sehingga tanaman tidak mendapat cukup air dan unsur hara. Laha kritis
ditandai oleh rusaknya struktur tanah serta menurunnya kualitas dan kuantitas bahan
5. organic. Dalam pengelolaan lahan, lahan perlu dikelola dengan teknologi konservasi yang
benar untuk menjaga agar lahan terlindungi dari erosi, erosi bukan hanya merusak tanah
namun juga merusak tata air dalam daerah aliran sungai yang dapat menyebabkan lahan
kritis.
Kondisi ekosistem DAS merupakan salah satu isu nasional dalam beberapa tahun
terakhir. Hal ini dikarenakan salag satu variabel terjadinya hujan adalah kondisi DAS yang
kritis. Pentingnya DAS sebagai satu unit perencanaan dan pengelolaan sumber daya alam
yang telah diterima oleh berbagai pihak baik di tingkat nasional maupun tingkat regional,
merupakan kesatuan ekosistem yang mencakup hubungan timbal balik sumberdaya alam
dan lingkungan DAS dengan kegiatan manusia guna kelestarian lingkungan dan
kesejahteraan masyarakat. DAS bagian hulu cenderung memiliki tingkat kerawanan akan
terjadinya kekritisan lahan, mengingat wilayah yang memiliki kemiringan lereng lebih dari
8% yang cenderung mering hingga curam akan kemungkinan terjadinya erosi dan
menurukan tingkat kesuburan tanah karena material unsur hara yang hilang oleh air
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan tujuan makalah yang telah dikemukakan diatas ada beberapa rumusan masalah :
a. Apa Pengertian DAS ?
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS
c. Kompenen-Kompenen dari suatu DAS
d. Menjelaskan mengenai pengelolaan DAS yang baik
e. Menjelaskan mengenai Permasalahan DAS disekitar
1.3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, adapun tujuan dari makalah ini adalah
a. Untuk mengetahui pengertian dari DAS
b. Untuk mengetahui faktor penentu DAS
c. Untuk mengetahui kompenen-kompenen dari suatu DAS
d. Untuk mengetahui Pengelolaan DAS yang baik.
6. BAB II
2.1. Daerah Aliran Sungai
Daerah Aliran Sungai / DAS adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh penghubung bukit
yang menampung air hujan dan mengalirkannya melalui saluran air dan kemudian berkumpul
menuju suatu muara sungai laut danau atau waduk.
Pada Daerah Aliran Sungai terdapat berbagai macam pengguna lahan misalnya :
1. Hutan
2. Lahan Pertanian
3. Pedesaan
4. Jalan
Dengan demikian DAS mempunyai berbagai fungsi sehingga perlu dikelolah. Pengelolahan
DAS merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat petani dan pemerintah untuk
memperbaiki keadaan lahan dan ketersediaan air secara terintegritas didalam suatu DAS .
Rusaknya hutan wilayah itu akibat pola usaha tani yang kurang bijak serta kurang optimalnya
perencanaan ruang berbasis DAS dan ketidak patuhan dalam implementasi regulasi
merupakan sekelumit contoh dari berbagai aktivitas kita yang hanya mementingkan
keuntungan materi semata dengan mengorbankan lingkungan dimana kita tinggal .
2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Daerah Aliran Sungai
1. Elemen meteorologi seperti jenis presipitasi, intensitas curah hujan, lama hujan, distribusi
hujan dalamdaerah pengaliran, arah pergerakan hujan, curah hujan sebelumnya dan
kelembaban tanah.
2. Elemen daerah pengaliran yaitu kondisi penggunaan tanah, luas daerah pengaliran, kondisi
topografi, jenis tanah dan lain-lain.
2.3. Kompenen-kompenen dari suatu Daerah Aliran Sungai
menyatakan bahwa beberapa kebutuhan penting dalam pengelolaan lahan di Daerah Aliran
adalah sebagai berikut:
Kebutuhan dalam hal rehabilitasi lahan, konservasi tanah dan air.
Kebutuhan untuk mencapai pendapatan wilayah dan pendapatan perkapita sesuai dengan
kondisi kelayakan
Kebutuhan daya dukung sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
7. Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam mengatur hubungan timbal balik antara
sumberdaya alam dengan manusia di dalam DAS dan segala aktivitasnya, agar terwujud
kelestarian dan keserasian ekosistem serta meningkatnya kemanfaatan sumberdaya alam bagi
manusia secara berkelanjutan, rencana pengelolaan DAS disusun untuk mempertahankan dan
dipulihkan daya dukungnya (PP No. 37 tahun 2012). Selanjutnya Asdak (2010), ekosistem
adalah suatau sistem ekologi yang terdiri atas komponen-komponen yang saling berintegrasi
sehingga membentuk suatu kesatuan. Komponen utama Daerah Aliran Sungai (DAS)
meliputi vegetasi, lahan dan air, dimana air berperan sebagai pengikat keterkaitan dan
ketergantungan antar komponen utama DAS/sub DAS. Vegetasi merupakan salah satu
komponen yang penting dalam ekosistem DAS. Salah satu peran lahan hijau di sekitar DAS
menurut Wikantika, dkk. (2005) adalah sebagai komponen penyangga erosi dan kekeringan.
Keanekaragaman vegetasi di DAS baik pohon maupun tumbuhan penutup lantai (lower crop
community/LCC) dapat dijadikan sebagai salah satu indikator dalam menentukan kualitas
tebing di sekitar DAS sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mencegah
longsor dan erosi di sekitar DAS (Maridi et al., 2014) karena penutupan vegetasi berpengaruh
terhadap kemampuan tanah dalam menahan air (Wang et al., 2013)
2.4. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Saat ini ada 17000 Das di seluruh daratan Indonesia terdapat 2145 das yang kondisinya harus
segera kita pulihkan pada tahun 2019 ini pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan berkolaborasi dengan pihak swasta dan masyarakat berupaya
mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan melalui pendekatan corrective
action dalam hal ini Pemerintah berkewajiban menetapkan lokasi-lokasi nhl prioritas dengan
fokus untuk:
pemulihan danau dan Dash prioritas
pengendalian sedimentasi pada waduk atau bendungan
pencegahan banjir dan longsor
Sedangkan swasta dalam hal ini korporasi melakukan:
kewajiban rehabilitasi DAS pada lokasi konsesi
melakukan penanaman pada lahan kritis dan tidak produktif
Ada tujuh poin corrective action untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan rhl :
1. Area difokuskan kepada DTA danau dan waduk Untuk mengendalikan laju sedimentasi
pada wilayah rawan bencana banjir dan longsor dan pada DAS prioritas guna mendukung
ketahanan pangan dan air.
2. Pelibatan masyarakat sejak perencanaan setahun sebelum kegiatan dimulai Agar kegiatan
rhl mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat mulai dari pembibitan hingga
penanaman dan pemilihan jenis bibit yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
lingkungan.
8. 3. pendampingan oleh ahli yang kompeten pada saat pelaksanaan
4. monitoring lebih efektif oleh pengawas independen
5. memonitor setiap poligon atau Petak di semua lokasi menggunakan aplikasi berbasis
Android SITAR-HUTLAH sistem informasi tanaman rehabilitasi hutan dan lahan atau
disingkat SITAR-HUTLAH adalah aplikasi yang melakukan pendataan penanaman
rehabilitasi hutan dan lahan dari mulai perencanaan, pelaksanaan penanaman,
pemeliharaan tahap pertama, pemeliharan tahap kedua dan tanaman jadi di seluruh
Indonesia.
6. pemeliharaan yang intensif dengan memperhatikan prinsip-prinsip silvikultur untuk
mengubah lahan kritis menjadi hutan
7. prioritas kawasan yang ada pemangkunya.
Tahun 2019 akan dilakukan rehabilitasi lahan kritis seluas 207.000 hektar atau 10 kali lipat
dari tahun 2018. selain akan meningkatkan tutupan lahan diperhitungkan dapat menyerap
9,2 juta hari orang kerja atau MAN DAYS, yang secara langsung akan terlibat mulai proses
pembibitan sampai dengan penanaman pada area rehabilitasi, penurunan laju erosi pada
Dam atau Waduk, 15 DAS dan danau Prioritas serta penurunan frekuensi banjir dan
longsor di DAS prioritas. Hal ini adalah sebuah gerakan yang diharapkan akan terus
berlanjut dengan tujuan semua dan menjadi sehat pada tahun 2030 dan sehat sejahterakan
rakyat.
2.5. Menjelaskan Permasalahan DAS disekitar
Nama :Yonathan
Npm :1940301065
Alamat Lokasi rumah:JL.Pangeran aji iskanadar Rt.19 ,Gg.Pasir,sabindo lembah,Juata
laut,Tarakan utara
Kondisi lingkungan Permasalahan DAS di Area tersebut:
DAS didarahkami hanya sekitar 5 yang ada setau dan debit airnya yang mengalir sedikit
dikarenakan hanya area perbukitan yang menjadi DAS disekitarnya.namun ketika hujan area
DAS debit air cukup besar. air dari Das akan menjadi tempat peneampungan air untuk
berkebun ada juga di gunakan untuk pemakain sehari-hari.selebihnya akan mengalir ke
saluran drainase atau parit. air yang dari parit akan mengalir ke hilir lokasi kami yang dimana
letak sawah bagi parah petani (sumbangsi terbesar di sekor pertanian adalah pendapatan warga
di sekitar).sawah yang dulunya daerah tanah rawa dimana air rawa sangat banyak.jika air yang
cukup banyak mengalir ke sana maka tanaman yang di tanami di area sana akan rusak karena
ada sedikit rongsakan dan sampah menimpah tanaman tersebut .parit memang sudah ada
jalurnya di hilir untuk tidak mengenai kolam tanaman hanya saja debit dari parit tersebut
melebihi kapsitas parit sehingga air dari parit menguap dan merambah ke kolam/sawah.dan
permasalahan lain yaitu terjadi sedimentasi pasir di area hilir. ketika hujan deras debit air di
parit sangat besar yang memungkinkan membawa sedimen pasir ke hilir sehingga kolam yang
9. tadinya masih bisa digunakan untuk bertanam menjadi endapan Sedimen pasir dalam jumlah
besar sehingga tidak bisa digunakan hal ini dapat menyebebkan produkivitas menurun. adapun
solusinya menurut saya membuat bendungan di daerah hilir untuk menampung air ketika
hujan deras air akan tertampung dan tidak merusak tanaman air ketika musim kemarau air
dapat digunakan kembali.dan juga tanah warga yang melakukan pematangan lahan /tanah
yang telah di tempat tinggali yang di dareah hulu harus membuat dinding penahan tanah agar
tanah/pasir tidak mengalir ke parit dan menuju hilir.
Nama : Michael Pratama
Npm :1940301068
Alamat Lokasi rumah: gang rambai RT 03 Kuala lapang
Permasalahan DAS: sungai tercemar oleh limbah batu bara yang mengakibatkan air menjadi
keruh karenanya air yang dihasilkan kurang baik karena banyaknya limbah bersebaran.
Nama : Hasan Bisri
Npm : 1940301064
Lokasi : Jl.Aki Balak RT.60 No.93
Permasalahan DAS : Walaupun berada pada daerah perbukitan dan tinggal dibawah kaki
gunung tetapi terkadang air yang dihasilkan bisa berwarna keruh dan sedikit kecokelatan .
tidak bisa kita pungkiri lagi hal seperti itu, Kalimantan ini terkenal akan tambang batu bara
terbesar di Indonesia . limbah yang dihasilkan batu bara dapat mencemari lingkungan sekitar
termasuk kondisi atau kualitas air di tana borneo ini . tetapi jika kita lihat dari Air PDAM nya
khusus daerah tarakan bisa dikata sudah baik atau kualitas dan kondisi airnya sudah begitu
jernih dan bersih.
Nama : samsida
Npm :1940301067
Alamat Lokasi rumah: jl. Hasanuddin, rt.10, sungai pancang, sebatik utara
Permasalahan DAS di daerah tersebut:
Yang saya ketahui pada daerah aliran sungai disekitar yaitu meliputi kerusakan pada aspek
biofisik ataupun kualitas air. Dimana akibat dari perubahan tata guna lahan, kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan DAS. Gejalanya juga bisa dilihat dari
penyusutan luas hutan dan kerusakan lahan terutama pada kawasan atau sekitaran daerah
aliran sungai. Selain itu juga penurunan cadangan air serta tingginya laju sedimentasi dan
erosi. Sehingga dampak yang dirasakan saat hujan akan banjir dan kekurangan dimusim
kemarau.Dimana juga kerusakan DAS disekitar menimbulkan kerusakan menurunnya
10. kualitas air sungai yang mengalami pencemaran yang tidak lain diakibatkan oleh erosi lahan
kritis, limbah rumah tangga, dll.
Nama : Ary syahdila darama
Npm : 1940301069
Alamat Lokasi rumah/kontrak/ngkos:Jl Yos Sudarso, Karang Rejo
Kondisi lingkungan Permasalahan DAS di Area tersebut: karang rejo sebagai wilayah
perkotaan memiliki masalah yang sangat umum dimiliki oleh wilayah-wilayah lain di
Indonesia, yakni genangan yang terjadi saat hujan. apalagi kota Tarakan memiliki mempunyai
intensitas hujan yang cukup tinggi sehingga genangan sering terjadi akibat hujan. di tambah
lagi faktor manusia yaitu kurang perhatian di sektor pembuangan limbah pemukiman, dan
juga sampah-sampah yang tidak dibuang pada tempatnya.
Nama: Nadiah Pitri Ananda
Npm: 1940301073
Alamat rumah: gang palem, jalan pulau Banda kampung satu
Kondisi DAS yang cukup baik. kegunaan yang saya liat di hulu sungai adalah untuk irigasi
persawahan dan kolam ikan masyarakat, kondisi air baik, tidak tercemar karena kesadaran
masyarakat tidak membuang sampah di DAS tersebut, itensitas air yang normal.
Permasalahan yang di Selain itu timbunan pasir hasil sedimen yang terikat arus sungai
membuat DAS menjadi dangkal, tetapi di manfaatkan untuk ladang bisnis pasir. Jika curah
hujan besar, tinggi air sangat besar tetapi cukup untuk menampung dan tidak meluap.
Nama : Fadilah aprila nur bulan
Npm : 1940301076
Alamat rumah jl lestari rt 3 no 58 Karang harapan tarakan barat.
Untuk DAS diarea rumah saya berjalan sangat baik dan juga digunakan sebagai aliran untuk
waduk rawasari dan dialirkan ke rumah rumah disekitar karang harapan, debit alirannya
lumayan deras, banyak juga parit parit kecil disekitar dengan debit aliran yang kecil tapi ketika
hujan deras aliran disungai sangat besar terkadang sampai banjir kecil. Juga yang menjadi
kendala dalam aliran yaitu sampah sampah yang masih banyak berserakan, aliran sungai juga
digunakan para petani kecil untuk mengalirkan air ke sawah sawah mereka tapi ketika kering
11. menjadi masalah bagi para petani sehingga mereka menggunakan air yang di beli pada penjual
air. Mungkin itu saja untuk DAS disekitar rumah saya,
Nama : Helen
Npm : 1940301072
Alamat lokasi rumah : Jl. Pongtiku, Rt.16, Nunukan
Permasalahan DAS didaerah tersebut : Aliran sungai disekitar situ adalah banyaknya
timbunan akibat longsor mengakibatkan aliran sungai tersebut menjadi sempit dan juga
banyaknya sampah-sampah yang tidak dibuang pada tempatnya.
12. BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Daerah Aliran Sungai / DAS adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh penghubung bukit
yang menampung air hujan dan mengalirkannya melalui saluran air dan kemudian berkumpul
menuju suatu muara sungai laut danau atau waduk. Tetapi saat ini banyak keluhan dari masyarakat
sekitar akan kondisi dan kualitas dari air itu sendiri , ada yang tercemari karena banyaknya sampah
hingga limbah pabrik yang tak kunjung meredah. Oleh karena itu marilah kita bersama-sama tetap
menjaga kebersihan alam kita terutama pada daerah aliran sungai karena hal itu bisa menjadikan
poin plus bagi kita agar lebih mudah mendapat aliran air yang bersih , karena untuk beraktifitas di
setiap hari tubuh kita jua perlu yang namanya Air bersih .
3.2. Saran
Dari kesimpulan diatas maka dapat diambil saran sebagai berikut :
1. Diharapkan pemerintah kota melakukan pengawasan dalam penggunaan lahan dan
konservasi tanah, agar daerah aliran sungai tidak banyak mengalami kerusakan.
2. Perlu diadakannya dan pembersihan terhadap DAS itu sendiri dan kantong lumpur agar
sedimen yang masuk ke jaringan irigasi dapat berkurang.
3. Perlu diteliti apakah sedimen hasil kantong lumpur dapat digunakan, maka perlu
direncanakan wadah atau kolam sedimen, sehingga sedimennya bisa bermanfaat.
4. Diharapkannya penegak hukum dapat menindaklanjuti pabrik-pabrik yang tidak
melakukan pembuangan limbah dengan cara yang benar.