SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Tarakan, 28 April 2023
Praktisi :
Ir. Sabudi Prasetyo, S.T., M.M.
Kabid Pengairan dan Sumber Daya Air
DPUPR Kota Tarakan
Pelaksanaan Kelas Kolaborasi
Program Praktisi Mengajar
Tahun 2023
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Borneo Tarakan
Mata Kuliah :
Irigasi dan Bangunan Air (3 SKS)
Materi :
Bangunan Ukur : Alat Ukur Romijn
Pertemuan ke 12
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Pengertian Irigasi
Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk
menunjang pertanian. Sehingga pada prinsipnya irigasi merupakan upaya manusia
untuk mengambil air dari sumber air, mengalirkannya ke dalam saluran,
membagikan ke petak sawah, memberikan air pada tanaman, dan membuang
kelebihan air ke jaringan pembuang.
Fungsi irigasi yaitu untuk mendukung produktivitas usaha tani guna meningkatkan
produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan
masyarakat, khususnya petani.
Sumber : Modul Pengenalan Sistem Irigasi (Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air, Kemen PUPR)
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Jenis - Jenis Irigasi
1. Irigasi Permukaan
2. Irigasi Air Tanah
3. Jaringan Irigasi Pompa
4. Jaringan Irigasi Rawa
5. Jaringan Irigasi Tambak
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Komponen Fungsional Pokok dalam Jaringan Irigasi
1. Bangunan-bangunan utama (head works) dimana air diambil dari sumbernya,
umumnya sungai atau waduk,
2. Jaringan pembawa berupa saluran yang mengalirkan air irigasi ke petak-petak tersier,
3. Petak-petak tersier dengan sistem pembagian air dan sistem pembuangan kolektif,
air irigasi dibagi-bagi dan dialirkan ke sawah-sawah dan kelebihan air ditampung
didalam suatu sistem pembuangan didalam petak tersier,
4. Petak-petak tersier dengan sistem pembagian air dan sistem pembuangan kolektif,
air irigasi dibagi-bagi dan dialirkan ke sawah-sawah dan kelebihan air ditampung
didalam suatu sistem pembuangan didalam petak tersier,
5. Sistem pembuang berupa saluran dan bangunan bertujuan untuk membuang
kelebihan air dari sawah ke sungai atau saluran-saluran alamiah.
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Bagian Bangunan Utama (Head Works)
1. Bangunan Bendung
2. Pengambilan
3. Pembilas
4. Kantong Lumpur
5. Perkuatan Sungai
6. Bangunan Pelengkap
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Bangunan Pelengkap
Mengingat air yang tersedia di alam sering tidak sesuai dengan
kebutuhan baik lokasi maupun waktunya, maka diperlukan saluran
(saluran irigasi dan saluran drainase) dan bangunan pelengkap (misal :
Bendungan, bendung, pompa air, siphon, gorong – gorong, talang air
dan sebagainya) untuk membawa air dari sumbernya ke lokasi yang
akan dialiri dan sekaligus untuk mengatur besar kecilnya air yang
diambil maupun yang diperlukan.
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Bangunan Pelengkap
Bangunan-bangunan atau perlengkapan yang akan ditambahkan ke bangunan utama :
1. Bangunan Pengukur debit dan muka air di sungai maupun di saluran.
2. Rumah untuk operasi pintu.
3. Peralatan komunikasi, tempat teduh serta perumahan untuk tenaga operasional,
gudang dan ruang kerja untuk kegiatan operasional dan pemeliharaan.
4. Jembatan di atas bendung, agar seluruh bagian bangunan utama mudah di
jangkau, atau agar bagian-bagian itu terbuka untuk umum.
5. Instalasi tenaga air mikro atau mini, tergantung pada hasil evaluasi ekonomi serta
kemungkinan hidrolik. Instalasi ini bisa dibangun di dalam bangunan bendung
atau di ujung kantong lumpur atau di awal saluran.
6. Bangunan tangga ikan (fish ladder) diperlukan pada lokasi yang senyatanya perlu
dijaga keseimbangan lingkungannya sehingga kehidupan biota tidak terganggu.
Pada lokasi diluar pertimbangan tersebut tidak diperlukan tangga ikan.
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Bangunan
Pengukur
Debit
Agar pengelolaan air irigasi
menjadi efektif, maka debit
harus diukur (dan diatur) pada
hulu saluran primer, pada
cabang saluran dan pada
bangunan sadap tersier.
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Alat Ukur Romijn
Salah satu bangunan pelengkap untuk mengukur sekaligus mengatur
debit aliran air yang melalui saluran irigasi yaitu Pintu Romijn.
Penggunaan pintu Romijn banyak dipakai di Indonesia, biasanya
dipasang pada bangunan bagi, bangunan sadap maupun bangunan
bagi dan sadap.
Pintu Romijn adalah alat ukur ambang lebar yang bisa digerakkan untuk
mengatur dan mengukur debit di dalam jaringan saluran irigasi. Agar
dapat bergerak, mercunya dibuat dari pelat baja dan dipasang di atas
pintu sorong. Pintu ini dihubungkan dengan alat pengangkat.
(Sumber : Standar Perencanaan Irigasi - Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan KP-04
Tahun 2013)
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Kegunaan Alat Ukur Romijn
Kegunaan dari pintu Romijn adalah untuk
membagi air saluran induk ke saluran
sekunder atau membagi air dari saluran
sekunder ke saluran tersier. Pintu Romijn
berguna untuk mengukur serta mengatur
debit air.
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Tipe - Tipe Alat Ukur Romijn
Pintu Romijn memiliki dua buah daun
pintu yaitu pintu atas dan bawah. Ada
tiga bentuk mercu dari pintu Romijn
(Gambar 2-18) yaitu :
1. Bentuk mercu datar dan lingkaran
gabungan untuk peralihan penyempitan
hulu (Gambar 2-18.A)
2. Bentuk mercu miring ke atas 1:25 dan
lingkaran tunggal sebagai peralihan
penyempitan (Gambar 2-18.B)
3. Bentuk mercu datar dan lingkaran
tunggal sebagai peralihan penyempitan
(Gambar 2-18C)
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Penjelasan Tipe - Tipe Alat Ukur Romijn
1. Bentuk mercu datar/horisontal dan lingkaran gabungan (Gambar 2-18.A). Dipandang
dari segi hidrolis, ini merupakan perencanaan yang baik. Tetapi pembuatan kedua
lingkaran gabungan sulit, padahal tanpa lingkaran – lingkaran itu pengarahan diatas
mercu pintu bisa saja dilakukan tanpa pemisahan aliran.
2. Bentuk mercu miring ke atas 1:25 dan lingkaran tunggal (Gambar 2-18.B). Bagian
pengontrol tidak berada diatas mercu melainkan diatas tepi tajam hilirnya, dimana
garis – garis aliran benar – benar melengkung. Kerusakan terhadap tepi ini
menimbulkan perubahan pada debit alat ukur. Karena kemiringan 1:25 lebih rumit
pembuatannya dibandingkan dengan mercu datar maka penggunaan mercu dengan
kemiringan ini tidak dianjurkan.
3. Bentuk mercu datar dan lingkaran tunggal (Gambar 2-18C). Ini adalah kombinasi
yang bagus antara dimensi hidrolis yang benar dengan perencanaan konstruksi.
Sangat dianjurkan untuk menggunakan bentuk mercu ini.
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Karakteristik Alat Ukur Romijn
• Alat ukur Romijn dibuat dengan mercu datar dan peralihan penyempitan sesuai
dengan Gambar 2.18.C, dengan kesalahan kurang dari 3%.
• Debit yang masuk dapat diukur dan diatur dengan satu bangunan
• Kehilangan tinggi energi yang diperlukan untuk aliran moduler di bawah 33%
dari tinggi energi hulu dengan mercu sebagai acuannya yang relatif kecil.
• Karena alat ukur Romijn ini bisa disebut “berambang lebar”, maka sudah ada
teori hidrolika untuk merencanakan bangunan tersebut.
• Alat ukur Romijn dengan pintu bawah bisa dieksploitasi oleh orang yang tak
berwenang, yaitu melewatkan air lebih banyak dari yang di izinkan dengan cara
mengangkat pintu bawah lebih tinggi lagi
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
• Bangunan itu bisa mengukur dan
mengatur sekaligus
• Dapat membilas endapan sedimen
halus
• Kehilangan tinggi energi relatif
kecil
• Ketelitian baik
• Eksplotasi mudah
• Pembuatan rumit dan mahal
• Bangunan itu membutuhkan
muka air yang tinggi di saluran
• Biaya pemeliharaan bangunan
itu relatif mahal
• Bangunan itu dapat
disalahgunakan dengan jalan
membuka pintu bawah
• Bangunan itu peka terhadap
fluktuasi muka air di saluran
pengarah.
KELEBIHAN KEKURANGAN
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Penggunaan Alat Ukur Romijn
Alat ukur Romijn adalah bangunan pengukur dan pengatur serba bisa
yang dipakai di Indonesia sebagai bangunan sadap tersier. Untuk ini
Tipe standar paling kecil dengan lebar 0,50 m adalah yang paling cocok.
Tetapi, alat ukur Romijn dapat juga dipakai sebagai bangunan sadap
sekunder dan intake pada saluran primer.
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Bentuk Hidrolis Pintu Romijn
Bangunan ukur tipe ini merupakan bendung bermercu lebar yang mempunyai sifat bahwa pada
ketinggian pengaliran sempurna terjadi keadaan aliran kritis di atas mercu yang mengalir mendatar
dengan ketinggian 2/3h di atas mercu, dimana h adalah tinggi muka air di hulu ambang. Alat ukur ini
dipasang tegak lurus aliran.
Alat ukur ini terdiri dari :
1. Dua plat baja atas dan bawah yang ditempatkan dalam sponning. Kedua plat ini sebagai batasan gerakan
ke atas dan kebawah.
2. Plat ambang yang dapat digerakan ke atas dan kebawah dan dihubungkan dengan stang pengangkat.
3. Plat bawah sebagai disebutkan pada (1) diikatkan ke dasar dalam kedudukan dimana sisi atasnya
merupakan batas paling rendah dari gerakan ambang.
4. Plat bawah sebagai disebutkan pada (1) dihubungkan dengan plat bawah di dalam sponning dan bertindak
sebagai batas atas dari gerakan ambang.
5. Dimensi tergantung pada perhitungan hidrolis dan tebal tembok sayap. Stabilitas pintu diperhitungkan
terhadap tekanan hidrostatis dan tekanan lumpur.
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Sketsa Isometris Alat Ukur Romijn Dimensi Alat Ukur Romijn dengan Pintu Bawah
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Sketsa Isometris Alat Ukur Romijn Foto Alat Ukur Romijn
Sumber Foto : https://twitter.com/hasnanhabib27/status/1317377543624773632
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Papan Duga
Untuk pengukuran debit secara sederhana ada tiga papan
duga yang dipasang yaitu :
• Skala papan duga muka air di saluran
• Skala sentimeter yang dipasang pada kerangka bangunan
• Skala liter yang ikut bergerak dengan meja pintu Romijn
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Foto Papan Duga
• Skala papan duga muka air di saluran • Skala sentimeter yang dipasang pada
kerangka bangunan
Sumber Foto : https://isubogor.pikiran-rakyat.com/bogorian/pr-451065621/puncak-dan-kota-
bogor-terus-diguyur-hujan-tinggi-air-katulampa-siaga-4
Sumber Foto : https://www.scribd.com/doc/256643187/materi-docx
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Perencanaan Hidrolis
Dilihat dari segi hidrolis,
pintu Romijn dengan
mercu horizontal dan
peralihan penyempitan
lingkaran tunggal adalah
serupa dengan alat ukur
ambang lebar sehingga
untuk kedua bangunan
tersebut persamaan
antara tinggi dan debitnya
adalah :
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Perencanaan Hidrolis
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Dimensi dan Debit Standar
Lebar standar untuk alat ukur Romijn adalah 0,50m,
0,75m, 1,00m, 1,25m dan 1,50m untuk harga – harga
lebar standar ini semua pintu, kecuali satu tipe,
mempunyai panjang standar mercu 0,50 untuk mercu
horisontal dan jari-jari 0,10 m untuk meja berujung bulat.
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Besaran Debit yang dianjurkan untuk Standar Pintu Romijn
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
(m)
(m)
(Liter/detik)
(m)
(p)
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Contoh Soal :
Suatu saluran Primer akan dipasang pintu Romijn dengan syarat
teknis sbb.:
Untuk 1 pintu : Lebar pintu (b) = 1,5 m
Debit maks didapat (Qmax) = 1,23488 m3/det
Tinggi muka air diatas ambang (Hmax) = 0,5 m
Hitung : Kebutuhan pintu yang optimal?
Penyelesaian : (lihat papan tulis)
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

3. lks 1 bagian konstruksi kuda kuda kayu mpl
3. lks 1 bagian konstruksi kuda kuda kayu mpl3. lks 1 bagian konstruksi kuda kuda kayu mpl
3. lks 1 bagian konstruksi kuda kuda kayu mplMOHAMMAD YASIN, M.Pd
 
Desain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailingDesain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailingrhtrusli
 
Test soil spt-ang-2009
Test soil spt-ang-2009Test soil spt-ang-2009
Test soil spt-ang-2009samudra.gs
 
Irbang dije bab 2&3
Irbang dije bab 2&3Irbang dije bab 2&3
Irbang dije bab 2&3Choa Sutha
 
Bangunan bertingkat
Bangunan bertingkatBangunan bertingkat
Bangunan bertingkatROFIROMADHON
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda Debora Elluisa Manurung
 
Kolom (sahnohilhami)
Kolom (sahnohilhami)Kolom (sahnohilhami)
Kolom (sahnohilhami)sahnohilhami
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...noussevarenna
 
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedungWendo Enyos
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasiKharistya Amaru
 
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfPk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Harsanty Seran
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakMaman Asep
 

What's hot (20)

3. lks 1 bagian konstruksi kuda kuda kayu mpl
3. lks 1 bagian konstruksi kuda kuda kayu mpl3. lks 1 bagian konstruksi kuda kuda kayu mpl
3. lks 1 bagian konstruksi kuda kuda kayu mpl
 
Desain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailingDesain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailing
 
Test soil spt-ang-2009
Test soil spt-ang-2009Test soil spt-ang-2009
Test soil spt-ang-2009
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
 
Irbang dije bab 2&3
Irbang dije bab 2&3Irbang dije bab 2&3
Irbang dije bab 2&3
 
Teknik pondasi 1
Teknik pondasi 1Teknik pondasi 1
Teknik pondasi 1
 
Pelat Lantai
Pelat LantaiPelat Lantai
Pelat Lantai
 
Bangunan bertingkat
Bangunan bertingkatBangunan bertingkat
Bangunan bertingkat
 
Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
Grafik nomogram
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
 
Kolom (sahnohilhami)
Kolom (sahnohilhami)Kolom (sahnohilhami)
Kolom (sahnohilhami)
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
bangunan air
bangunan air bangunan air
bangunan air
 
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
 
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
123756903 perhitungan-struktur-baja-gedung
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfPk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
 

Similar to IRIGASI PINTU

Irigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdfIrigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdfAswar Amiruddin
 
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxKP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxbagus223923
 
DESAIN KONSTRUKSI AIR
DESAIN KONSTRUKSI AIRDESAIN KONSTRUKSI AIR
DESAIN KONSTRUKSI AIREka Purnama
 
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdfIrigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdfAswar Amiruddin
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiPPGHybrid1
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiPPGHybrid1
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"E Sanjani
 
Irigasi gravitasi
Irigasi gravitasiIrigasi gravitasi
Irigasi gravitasiRizal Fahmi
 
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIRMODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIRPPGHybrid1
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Joy Irman
 
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainaseModul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainasePPGHybrid1
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intakeReza Nuari
 
Laporan observasi bendung simongan
Laporan observasi bendung simonganLaporan observasi bendung simongan
Laporan observasi bendung simonganEVI KRISTIANINRUM
 
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPGHybrid1
 

Similar to IRIGASI PINTU (20)

Irigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdfIrigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdf
 
MODUL-14.pdf
MODUL-14.pdfMODUL-14.pdf
MODUL-14.pdf
 
Teori Irigasi.doc
Teori Irigasi.docTeori Irigasi.doc
Teori Irigasi.doc
 
Makalah Irigasi.pdf
Makalah Irigasi.pdfMakalah Irigasi.pdf
Makalah Irigasi.pdf
 
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxKP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
 
DESAIN KONSTRUKSI AIR
DESAIN KONSTRUKSI AIRDESAIN KONSTRUKSI AIR
DESAIN KONSTRUKSI AIR
 
Tb. irbang 2 ok
Tb. irbang 2 okTb. irbang 2 ok
Tb. irbang 2 ok
 
MATERI PERTEMUAN 13.pdf
MATERI PERTEMUAN 13.pdfMATERI PERTEMUAN 13.pdf
MATERI PERTEMUAN 13.pdf
 
Presentasi.pptx
Presentasi.pptxPresentasi.pptx
Presentasi.pptx
 
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdfIrigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
 
Irigasi gravitasi
Irigasi gravitasiIrigasi gravitasi
Irigasi gravitasi
 
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIRMODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
 
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainaseModul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
Laporan observasi bendung simongan
Laporan observasi bendung simonganLaporan observasi bendung simongan
Laporan observasi bendung simongan
 
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
 

More from Aswar Amiruddin

Irigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdfIrigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdfAswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdfIrigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdfAswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfAswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdfIrigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdfAswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdfIrigasi dan Bangunan Air 11.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdfAswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdfIrigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdfAswar Amiruddin
 
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxTugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxAswar Amiruddin
 
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarAswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Rekayasa hidrologi pertemuan 5Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Rekayasa hidrologi pertemuan 5Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Rekayasa hidrologi pertemuan 6Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Rekayasa hidrologi pertemuan 6Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 7
Rekayasa hidrologi pertemuan 7 Rekayasa hidrologi pertemuan 7
Rekayasa hidrologi pertemuan 7 Aswar Amiruddin
 

More from Aswar Amiruddin (20)

Irigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdfIrigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdfIrigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdfIrigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdfIrigasi dan Bangunan Air 11.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdfIrigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdf
 
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxTugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
 
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Psda 5
Psda 5  Psda 5
Psda 5
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Rekayasa hidrologi pertemuan 5Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Rekayasa hidrologi pertemuan 5
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Rekayasa hidrologi pertemuan 6Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Rekayasa hidrologi pertemuan 6
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 7
Rekayasa hidrologi pertemuan 7 Rekayasa hidrologi pertemuan 7
Rekayasa hidrologi pertemuan 7
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 

Recently uploaded

2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (9)

2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

IRIGASI PINTU

  • 1. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Tarakan, 28 April 2023 Praktisi : Ir. Sabudi Prasetyo, S.T., M.M. Kabid Pengairan dan Sumber Daya Air DPUPR Kota Tarakan Pelaksanaan Kelas Kolaborasi Program Praktisi Mengajar Tahun 2023 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Borneo Tarakan Mata Kuliah : Irigasi dan Bangunan Air (3 SKS) Materi : Bangunan Ukur : Alat Ukur Romijn Pertemuan ke 12
  • 2. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Pengertian Irigasi Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian. Sehingga pada prinsipnya irigasi merupakan upaya manusia untuk mengambil air dari sumber air, mengalirkannya ke dalam saluran, membagikan ke petak sawah, memberikan air pada tanaman, dan membuang kelebihan air ke jaringan pembuang. Fungsi irigasi yaitu untuk mendukung produktivitas usaha tani guna meningkatkan produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani. Sumber : Modul Pengenalan Sistem Irigasi (Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kemen PUPR)
  • 3. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Jenis - Jenis Irigasi 1. Irigasi Permukaan 2. Irigasi Air Tanah 3. Jaringan Irigasi Pompa 4. Jaringan Irigasi Rawa 5. Jaringan Irigasi Tambak
  • 4. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Komponen Fungsional Pokok dalam Jaringan Irigasi 1. Bangunan-bangunan utama (head works) dimana air diambil dari sumbernya, umumnya sungai atau waduk, 2. Jaringan pembawa berupa saluran yang mengalirkan air irigasi ke petak-petak tersier, 3. Petak-petak tersier dengan sistem pembagian air dan sistem pembuangan kolektif, air irigasi dibagi-bagi dan dialirkan ke sawah-sawah dan kelebihan air ditampung didalam suatu sistem pembuangan didalam petak tersier, 4. Petak-petak tersier dengan sistem pembagian air dan sistem pembuangan kolektif, air irigasi dibagi-bagi dan dialirkan ke sawah-sawah dan kelebihan air ditampung didalam suatu sistem pembuangan didalam petak tersier, 5. Sistem pembuang berupa saluran dan bangunan bertujuan untuk membuang kelebihan air dari sawah ke sungai atau saluran-saluran alamiah.
  • 5. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Bagian Bangunan Utama (Head Works) 1. Bangunan Bendung 2. Pengambilan 3. Pembilas 4. Kantong Lumpur 5. Perkuatan Sungai 6. Bangunan Pelengkap
  • 6. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Bangunan Pelengkap Mengingat air yang tersedia di alam sering tidak sesuai dengan kebutuhan baik lokasi maupun waktunya, maka diperlukan saluran (saluran irigasi dan saluran drainase) dan bangunan pelengkap (misal : Bendungan, bendung, pompa air, siphon, gorong – gorong, talang air dan sebagainya) untuk membawa air dari sumbernya ke lokasi yang akan dialiri dan sekaligus untuk mengatur besar kecilnya air yang diambil maupun yang diperlukan.
  • 7. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Bangunan Pelengkap Bangunan-bangunan atau perlengkapan yang akan ditambahkan ke bangunan utama : 1. Bangunan Pengukur debit dan muka air di sungai maupun di saluran. 2. Rumah untuk operasi pintu. 3. Peralatan komunikasi, tempat teduh serta perumahan untuk tenaga operasional, gudang dan ruang kerja untuk kegiatan operasional dan pemeliharaan. 4. Jembatan di atas bendung, agar seluruh bagian bangunan utama mudah di jangkau, atau agar bagian-bagian itu terbuka untuk umum. 5. Instalasi tenaga air mikro atau mini, tergantung pada hasil evaluasi ekonomi serta kemungkinan hidrolik. Instalasi ini bisa dibangun di dalam bangunan bendung atau di ujung kantong lumpur atau di awal saluran. 6. Bangunan tangga ikan (fish ladder) diperlukan pada lokasi yang senyatanya perlu dijaga keseimbangan lingkungannya sehingga kehidupan biota tidak terganggu. Pada lokasi diluar pertimbangan tersebut tidak diperlukan tangga ikan.
  • 8. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Bangunan Pengukur Debit Agar pengelolaan air irigasi menjadi efektif, maka debit harus diukur (dan diatur) pada hulu saluran primer, pada cabang saluran dan pada bangunan sadap tersier.
  • 9. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Alat Ukur Romijn Salah satu bangunan pelengkap untuk mengukur sekaligus mengatur debit aliran air yang melalui saluran irigasi yaitu Pintu Romijn. Penggunaan pintu Romijn banyak dipakai di Indonesia, biasanya dipasang pada bangunan bagi, bangunan sadap maupun bangunan bagi dan sadap. Pintu Romijn adalah alat ukur ambang lebar yang bisa digerakkan untuk mengatur dan mengukur debit di dalam jaringan saluran irigasi. Agar dapat bergerak, mercunya dibuat dari pelat baja dan dipasang di atas pintu sorong. Pintu ini dihubungkan dengan alat pengangkat. (Sumber : Standar Perencanaan Irigasi - Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan KP-04 Tahun 2013)
  • 10. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Kegunaan Alat Ukur Romijn Kegunaan dari pintu Romijn adalah untuk membagi air saluran induk ke saluran sekunder atau membagi air dari saluran sekunder ke saluran tersier. Pintu Romijn berguna untuk mengukur serta mengatur debit air.
  • 11. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Tipe - Tipe Alat Ukur Romijn Pintu Romijn memiliki dua buah daun pintu yaitu pintu atas dan bawah. Ada tiga bentuk mercu dari pintu Romijn (Gambar 2-18) yaitu : 1. Bentuk mercu datar dan lingkaran gabungan untuk peralihan penyempitan hulu (Gambar 2-18.A) 2. Bentuk mercu miring ke atas 1:25 dan lingkaran tunggal sebagai peralihan penyempitan (Gambar 2-18.B) 3. Bentuk mercu datar dan lingkaran tunggal sebagai peralihan penyempitan (Gambar 2-18C)
  • 12. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Penjelasan Tipe - Tipe Alat Ukur Romijn 1. Bentuk mercu datar/horisontal dan lingkaran gabungan (Gambar 2-18.A). Dipandang dari segi hidrolis, ini merupakan perencanaan yang baik. Tetapi pembuatan kedua lingkaran gabungan sulit, padahal tanpa lingkaran – lingkaran itu pengarahan diatas mercu pintu bisa saja dilakukan tanpa pemisahan aliran. 2. Bentuk mercu miring ke atas 1:25 dan lingkaran tunggal (Gambar 2-18.B). Bagian pengontrol tidak berada diatas mercu melainkan diatas tepi tajam hilirnya, dimana garis – garis aliran benar – benar melengkung. Kerusakan terhadap tepi ini menimbulkan perubahan pada debit alat ukur. Karena kemiringan 1:25 lebih rumit pembuatannya dibandingkan dengan mercu datar maka penggunaan mercu dengan kemiringan ini tidak dianjurkan. 3. Bentuk mercu datar dan lingkaran tunggal (Gambar 2-18C). Ini adalah kombinasi yang bagus antara dimensi hidrolis yang benar dengan perencanaan konstruksi. Sangat dianjurkan untuk menggunakan bentuk mercu ini.
  • 13. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Karakteristik Alat Ukur Romijn • Alat ukur Romijn dibuat dengan mercu datar dan peralihan penyempitan sesuai dengan Gambar 2.18.C, dengan kesalahan kurang dari 3%. • Debit yang masuk dapat diukur dan diatur dengan satu bangunan • Kehilangan tinggi energi yang diperlukan untuk aliran moduler di bawah 33% dari tinggi energi hulu dengan mercu sebagai acuannya yang relatif kecil. • Karena alat ukur Romijn ini bisa disebut “berambang lebar”, maka sudah ada teori hidrolika untuk merencanakan bangunan tersebut. • Alat ukur Romijn dengan pintu bawah bisa dieksploitasi oleh orang yang tak berwenang, yaitu melewatkan air lebih banyak dari yang di izinkan dengan cara mengangkat pintu bawah lebih tinggi lagi
  • 14. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id • Bangunan itu bisa mengukur dan mengatur sekaligus • Dapat membilas endapan sedimen halus • Kehilangan tinggi energi relatif kecil • Ketelitian baik • Eksplotasi mudah • Pembuatan rumit dan mahal • Bangunan itu membutuhkan muka air yang tinggi di saluran • Biaya pemeliharaan bangunan itu relatif mahal • Bangunan itu dapat disalahgunakan dengan jalan membuka pintu bawah • Bangunan itu peka terhadap fluktuasi muka air di saluran pengarah. KELEBIHAN KEKURANGAN
  • 15. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Penggunaan Alat Ukur Romijn Alat ukur Romijn adalah bangunan pengukur dan pengatur serba bisa yang dipakai di Indonesia sebagai bangunan sadap tersier. Untuk ini Tipe standar paling kecil dengan lebar 0,50 m adalah yang paling cocok. Tetapi, alat ukur Romijn dapat juga dipakai sebagai bangunan sadap sekunder dan intake pada saluran primer.
  • 16. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Bentuk Hidrolis Pintu Romijn Bangunan ukur tipe ini merupakan bendung bermercu lebar yang mempunyai sifat bahwa pada ketinggian pengaliran sempurna terjadi keadaan aliran kritis di atas mercu yang mengalir mendatar dengan ketinggian 2/3h di atas mercu, dimana h adalah tinggi muka air di hulu ambang. Alat ukur ini dipasang tegak lurus aliran. Alat ukur ini terdiri dari : 1. Dua plat baja atas dan bawah yang ditempatkan dalam sponning. Kedua plat ini sebagai batasan gerakan ke atas dan kebawah. 2. Plat ambang yang dapat digerakan ke atas dan kebawah dan dihubungkan dengan stang pengangkat. 3. Plat bawah sebagai disebutkan pada (1) diikatkan ke dasar dalam kedudukan dimana sisi atasnya merupakan batas paling rendah dari gerakan ambang. 4. Plat bawah sebagai disebutkan pada (1) dihubungkan dengan plat bawah di dalam sponning dan bertindak sebagai batas atas dari gerakan ambang. 5. Dimensi tergantung pada perhitungan hidrolis dan tebal tembok sayap. Stabilitas pintu diperhitungkan terhadap tekanan hidrostatis dan tekanan lumpur.
  • 17. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Sketsa Isometris Alat Ukur Romijn Dimensi Alat Ukur Romijn dengan Pintu Bawah
  • 18. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Sketsa Isometris Alat Ukur Romijn Foto Alat Ukur Romijn Sumber Foto : https://twitter.com/hasnanhabib27/status/1317377543624773632
  • 19. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Papan Duga Untuk pengukuran debit secara sederhana ada tiga papan duga yang dipasang yaitu : • Skala papan duga muka air di saluran • Skala sentimeter yang dipasang pada kerangka bangunan • Skala liter yang ikut bergerak dengan meja pintu Romijn
  • 20. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Foto Papan Duga • Skala papan duga muka air di saluran • Skala sentimeter yang dipasang pada kerangka bangunan Sumber Foto : https://isubogor.pikiran-rakyat.com/bogorian/pr-451065621/puncak-dan-kota- bogor-terus-diguyur-hujan-tinggi-air-katulampa-siaga-4 Sumber Foto : https://www.scribd.com/doc/256643187/materi-docx
  • 21. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Perencanaan Hidrolis Dilihat dari segi hidrolis, pintu Romijn dengan mercu horizontal dan peralihan penyempitan lingkaran tunggal adalah serupa dengan alat ukur ambang lebar sehingga untuk kedua bangunan tersebut persamaan antara tinggi dan debitnya adalah :
  • 23. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Dimensi dan Debit Standar Lebar standar untuk alat ukur Romijn adalah 0,50m, 0,75m, 1,00m, 1,25m dan 1,50m untuk harga – harga lebar standar ini semua pintu, kecuali satu tipe, mempunyai panjang standar mercu 0,50 untuk mercu horisontal dan jari-jari 0,10 m untuk meja berujung bulat.
  • 24. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Besaran Debit yang dianjurkan untuk Standar Pintu Romijn
  • 26. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Contoh Soal : Suatu saluran Primer akan dipasang pintu Romijn dengan syarat teknis sbb.: Untuk 1 pintu : Lebar pintu (b) = 1,5 m Debit maks didapat (Qmax) = 1,23488 m3/det Tinggi muka air diatas ambang (Hmax) = 0,5 m Hitung : Kebutuhan pintu yang optimal? Penyelesaian : (lihat papan tulis)