SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
Pertemuan - 11
Irigasi & Bangunan Air
Bangunan-bangunan pengukur debit :
Cipoletti
Bangunan-bangunan pengatur muka air:
Pintu Sorong
Pintu Skot Balok (balok sekat)
Alat Ukur Cipoletti merupakan penyempurnaan alat ukur ambang tajam yang
dikontraksi sepenuhnya. Alat Ukur Cipoletti memiliki potongan pengontrol
trapesium, mercunya horisontal dan sisinya miring ke samping 1 vertical
banding 1/4 horisontal, seperti pada
gambar di sebelah ini.
Cipoletti
𝑄 = 𝐶𝑑𝐶𝑣2/3 2/3𝑔𝑏𝑐ℎ1
1,5
Q = Debit dalam m3/detik.
Cd = Koeffisien debit ( harganya mendekati 0,63 )
Cv = Koeffisien kecepatan datang.
g = percepatan gravitasi ( = 9,8 m/dt2)
bc = lebar mercu, meter.
h1 = kedalaman air hulu terhadap ambang bangunan ukur, meter.
Harga koeffisien kecepatan datang dapat dicari dari gambar terdahulu, namun
biasanya nilai koeffisien ini diperkirakan mendekati 1.
𝑄 =
0,63.1.2
3
.
2
3.9,8
𝑏𝑐ℎ1
1,5
= 1,073𝑏𝑐ℎ1
1,5
Debit Pengaliran Cipoletti
Bangunan-bangunan pengatur muka air:
Pintu Sorong
Pintu sorong ini umumnya digunakan sebagai pintu pengatur
pada bangunan bendung maupun pada bangunan bagi, serta
bangunan air lainnya. Aliran melalui pintu sorong secaraskematis
adalah seperti pada gambar berikut ini.
Debit Pengaliran Pintu Sorong
𝑄 = 𝐾. 𝜇. a. b 2. 𝑔. ℎ1
Q = Debit dalam m3/detik.
K = faktor aliran tenggelam
𝜇 = koeffisien debit
a = bukaan pintu, m.
b = lebar pintu, m .
g = percepatan gravitasi
(=9,8 m/dt2)
h1 = kedalaman air di hulu
(depan pintu), m.
Besarnya koeffisien K dapat diambil
dari grafik V. berikut ini.
Sedangkan besarnya koeffisien debit ( 𝜇 ) dapat diambil dari grafik
berikut berikut ini dimana besarnya koeffisien debit tergantung dari
perbandingan h1dengan a serta besarnya sudut antara pintu sorong
dengan lantai (𝛽).
Balok Sekat
Dilihat dari segi konstruksi, pintu skot balok merupakan peralatan yang sederhana. Balok –
balok profil segi empat itu ditempatkan tegak lurus terhadap potongan segi empat saluran.
Balok – balok tersebut disangga di dalam sponeng/ alur yang lebih besar 0,03m sampai
0,05m dari tebal balok – balok itu sendiri. Dalam bangunan – bangunan saluran irigasi,
dengan lebar bukaan pengontrol 2,0 m atau lebih kecil lagi, profil – profil balok seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 3.1. biasa dipakai. .
Debit Pengaliran Balok Sekat
𝑄 = 𝐶𝑑𝐶𝑣2/3 2/3𝑔𝑏𝑐ℎ1
1,5
Q = Debit dalam m3/detik.
Cd = Koeffisien debit ( harganya mendekati 0,63 )
Cv = Koeffisien kecepatan datang.
g = percepatan gravitasi ( = 9,8 m/dt2)
bc = lebar mercu, meter.
h1 = kedalaman air hulu terhadap ambang bangunan ukur, meter.
Besarnya koeffisien debit dapat diambil dari grafik berikut ini. Nilai H1 /L sebaiknya diambil kurang dari 1,5.
Nilai yang lebih tinggi dari 1,5 maka pola alirannya menjadi tidak mantap dan sangat sensitif terhadap
ketajaman tepi balok sekat bagian hulu. Juga besarnya airasi dalam kantong udara dan tenggelamnya
pancaran sangat mempengaruhi debit pada balok sekat.
Contoh Perhitungan
contoh kasus akan dilakukan perhitungan perencanaan bangunan bagi dengan
data sebagai berikut :
Data Sekunder
hulu
Sekunder
kiri
Sekunder
kanan
Tersier kiri Tersier kanan
Elevasi muka air,
meter
+ 76.53 + 76.03 + 75.97 + 74.16 + 73.23
Debit, m3/detik 2.232 1.237 0.616 0.149 0.232
Pengatur - - P.sorong P.sorong Balok sekat Romijn
Pintu Ukur - - Mercu - - Thomson Romijn
Kemiringan 0.000328 0.000133 0.000080 0.000970 0.000510
Perhitungan dimensi saluran.
Perencanaan saluran yang masuk atau keluar dari bangunan bagi – sadap
tersebut adalah sebagai berikut :
Data
Sekunder
hulu
Sekunder
kiri
Sekunder
kanan
Tersier
kanan
Tersier
kiri
Debit, m3/dtk 2.232 1.237 0.616 0.095 0.232
Kemiringan talut 1 : m 1.5 1.0 1.0 1.0 1.0
perbandingan b/h 1.8 – 2.3 1.5 – 1.8 1.3 – 1.5 1.0 1.0
Koeffisien kekasaran
Stickler ( k )
40 40 35 35 35
Untuk tersier kiri ini dicoba dengan lebar saluran b = 0.50 m dengan b/h = 1.0,
Dengan demikian maka h = 0.5 m.
Dengan miring talut m = 1.0, maka :
• luas basah A = (b + mh)h = ( 0.50 + 1.0 x 0.5 ) 0.5 = 0.50 m2.
• keliling basah P = b + 2 h (1 + 𝑚2) = 0.5 + 2 x 0.5 (1 + 12) = 1.942 m
• jari-jari hidraulis R = A/P = 0.257 m.
• kecepatan aliran v = v = k x R2/3 x I1/2 = 0.3195 m/det
• Debit Q = v x A = 0.3195 x 0.5 = 0.159 m3/det
Perhitungan dimensi saluran.
Pintu Ukur Romijn.
Karena debit yang dialirkan oleh tersier kiri ini adalah sebesar 0,232 m3/detik, maka
dipakai pintu Romijn Type II.
No. Uraian Type II
1 Lebar, meter 0.50
2 Kedalaman maksimum aliran, meter 0.50
3 Debit maksimum, liter/detik 300
4 Kehilangan tinggi energi, m 0.11
5 Elevasi dasar dari muka air rencana 1.15 + V
Data pintu Romijn Type II dapat dilihat pada tabel
berikut
dimana V = varian = 0.18 x H maksimum = 0.18 x 0.50 = 0.09 meter, sehingga elevasi
dasar dari muka air rencana : p = 1.15 + 0.09 = 1.24 meter. Karena h1 + p = 0.50 +
1.24 meter = 1.74 meter lebih besar dari kedalaman muka air di saluran sekunder hulu,
maka dasar pintu Romijn harus diturunkan sebesar 0,64 meter. sehingga kedudukan
pintu Romijn seperti pada gambar berikut.
Sketsa dimensi saluran.
Contoh tabel dimensi saluran

More Related Content

What's hot

Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode CrossAnalisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode CrossArdia Tiara R
 
Mkji simpang bersinyal
Mkji   simpang bersinyalMkji   simpang bersinyal
Mkji simpang bersinyalabay31
 
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaMenghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaRafi Perdana Setyo
 
Cth smbungan baut
Cth smbungan bautCth smbungan baut
Cth smbungan bautFuji Antjo
 
Struktur Baja Metode LRFD
Struktur Baja Metode LRFDStruktur Baja Metode LRFD
Struktur Baja Metode LRFDMuhammad Umari
 
2.potongan melintang jembatan
2.potongan melintang jembatan 2.potongan melintang jembatan
2.potongan melintang jembatan asdihss
 
Juknis Penerapan Best Management Practices Bmp
Juknis Penerapan Best Management Practices BmpJuknis Penerapan Best Management Practices Bmp
Juknis Penerapan Best Management Practices Bmphadipuspito
 
Cek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gableCek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gableAfret Nobel
 
Analisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAnalisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAbdulRohmanHadi
 
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...Mujiyanto -
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiHarry Calbara
 
Profil perairan danau toba
Profil perairan danau tobaProfil perairan danau toba
Profil perairan danau tobahelmut simamora
 
Dokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftDokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftHAFIZ ILHAM
 
Soal uas struktur beton 1
Soal uas struktur beton 1Soal uas struktur beton 1
Soal uas struktur beton 1Rizky Faisal
 
Perhitungan balok prategang_pci_-girder
Perhitungan balok prategang_pci_-girderPerhitungan balok prategang_pci_-girder
Perhitungan balok prategang_pci_-girderjanahsiti
 

What's hot (20)

Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode CrossAnalisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
 
Mkji simpang bersinyal
Mkji   simpang bersinyalMkji   simpang bersinyal
Mkji simpang bersinyal
 
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaMenghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum Gempa
 
Cth smbungan baut
Cth smbungan bautCth smbungan baut
Cth smbungan baut
 
Struktur Baja Metode LRFD
Struktur Baja Metode LRFDStruktur Baja Metode LRFD
Struktur Baja Metode LRFD
 
2.potongan melintang jembatan
2.potongan melintang jembatan 2.potongan melintang jembatan
2.potongan melintang jembatan
 
2. pci girder
2. pci girder2. pci girder
2. pci girder
 
Juknis Penerapan Best Management Practices Bmp
Juknis Penerapan Best Management Practices BmpJuknis Penerapan Best Management Practices Bmp
Juknis Penerapan Best Management Practices Bmp
 
Cek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gableCek penampang kolom baja gable
Cek penampang kolom baja gable
 
Analisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAnalisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat berat
 
Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020
 
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
 
Cbr dengan sand cone
Cbr dengan sand coneCbr dengan sand cone
Cbr dengan sand cone
 
Pondasi dangkal
Pondasi dangkalPondasi dangkal
Pondasi dangkal
 
Profil perairan danau toba
Profil perairan danau tobaProfil perairan danau toba
Profil perairan danau toba
 
Dokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftDokumen gaya uplift
Dokumen gaya uplift
 
Soal uas struktur beton 1
Soal uas struktur beton 1Soal uas struktur beton 1
Soal uas struktur beton 1
 
Perhitungan balok prategang_pci_-girder
Perhitungan balok prategang_pci_-girderPerhitungan balok prategang_pci_-girder
Perhitungan balok prategang_pci_-girder
 
Bab 2 ucs
Bab 2 ucsBab 2 ucs
Bab 2 ucs
 

Similar to Irigasi dan Bangunan Air 11.pdf

Soal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida DinamisSoal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida DinamisRenny Aniwarna
 
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptxSudrajatDadan
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMarfizal Marfizal
 
Dinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.pptDinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.pptDwikiAdi4
 
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi02055 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205silksady
 
05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluapVian Andreas
 
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdfIrigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdfAswar Amiruddin
 
Soal dan pembahasan fluida dinamis
Soal dan pembahasan fluida dinamisSoal dan pembahasan fluida dinamis
Soal dan pembahasan fluida dinamisRenny Aniwarna
 
jurnal bendungan ok
jurnal bendungan okjurnal bendungan ok
jurnal bendungan okalam luas
 
Hidraulika jalur air
Hidraulika jalur airHidraulika jalur air
Hidraulika jalur airinfosanitasi
 
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepat
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepatTeknik Penyehatan - Saringan pasir cepat
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepatnoussevarenna
 
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfAswar Amiruddin
 
software debit air
software debit airsoftware debit air
software debit airNur Pratiwi
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbHealth Polytechnic of Bandung
 
Tugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugaiTugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugaiHendrizal
 

Similar to Irigasi dan Bangunan Air 11.pdf (20)

Soal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida DinamisSoal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida Dinamis
 
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
 
Dinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.pptDinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
 
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi02055 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205
 
05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap
 
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdfIrigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdf
 
Soal dan pembahasan fluida dinamis
Soal dan pembahasan fluida dinamisSoal dan pembahasan fluida dinamis
Soal dan pembahasan fluida dinamis
 
2124 3757-1-sm
2124 3757-1-sm2124 3757-1-sm
2124 3757-1-sm
 
jurnal bendungan ok
jurnal bendungan okjurnal bendungan ok
jurnal bendungan ok
 
Dasar2 perhitungan-pab
Dasar2 perhitungan-pabDasar2 perhitungan-pab
Dasar2 perhitungan-pab
 
Hidraulika jalur air
Hidraulika jalur airHidraulika jalur air
Hidraulika jalur air
 
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepat
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepatTeknik Penyehatan - Saringan pasir cepat
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepat
 
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
 
software debit air
software debit airsoftware debit air
software debit air
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
PPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan WadukPPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan Waduk
 
Penstock
PenstockPenstock
Penstock
 
Tugas Sugai
Tugas SugaiTugas Sugai
Tugas Sugai
 
Tugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugaiTugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugai
 

More from Aswar Amiruddin

Irigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdfIrigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdfAswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdfIrigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdfAswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdfIrigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdfAswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdfIrigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdfAswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdfIrigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdfAswar Amiruddin
 
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxTugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxAswar Amiruddin
 
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarAswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Rekayasa hidrologi pertemuan 5Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Rekayasa hidrologi pertemuan 5Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Rekayasa hidrologi pertemuan 6Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Rekayasa hidrologi pertemuan 6Aswar Amiruddin
 

More from Aswar Amiruddin (20)

Irigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdfIrigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdfIrigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdfIrigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdfIrigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdfIrigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdf
 
MODUL-14.pdf
MODUL-14.pdfMODUL-14.pdf
MODUL-14.pdf
 
MATERI PERTEMUAN 13.pdf
MATERI PERTEMUAN 13.pdfMATERI PERTEMUAN 13.pdf
MATERI PERTEMUAN 13.pdf
 
MATERI PERTEMUAN 12.pdf
MATERI PERTEMUAN 12.pdfMATERI PERTEMUAN 12.pdf
MATERI PERTEMUAN 12.pdf
 
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxTugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
 
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Psda 5
Psda 5  Psda 5
Psda 5
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Rekayasa hidrologi pertemuan 5Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Rekayasa hidrologi pertemuan 5
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Rekayasa hidrologi pertemuan 6Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Rekayasa hidrologi pertemuan 6
 

Irigasi dan Bangunan Air 11.pdf

  • 1. Pertemuan - 11 Irigasi & Bangunan Air Bangunan-bangunan pengukur debit : Cipoletti Bangunan-bangunan pengatur muka air: Pintu Sorong Pintu Skot Balok (balok sekat)
  • 2. Alat Ukur Cipoletti merupakan penyempurnaan alat ukur ambang tajam yang dikontraksi sepenuhnya. Alat Ukur Cipoletti memiliki potongan pengontrol trapesium, mercunya horisontal dan sisinya miring ke samping 1 vertical banding 1/4 horisontal, seperti pada gambar di sebelah ini. Cipoletti
  • 3. 𝑄 = 𝐶𝑑𝐶𝑣2/3 2/3𝑔𝑏𝑐ℎ1 1,5 Q = Debit dalam m3/detik. Cd = Koeffisien debit ( harganya mendekati 0,63 ) Cv = Koeffisien kecepatan datang. g = percepatan gravitasi ( = 9,8 m/dt2) bc = lebar mercu, meter. h1 = kedalaman air hulu terhadap ambang bangunan ukur, meter. Harga koeffisien kecepatan datang dapat dicari dari gambar terdahulu, namun biasanya nilai koeffisien ini diperkirakan mendekati 1. 𝑄 = 0,63.1.2 3 . 2 3.9,8 𝑏𝑐ℎ1 1,5 = 1,073𝑏𝑐ℎ1 1,5 Debit Pengaliran Cipoletti
  • 5. Pintu Sorong Pintu sorong ini umumnya digunakan sebagai pintu pengatur pada bangunan bendung maupun pada bangunan bagi, serta bangunan air lainnya. Aliran melalui pintu sorong secaraskematis adalah seperti pada gambar berikut ini.
  • 6. Debit Pengaliran Pintu Sorong 𝑄 = 𝐾. 𝜇. a. b 2. 𝑔. ℎ1 Q = Debit dalam m3/detik. K = faktor aliran tenggelam 𝜇 = koeffisien debit a = bukaan pintu, m. b = lebar pintu, m . g = percepatan gravitasi (=9,8 m/dt2) h1 = kedalaman air di hulu (depan pintu), m. Besarnya koeffisien K dapat diambil dari grafik V. berikut ini.
  • 7. Sedangkan besarnya koeffisien debit ( 𝜇 ) dapat diambil dari grafik berikut berikut ini dimana besarnya koeffisien debit tergantung dari perbandingan h1dengan a serta besarnya sudut antara pintu sorong dengan lantai (𝛽).
  • 8. Balok Sekat Dilihat dari segi konstruksi, pintu skot balok merupakan peralatan yang sederhana. Balok – balok profil segi empat itu ditempatkan tegak lurus terhadap potongan segi empat saluran. Balok – balok tersebut disangga di dalam sponeng/ alur yang lebih besar 0,03m sampai 0,05m dari tebal balok – balok itu sendiri. Dalam bangunan – bangunan saluran irigasi, dengan lebar bukaan pengontrol 2,0 m atau lebih kecil lagi, profil – profil balok seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.1. biasa dipakai. . Debit Pengaliran Balok Sekat 𝑄 = 𝐶𝑑𝐶𝑣2/3 2/3𝑔𝑏𝑐ℎ1 1,5 Q = Debit dalam m3/detik. Cd = Koeffisien debit ( harganya mendekati 0,63 ) Cv = Koeffisien kecepatan datang. g = percepatan gravitasi ( = 9,8 m/dt2) bc = lebar mercu, meter. h1 = kedalaman air hulu terhadap ambang bangunan ukur, meter.
  • 9. Besarnya koeffisien debit dapat diambil dari grafik berikut ini. Nilai H1 /L sebaiknya diambil kurang dari 1,5. Nilai yang lebih tinggi dari 1,5 maka pola alirannya menjadi tidak mantap dan sangat sensitif terhadap ketajaman tepi balok sekat bagian hulu. Juga besarnya airasi dalam kantong udara dan tenggelamnya pancaran sangat mempengaruhi debit pada balok sekat.
  • 10. Contoh Perhitungan contoh kasus akan dilakukan perhitungan perencanaan bangunan bagi dengan data sebagai berikut : Data Sekunder hulu Sekunder kiri Sekunder kanan Tersier kiri Tersier kanan Elevasi muka air, meter + 76.53 + 76.03 + 75.97 + 74.16 + 73.23 Debit, m3/detik 2.232 1.237 0.616 0.149 0.232 Pengatur - - P.sorong P.sorong Balok sekat Romijn Pintu Ukur - - Mercu - - Thomson Romijn Kemiringan 0.000328 0.000133 0.000080 0.000970 0.000510
  • 11. Perhitungan dimensi saluran. Perencanaan saluran yang masuk atau keluar dari bangunan bagi – sadap tersebut adalah sebagai berikut : Data Sekunder hulu Sekunder kiri Sekunder kanan Tersier kanan Tersier kiri Debit, m3/dtk 2.232 1.237 0.616 0.095 0.232 Kemiringan talut 1 : m 1.5 1.0 1.0 1.0 1.0 perbandingan b/h 1.8 – 2.3 1.5 – 1.8 1.3 – 1.5 1.0 1.0 Koeffisien kekasaran Stickler ( k ) 40 40 35 35 35
  • 12. Untuk tersier kiri ini dicoba dengan lebar saluran b = 0.50 m dengan b/h = 1.0, Dengan demikian maka h = 0.5 m. Dengan miring talut m = 1.0, maka : • luas basah A = (b + mh)h = ( 0.50 + 1.0 x 0.5 ) 0.5 = 0.50 m2. • keliling basah P = b + 2 h (1 + 𝑚2) = 0.5 + 2 x 0.5 (1 + 12) = 1.942 m • jari-jari hidraulis R = A/P = 0.257 m. • kecepatan aliran v = v = k x R2/3 x I1/2 = 0.3195 m/det • Debit Q = v x A = 0.3195 x 0.5 = 0.159 m3/det Perhitungan dimensi saluran. Pintu Ukur Romijn. Karena debit yang dialirkan oleh tersier kiri ini adalah sebesar 0,232 m3/detik, maka dipakai pintu Romijn Type II.
  • 13. No. Uraian Type II 1 Lebar, meter 0.50 2 Kedalaman maksimum aliran, meter 0.50 3 Debit maksimum, liter/detik 300 4 Kehilangan tinggi energi, m 0.11 5 Elevasi dasar dari muka air rencana 1.15 + V Data pintu Romijn Type II dapat dilihat pada tabel berikut dimana V = varian = 0.18 x H maksimum = 0.18 x 0.50 = 0.09 meter, sehingga elevasi dasar dari muka air rencana : p = 1.15 + 0.09 = 1.24 meter. Karena h1 + p = 0.50 + 1.24 meter = 1.74 meter lebih besar dari kedalaman muka air di saluran sekunder hulu, maka dasar pintu Romijn harus diturunkan sebesar 0,64 meter. sehingga kedudukan pintu Romijn seperti pada gambar berikut.
  • 15.