Mata kuliah ini membahas konsep integral tak tentu, tertentu, dan operasi matriks untuk memecahkan permasalahan teknik. Mahasiswa akan mempelajari teknik-teknik integral seperti integral dasar, integral pecah rasional, dan integral parsial beserta penerapannya dalam masalah teknik sipil menggunakan integral. Penilaian terdiri atas tugas, UTS, dan UAS. Kuliah dilaksanakan secara tatap muka atau daring tergantung kebijakan univers
2. Nama mata kuliah : Matematika Teknik 1
Kode mata kuliah : TW123112
SKS : 3 SKS
Capaian pembelajaran MK :
Memahami konsep integral tak tentu, tertentu dan operasi matriks serta
memecahkan permasalahan menggunakan konsep integral dan juga
matriks.
Referensi :
Erwyn, K. Matematika Teknik Lanjutan. 1993. Erlangga. Jakarta
Varberg, Purcell, Rigdon. Kalkulus. 2007. Erlangga. Jakarta.
Ratnadewi, dkk. Matematika Teknik Untuk Perguruan Tinggi. 2016.
Rekayasa Sains
KA. Stroud. Matematika Teknik.
2
3. ๏ฑ Integral dasar
๏ฑ Integral pecah rasional
๏ฑ Integral parsial
๏ฑ Integral lipat dua, integral lipat tiga
๏ฑ Penyelesaian masalah ketekniksipilan dengan integral
๏ฑ PTS
3
4. a. Tugas 30%
b. PTS 30%
c. PAS 40%
d. Metode perkuliahan : Tatap muka / Hybrid
(bergantung pada kebijakan Pimpinan)
e. Platform kuliah daring : Borneo E learning,
Zoom
6. Isaac Newton (1669) mengemukakan permasalahan integrasi dalam De Analysi per
Aequetiones Numero Terminorum Infinitas yang dipublikasikan tahun 1711. Leibniz
menemukan tahun 1673 dan dipublikasikan 11 November 1675.
Konsep integral dibangun dari permasalahan menghitung luas
7. Setiap operasi di matematika memiliki kebalikan,
+ โ รท ร
Sementara itu integral merupakan kebalikan dari turunan, integral merupakan
antiturunan
๐(๐ฅ) ๐โฒ(๐ฅ)
turunan
integral
8. Misal F(x) merupakan antiturunan dari f(x)
adalah lambang integrasi, f(x) dinamakan integran, dan C konstanta integral
๐(๐ฅ) ๐๐ฅ = ๐น ๐ฅ + ๐ถ
Misal fungsi ๐ฅ2 jika diturunkan menjadi 2x, mengacu pada definisi integral pada slide
7 maka integral dari 2x adalah ๐ฅ2 atau dalam matematika dapat dituliskan :
2๐ฅ ๐๐ฅ = ๐ฅ2 + ๐ถ
9. Jika ๐ ๐ฅ = ๐ฅ2
+ 1, maka ๐โฒ
๐ฅ = 2๐ฅ
Jika ๐ ๐ฅ = ๐ฅ2 + 2, maka ๐โฒ ๐ฅ = 2๐ฅ
Jika ๐ ๐ฅ = ๐ฅ2
+ 3, maka ๐โฒ
๐ฅ = 2๐ฅ
Jika ๐ ๐ฅ = ๐ฅ2 + ๐ถ, maka ๐โฒ ๐ฅ = 2๐ฅ
Misal dari beberapa fungsi berikut
Berdasarkan contoh di atas dapat disimpulkan jika ๐โฒ
๐ฅ = 2๐ฅ, maka integral ๐น ๐ฅ = ๐ฅ2
+ ๐ถ
10. Dari uraian sebelumnya nampak bahwa jika ๐โฒ
๐ฅ = ๐ฅ๐
, maka ๐ ๐ฅ =
1
๐+1
๐ฅ๐+1
+ ๐ถ atau
dapat dituliskan :
๐ฅ๐ ๐๐ฅ =
1
๐+1
๐ฅ๐+1 + ๐ถ
๐๐ฅ = ๐ฅ + ๐ถ
๐พ๐(๐ฅ) ๐๐ฅ = ๐พ ๐(๐ฅ) ๐๐ฅ
๐ ๐ฅ ยฑ ๐ ๐ฅ ๐๐ฅ = ๐ ๐ฅ ๐๐ฅ ยฑ ๐ ๐ฅ ๐๐ฅ
Rumus dasar integral tak tentu
14. Integrasi u-substitusi merupakan teknik yang paling mudah dalam menyelesaikan
persoalan integral. Kita memilih fungsi permisalan u dari sebuah integran. Jika fungsi u
sudah dipilih, selanjutnya semua unsur yang mengandung nilai x kita gantikan dengan
nilai u. Langkah-Langkah penyelesaian teknik integrasi u-substitusi adalah:
a. Pilih fungsi yang diganti, misalkan u = g(x)
b. Hitung du/dx = gโ(x)
c. Buat substitusi u = g(x) dan du = gโ(x)dx
d. Evaluasi proses integrasi
e. Gantikan u oleh g(x) untuk jawaban akhir dalam x.
Catatan:
Setiap jawaban dari hasil integral (fungsi primitif) ๏ shg turunannya sama dengan
integran
17. Teknik integrasi bagian/parsial umumnya dilakukan jika kita menjumpai integran terdiri
dari dua fungsi yang berbeda. Untuk integran yang terdiri dari dua buah fungsi, ada
bagian integran yang dimisalkan sebagai fungsi u=g(x) dan unsur yang lain dimisalkan
sebagai dv. Rumus umum untuk menyelesaikan soal integrasi bagian adalah:
Catatan:
Setiap jawaban dari hasil integral (fungsi primitif) ๏ shg turunannya sama dengan
integran