2. 2
• Nama Mata Kuliah : Rekayasa Pantai
• Dosen Pengampuh : 1. Edy Utomo, ST., MT
2. Aswar Amiruddin, ST., MT.
• SKS : 2 SKS
• Referensi : 1. Bambang Triatmodjo, 2016, Teknik Pantai
2. RM Soerensen, Basic Coastal Engineering
3. R.G Dean, R.A Dalrymple, Coastal process with engineering application,
4. US Army, 2002, Coastal Engineering Manual
5. US Army, 1984, Shore Protection Manual,
PENGANTAR MATA KULIAH
3. 3
Kehadiran
• Jumlah tatap muka sebelum PTS : 7 pertemuan
• Jumlah tatap muka sebelum PAS : 7 pertemuan
• Jumlah kehadiran minimum : 80% (diatur di pedoman akademik)
Penilaian
• Tugas 30%
• PTS-Mid Test 30%
• PAS-Final Test 40%
KONTRAK
6. 6
• Rekayasa adalah penerapan kaidah-kaidah ilmu dalam pelaksanaan (seperti
perancangan, pembuatan konstruksi, serta pengoperasian kerangka,
peralatan, dan sistem yang ekonomis dan efisien). (KBBI)
• Pantai adalah perbatasan daratan dengan laut atau massa air lainnya dan
bagian yang dapat pengaruh dari air tersebut; (KBBI)
Definisi Rekayasa Pantai
7. 7
Yati Muliati, 2020, Rekayasa Pantai, ITENAS
• Rekayasa pantai adalah suatu ilmu yang mempelajari dan mencoba
menyelesaikan permasalahan di wilayah pantai seperti misalnya erosi
pantai, perencanaan bangunan pantai, perencanaan pelabuhan dan
sebagainya.
• Ilmu rekayasa pantai ini merupakan bagian dari ilmu teknik sipil yang
mempunyai kaitan erat dengan ilmu-ilmu lainnya, antara lain oseanografi,
meteorologi, geofisika, hidrolika, geologi, statistik dan matematika. (B.
Triatmodjo. 2012)
Definisi Rekayasa Pantai
8. 8
Coastal Engineering Manual (CEM, 2002)
• Rekayasa pantai adalah salah satu dari beberapa disiplin ilmu Teknik yang
berada di bawah payung Teknik Sipil.
• Rekayasa pantai adalah gabungan dari banyak disiplin ilmu fisika dan Teknik
yang diterapkan di wilayah pesisir/pantai.
• Insinyur atau perekayasa pantai dapat memanfaatkan kontribusi dari bidang
geologi, meteorologi, ilmu lingkungan, hidrologi, fisika, matematika,
statistik, oseanografi, ilmu kelautan, hidrolika, dinamika struktural,
arsitektur, angkatan laut, dan lain-lain dalam mengembangkan
pemahaman tentang masalah dan solusi yang mungkin digunakan pada
rekayasa pantai.
Definisi Rekayasa Pantai
9. 9
Outcome dari mata kuliah rekayasa pantai
• Mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia
yang memiliki garis pantai sepanjang ± 81.000 km, dengan luas daratan ±
1.900.000 km2 dan laut ± 3.270.000 km2, maka rekayasa pantai sangat
penting untuk dipelajari.
• Pekerjaan perencanaan pelabuhan, perbaikan alur pelayaran, perencanaan
perlindungan pantai, pengurangan kerusakan banjir akibat pasang, dan
pelestarian dan pemulihan lingkungan sekitar pantai.
OUTCOME
10. 10
Pembangunan (melalui pengukuran dan hindcast) terkait kondisi desain gelombang, arus,
dan ketinggian air di dekat pantai.
Desain berbagai struktur pantai yang stabil, efektif, dan ekonomis termasuk pemecah
gelombang, dermaga, groin, revetment, tembok laut, menara lepas pantai, dan jaringan
pipa bawah laut.
Pengendalian erosi pantai dengan desain struktur pantai dan/atau dengan pantai buatan
Stabilisasi jalur navigasi kapal dengan pengerukan, pembangunan struktur, dan
pemindahan sedimen yang terperangkap di pintu masuk secara mekanis.
Prediksi arus serta ketinggian air dan pengaruhnya terhadap stabilitas saluran dan kualitas
air di muara
Pembangunan pekerjaan untuk melindungi wilayah pesisir dari genangan akibat
gelombang badai dan tsunami
Perencanaan struktural pelabuhan dan perlengkapannya termasuk dermaga, sekat, dolphin
dan sistem tambat.
Bidang Kajian Rekayasa Pantai
12. 12
Dalam istilah kepantaian terdapat 2 istilah yaitu pesisir (coast) dan pantai
(shore).
Pantai adalah daerah yang merupakan pertemuan antara laut dan daratan
diukur pada saat pasang tertinggi dan surut terendah.
Pesisir adalah daerah darat di tepi laut yang masih mendapat perngaruh laut
seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air laut.
Pantai
14. 14
• Coastal (pantai) merupakan zona di mana daratan bertemu dengan laut,
wilayah dengan lebar tak terbatas yang membentang ke daratan dari laut
hingga perubahan besar pertama dalam topografi. (Coastal Engineering
Manual, 2002).
• Garis pantai (shorelines) sebagai batas antara permukaan tanah dan
permukaan suatu badan air seperti samudra, laut, atau danau. Zona pesisir
(coastal zone) adalah wilayah daratan dan perairan yang berbatasan dengan
garis pantai dan terbentang cukup ke arah darat dan laut untuk mencakup
wilayah di mana proses yang penting untuk wilayah pantai aktif. (Basic
Coastal Engineering 3rd Editon)
Pantai
15. 15
• Coastal (pantai) merupakan zona di mana daratan bertemu dengan laut,
wilayah dengan lebar tak terbatas yang membentang ke daratan dari laut
hingga perubahan besar pertama dalam topografi. (Coastal Engineering
Manual, 2002).
• Garis pantai (shorelines) sebagai batas antara permukaan tanah dan
permukaan suatu badan air seperti samudra, laut, atau danau. Zona pesisir
(coastal zone) adalah wilayah daratan dan perairan yang berbatasan dengan
garis pantai dan terbentang cukup ke arah darat dan laut untuk mencakup
wilayah di mana proses yang penting untuk wilayah pantai aktif. (Basic
Coastal Engineering 3rd Editon)
Pantai
18. 18
1. Abrasi adalah proses terkikisnya batuan atau material keras seperti dinding atau tebing
batu, yang biasanya diikuti dengan longsoran atau runtuhan material.
2. Angkutan pasir menyusur pantai (longshore sediment transport) adalah proses pergerakan
sedimen pada arah menyusur garis pantai.
3. Angkutan pasir tegak lurus pantai (cross-shore sediment transport) adalah proses
pergerakan sedimen pada arah tegak lurus pantai.
4. Armor adalah batu pelindung luar dari bangunan tipe rubble mound, dapat terdiri dari unit-
unit batu kosong atau blok-blok beton.
5. Arus menyusur pantai (longshore current) adalah arus yang terjadi akibat gelombang
datang yang membentuk sudut dengan pantai. Arus ini dapat mengangkut material pasir,
yang proses pengangkutannya disebut longshore sediment transport.
6. Berm pantai adalah bagian pantai arah darat yang relatif datar merupakan bagian belakang
pantai.
lstilah dan definisi
19. 19
1. Borrow area adalah tempat untuk mengambil material (pasir atau tanah urug) untuk
keperluan reklamasi.
2. Buffer zone adalah daerah penyangga, khusus untuk hutan mangrove diperlukan selebar
130 P (dimana P adalah rentang rerata pasang surut).
3. Bulkhead adalah bangunan pengaman pantai yang dipasang vertikal, sejajar atau kira-kira
sejajar dengan garis pantai . Bulkhead terbuat dari papan/tiang pancang yang dilengkapi
dengan angker. Fungsi utama bulkhead adalah untuk penahan tanah (dinding penahan
tanah).
4. Chart datum adalah datum dengan menggunakan titik nol sama dengan LWS, atau biasa
ditulis 0,00 LWS. Sedangkan datum yang menggunakan titik nol sama dengan MSL
dinamakan Land Datum.
5. Concrete cap adalah konstruksi penutup beton yang dipasang pada puncak (mercu) tembok
atau tanggul laut. Fungsi concrete cap ini adalah untuk menambah kestabilan struktur dan
untuk keperluan jalan inspeksi dalam perawatan tembok laut.
lstilah dan definisi
20. 20
1. Design water level adalah elevasi muka air laut yang dipergunakan untuk keperluan
perencanaan, misalnya untuk menentukan elevasi bangunan maritim.
2. Downdrift adalah bagian pantai sebelah hilir ditinjau dari arah pergerakan angkutan
sedimen.
3. Efek rumah kaca adalah pemanasan global akibat energi sinar matahari yang mas ke
atmosfir bumi tidak dapat terpancar keluar karena terhalang oleh gas rumah kaca yang
terdapat di lapisan atmosfer. Karena adanya pemanasan global ini diperkirakan terjadi
kenaikan elevasi muka air laut sebesar 6 mm/tahun, atau 60 cm/100 tahun
4. Erosi pantai adalah proses mundurnya garis pantai dari kedudukan semula yang disebabkan
oleh tidak adanya keseimbangan antara pasokan dan kapasitas angkutan sedimen.
5. Garis pantai adalah tempat atau garis dimana merupakan garis batas daratan dengan
pengaruh air laut yang berupa ujung berm.
lstilah dan definisi
21. 21
1. Gelombang adalah gerak muka air secara periodik sehingga membentuk puncak dan
lembah.
2. Gelombang angin adalah gelombang yang dibangkitkan oleh angin
3. Jeti (Jetty) adalah bangunan yang menjorok ke laut yang dipergunakan untuk keperluan
pengendalian penutupan mulut muara sungai atau saluran.
4. Konsolidasi adalah penurunan pada tanah akibat perubahan tanah yang terperas porinya.
5. Krib sejajar pantai adalah konstruksi pengaman pantai (pemecah gelombang) yang
posisinya sejajar atau kira-kira sejajar dengan garis pantai. Bangunan ini berfungsi untuk
menahan energi gelombang yang menuju pantai atau menjaga agar pasir yang terdapat di
pantai tidak tererosi. Bangunan ini biasanya juga dipergunakan untuk mengurangi tinggi
gelombang yang terjadi dibelakang krib. Krib sejajar pantai dapat pula berupa pemecah
gelombang lepas pantai atau detached breakwater.
lstilah dan definisi
22. 22
1. Limpasan (overtopping) adalah proses meluncurnya air lewat mercu bangunan (struktur).
2. Littoral zone adalah perairan antara garis pantai sampai kedalaman tertentu (d+), dimana pada daerah
ini terjadi gerakan material yang sangat intensif dan signifikan, baik longshore sediment transport
maupun cross-shore sediment transport.
3. Pantai (shore) adalah suatu daerah yang merupakan pertemuan antara laut dan daratan diukur pada
saat pasang tertinggi dan surut terendah. Untuk pantai yang terdiri dari material lepas (unconsolidated)
dalam term teknis disebut "beach".
4. Matras adalah konstruksi yang terbuat dari bahan khusus (biasanya dibuat dari bambu) berupa lembaran
yang dipasang di bawah tembok laut atau bangunan maritime yang lain. Bangunan ini berfungsi untuk
menyatukan struktur, meratakan tekanan dan memisahkan struktur dengan tanah dasar yang lunak.
5. Pantai pasir buatan adalah pantai pasir yang dibangun dengan menimbun pantai dengan material pasir
dan melindunginya dengan bangunan jetty atau krib sejajar pantai. Pantai pasir buatan ini biasanya
untuk keperluan wisata bahari.
lstilah dan definisi
23. 23
1. Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut akibat adanya gaya tarik benda-benda langit yang
terjadi secara periodik, terutama oleh bulan dan matahari.
2. Pengisian pasir (sand nourishment) adalah kegiatan untuk membentuk pantai menjadi stabil
dengan menambahkan pasir ke pantai tersebut. Namun pengisian pasir ini dapat berarti pula
mengisi pasir untuk membuat pantai pasir buatan (artificial beach nourishment)
3. Pemindahan pasir (sand by passing) adalah suatu proses pemindahan pasir dari hulu (updrift) ke
hilir (downdrift) menggunakan suatu teknologi, untuk menjaga agar transport sedimen di pantai
tersebut tidak terganggu karena adanya rekayasa pantai, misalnya adanya pembangunan jetty di
muara sungai.
4. Quarry adalah suatu tempat untuk mendapatkan atau menambang batuan yang akan
dipergunakan untuk keperluan reklamasi.
5. Rayapan gelombang adalah proses meluncurnya air dipermukaan struktur atau pantai pada saat
gelombang mengenai struktur atau pantai tersebut.
lstilah dan definisi
24. 24
1. Revetment adalah konstruksi pelindung tebing. Bangunan ini dapat berupa tumpukan batu (rip-rap) atau
concrete block, dan konstruksinya dapat lolos air atau kedap air.
2. Rubble mound adalah tipe bangunan pantai yang terbuat dari tumpukan batu kosong batu buatan, atau
blok-blok beton disusun membentuk kemiringan.
3. Salient adalah adalah formasi endapan di belakang krib atau pemecah gelombang sejajar pantai (alami
atau buatan) yang tidak menyatu dengan struktur tersebut, apabila endapan tersebut menyatu dengan
struktur disebut tombolo.
4. Satuan wilayah pengamanan pantai (SWPP) adalah satuan wilayah yang dipergunakan untuk mengkaji
bilamana pada suatu pantai akan dibangun atau dikembangkan. Bilamana ada pembangunan di SWPP,
maka pembangunan tersebut hanya akan berdampak pada wilayah itu saja, sehingga dampak
pembangunan tidak akan mencapai di luar satuan wilayah pembangunan tersebut. SWPP ditentukan
berdasarkan pergerakan sedimen atau dengan pendekatan gelombang sedimen pantai.
5. Satuan wilayah pengelolaan daerah pantai adalah satuan wilayah administrasi tingkat Kabupaten/Kota
atau Provinsi.
25. 25
Secara alami pantai berfungsi sebagai :
1) Pembatas antara darat dan laut;
2) Tempat hidup biota pantai;
3) Tempat sungai bermuara;
Dalam perkembangannya, fungsi pantai dapat berubah / bertambah sesuai dengankebutuhan
manusia, antara lain :
4) Tempat saluran bermuara (misal : saluran untuk tambak);
5) Tempat peralihan kegiatan hidup di darat dan di laut (pelabuhan, pelayaran);
6) Tempat hunian nelayan;
7) Tempat wisata;
8) Tempat usaha;
9) Tempat budidaya pantai (antara lain : tambak dan pertanian);
10) Sumber bahan bangunan (antara lain pasir dan batu karang).
FUNGSI PANTAI
26. 26
Insinyur, pengelola, dan perencana pesisir perlu menyadari keanekaragaman pesisir karena
sejumlah alasan:
• Pantai itu dinamis dan akan terus berkembang menuju kondisi yang baru
• Keseimbangan dan interaksi proses berbeda di berbagai bidang, memahami keragaman
memberikan petunjuk tentang faktor kritis yang dapat mempengaruhi lokasi studi
tertentu.
• Penanganan pantai yang berbeda memberikan pola erosi dan akresi sedimen yang
berbeda.
• Alat dan prosedur analitis mungkin cocok untuk pengaturan tertentu tetapi sama sekali
tidak sesuai untuk solusi Teknik, mungkin hanya sesuai untuk pengaturan tertentu yang
akan berfungsi dengan baik.
Coastal Engineering Manual
Gambar diatas merupakan pembagian wilayah pantai berdasarkan kharakteristik gelombang di daerah pantai. Offshore adalah daerah dari garis gelombang pecah ke arah laut. Inshore merupakan daerah antara foreshore dan offshore. Foreshore adalah daerah yang terbentang dari garis pantai pada saat muka air rendah sampai batas atas dari uprush pada saat air pasang tinggi. Backshore adalah daerah yang dibatasi oleh foreshore dan garis pantai yang terbentuk pada saat terjadi gelombang badai bersamaan dengan muka air tinggi. Untuk daerah nearshore zone terdapat tiga zona yaitu breaker zone, surf zone dan swash zone. Breaker zone adalah daerah dimana terjadi gelombang pecah. Surfzone adalah daerah yang terbentang antara bagian dalam dari gelombang pecah dan batas naik turunnya gelombang di pantai. Swash zone adalah daerah yang terbentang oleh garis batas tertinggi naiknya gelombang dan batas terendah turunnya gelombang di pantai.