SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
Irigasi dan Bangunan Air
Pertemuan 12
Aswar Amiruddin, ST., MT.
Outline
Bangunan Persilangan
➢ Gorong-gorong
➢ Syphon
Bangunan Persilangan
Dalam jaringan irigasi dan drainase, sering dijumpai kondisi persilangan antara
jaringan tersebut dengan bangunan lain seperti jalan raya, jalan kereta api atau
saluran/sungai lain. Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan suatu bangunan
silang, sehingga bangunan-bangunan tersebut tetap berfungsi sesuai dengan
fungsinya masing- masing dan tidak saling mengganggu. Untuk jaringan irigasi
teknis, bangunan persilangan biasanya berupa gorong-gorong (mengalirkan air
dibawah jalan raya), talang (mengalirkan air diatas melewati sungai) dan atau
siphon (mengalirkan air di bawah penampang sungai/bila melewati
alur/cekungan).
Parameter perencanaan
Kehilangan Energi
Dalam perencanaan bangunan silang di sepanjang saluran, yang terpenting
adalah pembatasan kehilangan energi. Dalam jaringan saluran kehilangan
energi ini harus dipertahankan sekecil mungkin, karena sekali energi ini
diturunkan tidak mungkin untukmenaikkannya kembali. Secara umum ada tiga
jenis kehilangan energi, yaitu :
• Kehilangan energi akibat gesekan.
• Kehilangan energi pada peralihan.
• Kehilangan energi akibat belokan
Parameter perencanaan
Kehilangan Energi Akibat Gesekan
Kehilangan energi akibat gesekan dapat dihitung dengan persamaan berikut :
dimana :
∆Hf = kehilangan energi akibat gesekan, m.
V = kecepatan aliran di dalam bangunan.
L = panjang bangunan, m/dt2
R = jari-jari hidrolis, m.
A = luas penampang basah, m2
P = keliling basah, m.
C = koefisien Chezy = k . R1/6
k = koefisien kekasaran Strickler
𝑉 = 𝐶 𝑅 × 𝐼
𝑉2
= 𝐶2
× 𝑅 × 𝐼
𝐼 =
𝑉2
𝐶2 × 𝑅
∆𝐻𝑓= 𝐼 × 𝐿
Parameter perencanaan
Kehilangan Energi Akibat Peralihan
Untuk peralihan dalam saluran terbuka , dimana bilangan froude aliran yang dipercepat tidak
melebihi 0,5, kehilangan energi pada peralihan masuk dan keluar dapatdinyatakan dengan rumus
Borda sebagai berikut ;
∆Hm = kehilangan energi pada pemasukan, m.
∆Hk = kehilangan energi pada pengeluaran, m.
= faktor kehilangan energi, yang tergantung pada bentuk hidrolis peralihan.
Va = kecepatan aliran rata-rata di dalam bangunan, m/dt.
V1,V2 = kecepatan aliran rata-rata di saluran hulu dan hilir, m/dt.
g = percepatan gravitasi, m/dt2
Koefisien Kehilangan Energi Untuk Peralihan-Peralihan
dari Bentuk Trapesium ke Segi Empat, dengan
Permukaan Air Bebas dan Sebaliknya (Bos dan
Reinink, 1981).
Harga-harga faktor kehilangan energi untuk peralihan
yang biasa dipakai, dengan permukaan air bebas
diperlihatkan pada Gambar. Faktor-faktor ini berlaku
untuk semua bangunan yang sejenis, sperti gorong-
gorong, talang, flum dsb. Disini ditunjukkan tiga tipe
peralihan yang dianjurkan, yang didasarkan pada
kekuatan peralihan, jika bangunan dibuat dari
pasangan batu. Jika bangunan itu dibuat dari beton
bertulang, maka akan lebih leluasa dalam memilih
tipe yang dikehendaki, dan mungkin lebih ditekankan
pada pertimbangan-pertimbangan hidrolis.
Harga-harga ᶓm dan ᶓk, untuk peralihan-peralihan yang
dapat digunakan dari saluran trapesium ke pipa dan
sebaliknya, ditunjukkan pada Gambar. Tipe-tipe ini
sering digunakan, karena sederhana dan cukup kuat.
Parameter perencanaan
Kehilangan Energi Pada Belokan
Adanya belokan pada sipon atau pipa, menyebabkan perubahan arah aliran dan
mengakibatkan perubahan pembagian kecepatan pada umumnya. Akibat perubahan
dalam pembagian kecepatan ini, ada peningkatan tekanan pisometris di luar bagian
tikungan, dan ada penurunan tekanan di dalam.
Parameter perencanaan
Kehilangan Energi Pada Belokan
Harga koefisien kehilangan energi (Kb) pada
belokan menyudut
Parameter perencanaan
Kehilangan Energi Pada Belokan
Belokan Bulat ( Berjari-Jari ).
Kehilangan energi pada belokan bulat di dalam saluran pipa tekan yang mengalirkan air secara
penuh, disamping kehilangan akibat gesekan, dapat dinyatakansebagai fungsi nilai banding Rb/D, dimana Rb
adalah jari-jari belokan dan D adalah diameter pipa atau tinggi saluran segi empat pada belokan
tersebut. Gambar 3.26a menyajikan harga-harga Kb yang cocok untuk belokan saluran berdiameter besar
dengan sudut belokan 90°.
➢ Gorong-gorong adalah bangunan yang berfungsi
➢ mengalirkan air di bawah bangunan (jalan, rel kereta api)
➢ mengalirkan air di persilangan antara saluran pembuang dengan saluran pembawa
➢ Aliran Bebas
➢ Aliran Tenggelam
Gorong-Gorong
Aliran Bebas
Aliran Tenggelam
1. Saluran pembawa
2. Gorong-gorong
3. Saluran yang dilintasi
mengalirkan air di persilangan antara saluran pembuang dengan saluran pembawa



Gorong-Gorong Silang
Perencanaan Hidrolis
Rumus debit untuk Gorong-Gorong yang Mengalir Penuh
dimana:
Q = debit, m3/dt
𝜇 = koefisien debit (lihat Tabel 5-3.)
A = luas pipa, m2
g = percepatan gravitasi, m/dt² (9,8m/dt²)
z = kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong, m
Untuk gorong-gorong yang lebih panjang dari 20m atau di tempat-tempat dimana diperlukan
perhitungan yang lebih teliti, kehilangan tinggi energi berikut dapat diambil:
Kecepatan aliran :
kecepatan diambil 1,5 m/dt untuk gorong-gorong di
saluran irigasi dan 3 m/dt untuk gorong-gorong
di saluran pembuang
dimana:
ΔHf = kehilangan akibat gesekan, m
v = kecepatan dalam bangunan, m/dt
L = panjang bangunan, m
R = jari-jari hidrolis,m (A/P)
A = luas basah, m²
P = keliling basah, m
C = koefisien Chezy (=k R1/6)
g = percepatan gravitasi, m/dt² (9,8 m/dt²)
va = kecepatan rata-rata yang dipercepat
dalam bangunan pembawa, m/dt
v1, v2 = kecepatan rata-rata di saluran hulu (v1)
atau hilir (v2), m/dt
Siphon
bangunan yang membawa air melewati bawah saluran
lain (biasanya pembuang) atau jalan. Pada sipon air mengalir karena tekanan.
1. Bagian Peralihan Masuk
2. Pelimpah
3. Siphon
4. Kisi-kisi penyaring
5. Bagian Peralihan Keluar
  


  


Perencanaan
Kecepatan Aliran
Kecepatan aliran dalam sipon harus dua kali lebih tinggi dari kecepatan normal aliran dalam saluran, dan tidak
boleh kurang dari 1m/dt, lebih disukai lagi kalau tidak kurang dari 1,5m/dt Kecepatan maksimum sebaiknya tidak
melebihi 3m/dt.
Kehilangan tinggi energi
Kehilangan tinggi energi pada sipon terdiri dari:
1) kehilangan masuk
2) kehilangan akibat gesekan
3) kehilangan pada siku
4) kehilangan keluar
5) Kehilangan akibat kisi penyaring
Kehilangan Akibat Kisi Penyaring
Kisi-kisi penyaring (lihat Gambar 5-10.) harus dipasang pada bukaan/lubang masuk
bangunan dimana benda-benda yang menyumbat menimbulkan akibat-akibat yang serius,
misalnya pada sipon dan gorong-gorong yang panjang.
Kisi-kisi penyaring dibuat darijeruji-jeruji baja dan mencakup seluruh bukaan. Jeruji tegak
dipilih agar bisa dibersihkan dengan penggaruk (rake).
Kehilangan tinggi energi pada kisi-kisi penyaring dihitung dengan:
Perencanaan
dimana :
hf = kehilangan tinggi energi, m
V = kecepatan melalui kisi-kisi, m/dt
g = percepatan gravitasi, m/dt² (9,8m/dt²)
c = koefisien berdasarkan :
𝛽 = fakor bentuk (2,4 untuk segi empat, dan 1,8 untuk jeruji bulat)
s = tebal jeruji, m
b = jarak bersih antar jeruji, m
𝛿 = sudut kemiringan dari bidang horizontal
Kisi Penyaring
Perencanaan
Bagian Siphon
1. Bagian Peralihan Masuk
2. Pelimpah
3. Siphon
4. Kisi-kisi penyaring
5. Bagian Peralihan Keluar   


Perencanaan
Kehilangan Total
Kehilangan tinggi energi total :
∆ℎ𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙= ∆ℎ𝑘𝑖𝑠𝑖 + ∆ℎ𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 + ∆ℎ𝑔𝑒𝑠𝑒𝑘 + ∆ℎ𝑠𝑖𝑘𝑢 + ∆ℎ𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf

More Related Content

Similar to Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf

Similar to Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf (20)

ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
TUGAS_SPILLWAY.doc
TUGAS_SPILLWAY.docTUGAS_SPILLWAY.doc
TUGAS_SPILLWAY.doc
 
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdfIrigasi dan Bangunan Air 11.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdfIrigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
 
459 1613-1-pb
459 1613-1-pb459 1613-1-pb
459 1613-1-pb
 
0 buku-4
0 buku-40 buku-4
0 buku-4
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIKTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
bangunan air
bangunan air bangunan air
bangunan air
 
Teknis Pembuatan Bendungan_Putra.pptx
Teknis Pembuatan Bendungan_Putra.pptxTeknis Pembuatan Bendungan_Putra.pptx
Teknis Pembuatan Bendungan_Putra.pptx
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
 
Penstock
PenstockPenstock
Penstock
 
Bab 15 pembangkit lstrik microhydro
Bab 15   pembangkit lstrik microhydroBab 15   pembangkit lstrik microhydro
Bab 15 pembangkit lstrik microhydro
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
MATERI 9 - LANTAI MUKA.pptx
MATERI  9 - LANTAI MUKA.pptxMATERI  9 - LANTAI MUKA.pptx
MATERI 9 - LANTAI MUKA.pptx
 
Bahan ajar 7 2017
Bahan ajar 7  2017Bahan ajar 7  2017
Bahan ajar 7 2017
 
Sungai2
Sungai2Sungai2
Sungai2
 
Sungai2
Sungai2Sungai2
Sungai2
 
Sungai2
Sungai2Sungai2
Sungai2
 
Sungai2
Sungai2Sungai2
Sungai2
 
DESAIN KONSTRUKSI AIR
DESAIN KONSTRUKSI AIRDESAIN KONSTRUKSI AIR
DESAIN KONSTRUKSI AIR
 

More from Aswar Amiruddin

Irigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdfIrigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdfAswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfAswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdfIrigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdfAswar Amiruddin
 
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxTugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxAswar Amiruddin
 
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarAswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Rekayasa hidrologi pertemuan 5Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Rekayasa hidrologi pertemuan 5Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Rekayasa hidrologi pertemuan 6Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Rekayasa hidrologi pertemuan 6Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 7
Rekayasa hidrologi pertemuan 7 Rekayasa hidrologi pertemuan 7
Rekayasa hidrologi pertemuan 7 Aswar Amiruddin
 
Pengembangan Sumber Daya Air
Pengembangan Sumber Daya AirPengembangan Sumber Daya Air
Pengembangan Sumber Daya AirAswar Amiruddin
 

More from Aswar Amiruddin (20)

Irigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdfIrigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdfIrigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdf
 
MATERI PERTEMUAN 13.pdf
MATERI PERTEMUAN 13.pdfMATERI PERTEMUAN 13.pdf
MATERI PERTEMUAN 13.pdf
 
MATERI PERTEMUAN 12.pdf
MATERI PERTEMUAN 12.pdfMATERI PERTEMUAN 12.pdf
MATERI PERTEMUAN 12.pdf
 
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxTugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
 
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Psda 5
Psda 5  Psda 5
Psda 5
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Rekayasa hidrologi pertemuan 5Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Rekayasa hidrologi pertemuan 5
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Rekayasa hidrologi pertemuan 6Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Rekayasa hidrologi pertemuan 6
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 7
Rekayasa hidrologi pertemuan 7 Rekayasa hidrologi pertemuan 7
Rekayasa hidrologi pertemuan 7
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
Pengembangan Sumber Daya Air
Pengembangan Sumber Daya AirPengembangan Sumber Daya Air
Pengembangan Sumber Daya Air
 

Recently uploaded

Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxFahrizalTriPrasetyo
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 

Recently uploaded (14)

Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 

Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf

  • 1. Irigasi dan Bangunan Air Pertemuan 12 Aswar Amiruddin, ST., MT.
  • 3. Bangunan Persilangan Dalam jaringan irigasi dan drainase, sering dijumpai kondisi persilangan antara jaringan tersebut dengan bangunan lain seperti jalan raya, jalan kereta api atau saluran/sungai lain. Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan suatu bangunan silang, sehingga bangunan-bangunan tersebut tetap berfungsi sesuai dengan fungsinya masing- masing dan tidak saling mengganggu. Untuk jaringan irigasi teknis, bangunan persilangan biasanya berupa gorong-gorong (mengalirkan air dibawah jalan raya), talang (mengalirkan air diatas melewati sungai) dan atau siphon (mengalirkan air di bawah penampang sungai/bila melewati alur/cekungan).
  • 4. Parameter perencanaan Kehilangan Energi Dalam perencanaan bangunan silang di sepanjang saluran, yang terpenting adalah pembatasan kehilangan energi. Dalam jaringan saluran kehilangan energi ini harus dipertahankan sekecil mungkin, karena sekali energi ini diturunkan tidak mungkin untukmenaikkannya kembali. Secara umum ada tiga jenis kehilangan energi, yaitu : • Kehilangan energi akibat gesekan. • Kehilangan energi pada peralihan. • Kehilangan energi akibat belokan
  • 5. Parameter perencanaan Kehilangan Energi Akibat Gesekan Kehilangan energi akibat gesekan dapat dihitung dengan persamaan berikut : dimana : ∆Hf = kehilangan energi akibat gesekan, m. V = kecepatan aliran di dalam bangunan. L = panjang bangunan, m/dt2 R = jari-jari hidrolis, m. A = luas penampang basah, m2 P = keliling basah, m. C = koefisien Chezy = k . R1/6 k = koefisien kekasaran Strickler 𝑉 = 𝐶 𝑅 × 𝐼 𝑉2 = 𝐶2 × 𝑅 × 𝐼 𝐼 = 𝑉2 𝐶2 × 𝑅 ∆𝐻𝑓= 𝐼 × 𝐿
  • 6. Parameter perencanaan Kehilangan Energi Akibat Peralihan Untuk peralihan dalam saluran terbuka , dimana bilangan froude aliran yang dipercepat tidak melebihi 0,5, kehilangan energi pada peralihan masuk dan keluar dapatdinyatakan dengan rumus Borda sebagai berikut ; ∆Hm = kehilangan energi pada pemasukan, m. ∆Hk = kehilangan energi pada pengeluaran, m. = faktor kehilangan energi, yang tergantung pada bentuk hidrolis peralihan. Va = kecepatan aliran rata-rata di dalam bangunan, m/dt. V1,V2 = kecepatan aliran rata-rata di saluran hulu dan hilir, m/dt. g = percepatan gravitasi, m/dt2
  • 7. Koefisien Kehilangan Energi Untuk Peralihan-Peralihan dari Bentuk Trapesium ke Segi Empat, dengan Permukaan Air Bebas dan Sebaliknya (Bos dan Reinink, 1981). Harga-harga faktor kehilangan energi untuk peralihan yang biasa dipakai, dengan permukaan air bebas diperlihatkan pada Gambar. Faktor-faktor ini berlaku untuk semua bangunan yang sejenis, sperti gorong- gorong, talang, flum dsb. Disini ditunjukkan tiga tipe peralihan yang dianjurkan, yang didasarkan pada kekuatan peralihan, jika bangunan dibuat dari pasangan batu. Jika bangunan itu dibuat dari beton bertulang, maka akan lebih leluasa dalam memilih tipe yang dikehendaki, dan mungkin lebih ditekankan pada pertimbangan-pertimbangan hidrolis.
  • 8. Harga-harga ᶓm dan ᶓk, untuk peralihan-peralihan yang dapat digunakan dari saluran trapesium ke pipa dan sebaliknya, ditunjukkan pada Gambar. Tipe-tipe ini sering digunakan, karena sederhana dan cukup kuat.
  • 9. Parameter perencanaan Kehilangan Energi Pada Belokan Adanya belokan pada sipon atau pipa, menyebabkan perubahan arah aliran dan mengakibatkan perubahan pembagian kecepatan pada umumnya. Akibat perubahan dalam pembagian kecepatan ini, ada peningkatan tekanan pisometris di luar bagian tikungan, dan ada penurunan tekanan di dalam.
  • 10. Parameter perencanaan Kehilangan Energi Pada Belokan Harga koefisien kehilangan energi (Kb) pada belokan menyudut
  • 11. Parameter perencanaan Kehilangan Energi Pada Belokan Belokan Bulat ( Berjari-Jari ). Kehilangan energi pada belokan bulat di dalam saluran pipa tekan yang mengalirkan air secara penuh, disamping kehilangan akibat gesekan, dapat dinyatakansebagai fungsi nilai banding Rb/D, dimana Rb adalah jari-jari belokan dan D adalah diameter pipa atau tinggi saluran segi empat pada belokan tersebut. Gambar 3.26a menyajikan harga-harga Kb yang cocok untuk belokan saluran berdiameter besar dengan sudut belokan 90°.
  • 12. ➢ Gorong-gorong adalah bangunan yang berfungsi ➢ mengalirkan air di bawah bangunan (jalan, rel kereta api) ➢ mengalirkan air di persilangan antara saluran pembuang dengan saluran pembawa ➢ Aliran Bebas ➢ Aliran Tenggelam Gorong-Gorong
  • 14. 1. Saluran pembawa 2. Gorong-gorong 3. Saluran yang dilintasi mengalirkan air di persilangan antara saluran pembuang dengan saluran pembawa    Gorong-Gorong Silang
  • 15. Perencanaan Hidrolis Rumus debit untuk Gorong-Gorong yang Mengalir Penuh dimana: Q = debit, m3/dt 𝜇 = koefisien debit (lihat Tabel 5-3.) A = luas pipa, m2 g = percepatan gravitasi, m/dt² (9,8m/dt²) z = kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong, m
  • 16. Untuk gorong-gorong yang lebih panjang dari 20m atau di tempat-tempat dimana diperlukan perhitungan yang lebih teliti, kehilangan tinggi energi berikut dapat diambil: Kecepatan aliran : kecepatan diambil 1,5 m/dt untuk gorong-gorong di saluran irigasi dan 3 m/dt untuk gorong-gorong di saluran pembuang dimana: ΔHf = kehilangan akibat gesekan, m v = kecepatan dalam bangunan, m/dt L = panjang bangunan, m R = jari-jari hidrolis,m (A/P) A = luas basah, m² P = keliling basah, m C = koefisien Chezy (=k R1/6) g = percepatan gravitasi, m/dt² (9,8 m/dt²) va = kecepatan rata-rata yang dipercepat dalam bangunan pembawa, m/dt v1, v2 = kecepatan rata-rata di saluran hulu (v1) atau hilir (v2), m/dt
  • 17. Siphon bangunan yang membawa air melewati bawah saluran lain (biasanya pembuang) atau jalan. Pada sipon air mengalir karena tekanan. 1. Bagian Peralihan Masuk 2. Pelimpah 3. Siphon 4. Kisi-kisi penyaring 5. Bagian Peralihan Keluar     
  • 18.
  • 20. Perencanaan Kecepatan Aliran Kecepatan aliran dalam sipon harus dua kali lebih tinggi dari kecepatan normal aliran dalam saluran, dan tidak boleh kurang dari 1m/dt, lebih disukai lagi kalau tidak kurang dari 1,5m/dt Kecepatan maksimum sebaiknya tidak melebihi 3m/dt. Kehilangan tinggi energi Kehilangan tinggi energi pada sipon terdiri dari: 1) kehilangan masuk 2) kehilangan akibat gesekan 3) kehilangan pada siku 4) kehilangan keluar 5) Kehilangan akibat kisi penyaring
  • 21. Kehilangan Akibat Kisi Penyaring Kisi-kisi penyaring (lihat Gambar 5-10.) harus dipasang pada bukaan/lubang masuk bangunan dimana benda-benda yang menyumbat menimbulkan akibat-akibat yang serius, misalnya pada sipon dan gorong-gorong yang panjang. Kisi-kisi penyaring dibuat darijeruji-jeruji baja dan mencakup seluruh bukaan. Jeruji tegak dipilih agar bisa dibersihkan dengan penggaruk (rake). Kehilangan tinggi energi pada kisi-kisi penyaring dihitung dengan: Perencanaan dimana : hf = kehilangan tinggi energi, m V = kecepatan melalui kisi-kisi, m/dt g = percepatan gravitasi, m/dt² (9,8m/dt²) c = koefisien berdasarkan : 𝛽 = fakor bentuk (2,4 untuk segi empat, dan 1,8 untuk jeruji bulat) s = tebal jeruji, m b = jarak bersih antar jeruji, m 𝛿 = sudut kemiringan dari bidang horizontal
  • 23. Bagian Siphon 1. Bagian Peralihan Masuk 2. Pelimpah 3. Siphon 4. Kisi-kisi penyaring 5. Bagian Peralihan Keluar      Perencanaan Kehilangan Total Kehilangan tinggi energi total : ∆ℎ𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙= ∆ℎ𝑘𝑖𝑠𝑖 + ∆ℎ𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 + ∆ℎ𝑔𝑒𝑠𝑒𝑘 + ∆ℎ𝑠𝑖𝑘𝑢 + ∆ℎ𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟