LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
Tugas Ekofisiologi Produksi Benih oleh Loko Jeremia Sembiring 197001023.pptx
1.
2. PEMBANGUNAN BATANG BAWAH
PRODUKSI BAHAN TANAMAN
PEMBANGUNAN KEBUN ENTRES
OKULASI
TEKNIK BUDIDAYA UNTUK MENGHASILKAN
BIBIT TANAMAN KARET BERSERTIFIKAT
3. 1. Persiapan lahan
pembibitan
2. Penyemaian benih
3. Pendederan biji
4. Penanaman
kecambah
5. Pemeliharaan
tanaman di
pembibitan
PEMBANGUNAN BATANG BAWAH
4. Bibit okulasi yang digunakan sebagai bahan tanaman
terdiri dari beberapa macam yaitu :
Stum mata tidur bibit okulasi yang mata okulasinya
belum tumbuh.
Stum mini bibit hasil okulasi yang ditumbuhkan di
pembibitan selama 6 -8 bulan sebelum dibongkar.
Bibit dalam polibeg stum mata tidur yang
ditumbuhkan dalam polibeg sampai memiliki satu atau
dua payung daun.
Stum tinggi bibit hasil okulasi yang ditumbuhkan di
pembibitan selama 2 – 3 tahun sebelum pembongkaran.
Stum tinggi biasanya digunakan untuk penyulaman dan
jarang diusahakan secara komersial.
PRODUKSI BAHAN TANAMAN
5. Klon – klon yang ditanaman pada kebun entres harus jelas
asal usulnya dan merupakan klon anjuran, seperti klon
penghasil lateks yaitu IRR 104, IRR 112, IRR 118, IRR 220,
BPM 24, PB 260, PB 330, dan PB 340, sedangkan klon
penghasil lateks-kayu yaitu IRR 5, IRR 39, IRR 42, IRR
107, dan IRR 119.
Bahan tanaman yang digunakan untuk entres dapat berupa
stum mata tidur, stum mini, dan bibit dalam polybag.
Pemeliharaan kebun entres meliputi penyiangan,
pemupukan, pewiwilan, pengendalian hama dan penyakit
serta pemurnian.
Pemanenan entres pertama dilakukan pada ketinggian 30
cm dari pertautan okulasi dengan cara dipotong serong.
Selanjutnya setiap tunas yang tumbuh dipelihara dua buah
setiap batang. Pemanenan berikutnya dilakukan 10 cm dari
posisi percabangan entres.
PEMBANGUNAN KEBUN ENTRES
6. Okulasi merupakan salah satu cara perbanyakan
tanaman yang dilakukan dengan menempelkan mata
entres dari satu tanaman ke tanaman sejenis dengan
tujuan mendapatkan sifat yang unggul.
OKULASI
Teknik
Okulasi
Okulasi
Hijau
Okulasi
Coklat
Okulasi
Dini
7. 1. Penyiapan Batang Bawah
lilit batang tanaman 5–7 cm yang diukur pada ketinggian 5 cm
tunas ujung dalam keadaaan tidur atau daun tua.
2. Pembuatan Jendela Okulasi
Batang bawah dibersihkan dari kotoran dan diiris vertikal
Irisan sejajar dibuat 2 buah dengan panjang 5 – 7 cm dan lebar 1/3
lilit batang.
Potongan melintang dibuat diatas irisan vertikal dan dibawah irisan
vertikal.
Penempelan mata tunas.
TAHAPAN OKULASI
8. 3. Penyiapan Perisai Mata Okulasi
Pilih mata okulasi yang berada di bekas ketiak daun (mata yang
terbaik)
Ukuran perisai mata okulasi dibuat dengan ukuran lebar 1 cm dan
panjang 5 – 7 cm
Penyayatan perisai mata okulasi dilakukan dengan
mengikutsertakan sedikit bagian kayu
Pelepasan kulit dari kayu dilakukan secara hati – hati dan bagian
dalam jangan sampai kotor dan terpegang
Perisa mata okulasi yang baik ditandai dengan adanya bintik putih
yang menonjol pada kulit bagian dalam.
LANJUTAN…
9. 4. Penempelan Perisai Mata Okulasi
Tahap selanjutnya dilakukan penempelan mata okulasi
pada batang bawah dengan membuka jendela okulasi
dan menempelkan mata okulasi.
5. Pembalutan
Selanjutnya dilakukan pembalutan dengan pita plastik
okulasi agar telindung dari air dan kotoran. Untuk
bukaan dari atas pembalutan dilakukan dari atas dan
begitu juga sebaliknya untuk bukaan dari bawah.
LANJUTAN…
10. 6. Pembukaan/Pemerikasaan
Hasil Okulasi
Pembukaan okulasi dilakukan
setelah 2 – 3 minggu untuk
melihat keberhasilannya.
Balutan dibuka dengan cara
mengiris plastik okulasi dari
bawah ke atas. Selanjutnya
jendela okulasi dibuka dengan
cara memotong lidah jendela
okukasi.
Keberhasilan okulasi diketahui
dengan cara membuat cukilan
pada perisai mata okulasi diluar
matanya. Adanya cukilan
berwarna hijau berarti okulasi
dinyatakan berhasil.
LANJUTAN…