Proses translokasi merupakan distribusi hasil fotosintesis dari daun (sumber) ke bagian tumbuhan lainnya (terima) melalui pembuluh tapis. Hasil fotosintesis dimuat ke pembuluh tapis melalui jalur sel atau antarsel, lalu dibongkar di bagian penerima melalui mekanisme serupa. Perbedaan tekanan osmosis antarorgan menggerakkan aliran hasil fotosintesis.
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
227001001_Hendrawati Sinaga_PPT.pdf
1. Source Sink Phloem Loading Phloem Unloading
MEKANISME FOTOSINTAT
DITRANSLOKASIKAN KE SELURUH
BAGIAN TUMBUHAN
Oleh : Hendrawati Sinaga / 227001001
2. Pada proses translokasi berlaku adanya sink ( penerima ) dan sumber ( source ) yakni
fotosintat berperan sebagai source yang akan ditranslokasikan ke bagian yang membutuhkan
atau sink
seluruh bagian tanaman yang melakukan proses fotosintesis. Organ atau jaringan tanaman
yang menjadi tempat akumulasi sementara bahan kering untuk kemudian melepaskannya
kebagian yang memanfaatkan bahan kering juga termasuk source
Sink merupakan semua bagian tanaman yang tidak berfotosintesis atau ber fotosintesis tetapi
tidak maksimum sehingga sebagian kebutuhan karbohidratnya disediakan oleh source
Source
SINK
Translokasi
3. Mekanisme Pengangkutan Hasil Fotosintesis ( Translokasi )
pada floem antara lain sbb :
❖ Teori aliran sitoplasma : Translokasi dapat terjadi karena adanya aliran sitoplasma di dalam sel-sel melalui
plasmodesmata. Adanya plasmodesmata memungkinkan pengangkutan hasil fotosintesis secara difusi dari satu sel ke
sel lain.
❖ Teori aliran massa (tekanan ) oleh Erns Munch, 1930 : Translokasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmosis
yang terjadi didalam pembuluh floem antar organ yaitu daun, batang dan akar. Peningkatan kadar gula didalam floem
daun akan meningkatkan tekanan osmosis daun, sehingga larutan (hasil fotosintesis) akan mengalir dari daun menuju
ke akar.
Penggerak utama dari proses translokasi ini adalah perbedaan tekanan turgor antara source dan sink maka keberadaan air
memegang peranan yang sangat penting. Kekurangan air akibat kekeringan akan berpengaruh pada proses translokasi.
4. PHLOEM LOADING
Sukrosa dari sel – sel mesofil akan ditransfer ke dalam sel – sel parenkim melalui
plasmodesmata atau jalur simplas. Sesampainya di dalam sel – sel parenkima, proses transpor
selanjutnya berjalan melalui dua kemungkinan :
1.Dari sel – sel parenkima sukrosa ditransfer ke kompleks sel pendamping melalui
plasmodesmata ( Jalur simplas ) atau
2.Sukrosa mungkin juga ditransfer melintasi membran sel dan dilepaskan di dalam ruang antar
sel ( Apoplas ).
Dari sini sukrosa selanjutnya ditranspor secara aktif melintasi membran ke dalam kompleks sel
– sel pendamping yang kemudian masuk ke dalam tabung tapis.
6. Proses Pemuatan Secara
Apoplas
EXPLORE
Proses pemuatan floem secara apoplastik :
❖ yaitu glukosa harus ditransfer dari luar sel ke dalam sel melintasi membran.
❖ Proses ini tidak bisa berjalan dengan difusi biasa karena sukrosa termasuk molekul
yang besar dan membran sel tidak bisa dilalui dengan difusi biasa.
❖ Selain itu, sukrosa di dalam elemen tapis konsentrasinya lebih tinggi daripada di
ruang antar sel atau sel – sel mesofil sehingga senyawa tersebut harus masuk
dengan melawan gradien konsentrasi.
❖ Sel – sel mesofil memiliki osmotik potensial sebesar -1,3 Mpa, sementara elemen
tapis dan sel pendamping memiliki osmotik potensial -3,0 Mpa yang
membuktikan bahwa konsentrasi gula di dalam elemen tapis ini harus terjadi
melalui trnspor aktif, yaitu transpor yang berjalan dengan bantuan energi ( ATP ).
7. Proses Pemuatan Secara
Simplas
EXPLORE
Proses pemuatan floem secara Simplas :
❖ sukrosa yang ada di dalam mesofil akan berdifusi dari sel seludang pembuluh ke sel
intermediate ( sel pendamping ) melalui plasmodesmata.
❖ Di dalam sel intemediet, sukrosa akan diubah menjadi polimer rafinosa dan stachiosa
sehingga gradien sukrosa antara sel mesofil dan sel pendamping tetap terjaga ( sel mesofil
sukrosanya lebih tinggi dari sel pendamping ).
❖ Akibatnya sukrosa akan terus berdifusi masuk ke sel pendamping.
❖ Rafinosa dan stachiosa memiliki ukuran molekul yang besar maka molekul ini tidak bisa
kembali ke sel mesofil melalui benang – benang plasmodesmata. Sementara itu kedua
senyawa ini dapat dengan mudah berdifusi ke dalam elemen tapis.
9. PHLOEM UNLOADING
❖ Apabila senyawa asimilat hasil fotosintesis dari sumber ( source ) telah mencapai sink (
misalnya biji, daun – daun muda yang sedang berkembang atau akar ) maka senyawa
sukrosa tersebut harus ditransporkan dari kompleks elemen tapis – sel pendamping ke dalam
jaringan sink.
❖ Proses ini dikenal dengan pembongkaran floem ( Phloem unloading ).
❖ Mekanismenya sama dengan phloem loading, hanya arahnya berlawanan.
❖ Pada proses pembongkaran floem, tranfer sukrosa juga terjadi baik melalui jalur simplas
maupun jalur apoplas
10. Proses Pembongkaran Secara
Simplas
EXPLORE
❖ Jalur simplas umumnya dominan terjadi pada ujung – ujung daun dan akar muda
yang sedang aktif berkembang.
❖ Sukrosa mengalir melewati plasmodesmata yang menghubungkan antar sel
menuruni gradien konsentrasi dari kompleks elemen tapis – sel pendamping ke
sisi metabolisme dari sink ( sel penampung ).
❖ Sesampainya di sel penampungan ( sink ) sukrosa akan segera di hidrolisis
menjadi glukosa dan fruktosa sehingga gradien konsentrasi sukrosa antara kedua
tempat tersebut dapat tetap dipertahankan.
11. Proses Pembongkaran Secara
Apoplas
EXPLORE
Adapun mekanisme secara apoplas ada dua kemungkinan :
❖ Sukrosa dari elemen berdifusi ke luar sel secara pasif melintasi membran ke
bagian aploplas. Dibagian apoplas selanjutnya sukrosa di hidrolisis menjadi
glukosa dan fruktosa dengan bantuan enzim acid invertase.
❖ Dari bagian apoplas, glukosa dan fruktosa ditransfer secara aktif ke dalam sel sink
oleh protein transforer hampir sama dengan yang terjadi pada pemuatan floem.
Begitu sampai didalam sel sink segera digabungkan kembali menjadi sukrosa dan
akhirnya ditransfer secara aktif ke dalam vakuola sel.
12. EXTEND / EABORATE
EVALUATE
KESIMPULAN KESIMPULAN
❖ Proses Distribusi Hasil Fotosintesis ( Asimilat ) merupakan distribusi dari source yaitu organ
tanaman yang memproduksi hasil fotosintesis dan membagikannya ke Sink yaitu organ
penerima hasil fotosintesis tersebut.
❖ Organ Tanaman dalam perkembangannya dapat berubah dari sink menjadi source, contohnya
adalah Daun.
❖ Yang bertanggung jawab mentranslokasikan fotosintat atau assimilat dari daun dewasa ke
organ yang sedang bertumbuh atau organ penyimpanan dan akar adalah Floem.
❖ Mekanisme Pemuatan asimilat dikenal dengan istilah Phloem Loading yaitu mekanisme
transpor sukrosa dari sel – sel mesofil ke pembuluh tapis. Phloem loading terdiri dari dua
mekanisme yaitu melalui jalur simplas ( sukrosa ditransfer melalui plasmodesmata ) dan
melalui jalur apoplas ( sukrosa ditransfer melintasi membran sel dan dilepas di ruang antar
sel.
13. EXTEND / EABORATE
EVALUATE
KESIMPULAN KESIMPULAN
❖ Senyawa asimilat yang sudah sampai pada sink, maka senyawa sukrosa tersebut harus
ditransportasikan dari komplek elemen tapis sel pendamping ke dalam jaringan sink (
Phloem unloading ). Pada proses unloading pada prinsipnya sama dengan proses Phloem
loading yaitu melalui jalur simplas dan apoplas namun arahnya berlawanan.
❖ Mekanisme Pengangkutan Hasil Fotosintesis ( Translokasi ) pada floem antara lain sbb :
✓ Teori aliran sitoplasma : Translokasi dapat terjadi karena adanya aliran sitoplasma di
dalam sel-sel melalui plasmodesmata. Adanya plasmodesmata memungkinkan
pengangkutan hasil fotosintesis secara difusi dari satu sel ke sel lain.
✓ Teori aliran massa (tekanan ) oleh Erns Munch, 1930 : Translokasi terjadi karena adanya
perbedaan tekanan osmosis yang terjadi didalam pembuluh floem antar organ yaitu daun,
batang dan akar. Peningkatan kadar gula didalam floem daun akan meningkatkan tekanan
osmosis daun, sehingga larutan (hasil fotosintesis) akan mengalir dari daun menuju ke
akar.