1. Energi tak terbarukan
Energi tak terbarukan adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang waktu
pembentukannya sampai jutaan tahun. Dikatakan tak terbarukan karena, apabila sejumlah
sumbernya dieksploitasikan, maka untuk mengganti sumber sejenis dengan jumlah sama,
baru mungkin atau belum pasti akan terjadi jutaan tahun yang akan datang. Hal ini karena,
disamping waktu terbentuknya yang sangat lama, cara terbentuknya lingkungan tempat
terkumpulkan bahan dasar sumber energi inipun tergantung dari proses dan keadaan geologi
saat itu.
Contoh dari Energi tak terbarukan yang sangat dikenal, yaitu minyak bumi. Dari cara
terbentuknya, Minyak bumi atau minyak mentah merupakan senyawa hidrokarbon yang
berasal dari sisa-sisa kehidupan purbakala (fosil), baik berupa hewan, maupun tumbuhan.
Dewasa ini di berbagai negara di belahan dunia termasuk Indonesia, aktivitas pencarian
energi alternatif untuk menggantikan energi tak terbarukan tengah digalakkan, biasanya
dengan melakukan penelitian mengenai kandungan senyawa kimiawi terhadap spesies
tumbuhan tertentu, dilanjutkan dengan berbagai proses percobaan, agar energi yang
dihasilkan setara dengan atau paling tidak, mendekati besarnya energi yang diperoleh dari
sumber energi tak terbarukan itu.
Transportasi Pada Sel
Sistem transpor membran
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah.
Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan
molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar
dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar
dapat masuk ke dalam sel.
Membran Plasma
2. Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran.
Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul
yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul
yang membutuhkan mekanisme khusus.
Sel Prokariotik. Kata prokariota (prokaryote) berasal dari bahasa Yunani, pro yang berarti “sebelum”
dan karyon yang artinya “kernel” atau juga disebut nukleus. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus.
Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleoid, tetapi tidak ada
membran yang memisahkan daerah nukleoid ini dengan bagian sel lainnya.
Sel Prokaryotik
Sedangkan sel eukariotik, eu berarti “sebenarnya”dan karyon berarti nukleus. Eukariotik
mengandung pengertian memiliki nukleus sesungguhnya yang dibungkus oleh selubung nukleus.
3. Sel Eukaryotik
Perbedaan Sel Eukariot dan Prokariot
1. Eukariot mempunyai real nucleus krn materi inti dilingkupi oleh membran inti, sedang
prokariot tidak mempunyai inti yang sebenarnya, materi inti tersebar dlm sitoplasma krn tdk
mempunyai membran inti.
2. Eukariot memiliki DNA yang lebih kompleks, lebih banyak mengandung pasangan basa
nukleotida, sehingga harus digulung pada protein histon (ada histonnya), sedang Prokariot
memiliki DNA yang lebih sederhana, lebih sedikit mengandung pasangan basa nukleotida,
berbentuk sirkuler.
3. Eukariot memiliki kromosom > 1, sedang Prokariot hanya memiliki kromosom tunggal.
4. Eukariot memiliki intron dan ekson, sedang Prokariot tidak memiliki intron, hanya ekson.
5. Eukariot tidak memiliki operon, prokariot ada operon.
6. Pada Eukariot transkripsi terjadi di inti dan translasi terjadi di sitoplasma. Keduanya tidak
dapat dilakukan secara bersamaan, sedang pada Prokariot transkripsi dan translasi dapat
terjadi secara simultan.
7. Pada Eukariot transkripsi lebih rumit dikarenakan akses RNA polymerase terhadap DNA lebih
lamah akibat DNA dikemas secara kompak dengan protein histon, sedang pada Prokariot
transkripsi terjadi lebih sederhana.
8. Pada Eukariot regulasi sintesis proteinnya lebih kompleks, sedang pada Prokariot regulasi
sintesis protein lebih sederhana.
Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor
pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor
pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga
menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang
mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah
perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis).
Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah
menurut gradien konsentrasinya.
Difusi
Adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada
cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang
berdifusi dalam udara
Osmosis
Adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian
yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat
terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu
fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian
dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per
4. unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel
selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan
turgor. Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Transport Lintas Membran
Proses transport melalui membran terjadi melalui 2 mekanisme, yaitu transport aktif dan transport
pasif. Transport pasif terjadi tanpa memerlukan energi sedangkan transport aktif memerlukan
energi.
Yang termasuk transport pasif adalah :
a. difusi sederhana,
b. transport dengan fasilitas,
c. transport lewat ion channel.
Difusi_Terfasilitas
Transport dengan cara difusi fasilitas mempunyai perbedaan dengan difusi sederhana yaitu difusi
fasilitas terjadi melalui carrier spesifik dan difusi ini mempunyai kecepatan transport maksimum
(Vmax). Suatu bahan yang akan ditransport lewat cara ini akan terikat lebih dahulu dengan carrier
protein yang spesifik, dan ikatan ini akan membuka channel tertentu untuk membawa ikatan ini ke
dalam sel. Jika konsentrasi bahan ini terus ditingkatkan, maka jumlah carrier akan habis berikatan
dengan bahan tersebut sehingga pada saat itu kecepatan difusi menjadi maksimal (Vmax). Pada
difusi sederhana hal ini tidak terjadi, makin banyak bahan kecepatan transport bahan maakin
meningkat tanpa batas.
Transport_Ion_Channel
Transport lewat ion channel khusus bagi ion-ion yang sulit ditransport secara difusi akibat muatan
listriknya. Ion channel ini mempunyai sifat yang sangat selektif dan terbukanya channel tersebut
akibat potensial listrik sepanjang membran sel dan melalui ikatan channel dengan hormon atau
neurotransmitter.
Transport Passif dan Aktif
5. Transpor aktif
Merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor
ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein.
Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta
ionophore
Transport aktif terbagi atas transport aktif primer dan sekunder. Transport aktif sekunder juga terdiri
atas co-transport dan counter transport (exchange).
Transport aktif primer memakai energi langsung dari ATP, misalnya pada Na-K pump dan Ca pump.
Pada Na-K pump, 3 Na akan dipompa keluar sel sedang 2 K akan dipompa kedalam sel. Pada Ca
pump, ca akan dipompa keluar sel agar konsentrasi Ca dalam sel rendah.
Carrier Ionophore
Transport sekunder co-transport
Pada transport sekunder co-transport , glukosa atau asam amino akan ditransport masuk dalam sel
mengikuti masuknya Natrium. Natrium yang masuk akibat perbedaan konsentrasi mengikutkan
glukosa atau asam amino ke dalam sel, meskipun asam amino atau glukosa di dalam sel
konsentrasinya lebih tinggi dari luar sel, tetapi asam amino atau glukosa ini memakai energi dari Na
(akibat perbedaan konsentrasi Na). Sehingga glukosa atau asam amino ditransport secara transport
aktif sekunder co-transport