3. Transport Seluler
3
◻ Transport Seluler adalah suatu proses pergerakan
(movements) senyawa melewati (across) membran sel
◻ Transport Sel bertanggung jawab atas 2 hal:
1. Masuk dan keluarnya senyawa yang diperlukan oleh sel
(contoh: uptake & release nya oksigen pada sel darah merah)
2. Mengatur sifat atau kerja (karakteristik) transport (contoh:
transport glukosa akan meningkata pada sel-sel otot saat
melakukan aktivitas fisik)
5. Irving- Langmuir (1917)
membuat membran buatan dgn. cara menambahkan pospolipid ke dalam
air.
E. Gorter dan F. Grendel (1925)
menyatakan bahwa membran sel berupa bilayer pospilipid, tetapi belum
bisa menduga kandungan pospolipid dan luas permukaan selnya.
Davson-Daniel (1935)
Membran plasma 3 lapisan yg tdd atas 2 lapisan pita gelap (berwarna) yg
dipisahkan oleh I lapisan tak berwarna (model Sandwich).
J. Singer dan G. Nicholson
Membran sel merupakan pospolipid bilayer dgn protein membran
terdispersi dan disisipkan ke dalam bilayer pospolipid (model mosaik cair).
Teori mosaik cair inilah yg dipakai sampai sekarang.
5
Teori Membran Sel
7. Struktur Membran Biologik
7
◻ Merupakan mosaik fluida terdiri atas : lipid, protein dan karbohidrat,
jadi pospolipid itu bergerak.
◻ Pospolipid bilayer merupakan penyususn utama membran tersebut.
◻ Protein tertanam pada matriks fluida bilayer, dimana protein ini
berbeda-beda. Protein menentukan sebagian besar fungsi spesifik
membran.
◻ Protein membran ada 2 kelompok yaitu kelompok protein integral dan
kelompok protein periferal.
◻ Protein integral umumnya merupakan protein transmembran yang
disusun oleh asam- asam amino non polar yang bentuknya
bergulung menjadi heliks α.
◻ Protein periferal tidak terbenam dalam lipid bilayernya, tetapi terikat
longgar pada permukaan membran atau pada ujung bagian protein
integra
◻ Pada sel hewan, terdapat kolesterol steroid yang terjepit diantara
molekul pospolipid. Fungsi kolesterol disini membuat membran
8. ◻ Membran memiliki 2 muka yaitu muka sisi dalam (permukaan
sitoplasmik) dan muka sisi luar (permukaan ekstraseluler) yang sangat
berbeda komposisi lipid spesifiknya .
◻ Pada membran juga terdapat karbohidrat yang berfungsi sebagai
pengenal. karbohidrat membran berupa oligosakarida bercabang dgn
kurang dari 15 unit gula.
◻ Sebagian besar oligosakarida berikatan dgn protein membentuk
glikoprotein, dan ada jg yg berikatan dgn lipid membentuk glikolipid.
◻ Oligosakarida pada sisi luar membran plasma berbeda-beda dari satu
spesies ke spesies lain bahkan dari satu sel ke sel lainnya.
◻ Dengan kata lain dpt disimpulkan bahwa membran adalah merupakan
mosaik struktural dan fungsional.
8
9. Proteins
Polar heads love water &
dissolve.
Non-polar tails hide from
water.
Carbohydrate cell
markers
9
10. Hubungan struktur dengan permeabilitas
membran
10
1. Permeabilitas lipid bilayer.
▪ Lipid bilayer sangat tidak permeabel terhadap molekul besar yg
polar tidak bermuatan spt glukosa.
▪ Juga relatif tdk permeabel terhadap semua ion, sekalipun kecil spt
ion H dan Na.
▪ Molekul hidrofobik spt hidrokarbon, CO2 dan O2 dapat larut dalam
membran dan dengan mudah melintasi membran.
▪ Molekul kecil polar tdk bermuatan jg dpt melewati membran
dengan cepat spt etanol dan air.
2. Protein transpor.
▪ Substansi hidrofilik tidak dapat melewati membran, tetapi dapat
dibantu oleh protein transfor.
11. Sistem Transportasi Membran
11
◻ Transportasi molekul, zat atau partikel melintasi membran plasma sangat
penting untuk kehidupan sel.
◻ Zat tertentu harus pindah ke dalam sel untuk mendukung reaksi
metabolik. Zat lain yang telah diproduksi oleh sel akan diekspor atau
limbah sebagai produk seluler harus bergerak keluar dari sel.
◻ Zat umumnya bergerak melintasi membran selular melalui proses
transportasi yang dapat diklasifikasikan sebagai pasif atau aktif,
tergantung apakah mereka memerlukan energi atau tidak.
◻ Dalam transport pasif, zat bergerak menuruni gradien untuk
menyeberangi membran hanya menggunakan energi kinetik sendiri.
Energi kinetik adalah intrinsik untuk partikel yang bergerak. Contohnya
adalah difusi sederhana (simple diffusion).
◻ Dalam proses yang aktif, energi sel digunakan untuk menggerakkan
substansi menaiki atau bergerak melawan konsentrasi atau gradien
listrik. Energi selular yang digunakan biasanya dalam bentuk ATP.
12. Tipe Transpor Seluler
◻ Transpor Pasif
tidak membutuhkan energi
1. Diffusi
2. Facilitated Diffusion
3. Osmosis
◻ Transpor Aktif
diperlukan energi
1. Pompa Protein
2. Endocytosis
3. Exocytosis
13. ◻ Transport pasif merupakan suatu perpindahan molekul
berdasarkan perbedaan gradien konsentrasinya, yaitu molekul
berpindah dari konsentrasinya yang tinggi ke konsentrasi
rendah (sesuai dengan gradient konsentrasi) melalui lapisan
lipid bilayer, channel protein (saluran protein) ataupun carrier
protein (protein pembawa) dan tidak ada energi metabolik yang
terlibat.
◻ Transport Pasif meliputi transport difusi (simple), difusi
difasilitasi, dan osmosis.
13
A. Transpor Pasif
14. ◻ Difusi ini adalah transport membran yang paling sederhana, yang dikenal
dengan simple diffusion, merupakan proses pasif di mana zat bergerak
bebas melalui lapisan ganda lipid dari membran plasma sel tanpa
bantuan protein transport membran, bergerak melintasi membran
dengan sederhana atau secara langsung.
◻ Zat terlarut yang dapat berdifusi ada yang berupa zat nonpolar dan polar.
Nonpolar, molekul hidrofobik bergerak melintasi bilayer lipid melalui
proses difusi sederhana. Molekul tersebut termasuk oksigen, karbon
dioksida, dan gas nitrogen, asam lemak, steroid, dan vitamin larut lemak
(A, D, E, dan K). Polar molekul seperti air, urea, dan alkohol kecil juga
melewati melalui bilayer lipid dengan difusi sederhana.
14
1. Difusi
15. ◻ Diffusi: pergerakan random partikel dari
daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah
berkonsentrasi rendah.
(High to Low)
◻ Diffusi berlanjut hingga tercapai
kesetimbangan molekul (equilibrium)
http://bio.winona.edu/berg/Free.htm
Difusi
17. ◻ Difusi ini penting dalam pergerakan oksigen dan karbon dioksida antara
sel-sel darah dan tubuh, dan antara darah dan udara dalam paru-paru
saat bernafas. Ini juga merupakan rute untuk penyerapan beberapa
nutrisi dan ekskresi beberapa limbah oleh sel-sel tubuh.
◻ Prinsip Difusi
◻ Difusi atau diffusion (di-FU-zhun; diffus- penyebaran) adalah proses pasif
di mana pencampuran acak partikel dalam larutan terjadi karena energi
kinetik partikel. Dimana larutan mengandung zat terlarut dan pelarut,
difusi ini perpindahan atau pergerakan zat terlarut bukan pelarut. Jika zat
terlarut dalam konsentrasi tinggi dalam satu bidang (luar sel) dan dalam
konsentrasi rendah daerah lain (dalam sel), molekul zat terlarut akan
bergerak ke daerah rendah konsentrasi dimaksud tansport pasif karena
zat bergerak menuruni gradien konsentrasi, dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah tanpa membutuhkan energi. Zat ini akan berhenti
bergerak melintasi membran hingga kedua tempat, luar sel dan dalam
sel memiliki konsentrasi yang sama atau telah mencapai keseimbangan.
Membran untuk difusi ini bersifat permeable.
17
18. 1. Kecuraman dari gradien konsentrasi. Semakin besarperbedaan konsentrasi
antara dua sisi membran, semakin tinggi tingkat difusi.
2. Suhu. Semakin tinggi suhu, semakin cepat tingkat difusi. Semua proses difusi
tubuh terjadi lebih cepat pada orang dengan demam.
3. Massa bahan yang ditransportasikan. Semakin besar massanya, semakin
lambat laju difusi. Molekul yang lebih kecil menyebar lebih cepat daripada yang
lebih besar.
4. Luas permukaan. Semakin besar luas permukaan membran yang tersedia
untuk difusi, semakin cepat laju difusi. Sebagai contoh, kantung udara dari
paru-paru memiliki luas permukaan yang besar yang tersedia untuk difusi
oksigen dari udara ke dalam darah. Beberapa penyakit paru-paru, seperti
emphysema, mengurangi luas permukaan. Hal ini memperlambat laju difusi
oksigen dan membuat pernapasan lebih sulit.
5. Jarak Difusi. Semakin besar jarak di mana difusi harus terjadi, semakin lama
waktu yang dibutuhkan. Difusi melintasi membran plasma hanya membutuhkan
sepersekian detik karena membran sangat tipis. Pada pneumonia, cairan
18
Beberapa faktor yang mempengaruhi difusi
19. ◻ Zat terlarut yang terlalu polar atau sangat dituntut untuk
bergerak melalui lipid bilayer dengan difusi sederhana dapat
melintasi membran plasma dengan proses pasif yang disebut
difusi difasilitasi.
◻ Dalam proses ini, sebuah protein membran integral membantu
zat tertentu di membran.
◻ Protein membran integral dapat berupa channel membran atau
carrier membran.
19
2. Difusi difasilitasi
20. 2. Facilitated diffusion: diffusi thdp
partikel khusus melalui protein
transport yang terdapat pd
membran
a. Protein Transpor bersifat
spesifik target
b. mentranspor senyawa yang
berukuran besar atau
bermuatan
Facilitated
diffusion
(Channel
Protein)
Diffusion
(Lipid
Bilayer)
Transpor Pasif:
2. Facilitated Diffusion
Carrier Protein
A B
21. ◻ CHANNEL-dimediasi DIFUSI
difasilitasi dalam saluran dimediasi
difasilitasi difusi, zat terlarut bergerak
menuruni konsentrasi gradien
melintasi bilayer lipid melalui membran
channel.
◻ Sebagian besar saluran membran
saluran ion, protein trans membran
integral yang memungkinkan zat atau
molekul kecil, anorganik ion yang
terlalu hidrofilik untuk menembus
nonpolar yang interior dari lapisan
ganda lipid.
◻ Setiap ion dapat menyebar di seluruh
membran hanya pada situs tertentu.
21
Channel Mediated
22. ◻ Dalam membran plasma ion yang paling banyak
yaitu K+ (ion kalium) atau Cl- (ion klorida) dan ion
yang sedikit yaitu Na+ (ion natrium) atau Ca2+ (ion
kalsium). Difusi ion melalui saluran umumnya lebih
lambat dari difusi gratis melalui lapisan ganda lipid
karena saluran menempati sebagian kecil dari total
luas permukaan membran daripada lipid. Namun,
difasilitasi difusi melalui saluran adalah proses
yang sangat cepat yaitu lebih dari juta ion kalium
dapat mengalir melalui channel ini.
◻ Sebuah channel dikatakan terjaga keteraturannya
ketika bagian dari protein saluran bertindak
sebagai gerbang, berubah bentuk dalam satu cara
untuk membuka pori dan cara lain untuk
menutupnya. Ion-ion akan keluar masuk dengan
seiringnya terbuka dan tertutupnya gerbang
tersebut, ini diatur oleh perubahan kimia atau listrik
di dalam dan di luar sel. Ketika gerbang saluran
22
Channel Protein
23. Carrier Mediated (Pembawa)
23
◻ CARRIER-dimediasi DIFUSI difasilitasi dalam pembawa dimediasi difusi difasilitasi, pembawa
(juga disebut transporter) digunakan untuk memindahkan zat terlarut menuruni gradien
konsentrasinya melintasi membran plasma. Zat terlarut ke satu sisi membran dan dilepaskan di
sisi lain setelah pembawa mengalami perubahan bentuk. Zat terlarut lebih sering mengikat pada
membran dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari zat terlarut. Setelah konsentrasi adalah sama
di kedua sisi membran, zat terlarut molekul mengikat pembawa di sisi sitosol dan pindah ke
cairan ekstraselular secepat mereka mengikat carrier pada sisi ekstraseluler.
◻ Tingkat carrier-dimediasi difusi difasilitasi (seberapa cepat itu terjadi) adalah ditentukan oleh
kecuraman gradien konsentrasi di membran. Difusi difasilitasi mencakup glukosa, fruktosa,
galaktosa, dan beberapa vitamin. Glukosa memasuki banyak sel-sel tubuh oleh carrier- dimediasi
difasilitasi difusi seperti sebagai berikut:
◻ Glukosa mengikat jenis tertentu pada protein pembawa yang disebut transporter glukosa (GLUT)
pada permukaan luar membran, transporter mengalami perubahan bentuk, glukosa melewati
membran, dan transporter glukosa melepaskan glukosa di sisi lain dari membran yaitu dalam sel.
◻ Permeabilitas selektif membran plasma sering diatur untuk mencapai homeostasis. Misalnya,
hormon insulin, melalui aksi dari reseptor insulin, mempromosikan penyisipan dari banyak
salinan transporter glukosa menjadi plasma membran sel tertentu. Dengan demikian, efek dari
insulin adalah untuk meningkatkan maksimum transport difusi difasilitasi glukosa ke dalam sel.
Dengan transporter glukosa lebih tersedia, sel-sel tubuh dapat mengambil glukosa dari darah
lebih cepat. Ketidakmampuan untuk memproduksi atau menggunakan insulin disebut diabetes
mellitus.
25. ◻ Osmosis adalah proses perpindahan zat,
molekul atau partikel pelarut dari yang lebih
encer ke yang lebih pekat, dengan tidak
menggunakan energi melalui membran semi
permeable. Selama osmosis, molekul air
melewati membran plasma dalam dua cara
yaitu dengan bergerak melalui bilayer lipid
melalui difusi sederhana, seperti telah
dijelaskan sebelumnya, dan dengan
bergerak melalui aquaporins, protein
membran integral yang berfungsi sebagai
saluran air .
◻ Seperti pada percobaan yang menunjukkan
osmosis adalah pada tabung U yang dimana
disini pelarut berupa air berpindah dari yang
lebih encer ke yang lebih pekat, melintasi
lapisan semi permeable, pelarut berupa air
akan berhenti bergerak saat telah mencapai
titik keseimbangan antara tabung kanan dan
kiri.
25
3. Osmosis
26. ◻ Osmosis: diffusi air melewati
membran selektif permeabel
◻ Air berpindah dari konsentrasi tinggi
ke rendah
• Air bergerak secara bebas
melewati pori.
• Solut (green) yang berukuran
besar tidak bisa menembus.
Transpor Passif:
3. Osmosis
27. ◻ Osmosis ada 3 bentuk berupa hipotonik,
hipertonik, dan isotonik. Isotonik adalah kadaan
dimana larutan di luar dan di dalam sel sama
seperti pada kondisi eritrosit diatas, eritrosit akan
berbentuk normal bikonkaf pada isotonik.
Hipertonik adalah tekanan osmosis tinggi yang
dimana pelarut air akan bergerak melintasi
membran semi permeable ke luar eritrosit,
karena zat yang berada di luar lebih pekat
daripada yang berada di dalam eritrosit lebih
encer, sehingga eritrosit mengkerut bentuknya.
Hipotonik adalah tekanan osmosis rendah yang
dimana pelarut air akan bergerak melintasi
membran semi permeable ke dalam eritrosit
karena di dalam zatnya lebih pekat daripada di
luar yang lebih encer, sehingga eritrosit akan
27
28. Transpor Pasif vs Transpor Aktif
• cell uses energy
• actively moves
molecules to where they
are needed
• Movement from an
area of low
concentration to an
area of high
concentration
• (Low 🡪 High)
• Three Types:
⚫ cell uses no energy
⚫ molecules move
randomly
⚫ Molecules spread
out from an area of
high concentration
to an area of low
concentration.
⚫ (High🡪Low)
⚫ Three types:
29. ◻ Merupakan proses perlaluan zat yang membutuhkan energy
selain itu juga membutuhkan bantuan dari carrier protein dan
saluran protein. Energi yang digunakan dalam pemindahan
molekul tersebut ada yang diperoleh dari hidrolisis ATP
karena melawan gradient konsentrasi. Kinerja transport aktif
dilakukan oleh protein spesifik yang tertanam pada
membrane. Dua jenis transport aktif yaitu :
1. Transfort aktif primer
2. Transfort aktif sekunedr
29
B. Transpor Aktif
30. ◻ Transport aktif primer (energy dari hidrolisis ATP) yaitu transport yang bergantung pada
potensial membrane. Dalam keadaan stabil, ekstraseluler memiliki konsentrasi Na+ 10 kali
lebih tinggi dari pada di dalam sel, sedangkan konsentrasi ion K+ lebih rendah di dalam sel
dari pada di luar sel. Kalau konsentrasi Na+ dalam sel meningkat maka Na+perlu dikeluarkan,
maka diperlukan ATP untuk memompa Na+ keluar dengan cara Na+ akan terikat pada sisi
spesifik pada saluran protein, sehingga menyababkan rangsangan fosforilasi dan terjadi
hidrolisis ATP, menghasilkan suatu perubahan pada konformasi saluran protein berakibat
Na+ yang terikat bergerak keluar sel dan terjadi reduksi afinitas ikatan Na+ pada protein
saluran sehingga Na+ terlepas.
◻ Pada waktu bersamaan, di bagian ekstraseluler K+ mengalami afinitas di bagian sisi protein
saluran, terjadi stimulus defosforilasi berakibat perubahan konformasi saluran protein
sehingga terjadi gerakan yang menyebabkan K+ bergerak ke bagain interseluler. Saluran
protein memiliki tiga tempat spesifik untuk ikatan Na+ dan dua untuk K+, sehingga setiap kali
siklus transpor tiga Na+ dan dua K+ lewat membran sel membutuhkan satu molekul ATP yang
terhidrolisa.
◻ Tiga ion Na+ akan menempel dan masuk ke dalam protein membran yang akan merangsang
terhidrolisisnya ATP menjadi P dan ADP, yang dimana P ini akan digunakan energi untuk
memindahkan 3 ion Na+ ke luar sel dan merubah bentuk daripada protein membran. Dua ion
K+ dari luar sel menempel dan masuk ke dalam protein membran sesuai bentuk protein
membran, menempelnya ion ini membuat P terlepas dari protein membran dan mendorong
30
1. Transpor Aktif Primer
31. Transpor Aktif
1. Pompa Protein –
melibatkan protein transpor
yang membutuhkan energi
untuk bekerjanya
• Contoh: pompa :
Sodium / Potassium
pada sel syaraf.
Protein akan mengubah bentuknya
sehingga dapat melewatkan
molekul. Hal ini perlu energi
33. ◻ Transport aktif sekunder (energy dari gradient ion) Transpor aktif juga memindahkan mikromolekul
yang berada di daerah lumen usus, misalnya perpindahan glukosa dan asam amino berkonsentrasi
rendah ke dalam sel usus dengan konsentrasi relatif tinggi. Perpindahan ini tidak menggunakan ATP
hasil hidrolisis tetapi digerakkan karena perbedaan gradien Na+. Konsentrasi Na+ ekstraseluler usus
lebih rendah dari pada dalam sel,sehingga terjadi perpindahan ion ke dalam sel dengan cara berikatan
dengan bagian sisi protein saluran, selanjutnya diikuti oleh glukosa yang berikatan dengan protein
saluran yang sama tetapi pada sisi yang lain. Transpor seperti ini disebut transpor aktif sekunder.
◻ Pada transpor aktif sekunder, energi yang tersimpan dalam Na+atau H+ gradien konsentrasi digunakan
untuk menggerakkan zat lain melintasi membran terhadap gradien konsentrasi mereka sendiri. Karena
Na+ atau H+ lereng didirikan oleh transpor aktif primer, sekunder aktif transportasi tidak langsung
menggunakan energi yang diperoleh dari hidrolisis ATP.
◻ Natrium - kalium pompa mempertahankan konsentrasi curam gradien Na+ melintasi membran plasma.
Sebagai hasilnya, ion natrium telah disimpan atau potensi energi, seperti air di belakang bendungan.
Dengan demikian, jika ada rute untuk Na+ bocor kembali dalam, beberapa energi yang tersimpan dapat
diubah menjadi energi kinetik (energi gerak) dan digunakan untuk mengangkut zat lain melawan
gradien konsentrasinya.
◻ Pada intinya, sekunder aktif protein transpor memanfaatkan energi di Na+ konsentrasi gradien dengan
menyediakan rute untuk Na+bocor ke dalam sel, di transpor aktif sekunder, protein pembawa secara
bersamaan mengikat Na+ dan substansi lain dan kemudian berubah bentuk sehingga kedua zat
melintasi membran pada waktu yang sama. Jika transporter ini bergerak dua zat dalam arah yang
sama mereka disebut symporters (sama), antiporters sebaliknya, bergerak dua zat dalam arah yang
33
2. Transpor Aktif Sekunder
35. ◻ Eksositosis adalah mekanisme transpor molekul besar seperti
protein dan polisakarida, melintasi membran plasma dari dalam ke
luar sel (sekresi) dengan cara menggabungkan vesikula berisi
molekul tersebut dengan membran plasma. Vesikula transpor yang
lepas dari aparatus Golgi dipindahkan oleh sitoskeleton ke
membran plasma. Ketika membran vesikula dan membran plasma
bertemu, molekul lipid membran menyusun ulang dirinya sendiri
sehingga kedua membran bergabung. Kandungan vesikulanya
kemudian tumpah ke luar sel. Banyak sel sekretoris menggunakan
eksositosis untuk mengirim keluar produk-produknya.
◻ Misalnya sel tertentu dalam pankreas menghasilkan hormon insulin
dan mensekresikannya ke daam darah melalui eksositosis. Contoh
lain adalah neuron atau sel saraf yang menggunakan eksositosis
untuk melepaskan sinyal kimiawi yang merangsang neuron lain
atau sel otot. Ketika sel tumbuhan sedang membuat dinding,
eksositosis mengeluarkan karbohidrat dari vesikula Golgi ke bagian
luar selnya.
35
Eksositosis
36. Exocytosis: pengeluaran bahan
secara paksa ke luar sel
• Membran mengelilingi bahan
• Sel berubah bentuknya –
perlu energi
• Pengeluaran Hormon atau
limbah dari sel
Exocytosis
Animation
Eksositosis
37. ◻ Endositosis sel memasukkan makromolekul dan materi yang
sangat kecil dengan cara membentuk vesikula baru dari
membran plasma. Langkah-langkahnya pada dasarnya
merupakan kebalikan dari eksositosis. Sebagian kecil luas
membran plasma terbenam ke dalam membentuk kantong.
Begitu kantong ini semakin dalam, kantong terjepit,
membentuk vesikula yang berisi materi yang telah terdapat
diluar selnya. Terdapat tiga jenis endositosis yaitu :
1. Fagositosis
2. Pinositosis
3. Eddositosis diperantarai reseptor
37
Endositosis
38. Endocytosis: melewatkan bahan
yang bulky kedalam sel
• Perlu energi
• Membran sel in-folds disekeliling
partikel
• “cell eating”
• Membentuk vacuole makanan &
mencerna makanan tsb
• Sel darah putih memakan bakteri
Endositosis
39. ◻ Fagositosis (pemakan seluler) berasal
dari bahasa yunani phagein “makan”
dan cytos “sel”, berupa padatan yang
ukurannya lebih besar. Sel menelan
suatu partikel dengan pseudopod yang
membalut disekeliling partikel tersebut
dan membungkusnya di dalam
kantong berlapis-membran yang cukup
besar untuk digolongkan sebagai
vakuola.
◻ Contoh cilliata atau organisme
mikroskopik lain yang dimakan atau
ditelan oleh amoeba. Selama
fagositosis mangsa menjadi tidak
berdaya oleh sekresi dari sel
pemangsa (Fagositik).
39
Fagositosis
40. ◻ Pinositosis (peminum seluler) dari bahasa yunani
pinein “minum” dan cytos “sel”, sel “meneguk”
tetesan fluida ekstraseluler dalam vesikula kecil.
Karena salah satu atau seluruh zat terlarut yang
larut dalam tetesan tersebut dimasukkan ke dalam
sel, pinosistosis tidak spesifik dalam substansi
yang ditranspornya. Pinositosis merupakan gejala
umum yang terjadi pada berbagai macam sel
seperti leukosit, sel-sel ginjal, epithelium usus,
makrofag hati dan sel akar tumbuhan.
◻ Pinositosis dapat terjadi jika terdapat konsentrasi
yang cocok dari protein, asam amino atau ion-ion
tertentu pada medium sel.prosesnya adalah
menempelnya bahan penyebab (inducer) pada
reseptor khusus pada membrane plasma
kemudian diikuti dengan terjadinya lekukan
(invaginasi) dari membrane membentuk selubung
atau membrane pinositik.
40
Pinositosis
41. ◻ Endositosis yang diperantarai reseptor,
hampir sama dengan pinositosis hanya
saja, selektif terhadap substansi yang
ditranspornya. Endositosis yang
diperantarai reseptor memungkinkan sel
dapat meperoleh substansi spesifik dalam
jumlah yang melimpah sekalipun
substansi itu mungkin saja konsentrasinya
tidak tinggi dalam fluida seluler.
◻ Misalnya, sel manusia menggunakan
proses ini untuk menyerap kolesterol dan
digunakan dalam sintesis membran dan
sebagai prekursor untuk sintesis steroid
lainnya.
◻
41
Perantara Reseptor
43. 43
◻ Nucleus
◻ Multiple linear
genetic
chromosomes
◻ Nuclear envelope =
2 phospholipid
bilayers
◻ In chromosomes –
DNA is organized
with proteins to
form chromatin
◻ Nucleolus site of
rRNA synthesis
Nukleus Eukariot
45. The Endomembrane system:
◻ Related through direct continuity or by transfer on membrane
segments through vesicles.
◻ Structure of membranes is not identical
◻ Includes: Nuclear envelope --> Endoplasmic reticulum -->
Golgi apparatus --> lysosomes --> vacuoles -->plasma
membrane
45
55. ◻ Sitem endomembran adalah
berbagai jenis membran dari
organel-organel yang
dihubungkan melalui
sambungan fisik secara
langsung, atau melalui transfer
segmen segmen membrane
berupa vesikula vesikula.
◻ Sistem endomembran meliputi :
1. selubung nucleus,
2. retikulum endoplasma(RE),
3. Badan golgi,
4. lisosom
5. vakuola.
55
Sistem Endomembran
56. 1. Selubung nukleus bersinggungan dengan retikulum
endoplasma yang kasar dan retikulum endoplama halus.
class="MsoNormal">
2. Retikulum endoplasma menghasilkan membran berbentuk
vesikula transport, yang akan bergerak menuju badan golgi.
3. Di badan golgi atau organel lainnya, terjadi modifikasi struktur
molekuler vesikula. Selanjutnya,badan golgi melepas
vesikula-vesikula yang menghasilkan lisosom dan vakuola.
4. Vesikula vesikula yang dihasilkan reticulum endoplasma dapat
bergabung untuk memperluas membrane plasma dan
menghasilkan protein sekretori atau produk lainnya ke luar
sel.
56
Mekanisme sistem endomembran adalah
sebagai berikut: