SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengharkatan kualitas
air.
1. Kualitas Air Sendiri
Mutu atau kualitas air diuraikan secara khusus dalam sub. Bab B.
Peran masing-masing berbeda tergantung lingkungan yang dilewati
air itu, secara umum lebih dominan dipengaruhi oleh darat atau laut.
Pengaruh darat menghasilkan air tawar, sedangkan pengaruh laut
mengarah ke garaman.
VII. KUALITAS AIR UNTUK PERTANIAN
2. Iklim (basah – kering)
Keadaan iklim yang berbeda akan berpengaruh pada nilai
harkat kualitas air berbeda, sebagai contoh masalah
kegaraman akan semakin berat kalau keadaan iklim
semakin kering, hal ini disebabkan pada wilayah iklim
semakin kering garam dalam tanah akan naik karena
penguapan air, sehingga garamnya akan tertinggal di lapis
tanah atas yang secara umum tempat media tanam.
Sebaliknya pada daerah basah atau musim basah,
kandungan garam akan terlindi ke bawah, sehingga kurang
menimbulkan dampak pada kegiatan pertanian.
3. Tanah, tekstur (kasar – halus)
Tekstur tanah akan mempengaruhi mudah dan tidaknya unsur racun
berada dalam tanah, pada tanah tekstur kasar bahan-bahan akan mudah
terlindi / cepat hilang, sebaliknya pada tekstur tanah halus menyebabkan
unsur terlonggok pada tubuh tanah. Hal ini mengharuskan batas keijinan
unsur renik pada air pengairan diberi harkat beda utntuk jenis tanah yang
berbeda.
4. Tanaman, kepekaan (peka – tidak)
Tanaman mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap kualitas air,
tanaman yang tahan garam harkat kegaraman masih perlu dikoreksi,
berbeda dengan tanaman yang peka.
B. Parameter yang dipakai untuk
menentukan kualitas air :
1. Daya Hantar Listrik (DHL)
Besaran ini dipakai untuk mendekati kadar elektrolit terlarutkan, dalam air
biasa berupa garam, sehingga DHL dapat diterjemahkan sebagai taraf
kegaraman air.
Kadar garam terlarut total dapat di dekati dengan DHL dalam (mmho) x 640
atau, 0.64 / mho, tergantung jenis garamnya :
Mgcl2 x 450 = ppm
Nacl x 500 = ppm
MgSo4 x 892 = ppm
Pengharkatan DHL secara tunggal sbb :
0 – 2 mmho : aman dipakai, pengaruh salinitas dapat diabaikan.
2 – 4 mmho : daya hasil pertanaman yang sangat peka dapat tertekan.
4 – 8 mmho : daya hasil pertanaman yang sangat peka banyak mengalami pembatasan.
8 – 16 mmho : hanya pertanaman yang sangat tahan dapat memberikan hasil
2. Nisbah Jerapan Natrium
( SAR = Sodium Adsorption Ratio )
Na++
SAR
Kadar ion mg / L
Ca++
+ Mg++
2
Ion Na merupakan penimbul bahaya
Ion Ca & Mg adalah penawarnya
Makin tinggi SAR, makin rendah harkat air pengairan
SAR diklasifikasikan secara tunggal :
0 – 10 : rendah, bahaya Na atau alkali tidak ada
10 – 18 : sedang, bahaya Na atau alkali sedang
18 – 26 : tinggi, bahaya Na atau alkali besar
> 26 : tinggi sekali, bahaya Na atau alkali sangat besar
Klasifikasi ini hanya berlaku DHL ≤ 0.1 mmho
DHL & SAR sebaiknya diklasifikasikan secara pasangan.
Dengan cara demikian gejala alkalinitas selalu ditinjau atas dasar latar belakang gejala
kegaraman.
Untuk itu dipakai diagram Seatz & Peterson (1964 ) sbb :
Diagram Mutu Air Pengairan Atas Dasar SAR & DHL
SAR 1 : rendah
SAR 2 : menengah
SAR 3 : tinggi
SAR 4 : tinggi sekali
DHL
Bahaya kegaraman
(mmho)1 : rendah
2 : sedang
3 : agak tinggi
4 : tinggi
5 : tinggi sekali
3. Kadar Borium ( B )
Semua air alamiah mengandung Borium, dengan kadar 0,01 – 30 ppm, air laut
mengandung B sebanyak 4,6 ppm.
B sebagai hara renik sangat diperlukan tanaman, kekurangan B menyebabkan
penurunan nisbah penyerapan air & pemindahan gula dalam jaringan.
Batas aman B tersediakan adalah sempit, tanaman monokotil mempunyai kebutuhan
B rendah, lebih peka terhadap keracunan daripada tanaman dikotil.
Kelaparan B mulai tampak apabila tanah berkadar < 0.5 ppm. Keracunan akan terjadi
jika B dalam air pengairan > 1.0 ppm. Kadar B > 2 ppm secara pukul rata tidak
diingini.
4. Reaksi Air ( pH )
pH tanah terpengaruh oleh air pengairan dan sebaliknya, Air membawa senyawa
asam basa atau garam. Makin kuat sifatnya makin nyata pengaruhnya terhadap pH
tanah.
Perubahan pH mengakibatkan keterlarutan senyawa-senyawa berubah. Misalnya
oksida AL, keterlarutan terkecil pada pH 6.5 – 7.5, keterlarutan meningkat pada pH 3,
atau 9 keterlarutan tertinggi.
Fe++
mengendap pada pH 7
Mn++
mengendap pada pH 9
Mg++
mengendap pada pH 9
Zn++
mengendap pada pH 6
Dalam tanah mineral pH optimum bagi ketersediaan unsur hara : 6,5
Dalam tanah organik pH optimum : 5.5
5. Parameter Lain
a. Cl
Kandungan C1 tinggi menunjukkan pengaruh laut atau kegaraman air. Cl
merupakan ion utama air laut hampir 19.000 ppm. Namun sifat ini sudah di
tunjukkan oleh besaran DHL.
Cl termasuk unsur hara renik, biasanya maksimum 600 ppm. Batas ketahanan
tanaman terhadap Cl tergantung jenis tanaman dan juga iklim, pengaruh C1 lebih
berat pada daerah iklim kering daripada iklim lembab.
Air dengan pH < 4,5 menunjukkan kandungan asam bebas, asam organik,
atau asam anorganik ( kebanyakan asam sulfat atau asam chlorida). pH
air 7.5 – 8 sangat boleh jadi mengandung garam Ca dan atau Mg karbonat
& bikarbonat banyak.
c. Batas Keijinan kadar unsur renik dalam air pengairan.
LPT, 1972 menyusun daftar yg dibedakan antara air
yg digunakan terus menerus dan yg digunakan jangka waktu singkat
pada tanah tekstur halus.
Merupakan pengukur jumlah oksigen yang diperlukan untuk
menghilangkan bahan organik dalam proses perombakan
aerob oleh jasad renik. BOD mengukur taraf pengotoran
ini berkaitan dengan makin rendah kadar oksigen yang
tersediakan dalam air. Kadar oksigen jenuh kira-kira 8 ppm.
BOD maksimum untuk pengairan : 300
b. BOD (Biochemical Oxygen Demand)
Hara renik Terus
menerus
mg / l
Terbatas
mg / l
Al 1.0 20.0
B 0.75 2.0
Cr 0.5 20.0
Co 0.2 10.0
Cu 0.2 5.0
Pb 5.0 20.0
Li 5.0 5.0
Mn 2.0 20.0
Mo 0.005 0.05
Ni 0.5 2.0
Se 0.05 0.5
Zn 5.0 10.0
As 1.0 10.0
d. Kadar bahan tersuspensi
Jika air pengairan juga untuk air minum ternak,
maka kadar bahan padat terlarut total menjadi syarat penting.
Batas tertinggi yang diijinkan bagi jenis ternak berbeda
- Unggas 2.860 ppm -Babi 4.240 ppm
- Kuda 6.435 ppm -Sapi perah 7.150 ppm
- Sapi potong 10.000 ppm -Domba 12.400 ppm
Secara umum batas tertinggi dapat dipakai 15.000 ppm
untuk pemakaian terbatas.
Untuk pemakaian terus menerus batas tertinggi 10.000 ppm.

More Related Content

What's hot

Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
 
Rancangan acak kelompok faktorial
Rancangan acak kelompok faktorialRancangan acak kelompok faktorial
Rancangan acak kelompok faktorialArif Hermanto
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaBoaz Salosa
 
Evaluasi lahan untuk komoditas pertanian
Evaluasi lahan untuk komoditas pertanianEvaluasi lahan untuk komoditas pertanian
Evaluasi lahan untuk komoditas pertanianAndrew Hutabarat
 
Pengelolaan dan pengembangan agroforestri
Pengelolaan dan pengembangan agroforestriPengelolaan dan pengembangan agroforestri
Pengelolaan dan pengembangan agroforestriabdul samad
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanamanselona
 
4. SUHU UDARA, TEKANAN UDARA, DAN ANGIN.pptx
4. SUHU UDARA, TEKANAN UDARA, DAN ANGIN.pptx4. SUHU UDARA, TEKANAN UDARA, DAN ANGIN.pptx
4. SUHU UDARA, TEKANAN UDARA, DAN ANGIN.pptxssuserdf29f0
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAlfian Nopara Saifudin
 
TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT RiaAnggun
 
POB_PPT_BUDAYALAHANKERINGKEPULAUAN_MATERI 1.ppt
POB_PPT_BUDAYALAHANKERINGKEPULAUAN_MATERI 1.pptPOB_PPT_BUDAYALAHANKERINGKEPULAUAN_MATERI 1.ppt
POB_PPT_BUDAYALAHANKERINGKEPULAUAN_MATERI 1.pptFannyHale2
 
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Helmas Tanjung
 
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)ridwantobukublogspot
 
Klimatologi
KlimatologiKlimatologi
KlimatologiLuna Qyu
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianfahmiganteng
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur harapucukcemara
 
Agroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan anginAgroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan anginJoel mabes
 

What's hot (20)

Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
 
Rancangan acak kelompok faktorial
Rancangan acak kelompok faktorialRancangan acak kelompok faktorial
Rancangan acak kelompok faktorial
 
Bulk_density
Bulk_densityBulk_density
Bulk_density
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
 
Evaluasi lahan untuk komoditas pertanian
Evaluasi lahan untuk komoditas pertanianEvaluasi lahan untuk komoditas pertanian
Evaluasi lahan untuk komoditas pertanian
 
Pengelolaan dan pengembangan agroforestri
Pengelolaan dan pengembangan agroforestriPengelolaan dan pengembangan agroforestri
Pengelolaan dan pengembangan agroforestri
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman
 
4. SUHU UDARA, TEKANAN UDARA, DAN ANGIN.pptx
4. SUHU UDARA, TEKANAN UDARA, DAN ANGIN.pptx4. SUHU UDARA, TEKANAN UDARA, DAN ANGIN.pptx
4. SUHU UDARA, TEKANAN UDARA, DAN ANGIN.pptx
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
 
TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT
 
Makalah_36 Laporan praktikum akhir gulma
Makalah_36 Laporan praktikum akhir gulmaMakalah_36 Laporan praktikum akhir gulma
Makalah_36 Laporan praktikum akhir gulma
 
POB_PPT_BUDAYALAHANKERINGKEPULAUAN_MATERI 1.ppt
POB_PPT_BUDAYALAHANKERINGKEPULAUAN_MATERI 1.pptPOB_PPT_BUDAYALAHANKERINGKEPULAUAN_MATERI 1.ppt
POB_PPT_BUDAYALAHANKERINGKEPULAUAN_MATERI 1.ppt
 
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
 
Infiltrasi ppt
Infiltrasi pptInfiltrasi ppt
Infiltrasi ppt
 
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
 
Klimatologi
KlimatologiKlimatologi
Klimatologi
 
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat HaraPenyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara
 
Agroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan anginAgroklimatologi Tekanan udara dan angin
Agroklimatologi Tekanan udara dan angin
 

Similar to 7 kuliah pa bab vii. kualitas air untuk pertanian

Similar to 7 kuliah pa bab vii. kualitas air untuk pertanian (20)

Manajemen kualitas air
Manajemen kualitas airManajemen kualitas air
Manajemen kualitas air
 
BDPP_Pertemuan 5 dan 6 ekologi akuakultur
BDPP_Pertemuan 5 dan 6  ekologi akuakulturBDPP_Pertemuan 5 dan 6  ekologi akuakultur
BDPP_Pertemuan 5 dan 6 ekologi akuakultur
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
 
Analisa kualitas air
Analisa kualitas airAnalisa kualitas air
Analisa kualitas air
 
Tugas biologi
Tugas biologiTugas biologi
Tugas biologi
 
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganIndikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
 
PH DAN KOLOID
PH DAN KOLOIDPH DAN KOLOID
PH DAN KOLOID
 
PERT.2.pptx
PERT.2.pptxPERT.2.pptx
PERT.2.pptx
 
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranParameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
 
PPT Manajemen Kualitas Air (PENGAPURAN).pptx
PPT Manajemen Kualitas Air (PENGAPURAN).pptxPPT Manajemen Kualitas Air (PENGAPURAN).pptx
PPT Manajemen Kualitas Air (PENGAPURAN).pptx
 
Ilmu lingkungan
Ilmu lingkunganIlmu lingkungan
Ilmu lingkungan
 
Makalah air
Makalah airMakalah air
Makalah air
 
4. Water Chemistryx_pH, CO2 & Alkalinitas.ppsx
4. Water Chemistryx_pH, CO2 & Alkalinitas.ppsx4. Water Chemistryx_pH, CO2 & Alkalinitas.ppsx
4. Water Chemistryx_pH, CO2 & Alkalinitas.ppsx
 
Tugas kesling
Tugas keslingTugas kesling
Tugas kesling
 
Presentation fiskim
Presentation fiskimPresentation fiskim
Presentation fiskim
 
POLUSI AIR
POLUSI AIRPOLUSI AIR
POLUSI AIR
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Tanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptxTanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptx
 
Bab. ii. tinjauan pustaka
Bab. ii. tinjauan pustakaBab. ii. tinjauan pustaka
Bab. ii. tinjauan pustaka
 

More from Andrew Hutabarat

More from Andrew Hutabarat (20)

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

7 kuliah pa bab vii. kualitas air untuk pertanian

  • 1. A. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengharkatan kualitas air. 1. Kualitas Air Sendiri Mutu atau kualitas air diuraikan secara khusus dalam sub. Bab B. Peran masing-masing berbeda tergantung lingkungan yang dilewati air itu, secara umum lebih dominan dipengaruhi oleh darat atau laut. Pengaruh darat menghasilkan air tawar, sedangkan pengaruh laut mengarah ke garaman. VII. KUALITAS AIR UNTUK PERTANIAN
  • 2. 2. Iklim (basah – kering) Keadaan iklim yang berbeda akan berpengaruh pada nilai harkat kualitas air berbeda, sebagai contoh masalah kegaraman akan semakin berat kalau keadaan iklim semakin kering, hal ini disebabkan pada wilayah iklim semakin kering garam dalam tanah akan naik karena penguapan air, sehingga garamnya akan tertinggal di lapis tanah atas yang secara umum tempat media tanam. Sebaliknya pada daerah basah atau musim basah, kandungan garam akan terlindi ke bawah, sehingga kurang menimbulkan dampak pada kegiatan pertanian.
  • 3. 3. Tanah, tekstur (kasar – halus) Tekstur tanah akan mempengaruhi mudah dan tidaknya unsur racun berada dalam tanah, pada tanah tekstur kasar bahan-bahan akan mudah terlindi / cepat hilang, sebaliknya pada tekstur tanah halus menyebabkan unsur terlonggok pada tubuh tanah. Hal ini mengharuskan batas keijinan unsur renik pada air pengairan diberi harkat beda utntuk jenis tanah yang berbeda. 4. Tanaman, kepekaan (peka – tidak) Tanaman mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap kualitas air, tanaman yang tahan garam harkat kegaraman masih perlu dikoreksi, berbeda dengan tanaman yang peka.
  • 4. B. Parameter yang dipakai untuk menentukan kualitas air : 1. Daya Hantar Listrik (DHL) Besaran ini dipakai untuk mendekati kadar elektrolit terlarutkan, dalam air biasa berupa garam, sehingga DHL dapat diterjemahkan sebagai taraf kegaraman air. Kadar garam terlarut total dapat di dekati dengan DHL dalam (mmho) x 640 atau, 0.64 / mho, tergantung jenis garamnya : Mgcl2 x 450 = ppm Nacl x 500 = ppm MgSo4 x 892 = ppm
  • 5. Pengharkatan DHL secara tunggal sbb : 0 – 2 mmho : aman dipakai, pengaruh salinitas dapat diabaikan. 2 – 4 mmho : daya hasil pertanaman yang sangat peka dapat tertekan. 4 – 8 mmho : daya hasil pertanaman yang sangat peka banyak mengalami pembatasan. 8 – 16 mmho : hanya pertanaman yang sangat tahan dapat memberikan hasil 2. Nisbah Jerapan Natrium ( SAR = Sodium Adsorption Ratio ) Na++ SAR Kadar ion mg / L Ca++ + Mg++ 2
  • 6. Ion Na merupakan penimbul bahaya Ion Ca & Mg adalah penawarnya Makin tinggi SAR, makin rendah harkat air pengairan SAR diklasifikasikan secara tunggal : 0 – 10 : rendah, bahaya Na atau alkali tidak ada 10 – 18 : sedang, bahaya Na atau alkali sedang 18 – 26 : tinggi, bahaya Na atau alkali besar > 26 : tinggi sekali, bahaya Na atau alkali sangat besar Klasifikasi ini hanya berlaku DHL ≤ 0.1 mmho DHL & SAR sebaiknya diklasifikasikan secara pasangan. Dengan cara demikian gejala alkalinitas selalu ditinjau atas dasar latar belakang gejala kegaraman. Untuk itu dipakai diagram Seatz & Peterson (1964 ) sbb :
  • 7. Diagram Mutu Air Pengairan Atas Dasar SAR & DHL SAR 1 : rendah SAR 2 : menengah SAR 3 : tinggi SAR 4 : tinggi sekali DHL Bahaya kegaraman (mmho)1 : rendah 2 : sedang 3 : agak tinggi 4 : tinggi 5 : tinggi sekali
  • 8. 3. Kadar Borium ( B ) Semua air alamiah mengandung Borium, dengan kadar 0,01 – 30 ppm, air laut mengandung B sebanyak 4,6 ppm. B sebagai hara renik sangat diperlukan tanaman, kekurangan B menyebabkan penurunan nisbah penyerapan air & pemindahan gula dalam jaringan. Batas aman B tersediakan adalah sempit, tanaman monokotil mempunyai kebutuhan B rendah, lebih peka terhadap keracunan daripada tanaman dikotil. Kelaparan B mulai tampak apabila tanah berkadar < 0.5 ppm. Keracunan akan terjadi jika B dalam air pengairan > 1.0 ppm. Kadar B > 2 ppm secara pukul rata tidak diingini.
  • 9. 4. Reaksi Air ( pH ) pH tanah terpengaruh oleh air pengairan dan sebaliknya, Air membawa senyawa asam basa atau garam. Makin kuat sifatnya makin nyata pengaruhnya terhadap pH tanah. Perubahan pH mengakibatkan keterlarutan senyawa-senyawa berubah. Misalnya oksida AL, keterlarutan terkecil pada pH 6.5 – 7.5, keterlarutan meningkat pada pH 3, atau 9 keterlarutan tertinggi. Fe++ mengendap pada pH 7 Mn++ mengendap pada pH 9 Mg++ mengendap pada pH 9 Zn++ mengendap pada pH 6 Dalam tanah mineral pH optimum bagi ketersediaan unsur hara : 6,5 Dalam tanah organik pH optimum : 5.5
  • 10. 5. Parameter Lain a. Cl Kandungan C1 tinggi menunjukkan pengaruh laut atau kegaraman air. Cl merupakan ion utama air laut hampir 19.000 ppm. Namun sifat ini sudah di tunjukkan oleh besaran DHL. Cl termasuk unsur hara renik, biasanya maksimum 600 ppm. Batas ketahanan tanaman terhadap Cl tergantung jenis tanaman dan juga iklim, pengaruh C1 lebih berat pada daerah iklim kering daripada iklim lembab. Air dengan pH < 4,5 menunjukkan kandungan asam bebas, asam organik, atau asam anorganik ( kebanyakan asam sulfat atau asam chlorida). pH air 7.5 – 8 sangat boleh jadi mengandung garam Ca dan atau Mg karbonat & bikarbonat banyak.
  • 11. c. Batas Keijinan kadar unsur renik dalam air pengairan. LPT, 1972 menyusun daftar yg dibedakan antara air yg digunakan terus menerus dan yg digunakan jangka waktu singkat pada tanah tekstur halus. Merupakan pengukur jumlah oksigen yang diperlukan untuk menghilangkan bahan organik dalam proses perombakan aerob oleh jasad renik. BOD mengukur taraf pengotoran ini berkaitan dengan makin rendah kadar oksigen yang tersediakan dalam air. Kadar oksigen jenuh kira-kira 8 ppm. BOD maksimum untuk pengairan : 300 b. BOD (Biochemical Oxygen Demand)
  • 12. Hara renik Terus menerus mg / l Terbatas mg / l Al 1.0 20.0 B 0.75 2.0 Cr 0.5 20.0 Co 0.2 10.0 Cu 0.2 5.0 Pb 5.0 20.0 Li 5.0 5.0 Mn 2.0 20.0 Mo 0.005 0.05 Ni 0.5 2.0 Se 0.05 0.5 Zn 5.0 10.0 As 1.0 10.0
  • 13. d. Kadar bahan tersuspensi Jika air pengairan juga untuk air minum ternak, maka kadar bahan padat terlarut total menjadi syarat penting. Batas tertinggi yang diijinkan bagi jenis ternak berbeda - Unggas 2.860 ppm -Babi 4.240 ppm - Kuda 6.435 ppm -Sapi perah 7.150 ppm - Sapi potong 10.000 ppm -Domba 12.400 ppm Secara umum batas tertinggi dapat dipakai 15.000 ppm untuk pemakaian terbatas. Untuk pemakaian terus menerus batas tertinggi 10.000 ppm.