SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
‫مرحبا‬
QIRA’AT AL QUR’AN
‫مرحبا‬
 Ananda Putri Gea
 Muhammad Ihsan
 Sofvia Ranti
 Khoirul Amri
Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan kitab Allah yang menjadi pegangan dan rujukan
seluruh kaum muslimin. Pada masa awal islam, mushaf Al- Qur’an tidak
bertitik dan berharkat. Ini memungkinkan Al-Qur’an dibaca dengan bacaan
berbeda-beda. Pada satu mushaf suatu kalimat dibaca dengan bacaan
tertentu dan pada mushaflain kalimat tersebut dibaca dengan bacaan lain.
Agar dapat menjadi pegangan (menghindari perbedaan), hanyalah orang-
orang yang benar-benar tsiqat (kuat hafalannya) dan meriwayatkan sampai
pada Nabi SAW yang dipercayai atau menjadi pegangan menyampaikan Al
Qur’an.
Daftar Isi
01. 03.
Latar belakang
timbulnya perbedaan
Qira’at
02. Penutup
04.
Pengertian Qira’at
Pengaruh perbedaan
Qir’at terhadap
istinbath hukumnya
Pengertian Qira’at Al qur’an
O1.
‫اثنان‬
Pengertian Qira’at Al qur’an
Qira’at secara bahasa adalah bentuk jamak dari
qira’ah. Qira’ah diambil dari kata ‫قرأ‬ lalu
dibentuk mashdarnya menjadi Yaqra’u – Qira’ah
– Qira’atun – Wa Qur’ana yang berarti
menghimpun atau membaca. Sedangkan
menurut terminologi qira’ah adalah :
“Qira’ah adalah perbedaan lafadzh-lafadzh
wahyu yang disebutkan (AlQur’an) dalam
penulisan huruf, atau cara mengucapkan lafadzh
AlQur’an seperti ringan dan berat serta lainnya.”
Latar belakang timbulnya
perbedaan Qira’at
02.
‫اثنان‬
 Suatu ketika Umar bin Khoththab berbeda pendapat dengan Hisyam bin Hakim Ketika membaca Al-Qur’an. Umar
tidak puas terhadap bacaan Hisyam sewaktu membacakan Surat Al Furqan. Menurut,Umar bacaan Hisyam Tidak
benar dan bertentangan dengan apa yang di ajarkan Nabi kepadanya. Namun, Hisyam menegaskan pula bahwa
bacaannyapun berasal dari Nabi. Seusai Sholat, Hisyam diajak menghadap Nabi seraya melaporkan peristiwa
diatas. Nabi menyuruh Hisyam mengulangi bacaannya sewaktu sholat tadi. Setelah Hisyam melakukannya, Nabi
bersabda :Artinya ”memang begitulah Al-Qur’an diturunkan. Sesungguhnya AlQur‟an ini diturunkan dalam tujuh
Huruf, maka bacalah oleh kalian yangkalian anggap mudah dari tujuh huruf itu”
 Didalam Riwayatnya, Ubai pernah bercerita : “saya masuk ke masjid untuk mengerjakan sholat, kemudian
datanglah seorang dan membaca surat An Nahl, tetapi bacaannya berbeda dengan bacaan saya. Setelah selesai,
saya bertanya, “siapakah yang mebacakan ayat itu kepadamu?” ia menjawab, “Rasulullah SAW”. Kemudian,
datangalh seorang mengerjakan sholat dengan membaca permula‟an surat An-Nahl (16), tetapi bacaannya
berbeda dengan bacaan saya dan bacaan teman tadi. Setelah sholatnya selesai, saya bertanya, “siapakah yang
membacakan ayat itu kepadamu?” ia menjawab “Rosulullah SAW”. Kedua orang itu lalu saya ajak menghadap Nabi,
Beliau meminta salah satu dari kedua orang itu membacakan lagi surat itu. Setelah bacaannya selesai, nabi
bersabda “baik”. Kemudian, Nabi meminta kepada yang lian agar melakukan hal yang sama. Dan Nabi pun
menjawabnya baik.”
Secara Historis
 Perbedaan dalam I’rab atau Harkat kalimat tanpa perunbahan makna dan bentuk kalimat. Artinya : “…yaitu
orang -orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir…” (Q.S. An-Nisa‟ [4]:37) Kata Al-bakhl yang
berarti kikir disini dapat dibaca fathah pada huruf ba‟ nya sehingga dibaca “bi Al bakhli”, dapat juga dibaca
dhamah pada ba‟ nya sehingga dibaca “bi Al bukhli”.
 Perbedaan pada I‟rab dan harkat (baris) kalimat sehingga mengubah maknanya, misalnya pada firman Allah.
Artinya : “Ya Tuhan kami, jadikanlah jarak perjalanan kami” (Q.S. Saba‟[34]:19) Kata yang diterjemahkan menjadi
jauhkanlah diatas adalah ba‟id karena statusnya sebagai fi‟il amr, boleh juga dibaca ba‟ada yang berarti
kedudukannya menjadi fi‟il madhi, sehingga artinya telah jauh.
 Perbedaan pada perubahan huruf antara perubahan I‟rab dan bentuk tulisannya, sementara maknaya berubah.
Misalnya pada firman Allah Artinya : “…dan gunung -gunung seperti bulu yang dihambur- hamburkan.” (Q.S. Al-
Qari‟ah [101]:5) Beberapa qira‟at mengganti kata “kaal’ihin” dengan “kashshufi” sehingga yang mulanya
bermakna “bulu bulu” berubah menjadi “bulu bulu domba”. Perubahan seperti ini, berdasarkan ijma’ ulama tidak
dibenarkan, karena bertentangan dengan mushaf „Utsmani.
SECARA PENYAMPAIAN
 Perbedan pada kalimat dimana bentuk dan maknanya berubah pula. Misalnya pada ungkapan thl‟in mandhud
menjadi thalhin mandhud
 Perdaan pada mendahulukan dan mengakhirkannya. Misalnya pada firmanAllah Artinya : “Dan datanglah
sakaratul maut dengan sebenar benarnya” (Q.S Qaf : 19) Konon, menurut suatu riwayat, Abu bakar pernah
membacanya menjadi Wa ja‟at sakrat Al -haqq bi Al-maut. Abu bakar menggeser kata “al - maut” ke belakang,
sementara kata “al-haqq” dimajukan ke tempat yang ia geser ke belakang. Setelah mengalami pergeseran
ini,biladiterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kalimat itu menjadi “dan datanglah sekarat yang benar- benar
dengan kematian.”
 Perbedaan dengan menambah dan mengurangi huruf, seperti pada firmanAllah Artinya : “…Surga-surga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya. (Q.S.Al-Baqarah [2]: 25)” Kata min pada ayat ini dibuang. Dan pada ayat
serupa yang tanpamin justru ditambah.Di dalam buku yang ditulis oleh Prof. Dr. Rosihon Anwar ini, beliau
menuturkan beberapa sebab terjadinya perbedaan qira‟at, dan diantara sebab-sebab munculnya beberapa
qira‟at yang berbeda adalah sebagai berikut.
 Perbedaan pada perubahan huruf antara perubahan I‟rab dan bentuk tulisannya, sementara maknaya berubah.
Misalnya pada firman Allah Artinya : “…dan lihatlah kepada tulang-belulang keledai itu, kemudian Kami
menyusunnya kembali.” (Q.S. Al-Baqarah [2]:259) Kata nunsyizuha (Kami menyusun kembali) yang ditulis
denganmenggunakan huruf zay diganti dengan huruf ra sehingga menjadi berbunyi nunsyiruha yang berarti
“Kami hidupkan kembali”.
Pengaruh perbedaan Qir’at
terhadap istinbath hukumnya
03.
‫اثنان‬
Perbedaan qira’at terkadang berpengaruh dalam menetapkan ketentuan
hukum, antara lain :
 Qs. Al-Baqarah ayat 222 : Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh
itu adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu
haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka Telah suci,
Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
Berkaitan dengan ayat ini, di antara Imam Qira‟at tujuh, yaitu Abu Bakar Syu‟bah (Qira‟at ,Ashim
riwayat Syau‟bah), Hamzah, dan Al-Kisa‟i membaca kata ‘yathhurna’ dengan memberi syiddah pada
huruf tha‟ dan ha. Maka, bunyinya menjadi “yuththahhirna”. Berdasarkan perbedaan qira‟at ini, para
ulama fiqh berbeda pendapat sesuai dengan banyaknya perbedaan qira‟at. Ulama yang membaca
‘yathhurna’ berpendapat bahwa seorang suami tidak diperkenankan berhubungan dengan istrinya
yang sedang haid, kecuali telah suci atau berhenti dari keluarnya darah haid. Sementara yang
membaca “yuththahhirna” menafsirkan bahwa seorang suami tidak boleh melakukan hubungan
seksual dengan istrinya, kecuali telah bersih.
 Qs. An-Nisa‟ ayat 43 : Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang
kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula
hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu
mandi. dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau
kamu Telah menyentuh perempuan, Kemudian kamu tidak mendapat air, Maka bertayamumlah
kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha
Pema'af lagi Maha Pengampun.”
Berkaitan dengan ayat ini, Imam Hamzah dan Al-Kisa‟i memendekkan huruf lam pada kata “lamastum”
sementara Imam lainnya memanjangkannya “laamastum”. Bertolak dari perbedaan qira‟at ini,
terdapat tiga versi pendapat para ulama mengenai maksud kata itu, yaitu bersetubuh, bersentuh, dan
sambil bersetubuh. Sedangkan para ulama fiqh ada yang berpendapat bahwa persentuhan laki-laki dan
perempuan itu membatalkan wudhu‟. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa bersentuhan itu tidak
membatalkan wudhu‟, kecuali kalau berhubungan badan.
Qira‟ah adalah suatu madzhab yang dianut oleh seorang imam yang berbeda dengan imam yang
lainnya dalam segi pelaflan Al-Qur‟an dan sanadnya bersambung langsung kepada Rasulullah
SAW . Latar belakang timbulnya perbedaan itu ada secara historis dan adasecara pengucapan
dan secara penyampaian.
Dan diantara keragaman Qira‟at itu memiliki beberapa manfa‟at diantaranya, yaitu:
1. Menunjukkan terjaga dan terpelihara kitabullah dari perubahan dan penyimpangan
2. Meringankan umat islam dan memudahkan mereka untuk membaca al-Qur‟an
3. Bukti kemu‟jizatan al-Qur‟an dari segi kepadatan maknanya
4. Penjelasan terhadap sesuatu yang masih global dalam Qira‟at lain.
PENUTUP
Syukron !

More Related Content

Similar to Arabic Culture & Language Lesson _ by Slidesgo.pptx

82529705 al-qur-an
82529705 al-qur-an82529705 al-qur-an
82529705 al-qur-anAsr Ajah
 
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdfAl-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdfZukét Printing
 
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docxAl-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docxZukét Printing
 
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...Zukét Printing
 
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...Zukét Printing
 
Polemik seputar shalat tasbih
Polemik seputar shalat tasbihPolemik seputar shalat tasbih
Polemik seputar shalat tasbihMuhsin Hariyanto
 
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'anFungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'anJimatul Arrobi
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsFakhri Cool
 
KEL6 QIRO'AT & AMTSAL AL-QURAN.pptx
KEL6 QIRO'AT & AMTSAL AL-QURAN.pptxKEL6 QIRO'AT & AMTSAL AL-QURAN.pptx
KEL6 QIRO'AT & AMTSAL AL-QURAN.pptxFitrianurKarimah
 
Ilmu qiraat didalam al quran
Ilmu qiraat didalam al quranIlmu qiraat didalam al quran
Ilmu qiraat didalam al quranadekdewa
 
Fungsi hadits dalam ajaran islam
Fungsi hadits dalam ajaran islamFungsi hadits dalam ajaran islam
Fungsi hadits dalam ajaran islamSri Wiji Lestari
 
1280-Article Text-2613-1-10-20160901.pdf
1280-Article Text-2613-1-10-20160901.pdf1280-Article Text-2613-1-10-20160901.pdf
1280-Article Text-2613-1-10-20160901.pdfAinunSyarifah2
 

Similar to Arabic Culture & Language Lesson _ by Slidesgo.pptx (20)

82529705 al-qur-an
82529705 al-qur-an82529705 al-qur-an
82529705 al-qur-an
 
5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber
 
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdfAl-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
 
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docxAl-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
 
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
 
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
Makalah Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printin...
 
Polemik seputar shalat tasbih
Polemik seputar shalat tasbihPolemik seputar shalat tasbih
Polemik seputar shalat tasbih
 
Qiraat Sab'ah
Qiraat Sab'ahQiraat Sab'ah
Qiraat Sab'ah
 
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'anFungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an
 
Ringkasan Sirah Nabawiyah
Ringkasan Sirah NabawiyahRingkasan Sirah Nabawiyah
Ringkasan Sirah Nabawiyah
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi Hadits
 
Tasyri' masa sahabat
Tasyri'  masa sahabatTasyri'  masa sahabat
Tasyri' masa sahabat
 
KEL6 QIRO'AT & AMTSAL AL-QURAN.pptx
KEL6 QIRO'AT & AMTSAL AL-QURAN.pptxKEL6 QIRO'AT & AMTSAL AL-QURAN.pptx
KEL6 QIRO'AT & AMTSAL AL-QURAN.pptx
 
Ilmu qiraat didalam al quran
Ilmu qiraat didalam al quranIlmu qiraat didalam al quran
Ilmu qiraat didalam al quran
 
Modul 10 kb 2
Modul 10 kb 2Modul 10 kb 2
Modul 10 kb 2
 
Ma rifatul qur an
Ma rifatul qur anMa rifatul qur an
Ma rifatul qur an
 
Geneologi khilafiyah
Geneologi khilafiyahGeneologi khilafiyah
Geneologi khilafiyah
 
Fungsi hadits dalam ajaran islam
Fungsi hadits dalam ajaran islamFungsi hadits dalam ajaran islam
Fungsi hadits dalam ajaran islam
 
1280-Article Text-2613-1-10-20160901.pdf
1280-Article Text-2613-1-10-20160901.pdf1280-Article Text-2613-1-10-20160901.pdf
1280-Article Text-2613-1-10-20160901.pdf
 
Qira’at Al-Quran.pdf
Qira’at Al-Quran.pdfQira’at Al-Quran.pdf
Qira’at Al-Quran.pdf
 

Recently uploaded

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

Arabic Culture & Language Lesson _ by Slidesgo.pptx

  • 1. ‫مرحبا‬ QIRA’AT AL QUR’AN ‫مرحبا‬  Ananda Putri Gea  Muhammad Ihsan  Sofvia Ranti  Khoirul Amri
  • 2. Latar Belakang Al-Qur’an merupakan kitab Allah yang menjadi pegangan dan rujukan seluruh kaum muslimin. Pada masa awal islam, mushaf Al- Qur’an tidak bertitik dan berharkat. Ini memungkinkan Al-Qur’an dibaca dengan bacaan berbeda-beda. Pada satu mushaf suatu kalimat dibaca dengan bacaan tertentu dan pada mushaflain kalimat tersebut dibaca dengan bacaan lain. Agar dapat menjadi pegangan (menghindari perbedaan), hanyalah orang- orang yang benar-benar tsiqat (kuat hafalannya) dan meriwayatkan sampai pada Nabi SAW yang dipercayai atau menjadi pegangan menyampaikan Al Qur’an.
  • 3. Daftar Isi 01. 03. Latar belakang timbulnya perbedaan Qira’at 02. Penutup 04. Pengertian Qira’at Pengaruh perbedaan Qir’at terhadap istinbath hukumnya
  • 4. Pengertian Qira’at Al qur’an O1. ‫اثنان‬
  • 5. Pengertian Qira’at Al qur’an Qira’at secara bahasa adalah bentuk jamak dari qira’ah. Qira’ah diambil dari kata ‫قرأ‬ lalu dibentuk mashdarnya menjadi Yaqra’u – Qira’ah – Qira’atun – Wa Qur’ana yang berarti menghimpun atau membaca. Sedangkan menurut terminologi qira’ah adalah : “Qira’ah adalah perbedaan lafadzh-lafadzh wahyu yang disebutkan (AlQur’an) dalam penulisan huruf, atau cara mengucapkan lafadzh AlQur’an seperti ringan dan berat serta lainnya.”
  • 6. Latar belakang timbulnya perbedaan Qira’at 02. ‫اثنان‬
  • 7.  Suatu ketika Umar bin Khoththab berbeda pendapat dengan Hisyam bin Hakim Ketika membaca Al-Qur’an. Umar tidak puas terhadap bacaan Hisyam sewaktu membacakan Surat Al Furqan. Menurut,Umar bacaan Hisyam Tidak benar dan bertentangan dengan apa yang di ajarkan Nabi kepadanya. Namun, Hisyam menegaskan pula bahwa bacaannyapun berasal dari Nabi. Seusai Sholat, Hisyam diajak menghadap Nabi seraya melaporkan peristiwa diatas. Nabi menyuruh Hisyam mengulangi bacaannya sewaktu sholat tadi. Setelah Hisyam melakukannya, Nabi bersabda :Artinya ”memang begitulah Al-Qur’an diturunkan. Sesungguhnya AlQur‟an ini diturunkan dalam tujuh Huruf, maka bacalah oleh kalian yangkalian anggap mudah dari tujuh huruf itu”  Didalam Riwayatnya, Ubai pernah bercerita : “saya masuk ke masjid untuk mengerjakan sholat, kemudian datanglah seorang dan membaca surat An Nahl, tetapi bacaannya berbeda dengan bacaan saya. Setelah selesai, saya bertanya, “siapakah yang mebacakan ayat itu kepadamu?” ia menjawab, “Rasulullah SAW”. Kemudian, datangalh seorang mengerjakan sholat dengan membaca permula‟an surat An-Nahl (16), tetapi bacaannya berbeda dengan bacaan saya dan bacaan teman tadi. Setelah sholatnya selesai, saya bertanya, “siapakah yang membacakan ayat itu kepadamu?” ia menjawab “Rosulullah SAW”. Kedua orang itu lalu saya ajak menghadap Nabi, Beliau meminta salah satu dari kedua orang itu membacakan lagi surat itu. Setelah bacaannya selesai, nabi bersabda “baik”. Kemudian, Nabi meminta kepada yang lian agar melakukan hal yang sama. Dan Nabi pun menjawabnya baik.” Secara Historis
  • 8.  Perbedaan dalam I’rab atau Harkat kalimat tanpa perunbahan makna dan bentuk kalimat. Artinya : “…yaitu orang -orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir…” (Q.S. An-Nisa‟ [4]:37) Kata Al-bakhl yang berarti kikir disini dapat dibaca fathah pada huruf ba‟ nya sehingga dibaca “bi Al bakhli”, dapat juga dibaca dhamah pada ba‟ nya sehingga dibaca “bi Al bukhli”.  Perbedaan pada I‟rab dan harkat (baris) kalimat sehingga mengubah maknanya, misalnya pada firman Allah. Artinya : “Ya Tuhan kami, jadikanlah jarak perjalanan kami” (Q.S. Saba‟[34]:19) Kata yang diterjemahkan menjadi jauhkanlah diatas adalah ba‟id karena statusnya sebagai fi‟il amr, boleh juga dibaca ba‟ada yang berarti kedudukannya menjadi fi‟il madhi, sehingga artinya telah jauh.  Perbedaan pada perubahan huruf antara perubahan I‟rab dan bentuk tulisannya, sementara maknaya berubah. Misalnya pada firman Allah Artinya : “…dan gunung -gunung seperti bulu yang dihambur- hamburkan.” (Q.S. Al- Qari‟ah [101]:5) Beberapa qira‟at mengganti kata “kaal’ihin” dengan “kashshufi” sehingga yang mulanya bermakna “bulu bulu” berubah menjadi “bulu bulu domba”. Perubahan seperti ini, berdasarkan ijma’ ulama tidak dibenarkan, karena bertentangan dengan mushaf „Utsmani. SECARA PENYAMPAIAN
  • 9.  Perbedan pada kalimat dimana bentuk dan maknanya berubah pula. Misalnya pada ungkapan thl‟in mandhud menjadi thalhin mandhud  Perdaan pada mendahulukan dan mengakhirkannya. Misalnya pada firmanAllah Artinya : “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar benarnya” (Q.S Qaf : 19) Konon, menurut suatu riwayat, Abu bakar pernah membacanya menjadi Wa ja‟at sakrat Al -haqq bi Al-maut. Abu bakar menggeser kata “al - maut” ke belakang, sementara kata “al-haqq” dimajukan ke tempat yang ia geser ke belakang. Setelah mengalami pergeseran ini,biladiterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kalimat itu menjadi “dan datanglah sekarat yang benar- benar dengan kematian.”  Perbedaan dengan menambah dan mengurangi huruf, seperti pada firmanAllah Artinya : “…Surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. (Q.S.Al-Baqarah [2]: 25)” Kata min pada ayat ini dibuang. Dan pada ayat serupa yang tanpamin justru ditambah.Di dalam buku yang ditulis oleh Prof. Dr. Rosihon Anwar ini, beliau menuturkan beberapa sebab terjadinya perbedaan qira‟at, dan diantara sebab-sebab munculnya beberapa qira‟at yang berbeda adalah sebagai berikut.  Perbedaan pada perubahan huruf antara perubahan I‟rab dan bentuk tulisannya, sementara maknaya berubah. Misalnya pada firman Allah Artinya : “…dan lihatlah kepada tulang-belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali.” (Q.S. Al-Baqarah [2]:259) Kata nunsyizuha (Kami menyusun kembali) yang ditulis denganmenggunakan huruf zay diganti dengan huruf ra sehingga menjadi berbunyi nunsyiruha yang berarti “Kami hidupkan kembali”.
  • 10. Pengaruh perbedaan Qir’at terhadap istinbath hukumnya 03. ‫اثنان‬
  • 11. Perbedaan qira’at terkadang berpengaruh dalam menetapkan ketentuan hukum, antara lain :  Qs. Al-Baqarah ayat 222 : Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka Telah suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” Berkaitan dengan ayat ini, di antara Imam Qira‟at tujuh, yaitu Abu Bakar Syu‟bah (Qira‟at ,Ashim riwayat Syau‟bah), Hamzah, dan Al-Kisa‟i membaca kata ‘yathhurna’ dengan memberi syiddah pada huruf tha‟ dan ha. Maka, bunyinya menjadi “yuththahhirna”. Berdasarkan perbedaan qira‟at ini, para ulama fiqh berbeda pendapat sesuai dengan banyaknya perbedaan qira‟at. Ulama yang membaca ‘yathhurna’ berpendapat bahwa seorang suami tidak diperkenankan berhubungan dengan istrinya yang sedang haid, kecuali telah suci atau berhenti dari keluarnya darah haid. Sementara yang membaca “yuththahhirna” menafsirkan bahwa seorang suami tidak boleh melakukan hubungan seksual dengan istrinya, kecuali telah bersih.
  • 12.  Qs. An-Nisa‟ ayat 43 : Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu Telah menyentuh perempuan, Kemudian kamu tidak mendapat air, Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.” Berkaitan dengan ayat ini, Imam Hamzah dan Al-Kisa‟i memendekkan huruf lam pada kata “lamastum” sementara Imam lainnya memanjangkannya “laamastum”. Bertolak dari perbedaan qira‟at ini, terdapat tiga versi pendapat para ulama mengenai maksud kata itu, yaitu bersetubuh, bersentuh, dan sambil bersetubuh. Sedangkan para ulama fiqh ada yang berpendapat bahwa persentuhan laki-laki dan perempuan itu membatalkan wudhu‟. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa bersentuhan itu tidak membatalkan wudhu‟, kecuali kalau berhubungan badan.
  • 13. Qira‟ah adalah suatu madzhab yang dianut oleh seorang imam yang berbeda dengan imam yang lainnya dalam segi pelaflan Al-Qur‟an dan sanadnya bersambung langsung kepada Rasulullah SAW . Latar belakang timbulnya perbedaan itu ada secara historis dan adasecara pengucapan dan secara penyampaian. Dan diantara keragaman Qira‟at itu memiliki beberapa manfa‟at diantaranya, yaitu: 1. Menunjukkan terjaga dan terpelihara kitabullah dari perubahan dan penyimpangan 2. Meringankan umat islam dan memudahkan mereka untuk membaca al-Qur‟an 3. Bukti kemu‟jizatan al-Qur‟an dari segi kepadatan maknanya 4. Penjelasan terhadap sesuatu yang masih global dalam Qira‟at lain. PENUTUP