Merokok selama kehamilan dapat menyebabkan berbagai risiko bagi janin dan bayi, antara lain gangguan kesehatan mental seperti delusi dan halusinasi, pertumbuhan janin yang lambat, risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah, serta bibir sumbing. Ibu hamil yang merokok juga cenderung melahirkan bayi dengan plasenta yang lebih matang dibanding ibu tidak merokok.
1. MAKALAH OLAHRAGA PENGARUH
MEROKOK BAGI PERKEMBANGAN JANIN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyusun memilih judul ini berusaha untuk mengungkap kasus tentang banyaknya
kasus tentang merokok bagi ibu hamil yang menimbulkan bahaya bagi janin yang di
kandungnya. Lebih dari 70.000 publikasi hasil penelitian medis yang membuktikan
pengaruh buruk akibat rokok. Dari data di Indonesia, sebagian besar perokok berasal
dari kalangan penduduk miskin. Secara tidak disadari, keluarga miskin meningkatkan
alokasi anggaran untuk rokok yang mengakibatkan anggaran untuk makanan pokok
harus dikurangi.
Bila dalam keluarga semacam ini terdapat anak kelompok balita, akan
mengakibatkan kebutuhan gizi yang kurang sehingga dapat menyebabkan penyakit
busung lapar. Sudah merupakan kesepakatan masyarakat dunia untuk membuat
Perjanjian Internasional dalam pengendalian rokok, yang dimulai oleh Badan Kesehatan
Dunia (WHO) secara sistematik sejak tahun 1999 dan perumusannya selesai tahun
2003. Indonesia termasuk negara yang aktif memberikan sumbangan pikiran yang
melahirkan Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Namun Indonesia tidak
bersedia menandatanganinya pada tahun 2003 oleh karena pemerintah menganggap
Indonesia belum siap.
Menurut Framework Convention on Tobacco Control (FCTC)-WHO, produk
tembakau adalah produk yang dibuat dengan menggunakan seluruh atau sebagian dari
daun tembakau sebagai bahan dasar yang diproduksi untuk digunakan sebagai rokok
yang dikonsumsi dengan cara dihisap, dikunyah, atau disedot. Produk tembakau
ksususnya rokok dapat berbentuk sigaret, kretek, cerutu, lintingan, menggunakan pipa,
tembakau yang disedot, dan tembakau tanpa asap.
PEMBAHASAN
2.1 UNSUR YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK
Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia, 60 diantaranya dikenal
sebagai zat karsinogen dan beberapa diantaranya telah dicap sebagai bahan yang
mengakibatkan iritasi.
2. Asap rokok termasuk Ditemukan pada
Aseton Menghapus cat
Arsen Racun semut
Butan Pemantik bahan bakar
Cadmium Baterai mobil
Karbon monoksida Asap buangan mobil
DDT Insektisida
Formaldehida Balsem cair
Hidrogen sianida Hukuman mati dengan gas
Metanol Bahan bakar roket
Nicotin Racun kecoa
Fenol Obat pembasmi kuman pada toilet
Propilen glicol Anti beku
Toluen Pelarut bahan industri
Vinil klorida Plastik
2.2 BAHAYA ROKOK
Meski semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat rokok, perilaku
merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang masih ditolerir oleh
masyarakat. Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan, dua
diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik (Asril
Bahar, harian umum Republika, Selasa 26 Maret 2002 : 19). Racun dan karsinogen yang
timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker. Pada awalnya
rokok mengandung 8-20 mg nikotin dan setelah dibakar nikotin yang masuk ke dalam
sirkulasi darah hanya 25%. Walau demikian jumlah kecil tersebut memiliki waktu hanya
15 detik untuk sampai ke otak manusia.
Nikotin diterima oleh reseptor asetilkolin-nikotinik yang kemudian terbagi ke jalur
imbalan dan jalur adrenergik. Pada jalur imbalan, perokok akan merasa nikmat, memacu
sistem dopaminergik. Hasilnya perokok akan merasa lebih tenang, daya pikir serasa
lebih cemerlang, dan mampu menekan rasa lapar. Sementara di jalur adrenergik, zat ini
akan mengaktifkan sistem adrenergik pada bagian otak lokus seruleus yang
3. mengeluarkan sorotin. Meningkatnya sorotin menimbulkan rangsangan rasa senang
sekaligus keinginan mencari rokok lagi. (Agnes Tineke, Kompas Minggu 5 Mei 2002 :
22). Hal inilah yang menyebabkan perokok sangat sulit meninggalkan rokok, karena
sudah ketergantungan pada nikotin.
Efek dari rokok/tembakau memberi stomulasi depresi ringan, gangguan daya
tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor. Jika
dibandingkan zat-zat adiktif lainnya rokok sangatlah rendah pengaruhnya, maka
ketergantungan pada rokok tidak begitu dianggap gawat (Roan, Ilmu kedokteran jiwa,
Psikiatri, 1979 : 33) Beberapa risiko kesehatan bagi perokok berdasarkan hasil Survei
Sosial Ekonomi Nasional tahun 2004 antara lain :
1. Di Indonesia rokok menyebabkan 9,8% kematian karena penyakit paru kronik
dan emfisima pada tahun 2001.
2. Rokok merupakan penyebab dari sekitar 5 % stroke di Indonesia.
3. Wanita yang merokok mungkin mengalami penurunan atau penundaan
kemampuan hamil, pada pria meningkatkan risiko impotensi sebesar 50%.
4. Ibu hamil yang merokok selama masa kehamilan ataupun terkena asap rokok
dirumah atau di lingkungannya beresiko mengalami proses kelahiran yang
bermasalah.
5. Seorang bukan perokok yang menikah dengan perokok mempunyai risiko kanker
paru sebesar 20-30% lebih tinggi daripada mereka yang pasangannya bukan
perokok dan juga risiko mendapatkan penyakit jantung.
6. Lebih dari 43 juta anak Indonesia berusia 0-14 tahun tinggal dengan perokok di
lingkungannya mengalami pertumbuhan paru yang lambat, dan lebih mudah
terkena infeksi saluran pernafasan, infeksi telinga dan asma.
Disamping itu beberapa penyakit akibat merokok menurut Badan POM RI antara lain:
•Penyakit jantung dan stroke.
Satu dari tiga kematian di dunia berhubungan dengan penyakit jantung dan stroke.
Kedua penyakit tersebut dapat menyebabkan “sudden death” ( kematian mendadak).
•Kanker paru.
Satu dari sepuluh perokok berat akan menderita penyakit kanker paru. Pada
beberapa kasus dapat berakibat fatal dan menyebabkan kematian, karena sulit
dideteksi secara dini. Penyebaran dapat terjadi dengan cepat ke hepar, tulang dan
otak.
•Kanker mulut.
Merokok dapat menyebabkan kanker mulut, kerusakan gigi dan penyakit gusi
4. .
•Osteoporosis.
Karbonmonoksida dalam asap rokok dapat mengurangi daya angkut oksigen
darah perokok sebesar 15%, mengakibatkan kerapuhan tulang sehingga lebih mudah
patah dan membutuhkan waktu 80% lebih lama untuk penyembuhan. Perokok juga
lebih mudah menderita sakit tulang belakang.
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Merokok itu sangatlah berbahaya apalagi bagi ibu yang sedang mengandung
karena ibu hamil yang merokok sekitar 20 persen lebih mudah tertimpa permasalahan
terkena gejala gangguan jiwa seperti delusi dan halusinasi.selain itu masih banyak lagi
dampak buruk yang diakitka oleh ibu yang merokok selama mengandung.
3.2 Saran
Mari kita jauhi rokok, Karena dapat mendekatkan kepada narkoba, sayangilah
dirimu dengan menjaga tubuhmu dan lingkungan, Bila Anda memilih untuk tidak merokok
itu sama artinya dengan menginvestasikan kesehatan Anda untuk beberapa tahun
mendatang, setelah mengetahui sekian banyak efek negatif dari merokok, maka sangat
dianjurkan untuk berhenti merokok, baik bagi suami maupun sang istri. Dan jangan lupa
juga, bahwa efek yang didapat sebagai perokok pasif (menghisap asap rokok orang lain)
juga sama jeleknya. Jadi hindarilah rokok selagi Anda hamil, atau merencanakan
kehamilan, bahkan setelah bayi lahir. Karena newborn baby yang terpapar oleh asap
rokok memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk kemungkinan terjadinya problem pada
paru-paru.
DAFTAR PUSTAKA
Djmanshiro. 2008. Dampak Merokok bagi kesehatan. Surabaya: Intan Pariwara
Dr. Adhi. 2009. Merokok vs Kehamilan. Jakarta: Posted
Merokok Saat Hamil? Hmmm... Sayangi Janin Anda JAKARTA, KOMPAS.com Kamis, 1
Oktober 2009 | 21:22 WIB
5. •Katarak.
Merokok dapat menyebabkan gangguan pada mata. Perokok mempunyai risiko 50%
lebih tinggi terkena katarak, bahkan bisa menyebabkan kebutaan.
•Psoriasis.
Perokok 2-3 kali lebih sering terkena psoriasis yaitu proses inflamasi kulit tidak
menular yang terasa gatal, dan meninggalkan guratan merah pada seluruh tubuh.
•Kerontokan rambut.
Merokok menurunkan sistem kekebalan, tubuh lebih mudah terserang penyakit
seperti lupus erimatosus yang menyebabkan kerontokan rambut, ulserasi pada mulut,
kemerahan pada wajah, kulit kepala dan tangan.
•Dampak merokok pada kehamilan.
Merokok selama kehamilan menyebabkan pertumbuhan janin lambat dan dapat
meningkatkan risiko Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Risiko keguguran pada wanita
perokok 2-3 kali lebih sering karena Karbon Monoksida dalam asap rokok dapat
menurunkan kadar oksigen.
•Impotensi.
Merokok dapat menyebabkan penurunan seksual karena aliran darah ke penis
berkurang sehingga tidak terjadi ereksi.
2.3 BAHAYA ROKOK BAGI JANIN
Ibu hamil yang merokok selama masa kehamilannya berisiko membuat anak
mereka terkena gejala gangguan jiwa seperti delusi dan halusinasi. Sebuah survei di
Inggris menunjukkan bahwa ibu hamil yang merokok sekitar 20 persen lebih mudah
tertimpa permasalahan itu.Risiko tersebut akan meningkat sekitar 84 persen jika jumlah
rokok yang diisap mencapai 20 puluh batang atau lebih dalam sehari.
Riset yang diselenggarakan Universitas Cardiff, Nottingham, Bristol dan Warwick
itu, seperti dikutip BBC, merupakan bagian dari sebuah studi jangka panjang Avon
Longitudinal Study of Parents and Children yang meneliti bagaimana genetik dan
lingkungan mempengaruhi kesehatan.
Salah satu survei dalam penelitian jangka panjang itu dilakukan terhadap
kelompok anak usia dua belas tahun yang ibunya merokok semasa kehamilan. Anak-
anak itu diteliti sejauh mana mengalami kejadian halusinasi.Dalam studi prospektif 367
pasien yang dirujuk untuk USG kebidanan evaluasi, ibu merokok ternyata memiliki efek
yang penting pada tingkat pematangan plasenta. Frekuensi nilai 0, I, II, dan III plasenta
selama kehamilan bertekad untuk kedua kelompok merokok dan tidak merokok. Secara
keseluruhan, ibu merokok memiliki lebih matang plasenta dari ibu tidak merokok.
Hal ini tercermin dari maksud awal usia kehamilan pada penampilan masing-
masing nilai plasenta dalam kelompok merokok dibandingkan dengan kelompok yang
6. tidak merokok. Rata-rata usia kehamilan penampilan nilai 0, I, II, dan III plasenta untuk
ibu yang merokok 23,5, 27,9, 32, dan 34,4 minggu, masing-masing, dibandingkan
dengan 26, 31,6, 35,7, dan 38,3 minggu pada kelompok yang tidak merokok. Perokok
memiliki frekuensi yang lebih besar grade II 22-35 minggu plasenta daripada bukan
perokok, dan frekuensi yang lebih besar dari kelas III plasenta melebihi 25 minggu. Ibu
hamil yang merokok meningkatkan risiko melahirkan anak yang kesehatan mentalnya
terganggu. Umumnya tanda-tanda gangguan kesehatan mental tersebut baru terlihat
ketika si anak menginjak usia remaja.
Hasil penelitian tersebut dilaporkan oleh kantor berita Reuters.
Para peneliti dari empat universitas asal Inggris meneliti 6.356 anak berusia 12 tahun.
Pada penelitian tersebut, masing-masing anak ditanyakan apakah mereka pernah
mengalami gejala halusinasi atau berkhayal. Sekitar 19 persen di antaranya memiliki ibu
yang merokok kala mereka masih dalam kandungan. Lebih dari 11 persennya, atau
sekitar 734 dari anak-anak tersebut dicurigai memiliki gejala psikotis. Stanley Zammit,
psikiater asal School of Medicine di Cardiff University mengatakan, bahwa ibu yang
merokok saat hamil berpotensi melahirkan anak dengan gejala psikotis. Sebelum
penelitian ini dilansir, sudah banyak penelitian yang mengatakan bahwa rokok bisa
menciderai janin dari ibu hamil yang merokok. Risiko ini termasuk dalam menyebabkan
bayi terlahir kecil dan meningkatkan risiko bayi meninggal mendadak pada saat tidur atau
cacat jantung.
Para peneliti memperkirakan, eksposur terhadap tembakau ketika janin masih
dalam janin telah mempengaruhi fungsi impulsif, perhatian, dan kognitif anak. Selain
bahaya diatas,terdapa tjuga bahaya lainnya. Sebuah penelitian membuktikan bahwa
merokok saat hamil dapat sebabkan calon bayi berbibir sumbing. Penelitian dilakukan
oleh Dr. Rolv T. Lie dari Universitas Bergen, Norwegia. Dari 1.336 bayi yang lahir disana,
573 dari bayi tersebut menderita penyakit bibir sumbing. Ternyata ditemukan dalam
penelitian, ibu-ibu bayi tersebut mempunyai kebiasaan merokok 10 batang sehari selama
3 bulan pertama kelahiran mereka. Keguguran janin Tumbesaran janin terencat -
30% lebih tinggi kematian janin dalam kandungan. Pendarahan dari uri
(abruptionplacenta). Beratbadanberkurang - 20 hingga 30%, Masalah dan penyakit
pernafasan, Mengganggu terhadap perkembangan kecerdasan, Jangkitan telinga,
Leukeamia, Kanker otak 22%, Cepat lelah, Sindromkematiansecaramendadak.Bagi
wanita hamil jangan sekali-kali mencoba merokok. Nikotin yang terhisap dan masuk ke
aliran darah dapat mengganggu keseburan kandungan. Dan darah yang bercampur
nikotin tersebut akan masuh ke janin. Ini sangat membahayakan sekali. Akibat yang
ditimbulkan bayi lahir prematur.
7. Bayi yang lahir dari wanita perokok memiliki berat badan yang lebih rendah
ketimbang bayi yang lahir dari wanita yang tidak perokok. Penyebab utamanya ialah
darah yang mengalir ke janin terhambat sehingga asupan gizi dari sang ibu untuk janin
berkurang. Menurut Profesor Peter Hindmarsh, ahli endokrin anak dari University College
Hospital London, Inggris mengatakan bahwa pertumbuhan bayi yang lahir dari ibu yang
perokok berat akan terganggu terutama pada berat, panjang, dan lingkar kepala. Dan
tidak menutup kemungkinan mempengaruhi fungsi organ tubuh lainnya seperti hati, otak
maupun tulang si bayi.
Wanita hamil yang merokok terancam risiko keguguran hingga 25 persen
daripada tidak merokok. Selain itu wanita ini memiliki risiko 1,5-2,5 kali mengalami
kehamilan ektopik--janin berada di luar rahim, sehingga untuk mengangkat janin tersebut
harus dioperasi.
Tidak hanya itu, air ketuban lebih awal pecahnya sebelum waktu kehamilan, ini
akan mengancam kehamilan, janin bahkan wanita tersebut.
Diposkan oleh vthree di 18.18
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke
Google Buzz