3. 3
Kompetensi Umum CA
1. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi
dalam mengelola sistem pelaporan yang
menghasilkan laporan keuangan dan
laporan lainnya yang bernilai tinggi sesuai
dengan prinsip-prinsip tata kelola, etika
profesional, dan integritas.
2. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi
dalam pengambilan keputusan bisnis
dengan mempertimbangkan dinamika
lingkungan bisnis
4. 4
Silabus
1. Overview atas conceptual framework dalam pelaporan keuangan
entitas: komersial, entitas publik/pemerintah, ETAP, dan entitas
berlandaskan syariah.
2. Transaksi dan pelaporan keuangan syariah: Jenis-jenis akad ,
Konsep keuntungan, Transaksi dilarang. Kerangka pelaporan,
Pelaporan keuangan dan Instrumen keuangan.
3. Kombinasi bisnis dan konsolidasi: Investasi pada entitas lain
(asosiasi, ventura bersama dan anak) Kombinasi bisnis,
Kombinasi bisnis entitas sepengendali , Laporan keuangan
konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri
4. Pengaruh perubahan kurs valuta asing.
5. Properti investasi, sewa, dan penurunan nilai aset
6. Imbalan kerja
7. Pendapatan, kebijakan dan estimasi akuntansi dan kesalahan,
dan pajak penghasilan
5. 5
Silabus
8. Instrumen keuangan: Pengakuan dan pengukuran, Penyajian,
Pengungkapan
9. Analisis laporan keuangan, kinerja dan kepatuhan atas entitas
komersial, nirlaba, dan ETAP
10. Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
11. Pelaporan berkelanjutan dan pelaporan terintegrasi
8. Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia
IFRS hanya diadopsi oleh PSAK dan diterapkan efektif 2012. Tahun 2013 dilakukan
revisi standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.
Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur (eff 2018) dan revisi beberapa standar.
Pada tahun 2016 dikeluarkan PSAK 70 (eff 2016) dan PSAK 71 & PSAK 72 (eff
2020). Tahun 2017 PSAK 73 efektif tahun 2020.
SAK ETAP dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan SAK EMKM
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan - PSAK
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK EMKM
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan – SAP PP 71 tahun 2010
8
9. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptul disahkan pada tanggal 28
September 2016
• Bab 1 Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum
• Bab 2 Entitas Pelapor
• Bab 3 Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan yang
Berguna
• Bab 4 KDPPLK (1994): Pengaturan yang Tersisa
Perubahan yang dilakukan
10. Kerangka Konseptual
• Pendahuluan
• Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan umum
• Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim terhadap entitas,
serta perubahan sumber daya dan klaim
BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM
• Untuk ditambahkan
BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN
• Karakteristik kualitatif
• Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepat
• Karakteristik peningkat: keterbandingan; keterverifikasian; ketepatwaktuan;
keterpahaman.
• Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna
BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA
• Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran; Konsep
pemeliharaan modal dan penetapan laba
BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN (1994) PENGATURAN YANG TERSISA
11. Pendahuluan - Tujuan
Kerangka Konseptual merumuskan konsep yang mendasari penyusunan
dan penyajian laporan keuangan untuk pengguna eksternal.
•Dewan Standar Akuntansi Keuangan dalam pengembangan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) baru dan dalam melakukan tinjauan atas SAK yang ada;
•DSAK IAI dalam mempromosikan harmonisasi peraturan, standar akuntansi, dan
prosedur yang terkait dengan penyajian laporan keuangan dengan menyediakan
dasar untuk mengurangi jumlah alternatif perlakuan akuntansi yang diizinkan oleh
SAK;
•DSAK IAI dalam pengembangan standar lokal;
•penyusun laporan keuangan dalam menerapkan SAK dan yang berkenaan dengan
hal-hal yang belum diatur dalam PSAK;
•auditor dalam memberikan opini mengenai apakah laporan keuangan telah sesuai
dengan SAK;
•pengguna laporan keuangan dalam menginterpretasikan informasi dalam laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan SAK; dan
•untuk menyediakan informasi kepada pihak yang tertarik dengan pekerjaan DSAK
IAI tentang pendekatannya dalam penyusunan SAK .
Tujuan Kerangka Konseptual adalah untuk membantu:
12. Pendahuluan - Status
Kerangka Konseptual bukan PSAK sehingga tidak mendefinisikan
standar untuk pengukuran atau isu pengungkapan tertentu.
Kerangka Konseptual tidak mengungguli PSAK.
• Jika terdapat konflik, maka persyaratan yang ada dalam PSAK mengungguli
persyaratan yang ada dalam Kerangka Konseptual.
• DSAK IAI dipandu oleh Kerangka Konseptual dalam pengembangan SAK
baru dan dalam melakukan peninjauan SAK yang ada, maka konflik
Kerangka Konseptual dan SAK akan terselesaikan.
DSAK IAI mengakui bahwa dalam kasus jarang terjadi mungkin
terdapat konflik antara Kerangka Konseptual dan PSAK.
Kerangka Konseptual akan direvisi dari waktu ke waktu
berdasarkan pengalaman DSAK IAI dalam penggunaan Kerangka
Konseptual.
13. BAB I – Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum
Tujuan, kegunaan dan keterbaasan pelaporan
keuangan bertujuan umum
• Sumber daya ekonomi dan klaim
• Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim
• Kinerja keuangan terefleksi oleh akuntanis akrual
• Kinerja keuangan terefleksi oleh arus kas masa lalu
• Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim yang tidak
berasal dari kinerja keuangan
Informasi tentang sumber daya ekonomik
entitas pelapor, klaim terhadap entitas, serta
perubahan sumbe daya dan klaim
14. BAB III – Karakteristik Informasi keuangan yang berguna
Pendahuluan
• Karakteristik kualitatif fundamental
• Relevansi
• Representasi Tepat
• Penerapan karakteristik kualitatif fundamendal
• Keterbandingan
• Keterverifikasian
• Ketepatwaktuan
• Keterpahaman
• Karakteristik kualitatif fundamental
• Penerapan karakteristik kualitatif fundamendal
Karakteristik kualitatif laporan keuangan yang berguna
Kendala Biaya Pelaporan keuangan yang berguna
15. BAB IV – KDPPLK Pengaturan yang tersisa
Asumsi dasar – kelangsungan usaha
• Posisi keuangan; aset; liabilitas; ekuitas; kinerja; penghasilan;
beban; penyesuaian pemeliharaan modal
Unsur Laporan Keuangan
Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan
• Profitabilitas manfaat ekonomi masa depan; keandalan
pengukuran; pengakuan aset; pengkuan liabilitas; pengakuan
penghasilan; pengakuan beban.
Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan
• Konsep modal; konsep modal pemeliharaan dan penetapan
modal
Konsep pemeliharaan modal
16. RUANG LINGKUP KERANGKA KONSPETUAL SAP
1. Tujuan Kerangka Konseptual
2. Lingkungan Akuntansi Pemerintahan
3. Pengguna dan Kebutuhan Informasi Para Pengguna
4. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan
5. Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan serta
Komponen Laporan Keuangan
6. Asumsi Dasar, Karakteristik Kualitatif, Prinsip-prinsip
serta Kendala Informasi Akuntansi
7. Unsur Laporan Keuangan, Pengakuan dan
pengukurannya
17. PERANAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
• mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
pelaksanaan kebijakan sumber daya dalam
mencapai tujuan
Akuntabilitas
• memudahkan fungsi perencanaan,
pengelolaan dan pengendalian atas aset,
kewajiban dan ekuitas dana pemerintah
Manajemen
• memberikan informasi keuangan yang
terbuka, jujur, menyeluruh kepada stakeholders
Transparansi
• mengevaluasi kinerja entitas pelaporan,
terutama dalam menggunakan sumber daya
ekonomi untuk mencapai kinerja Transparansi
Evaluasi Kinerja
• memberikan informasi mengenai kecukupan
penerimaan pemerintah untuk membiayai
seluruh pengeluaran, dan apakah generasi
y.a.d ikut menanggung beban pengeluaran
tersebut
Keseimbangan
Antargenerasi
18. TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
TUJUAN
Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik.
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
(Laporan Perubahan SAL)
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan Arus Kas (LAK)
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
19. PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Prinsip Akuntansi
Basis akuntansi;
Prinsip nilai historis;
Prinsip realisasi;
Prinsip substansi mengungguli
bentuk formal;
Prinsip periodisitas;
Prinsip konsistensi;
Prinsip pengungkapan lengkap;
dan
Prinsip penyajian wajar.
19
Karakteristik Kualitatif
Relevan;
Andal;
Dapat dibandingkan; dan
Dapat dipahami
Asumsi
Asumsi kemandirian entitas
Asumsi kesinambungan entitas
Asumsi keterukuran dalam satuan
uang (monetary measurement)
Konstrain
Materialitas
Pertimbangan Biaya dan
Manfaat
Kesimbangan antar Karakteristik
Kualitatif
20. PRINSIP AKUNTANSI – BASIS AKUNTANSI
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan
pemerintah entitas adalah Basis Akrual
Basis akrual digunakan untuk pengakuan pendapatan-LO,
beban, aset, kewajiban dan ekuitas
Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan
berdasarkan basis kas maka LRA disusun berdasarkan
basis kas
21. Konsep dan Prinsip Pervasif ETAP
• Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian
dan Pengukuran LK) untuk ETAP
• Tujuan Laporan Keuangan
• Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan
– Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli
bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu,
keseimbangan antara biaya dan manfaat
• Komponen Laporan Keuangan:
– Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas,
– Kinerja keuangan: pendapatan dan beban
• Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan
pengukuran
• Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar
• Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal
tidak ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.
• Dasar akrual
• Saling hapus tidak diperkenankan
BAB 2
Konsep
dan Prinsip
Pervasive
22. Laporan keuangan untuk tujuan umum
• Laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan
keuangan, misalnya:
− pemegang saham,
− kreditor,
− pekerja,
− masyarakat dalam arti luas
BAB 2
Konsep
dan Prinsip
Pervasive
23. TUJUAN KERANGKA DASAR SYARIAH
• Membantu penyusunan standar
Untuk Penyusun
Standar AK.Syar
• Pedoman menyusun LK Syariah
• Problem solving masalah ak.syar yang
belum ada standarnya
Akuntan Syariah
• Memberikan pendapat apakah LK
sudah sesuai dengan PASBU
Auditor
• Menafsirkan informasi dalam LK
Syariah
Pemakai LK
24. PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH
Al-Falah
(Kesejahteraan Hakiki secara material dan spiritual)
Alam semesta
Amanah
Sarana
Pencapaian
Akuntabilitas
manusia:
Syariah dan
akhlaq sebagai
indikator
baik/buruk –
benar/salah
suatu usaha
Terbentuk
integritas ->
GCG & Market
Discipline
25. ASAS TRANSAKSI SYARIAH
Asas Transaksi
Syariah
Persaudaraan
(ukhuwah)
Ta’aruf, Tafahum,
Ta’awun, Takaful.
Tahaluf
Keadilan (‘adalah)
Bebas riba, gharar,
maysir, dzalim, haram
Kemaslahatan
(maslahah)
Pemenuhan
Maqashid al-shariah
Keseimbangan
(tawazun)
Universalisme
(syumuliyah)
26. KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH
Transaksi hanya dilakukan berdasarkan
prinsip saling paham dan
saling ridha
Prinsip kebebasan bertransaksi diakui
sepanjang objeknya halal dan baik (thayib)
27. • Semua aktifitas bisnis terkait dengan
barang dan jasa yang diharamkan
Allah
• Riba
• Penipuan
• Perjudian
• Gharar
• Penimbunan Barang/Ihtikar
• Monopoli
• Rekayasa Permintaan (Bai’ An najsy)
• Suap (Risywah)
• Ta’alluq
• Bai’ al inah
• Talaqqi al-Rukban
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH
29. ACUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
SYARIAH
• Peraturan Bank Indonesia
• SAK
– KDPPLKS
– PSAK Syariah
– KDPPLK dan PSAK Lainnya (sepanjang tak bertentangan dengan
prinsip syariah)
• Accounting, Auditing and Governance Standards for Islamic
Financial Institutions—AAOIFI
• IAS dan SFAS sepanjang tak bertentangan dengan prinsip
syariah
• Peraturan perundang-undangan yang relevan
• Prinsip akuntansi berlaku umum lainnya yang tak
bertentangan dengan prinsip syariah
30. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
• Pengambilan putusan investasi dan pembiayaan
• Menilai prospek arus kas
• Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi
• Memberikan informasi kepatuhan LKS terhadap prinsip
syariah
• Memberikan informasi mengenai zakat
• Memberikan informasi pemenuhan fungsi sosial LKS
31. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN
KEUANGAN SYARIAH
31
• Dasar Akrual
• kecuali untuk perhitungan bagi
hasil
• Kelangsungan Usaha
Asumsi Dasar
• Dapat dipahami
• Relevan
• Keandalan
• Dapat dibandingkan
Karakateristik
Kualitatif
32. UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
SYARIAH
• Lap Posisi Keuangan
(Neraca)
• Laporan Laba Rugi
Komprehensif
• Laporan Perubahan
Ekuitas
• Laporan Arus Kas
Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana ZIS
Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana
Qardh
LKS:
Investor
Manajer Inv.
LKS:
Pengemban
Fungsi Sosial
Catatan atas Laporan Keuangan
Perbankan: Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan
Bagi Hasil
Mencerminkan
Kegiatan Sosial
Mencerminkan
Kegiatan
Komersial
33. Soal 1
Manakah yang merupakan asumsi dalam kerangka
konseptual PSAK ?
A. Substansi mengungguli bentuk
B. Akrual
C. Relevansi
D. Unit Moneter
B. Jawaban Benar merupakan
asumsi. A dan C karakteristik kualitatif
D asumsi dalam US GAAP dan IFRS
yang baru
34. Soal 2
Entitas mendepresiasikan aset tetap yang dimiliki dengan
estimasi masa manfaat 10 tahun, sehingga beban
depresiasi akan diakui selama 10 tahun penggunaan aset.
Asumsi dasar apa yang mendasari kebijakan akuntansi
tersebut ?
A. Monetary unit
B. periodicity
C. Going concern
D. Entitas ekonomi C. Jawaban Benar depresiasi dengan masa
manfaat 10 tahun menunjukkan bahwa
perusahaan berasumsi 10 tahun yang akan
datang perusahaan masih berdiri
35. Soal 3
Entitas mengklasifikasikan suatu sewa yang memenuhi
kriteria sebagai sewa pembiayaan. Pihak penyewa akan
mendepresiasikan aset tersebut sepanjang masa sewa.
Karakteristik kualitatif apa yang mendasari perlakuan
akuntansi tersebut ?
A. Substance over form
B. Going concern
C. Reliability
D. Relevance A. Jawaban Benar karena dasar perlakukan
akutnansi sewa pembiayaan adalah substansi
mengungguli bentuk. Walaupun secara bentuk
hukum merupakan aset lessor namun secara
substansi merupakan aset pihak penyewa
36. Soal 4
Entitas mengakui pembelian kalkultor seharga 500 ribu
sebagai biaya administrasi walpuan kalkulator tersebut
memiliki manfaat lebih dari satu tahun. Pertimbangan apa
yang mendasari perlakuan akuntansi tersebut ?
A. Materiality
B. Going concern
C. Reliability
D. Relevance
A
37. Soal 5
Entitas pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi
melakukan eliminasi transaksi yang terjadi antara anak dan
induk perusahaan. Asumsi apa yang mendasari perlakuan
akuntansi tersebut ?
A. Akrual
B. Periodicity
C. Going concern
D. Entity
D
38. Soal 6
Manakah pernyataan berikut yang tepat?
A. IFRS menggunakan nilai wajar dalam semua penilaian aset dan
liabilitasnya
B. Dalam US GAAP tidak ada penilaian aset yang menggunakan nilai
wajar
C. IFRS lebih banyak menggunakan penilaian dengan nilai wajar
dibandingkan US GAAP
D. Dalam IFRS penilaian dengan menggunakan nilai historis tidak
diperkenankan
C
39. Soal 7
Manakah pernyataan berikut yang tepat?
A. Konseptual framework merupakan standar akuntansi.
B. Konseptual framework digunakan jika ada transaksi
yang belum ada standarnya
C. Konseptual framework digunakan sebagai dasar dalam
mengakui suatu transaksi
D. Konseptual framework sebagai dasar standar memiliki
kekuatan hukum lebih tinggi dibandingkan PSAK.
B
40. Soal 8
Konsep yang menjadi dasar dalam kerangka dasar
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan adalah....
A. Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision
usefulness)
B. Kemudahan informasi untuk dipahami
(understandability)
C. Keandalan informasi (reliability)
D. Keterbandingan informasi (comparability)
A
41. Soal 9
Tujuan laporan keuangan dalam kerangka dasar
penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah menurut
SAP lebih mengutamakan aspek...
A. Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision
usefulness)
B. Kemudahan informasi untuk dipahami
(understandability)
C. Penilaian (valuation)
D. Pertanggungjawaban (accountability)
D
42. Soal 10
Berikut ini merupakan bukan merupakan prinsip dasar
dalam transaksi syariah
A. Transaksi didasarkan pada prinsip saling paham dan
saling ridho
B. Transaksi kebebasan transaksi sepanjang halal dan
thoyib
C. Transaksi didasarkan prinsip mudharabah
D. Transaksi dibolehkan sepanjang tidak haram dan
dilarang
C
44. JAMSOSTEK SEBAGAI BPJS
• BUMN menjadi Badan Hukum Publik dan bertanggung jawab kepada
Presiden
• Cakupan bersifat wajib menjadi lebih luas:
– BPJS Kesehatan seluruh Penduduk
– BPJS Ketenagakerjaan selusuh Pekeerja
• Perubahan Sistem Penyelenggaraan
– Perusahaan melakukan administrasi dua BPJS (BPJS Ketenagakerjaan dan
BPJS Kesehatan)
– Tenaga kerja dilayani oleh dua BPJS
• Perubahan Program Manfaat
– Jaminan Pensiun untuk Tenaga Kerja Swasta dan Informal
– Jaminan Kesehatan untuk seluruh Penduduk
• Perubahan Keuangan
– Pemisahan Aset
– Perubahan Pelaporan Keuangan
45. BPJS
• PMK 83 tahun 2013 Modal Awal untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS)
• Dana Operasional BPJS berasal dari 10% penerimaan iuran JKK dan JKM serta
0.1125% dari rerata bulanan akumulasi iuran dan hasil pengembangan JHT.
• Pengesahan Neraca Penutup dan Neraca Awal 1 Januari 2014
• Neraca Penutup menggunakan PSAK 1
• Neraca Pembuka menggunakan
– PSAK 18 untuk Program JHT
– PSAK 45 untuk Program JKK dan JKM;
– PSAK 1 untuk BPJS
• Perubahan yang dilakukan:
– Klasifikasi aset investasi pada neraca penutup: FVTPL, AFS dan HTM sedangkan pada neraca
pembuka hanya fair value dan HTM.
– Penyertaan Modal Pemerintah perbedaan akuntansi neraca penutup dan pembuka.
– Peningkatan aset Program JHT karena revaluasi aset properti
– Peningkatan Aset Pemerintah karena penyertaan modal pemerintah dan pengalihan aset JPK
yang akan dititipkan pada BPJS Kesehatan.
46. Laporan Auditor LK BPJS 2013
• Ruang Lingkup: PT. Jamsostek (persero dan Entitas
Anak) dan Entitas Bertujuan Khusus Program Dana
Peningkatan Kesejahteraan Peserta
• Penekanan suatu hal
– PT. Jamsostek dibubarkan tanpa likuidasi menjadi BPJS
Ketenagakerjaan
– Pemisahan Aset BPJS Kesehatan
• Auditor juga melakukan pengujian atas kepatuhan
perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan.
47. Laporan Keuangan 2013
• PT. JAMSOSTEK per dan periode yang berakhir 31
Desember 2013
– Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
– Laporan Laba Rugi Kompprehensif Konsolidasian (penyajian
dalam dua laporan)
– Laporan Perubahan Ekuitas
– Laporan Arus Kas
– Catatan atas Laporan Keuangan
• Laporan Keuangan Konsolidasian Penutup pada 31
Desember
– Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Penutup
– Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Penutup
48. Laporan Keuangan 2013
• Laporan Keuangan Konsolidasian Pembuka Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Entitas Anak dan Entitas Bertujuan
Khusus, per 1 Januari 2014
– Laporan Posisi Keuangan Kosolidasian Pembuka
– Catatan atas Laporan Keuangan
• Dana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Program Jaminan Hari Tua
(JHT), per 1 Januari 2014
– Laporan Aset Neto
– Catatan atas Laporan Keuangan Pembuka
• Dana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Program Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK) dan Program Jaminan Kematian (JKM) per 1
Januari 2014
– Laporan Posisi Keuangan Pembuka
– Catatan atas Laporan Keuangan Pembuka
49. Karakteristik Industri Kesehatan
• Menyediakan jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat, diantaranya
berupa jasa
• pemeriksaan dan perawatan dokter, jasa pelayanan laboratorium, dan
farmasi.
• Perusahaan penyelenggara jasa kesehatan (Rumah Sakit) selain
berusaha mendapatkan aliran kas masuk untuk mencukupi kebutuhan
membayar jasa para dokter dan tenaga medis lainnya, pemakaian dan
perawatan peralatan laboratorium dan medis, dan kebutuhan lainnya,
sekaligus memiliki peran sosial yang dapat diwujudkan melalui berbagai
program yang ditetapkan oleh manajemen dan sesuai dengan
peraturan pemerintah.
• Sumber-sumber utama pendapatan perusahaan diantaranya berasal
dari jasa pelayanan medis, jasa penunjang lainnya, dan jasa dokter.
Bapepam
50. Karakteristik BLU Rumah Sakit
• BLU rumah sakit bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat ddengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan
keuangan berdasarkan prinsip efisiensi dan produktivitas, dan
penerapan praktik bisnis yang etis dan sehat, serta tidak semata-mata
mencari keuntungan.
• BLU rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis Kementerian
Kesehatan yang diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan
kegiatan jasa pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan
serta usaha lain dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada
kepentingan masyarakat.
Kemenkes
51. Kepemilikan dan Bentuk Rumah Sakit
• Perusahaan terbuka dimiliki oleh investor. PT. Siloam International
Hospital Tbk.; PT. Sarana Meditama Metropolitan Tbk (RS Omni).
• Perusahaan PT. Rumah Sakit Pelni. PT. Pertamedika (RS
Pertamina)
• Rumah sakit milik pemerintah pusat RSCM (BLU)
• Rumah sakit milik pemerintah daerah RSUD (BLUD)
51
52. Akuntansi Rumah Sakit
STANDAR
MANA YANG
DIGUNAKAN ??
PSAK
PSAK &
PSAK 45
SAK
ETAP
SAK
ETAP &
PSAK 45
PSAP
Akuntabilitas publik signifikan atau tidak
Orientasi bisnis atau layanan umum
53. Pedoman Akuntansi Rumah Sakit – BLU&D
• BLU laporan keuangannya dikonsolidasian dengan Laporan
Keuangan Pemerintah dengan menggunakan SAP, sehingga
menggunakan SAP untuk tujuan konsolidasi.
• BLU menyusun LK dengan SAK dan SAP
• Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1981/MENKES/SK/2010 –
Pedoman Akutansi Badan Layanan Umum Rumah Sakit.
– Acuan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan adalah PSAK
dan pelaporan menggunakan PSAK 45.
– Menggunakan acuan PSAK sebelum PSAK 2010 dan tidak ada
ketentuan yang menyatakan jika ada standar baru mengikuti ketentuan
yang standar baru
– Menimbulkan kesulitan auditor antara menaati Keputusan Menteri atau
Standar Akuntansi
• Untuk beberapa BLUD tidak menyebutkan secara jelas, namun ada
yang mengarahkan menggunakan ETAP atau SAP, namun tetap
menggunakan PSAK 45 untuk pelaporan.
54. Soal 1
Mengapa Jamsostek sebagai perusahaan harus dilikuidasi
?
A. Memenuhi ketentuan regulasi
B. Memenuhi keinginan pemegang saham
C. Perubahan lingkungan bisnis
D. Dalam rangka menghadapi persaingan
A. Jawaban Benar, alasan utama
pembubaran karena peran Jamsostek
yang telah beruhan
55. Soal 2
Berikut ini adalah laporan keuangan pembuka yang
disajikan oleh Jamsostek per 1 Januari 2014, kecuali:
A. Laporan Posisi Keuangan JKK
B. Laporan Posisi Keuangan JKM
C. Laporan Posisi Keuangan JHT
D. Laporan Posisi Keuangan BPJS
C. Jawaban Benar, untuk JHT bukan
laporan posisi keuangan namun Aset Bersih
56. Soal 3
Berikut ini komponen laporan keuangan Rumah Sakit BLU
kecuali :
A. Laporan Neraca (posisi keuangan)
B. Laporan Laba rugi
C. Laporan Arus Kas
D. Catatan atas Laporan Keuangan
B. Jawaban Benar, karena dalam
PSAK 45 tidak dikenal laporan laba
namun digunakan laporan aktivitas
57. Soal 4
Sesuai ketentuan PMK tentang Akuntansi BLU, standar
yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan BLU
adalah :
A. PSAP
B. PSAK dan PSAK 45
C. PSAK 45 dan SAK ETAP
D. PSAK dan SAK ETAP; PSAK 45 dan PSAP
A. Jawaban Benar, sesuai ketentuan baru
BLU cukup menggunakan SAP
59. SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas
tanpa akuntabilitas publik
• PSAK yang disederhanakan:
– Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana
– Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran
– Mengurangi pengungkapan
– Penyederhanaan
• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara
keseluruhan (stand alone)
59
60. Manfaat SAK ETAP
• Dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah
diharapkan mampu untuk
– menyusun laporan keuangannya sendiri,
– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan
usaha.
• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih
mudah dalam implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan
keuangan.
61. Laporan Keuangan ETAP
• Laporan Laba Rugi
• Neraca
• Perubahan Ekuitas (tidak perlu jika perubahan
hanya karena laba dan dividen)
• Laporan Arus Kas – (metode tidak langsung)
• Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Keuangan menurut SAK ETAP
61
62. ISI SAK ETAP
62
BAB ISI BAB ISI
1 Ruang Lingkup 16 Aset Tak Berwujud
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewan
3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4 Neraca 19 Ekuitas
5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman
7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset
8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja
9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
24 Pajak Penghasilan
10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporan
11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas
Anak
27 Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan
13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa
14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi
15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif
Daftar Istilah
63. Ruang lingkup
• SAK ETAP, digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP),
yaitu entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna
eksternal
• Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam
proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau
regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok
besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau
pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
• Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan
SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan
penggunaan SAK ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
PPL - IAPI 63
64. Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
• Komponen Laporan Keuangan : Neraca, Laba Rugi, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas laporan.
• Jika Perubahan ekuitas hanya dari laba dan dividen Laporan
laba rugi dan perubahan saldo laba.
• Laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung.
• Menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan
pengendalian bersama
• Menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
• Aset tetap, aset tidak berwujud properti investasi hanya
menggunakan metode biaya
• Tidak ada bab khusus yang mengatur instrumen keuangan,
namun ada pengaturan klasifikasi aset keuangan:
diperdagangkan, tersedia dijual dan dipegang hingga jatuh
tempo.
PPL - IAPI 64
65. Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
• Sewa operasi menggunakan konsep rule based seperti dalam US
GAAP – 5 kriteria
• Tidak mengatur pajak tangguhan
• Tidak ada pengaturan tentang : penggabungan usaha, derivatif,
hedging
• Mata uang pelaporan menggunakan mata uang fungsional atau
rupiah.
• Beberapa pengaturan dalam PSAK seperti: investasi properti,
hubungan istimewa, peristiwa setelah periode pelaporan, imbalan
kerja. Pengendalian bersama (PBA, PBO dan PBE).
• Tidak ada pengaturan khusus transaksi khusus industri: kontrak
asuransi, eksplorasi dan evaluasi minieral, agrikultur.
• Hirarki kebijakan akuntansi jika SAK ETAP tidak mengatur secara
khusus: bab yang terkait, kerangka konseptual, standar lain, dan
literatur.
PPL - IAPI 65
66. Soal 1
Standar akuntansi apa yang akan digunakan oleh Bank
Perkreditan Rakyat Sejahtera dalam menyusun laporan
keuangan?
A. PSAK
B. SAK ETAP
C. PSAK Syariah
D. IFRS
B
67. Soal 2
Karakteristik kualitatif “diandalkan” dalam SAK ETAP
berarti:
A. bebas dari salah saji material dan penyajian secara
wajar substansi ekonomi
B. sangat tepat – tidak terdapat ketidakpastian dalam
pengukuran
C. nilai wajar
D. biaya historis
A
68. Soal 3
Dalam SAK ETAP beban pajak penghasilan yang akan
disajikan dalam laporan keuangan adalah....
A. Pajak menurut perhitungan fiskal
B. Pajak tangguhan
C. Pajak kini dan pajak tangguhan
D. Utang pajak yang dihitung akhir periode
A
69. Soal 4
PT. Mutiara menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan
keuangan. Pada 20X3-20X4 perusahaan membangun gedung yang
didanai dengan utang bank. Pernyataan berikut yang benar adalah....
A. Beban bunga atas utang bunga semuanya boleh dikapitalisasi
B. Beban bunga yang dapat dihindari dapat dikapitalisasi sisanya
akan menjadi beban bunga
C. Semua beban bunga atas utang bank dibebankan pada periode
pembangunan
D. Termasuk dalam harga perolehan gedung adalah beban bunga
c
70. Soal 5
PT. Menurut menggunakan SAK ETAP dalam menyusun
laporan keuangan. Metode yang digunakan untuk
menyusun laporan arus kas adalah....
A. Boleh memilih metode langsung atau tidak langsung
B. Metode tidak langsung
C. Metode langsung
D. Tidak ada jawaban yang benar
B
71. Soal 6
PT. Kelud menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan
keuangan. Entitas menyewa Mesin dari perusahaan lain selama 8
tahun. Masa manfaat mesin tersebut 10 tahun. Bagaimana sewa
tersebut akan dicatat oleh perusahaan?
A. Diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
B. Diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
C. Perusahaan harus mengumpulkan tambahan informasi lain
sebelum menentukan.
D. Perusahaan akan menggunakan metode sesuai dengan kebijakan
manajemen.
A
72. Soal 7
Koperasi Kantil menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan
keuangan. Pernyataan berikut yang tepat dalam menentukan basis
pencatatan.
A. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi menggunakan
basis mencatat kas
B. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi menggunakan
basis mencatat akrual
C. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi boleh memilih
basis mencatat kas atau akrual
D. Koperasi akan menggunakan basis mencatat sesuai dengan
ketentuan dalam AD/ART.
B
73. Soal 8
CV. Mulia menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan
keuangan. Pada 20X3 entitas merubah estimasi masa manfaat
bangunan. Bagaimana perubahan tersebut dicatat dalam akuntansi?
A. Perubahan tersebut akan diberlakukan secara prospektif
B. Perubahan tersebut akan diberlakukan secara retroaktif
C. Entita dapat memilih menggunakan prospektif atau retroaktif
D. Perubahan akan dicatat sesuai dengan ketentuan dalam pedoman
akuntansi perusahaan.
A
74. Soal 9
PT. Melati memiliki anak perusaan PT. Kenanga dengan
kepemilikan sebesar 55%. PT. Melati menggunakan SAK
ETAP dalam menyusun laporan keuangannya. Metode apa
yang digunakan oleh Melati dalam mencatat investasi di
PT. Kenanga?
A. Metode ekuitas
B. Laporan keuangan dikonsolidasikan
C. Metode biaya
D. Metode nilai wajar
A
75. Soal 10
PT. Dahlia memiliki investasi sebesar 40% di PT. Anggrek
yang dibeli pada 2 Januari 20X3 dengan harga 200milyar.
Selama tahun 20X3 PT. Anggrek melaporkan laba 40
milyar dan membagikan dividen sebesar 25 milyar. PT.
Dahlia menggunakan SAK ETAP. Pernyataan berikut yang
benar adalah.
A. Pendapatan investasi yang diakui 25 milyar
B. Pendapatan investasi yang diakui 40 milyar
C. Pendapatan investasi yang diakui 16 milyar
D. Pendapatan investasi yang diakui 10 milyar D
77. Karakteristik Transaksi Syariah
• transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan
saling ridha;
• prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan
baik (thayib);
• uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai,
bukan sebagai komoditas;
• tidak mengandung unsur riba; kezaliman; maysir; gharar; haram;
• tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money)
– karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan risiko
yang melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-ghunmu
bil ghurmi (no gain without accompanying risk);
• transaksi dilakukan berdasarkan :
– suatu perjanjian yang jelas dan benar;
– untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain
– tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad
– tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (ta’alluq) dalam
satu akad;
80. PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan
• Laporan Keuangan Syariah adalah suatu laporan keuangan yang dibuat
oleh entitas syariah untuk digunakan sebagai pembanding baik dengan
laporan keuangan sebelumnya atau laporan keuangan lainnya.
• Komponen laporan
a. Neraca
b. Laporan Laba Rugi
c. Lapaoran Arus Kas
d. Laporan Perubahan Equitas
e. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
f. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
g. Catatan Atas Laporan Keuangan
81. PSAK 102 Akuntansi Murabahah
• Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin)
yang disepakati antara penjual dan pembeli.
• Perbedaan murabahah dengan penjualan yang biasa kita
kenal adalah penjual secara jelas memberi tahu kepada
pembeli berapa harga pokok barang tersebut dan berapa
besar keuntungan yang diinginkannya.
83. PSAK 102 Akuntansi Murabahah
• Karakterstik
– Proses pengadaan barang murabahah (aktiva murabahah) harus dilakukan oleh
penjual
– Jika penjual hendak mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk membeli barang
dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang menjadi
milik penjual
– Cara Pembayaran dapat dilakukan tunai atau tangguh
– Murabahah tangguh, pembayaran dilakukan secara tangguh.
– Jika pembeli melunasi tepat waktu atau lebih cepat dari periode yang telah
ditetapkan, maka penjual boleh memberikan potongan. Tetapi, besarnya potongan
ini tidak boleh diperjanjikan diawal akad.
– Apabila pembeli tidak dapat membayar utangnya sesuai dengan waktu yang
ditetapkan, pembeli tidak boleh didenda atas keterlambatan Kecuali pembeli tersebut
tidak membayar karena lalai.
– Apabila pembeli mengalami kesulitan keuangan, maka penjual hendaknya memberi
keringanan
– Sebaiknya, penjualan tidak tunai (tangguh) dibuatkan kontrak/perjanjiannya secara
tertulis dan dihadiri saksi-saksi.
– Untuk menghindari resiko, penjual dapat meminta jaminan.
84. PSAK 102 Akuntansi Murabahah
• Jenis
1.Murabahah dengan pesanan;
Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang
setelah ada pemesanan dari pembeli. Murabahah dengan pesanan
dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk membeli
barang yang dipesannya. Kalau bersifat mengikat berarti pembeli
harus membeli barang yang dipesannya dan tidak dapat
membatalkan pesanannya.
2. Murabahah tanpa pesanan;
murabahah jenis ini bersifat tidak mengikat dan pembeli dapat
membatalkan akad pembelian.
• Rukun jual beli
– Pelaku terdiri dari pembeli dan penjual
– Obyek jual beli berupa barang yang diperjualbelikan
– Ijab kabul /serah terima
85. Mudharabah
85
• Secara bahasa:
dharaba yang berarti bepergian untuk berusaha
• Secara istilah
Akad kerjasama usaha antara pemilik dana (shahibul maal)
dan pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan
usaha,
dimana laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut
kesepakatan kedua belah pihak;
sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh
pemilik dana kecuali disebabkan oleh kelalaian pengelola
dana
89. Jenis Mudharabah
• Mudharabah bebas
• Mudharib dibebaskan
mengelola modal mudharabah
Mudharabah
Mutlaqah
• Mudharabah terikat
• Mudharib diberi batasan2 dalam
mengelola modal mudharabah
Mudharabah
Mudqayyadah
• Pengelola dana turut menyertakan
modal atau dananya dalam
kerjasama investasi.
Mudharabah
Musytarakah
91. Definisi Musyarakah
• Secara bahasa: syirkah “”شرك
Berarti: serikat/partnership
• Secara istilah
Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha
tertentu, dimana masing-masing pihak memberi kontribusi dana
dan kerja dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi
berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi
kontribusi dana.
93. Jenis Musyarakah
• Kontribusi dana setiap mitra tetap
hingga akhir akad
Musyarakah
Permanen
• Dana salah satu mitra dialihkan
secara bertahap sehingga diakhir
akad mitra lain menjadi pemilik
penuh usaha musyarakah
Musyarakah
Menurun
94. Prinsip Akuntansi Musyarakah
• Pembiayaan/Investasi Musyarakah diakui pada saat penyerahan kas atau aset
nonkas untuk usaha musyarakah oleh mitra.
• Biaya pra akad tidak dapat dianggap sebagai bagian investasi musyarakah
kecuali jika ada persetujuan dari seluruh mitra.
• Modal dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang diserahkan
• Setoran Modal dalam bentuk Aset Non Kas dinilai sebesar nilai wajar
• Jika Nilai Wajar > Nilai buku aset non kas
Untuk mitra aktif
- diakui sebagai selisih penilaian asset musyarakah
- disajikan di sisi ekuitas
• Untuk mitra pasif
- diakui sebagai keuntungan tangguhan
- disajikan sebagai kontra akun investasi musyarakah
• Baik selisih penilaian asset maupun keuntungan tangguhan diamortisasi selama
masa akad
• Jika Nilai wajar < Nilai buku
Baik Mitra Aktif maupun Mitra Pasif mengakui sebagai kerugian pada saat
penyerahan aset nonkas
95. Prinsip Akuntansi Musyarakah
• Setoran Modal dalam bentuk Aset Non Kas dinilai sebesar nilai wajar
• Jika Nilai Wajar > Nilai buku aset non kas
Untuk mitra aktif
- diakui sebagai selisih penilaian asset musyarakah
- disajikan di sisi ekuitas
• Untuk mitra pasif
- diakui sebagai keuntungan tangguhan
- disajikan sebagai kontra akun investasi musyarakah
• Baik selisih penilaian asset maupun keuntungan tangguhan diamortisasi
selama masa akad
• Jika Nilai wajar < Nilai buku
Baik Mitra Aktif maupun Mitra Pasif mengakui sebagai kerugian pada
saat penyerahan aset nonkas
96. Akad Salam
• Salam
Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di kemudian
hari oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli (al
muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.
Salam Paralel
Salam paralel, artinya melaksanakan dua transaksi bai’ salam yaitu antara
pemesan dan penjual dan antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak
ketiga lainnya secara simultan.
Beberapa ulama kontemporer melarang transaksi salam paralel terutama jika
perdagangan dan transaksi semacam itu dilakukan secara terus menerus.
Hal demikian dapat menjurus kepada riba. Paralel salam dibolehkan asalkan
eksekusi kontrak salam kedua tidak tergantung pada eksekusi kontrak yang
pertama.
97. Karakteristik Akad Salam
Pembayaran
Harus dalam bentuk kas
– Maliki: Boleh dalam bentuk benefit
– Jumhur: Tidak boleh dalam bentuk penghapusan utang milik penjual
Harus tunai diserahkan saat kontrak disepakati
– Maliki: Memperbolehkan adanya penundaan pembayaran sebentar
1
2
Pembeli Penjual
100. Pengertian Istishna’
• akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu
dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara
pemesan (pembeli/mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’).
• Shani’ akan menyiapkan barang yang dipesan sesuai dengan
spesifikasi yang telah disepakati dimana ia dapat menyiapkan sendiri
atau melalui pihak lain (istishna’ parallel).
• kriteria:
– memerlukan proses pembu atan setelah akad disepakati;
– sesuai dengan spesifikasi pemesan (customized), bukan produk massal;
dan
– harus diketahui karakteristik nya secara umum yang meliputi jenis,
spesifikasi teknis, kualitas, dan kuantitasnya.
101. Jenis Akad Istishna’
Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk
pemesanan pembuatan barang tertentu dengan
kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati
antara pemesan (pembeli/mustashni) dan penjual
(pembuat, shani’).
Istishna’ Paralel adalah suatu bentuk akad istishna’’
antara penjual dan pemesan, dimana untuk
memenuhi kewajibannya kepada pemesan, penjual
melakukan akad istishna’ dengan pihak lain (sub
kontraktor) yang dapat memenuhi aset yang dipesan
pembeli. Syaratnya akad istishna’ pertama tidak
bergantung pada istishna’ kedua. Selain itu penjual
tidak boleh mengakui adanya keuntungan selama
konstruksi.
102. Definisi Ijarah
• Secara bahasa:
al Ajru yang berarti al ‘Iwadhu : (ganti/kompensasi)
• Secara istilah
akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang
atau jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah
sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
atas barang itu sendiri
104. Jenis Ijarah
• Ijarah biasa
• Ada Pemilik Aset dan Penyewa
• Ada Ujrah
Ijarah
• Ijarah dengan Wa’ad bahwa akan ada Penyerahan
pada waktu Tertentu
• Ada Pemilik dan Penyewa
• Ada Ujrah
Ijarah
Muntahiyah Bit
Tamlik
• Transaksi Jual diikuti dengan Ijarah
• Kedua Transaksi dilakukan Terpisah
• Ada Pemilik Aset dan Penyewa
• Ada Ujrah
Jual dan Ijarah
105. Soal 1
Menurut PSAK 101, bagi hasil untuk pemilik dana akan
disajikan dalam laporan keuangan, .…
A. Laporan Posisi Keuangan
B. Laporan Laba Rugi
C. Laporan Arus Kas
D. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
B
106. Soal 2
Pembiayaan yang dilakukan bank syariah disajikan
sebagai…
A. Aset dalam Laporan posisi keuangan
B. Liabilitas dalam Laporan posisi keuangan
C. Aset dalam Laporan Laba Rugi
D. Beban dalam Laporan Laba Rugi
A
107. Soal 3
Menurut PSAK 102: Akuntansi Murabahah, diskon atas
pembelian barang yang diterima setelah akad
murabahah disepakati akan diperlakukan sesuai dengan
kesepakatan dalam akad tersebut. Namun, jika akad
tidak mengatur maka diskon tersebut akan
menjadi…..............
A. Hak penjual
B. Hak pembeli
C. Hak penjual dan pembeli
D. Tidak ada jawaban yang benar A
108. Soal 4
Pada tanggal 1 Mei 2011, Ibu Mila memesan kepada bank syariah untuk
membeli rumah. Bank membeli rumah secara tunai tanggal 3 Mei 2011.
Tanggal 5 Mei Ibu Mila dan Bank Syariah mengadakan akad murabahah
dengan kesepakatan sebagai berikut:
– Harga perolehan rumah : Rp 200.000.000
– Margin keuntungan yang disepakati : 20% dari harga beli
– Periode waktu murabahah : 10 tahun
– Pembayaran cicilan setiap bulan
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi penjualan murabahah oleh Bank
Syariah ketika akad dilakukan (5 Mei) adalah…
A. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. penjualan Rp 240.000.000
B. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. asset murabahah Rp 200.000.000
Cr. Keuntungan murabahah Rp 40.000.000
C. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. asset murabahah Rp 200.000.000
Cr. keuntungan murabahah ditangguhkan Rp 40.000.000
D. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. Penjualan Rp 200.000.000
Cr. keuntungan murabahah ditangguhkan Rp 40.000.000
C
109. Soal 5
Pernyataan:
1) Akad salam sering digunakan untuk produk pertanian, sedangkan
istisna untuk konstruksi
2) Pembayaran salam harus secara tunai di awal akad, sedangkan
istisna dapat dilakukan secara cicilan
3) Penyerahan barang salam di awal akad, sedangkan istisna di
kemudian hari.
4) Salam merupakan akad jual beli, istisna merupakan akad bagi hasil.
Manakah dari pernyataan yang benar mengenai perbedaan salam dan
istisna…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
A
110. Soal 6
Bp. Joko (pembeli) mengadakan akad salam dengan Bp. Indra
(penjual) untuk mengirimkan 10 ton jagung 3 bulan mendatang.
Harga yang disepakati adalah Rp 3500/kg. Pada saat akad
ditandatangani, bagaimana pencatatan jurnal yang dibuat Bp. Joko...
A. Dr. Piutang salam Rp 35.000.000
Cr. Kas Rp 35.000.000
B. Dr. Kas Rp 35.000.000
Cr. Utang salam Rp 35.000.000
C. Tidak ada jurnal karena barang belum dikirimkan
D. Tidak ada jawaban yang benar
A
111. Soal 7
Manakah dari pernyataan berikut yang merupakan perbedaan akad
mudharabah dan musyarakah…
A. Pemilik dana mudharabah tidak boleh ikut campur dalam
pengelolaan usaha, sedangkan dalam musyarakah pemilik dana
juga terlibat dalam pengelolaan usaha
B. Dalam mudhrabah dana hanya berasal dari pemilik dana,
sedangkan dalam musyarakah dana berasal dari para mitra yang
bekerjasama
C. Jika terjadi rugi, pemilik dana mudharabah yang menanggung
kerugian, sedangkan pada musyarakah rugi didistribusikan pada
para mitra sesuai porsi modal
D. Semua benar
A
112. Soal 8
Berikut ini merupakan karakteristik akad ijarah
1) Tidak ada perpindahan kepemilikan barang pada jenis ijarah
biasa
2) Barang yang habis dikonsumsi dapat diijarahkan
3) Ada perpindahan kepemilikan barang pada jenis ijarah biasa
4) Barang yang habis dikonsumsi tidak dapat diijarahkan
Dari pernyataan di atas, manakah yang merupakan pernyataan
yang benar.......
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
B
113. Soal 9
Berdasarkan PSAK 107: Akuntansi Ijarah, beban
penyusutan aset ijarah akan dicatat oleh..
A. Pihak yang menyewakan
B. Penyewa
C. Sesuai kesepakatan
D. Tidak ada jawaban yang benar
A
114. Soal 10
Jika entitas asuransi syariah menggunakan akad
mudharabah atau musyarakah, maka pembayaran dari
peserta asuransi sebagai investasi akan diakui entitas
syariah sebagai….
A. piutang asuransi
B. dana tabaru
C. dana syirkah temporer
D. Pendapatan asuransi
C
116. Teori konsolidasi
Atribut Entity Theory Parent Theory
Perbedaan fair value dari
aset dan liabilitas
terindentifikasi pada saat
akuisisi
Diakui penuh,
mencerminkan hak untuk
induk dan non pengendali.
Hanya diakui sebesar
hak induk
Penyajian pihak non
pengendali / NCI
Sebagai bagian dari
ekuitas
Tidak sebagai equity
atau utang (sebelum
ekuitas)
Goodwill
Goodwill merupakan aset
entitas yang diakui penuh
pada tanggal akuisis
Goodwill hanya milik
induk
• Entity Theory menganggap entitas konsolidasi sebagai satu entitas
tersendiri yang dimiliki oleh induk dan non pengendali
• Parent Theory menganggap konsolidasi sebagai perpanjangan
entitas induk
117. PSAK – 22 dan IFRS 3R Business Combination
Biaya akuisisi
Metode Pencatatan
Ruang Lingkup
PSAK 22 1994
• Kecuali
• Under common control
• Ventura bersama
• Purchase dan Polling of
interest
• Komponen harga perolehan
• Panduan tersendiri untuk
nilai wajar
• Diukur dengan nilai wajar
saat perolehan tidak ada
penilaian kembali
• Berdasarkan nilai tercatat
netto
• Goodwill parent
• Diamortisasi
• Neg goodwiil diakui
Non Pengendali
Akuisisi bertahap
Pengukuran aset dan liab
Goodwill
PSAK 22 2010
• Kecuali
• UCC
• Ventura bersama
• Akuisisi aset
• Metode Akuisisi
• Dibebankan periode
berjalan
• Mengikuti SAK lain
• Diukur kembali, selisih
diakui laba/rugi
• Berdasarkan nilai wajar
/ porsi aset identifikasi
• Goodwill entity
• impairment
• Neg goodwiil –
laba/rugi
118. Identifikasi Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau
peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi
memperoleh “pengendalian” atas satu atau lebih
bisnis.
“penggabungan sesungguhnya (true merger)” atau
“penggabungan setara (merger of equals)”
Bisnis adalah suatu rangkaian terpadu dari kegiatan dan aset yang
mampu diadakan dan dikelola dengan tujuan memberikan hasil
dalam bentuk dividen, biaya yang lebih rendah, atau manfaat
ekonomi lainnya secara langsung kepada investor atau pemilik,
anggota, atau peserta lainnya.
119. Prinsip dalam PSAK 22 / IFRS R3
Elemen yang
dikeluarkan
Imbalan diberikan
Kepemilikan yang
dimiliki sebelumnya
Kepentingan non
pengenlai
Goodwill
Aset diidentifikasi
dan liabilitas yang
dialihkan (entitas
yang diakuisisi)
Pendekatan dua kolom
120. Akuisisi
Pihak pengakuisisi mengidentifikasi tanggal akuisisi,
yaitu tanggal pihak pengakuisisi memperoleh
pengendalian atas pihak yang diakuisisi.
Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengakui,
secara terpisah dari goodwill, aset teridentifikasi
yang diperoleh, liabilitas yang diambil-alih, dan
kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi.
(par 10-11)
Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi
yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih
dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi.
121. Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur
sebagai selisih lebih (a) atas (b) :
a) nilai agregat dari:
i. Imbalan yang dialihkan nilai wajar tanggal akuisisi (37);
ii. Kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi; dan
iii. untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap (41 dan 42),
nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya
dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi.
b) selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil-alih pada tanggal akuisisi
Goodwill (32)
Jika jumlah b melebihi jumlah a, pihak pengakuisisi mengakui
keuntungan dalam laporan laba rugi pada tanggal akuisisi.
Terjadi karena pembelian terpaksa atau karena pengecualian (22-31)
Sebelum diakui, pihak pengakuisisi menilai kembali apakah telah
mendidentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas
yang dialihkan serta aset/kewajiban lain
122. Pihak pengakuisisi mengukur kepentingan ekutitas yang
dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai
wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan dan
kerugian yang dihasilkan.
Jumlah yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain
diakui dengan dasar yang sama sebagaimana
dipersyaratkan jika pengakuisisi telah melepas secara
langsung kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya.
Kepemilikan sebelumnya – akuisisi bertahap
123. Pengungkapan
• Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi
bisnis yang terjadi:
– selama periode pelaporan berjalan; atau
– setelah akhir periode pelaporan tetapi sebelum
tanggalpenyelesaian laporan keuangan. (lebih lanjut B64-
B66)
• Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi
dampak keuangan dari penyesuaian yang diakui pada periode
pelaporan berjalan yang berhubungan dengan kombinasi bisnis
yang terjadi pada periode tersebut atau periode pelaporan
sebelumnya. (B67)
124. Ilustrasi Penggabungan Usaha
• PT. Melati membeli 80% saham kepemilikan PT. Kenanga pada 2 Januari 2011,
8000 lembar dengan harga 10/lembar., nilai nominal saham 5/lembar Nilai total aset
bersih PT. Kenanga pada tanggal akuisisi sebesar 80.000. Berdasarkan informasi
apraisal, nilai aset PT. Kenangan dalam rangka akuisisi dinilai kembali dengan
kenaikan sebesar 10.000. Dalam rangka akuisisi tersebut dikeluarkan biaya
konsultan, akuntan sebesar 4.000. Biaya registrasi akuisi saham sebesar 2.000.
• Jurnal akuisisi PT. Kenanga
Investasi dai PT. Kenanga 80.000
Biaya akuisisi 4.000
Modal saham 40.000
Tambahan modal saham 40.000
Kas 4.000
Tambahan modal saham 2.000
Kas 2.000
Nilai investasi 80.000 ;
Nilai buku 80.000 ; nilia wajar = 90.000.
Jumlah yang dibeli 80% = 64.000 dan nilai wajar 72.000 .
Goodwill parent = 8.000 Goodwill total = 10.000
125. Ilustrasi Penggabungan usaha
• PT. Induk mengakuisi 80% saham PT. Anak. Aset yang diserahkan
untuk akuisisi 1.200.000. Non pengendali 20%. Nilai buku Ekuitas
PT. Anak pada (1/1/20x1): 1.000.000). Dalam akuisisi terdapat
perbedaan nilai buku dengan nilai wajar 300.000 untuk tanah
200.000 dan gedung 100.000 (10thn). Laba Anak selama tahun
tersebut 200.000, dividen yang dibagikan 100.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
Investasi di anak 1.200.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
126. Ilustrasi Penggabungan usaha
• Goodwill = Investasi S – (% P’ownership x fair value asset)
• Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000
• Goodwill = 1.200.000 – 80% * 1.300.000 = 160.000 goodwill untuk
parent
• Goodwill untuk np = 160.000/80% * 20% = 40.000
• Jika goodwilll hanya untuk parent = 160.000
• Jika untuk parent dan non pengendali = 200.000
Aset
menjadi
lebih besar
Induk Anak FV Induk Anak FV
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000
• Aset digabungkan sebesar nilai wajar 1.500.000+300.000 = 1.800.000(total)
• PSAK lama yang digabungkan hanya 1.500.000 + 80%*300.000
• PSAK lama non controlling interest = 1.000.000 * 20% = 200.000
• PSAK baru non controlling interest = 1.300.000 * 20% = 260.000
127. Ilustrasi Penggabungan usaha
Induk Anak FV Induk Anak FV
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
Investasi di anak 1.200.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000
Konsolidasi Konsolidasi
Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000
Aset tidak lancar 6.800.000 Ekuitas 6.000.000
Goodwill 160.000 Non pengendali 260.000
9.460.000 9.460.000
Knsl Knsl
AL 2.500 L 3.200
ATL 6.800 E 6.000
GW 200 NP 300
9.500 9.500
Goowill parent Goowill parent & NCI
Knsl Knsl
AL 2.500 L 3.200
ATL 6.740 E 6.000
GW 160 NP 200
9.400 9.400
PSAK LAMA
Aset menjadi lebih besar:
Fakto r: Jml akuisisi,
Perbedaan BV, FV, HP
128. Ilustrasi Penggabungan Usaha Bertahap
• Entitas A sebelumnya memiliki entitas B sebesar 20% dengan nilai 320 juta.
Nilai buku entitas B total sebesar 1.500 juta.
• Entitas A membeli tambahan saham entitas B sebanyak 60% dengan harga
1.200. Nilai wajar aset B saat akuisisi sebesar 1.800.
• Total kepemilikan baru 20% + 60% = 80%.
• Nilai wajar yang baru 60% = 1.200 maka 100% = 2.000
• Harga wajar dari aset yang dibeli 1.800 sehingga
• goodwill total 2.000-1.800 = 200, maka goodwill untuk minoritas = 40
• Goodwiil parent 1.600 – 80%x1.800 = 1.600 – 1.440 = 160.
• Kepemilikan lama dinilai kembali 20% x 2.000 = 400, sehingga ada
keuntungan 400-320 = 80.
• Investasi yang baru sebesar 80% x 2000 = 1.600
• Jurnal
• Investasi 1.200
• Kas 1.200
• Investasi 80
• Keuntungan investasi 80
129. Pengendalian – PSAK 65
• Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau
memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil
tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
• Investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki
seluruh hal berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (lihat paragraf 10–14);
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee (lihat paragraf 15 dan 16); dan
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi
Kekuasaan
,,
,
Eksposure
atas hasil
Pengendalian
Kemampuan
130. Komponen Pengendalian
• Tergantung pada sifat kegiatan, struktur hukum, dan
pengambilan keputusan
• Hak suara, hak suara potensial, hak kontraktual
• Hak protektif diabaikan
• Mengevaluasi dampak dari berbagai hak dan interaksi
mereka
Hak
• Kemampuan praktis untuk melaksanakan hak
• Kemampuan saat ini untuk aktivitas relevan langsung
• Tidak perlu semua hak dilaksanakan secara aktif (pemilik
mayoritas yang pasti memiliki semua kekuasaan)
Substantif
• Aktivitas yang secara signifikan mempengaruhi imbal
hasil investee
• Contoh: pembelian/penjualan, manajemen aset
keuangan, pembiayaan
• Keputusan dalam aktivitas relevan: anggaran,
perekrutan/kompensasi dari manajemen, keputusan
investasi
Aktivitas
Relevan
131. Contoh
• A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai
pihak yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki
> 1% hak suara)
• A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B
(berdasarkan ukuran absolut)
• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua
pihak lain (masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak
lain yang masingmasing memegang 1%.
• C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki
masing‐masing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk
mengambil keputusan terkait aktivitas relevan.
132. Contoh
• E memiliki 45% hak suara F; sisa 55% hak suara F dimiliki secara tersebar
oleh 11 pemegang saham yang masing-masing memiliki 5%.
• Ukuran kepemilikan hak suara E dan penyebaran hak suara lain tidak
secara konklusif menentukan apakah E memiliki kekuasaan atas F. Fakta
dan keadaan lain harus dipertimbangkan untuk menentukan apakah E
memiliki kekuasaan atas F
• C memiliki 40% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh G
sebesar 15% dana pesiun perusahaan dan lainnya pihak lain yang
masingmasing memegang < 1%.
• C memiliki kekuasaan atas D, karena dana pernsiun tidak mungkin
memiliki kepututasn yang berbeda dengan perusahaan, sehingga secara
defacto entitas C mengendalikan D
133. Persyaratan Akuntansi
• Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian
dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk
transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
• Konsolidasi atas investee dimulai sejak tanggal investor
memperoleh pengendalian atas investee dan berakhir ketika
investorkehilangan pengendalian atas investee.
• Paragraf PP109–PP116 menetapkan pedoman penyusunan
laporan keuangan konsolidasian.
134. Kehilangan Pengendalian
• Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka
entitas induk:
– menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari
laporan posisi keuangan konsolidasian;
– mengakui sisa investasi apapun pada entitas anak terdahulu pada nilai
wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat
sisa investasi tersebut dan setiap jumlah terutang oleh atau kepada
entitas anak terdahulu sesuai dengan SAK lain yang relevan. Nilai wajar
tersebut dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset
keuangan sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran atau (jika sesuai) biaya perolehan pada saat pengakuan awal
investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama;
– mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya
pengendalian yang dapat diatribusikan pada kepentingan pengendali
terdahulu.
135. Kehilangan pengendalian - entitas induk (31)
• Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara
langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain,
sejumlah yang diidentifikasi dalam paragraf 32; dan
• Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi yang dapat
diatribusikan pada entitas induk.
Keuntungan/
Kerugian dlm LR
Nilai wajar investasi
tersisa
Saham / Aset
diterima (pembayaran)
Nilai investasi
tercatat
SELISIH
Reklasifikasi
ke Saldo
Laba
136. Contoh Kehilangan Pengendalian
• Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp500)
• Amarta menjual 85% saham Barata , sisa 15% saham BBB
diklasifikasikan sbg AFS
• Hasil penjualan 85% saham Barata Rp750
• Nilai wajar sisa 15% saham Barata Rp130
Investasi pada Barata (aset keuangan) 130
Kas dan setara kas 750
Investasi pada Barata (entitas anak) 500
Keuntungan 380
Keuntungan =
85% 750 - 85% x 500 = 325
15% 130 – 15%x 500 = 55
Total 380
137. Hubungan Keagenan
Haruskah manajer
investasi
mengkonsolidasi reksa
dana yang
dikelolanya?
Hal- hal yang dipertimbangkan dalam menentukan apakah manajer investasi/aset
adalah agen:
a) ruang lingkup wewenang pengambilan keputusannya atas investee.
b) hak yang dimiliki pihak lain.
c) remunerasi yang menjadi haknya sesuai dengan perjanjian remunerasi.
d) eksposur pengambil keputusan terhadap variabilitas imbal hasil yang berasal dari
kepentingan lain yang dimilikinya dalam investee.
Pembobotan diterapkan untuk setiap faktor berdasarkan fakta dan keadaan tertentu.
• manajer investasi/ aset
bertindak sebagai prinsipal
– mengkonsolidasi
• manajer investasi/ aset
bertindak sebagai agen –
tidak mengkonsolidasi
138. Pengeculian Konsolidasi
• Entitas investasi dikecualikan dari konsolidasi
• Entitas investasi adalah entitas yang:
a) memperoleh dana dengan tujuan jasa manajemen investasi;
b) tujuan bisnisnya untuk menginvestasikan dana yang semata-
mata untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal,
penghasilan investasi, atau keduanya; dan
c) mengukur dan mengevaluasi pada nilai wajar.
Karakteristik khusus entitas yang harus dipertimbangkan entitas dalam
menaksir apakah
dirinya merupakan entitas investasi atau bukan, yaitu:
a) Memiliki lebih dari satu investasi;
b) Memiliki lebih dari satu investor ;
c) Memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas;
dan
d) Memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk ekuitas atau kepentingan serupa.
139. Eliminasi
• Investasi
– Akun investasi dieliminasi dengan ekuitas entitas anak
– Jika kepemilikan pada entitas anak tidak 100% akan muncul
kepentingan non pengendali.
– Perbedaan nilai wajar dan nilai buku harus diperhitungkan dalam
konsolidasi (nilai wajar yang dikonsolidasi)
– Goodwiil muncul jika nilai perolehan tidak sama dengan nilai wajar
• Akun
– Utang – piutang yang muncul antara anak dan induk harus
dihapuskan
• Transaksi
– Transaksi yang boleh diakui adalah transaksi kepada pihak ketiga,
transaksi anak dan induk harus dieliminasi
140. Eliminasi transaksi
• Persediaan
– Penjualan dan harga pokok penjualan
– Jika barang belum terjual maka laba yang belum direalisasi
harus dikurangkan dari nilai inventory dan mempengaruhi laba
yang telah diakui.
• Aset tetap
– Pada tahun terjadi transaksi tidak boleh diakui
keuntungan/kerugian dari transaksi tersebut
– Laba yang ada dalam aset tersebut harus dieliminasi
– Nilai penyusutan akan disesuaikan
• Obligasi
– Obligasi hanya boleh diakui sebesar obligasi pada pihak
eksternal.
– Pendapatan / beban bunga harus dieliminasi
141. Laba yang belum direalisasikan
• Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi intra
kelompok usaha yang diakui dalam aset: persediaan,
aset tetap, obligasi harus dieliminasi.
– Pengaruh ke nilai aset dan kewajiban
– Mempengaruhi laba/rugi periode berjalan COGS, biaya
bunga, depresiasi
• Penjualan hulu dari entitas induk, semua laba
disesuaikan mempengaruhi bagian laba induk.
• Penjualan hilir dari entitas anak, semua laba
disesuaikan mempengaruhi bagian laba /kepentingan
non pengendali, karena laba ada di anak perusahaan.
142. Prosedur – Tanggal
• LK yang digunakan untuk menyusun LK konsolidasian
disusun dengan tanggal yang sama.
• Jika tidak sama menyusun LK dengan tanggal yang
sama kecuali tidak praktis
• Jika tanggal berbeda, penyesuaian dilakukan atas
dampak transaksi / peristiwa yang signifikan (tidak lebih
bulan)
• Lama periode pelaporan dan perbedaan antar akhir
periode, sama dari periode ke periode
143. Prosedur
• LK konsolidasian menggunakan kebijakan akuntansi
yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam
keadaan yang serupa. (jika tidak sama penyesuaian)
• Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk
pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas (dalam
hal ini transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik). kepantingan non pengendali
disesuaikan nilainya jika terpengaruh.
144. PSAK 15 Investasi pada Asosiasi dan Ventura Bersama
• PSAK 15 diterapkan oleh seluruh entitas yang merupakan
investor dengan pengendalian bersama atau pengaruh
signifikan atas investee.
• PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual
dan Operasi yang Dihentikan diterapkan untuk sebagian
investasi pada ventura bersama dan entitas asosiasi.
• Pengaturan dalam ISAK 12: Pengendalian Bersama
Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer dimasukkan
dalam PSAK 15 dengan modifikasi tertentu.
145. Pengaruh signifikan
Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam
keputusan kebijakan keuangan dan operasional suatu aktivitas
ekonomi, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas
kebijakan tersebut
• Indikasi kuantitatif
– Hak suara ≥20% dianggap
memiliki pengaruh
signifikan, kecuali dapat
dibuktikan sebaliknya
– Hak suara <20% dianggap
tidak memiliki pengaruh
signifikan, kecuali dapat
dibuktikan sebaliknya
• Indikasi kualitatif
– Keterwakilan dalam dewan direksi dan
komisaris atau organ setara
– Partisipasi proses pembuatan kebijakan,
termasuk dividen dan distribusi lain
– Transaksi material investor dengan
investee
– Pertukaran personel manajerial
– Penyediaan informasi teknis pokok
Mempertimbangkan hak suara potensial
146. Penerapan Metode Ekuitas
• Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh
signifikan atas investee mencatat investasinya pada entitas
investasi atau ventura bersama dengan menggunakan metode
ekuitas, kecuali jika investasi tersebut memenuhi syarat
pengecualian penerapan metode ekuitas
• Pengecualian – jika investasi dimilliki atau dimiliki secara tidak
langsung melalui entitas modal ventura, reksa dana, unit perwalian
dan entitas serupa termasuk dana asuransi terkait investasi
dapat memilih menggunakan nilai wajar PSAK 55
• Jika entitas mau dijual menerapkan PSAK 58
147. Metode Ekuitas
•Metode ekuitas adalah metode akuntansi di mana
investasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan.
– Ditambah atau dikurangi untuk mengakui bagian laba atau
rugi investee setelah tanggal perolehan.
– Pengakuan atas pendapatan komprehensif investee diakui
sebagai pendapatan komprehensif dan kenaikan investasi
pada pembukuan investor
– Distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi.
•Hak suara potensial tidak mempengaruhi bagian laba
investor.
148. Penghentian Metode Ekuitas
• Jika entitas menjadi entitas anak PSAK 65
• Jika sisa kepentingan merupakan aset keuangan PSAK 55. Nilai
wajar sisa kepentingan diangggap sebagai nilai wajar pada saat
pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55, entitas mengakui
selisihnya sebagai laba rugi.
• Ketika metode ekuitas dihentikan, seluruh jumlah yang telah
diakui dalam penghasilan komprehensif lain menggunakan dasar
yang sama jika investee melepas aset dan liabilitas.
• Jika investee menjadi investasi pada ventura bersama atau
sebaliknya, maka entitas melanjutkan penerapan metode ekuitas
dan tidak mengukur kembali kepentingan yang tersisa.
149. Prosedur Metode Ekuitas
• Penyesuaian atas bagian laba dan penghasilan komprehensif
lain.
• Keuntungan atas transaksi hulu dan hilir harus dieliminasi.
Hulu dieliminasi penuh, hilir dieliminasi sebesar bagiannya.
• Selisih antara harga perolehan dan nilai wajar aset neto
goodwill
• Selisih lebih harga nilai wajar terhadap biaya perolehan
investasi penghasilan dalam menentukan bagian entitas
atas laba rugi pada periode investasi diperoleh.
• Penyesuaian nilai entitas atas laba rugi entitas asosiasi atau
ventura bersama setalah perolehan dilakukan untuk untuk rugi
penurunan nilai yang diakui entitas aosiasi
150. Laporan keuangan investee
• Laporan keuangan perusahaan asosiasi dan ventura bersama
yang tersedia digunakan untuk menerapkan metode ekuitas.
• Jika berbeda maka dibuat LK dengan periode yang sama,
kecuali tidak praktis
• Jika tanggal pelaporan tersebut berbeda, maka penyesuaian
dilakukan terhadap transaksi dan peristiwa yang signifikan yang
terjadi antara lap investee dan investor. Perbedaan tidak boleh
lebih 3 bulan. Panjang periode pelaporan adalah sama.
• Laporan keuangan investor disusun dengan menggunakan
kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa
dalam keadaan serupa.
151. Investee merugi
• Jika bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi sama
atau melebihi nilai tercatat dari investasi, maka investasi
dilaporkan nihil
• Kerugian dicadangkan dan kewajiban diakui apabila investor
memiliki kewajiban konstruktif atau hukum untuk melakukan
pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya
• Jika entitas asosiasi selanjutnya laba, investor akan mengakui
penghasilan apabila setelah bagiannya atas laba menyamai
bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui
152. Rugi Penurunan Nilai
•Indikasi penurunan nilai menggunakan ketentuan
dalam instrumen keuangan (PSAK 55)
•Penurunan nilai investasi (termasuk didalamnya
goowill) diuji berdasarkan PSAK 48, sebagai aset
tunggal.
– Rugi penurunan adalah selisih nilai tercatat dan nilai yang
dapat dipulihkan.
– Nilai dipulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakai).
153. Contoh
• Pada 1 Januari 2012, PT Aneka membeli 30% saham berhak suara PT Merapi
sebesar Rp4.000 milyar dengan laba rugi untuk tahun 2012 sd 2015
• Nilai tercatat investasi:
– Tahun 2012 Rp 1.000 milyar
– Tahun 2013 Rp 0
– Tahun 2014 Rp 0
– Tahun 2015 Rp 1.600
Tahun Laba (rugi)
PT Serbaneka
Porsi laba (rugi)
utk PT. Aneka
Nilai tercatat
2012 (10.00) (3.000) 1.000
2013 (8.000) (2.400) (1.400)
2014 4.000 1.200 (200)
2015 6.000 1.800 1.600
154. Metode Ekuitas
Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang merupakan
25% kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31 Desember Mutiara
melaporkan adanya laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan
sebesar 200,000. dan penghasilan komprehensif lain 40.000. dan
membagikan dividen 150.0000
Jan.1 Investasi jangka panjang 500.000
Kas 500.000
Des.31 Investasi jangka panjang 60.000
Pendapatan Investasi 50.000
Penghasila komprehensif lain 10.000
(pengumuman laba bersih, 200,000 x 0.25)
Des.31 Kas 37.500
Investasi Jangka Panjang 37.500
(pengumuman dividen = 150,000 x 0.25)
155. Kehilangan Pengaruh Signifikan
Pada 31 Desember 2015 Entitas menjual 20% kepemilikan pada PT. Intan
dengan harga 4.000. Kepemilikan sebelum dilakukan penjualan 30%, saldo
investasi sebelum dilakukan penjualan besar 3.000. Saldo penghasilan
komprehensif terkait dengan investasi ini 500
31 Des Kas 4.000
Investasi jangka panjang 1.000
Keuntungan penjualan investasi 3.000
Penghasilan komprehensif lain 500
Penghasilan dari investasi 500
Jika 20% sama dengan 4.000 maka 10% = 1.000
Investasi tersis akan dicatat sebesar 2.000 (nilai wajar dari 10%)
Keuntungan penjualan investasi:
• Keuntungan dari investasi dijual 4.000 – 2.000 = 2.000
• Keuntungan kenaikan investasi yang tersis 2.000 – 1.000 = 1.000
156. PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri
• Standar diterapkan untuk entitas induk yang menyajikan LK
tersendiri dalam mencatat investasi anak, ventura bersama
dan entitas asosiasi.
• LK tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh
entitas induk (investor yang memiliki pengendalian atas
entitas anak) yang mencantat investasi pada entitas anak,
entitas asosiasi dan ventura bersama berdasarkan biaya
perolehan atau sesuai dengan PSAK 55: Instrumen
keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
• LK Tersendiri, minimal terdiri dari laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas (tidak perlu catatan atas
laporan keuangan)
157. Penyusunan LK Tersendiri
• LK keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang berlaku
kecuali yang diatur dalam ketentuan khusus.
• Jika entitas induk menyusun LK tersendiri, maka entitas induk
mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas
asosiasi pada (Par 10):
– Biaya perolehan atau
– Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran
• Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap
kategori investasi.
• Jika investasi akan dijual PSAK 58: Aset tidak lancar yang
dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan.
• Pengukuran investasi yang dicatat sesuai PSAK 55 tidak berubah.
• Entitas Induk mengakui dividen dari entitas anak, ventura
bersama, atau entitas asosiasi pada laba rugi dalam laporan
keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.
158. Pengaturan Bersama PSAK 66
Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak
memiliki pengendalian bersama.
Karakteristik pengaturan bersama:
Para pihak terikat suatu pengaturan kontraktual
Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada
dua atau lebih pihak dalam pengaturan tersebut
Pengendalian bersama persetujuan kontraktual untuk berbagi
pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan
mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat
dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian
Jenis pengaturan :
operasi bersama mencatat bagian atas aset. Liabilitas,
pendapatan, beban
Ventura bersama investasi, metode ekuitas
161. Laporan Keuangan Para Pihak – Operator Bersama
• aset, mencakup bagiannya atas aset apapun yang dimiliki
bersama
• liabilitas, mencakup bagiannya atas liabilitas apapun yang
terjadi bersama.
• pendapatan dari penjualan bagiannya atas output yang
dihasilkan dari operasi bersama;
• bagiannya atas pendapatan dari penjualan output oleh
operasi bersama; dan
• beban, mencakup bagiannya atas beban apapun yang
terjadi secara bersama-sama.
Operator bersama mengakui hal berikut terkait dengan
kepentingannya dalam operasi bersama:
162. Soal 1
Dalam transaksi penggabungan usaha, metode yang
digunakan dalam mencatat transaksi tesebut adalah...
A. Metode biaya
B. Metode ekuitas
C. Metode penyatuan kepentingan
D. Metode pembelian / akuisisi
D
163. Soal 2
PT Soka membayar Rp 60 milyar untuk mengakuisisi
seluruh net aset PT Timas. PT Timas melaporkan nilai
buku aset bersih sebesar 45 milyar. Berdasarkan hasil
penilaian oleh apraisal nilai wajar aset sebesar Rp 71
milyar dan nilai wajar liabilitas sebesar Rp 20 milyar pada
tanggal akuisisi. PT Soka juga membayar appraisal fee Rp
4 milyar. Nilai goodwill yang harus dilaporkan PT Soka
pada saat akuisisi adalah…
A. Rp 15 milyar
B. Rp 13 milyar
C. Rp 11 milyar
D. Rp 9 milyar
D
164. Soal 3
PT Ferina mengakuisisi seluruh saham milik PT Debby
dengan menerbitkan 100.000 saham biasa pada nilai par
2.000. Saham PT Ferina dijual pada 8.000/saham pada
tanggal akuisisi. Biaya yang dikeluarkan terkait akuisisi
15.000.000 dan biaya penerbitan saham yang
dikeluarkan PT Ferina adalah 20.000.000. Berapakah
nilai investasi akan diakui PT Ferina…
A. 765.000.000
B. 780.000.000
C. 785.000.000
D. 800.000.000
D
165. Soal 4
PT. Intan membeli 80% kepemilikan PT. Berlian dengan
harga 140milyar. Pada saat akuisisi pt. Berlian memiliki
nilai buku aset bersih sebesar 100milyar dan nilai wajar
aset bersih sebesar 150milyar. PT. Intan hanya mengakui
goodwill untuk kepentingan pengendali. Nilai kepemilikan
non pengendali sebesar...
A. 20 milyar
B. 28 milyar
C. 30 milyar
D. 35 milyar C
166. Soal 5
PT. Cahaya memilik 60% kepemilikan PT. Sinar. Selama tahun
20X3 PT. Cahaya menjual barang kepada PT. Sinar sebanyak
100juta dengan harga pokok sebesar 80 juta. Barang tersebut
50%nya telah terjual sedangkan sisanya masih tersisa di
persediaan akhir PT. Sinar.
Pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi penjualan
PT. Cahaya 1.000 juta dan PT. Sinar 800 juta.
Berapakah nilai penjualan dalam laporan keuangan konsolidasi?
A. 1.000
B. 1.800
C. 1.700
D. 1.600
C
167. Soal 6
PT. Cahaya memilik 60% kepemilikan PT. Sinar. Selama tahun
20X3 PT. Cahaya menjual barang kepada PT. Sinar sebanyak
100juta dengan harga pokok sebesar 80 juta. Barang tersebut
50%nya telah terjual sedangkan sisanya masih tersisa di
persediaan akhir PT. Sinar.
Pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi persediaan
PT. Cahaya 400 juta dan PT. Sinar 200 juta.
Berapakah nilai persediaan dalam laporan keuangan
konsolidasi?
A. 490
B. 600
C. 500
D. 590
D
168. Soal 7
Dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, bagaimana
entitas menyajikan kepentingan non pengendali ?
A. Disajikan sebagai bagian dari liabilitas jangka panjang
B. Disajikan sebagai bagian dari ekuitas
C. Disajikan setelah liabilitas jangka panjang
D. Disajikan sebagai pengurang ekuitas pengendali
B
169. Soal 8
PT. Ciremai menggunakan PSAK dalam mencatat investasi
pada perusahaan asosiasi. PT. Ciremai memiliki 40% saham di
PT. Pada saat akuisisi tidak ada goodwill yang diakui.
Pengrango dibeli dengan harga 800milyar pada 1 Januari 20X3.
Selama tahun 20X3 PT. Pangrango melaporkan laba sebesar
100 milyar dan membagikan dividen sebesar 60 milyar.
Berapakah nilai investasi akan disajikan dalam laporan posisi
keuangan 31 Desember 20X3 oleh PT. Ciremai?
A. 800
B. 860
C. 824
D. 816
D
170. Soal 9
PT. Slamet memiliki 100% investasi di anak perusahaan
PT. Sumbing. Untuk tujuan tender perusahaan menyusun
laporan keuangan tersendiri. Metode apa yang digunakan
dalam mencatat investasi pada Anak Perusahaan dalam
laporan keuangan tersendiri?
A. Metode ekuitas
B. Metode biaya
C. Metode akuisisi
D. Metode konsolidasi
B
171. Soal 10
PT. Sindoro memiliki 60% investasi pada joint venture pada
Sindoro-Sumbing JVC. Dalam joint venture tersebut
kedudukan pemilik sama kuat dan membagi laba sesuai
dengan kontraktual yang disepakati. Metode apa yang
digunakan dalam mencatat investasi pada Anak
Perusahaan dalam laporan keuangan tersendiri?
A. Metode ekuitas
B. Metode biaya
C. Metode kosolidasi proporsional
D. Metode konsolidasi B
173. PSAK 10 :
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
• Entitas menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan mata
uang fungsionalnya.
– Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi
utama dimana suatu entitas beroperasi
– Mata uang asing : mata uang selain mata uanng fungsional
• Akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang asing, kecuali
transaksi dan saldo derivatif (PSAK 55) disajikan dengan mata
uang fungsional. Selisih kurs diakui dalam laba rugi:
– Suatu transaksi mata uang asing harus dicatat dalam mata uang fungsional
– Dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang
fungsional dan mata uang asing pada tanggal transaksi
• Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar
negeri yang termasuk dalam laporan keuangan ke dalam mata uang
penyajian.
– Translasi dari mata uang fungsional ke mata uang pelaporan yang
berbeda. Selisih akan diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
– Remeasurement dari non mata uang fungsional ke mata uang fungsional
174. Definisi
174
Kurs rasio pertukaran dua mata uang
Kurs Penutup Kurs spot pada akhir periode
pelaporan
Kurs Spot kurs untuk realisasi segera
Mata Uang
Asing
mata uang selain mata uang
fungsional suatu entitas
175. Definisi
Mata uang
penyajian
mata uang yang digunakan dalam
penyajian laporan keuangan
Pos-pos
Moneter
unit mata uang yang dimiliki serta aset
atau liabilitas yang akan diterima atau
dibayarkan dalam jumlah unit mata uang
yang tetap atau dapat ditentukan
Selisih kurs selisih yang dihasilkan dari penjabaran
sejumlah tertentu satu mata uang ke
dalam mata uang lain pada kurs yang
berbeda
176. Pertimbangan MU Fungsional
176
Mata uang fungsional
paling mempengaruhi harga jual (seringkali menjadi mata uang dimana harga jual untuk
barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan); dan
dari suatu negara yang kekuatan persaingan dan perundang-undangannya sebagian besar
menentukan harga jual dari barang dan jasanya
mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan barang
atau jasa (biaya didenominasikan dan diselesaikan
Mata Uang
Fungsional
mata uang pada lingkungan ekonomi
utama dimana suatu entitas beroperasi
mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan instrumen
utang dan instrumen ekuitas) dihasilkan
mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan
177. Pos Moneter
177
Fitur utama pos
moneter
hak untuk menerima (atau kewajiban
untuk menyerahkan) suatu jumlah
unit mata uang yang tetap atau
dapat ditentukan
• pensiun dan imbalan kerja lainnya harus dibayar dalam kas
• kewajiban diestimasi yang harus diselesaikan secara kas,
dan
• dividen kas yang diakui sebagai kewajiban.
• Kontrak untuk menerima (atau menyerahkan) jumlah
variabel instrumen ekuitas/ jumlah variabel dari aset yang
nilai wajarnya harus diterima (atau diserahkan) setara
dengan suatu jumlah unit mata uang yang tetap atau dapat
ditentukan pos moneter.
178. Pos Non Moneter
Fitur utama pos
non moneter
tidak adanya hak untuk menerima (atau
kewajiban untuk menyerahkan) suatu jumlah
unit mata uang yang tetap atau dapat
ditentukan.
Uang muka goodwill
Aset tak
berwujud
Aset tetap
kewajiban diestimasi
yang harus
diselesaikan dengan
penyerahan aset
nonmoneter
179. Pengakuan Awal
transaksi yang didenominasikan atau memerlukan penyelesaian
dalam suatu mata uang asing
membeli atau menjual barang atau jasa
yang harganya didenominasikan dalam
suatu mata uang asing
meminjam atau meminjamkan dana ketika jumlah
yang merupakan utang atau tagihan didenominasikan
dalam suatu mata uang asing; atau
memperoleh atau melepas aset, atau mengadakan
atau menyelesaikan kewajiban yang didenominasikan
dalam suatu mata uang asing
180. Penerapan Pengakuan Awal
Pencatatan
Jumlah yang
dihitung
• Suatu transaksi mata uang
asing harus dicatat dalam
mata uang fungsional
• Dihitung ke dalam mata uang
fungsional dengan kurs spot
antara mata uang fungsional
dan mata uang asing pada
tanggal transaks
Tanggal transaksi tanggal memenuhi kriteria pengakuan
181. Penerapan pada Tanggal Pelaporan
pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs
penutup
pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis, dalam mata
uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi
pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar, dalam mata uang
asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai
wajar ditentukan
182. Penerapan - Aset Tetap
Aset tetap
diukur dengan:
Biaya
historis
Nilai wajar
jika jumlahnya
ditentukan
dalam mata
uang asing
dijabarkan
kedalam
mata uang
fusional
Ketika beberapa
nilai tukar tersedia
Kurs di mana arus kas masa
depan diselesaikan jika arus
kas tersebut telah terjadi pada
tanggal pengukuran
183. Selisih Kurs
Selisih kurs yang timbul pada penyelesaian pos moneter atau pada
proses penjabaran pos moneter pada kurs yang berbeda dari kurs
pada saat pos moneter tersebut dijabarkan, pada pengakuan awal
selama periode atau pada periode laporan keuangan sebelumnya,
diakui dalam laba atau rugi dalam periode pada saat terjadinya,
kecuali sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 32.
Jika keuntungan atau kerugian pos nonmoneter diakui dalam
pendapatan komprehensif lain, setiap komponen perubahan
dari keuntungan atau kerugian itu diakui dalam pendapatan
komprehensif lain
Sebaliknya, jika keuntungan atau kerugian pos nonmoneter
diakui dalam laba atau rugi, maka setiap komponen keuntungan
atau kerugian tersebut diakui dalam laba atau rugi
184. Penjabaran Mata Uang Pelaporan
Prosedur penjabaran hasil dan posisi keuangan entitas yang mata
uang fungsionalnya bukan mata uang dari suatu ekonomi
hiperinflasi ke dalam mata uang pelaporan yang berbeda
aset dan liabilitas untuk setiap laporan dari posisi keuangan yang
disajikan (yaitu termasuk komparatif) harus dijabarkan menggunakan
kurs penutup
pendapatan dan beban untuk setiap laporan laba rugi komprehensif atau
laporan laba rugi terpisah yang disajikan (yaitu termasuk komparatif)
harus dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi
semua hasil dari selisih nilai tukar harus diakui dalam pendapatan
komprehensif lain
185. Soal 1
PT. Melati menjalankan usahanya di Indonesia.
Perusahaan bergerak di bidang perdagangan dengan
mengimport barang dari Singapura dalam USD dan
menjualnya untuk pasar di Indonesia. Penjualan
menggunakan rupiah dan karyawan sebagian besar dari
Indonesia yang dibayar dengan rupiah. Perusahaan
mendapatkan pendanaan dari Eropa dengan mata uang
Euro. Mata uang fungsional perusahaan adalah:
A. Rupiah
B. USD
C. Euro
D. Tidak dapat ditentukan
A
186. Soal 2
Sebuah Entitas memiliki mata uang fungsional USD.
Entitas memiliki anak A beroperasi di Indonesia yang
aktivitas dominannya menggunakan mata uang Rupiah.
Pernyataan berikut yang benar adalah:
A. Mata uang entitas anak Rupiah karena aktivitasnya
dengan Rupiah
B. Mata uang entitas anak Rupiah karena aktivitasnya di
Indonesia
C. Mata uang entitas anak USD agar konsisten dengan
mata uang fungsional induknya.
D. Mata uang entitas anak USD agar mempermudah
mengkonsolidasikan laporan keuangan.
A
187. Soal 3
PT Kenanga pada 1 Nopember 20X4 membeli barang dagang secara
kredit sebesar USD100.000 dengan kurs pada tanggal tersebut
Rp12.800. Pada 31 Desember kurs Rp 12.600/$. Utang dagang dilunasi
pada 1 Maret 20X5 saat kurs Rp12.900. Pernyataan berikut yang benar
adalah:
A. Perusahaan mengakui kerugian selisih kurs 20X5 Rp 1.000.000
B. Perusahaan mengakui kerugian selisih kurs 20X4 Rp 1.000.000
C. Perusahaan mengakui keuntungan selisih 20X4 kurs Rp 2.000.000
D. Perusahaan mengakui keuntungan selisih 20X5 kurs Rp 3.000.000
C
188. Soal 4
PT. Mawar mata uang fungsionalnya rupiah. Perusahaan pada 1
Desember 20X4 membeli persediaan secara kredit dengan term FOB
shipping point sebesar USD10.000. Barang diterima perusahaan pada
tanggal 3 Desember 20X4. Utang dagang dari pembelian tersebut
dilunasi pada 1 Februari 20X5. Kurs pada 1 Des Rp 12.500, 3 Des Rp
12.600, 31 Des 20X4 Rp 12.800 dan 1 Feb 20X5 Rp 13.100. Nilai
persediaan akan disajikan di Neraca pada 31 Desember 20X5 sebesar:
A. Rp 125.000.000
B. Rp 126.000.000
C. Rp 128.000.000
D. Rp 131.000.000
A
189. Soal 5
PT. Melati mata uang fungsionalnya rupiah. Perusahaan pada 5
Desember 20X4 membeli persediaan secara kredit dengan term FOB
shipping point sebesar USD20.000. Barang diterima perusahaan pada
tanggal 10 Desember 20X4. Utang dagang dari pembelian tersebut
dilunasi pada 5 Februari 20X5. Kurs pada 5 Des Rp 12.900, 3 Des Rp
13.000, 31 Des 20X4 Rp 13.200 dan 5 Feb 20X5 Rp 13.100. Nilai utang
dagang akan disajikan di Neraca pada 31 Desember 20X5 sebesar:
A. Rp 258.000.000
B. Rp 260.000.000
C. Rp 264.000.000
D. Rp 262.000.000
C
190. Soal 6
PT Roka memiliki anak perusahaan di Argentina. Anak perusahaan tidak
memiliki banyak hutang karena beban bunga yang tinggi akibat tingginya
tingkat inflasi (>100%). Hampir seluruh transaksi penjualan dan biaya
didenominasi dalam peso. Meskipun anak perusahaan memiliki gudang di
Argentina, persediaan utama berasal dari PT Roka. Pemerintah Argentina
mengharuskan seluruh perusahaan di Argentina untuk melaporkan laporan
keuangannya sesuai sistem Argentina. Tentukan mata uang pelaporan, mata
uang fungsional, dan proses restatement yang dilakukan anak perusahaan ke
dalam dolar.
Mata uang
pelaporan
Mata uang
fungsional
Proses
Restatement
a. Peso US Dollar Remeasurement
b. US Dollar Peso Remeasurement
c. Peso US Dollar Translation
d. US Dollar Peso Translation
A
192. PSAK 13 Properti Investasi
• Properti Investasi adalah:
– properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari
bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik
atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau
kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
192
193. Pengakuan
• Kriteria Pengakuan sama dengan PSAK 16
• Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya
transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
• Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa
dan dikelompokkan sebagai properti investasi yang harus dicatat sebagai
sewa pembiayaan seperti diatur paragraf16 daiam PSAK 30. Sewa,dalam
hal ini harus diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara nilai wajar
dan nilai kini dari Pemb ayaran sewa minimum. Jumlah.yang setara harus
diakui sebagai kewajiban sesuai dengan ketentuan paragraf yang sama.
• Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai secara sewa dan
dikelompokkan sebagai properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa,
dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara:
– Nilai wajar properti, dan
– Nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
194. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Properti yang dikuasai dalam sewa operasi
yang diklasifikasikan sebagai properti Investasi
Properti investasi yang menjadi agunan kewajiban
yang menghasilkan imbalan yang terkait langsung
dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari, aset
tertentu termasuk properti investasi
Properti investasi yang nilai wajarnya tidak
dapat ditentukan secara andal atas dasar
berkelanjutan
Tidak ada pilihan,
hanya fair value
model
Pilih salah satu
model untuk
semua properti
Tidak ada pilihan,
hanya cost model
195. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model
Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan
kondisi pasar pada tanggal neraca
Properti investasi tidak disusutkan.
Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas
properti investasi harus diakui dalam laporan laba rugi
pada periode terjadinya.
196. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair value model (PSAK 13)
• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar
Revaluation model (PSAK 16)
• Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode
terjadinya.
• Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi atau ekuitas.
• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.
• Mencerminkan kondisi pasar pada
tanggal neraca.
• Tidak spesifik, hanya
mengharuskan secara reguler.
197. Transfer
Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya
jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan:
Pengukuran saat transfer?
a) Dimulainya penggunaan oleh
pemilik
b) Dimulainya pengembangan
untuk dijual
Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi
a) Berakhirnya pemakaian oleh
pemilik
b) Dimulainya sewa operasi ke
pihak lain
c) Berakhirnya pembangunan atau
pengembangan
Perubahan Penggunaan Transfer ke properti investasi
Tergantung model yang digunakan ……
Properti yang
dimiliki sendiri
Persediaan
Properti Investasi
Properti Investasi
Properti yang
dimiliki sendiri
Persediaan
Akhir masa
konstruksi
198. Pelepasan
• Properti investasi harus dihentikan pengakuannya
(dikeluarkan dari neraca) pada saat:
1. Pelepasan atau
2. Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen
dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat
diharapkan pada saat pelepasan.
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau
pelepasan properti investasi ditentukan dari selisih
antara:
1. Hasil neto dari pelepasan dan
2. Jumlah tercatat aset,
dan diakui dalam laporan laba rugi (kecuali sale and leaseback)
dalam priode terjadinya.
199. Penurunan nilai
• Penurunan nilai atau rugi, pembayaran kompensasi,
pembelian adalah peristiwa ekonomi terpisah dan dicatat
secara terpisah:
– penurunan nilai properti investasi diakui sesuai PSAK 48
– penghentian atau pelepasan properti investasi diakui sebagai
pelepasan menurut PSAK ini
– kompensasi dari pihak ketiga atas penurunan nilai, hilang atau
diserah diakui dalam laporan laba rugi ketika kompensasi tersebut
telah menjadi piutang; dan
– biaya dari aset yang direnovasi, dibeli atau dibangun sebagai
penggantian ditentukan sesuai dengan ketentuan perolehan awal
dalam PSAK ini.
200. PSAK 30 & ISAK 8 SEWA
• Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada
lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang
disepakati.
• Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat
juga tidak dialihkan (par. 8)
• ISAK 8 : Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan
perjanjian sewa atau mengandung sewa, perlu diperhatikan substansi
perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah
– Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset
– Perjanjian memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu
Jika perjanjian mengandung sewa, maka pihak dalam perjanjian harus
menerapkan ketentuan PSAK 30
201. Akuntansi Sewa PSAK 30
• PSAK 30 (Revisi 2011)
Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor
memberikan hak kepada lessee untuk
menggunakan suatu aset selama periode waktu
yang disepakati.
• Awal Sewa (Inception of the lease) adalah tanggal yang lebih awal
antara tanggal perjanjian sewa dan tanggal pihak-pihak
menyatakan komitmen terhadap ketentuan pokok sewa.
• Awal Masa Sewa (commencement of the lease term) adalah
tanggal saat lessee mulai berhak menggunakan aset sewaan.
202. Klasifikasi Sewa
Lease = Sewa
Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada
akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan (par. 8)
Sewa Operasi (Operating Lease) adalah sewa yang tidak
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset (par. 8)
Klasifikasi sebagai sewa pembiayaan atau sewa
operasi didasarkan pada substansi transaksi dan
bukan pada bentuk kontraknya.
203. Indikator-indikator Klasifikasi (Par.10)
a) Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir
masa sewa
b) Lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang
cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai
dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan
bahwa opsi memang akan dilaksanakan
c) Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset
meskipun hak milik tidak dialihkan
d) Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum
secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan
e) Aset sewaan bersifat khusus dimana hanya lessee yang dapat
menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material
204. Indikator Tambahan
• Jika lessee dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor
yang terkait dengan pembatalan ditanggung oleh lessee
• Laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu
dibebankan kepada lessee
• Lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa
untuk periode kedua dengan nilai rental yang secara
substansial lebih rendah dari nilai rental pasar
Indikator – indikator di atas
tidak selalu harus konklusif.
205. PSAK 73 Sewa
• Efektif 1 Januari 2020 boleh diterapkan lebih dahalu
• Dikeluarkan Juli 2015
Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan
liabilitas
Aset / / Right of Use Aset / Aset Hak Guna = nilai kini dari
pembayaran sewa, disajikan sebagai line tersendiri dalam
posisi keuangan
Tambahan pengungkapan dalam posisi keuangan dan
laporan laba rugi komprehensif
205