4. Misalkan koordinat titik pusat A (x1,y1) dan B (x2,y2) dan segitiga
ABC siku-siku di C. Menurut dalil Phytagoras;
AB2 = AC2 + CB2
AB2 = (x2 - x1)2 + (y2 - y1)2
AB =
C
14. Titik D merupakan hasil rotasi titik F dengan titik pusat
A sebesar sudut DAB berlawanan arah jarum jam.
Karena sudut DAB sehadap dengan DEC, maka besar
sudut DAB = sudut DEC
= +
Maka,
15. Maka kita peroleh koordinat titik D
Dengan langkah-langkah yang sama, kita tentukan koordinat
titik C.
Kemudian, setelah koordinat titik C dan D diketahui, kita akan
memperoleh persamaan garis singgungnya sebagai berikut.
=
Cara lainnya adalah dengan mencari gradien garis AD. Karena
AD dan DC saling tegak lurus, maka hasil perkalian gradien
kedua garis tersebut sama dengan -1. Dengan demikian, kita
peroleh gradien DC, misalkan m.
Kita peroleh persamaan garis singgungnya
y - y4 = m ( x - x4 )
17. A. Jika Membentuk Garis Singgung Persekutuan Dalam
Panjang Sabuk = CO + DO + EO + FO + busur CD + busur EF
= 2 r1 tan θ + 2 r2 tan θ + ( 2π-2θ) r1 + ( 2π-2θ) r2
= 2( r1 + r2 ) ( tan θ + π – θ )
B
θ
A
C
E
FD
O
p-x x
p
∆ siku-siku ACO dan ADO kongruen. Begitu pula ∆ siku-siku BEO dan BFO. ∆ ACO
dan BEO sebangun, maka sudut CAO, DAO, EBO, dan FBO besarnya sama.
Misalkan besar sudut CAO adalah θ
19. Untuk menemukan nilai θ, kita gunakan kesebangunan segitiga ACO dan BEO
=
- 1 =
x =
B
θ
A
A B
C
D
O
p-x
p
F
x
cos θ =
θ = cos-1 dalam radian
20. θ P
B. Jika Membentuk Garis Singgung Persekutuan Luar
Besar θ dihitung dengan rumus berikut.
21. NB: Gambar-gambar dalam power point ini sebagian besar kami
gambar sendiri secara manual menggunakan INSERT SHAPE secara
perlahan-lahan hingga terbentuk gambar ilustrasi yang sesuai.
Tulisan-tulisan pada PPT ini juga kami ketik manual dengan
menggunakan insert symbol & equation pada Ms.Word kemudian
dicopy-paste kan pada Ms.PPT ini.
22. HAK PATEN
Kepemilikan atas File Power Point ini sepenuhnya terlimpah kepada kelompok 1
MATEMATIKA: HUBUNGAN DUA LIGKARAN “LINGKARAN SALING LEPAS”. Penggunaan
hendaknya terkondisi melalui izin pemilik.