Sistem saraf otonom perifer terdiri dari sistem simpatis dan parasimpatis yang bekerja berlawanan untuk mengatur aktivitas organ tubuh seperti jantung dan kelenjar. Sistem simpatis memacu aktivitas organ sedangkan parasimpatis memperlambatnya untuk menjaga keseimbangan tubuh. Kedua sistem saling berinteraksi guna mempertahankan homeostatis.
2. Sistem saraf otonom
perifer adalah bagian dari
sistem saraf yang mewakili
persarafan motorik dari otot
polos, otot jantung dan sel-
sel kelenjar. Sistem ini terdiri
dari dua komponen fisiologis
dan anatomis yang berbeda,
yaitu sistem Simpatik
Dan Parasimpatik.
Sistem saraf manusia. Warna biru adalah sistem
saraf tepi; warna kuning adalah sistem saraf pusat.
(Levy, 1971)
3. SISTEMSARAFPERIFER
31 pasang saraf spinal (serabut
motorik, sensorik menyebar
pada ekstremitas & dinding
tubuh)
12 pasang saraf kranial (serabut motorik
saja, sensorik saja, atau campuran
keduanya menyebar di daerah leher &
kepala)
(Levy, 1971)
4. • Tiap pasang saraf terletak pada segmen
tertentu (serviks, toraks, lumbar, dll.)
• Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang
belakang di atasnya :
8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8
12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5
1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
SARAF SPINAL
Sumsum tulang belakang adalah
bagian dari sistem saraf pusat itu
mengontrol otot-otot sukarela dari
anggota tubuh dan bagasi, dan yang
menerima informasi sensorik dari
wilayah ini. (Watson & Kayalioglu,
2009).
6. Saraf kranial adalah 12 pasang
saraf yang dapat dilihat pada
permukaan ventral (bawah) otak.
Beberapa saraf ini membawa
informasi dari organ-organ indera
ke otak; saraf kranial lainnya
mengendalikan otot; saraf kranial
lainnya terhubung ke kelenjar atau
organ internal seperti jantung dan
paru-paru
(Watson, 2012)
13. SARAF SIMPATIS
Saraf simpatis adalah saraf yang
berpangkal pada sumsum tulang belakang
(medula spinalis) di daerah dada dan
pinggang.
Saraf simpatik merupakan bagian dari sistem
saraf otonom yang cenderung bertindak
berlawanan terhadap sistem saraf
parasimpatik dan umumnya berfungsi untuk
memacu dan mempercepat kerja organ-organ
tubuh, seperti mempercepat detak jantung dan
menyebabkan kontraksi pembuluh darah.
Sistem saraf simpatik diaktifkan
terutama dalam kondisi stres.
(Teff, 2008)
14. SARAF PARASIMPATIS
Saraf parasimpatik adalah saraf
yang berpangkal pada sumsum
lanjutan (medula oblongata) dan
dari sakrum yang merupakan saraf
pre-ganglion dan post-ganglion.
Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang
berkebalikan dengan fungsi sistem saraf
simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik
berfungsi mempercepat denyut jantung,
sedangkan pada sistem saraf parasimpatik
akan memperlambat denyut jantung.
(J. B. Furness, 2010)
15. parasympathetic and sympathetic function
Sistem saraf simpatis
dan parasimpatis
bekerja dengan saling
berinteraksi satu
dengan yang lain
yang biasanya
berlawanan untuk
mempertahankan
keberlangsungan
hemostatik tubuh
(Levy, 1971).
16. SARAF OTONOM PERIFER berperan dalam
iritabilitas dan kestabilan tubuh. Iritabilitas
memungkinkan makhluk hidup dapat
menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-
perubahan yang terjadi di lingkungannya.
KESIMPULAN