2. Jenis - Jenis PLTS Grounding
1. Standard Ground Mount
Standard ground mount atau dudukan
tanah standar adalah sistem pemasangan
panel surya tradisional yang menggunakan
jangkar tanah untuk menahan meja rak
yang menopang panel surya. Metode
penahan yang tepat tergantung pada
kondisi tanah di tempat Anda. Umumnya
menggunakan tiang beton, tetapi ada
pilihan lain misalnya tiang bergerak, tiang
heliks, dan ballast beton.
Sistem standard ground mount biasanya
menahan susunan panel surya dalam
posisi tetap. Namun, baru-baru ini sistem
dengan pengaturan untuk menyesuaikan
secara manual lebih banyak diminati.
Sistem dudukan tanah semacam ini adalah
cara paling mudah dan paling hemat biaya
untuk pemasangna panel surya di atas
tanah.
3. Jenis - Jenis PLTS Grounding
2. Pole Mount
Sistem PLTS pole mount atau
dudukan tiang adalah sistem
pemasangan yang menggunakan
sebuah tiang untuk menopang panel
surya. Untuk membangun sistem
semacam ini, Anda perlu menggali
satu lubang besar ke dalam tanah.
Bukan beberapa lubang yang lebih
kecil seperti dengan standard ground
mount. Sebuah tiang besar dipasang
di tanah, dimana Anda
menghubungkannya dengan panel
surya.
4. Jenis - Jenis PLTS Grounding
2. Pole Mount
Pada sistem pole mount, jarak antara
panel surya dan tanah cukup tinggi.
Jarak yang lebih besar dari tanah
berguna untuk menghindari percikan
air hujan, dedaunan, dan rumput yang
tumbuh disekitarnya. Bahkan dapat
digunakan untuk menyediakan tempat
berlindung bagi hewan untuk berteduh
di bawahnya.
5. Kelebihan dan Kekurangan Memasang Panel
Surya di Tanah
Kelebihan Panel Surya di Tanah :
1. Menghindari potensi masalah pada atap
jika panel surya dipasang pada atap
dengan struktur lemah
2. Meningkatkan produksi energi yang
lebih tinggi karena Anda dapat
memposisikan panel surya ke arah dan
sudut yang optimal
3. Memudahkan proses perawatan dan
pembersihan kotoran yang menempel di
panel surya
6. Kekurangan Panel Surya di Tanah :
1. Biaya yang dikeluarkan lebih
mahal dari memasang panel surya
di atap
2. Membutuhkan komponen
tambahan sebagai penopang
panel surya
3. Jika posisi kurang tepat, bisa
mempengaruhi estetika rumah
Anda jadi tidak enak dilihat
4. Proses pemasangan panel surya
yang lebih sulit karena harus
menggali tanah dan mengecor
dengan semen
Kelebihan dan Kekurangan Memasang Panel
Surya di Tanah
7. Jarak antar rangkaian modul fotovoltaik yang ideal
Ada beberapa perangkat lunak yang bisa digunakan untuk menyederhanakan analisis
bayangan (misalnya PVsyst dan PV*SOL).
Perangkat lunak ini memungkinkan para desainer untuk mendesain tata letak sistem,
lengkap dengan grafik lintasan matahari di lokasi yang ditetapkan dan perkiraan
jumlah keluaran energi yang mempertimbangkan rugi-rugi ketika rangkaian modul
fotovoltaik terkena bayangan.
8. Struktur penopang dan pondasi rangkaian modul
fotovoltaik
Pemilihan struktur penopang dan pondasi sangatlah penting untuk
menentukan keandalan rangkaian modul fotovoltaik. Identifikasi lokasi yang
tepat penting dilakukan ketika studi kelayakan untuk memperoleh informasi
rinci mengenai jenis tanah, topografi tanah, luas lahan, kondisi iklim setempat,
dan sudut kemiringan yang dibutuhkan. Struktur harus dirancang untuk dapat
menopang modul fotovoltaik dan menyalurkan beban mekanis ke pondasi
dengan baik.
9. 1. Untuk lokasi dengan tanah yang stabil dan padat, seperti tanah berbatu
atau berkerikil, gunakan pondasi beton sebagai pilihan. Beton harus
dibangun dengan campuran yang baik dari semen, pasir, kerikil kasar,
dan air. Campuran yang direkomendasikan memiliki perbandingan 1
bagian semen, 3 bagian kerikil kasar, dan 3 bagian pasir.
2. Jika tanah tidak padat, seperti berawa atau tanah pertanian, penggunaan
tiang pancang dapat memberi kestabilan yang lebih baik untuk pondasi,
meskipun pondasi beton yang ditanam lebih dalam masih dapat
digunakan.
3. Menggunakan pondasi beton pracetak sebagai alternatif. Beton akan
dicetak dalam lingkungan yang terkendali, mempercepat jadwal
konstruksi, dan kualitasnya dapat dengan ketat dikontrol. Namun
demikian, pengangkutan blok beton pracetak ke lokasi bisa menjadi
masalah.
4. Pembangunan pondasi harus mematuhi dimensi minimal 35 cm x 35 cm
x 60 cm (panjang x lebar x tinggi). Jika ketinggian 60 cm yang digunakan,
kedalaman pemasangan pondasi harus setidaknya 40 cm atau dua
pertiga dari total tingginya (20 cm dari tingginya tetap terlihat)
Karakteristik pondasi rangkaian modul fotovoltaik ground mounted yang
disarankan :
10. Karakteristik pondasi rangkaian modul fotovoltaik ground mounted yang
disarankan :
5. Baut angkur harus dimasukkan ke dalam pondasi dengan kedalaman = 30 cm.
Jarak antara baut angkur ke tepi dan sudut pondasi tidak boleh terlalu dekat
dengan tepinya (= 10 cm).
6. Pondasi harus diperkuat dengan kerangka baja 10 cm.
7. Jangan menggunakan kayu sebagai pondasi karena bahan kayu dapat lapuk dan
melemahkan struktur.
12. 1. Gunakan pipa baja atau baja berbentuk L untuk penopang modul
fotovoltaik. Dimensi pipa baja harus memiliki diameter yang sama atau
lebih besar dari 100 mm (= 4 inci) dan dengan ketebalan minimal 3 mm.
Jika baja berbentuk L yang digunakan, ukurannya harus sama atau lebih
besar dari 100 mm x 100 mm dan dengan ketebalan minimal 4 mm.
2. Tiang penopang harus memiliki pelat dasar berbentuk persegi empat dan
berdiri bebas di atas pondasi. Pelat dasar ini harus memiliki ketebalan
minimal 8 mm dan dimensi 200 mm x 200 mm dan juga harus memiliki
empat lubang di semua sudutnya dan dipasang dengan baut angkur ke
pondasi.
3. Pastikan bahwa tidak ada celah antara bagian bawah tiang (kaki) dan
pondasi.
4. Struktur penopang dan semua baut harus terbuat dari baja galvanis hot-
dip.
5. Ketinggian modul fotovoltaik harus dipertahankan pada ketinggian
minimum 70 cm dari atas permukaan tanah agar terhindar dari debu tanah
dan tumbuhan.
Cara Membangun Tiang Penopang :
14. 1. Tiang harus ditopang dengan penopang (strut10) tambahan untuk
memastikan kemantapan struktur.
2. Semua pondasi beton rangkaian modul fotovoltaik harus pada tingkat
ketinggian yang sama. Pertahankan proporsi antara bagian yang terlihat dan
yang tertanam dimana jika bagian pondasi yang terlihat nampak lebih tinggi,
harus diikuti oleh pondasi yang lebih dalam.
3. Strukturnya tidak boleh terlalu tinggi. Struktur yang sangat tinggi
mendatangkan kesulitan di saat melakukan pemeliharaan pada modul
fotovoltaik.
Yang harus dipertimbangkan ketika membangun di daerah lereng?
15. Penopang modul digunakan untuk memasang modul fotovoltaik ke struktur
penopang. Penopang modul harus kuat dan modul fotovoltaik harus dipasang
dengan benar untuk mencegah kerusakan akibat tertiup angin kencang.
Penopang Modul :
16. cara memasang penopang modul fotovoltaik yang baik :
1. Untuk mencegah korosi galvanik antara bingkai (frame) aluminium dan struktur
pendukung, perlu dilakukan pemisahan menggunakan PVC atau ring pelat
(washer) yang terbuat dari baja anti karat. Semua bahan harus dari bahan non-
korosif seperti aluminium atau baja anti karat.
2. Gunakan baja anti karat di tempat dengan kelembaban tinggi dan kandungan
garam tinggi.
3. Disarankan untuk memberi jarak antar rangka modul fotovoltaik minimum
sebesar 20 mmuntuk meningkatkan sirkulasi udara dan mengantisipasi
pemuaian.
17. Peralatan untuk pemasangan dudukan dan PLTS di atas
tanah (Ground Mounted)
No.
Item
Alat
No.
Item
Alat
1 Cable Tie 12 Adjustable wrench
2 3.5” Ground Wire 13 Combination plier
3 MC4 hand tool 14 MC4 cable press plier
4 MC4 connectors 15 Wire Strippers
5 Torque wrench 16 Terminal pre plier
6 Multimeter 17 Flathead/Plus screwdrivers
7 Screw 18 Electric screwdrivers
8 Powder-actuated tool 19
Sleeves for electric drill #11, #12, #13,
#14
9 Ring spanner #11, #12, #13, #14 20 Bit for slot drill
10 Open wrench #11, #12, #13, #14 21 3.5” O-ring terminals
11 Ratchet wrench #11, #12, #13, #14 22 3.5” and 5.5” insulating bush