Dokumen tersebut membahas tentang prosedur pemeliharaan sistem proteksi pada pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik, mencakup komponen-komponennya, prosedur keselamatan kerja, dokumentasi, inspeksi, dan pengisian laporan hasil pemeliharaan.
GIS (Gas Insulated Switchgear) adalah sistem penghubung dan pemutus listrik yang dikemas dalam enclosure dengan menggunakan gas SF6 sebagai isolator elektrik. GIS memiliki beberapa kelebihan seperti hanya menggunakan sedikit tempat, tidak mudah terbakar, dan mudah dipasang serta dipindahkan.
Brosur Fluke Ground Tester (Alat Ukur Resistansi Pentanahan)PT. Siwali Swantika
Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan produk, silakan menghubungi kami di Siwali Jakarta : 021-45850618 / Siwali Surabaya : 031-8421264, atau kirim email ke siwali@cbn.net.id.
Distributor Fluke di Indonesia - PT. Siwali Swantika (www.siwali.com)
Dokumen ini membahas sistem proteksi pada instalasi penyaluran tenaga listrik untuk mendeteksi berbagai jenis gangguan dan memisahkan bagian yang terganggu. Sistem proteksi harus sensitif, andal, selektif dan cepat bekerja untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis peralatan proteksi seperti relay, transformator arus dan tegangan, serta metode pemeliharaan seperti preventif dan korekt
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Dokumen membahas sumber energi terbarukan untuk pembangkit listrik, termasuk tenaga mikrohidro, surya, angin, ombak, sel bahan bakar, panas bumi, dan biomassa. Selanjutnya dibahas tentang tenaga surya dan cara kerja sel surya untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi listrik.
Sistem pembumian dan bonding sangat penting untuk memastikan keamanan instalasi pembangkit listrik tenaga surya. Ada dua cara utama sistem pembumian, yaitu grounding sistem untuk menghubungkan instalasi ke tanah, dan bonding perangkat untuk menghubungkan bagian konduktif yang tidak dialiri listrik. Sistem pembumian yang tepat dapat mencegah sengatan listrik dan kebakaran serta menjaga kualitas listrik yang dihasilkan.
Gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung disalurkan ke konsumen, atau untuk membagikan dan mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang transmisi dan distribusi energi listrik. Secara singkat, transmisi adalah proses penghantaran energi listrik dari pembangkit ke gardu induk melalui jaringan saluran transmisi. Saluran transmisi dapat berupa udara atau kabel bawah tanah dan harus dirancang dengan baik untuk mencegah gangguan seperti korona dan hubungan singkat.
GIS (Gas Insulated Switchgear) adalah sistem penghubung dan pemutus listrik yang dikemas dalam enclosure dengan menggunakan gas SF6 sebagai isolator elektrik. GIS memiliki beberapa kelebihan seperti hanya menggunakan sedikit tempat, tidak mudah terbakar, dan mudah dipasang serta dipindahkan.
Brosur Fluke Ground Tester (Alat Ukur Resistansi Pentanahan)PT. Siwali Swantika
Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan produk, silakan menghubungi kami di Siwali Jakarta : 021-45850618 / Siwali Surabaya : 031-8421264, atau kirim email ke siwali@cbn.net.id.
Distributor Fluke di Indonesia - PT. Siwali Swantika (www.siwali.com)
Dokumen ini membahas sistem proteksi pada instalasi penyaluran tenaga listrik untuk mendeteksi berbagai jenis gangguan dan memisahkan bagian yang terganggu. Sistem proteksi harus sensitif, andal, selektif dan cepat bekerja untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis peralatan proteksi seperti relay, transformator arus dan tegangan, serta metode pemeliharaan seperti preventif dan korekt
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Dokumen membahas sumber energi terbarukan untuk pembangkit listrik, termasuk tenaga mikrohidro, surya, angin, ombak, sel bahan bakar, panas bumi, dan biomassa. Selanjutnya dibahas tentang tenaga surya dan cara kerja sel surya untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi listrik.
Sistem pembumian dan bonding sangat penting untuk memastikan keamanan instalasi pembangkit listrik tenaga surya. Ada dua cara utama sistem pembumian, yaitu grounding sistem untuk menghubungkan instalasi ke tanah, dan bonding perangkat untuk menghubungkan bagian konduktif yang tidak dialiri listrik. Sistem pembumian yang tepat dapat mencegah sengatan listrik dan kebakaran serta menjaga kualitas listrik yang dihasilkan.
Gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung disalurkan ke konsumen, atau untuk membagikan dan mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang transmisi dan distribusi energi listrik. Secara singkat, transmisi adalah proses penghantaran energi listrik dari pembangkit ke gardu induk melalui jaringan saluran transmisi. Saluran transmisi dapat berupa udara atau kabel bawah tanah dan harus dirancang dengan baik untuk mencegah gangguan seperti korona dan hubungan singkat.
Pelajaran tentang sistem pembangkit listrik tenaga surya terhubung (on-grid) akan diajarkan kepada siswa dengan 30% teori dan 70% praktek. Tujuannya adalah agar siswa memahami cara kerja sistem on-grid dan dapat mengoperasikannya. Materi pelajaran mencakup penjelasan gambaran umum, simulasi, dan praktek instalasi on-grid.
Dokumen ini membahas tentang keselamatan ketenagalistrikan (K2) dan keselamatan & kesehatan kerja (K3) bagi petugas pelayanan teknik PT. Credo Indoelektra. Dokumen ini menjelaskan pentingnya penerapan prosedur K2 dan K3 untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat serta mencegah kecelakaan kerja akibat bahaya listrik.
Buku puil keselamatan dan pemasangan instalasi listrik voltase rendahAdy D'la-la
Buku pedoman ini memberikan panduan praktis tentang pemasangan instalasi listrik voltase rendah untuk rumah tangga sesuai standar PUIL 2011. Buku ini mencakup topik seperti persyaratan desain instalasi, penentuan ukuran kabel, pemilihan peralatan listrik, teknik pemasangan, dan peralatan keselamatan kerja. Tujuannya adalah untuk mendukung terwujudnya keselamatan ketenagalistrikan di Indonesia.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan distribusi tenaga listrik, termasuk pengertian, klasifikasi, dan komponen jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan jaringan yang menghubungkan sumber daya listrik besar dengan konsumen, dan terdiri atas jaringan distribusi primer dan sekunder dengan tegangan yang berbeda. Dokumen ini juga membahas tentang berbagai faktor yang mempengaruhi perencanaan jaringan distribusi.
Sistem pneumatik dan hidrolik merupakan sistem otomatisasi yang menggunakan udara atau cairan untuk menggerakkan komponen. Sistem pneumatik menggunakan udara sebagai fluida kerja, sedangkan sistem hidrolik menggunakan cairan seperti minyak. Kedua sistem memiliki komponen seperti kompresor, pompa, katup, silinder dan lainnya. Sistem ini banyak digunakan dalam aplikasi industri karena kekuatan,
Transmisi adalah proses penyaluran energi listrik dari pembangkit ke area pemakaian. Energi listrik ditransmisikan melalui saluran udara atau kabel yang menggunakan sistem arus bolak-balik tiga fasa. Komponen penting transmisi meliputi konduktor, isolator, menara penyangga, dan kawat tanah untuk melindungi dari petir.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kontrol elektromekanik dan elektronik yang menggunakan relay. Relay adalah komponen elektronika berupa saklar yang dioperasikan menggunakan listrik dan terdiri dari dua bagian utama yaitu coil dan saklar. Relay berfungsi sebagai saklar listrik dan memiliki fungsi seperti mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan tegangan rendah, fungsi logika, dan penundaan waktu. Prinsip kerjanya
PLTS merupakan solusi infrastruktur listrik yang tepat untuk desa di Indonesia karena dapat diimplementasikan dengan cepat di seluruh wilayah dengan biaya pemasangan rendah dan perawatan mudah. PLTS mampu menghasilkan listrik dari sinar matahari sepanjang tahun dan ramah lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang relay proteksi sistem tenaga listrik. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian relay proteksi, jenis-jenis relay yang digunakan untuk melindungi sistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi tenaga listrik, serta karakteristik kerja relay seperti waktu kerja dan besaran yang diukur.
Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
This document provides guidance on sizing and protecting dynamic braking resistors for AC drives. It discusses calculating the resistance, wattage, and protection scheme needed. For resistance, the minimum allowable for the drive must be met. Wattage is based on application details like machine type and stopping frequency. Protection can be via a manual motor protector sized based on peak current and a trip time to safeguard the resistor. The drive software can also limit full power braking time and periodic use to prevent overuse. An example calculation is provided to demonstrate the process.
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxAliceKuhurima1
Dokumen ini membahas tentang pemeliharaan sistem monitoring pada sistem pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik (PLTS). Ia menjelaskan tentang pentingnya sistem monitoring untuk mengevaluasi kinerja sistem, parameter yang perlu diukur seperti efisiensi baterai, dan peralatan yang digunakan seperti alat keselamatan kerja. Dokumen ini juga memberikan panduan untuk melakukan pemeliharaan terencana maupun tak terencana pada sistem monitoring PL
Pelajaran tentang sistem pembangkit listrik tenaga surya terhubung (on-grid) akan diajarkan kepada siswa dengan 30% teori dan 70% praktek. Tujuannya adalah agar siswa memahami cara kerja sistem on-grid dan dapat mengoperasikannya. Materi pelajaran mencakup penjelasan gambaran umum, simulasi, dan praktek instalasi on-grid.
Dokumen ini membahas tentang keselamatan ketenagalistrikan (K2) dan keselamatan & kesehatan kerja (K3) bagi petugas pelayanan teknik PT. Credo Indoelektra. Dokumen ini menjelaskan pentingnya penerapan prosedur K2 dan K3 untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat serta mencegah kecelakaan kerja akibat bahaya listrik.
Buku puil keselamatan dan pemasangan instalasi listrik voltase rendahAdy D'la-la
Buku pedoman ini memberikan panduan praktis tentang pemasangan instalasi listrik voltase rendah untuk rumah tangga sesuai standar PUIL 2011. Buku ini mencakup topik seperti persyaratan desain instalasi, penentuan ukuran kabel, pemilihan peralatan listrik, teknik pemasangan, dan peralatan keselamatan kerja. Tujuannya adalah untuk mendukung terwujudnya keselamatan ketenagalistrikan di Indonesia.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan distribusi tenaga listrik, termasuk pengertian, klasifikasi, dan komponen jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan jaringan yang menghubungkan sumber daya listrik besar dengan konsumen, dan terdiri atas jaringan distribusi primer dan sekunder dengan tegangan yang berbeda. Dokumen ini juga membahas tentang berbagai faktor yang mempengaruhi perencanaan jaringan distribusi.
Sistem pneumatik dan hidrolik merupakan sistem otomatisasi yang menggunakan udara atau cairan untuk menggerakkan komponen. Sistem pneumatik menggunakan udara sebagai fluida kerja, sedangkan sistem hidrolik menggunakan cairan seperti minyak. Kedua sistem memiliki komponen seperti kompresor, pompa, katup, silinder dan lainnya. Sistem ini banyak digunakan dalam aplikasi industri karena kekuatan,
Transmisi adalah proses penyaluran energi listrik dari pembangkit ke area pemakaian. Energi listrik ditransmisikan melalui saluran udara atau kabel yang menggunakan sistem arus bolak-balik tiga fasa. Komponen penting transmisi meliputi konduktor, isolator, menara penyangga, dan kawat tanah untuk melindungi dari petir.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kontrol elektromekanik dan elektronik yang menggunakan relay. Relay adalah komponen elektronika berupa saklar yang dioperasikan menggunakan listrik dan terdiri dari dua bagian utama yaitu coil dan saklar. Relay berfungsi sebagai saklar listrik dan memiliki fungsi seperti mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan tegangan rendah, fungsi logika, dan penundaan waktu. Prinsip kerjanya
PLTS merupakan solusi infrastruktur listrik yang tepat untuk desa di Indonesia karena dapat diimplementasikan dengan cepat di seluruh wilayah dengan biaya pemasangan rendah dan perawatan mudah. PLTS mampu menghasilkan listrik dari sinar matahari sepanjang tahun dan ramah lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang relay proteksi sistem tenaga listrik. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian relay proteksi, jenis-jenis relay yang digunakan untuk melindungi sistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi tenaga listrik, serta karakteristik kerja relay seperti waktu kerja dan besaran yang diukur.
Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
This document provides guidance on sizing and protecting dynamic braking resistors for AC drives. It discusses calculating the resistance, wattage, and protection scheme needed. For resistance, the minimum allowable for the drive must be met. Wattage is based on application details like machine type and stopping frequency. Protection can be via a manual motor protector sized based on peak current and a trip time to safeguard the resistor. The drive software can also limit full power braking time and periodic use to prevent overuse. An example calculation is provided to demonstrate the process.
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxAliceKuhurima1
Dokumen ini membahas tentang pemeliharaan sistem monitoring pada sistem pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik (PLTS). Ia menjelaskan tentang pentingnya sistem monitoring untuk mengevaluasi kinerja sistem, parameter yang perlu diukur seperti efisiensi baterai, dan peralatan yang digunakan seperti alat keselamatan kerja. Dokumen ini juga memberikan panduan untuk melakukan pemeliharaan terencana maupun tak terencana pada sistem monitoring PL
Sistem proteksi listrik dipasang pada peralatan listrik seperti generator dan transformator untuk melindungi dari kondisi abnormal seperti hubung singkat dan tegangan berlebih. Tujuannya adalah mengurangi kerusakan peralatan, mengisolasi bagian yang terganggu, dan mencegah gangguan meluas. Sistem proteksi terdiri dari relai, pemutus arus, dan trafo untuk mendeteksi dan menangani gangguan.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan dan perbaikan rangkaian elektronika. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian perawatan, tujuan, dan jenis aktivitas perawatan seperti preventif dan korektif. Selain itu, dibahas pula mengenai teknik-teknik pelacakan kerusakan rangkaian elektronika seperti metode gejala-fungsi, pelacakan sinyal, pengukuran tegangan dan hambatan, pemutusan loop
Memelihara sistem kelistrikan PLTS fotovoltaik meliputi perawatan berkala, perbaikan, dan pembaharuan untuk menjaga kehandalan dan berkelanjutan sistem pembangkit listrik. Langkah-langkahnya adalah mempersiapkan peralatan, memelihara komponen seperti inverter, kombiner kotak, panel distribusi, kabel, dan melaporkan hasilnya.
Proteksi sistem tenaga listrik diperlukan untuk:
1. Mengisolasi peralatan yang terganggu agar bagian lain tetap beroperasi normal
2. Membatasi kerusakan peralatan akibat panas berlebihan atau gaya mekanik
3. Menghilangkan dengan cepat arus gangguan yang dapat menyebabkan panas berlebihan berdasarkan rumus H = Ikwadrat × R × t Joule
MEMASANG SISTIM MONITORING PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA.pptxAliceKuhurima1
Modul ini mengajarkan cara memasang sistem monitoring pembangkit listrik tenaga surya off-grid. Sistem monitoring perlu dilengkapi fungsi pencatatan data, diakses lewat web, cocok dengan peralatan, dan antarmuka ethernet/RS-485. Sistem ini berguna untuk mengevaluasi produksi, memahami kinerja, dan membantu perbaikan sistem. Prosedur pemasangan harus sesuai petunjuk dan menghindari kesalahan koneksi.
Logam mesin maintenance and diagnostic refrigeration & ac 18 (3)Eko Supriyadi
Unit ini menjelaskan tentang pemeliharaan dan perbaikan sistem AC sentral ukuran besar, meliputi pengecekan parameter sistem seperti temperatur dan tekanan udara, identifikasi komponen yang bermasalah, perbaikan atau penggantian komponen, pengujian sistem setelah perbaikan, dan pelaporan pekerjaan.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang servis sistem pendingin udara, termasuk pengenalan komponen utama, operasi kitaran pendingin, jenis peranti pengawal aliran pendingin, pengenalan bahan pendingin, cara mengesan dan membaiki kerosakan, menguji kemampuan sistem, dan mengesan kerosakan elektrik."
Dokumen tersebut membahas standar kompetensi kerja nasional Indonesia untuk memasang, menguji, dan memperbaiki sistem pengaman kelistrikan dan komponennya pada kendaraan ringan. Mencakup elemen kompetensi seperti pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman sesuai prosedur keselamatan dan spesifikasi pabrik menggunakan peralatan yang tepat."
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (2)Eko Supriyadi
Standar kompetensi ini menjelaskan tentang kemampuan diagnosa dan perbaikan kesalahan pada rangkaian listrik yang kompleks, meliputi mencari lokasi kerusakan, mengidentifikasi masalah, dan memperbaiki kesalahan dengan menggunakan peralatan dan prosedur yang tepat."
Similar to 6. PPT Memelihara Sistem Proteksi PLTS Fotovoltaik.pptx (20)
ppt_D.35EBT13.001.1 - Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Energi Baru dan ...AliceKuhurima1
Dokumen ini membahas persiapan pengoperasian pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) yang mencakup 3 elemen kompetensi yaitu: 1) mempersiapkan sarana dan persiapan keselamatan kerja, 2) memeriksa komponen pembangkit sesuai prosedur, dan 3) membuat laporan kesiapan pengoperasian.
Modul ini membahas tentang mempersiapkan pengoperasian pembangkit energi baru dan energi terbarukan (EBT) meliputi tiga elemen kompetensi yaitu mempersiapkan sarana dan peralatan, mempersiapkan komponen pembangkit, dan membuat laporan kesiapan pengoperasian."
Dokumen tersebut membahas tentang memasang dudukan dan modul surya pada sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atap rumah. Dibahas mengenai komponen utama PLTS atap, mekanisme kerjanya yang mengkonversi energi surya menjadi listrik, serta manfaat pemasangan PLTS atap seperti menghemat tagihan listrik dan berkontribusi pada pengembangan energi terbarukan."
Buku Materi Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.docxAliceKuhurima1
Dokumen tersebut membahas tentang pemeliharaan baterai pada sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Terdapat informasi penting seperti jenis-jenis baterai yang digunakan pada PLTS, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan, serta tahapan-tahapan pemeliharaan baterai seperti pengukuran tegangan dan arus.
Buku Materi Mengoperasikan PLTS Off Grid_rev.docxAliceKuhurima1
Dokumen tersebut merupakan panduan pelatihan tentang operasional sistem pembangkit listrik tenaga surya terpusat yang tidak terhubung ke jaringan (off-grid). Dokumen ini membahas konsep dasar sistem off-grid, keunggulannya, konfigurasi utama yaitu sistem penyambungan arus bolak-balik (AC coupling) dan penyambungan arus searah (DC coupling), serta pola operasinya.
Ringkasan:
Dokumen tersebut membahas tentang pemasangan instalasi kelistrikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tipe off-grid. Terdiri dari pengantar teori yang menjelaskan komponen-komponen utama PLTS seperti modul surya, controller, baterai dan inverter serta konfigurasi sistem PLTS off-grid DC dan AC coupling. Juga dijelaskan prinsip kerja konversi energi surya menjadi listrik dan penyimpanan energi di baterai.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam memasang dudukan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atas tanah, termasuk menjelaskan pentingnya sistem manajemen K3, jenis alat pelindung diri, dan prosedur K3 yang harus diterapkan.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
6. Pendahuluan (Tujuan Manfaat)
Tujuan, Peserta dapat:
Menjelaskan bagaimana cara memelihara sistem proteksi
PLTS Fotovoltaik
Manfaat
Setelah mengikuti pelatihan diharapkan memberikan
manfaat sehingga peserta mengetahui cara memelihara
system proteksi PLTS Fotovoltaik
8. Komponen Sistem Proteksi
Fuse
Fuse atau sekering memiliki fungsi sebagai proteksi atau
pemutus secara menyeluruh terhadap kelebihan beban
atau korsleting. Tipe fuse pada sistem PLTS ada yang
khusus didesain untuk DC dan ada yang didesain untuk
AC.
Tipe fuse DC digunakan untuk mengamankan jaringan
DC, sedangkan tipe fuse AC digunakan untuk
mengamankan jaringan AC
Fuse digunakan untuk menghindari terjadinya kebakaran jika arus melebihi
kemampuan kuat hantar arus (KHA) kabel yang digunakan.
9. Komponen Sistem Proteksi
Perangkat Proteksi Surja (Surge Protecting Device)
Perangkat proteksi surja atau Surge Protection Device
(SPD) digunakan untuk melindungi perangkat elektronik
dari sambaran petir langsung, tidak langsung atau
sambaran terdekat pada struktur yang dibumikan
10. Komponen Sistem Proteksi
Pembumian (Grounding)
Pembumian adalah suatu teknik untuk menyambungkan
material yang bersifat konduktif secara elektrik ke bumi.
Pembumian bertujuan untuk memastikan instalasi yang aman
dari gangguan arus yang dapat membahayakan keselamatan
pengguna dan juga kerusakan peralatan akibat arus dan
tegangan lebih.
Untuk spesifikasi teknis nilai tahanan pembumian yang
dipersyaratkan oleh Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
2011 adalah < 5 Ohm. Alat yang digunakan untuk mengukur
nilai tahanan pembumian adalah Earth Tester.
11. Komponen Sistem Proteksi
Miniature Circuit Breaker (MCB)
MCB atau Miniature Circuit Breaker adalah
sebuah komponen listrik yang berguna untuk
mengamankan beban lebih atau hubung singkat
(Short Circuit). MCB ada yang khusus didesain
untuk DC dan ada yang didesain khusus untuk
AC
Pengoperasian MCB dilakukan secara otomatis yaitu dengan dua cara
1. Magnetic Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara Magnetik).
2. Thermal Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara Thermal/Suhu).
13. Prosedur K3 Pemeliharaan Sistem Proteksi PLTS
Dalam melaksanakan pemeliharaan terhadap
sistem Proteksi PLTS, terdapat hal – hal yang
perlu diperhatikan antara lain :
1. Penggunaan APD
2. Menjalankan prosedur yang tepat dalam
melaksanakan pekerjaan
14. Prosedur K3 Pemeliharaan Sistem Proteksi PLTS
Wear Pack Sepatu Pelindung Sarung Tangan Listrik
Pelindung Pernapasan Kaca Mata Pelindung
Pelindung Kepala
Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat perlengkapan yang berfungsi untuk melindungi
penggunanya dari bahaya atau gangguan kesehatan dan keselamatan
15. Prosedur K3 Pemeliharaan Sistem Proteksi PLTS
Untuk menjaga keselamatan diri ketika melaksanakan pemeliharaan sistem proteksi
PLTS, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
a. Gunakan alat pelindung diri lengkap sebelum melaksanakan pemeliharaan sistem
proteksi PLTS.
b. Baca prosedur pemeliharaan dengan baik sebelum melaksanakan pemeliharaan
sistem proteksi PLTS
c. Dalam melaksanakan pemeliharaan sistem proteksi harus dalam keadaan tidak
bertegangan atau dalam keadaan sistem padam secara keseluruhan.
d. Laksanakan pemeliharaan sistem proteksi dalam kondisi cuaca yang baik.
17. Dokumen Spesifikasi Teknis dan Petunjuk Pemeliharaan
Dokumen spesifikasi teknis dan petunjuk pemeliharaan digunakan sebagai
panduan Ketika melaksanakan pekerjaan perbaikan hingga penggantian
komponen sistem proteksi.
Dokumen spesifikasi teknis biasanya berupa buku manual dari manufaktur
pembuat sistem PLTS, datasheet komponen, jenis material atau bahan, gambar
komponen, Single Line Diagram, hingga garansi produk.
Dokumen petunjuk pemeliharaan berisi list item pekerjaan pemeliharaan sistem
proteksi yang diberikan atau dikeluarkan oleh vendor pelaksana pembangunan
pembangkit PLTS
19. Prosedur Pemeriksaan Kondisi Fisik Serta Tindakan Korektif
SPD (Surge Protecting Device)
Indikator yang menandakan SPD rusak
dan harus segera diganti
Indikator yang menandakan SPD masih
dalam keadaan baik
20. Prosedur Pemeriksaan Kondisi Fisik Serta Tindakan Korektif
SPD (Surge Protecting Device)
Pengecekan terhadap terminal sisi sambungan kabel
dilakukan dengan menggunakan obeng untuk memastikan
tidak ada koneksi kabel yang longgar ataupun terlepas
pada sisi terminal sambungan, karena hal ini dapat
mengakibatkan kegagalan proteksi pada komponen SPD itu
sendiri
21. Prosedur Pemeriksaan Kondisi Fisik Serta Tindakan Korektif
SPD (Tindakan Korektif)
1. Ganti dengan komponen SPD sesuai dengan spesifikasi kebutuhan sistem
2. Pastikan pemasangan kabel pada terminal sambungan terpasang dengan
baik dan sesuai jalur pemasangannya
3. Pastikan juga terdapat komponen SPD cadangan selalu tersedia
22. Prosedur Pemeriksaan Kondisi Fisik Serta Tindakan Korektif
Fuse
Fuse dalam kondisi baik
Fuse dalam kondisi putus/rusak
Cek kondisi fisik serta
visual apakah kawat
fuse putus atau
terbakar.
23. Prosedur Pemeriksaan Kondisi Fisik Serta Tindakan Korektif
Fuse (Tindakan Korektif)
1. Ganti dengan komponen fuse sesuai dengan spesifikasi kebutuhan system
2. Pastikan juga terdapat komponen fuse cadangan selalu tersedia
24. Prosedur Pemeriksaan Kondisi Fisik Serta Tindakan Korektif
MCB (Miniature Circuit Breaker)
Terbakar
Tanda
Hangus
Pemeriksaan kondisi fisik dilakukan dengan melihat secara visual apakah ada tanda
terbakar atau hangus pada MCB, serta cek tuas On/Off pada MCB apakah susah
digerakkan ataupun tuas selalu dalam kondisi Off meski sudah dinaikkan.
25. Prosedur Pemeriksaan Kondisi Fisik Serta Tindakan Korektif
MCB (Miniature Circuit Breaker)
Lakukan pengukuran
tegangan jatuh pada sisi input
maupun sisi output ketika
MCB di On – kan untuk
memastikan MCB dalam
keadaan baik.
Lakukan pengecekan terhadap
kekencangan terminal kabel
dengan menggunakan obeng
26. Prosedur Pemeriksaan Kondisi Fisik Serta Tindakan Korektif
MCB (Tindakan Korektif)
1. Ganti dengan komponen MCB sesuai dengan spesifikasi kebutuhan system
2. Pastikan juga terdapat komponen MCB cadangan selalu tersedia
3. Kencangkan baut dari terminal yang longgar menggunakan obeng sesuai
dengan ukuran yang benar supaya terminal tidak cepat aus
27. Prosedur Pemeriksaan Kondisi Fisik Serta Tindakan Korektif
Grounding System
Lakukan pengukuran
nilai tahanan
pentanahan pada
ground rod utama
menggunakan Earth
Tester. Nilai tahanan
pentanahan terukur
harus bernilai <5 Ohm
sesuai dengan PUIL
Lakukan pengecekan kondisi fisik
konektor sambungan apakah
berkarat sehingga mengakibatkan
sambungan terputus ataupun
terdapat koneksi sambungan yang
longgar
28. Prosedur Pemeriksaan Kondisi Fisik Serta Tindakan Korektif
Grounding System (Tindakan Korektif)
1. Apabila nilai tahanan pembumian > 5 Ohm, maka tambahkan grounding rod
yang diparalel dengan grounding rod utama hingga nilai tahanan pembumian
< 5 Ohm
2. Untuk mencegah kenaikan tahanan pembumian akibat karat ataupun korosi,
bersihkan kotoran dan karat yang menempel, bila perlu ganti sambungan
konekor yang baru kemudian kencangkan dengan kunci pas
30. Prosedur Pengisian Laporan Pemeliharaan Sistem Proteksi
Dalam melaksanakan pemeliharaan sistem proteksi PLTS fotovoltaik, dibutuhkan
laporan hasil pelaksanaan pemeliharaan sistem proteksi. Laporan pemeliharaan biasanya
berisi check list pekerjaan pengecekan setiap komponen, kondisi komponen serta status
penggantian komponen.
Laporan pemeliharaan sistem proteksi didokumentasikan sebagai laporan untuk atasan
ataupun teknisi yang sedang melaksanakan perbaikan sebagai rekam jejak terhadap
pemeliharaan sistem secara berkala.
32. Penyajian (Kesimpulan)
1. Terdapat komponen – komponen dalam sistem proteksi dan pentanahan, antara lain;
Fuse, SPD, MCB serta Grounding System.
2. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemeliharaan sistem proteksi
PLTS antara lain penggunaan perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) serta
menjalankan prosedur yang tepat dalam melaksanakan pekerjaan.
3. Dokumen spesifikasi teknis biasanya berupa buku manual dari manufaktur pembuat
sistem PLTS, datasheet komponen, jenis material atau bahan, gambar komponen,
Single Line Diagram, hingga garansi produk. Sedangkan dokumen petunjuk
pemeliharaan berisi list item pekerjaan pemeliharaan sistem proteksi yang diberikan
atau dikeluarkan oleh vendor pelaksana pembangunan pembangkit PLTS.
33. Penyajian (Kesimpulan)
4. Prosedur pemeriksaan kondisi fisik pemeliharaan sistem proteksi dan pentanahan
diantara lain; pengecekan kondisi fisik secara visual dan pengukuran dengan
menggunakan alat ukur yang sesuai. Sedangkan untuk tindakan korektif dapat
dilakukan antara lain; mengganti komponen sesuai spesifikasi teknis dilapangan,
mengencangkan konektor sambungan dengan menggunakan hand tools yang sesuai
ukurannya serta menyiapkan komponen cadangan di lapangan.
5. Laporan pemeliharaan sistem proteksi didokumentasikan sebagai laporan untuk
atasan ataupun teknisi yang sedang melaksanakan perbaikan sebagai rekam jejak
terhadap pemeliharaan sistem secara berkala