PERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMI
1. PERAN ISLAM MENJAGA
KEDAULATAN NKRI MELALUI
KEPEMIMPINAN ISLAMI,
Suatu Proses Penegakan Ideologi
dalam Persaingan Politik
(Fuad Amsyari)
*) Disampaikan dalam Seminar “Islam Menjaga
Kedaulatan”, Tasikmalaya, 6 Agustus ‘18
4. 1. ISLAM ITU SEMPURNA
(Qs05:03)
2. BERISLAM ITU HARUS UTUH
(Qs02:85, 208 & 05:49)
3. ISLAM MENYELAMATKAN UMAT
MANUSIA, PERSONAL & SOSIAL
(Qs07:96 & Qs21:107)
4. ISLAM MENYEJAHTERAKAN
BANGSA YANG PLURAL
(Qs02:11 & Qs34:15-16)
5. SUNNATULLAH
UNTUK MENJAGA KEDAULATAN
NKRI DAN MEWUJUDKAN
KESEJAHTERAAN BANGSA-NEGARA
ISLAM HARUS MENJADI
PEMIMPIN BANGSA-NEGARA
MELALUI
PROSES PERSAINGAN POLITIK
(Qs02:147-148 & 05:48)
6. KRITERIA ISLAM BAGI PEMIMPIN
BANGSA-NEGARA
MUKMIN
PEJUANG ISLAM, TAAT SYARIAT,
CERDAS & BERILMU PENGETAHUAN
bukan
MUSLIM
yang
MUNAFIQIN-DHOLIMIN-JAHILIIN
7. PEMIMPIN ISLAM DI DUNIA PLURAL
HARUS MEMBUAT KEBIJAKAN SESUAI
SYARIAT BERBANGSA-BERNEGARA,
AGAR BISA TERWUJUD
BANGSA-NEGARA YANG BERKAH:
a. Berkeadilan
b. Berkecukupan dan tersejahterakan
c. Beradab, berilmu, dan termuliakan
d. Berharmoni, tertib, damai
(AXIOMA ISLAM)
8. PARADIGMA SALAH:
1. MEMBENAHI EHONOMI DULU BARU BICARA
TENTANG PELAKSANAAN AJARAN ISLAM
2. MAMPU MEMBUAT NEGERI MENJADI HEBAT
TANPA PENERAPAN SYARIAT ISLAM DALAM
PENGELOLAAN BANGSA-NEGARA
9. KARENA:
EKONOMI BANGSA TIDAK AKAN BERES TANPA
PENERAPAN SYARIAT DALAM KEBIJAKAN
EKONOMI NASIONAL
BANGSA TIDAK AKAN BISA MENJADI BANGSA
HEBAT TANPA PENERAPAN SYARIAT DALAM
MENYUSUN KEBIJAKAN2 NASIONAL
11. 1. SOVEREIGNTY / KEDAULATAN
Kondisi negara yang berstatus
merdeka, terbebas dari kontrol
negara asing dalam mengelola
negerinya
12. PENGARUH ASING DALAM NEGARA
BERDAULAT MELALUI 2 MACAM
MEKANISME:
1. Tekanan langsung karena PERJANJIAN
BILATERAL, atau HUTANG YANG
TIDAK MAMPU TERBAYARKAN
2. Tekanan tidak langsung melalui Proses
pembuatan Kebijakan2 nasionalnya yang
dipengaruhi oleh agen2 negara Asing
15. NKRI HARUS DIJAGA KEDAULATANNYA
melalui
KEPEMIMPINAN NEGARA YANG ISLAMI
16. KEPEMIMPINAN ISLAM MELIPUTI
2 WILAYAH BESAR, yi:
UMAT ISLAM & BANGSA INDONESIA
Perlu difahami HAL STRATEGIS BERIKUT:
-Umat Islam harus punya Pemimpin POLITIK
-NKRI memiliki Pemimpin Formal
-Mayoritas Penduduk Indonesia Muslim
-Kepemimpinan Islam untuk Umat & Bangsa
berskala Nasional & Wilayah/Daerah
17. 2. IDEOLOGY/IDEOLOGI:
The integrated assertions, theories, and
aims that constitues political, social,
and economical program
(Integrasi dari nilai, teori, dan cita2
terkait dengan aktifitas kehidupan
bermasyarakat, khususnya dalam Politik,
Ekonomi, dan Sosial-Budaya)
18. 3. POLITICS/POLITIK:
The arts or science of government, of
guiding or influencing governmental
policies, or of winning and holding
control over a government
(Seni dan Ilmu terkait Pemerintahan,
Nasional/Wilayah, yang meliputi arahan
& bentuk kebijakan yang dibuat, serta
upaya pemenangan persaingan dan
pengendalian terhadap pemerintahan)
19. 4. POLITICS IN ISLAM / ISLAM POLITIK :
Penerapan Tuntunan Islam dalam Politik
(APPLICATION of Islamic Teachings in
Politics)
21. 5. LEADERSHIPS in POLITICS:
Capacity of a government leader, ability
to lead the government.
-Who leads
-How, methods or ways, to lead
22. 6. KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM:
1. Kepemimpinan dalam komunitas
muslim sendiri
2. Kepemimpinan dalam masyarakat yang
Plural / Majemuk
23. KOMUNITAS MUSLIM DI INDONESIA:
-Partai Politik Islam
-Organisasi Masa Islam
-Yayasan Islam
-Lembaga Swadaya Masyarakat Islam
-Lain2 bentuk kelompok muslim
24. MASYARAKAT PLURAL DI INDONESIA
-Bangsa/Rakyat Indonesia
-Penduduk di unit Administratif Negara:
RT, RW, Kelurahan/Desa, Kabupaten/
Kota, Provinsi
-Komunitas lain: Kampus, Sekolah,
Organisasi sosial-politik non-Islam
25. Misi Islam dalam kehidupan
Bermasyarakat-Berbangsa-Bernegara
(Ajaran Islam Politik) :
1. Menjadi ‘Pemimpin Formal’ di Negara/Wilayah
yang berpenduduk Plural
2. Penerapan Syariat sosial-kenegaraan dlm
mengelola Negara/Wilayah setelah memiliki
Kewenangan Formal (menjadi Pemimpin)
26. PERSAINGAN KEPEMIMPINAN
DALAM DUNIA PLURAL ADALAH
KENISCAYAAN (Sunnatullah Sosial)
Akan selalu ada Persaingan antara Islam dengan
kelompok Non-Islam yang mau mengelola negeri
dengan cara non-syariat, cara SEKULER, a.l.:
Kapitalisme,Komunisme, Sosialisme, dll. Mereka itu
bahkan ingin kalahnya Perjuangan Syariat Islam
dalam persaingan pengelolaan negara
27. PERSAINGAN POLITIK
DALAM SUATU NEGARA
( MASYARAKATNYA SELALU PLURAL)
merupakan suatu keniscayaam
SIAPKAH UMAT ISLAM
SIAPKAN UMAT ISLAM
31. 1. UMAT ISLAM DIKONSOLIDASI DALAM WADAH
KEKUATAN POLITIK ISLAM:
HIZBULLAH
(Partai Allah: kelompok politik bermisi
menerapkan syariat Allah dalam
mengelola bangsa-negara)
Al Qur’an: 5-56
32. 2. Membesarkan Kekuatan Politik Hizbullah
(Partai Islam) dalam hal :
a. Memahamkan Islam sebagai Ideologi,
tidak sekedar sebagai Ritual dan Amal
Sosial, kepada pemeluk agama Islam
b. Meningkatkan Kemampuan Fisik umat
sebagai kekuatan Politik
33. 3. Perjuangan menghadapi kekuatan politik
Non-Islam dari Nasrani, Yahudi, Majusi,
kaum Munafik Islam, dll :
Unjuk Kekuatan Politik bahwa Kemampuan
Hizbullah lebih dominan dari yang lain, baik
terkait Konsep pemikiran pembangunan maupun
kemampuan Fisiknya sebagai Partai.
Dilakukan Loby, Musyawarah, dll, melahirkan:
PIAGAM MADINAH,
Rasulullah yang Memimpin Madinah
35. I. HARUS DIHADIRKAN HIZBULLAH / PARTAI ISLAM
YANG BERKARAKTER SYAR’I:
a. Kepemimpinan tertinggi Partai Islam harus di
tangan Tim Ulama yg tafaqquh fi dien dan
berwawasan Iptek (Ahlul Halli Wal Aqdi/AHWA)
b. Pemimpin Eksekutif dipilih/diberhentikan AHWA
c. Seluruh Kepemimpinan Partai di semua tingkatan
dipegang Muslim berkualitas, tdak satupun
diserahkan ke Kafirin, Munafiqin, Dholimin
36. d. HARUS DIKELOLA ISLAMI (SDM, Uang, dll)
e. Calon Pejabat Publik yang diusung harus Muslim
berkualitas.
F. Kerjasama dg Parpol lain hanya jika Partai itu
mau mengusung Calon dari Partai Islam
f. Program2nya Proaktif menyosialisasikan
SYARIAT KENEGARAAN ISLAM,
g. Aktifitasnya Nyata memberi Solusi Islami untuk
permasalahan umat & bangsa
37. II. MOBILISASI MASIF PADA UMAT ISLAM
AGAR MAU BERISLAM POLITIK, TIDAK SEKEDAR
BERITUAL & BERAMAL SOSIAL ISLAM SAJA
a. Umat harus dibina secara intensif oleh
Ulama, Ustad, Guru ngaji sejak mereka masih
kecil sampai akhir hayatnya untuk memahami
bahwa Islam Politik itu adalah kewajiban
syar’i sebagai muslim
38. b. Gerakan Nasional Bela Islam dari Hujatan
pada al Qur’an, Nabi, dan Simbol2 Islam
lainnya, serta dari Kriminalisasi pada Ulama,
Ustads, Mubaligh, dan Pengajar Islam
c. Penyadaran intensif pada Ormas-LSM
Islam untuk tegas mengarahkan anggautanya
memilih Partai Islam (manifestasi Hizbullah),
haram jika memilih Partai Sekuler
(MUARA SEMUA AKTIFITAS SOSIAL
ISLAM HARUS KE PARTAI ISLAM)
39. PEDOMAN UNTUK DAPAT BERHASIL
MEMENANGKAN KEPEMIMPINAN DALAM
DUNIA PLURAL:
1. Ketegasan Aspek Ideologi yang diusung
2. Kepemimpinan Kelompok yang tangguh
3. Soliditas & Daya Dukung Kelompok kuat
4. Program2nya harus selalu sejalan dengan
ideologi yang diperjuangkan,
5. Menolak setiap upaya melemahkan ideologi
yg diperjuangkan, dengan harga berapapun
41. UMAT ISLAM UMUMNYA LEMAH DALAM
KONSOLIDASI SAAT MEMIMPIN HARENA:
1. Lemah dalam Ideologi
2. Lemah dalam Menejemen
3. Lemah dalam pengembangan Sistem
4. Lemah dalam Sains-Teknologi
42. KASUS FENOMENAL:
1. Saudi Arabia era Abdul Aziz bin Saud
2. Iran era Khomeini
3. Turki era Erbakan & Erdogan
4. Mesir era Mursi
5. Indonesia era Suharto, Habibie, Gus Dur
43. UMAT ISLAM HARUS PANDAI:
1. Mengkonsolidasi Kekuasaan yang
sudah di tangan
2. Mempertahankan Kepemimpinan
yang sudah dimiliki
49. PARTAI ISLAM IDEOLOGIS
yang hadir secara Legal-Formal di negeri
untuk:
1. Dikembangkan & Dikuatkan
2. Memenangkan Persaingan Politik
3. Menjadi Pemimpin Formal NKRI