SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
PERAN ISLAM MENJAGA
KEDAULATAN NKRI MELALUI
KEPEMIMPINAN ISLAMI,
Suatu Proses Penegakan Ideologi
dalam Persaingan Politik
(Fuad Amsyari)
*) Disampaikan dalam Seminar “Islam Menjaga
Kedaulatan”, Tasikmalaya, 6 Agustus ‘18
PENGANTAR
MEMAHAMI ISLAM
dalam
Kaitan Berbangsa-Bernegara
1. ISLAM ITU SEMPURNA
(Qs05:03)
2. BERISLAM ITU HARUS UTUH
(Qs02:85, 208 & 05:49)
3. ISLAM MENYELAMATKAN UMAT
MANUSIA, PERSONAL & SOSIAL
(Qs07:96 & Qs21:107)
4. ISLAM MENYEJAHTERAKAN
BANGSA YANG PLURAL
(Qs02:11 & Qs34:15-16)
SUNNATULLAH
UNTUK MENJAGA KEDAULATAN
NKRI DAN MEWUJUDKAN
KESEJAHTERAAN BANGSA-NEGARA
ISLAM HARUS MENJADI
PEMIMPIN BANGSA-NEGARA
MELALUI
PROSES PERSAINGAN POLITIK
(Qs02:147-148 & 05:48)
KRITERIA ISLAM BAGI PEMIMPIN
BANGSA-NEGARA
MUKMIN
PEJUANG ISLAM, TAAT SYARIAT,
CERDAS & BERILMU PENGETAHUAN
bukan
MUSLIM
yang
MUNAFIQIN-DHOLIMIN-JAHILIIN
PEMIMPIN ISLAM DI DUNIA PLURAL
HARUS MEMBUAT KEBIJAKAN SESUAI
SYARIAT BERBANGSA-BERNEGARA,
AGAR BISA TERWUJUD
BANGSA-NEGARA YANG BERKAH:
a. Berkeadilan
b. Berkecukupan dan tersejahterakan
c. Beradab, berilmu, dan termuliakan
d. Berharmoni, tertib, damai
(AXIOMA ISLAM)
PARADIGMA SALAH:
1. MEMBENAHI EHONOMI DULU BARU BICARA
TENTANG PELAKSANAAN AJARAN ISLAM
2. MAMPU MEMBUAT NEGERI MENJADI HEBAT
TANPA PENERAPAN SYARIAT ISLAM DALAM
PENGELOLAAN BANGSA-NEGARA
KARENA:
EKONOMI BANGSA TIDAK AKAN BERES TANPA
PENERAPAN SYARIAT DALAM KEBIJAKAN
EKONOMI NASIONAL
BANGSA TIDAK AKAN BISA MENJADI BANGSA
HEBAT TANPA PENERAPAN SYARIAT DALAM
MENYUSUN KEBIJAKAN2 NASIONAL
BAGIAN I
MEMAKNAI SECARA OPERASIONAL
KATA2 KUNCI DALAM MATERI BAHASAN
1. SOVEREIGNTY / KEDAULATAN
Kondisi negara yang berstatus
merdeka, terbebas dari kontrol
negara asing dalam mengelola
negerinya
PENGARUH ASING DALAM NEGARA
BERDAULAT MELALUI 2 MACAM
MEKANISME:
1. Tekanan langsung karena PERJANJIAN
BILATERAL, atau HUTANG YANG
TIDAK MAMPU TERBAYARKAN
2. Tekanan tidak langsung melalui Proses
pembuatan Kebijakan2 nasionalnya yang
dipengaruhi oleh agen2 negara Asing
SIAPA YANG MEMBUAT
KEPENTINGAN NASIONAL
TERLANTAR?
PEMIMPIN FORMAL NEGARA
NEGARA YANG KEDAULATANNYA
RUSAK
disebut sebagai
BERKEDAULATAN SEMU /
DECEIVED SOVEREIGNTY
NKRI HARUS DIJAGA KEDAULATANNYA
melalui
KEPEMIMPINAN NEGARA YANG ISLAMI
KEPEMIMPINAN ISLAM MELIPUTI
2 WILAYAH BESAR, yi:
UMAT ISLAM & BANGSA INDONESIA
Perlu difahami HAL STRATEGIS BERIKUT:
-Umat Islam harus punya Pemimpin POLITIK
-NKRI memiliki Pemimpin Formal
-Mayoritas Penduduk Indonesia Muslim
-Kepemimpinan Islam untuk Umat & Bangsa
berskala Nasional & Wilayah/Daerah
2. IDEOLOGY/IDEOLOGI:
The integrated assertions, theories, and
aims that constitues political, social,
and economical program
(Integrasi dari nilai, teori, dan cita2
terkait dengan aktifitas kehidupan
bermasyarakat, khususnya dalam Politik,
Ekonomi, dan Sosial-Budaya)
3. POLITICS/POLITIK:
The arts or science of government, of
guiding or influencing governmental
policies, or of winning and holding
control over a government
(Seni dan Ilmu terkait Pemerintahan,
Nasional/Wilayah, yang meliputi arahan
& bentuk kebijakan yang dibuat, serta
upaya pemenangan persaingan dan
pengendalian terhadap pemerintahan)
4. POLITICS IN ISLAM / ISLAM POLITIK :
Penerapan Tuntunan Islam dalam Politik
(APPLICATION of Islamic Teachings in
Politics)
MASYARAKAT-BANGSA-NEGARA
(Bukan Individu)
MEMERLUKAN
KEPEMIMPINAN
(LEADERSHIP)
5. LEADERSHIPS in POLITICS:
Capacity of a government leader, ability
to lead the government.
-Who leads
-How, methods or ways, to lead
6. KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM:
1. Kepemimpinan dalam komunitas
muslim sendiri
2. Kepemimpinan dalam masyarakat yang
Plural / Majemuk
KOMUNITAS MUSLIM DI INDONESIA:
-Partai Politik Islam
-Organisasi Masa Islam
-Yayasan Islam
-Lembaga Swadaya Masyarakat Islam
-Lain2 bentuk kelompok muslim
MASYARAKAT PLURAL DI INDONESIA
-Bangsa/Rakyat Indonesia
-Penduduk di unit Administratif Negara:
RT, RW, Kelurahan/Desa, Kabupaten/
Kota, Provinsi
-Komunitas lain: Kampus, Sekolah,
Organisasi sosial-politik non-Islam
Misi Islam dalam kehidupan
Bermasyarakat-Berbangsa-Bernegara
(Ajaran Islam Politik) :
1. Menjadi ‘Pemimpin Formal’ di Negara/Wilayah
yang berpenduduk Plural
2. Penerapan Syariat sosial-kenegaraan dlm
mengelola Negara/Wilayah setelah memiliki
Kewenangan Formal (menjadi Pemimpin)
PERSAINGAN KEPEMIMPINAN
DALAM DUNIA PLURAL ADALAH
KENISCAYAAN (Sunnatullah Sosial)
Akan selalu ada Persaingan antara Islam dengan
kelompok Non-Islam yang mau mengelola negeri
dengan cara non-syariat, cara SEKULER, a.l.:
Kapitalisme,Komunisme, Sosialisme, dll. Mereka itu
bahkan ingin kalahnya Perjuangan Syariat Islam
dalam persaingan pengelolaan negara
PERSAINGAN POLITIK
DALAM SUATU NEGARA
( MASYARAKATNYA SELALU PLURAL)
merupakan suatu keniscayaam
SIAPKAH UMAT ISLAM
SIAPKAN UMAT ISLAM
BAGIAN II
PROSES PEMENANGAN
KEPEMIMPINAN
(Winning the Leadership)
PERCONTOHAN
PRAKTEK ISLAM POLITIK
OLEH
RASULULLAH MUHAMMAD SAW
PROSES SOSIAL-POLITIKNYA
RASULULLAH
MENJADI KEPALA NEGARA MADINAH
(Sunnatullah Empirik)
1. UMAT ISLAM DIKONSOLIDASI DALAM WADAH
KEKUATAN POLITIK ISLAM:
HIZBULLAH
(Partai Allah: kelompok politik bermisi
menerapkan syariat Allah dalam
mengelola bangsa-negara)
Al Qur’an: 5-56
2. Membesarkan Kekuatan Politik Hizbullah
(Partai Islam) dalam hal :
a. Memahamkan Islam sebagai Ideologi,
tidak sekedar sebagai Ritual dan Amal
Sosial, kepada pemeluk agama Islam
b. Meningkatkan Kemampuan Fisik umat
sebagai kekuatan Politik
3. Perjuangan menghadapi kekuatan politik
Non-Islam dari Nasrani, Yahudi, Majusi,
kaum Munafik Islam, dll :
Unjuk Kekuatan Politik bahwa Kemampuan
Hizbullah lebih dominan dari yang lain, baik
terkait Konsep pemikiran pembangunan maupun
kemampuan Fisiknya sebagai Partai.
Dilakukan Loby, Musyawarah, dll, melahirkan:
PIAGAM MADINAH,
Rasulullah yang Memimpin Madinah
SUNNATULLAH MEMENANGKAN
KEPEMIMPINAN ISLAM
di
ERA IPTEK
I. HARUS DIHADIRKAN HIZBULLAH / PARTAI ISLAM
YANG BERKARAKTER SYAR’I:
a. Kepemimpinan tertinggi Partai Islam harus di
tangan Tim Ulama yg tafaqquh fi dien dan
berwawasan Iptek (Ahlul Halli Wal Aqdi/AHWA)
b. Pemimpin Eksekutif dipilih/diberhentikan AHWA
c. Seluruh Kepemimpinan Partai di semua tingkatan
dipegang Muslim berkualitas, tdak satupun
diserahkan ke Kafirin, Munafiqin, Dholimin
d. HARUS DIKELOLA ISLAMI (SDM, Uang, dll)
e. Calon Pejabat Publik yang diusung harus Muslim
berkualitas.
F. Kerjasama dg Parpol lain hanya jika Partai itu
mau mengusung Calon dari Partai Islam
f. Program2nya Proaktif menyosialisasikan
SYARIAT KENEGARAAN ISLAM,
g. Aktifitasnya Nyata memberi Solusi Islami untuk
permasalahan umat & bangsa
II. MOBILISASI MASIF PADA UMAT ISLAM
AGAR MAU BERISLAM POLITIK, TIDAK SEKEDAR
BERITUAL & BERAMAL SOSIAL ISLAM SAJA
a. Umat harus dibina secara intensif oleh
Ulama, Ustad, Guru ngaji sejak mereka masih
kecil sampai akhir hayatnya untuk memahami
bahwa Islam Politik itu adalah kewajiban
syar’i sebagai muslim
b. Gerakan Nasional Bela Islam dari Hujatan
pada al Qur’an, Nabi, dan Simbol2 Islam
lainnya, serta dari Kriminalisasi pada Ulama,
Ustads, Mubaligh, dan Pengajar Islam
c. Penyadaran intensif pada Ormas-LSM
Islam untuk tegas mengarahkan anggautanya
memilih Partai Islam (manifestasi Hizbullah),
haram jika memilih Partai Sekuler
(MUARA SEMUA AKTIFITAS SOSIAL
ISLAM HARUS KE PARTAI ISLAM)
PEDOMAN UNTUK DAPAT BERHASIL
MEMENANGKAN KEPEMIMPINAN DALAM
DUNIA PLURAL:
1. Ketegasan Aspek Ideologi yang diusung
2. Kepemimpinan Kelompok yang tangguh
3. Soliditas & Daya Dukung Kelompok kuat
4. Program2nya harus selalu sejalan dengan
ideologi yang diperjuangkan,
5. Menolak setiap upaya melemahkan ideologi
yg diperjuangkan, dengan harga berapapun
BAGIAN III
KONSOLIDASI KEPEMIMPINAN
UMAT ISLAM UMUMNYA LEMAH DALAM
KONSOLIDASI SAAT MEMIMPIN HARENA:
1. Lemah dalam Ideologi
2. Lemah dalam Menejemen
3. Lemah dalam pengembangan Sistem
4. Lemah dalam Sains-Teknologi
KASUS FENOMENAL:
1. Saudi Arabia era Abdul Aziz bin Saud
2. Iran era Khomeini
3. Turki era Erbakan & Erdogan
4. Mesir era Mursi
5. Indonesia era Suharto, Habibie, Gus Dur
UMAT ISLAM HARUS PANDAI:
1. Mengkonsolidasi Kekuasaan yang
sudah di tangan
2. Mempertahankan Kepemimpinan
yang sudah dimiliki
PRINSIP KONSOLIDASI:
1. Memperkokoh ‘inner-circle’
2. Memperlebar ‘area of influence’
3. Memperkecil ‘conflict of interest’
PRINSIP MEMPERTAHANKAN KEPEMIMPINAN
1. Mempertegas ‘Line of Command’
2. Memperjelas identitas lawan ideologi
3. Memperlemah kelompok lawan
4. Merangkul kelompok netral
5. Memantau pergerakan musuh
BAGIAN IV
BAGAIMANA
MAJELIS MUJAHIDIN
INDONESIA
USULAN OPERASIONAL
UNTUK
MENJAGA KEDAULATAN NKRI
MMI
menjadi / memiliki /menguatkan
HIZBULLAH
(Partai Islam Ideologis)
PARTAI ISLAM IDEOLOGIS
yang hadir secara Legal-Formal di negeri
untuk:
1. Dikembangkan & Dikuatkan
2. Memenangkan Persaingan Politik
3. Menjadi Pemimpin Formal NKRI
SILAHKAN DIPUTUSKAN
OLEH
KONGGRES
WASSALAAM

More Related Content

What's hot

Kaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politikKaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politikFuad Amsyari
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaTrisna Nurdiaman
 
Materi 5 landasan normatif muhammadiyah
Materi 5  landasan normatif muhammadiyahMateri 5  landasan normatif muhammadiyah
Materi 5 landasan normatif muhammadiyahDewi Atin Surya
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islampropadeus
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamDhea Maharani
 
Hubungan Etnik Bab 7 Islam Hadhari Dan Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 7   Islam Hadhari Dan Hubungan EtnikHubungan Etnik Bab 7   Islam Hadhari Dan Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 7 Islam Hadhari Dan Hubungan EtnikWanBK Leo
 
Soal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan IslamSoal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan IslamAnas Wibowo
 
Buku Propaganda Ideologi Islam
Buku Propaganda Ideologi IslamBuku Propaganda Ideologi Islam
Buku Propaganda Ideologi IslamAnas Wibowo
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamMuzay Iena
 
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2Ardi Muluk
 
Agama Islam dan Sains
Agama Islam dan SainsAgama Islam dan Sains
Agama Islam dan SainsFuad Amsyari
 
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK  SUMBER DAYA MANUSIAPEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK  SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK SUMBER DAYA MANUSIApropadeus
 
Kedudukan sistem politik dalam islam
Kedudukan sistem politik dalam islamKedudukan sistem politik dalam islam
Kedudukan sistem politik dalam islamHaan Herdiantara
 
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdfKOPIGarut1
 
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aikPerkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aikplesdis
 

What's hot (19)

Kaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politikKaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politik
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesia
 
Islam & politik
Islam & politikIslam & politik
Islam & politik
 
Materi 5 landasan normatif muhammadiyah
Materi 5  landasan normatif muhammadiyahMateri 5  landasan normatif muhammadiyah
Materi 5 landasan normatif muhammadiyah
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islam
 
Hubungan Etnik Bab 7 Islam Hadhari Dan Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 7   Islam Hadhari Dan Hubungan EtnikHubungan Etnik Bab 7   Islam Hadhari Dan Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 7 Islam Hadhari Dan Hubungan Etnik
 
Gerakan Muhammadiyah
Gerakan MuhammadiyahGerakan Muhammadiyah
Gerakan Muhammadiyah
 
Soal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan IslamSoal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan Islam
 
Buku Propaganda Ideologi Islam
Buku Propaganda Ideologi IslamBuku Propaganda Ideologi Islam
Buku Propaganda Ideologi Islam
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islam
 
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2
 
Agama Islam dan Sains
Agama Islam dan SainsAgama Islam dan Sains
Agama Islam dan Sains
 
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga KiniMemahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
 
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK  SUMBER DAYA MANUSIAPEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK  SUMBER DAYA MANUSIA
PEMBANGUNAN NASIONAL UNTUK SUMBER DAYA MANUSIA
 
Al Islam dan kemuhammadiyahan
Al Islam dan kemuhammadiyahanAl Islam dan kemuhammadiyahan
Al Islam dan kemuhammadiyahan
 
Kedudukan sistem politik dalam islam
Kedudukan sistem politik dalam islamKedudukan sistem politik dalam islam
Kedudukan sistem politik dalam islam
 
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
1559-Article Text-2725-1-10-20201013 (1).pdf
 
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aikPerkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
 

Similar to PERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMI

Similar to PERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMI (20)

Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
 
Rekonstruksi negara ideal
Rekonstruksi negara idealRekonstruksi negara ideal
Rekonstruksi negara ideal
 
Jurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libre
Jurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libreJurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libre
Jurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libre
 
Sistem politik-islam
Sistem politik-islamSistem politik-islam
Sistem politik-islam
 
Politik islam dan masyarakat madani
Politik islam dan masyarakat madaniPolitik islam dan masyarakat madani
Politik islam dan masyarakat madani
 
Science care islam 3
Science care islam 3Science care islam 3
Science care islam 3
 
Pertemuan 6 [compatibility mode]
Pertemuan 6 [compatibility mode]Pertemuan 6 [compatibility mode]
Pertemuan 6 [compatibility mode]
 
Pemikiran Islam Dalam Pendidikan
Pemikiran Islam Dalam PendidikanPemikiran Islam Dalam Pendidikan
Pemikiran Islam Dalam Pendidikan
 
Power_Point_Bagaimana_Islam_Menghadapi_T.pptx
Power_Point_Bagaimana_Islam_Menghadapi_T.pptxPower_Point_Bagaimana_Islam_Menghadapi_T.pptx
Power_Point_Bagaimana_Islam_Menghadapi_T.pptx
 
Dakwah tanpa kekerasan
Dakwah tanpa kekerasanDakwah tanpa kekerasan
Dakwah tanpa kekerasan
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 
Kajian Politik Islam.docx
Kajian Politik Islam.docxKajian Politik Islam.docx
Kajian Politik Islam.docx
 
Kajian Politik Islam.pdf
Kajian Politik Islam.pdfKajian Politik Islam.pdf
Kajian Politik Islam.pdf
 

PERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMI

  • 1. PERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMI, Suatu Proses Penegakan Ideologi dalam Persaingan Politik (Fuad Amsyari) *) Disampaikan dalam Seminar “Islam Menjaga Kedaulatan”, Tasikmalaya, 6 Agustus ‘18
  • 4. 1. ISLAM ITU SEMPURNA (Qs05:03) 2. BERISLAM ITU HARUS UTUH (Qs02:85, 208 & 05:49) 3. ISLAM MENYELAMATKAN UMAT MANUSIA, PERSONAL & SOSIAL (Qs07:96 & Qs21:107) 4. ISLAM MENYEJAHTERAKAN BANGSA YANG PLURAL (Qs02:11 & Qs34:15-16)
  • 5. SUNNATULLAH UNTUK MENJAGA KEDAULATAN NKRI DAN MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN BANGSA-NEGARA ISLAM HARUS MENJADI PEMIMPIN BANGSA-NEGARA MELALUI PROSES PERSAINGAN POLITIK (Qs02:147-148 & 05:48)
  • 6. KRITERIA ISLAM BAGI PEMIMPIN BANGSA-NEGARA MUKMIN PEJUANG ISLAM, TAAT SYARIAT, CERDAS & BERILMU PENGETAHUAN bukan MUSLIM yang MUNAFIQIN-DHOLIMIN-JAHILIIN
  • 7. PEMIMPIN ISLAM DI DUNIA PLURAL HARUS MEMBUAT KEBIJAKAN SESUAI SYARIAT BERBANGSA-BERNEGARA, AGAR BISA TERWUJUD BANGSA-NEGARA YANG BERKAH: a. Berkeadilan b. Berkecukupan dan tersejahterakan c. Beradab, berilmu, dan termuliakan d. Berharmoni, tertib, damai (AXIOMA ISLAM)
  • 8. PARADIGMA SALAH: 1. MEMBENAHI EHONOMI DULU BARU BICARA TENTANG PELAKSANAAN AJARAN ISLAM 2. MAMPU MEMBUAT NEGERI MENJADI HEBAT TANPA PENERAPAN SYARIAT ISLAM DALAM PENGELOLAAN BANGSA-NEGARA
  • 9. KARENA: EKONOMI BANGSA TIDAK AKAN BERES TANPA PENERAPAN SYARIAT DALAM KEBIJAKAN EKONOMI NASIONAL BANGSA TIDAK AKAN BISA MENJADI BANGSA HEBAT TANPA PENERAPAN SYARIAT DALAM MENYUSUN KEBIJAKAN2 NASIONAL
  • 10. BAGIAN I MEMAKNAI SECARA OPERASIONAL KATA2 KUNCI DALAM MATERI BAHASAN
  • 11. 1. SOVEREIGNTY / KEDAULATAN Kondisi negara yang berstatus merdeka, terbebas dari kontrol negara asing dalam mengelola negerinya
  • 12. PENGARUH ASING DALAM NEGARA BERDAULAT MELALUI 2 MACAM MEKANISME: 1. Tekanan langsung karena PERJANJIAN BILATERAL, atau HUTANG YANG TIDAK MAMPU TERBAYARKAN 2. Tekanan tidak langsung melalui Proses pembuatan Kebijakan2 nasionalnya yang dipengaruhi oleh agen2 negara Asing
  • 13. SIAPA YANG MEMBUAT KEPENTINGAN NASIONAL TERLANTAR? PEMIMPIN FORMAL NEGARA
  • 14. NEGARA YANG KEDAULATANNYA RUSAK disebut sebagai BERKEDAULATAN SEMU / DECEIVED SOVEREIGNTY
  • 15. NKRI HARUS DIJAGA KEDAULATANNYA melalui KEPEMIMPINAN NEGARA YANG ISLAMI
  • 16. KEPEMIMPINAN ISLAM MELIPUTI 2 WILAYAH BESAR, yi: UMAT ISLAM & BANGSA INDONESIA Perlu difahami HAL STRATEGIS BERIKUT: -Umat Islam harus punya Pemimpin POLITIK -NKRI memiliki Pemimpin Formal -Mayoritas Penduduk Indonesia Muslim -Kepemimpinan Islam untuk Umat & Bangsa berskala Nasional & Wilayah/Daerah
  • 17. 2. IDEOLOGY/IDEOLOGI: The integrated assertions, theories, and aims that constitues political, social, and economical program (Integrasi dari nilai, teori, dan cita2 terkait dengan aktifitas kehidupan bermasyarakat, khususnya dalam Politik, Ekonomi, dan Sosial-Budaya)
  • 18. 3. POLITICS/POLITIK: The arts or science of government, of guiding or influencing governmental policies, or of winning and holding control over a government (Seni dan Ilmu terkait Pemerintahan, Nasional/Wilayah, yang meliputi arahan & bentuk kebijakan yang dibuat, serta upaya pemenangan persaingan dan pengendalian terhadap pemerintahan)
  • 19. 4. POLITICS IN ISLAM / ISLAM POLITIK : Penerapan Tuntunan Islam dalam Politik (APPLICATION of Islamic Teachings in Politics)
  • 21. 5. LEADERSHIPS in POLITICS: Capacity of a government leader, ability to lead the government. -Who leads -How, methods or ways, to lead
  • 22. 6. KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM: 1. Kepemimpinan dalam komunitas muslim sendiri 2. Kepemimpinan dalam masyarakat yang Plural / Majemuk
  • 23. KOMUNITAS MUSLIM DI INDONESIA: -Partai Politik Islam -Organisasi Masa Islam -Yayasan Islam -Lembaga Swadaya Masyarakat Islam -Lain2 bentuk kelompok muslim
  • 24. MASYARAKAT PLURAL DI INDONESIA -Bangsa/Rakyat Indonesia -Penduduk di unit Administratif Negara: RT, RW, Kelurahan/Desa, Kabupaten/ Kota, Provinsi -Komunitas lain: Kampus, Sekolah, Organisasi sosial-politik non-Islam
  • 25. Misi Islam dalam kehidupan Bermasyarakat-Berbangsa-Bernegara (Ajaran Islam Politik) : 1. Menjadi ‘Pemimpin Formal’ di Negara/Wilayah yang berpenduduk Plural 2. Penerapan Syariat sosial-kenegaraan dlm mengelola Negara/Wilayah setelah memiliki Kewenangan Formal (menjadi Pemimpin)
  • 26. PERSAINGAN KEPEMIMPINAN DALAM DUNIA PLURAL ADALAH KENISCAYAAN (Sunnatullah Sosial) Akan selalu ada Persaingan antara Islam dengan kelompok Non-Islam yang mau mengelola negeri dengan cara non-syariat, cara SEKULER, a.l.: Kapitalisme,Komunisme, Sosialisme, dll. Mereka itu bahkan ingin kalahnya Perjuangan Syariat Islam dalam persaingan pengelolaan negara
  • 27. PERSAINGAN POLITIK DALAM SUATU NEGARA ( MASYARAKATNYA SELALU PLURAL) merupakan suatu keniscayaam SIAPKAH UMAT ISLAM SIAPKAN UMAT ISLAM
  • 30. PROSES SOSIAL-POLITIKNYA RASULULLAH MENJADI KEPALA NEGARA MADINAH (Sunnatullah Empirik)
  • 31. 1. UMAT ISLAM DIKONSOLIDASI DALAM WADAH KEKUATAN POLITIK ISLAM: HIZBULLAH (Partai Allah: kelompok politik bermisi menerapkan syariat Allah dalam mengelola bangsa-negara) Al Qur’an: 5-56
  • 32. 2. Membesarkan Kekuatan Politik Hizbullah (Partai Islam) dalam hal : a. Memahamkan Islam sebagai Ideologi, tidak sekedar sebagai Ritual dan Amal Sosial, kepada pemeluk agama Islam b. Meningkatkan Kemampuan Fisik umat sebagai kekuatan Politik
  • 33. 3. Perjuangan menghadapi kekuatan politik Non-Islam dari Nasrani, Yahudi, Majusi, kaum Munafik Islam, dll : Unjuk Kekuatan Politik bahwa Kemampuan Hizbullah lebih dominan dari yang lain, baik terkait Konsep pemikiran pembangunan maupun kemampuan Fisiknya sebagai Partai. Dilakukan Loby, Musyawarah, dll, melahirkan: PIAGAM MADINAH, Rasulullah yang Memimpin Madinah
  • 35. I. HARUS DIHADIRKAN HIZBULLAH / PARTAI ISLAM YANG BERKARAKTER SYAR’I: a. Kepemimpinan tertinggi Partai Islam harus di tangan Tim Ulama yg tafaqquh fi dien dan berwawasan Iptek (Ahlul Halli Wal Aqdi/AHWA) b. Pemimpin Eksekutif dipilih/diberhentikan AHWA c. Seluruh Kepemimpinan Partai di semua tingkatan dipegang Muslim berkualitas, tdak satupun diserahkan ke Kafirin, Munafiqin, Dholimin
  • 36. d. HARUS DIKELOLA ISLAMI (SDM, Uang, dll) e. Calon Pejabat Publik yang diusung harus Muslim berkualitas. F. Kerjasama dg Parpol lain hanya jika Partai itu mau mengusung Calon dari Partai Islam f. Program2nya Proaktif menyosialisasikan SYARIAT KENEGARAAN ISLAM, g. Aktifitasnya Nyata memberi Solusi Islami untuk permasalahan umat & bangsa
  • 37. II. MOBILISASI MASIF PADA UMAT ISLAM AGAR MAU BERISLAM POLITIK, TIDAK SEKEDAR BERITUAL & BERAMAL SOSIAL ISLAM SAJA a. Umat harus dibina secara intensif oleh Ulama, Ustad, Guru ngaji sejak mereka masih kecil sampai akhir hayatnya untuk memahami bahwa Islam Politik itu adalah kewajiban syar’i sebagai muslim
  • 38. b. Gerakan Nasional Bela Islam dari Hujatan pada al Qur’an, Nabi, dan Simbol2 Islam lainnya, serta dari Kriminalisasi pada Ulama, Ustads, Mubaligh, dan Pengajar Islam c. Penyadaran intensif pada Ormas-LSM Islam untuk tegas mengarahkan anggautanya memilih Partai Islam (manifestasi Hizbullah), haram jika memilih Partai Sekuler (MUARA SEMUA AKTIFITAS SOSIAL ISLAM HARUS KE PARTAI ISLAM)
  • 39. PEDOMAN UNTUK DAPAT BERHASIL MEMENANGKAN KEPEMIMPINAN DALAM DUNIA PLURAL: 1. Ketegasan Aspek Ideologi yang diusung 2. Kepemimpinan Kelompok yang tangguh 3. Soliditas & Daya Dukung Kelompok kuat 4. Program2nya harus selalu sejalan dengan ideologi yang diperjuangkan, 5. Menolak setiap upaya melemahkan ideologi yg diperjuangkan, dengan harga berapapun
  • 41. UMAT ISLAM UMUMNYA LEMAH DALAM KONSOLIDASI SAAT MEMIMPIN HARENA: 1. Lemah dalam Ideologi 2. Lemah dalam Menejemen 3. Lemah dalam pengembangan Sistem 4. Lemah dalam Sains-Teknologi
  • 42. KASUS FENOMENAL: 1. Saudi Arabia era Abdul Aziz bin Saud 2. Iran era Khomeini 3. Turki era Erbakan & Erdogan 4. Mesir era Mursi 5. Indonesia era Suharto, Habibie, Gus Dur
  • 43. UMAT ISLAM HARUS PANDAI: 1. Mengkonsolidasi Kekuasaan yang sudah di tangan 2. Mempertahankan Kepemimpinan yang sudah dimiliki
  • 44. PRINSIP KONSOLIDASI: 1. Memperkokoh ‘inner-circle’ 2. Memperlebar ‘area of influence’ 3. Memperkecil ‘conflict of interest’
  • 45. PRINSIP MEMPERTAHANKAN KEPEMIMPINAN 1. Mempertegas ‘Line of Command’ 2. Memperjelas identitas lawan ideologi 3. Memperlemah kelompok lawan 4. Merangkul kelompok netral 5. Memantau pergerakan musuh
  • 48. MMI menjadi / memiliki /menguatkan HIZBULLAH (Partai Islam Ideologis)
  • 49. PARTAI ISLAM IDEOLOGIS yang hadir secara Legal-Formal di negeri untuk: 1. Dikembangkan & Dikuatkan 2. Memenangkan Persaingan Politik 3. Menjadi Pemimpin Formal NKRI