SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
ISLAM POLITIK
dalam perspektif
KETELADANAN NABI
Fuad Amsyari, PhD
Dewan Kehormatan ICMI Pusat
*)Disampaikan dalam Seminar Nasional
“Kepemimpinan Profetik Dalam Pilpres 2019”,
UII, Jogja 13 September 2018
MATERI PEMBAHASAN:
I. BASIS TAUHID
II. DEFINISI OPERASIONAL
III. KETAULADANAN NABI
IV. PROSES PEMENANGAN KEPEMIMPINAN
V. MEMPOSISIKAN DIRI
BAGIAN I
BASIS TAUHID
DALAM
ISLAM POLITIK
MEMAHAMI ISLAM
DENGAN
BENAR
1. ISLAM ITU SEMPURNA
(Qs05:03)
2. BERISLAM ITU HARUS UTUH
(Qs02:85, 208)
3. ISLAM MENDATANGKAN RAHMAT
BAGI UMAT MANUSIA & ALAM
(Qs07:96 & Qs21:107)
vs
(Qs02:11 & Qs34:15-16)
MISI ISLAM:
Membawa Rahmat bagi Umat Manusia
-Personal: Diri Selamat Dunia-Akherat
-Sosial: Masyarakat Plural termuliakan-
tersejahterakan, berkeadilan
SUNNATULLAH
UNTUK MEWUJUDKAN
MISI ISLAM :
1. Personal: Beriman & Bertaqwa
secara utuh dan benar
2. Secara Sosial: Tatanan sosial yang
plural Terkelola sesuai Tuntunan
Allah terkait poleksosbudhankam
PARADIGMA SALAH :
1. MEMBENAHI EHONOMI DULU BARULAH
MEMBAHAS KEHIDUPAN BERAGAMA
2. MAMPU MEMBUAT NEGERI JADI HEBAT
TANPA PENERAPAN TUNTUNAN ALLAH SWT
DALAM PENGELOLAAN BANGSA-NEGARA
SUKSES TATANAN SOSIAL AKAN
TERWUJUD JIKA:
1. KEPEMIMPINAN Tatanan Sosial yang
Plural oleh Figur Mukmin berkualitas
2. KEBIJAKAN yang dibuat & diterapkan
sesuai dengan Tuntunan Allah SWT
terkait masalah kemasyarakatan
INDIKATOR TATANAN SOSIAL
PLURAL YANG SUKSES
(BANGSA-NEGARA BERKAH):
a. Berkeadilan dlm Hukum yg Baik
b. Berkecukupan dan sejahtera
c. Berbudi/Berakhlaq mulia
d. Rukun, tertib, damai, maju
e. Menebar Kemanusiaan yg Beradab
(AXIOMA ISLAM)
BAGIAN II
MEMAKNAI SECARA OPERASIONAL
ISLAM POLITIK,
IDEOLOGI,
KEPEMIMPINAN,
1. POLITICS/POLITIK:
The arts or science of government, of
guiding or influencing governmental
policies, or of winning and holding
control over a government
(Seni dan Ilmu terkait Pemerintahan
Nasional/Wilayah yang meliputi arahan &
bentuk kebijakan yang dibuat, serta upaya
pemenangan persaingan dan
pengendalian terhadap pemerintahan)
PROSES POLITIK
PASTI MELIBATKAN
IDEOLOGI
2. IDEOLOGY/IDEOLOGI:
The integrated assertions, theories, and
aims that constitues political, social, and
economical program
(Integrasi dari nilai, teori, dan cita2
terkait dengan aktifitas kehidupan
bermasyarakat, khususnya dalam Politik,
Ekonomi, dan Sosial-Budaya)
3. ISLAM POLITIK / POLITICS IN ISLAM:
Penerapan Tuntunan Islam dalam Politik
(APPLICATION of Islamic Teachings in
Politics)
ISLAM POLITIK
HARUS DIBEDAKAN DENGAN
POLITIK ISLAM
4. POLITIK ISLAM / ISLAMIC
POLITICKING
MEMANFAATKAN POLITIK UNTUK MEMBUAT
ISLAM DAN UMAT ISLAM TERSUBORDINASI/
TERKOOPTASI/TERKALAHKAN/TERJAJAH
KARENA KONTEK ISLAM POLITIK
adalah
MASYARAKAT-BANGSA-NEGARA
(Bukan Individu)
DIPERLUKAN
KEPEMIMPINAN
(LEADERSHIP)
5. LEADERSHIPS in POLITICS:
Capacity of a Government Leader,
and Ability to lead the Government.
-Who leads
-How, methods or ways, to lead
6. KEPEMIMPINAN ISLAM:
1. Muslim memimpin dalam komunitas
muslim sendiri
2. Muslim memimpin dalam masyarakat
yang Plural / Majemuk
TARGET Islam Politik
dalam kehidupan
Bermasyarakat-Berbangsa-Bernegara :
1. Menjadi ‘Pemimpin Formal’ di Negara/Wilayah
yang berpenduduk Plural
2. Penerapan Syariat sosial-kenegaraan dlm
mengelola Negara/Wilayah yg plural setelah
memiliki Kewenangan Formal
(menjadi Pemimpin Formal Negara)
KRITERIA DASAR PEMIMPIN FORMAL DI
DUNIA PLURAL MENURUT AJARAN ISLAM:
1. Harus seorang Muslim Pejuang Islam,
Taat Syariat dalam Beritual, Berakhlaq,
Berkeluarga, Bermasyarakat
-Bukan Non-Muslim atau Kafiriin,
-Bukan pula Munafiqin, Dholimin
2. Kecerdasannya Tinggi
3. Berkemampuan dalam Ekonomi
PERSAINGAN BEREBUT
KEPEMIMPINAN DALAM DUNIA
PLURAL ADALAH KENISCAYAAN
Akan selalu ada Persaingan antara Islam dengan
kelompok Non-Islam yang mau mengelola negeri
dengan cara non-syariat, cara SEKULER, a.l.:
Kapitalisme,Komunisme, Sosialisme, dll, bahkan
menentang/menghalangi diterapkannya Syariat
Islam dalam pengelolaan negara
PERSAINGAN POLITIK
DALAM SUATU NEGARA
( MASYARAKATNYA PLURAL)
merupakan suatu keniscayaam
SIAPKAH UMAT ISLAM
SIAPKAN UMAT ISLAM
BAGIAN III
KETELADANAN NABI
DALAM
ISLAM POLITIK
PERJALANAN HIDUP NABI:
1. Dari lahir sampai turunnya Wahyu pertama (40th)
2. Pengajaran Islam fase Mekah (13th)
3. Pengajaran Islam fase Madinah (10th)
TAHAPAN
PENGAJARAN dan PELAKSANAAN ISLAM
OLEH
NABI MUHAMMAD
1. Pengenalan Tauhid
(identitas tuhan yang harus diimani &
harus
ditaati tuntunanNya)
2. Pengajaran Akhlaq
3. Pengajaran Ritual Islam
4. Pengajaran Islam Politik
(menjadikan Islam untuk mengelola
negara)
1. PENGENALAN TAUHID
Wahyu Pertama
Asbabun Nuzul Surat al Ikhlas
2. DAKWAH dan PERBAIKAN AKHLAQ
Wahyu ke 2, 3, dst
Pertolongan terhadap Dhuafa
Pembebasan Budak
Kebaikan2 lain
3. RITUAL ISLAM
Mulai dengan perintah Shalat
(Saat Isra’ Mi’raj)
Ayat2 tentang Puasa, Zakat, Haji, Doa, dll
4. MELAKSANAKAN ISLAM POLITIK
a. Diawali dengan Bai’at Aqobah
b. Hijrahnya Rasulullah ke Madinah
c. Piagam Madinah
(Rasulullah sebagai Kepala Negara)
d. Penerapan Syariat dalam mengelola
Negara yang berpenduduk plural
e. Diplomasi ke Negara lain
PERKEMBANGAN ISLAM DI ERA NABI
1. Fase Mekah, 13 tahun
a. Pengenalan Tauhid, Dakwah, Akhlaq
Karimah, dan Ritual Islam
b. Perjuangan melalui Dakwah dg model
orang ke orang, rumah ke rumah
c. Berhasil menyadarkan sekitar 300 orang
d. Tatanan Sosial Mekah tetap rusak dan
Islam dengan umatnya dihinakan, disiksa
2. Fase Madinah, 10 tahun
a. Mulai dengan Hijrah Nabi ke Madinah
b. Nabi memimpin Partai Islam (Hizbullah)
dalam bentuk Bani ‘Aus
c. Kelompok Islam (Bani ‘Aus, Khajraj dll)
berhasil bersaing denganYahudi-Nasrani
sehingga lahirlah Piagam Madinah
(Rasulullah sbg Kepala Negara Formal)
d. Perjuangan Islam utuh meliputi :
Dakwah dan Politik
e. Berdampak amat impresif dimana Seluruh
Jazirah Arab dan sekitarnya seketika
tercerahkan menjadi Muslim,
f. Tatanan Sosial dengan penduduknya yang
plural menjadi berkeadilan, mulia, dan
tersejahterakan
DI ERA SAHABAT UTAMA NABI, yi
KHULAFAUR ROSYIDIN
1. Islam terus dipraktekkan dalam semua
dimensi kehidupan: Pribadi, Keluarga,
dan Berbangsa-bernegara
2. Islam diajarkan & diperjuangkan dengan
metoda Dakwah dan Politik
3. Islam dipeluk kian banyak manusia, dan
memimpin wilayah yang kian luas, dengan
penduduk pluralnya
4. Islam terus berlanjut menghadirkan
Keadilan, Kemuliaan, dan Kesejahteraan
Negeri pada Rakyat yang Plural
5. Tatanan Sosial dalam kepemimpinan Islam
menjadi percontohan Peradaban Maju & Mulia
di seantero dunia
KONSOLIDASI DALAM ISLAM POLITIK
di Era NABI & KHULAFAUR RASYIDIN
1. Dakwah berorientasi pendekatan Antar
individu & Antar negara
2. Materi Dakwah utuh: Tauhid, Ritual,
Akhlak, Islam Politik, sehingga Umat
bersatu dalam satu Kekuatan Politik
(Hizbullah=Partai Islam)
3. Umat Islam dari terhinakan menjadi
umat yang dihormati dan dibanggakan
(Surat al Kautsar)
Dari PERCONTOHAN
NABI DAN KHULAFAUR ROSYIDIN
SAAT MENERAPKAN ISLAM POLITIK
BISA DIFAHAMI
BAGAIMANA
“MODEL TATANAN NEGARA
MENURUT AJARAN ISLAM”
MODEL TATANAN NEGARA DALAM AJARAN ISLAM,
DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SISTEM,
DIURAI CIRI UNSUR-UNSUR POKOKNYA:
- Tujuan Sistem
- Komponen Sistem
- Kepemimpinan Sistem
- Sumberdaya Sistem
- Batas Sistem
- Lingkungan Sistem
TUJUAN SISTEM NEGARA DALAM KONSEP
ISLAM:
Adil, Makmur, Aman, Sejahtera
dalam Ridho Allah SWT
KOMPONEN SISTEM NEGARA DALAM KONSEP
ISLAM:
- Komponen Tanah-Air dg S.D.A nya
- Komponen Sosial dg Sub-Komponen:
‘PolEkSosBudKumHankam’
Keseluruhan komponen harus dikelola
sesuai Tuntunan Allah SWT agar Tujuan
Sistem tercapai
KEPEMIMPINAN SISTEM NEGARA DALAM
KONSEP ISLAM:
- Pemimpin Negara berkualitas Mukmin
- Penetapan Pemimpin dg prinsip dasar
kesepakatan rakyat melalui proses
pemilihan terhadap Figur-Figur Calon
yang memenuhi kriteria syariat
SUMBER-DAYA SISTEM NEGARA DALAM
KONSEP ISLAM:
Semua kebutuhan yang diperlukan untuk
Kelangsungan bernegara dan
Kemakmuran-kesejahteraan rakyat
HARUS TERJAGA dan selalu TERJAMIN
keberadaannya
BATAS SISTEM NEGARA DALAM KONSEP
ISLAM:
Wilayah Kedaulatan Negara, meliputi
Darat, Laut, dan Udara yang dari batas-
batasnya harus dijaga dari gangguan /
jarahan fihak luar
LINGKUNGAN SISTEM NEGARA DALAM
KONSEP ISLAM:
Keseluruhan aspek yang berada di luar
batas Negara, yang menjadi bagian
kehidupan bersama di dunia, harus
dicermati dan dijaga perilakunya agar
tidak bersifat merugikan kepentingan
negara
BAGIAN IV
SUNNATULLAH MEMENANGKAN
KEPEMIMPINAN
DALAM PERJUANGAN ISLAM POLITIK
PROSES SOSIAL-POLITIK
RASULULLAH
MENJADI KEPALA NEGARA MADINAH
(Sunnatullah Empirik)
1. UMAT ISLAM DIKONSOLIDASI DALAM WADAH
KEKUATAN POLITIK ISLAM:
HIZBULLAH
(Partai Allah: kelompok politik bermisi
menerapkan syariat Allah dalam
mengelola bangsa-negara)
Al Qur’an: 5-56
2. Membesarkan Kekuatan Politik Hizbullah
(Partai Islam) dalam hal :
a. Memahamkan Islam sebagai Ideologi,
tidak sekedar sebagai Ritual dan Amal
Sosial, kepada pemeluk agama Islam
b. Meningkatkan Kemampuan Fisik umat
sebagai kekuatan Politik
3. Perjuangan menghadapi kekuatan politik
Non-Islam dari Nasrani, Yahudi, Majusi,
kaum Munafik Islam, dll :
Unjuk Kekuatan Politik bahwa Kemampuan
Hizbullah lebih dominan dari yang lain, baik
terkait Konsep pemikiran pembangunan maupun
kemampuan Fisiknya sebagai Partai.
Dilakukan Loby, Musyawarah, dll, melahirkan:
PIAGAM MADINAH,
Rasulullah yang Memimpin Madinah
PROSES PEMENANGAN KEPEMIMPINAN
DALAM PERJUANGAN ISLAM POLITIK
SETELAH ERA NABI & KHULAFAUR
RASYIDIN
I. HARUS DIHADIRKAN HIZBULLAH / PARTAI ISLAM
YANG BERKARAKTER SYAR’I DENGAN CIRI SBB:
a. Kepemimpinan tertinggi Partai Islam harus di
tangan Tim Ulama yg tafaqquh fi dien dan
berwawasan Iptek (Ahlul Halli Wal Aqdi/AHWA)
b. Pemimpin Eksekutif dipilih/diberhentikan AHWA
c. Seluruh Kepemimpinan Partai di semua tingkatan
dipegang Muslim berkualitas, tdak satupun
diserahkan ke Kafirin, Munafiqin, Dholimin
d. HARUS DIKELOLA ISLAMI (Sdm, Uang, dll)
e. Calon Pejabat Publik yang diusung harus Muslim
berkualitas.
F. Kerjasama dg Parpol lain hanya jika Partai itu
mau mengusung Calon dari Partai Islam
f. Program2nya Proaktif menyosialisasikan
SYARIAT KENEGARAAN ISLAM,
g. Aktifitasnya Nyata memberi Solusi Islami untuk
permasalahan umat & bangsa
II. MOBILISASI MASIF PADA UMAT ISLAM
AGAR MAU BERISLAM POLITIK, TIDAK SEKEDAR
BERITUAL & BERAMAL SOSIAL ISLAM SAJA
a. Umat harus dibina secara intensif oleh
Ulama, Ustad, Guru ngaji sejak mereka masih
kecil sampai akhir hayatnya untuk memahami
bahwa Islam Politik itu adalah kewajiban
syar’i sebagai muslim
b. Gerakan Nasional Bela Islam dari Hujatan
pada al Qur’an, Nabi, dan Simbol2 Islam
lainnya, serta dari Kriminalisasi pada Ulama,
Ustads, Mubaligh, dan Pengajar Islam
c. Penyadaran intensif pada Ormas-LSM
Islam untuk tegas mengarahkan anggautanya
memilih Partai Islam (manifestasi Hizbullah),
haram jika memilih Partai Sekuler
(MUARA SEMUA AKTIFITAS SOSIAL
ISLAM HARUS KE PARTAI ISLAM)
PEDOMAN UNTUK DAPAT BERHASIL
MEMENANGKAN KEPEMIMPINAN DALAM
DUNIA PLURAL:
1. Ketegasan Aspek Ideologi yang diusung
2. Kepemimpinan Kelompok yang tangguh
3. Soliditas & Daya Dukung Kelompok kuat
4. Program2nya harus selalu sejalan dengan
ideologi yang diperjuangkan,
5. Menolak setiap upaya melemahkan ideologi
yang diperjuangkan dengan harga berapapun
BAGIAN V
MEMPOSISIKAN DIRI
DALAM
PERJUANGAN ISLAM POLITIK
PERLU PEMBEDAAN ANTARA:
1. Mau Menjadi Pemimpin
(To Be the King)
2. Mau Membuat seseorang bisa menjadi
Pemimpin
(To Be a King Maker)
3. Mau Memilih seseorang jadi Pemimpin
(To Choose a King)
I. TO BE A KING
1. Siapkan diri untuk bisa berkualitas
sebagai Pemimpin Ideologis:
a. Memahami Islam secara utuh: pribadi,
keluarga, dan berbangsa-bernegara
b. Mendalami syariat terkait masalah pokok
poleksosbudkumhankam
c. Berperilaku menjadi teladan dalam
kehidupan sosialnya
2. Memasuki dan aktif dalam Hizbullah/
Partai Islam, walau partai tersebut belum
sempurna. Lakukan langkah2 di dalam
nya sehingga Hizbullah tersebut kian
baik dan besar.
3. Berdoalah pada Allah SWT supaya
memperoleh kemudahan untuk mencapai
cita2
II. TO BE A KING MAKER
1. Fahami pentingnya masalah
Pemimpin dan Kepemimpinan dalam
kehidupan
2. Dalami ciri2 Pemimpin yang bisa
membawa masyarakat ke arah ideal
3. Cari & Telusuri Figur yang dinilai
sebagai sosok Pemimpin Ideal
4. Beri Bimbingan dan Dukungan
rasional sehingga yang bersangkutan
terus bisa menapak ke arah sukses
berhasil menjadi Pemimpin di dunia
plural.
5. Terus lanjutkan komukasi yang baik
selama yang bersangkutan bertugas
melaksanakan kepemimpinannya
III. TO CHOOSE A KING
Tatkala seseorang pada suatu momen
tidak memiliki kapasitas sebagai Calon
Pemimpin, maupun sebagai Pengusung
seseorang menjadi Pemimpin, maka
sebetulnya masih punya kapasitas
menentukan SIAPA YANG
DICITAKANNYA untuk menjadi
Pemimpin di Wilayah/Daerahnya
AGAMA ISLAM MEMBERI PETUNUJUK JELAS
SIAPA YANG WAJIB DIPILIH UNTUK MENJADI
PEMIMPIN FORMAL DI WILAYAH/DAERAHNYA
SETIAP MUSLIM WAJIB
BERISLAM POLITIK MELALUI
2 KEWAJIBAN:
1. Memposisikan diri menjadi bagian dari
kekuatan politik yang berfihak pada misi
Islam, yakni kelompok HIZBULLAH
2. Secara individual dia harus mampu
memilih dengan benar Figur Pemimpin
sesuai dengan Syariat Islam
ASAS YANG HARUS DIPEGANG
(Kaidah Ushul) SAAT MEMILIH PEMIMPIN:
- Fokuslah pada Figur Utama, bukan pada
figur yang berperan menjadi Pengganti/
Wakil / Pembantu Figur Utama
- Penilaian harus didasarkan pada
Kualitas riel si calon dilihat dari
perbuatan / perilaku nyata yang telah /
pernah dilakukannya, bukan pada janji /
rencana yang akan diperbuat nanti
- Perbuatan Merusak Islam dan Umat
Islam harus diutamakan untuk dipakai
membuat keputusan ‘MEMILIH atau
MENOLAKNYA’ dibanding dengan sisi
Kebaikan2 umum manusiawi yang telah
dikerjakan oleh yang bersangkutan.
WASSALAAM

More Related Content

What's hot

Kaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkriKaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkriFuad Amsyari
 
Kaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politikKaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politikFuad Amsyari
 
Hubungan Etnik Bab 7 Islam Hadhari Dan Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 7   Islam Hadhari Dan Hubungan EtnikHubungan Etnik Bab 7   Islam Hadhari Dan Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 7 Islam Hadhari Dan Hubungan EtnikWanBK Leo
 
Aplikasi maqasid syariah dalam hubungan etnik
Aplikasi maqasid syariah dalam hubungan etnikAplikasi maqasid syariah dalam hubungan etnik
Aplikasi maqasid syariah dalam hubungan etnikZida Min
 
Buku Propaganda Ideologi Islam
Buku Propaganda Ideologi IslamBuku Propaganda Ideologi Islam
Buku Propaganda Ideologi IslamAnas Wibowo
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamDhea Maharani
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islampropadeus
 
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2Ardi Muluk
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamMuzay Iena
 
Kedudukan sistem politik dalam islam
Kedudukan sistem politik dalam islamKedudukan sistem politik dalam islam
Kedudukan sistem politik dalam islamHaan Herdiantara
 
Soal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan IslamSoal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan IslamAnas Wibowo
 
Politik islam dan Sejarahnya
Politik islam dan SejarahnyaPolitik islam dan Sejarahnya
Politik islam dan SejarahnyaYusuf Darismah
 
Makalah Islam dan Radikalisme
Makalah Islam dan RadikalismeMakalah Islam dan Radikalisme
Makalah Islam dan RadikalismeWinda nawangasari
 
Revisi makalah msi islam radikalisme
Revisi makalah msi islam radikalismeRevisi makalah msi islam radikalisme
Revisi makalah msi islam radikalismeWinda nawangasari
 
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududi
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududiSejarah Ekonomi Islam -Al maududi
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududiMayar_ni
 

What's hot (20)

Islam & politik
Islam & politikIslam & politik
Islam & politik
 
Kaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkriKaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkri
 
Kaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politikKaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politik
 
Hubungan Etnik Bab 7 Islam Hadhari Dan Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 7   Islam Hadhari Dan Hubungan EtnikHubungan Etnik Bab 7   Islam Hadhari Dan Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 7 Islam Hadhari Dan Hubungan Etnik
 
Aplikasi maqasid syariah dalam hubungan etnik
Aplikasi maqasid syariah dalam hubungan etnikAplikasi maqasid syariah dalam hubungan etnik
Aplikasi maqasid syariah dalam hubungan etnik
 
Buku Propaganda Ideologi Islam
Buku Propaganda Ideologi IslamBuku Propaganda Ideologi Islam
Buku Propaganda Ideologi Islam
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islam
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
 
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2
 
Politik dalam islam
Politik dalam islamPolitik dalam islam
Politik dalam islam
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islam
 
Kedudukan sistem politik dalam islam
Kedudukan sistem politik dalam islamKedudukan sistem politik dalam islam
Kedudukan sistem politik dalam islam
 
Soal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan IslamSoal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan Islam
 
Gerakan Muhammadiyah
Gerakan MuhammadiyahGerakan Muhammadiyah
Gerakan Muhammadiyah
 
Politik islam dan Sejarahnya
Politik islam dan SejarahnyaPolitik islam dan Sejarahnya
Politik islam dan Sejarahnya
 
Makalah Islam dan Radikalisme
Makalah Islam dan RadikalismeMakalah Islam dan Radikalisme
Makalah Islam dan Radikalisme
 
Revisi makalah msi islam radikalisme
Revisi makalah msi islam radikalismeRevisi makalah msi islam radikalisme
Revisi makalah msi islam radikalisme
 
Pkn radikalisme
Pkn radikalismePkn radikalisme
Pkn radikalisme
 
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududi
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududiSejarah Ekonomi Islam -Al maududi
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududi
 
islam hadhari
islam hadhariislam hadhari
islam hadhari
 

Similar to Islam politik uii teladan nabi

Islam dan kedaulatan rakyat
Islam dan kedaulatan rakyatIslam dan kedaulatan rakyat
Islam dan kedaulatan rakyatpropadeus
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islampropadeus
 
Kelompok 2 masyarakat madani
Kelompok 2 masyarakat madaniKelompok 2 masyarakat madani
Kelompok 2 masyarakat madaninewskiem
 
Bab 3 (institusi islam)
Bab 3 (institusi islam)Bab 3 (institusi islam)
Bab 3 (institusi islam)Afiq Izzudin
 
BAB 2 Tamadun Islam.pptx
BAB 2 Tamadun Islam.pptxBAB 2 Tamadun Islam.pptx
BAB 2 Tamadun Islam.pptxHellenLam1
 
Bab 2 tamadun islam
Bab 2 tamadun islamBab 2 tamadun islam
Bab 2 tamadun islamninawariz
 
Bab 2 : Tamadun Islam
Bab 2 : Tamadun IslamBab 2 : Tamadun Islam
Bab 2 : Tamadun Islamwan arizwnb
 
Tamadun islam dan tamadun asia
Tamadun islam dan tamadun asiaTamadun islam dan tamadun asia
Tamadun islam dan tamadun asiaSuhaiza Shuib
 
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018Eko Supriyadi
 
Bab 7 islam hadari dan hubungan etnik
Bab 7 islam hadari dan hubungan etnikBab 7 islam hadari dan hubungan etnik
Bab 7 islam hadari dan hubungan etnikNur Az
 
Pedoman kehidupan islami Muhammadiyah
Pedoman kehidupan islami MuhammadiyahPedoman kehidupan islami Muhammadiyah
Pedoman kehidupan islami Muhammadiyahpcm bengkong
 
IDEOLOGI MUHAMMADIYAH.ppt
IDEOLOGI MUHAMMADIYAH.pptIDEOLOGI MUHAMMADIYAH.ppt
IDEOLOGI MUHAMMADIYAH.pptMochamatNurdin1
 
Kertas kerja tamadun islam
Kertas kerja tamadun islamKertas kerja tamadun islam
Kertas kerja tamadun islamMiji Mina
 
PPT AIKA BAB3.pptx
PPT AIKA BAB3.pptxPPT AIKA BAB3.pptx
PPT AIKA BAB3.pptxJimal11
 
Jurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libre
Jurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libreJurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libre
Jurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libreustazahruby
 

Similar to Islam politik uii teladan nabi (20)

Islam dan kedaulatan rakyat
Islam dan kedaulatan rakyatIslam dan kedaulatan rakyat
Islam dan kedaulatan rakyat
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
 
Kelompok 2 masyarakat madani
Kelompok 2 masyarakat madaniKelompok 2 masyarakat madani
Kelompok 2 masyarakat madani
 
islam dan ham
islam dan hamislam dan ham
islam dan ham
 
Bab 3 (institusi islam)
Bab 3 (institusi islam)Bab 3 (institusi islam)
Bab 3 (institusi islam)
 
BAB 2 Tamadun Islam.pptx
BAB 2 Tamadun Islam.pptxBAB 2 Tamadun Islam.pptx
BAB 2 Tamadun Islam.pptx
 
Bab 2 tamadun islam
Bab 2 tamadun islamBab 2 tamadun islam
Bab 2 tamadun islam
 
Bab 2 : Tamadun Islam
Bab 2 : Tamadun IslamBab 2 : Tamadun Islam
Bab 2 : Tamadun Islam
 
kemuhammadiyahan.ppt
kemuhammadiyahan.pptkemuhammadiyahan.ppt
kemuhammadiyahan.ppt
 
kemuhammadiyahan.ppt
kemuhammadiyahan.pptkemuhammadiyahan.ppt
kemuhammadiyahan.ppt
 
Tamadun islam dan tamadun asia
Tamadun islam dan tamadun asiaTamadun islam dan tamadun asia
Tamadun islam dan tamadun asia
 
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018
 
Rekonstruksi negara ideal
Rekonstruksi negara idealRekonstruksi negara ideal
Rekonstruksi negara ideal
 
Bab 7 islam hadari dan hubungan etnik
Bab 7 islam hadari dan hubungan etnikBab 7 islam hadari dan hubungan etnik
Bab 7 islam hadari dan hubungan etnik
 
Pedoman kehidupan islami Muhammadiyah
Pedoman kehidupan islami MuhammadiyahPedoman kehidupan islami Muhammadiyah
Pedoman kehidupan islami Muhammadiyah
 
IDEOLOGI MUHAMMADIYAH.ppt
IDEOLOGI MUHAMMADIYAH.pptIDEOLOGI MUHAMMADIYAH.ppt
IDEOLOGI MUHAMMADIYAH.ppt
 
Kertas kerja tamadun islam
Kertas kerja tamadun islamKertas kerja tamadun islam
Kertas kerja tamadun islam
 
PPT AIKA BAB3.pptx
PPT AIKA BAB3.pptxPPT AIKA BAB3.pptx
PPT AIKA BAB3.pptx
 
klp 3.pptx
klp 3.pptxklp 3.pptx
klp 3.pptx
 
Jurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libre
Jurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libreJurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libre
Jurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libre
 

Islam politik uii teladan nabi

  • 1. ISLAM POLITIK dalam perspektif KETELADANAN NABI Fuad Amsyari, PhD Dewan Kehormatan ICMI Pusat *)Disampaikan dalam Seminar Nasional “Kepemimpinan Profetik Dalam Pilpres 2019”, UII, Jogja 13 September 2018
  • 2. MATERI PEMBAHASAN: I. BASIS TAUHID II. DEFINISI OPERASIONAL III. KETAULADANAN NABI IV. PROSES PEMENANGAN KEPEMIMPINAN V. MEMPOSISIKAN DIRI
  • 5. 1. ISLAM ITU SEMPURNA (Qs05:03) 2. BERISLAM ITU HARUS UTUH (Qs02:85, 208) 3. ISLAM MENDATANGKAN RAHMAT BAGI UMAT MANUSIA & ALAM (Qs07:96 & Qs21:107) vs (Qs02:11 & Qs34:15-16)
  • 6. MISI ISLAM: Membawa Rahmat bagi Umat Manusia -Personal: Diri Selamat Dunia-Akherat -Sosial: Masyarakat Plural termuliakan- tersejahterakan, berkeadilan
  • 7. SUNNATULLAH UNTUK MEWUJUDKAN MISI ISLAM : 1. Personal: Beriman & Bertaqwa secara utuh dan benar 2. Secara Sosial: Tatanan sosial yang plural Terkelola sesuai Tuntunan Allah terkait poleksosbudhankam
  • 8. PARADIGMA SALAH : 1. MEMBENAHI EHONOMI DULU BARULAH MEMBAHAS KEHIDUPAN BERAGAMA 2. MAMPU MEMBUAT NEGERI JADI HEBAT TANPA PENERAPAN TUNTUNAN ALLAH SWT DALAM PENGELOLAAN BANGSA-NEGARA
  • 9. SUKSES TATANAN SOSIAL AKAN TERWUJUD JIKA: 1. KEPEMIMPINAN Tatanan Sosial yang Plural oleh Figur Mukmin berkualitas 2. KEBIJAKAN yang dibuat & diterapkan sesuai dengan Tuntunan Allah SWT terkait masalah kemasyarakatan
  • 10. INDIKATOR TATANAN SOSIAL PLURAL YANG SUKSES (BANGSA-NEGARA BERKAH): a. Berkeadilan dlm Hukum yg Baik b. Berkecukupan dan sejahtera c. Berbudi/Berakhlaq mulia d. Rukun, tertib, damai, maju e. Menebar Kemanusiaan yg Beradab (AXIOMA ISLAM)
  • 11. BAGIAN II MEMAKNAI SECARA OPERASIONAL ISLAM POLITIK, IDEOLOGI, KEPEMIMPINAN,
  • 12. 1. POLITICS/POLITIK: The arts or science of government, of guiding or influencing governmental policies, or of winning and holding control over a government (Seni dan Ilmu terkait Pemerintahan Nasional/Wilayah yang meliputi arahan & bentuk kebijakan yang dibuat, serta upaya pemenangan persaingan dan pengendalian terhadap pemerintahan)
  • 14. 2. IDEOLOGY/IDEOLOGI: The integrated assertions, theories, and aims that constitues political, social, and economical program (Integrasi dari nilai, teori, dan cita2 terkait dengan aktifitas kehidupan bermasyarakat, khususnya dalam Politik, Ekonomi, dan Sosial-Budaya)
  • 15. 3. ISLAM POLITIK / POLITICS IN ISLAM: Penerapan Tuntunan Islam dalam Politik (APPLICATION of Islamic Teachings in Politics)
  • 16. ISLAM POLITIK HARUS DIBEDAKAN DENGAN POLITIK ISLAM
  • 17. 4. POLITIK ISLAM / ISLAMIC POLITICKING MEMANFAATKAN POLITIK UNTUK MEMBUAT ISLAM DAN UMAT ISLAM TERSUBORDINASI/ TERKOOPTASI/TERKALAHKAN/TERJAJAH
  • 18. KARENA KONTEK ISLAM POLITIK adalah MASYARAKAT-BANGSA-NEGARA (Bukan Individu) DIPERLUKAN KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
  • 19. 5. LEADERSHIPS in POLITICS: Capacity of a Government Leader, and Ability to lead the Government. -Who leads -How, methods or ways, to lead
  • 20. 6. KEPEMIMPINAN ISLAM: 1. Muslim memimpin dalam komunitas muslim sendiri 2. Muslim memimpin dalam masyarakat yang Plural / Majemuk
  • 21. TARGET Islam Politik dalam kehidupan Bermasyarakat-Berbangsa-Bernegara : 1. Menjadi ‘Pemimpin Formal’ di Negara/Wilayah yang berpenduduk Plural 2. Penerapan Syariat sosial-kenegaraan dlm mengelola Negara/Wilayah yg plural setelah memiliki Kewenangan Formal (menjadi Pemimpin Formal Negara)
  • 22. KRITERIA DASAR PEMIMPIN FORMAL DI DUNIA PLURAL MENURUT AJARAN ISLAM: 1. Harus seorang Muslim Pejuang Islam, Taat Syariat dalam Beritual, Berakhlaq, Berkeluarga, Bermasyarakat -Bukan Non-Muslim atau Kafiriin, -Bukan pula Munafiqin, Dholimin 2. Kecerdasannya Tinggi 3. Berkemampuan dalam Ekonomi
  • 23. PERSAINGAN BEREBUT KEPEMIMPINAN DALAM DUNIA PLURAL ADALAH KENISCAYAAN Akan selalu ada Persaingan antara Islam dengan kelompok Non-Islam yang mau mengelola negeri dengan cara non-syariat, cara SEKULER, a.l.: Kapitalisme,Komunisme, Sosialisme, dll, bahkan menentang/menghalangi diterapkannya Syariat Islam dalam pengelolaan negara
  • 24. PERSAINGAN POLITIK DALAM SUATU NEGARA ( MASYARAKATNYA PLURAL) merupakan suatu keniscayaam SIAPKAH UMAT ISLAM SIAPKAN UMAT ISLAM
  • 26. PERJALANAN HIDUP NABI: 1. Dari lahir sampai turunnya Wahyu pertama (40th) 2. Pengajaran Islam fase Mekah (13th) 3. Pengajaran Islam fase Madinah (10th)
  • 27. TAHAPAN PENGAJARAN dan PELAKSANAAN ISLAM OLEH NABI MUHAMMAD 1. Pengenalan Tauhid (identitas tuhan yang harus diimani & harus ditaati tuntunanNya) 2. Pengajaran Akhlaq 3. Pengajaran Ritual Islam 4. Pengajaran Islam Politik (menjadikan Islam untuk mengelola negara)
  • 28. 1. PENGENALAN TAUHID Wahyu Pertama Asbabun Nuzul Surat al Ikhlas
  • 29. 2. DAKWAH dan PERBAIKAN AKHLAQ Wahyu ke 2, 3, dst Pertolongan terhadap Dhuafa Pembebasan Budak Kebaikan2 lain
  • 30. 3. RITUAL ISLAM Mulai dengan perintah Shalat (Saat Isra’ Mi’raj) Ayat2 tentang Puasa, Zakat, Haji, Doa, dll
  • 31. 4. MELAKSANAKAN ISLAM POLITIK a. Diawali dengan Bai’at Aqobah b. Hijrahnya Rasulullah ke Madinah c. Piagam Madinah (Rasulullah sebagai Kepala Negara) d. Penerapan Syariat dalam mengelola Negara yang berpenduduk plural e. Diplomasi ke Negara lain
  • 32. PERKEMBANGAN ISLAM DI ERA NABI 1. Fase Mekah, 13 tahun a. Pengenalan Tauhid, Dakwah, Akhlaq Karimah, dan Ritual Islam b. Perjuangan melalui Dakwah dg model orang ke orang, rumah ke rumah c. Berhasil menyadarkan sekitar 300 orang d. Tatanan Sosial Mekah tetap rusak dan Islam dengan umatnya dihinakan, disiksa
  • 33. 2. Fase Madinah, 10 tahun a. Mulai dengan Hijrah Nabi ke Madinah b. Nabi memimpin Partai Islam (Hizbullah) dalam bentuk Bani ‘Aus c. Kelompok Islam (Bani ‘Aus, Khajraj dll) berhasil bersaing denganYahudi-Nasrani sehingga lahirlah Piagam Madinah (Rasulullah sbg Kepala Negara Formal)
  • 34. d. Perjuangan Islam utuh meliputi : Dakwah dan Politik e. Berdampak amat impresif dimana Seluruh Jazirah Arab dan sekitarnya seketika tercerahkan menjadi Muslim, f. Tatanan Sosial dengan penduduknya yang plural menjadi berkeadilan, mulia, dan tersejahterakan
  • 35. DI ERA SAHABAT UTAMA NABI, yi KHULAFAUR ROSYIDIN 1. Islam terus dipraktekkan dalam semua dimensi kehidupan: Pribadi, Keluarga, dan Berbangsa-bernegara 2. Islam diajarkan & diperjuangkan dengan metoda Dakwah dan Politik
  • 36. 3. Islam dipeluk kian banyak manusia, dan memimpin wilayah yang kian luas, dengan penduduk pluralnya 4. Islam terus berlanjut menghadirkan Keadilan, Kemuliaan, dan Kesejahteraan Negeri pada Rakyat yang Plural 5. Tatanan Sosial dalam kepemimpinan Islam menjadi percontohan Peradaban Maju & Mulia di seantero dunia
  • 37. KONSOLIDASI DALAM ISLAM POLITIK di Era NABI & KHULAFAUR RASYIDIN 1. Dakwah berorientasi pendekatan Antar individu & Antar negara 2. Materi Dakwah utuh: Tauhid, Ritual, Akhlak, Islam Politik, sehingga Umat bersatu dalam satu Kekuatan Politik (Hizbullah=Partai Islam) 3. Umat Islam dari terhinakan menjadi umat yang dihormati dan dibanggakan (Surat al Kautsar)
  • 38. Dari PERCONTOHAN NABI DAN KHULAFAUR ROSYIDIN SAAT MENERAPKAN ISLAM POLITIK BISA DIFAHAMI BAGAIMANA “MODEL TATANAN NEGARA MENURUT AJARAN ISLAM”
  • 39. MODEL TATANAN NEGARA DALAM AJARAN ISLAM, DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SISTEM, DIURAI CIRI UNSUR-UNSUR POKOKNYA: - Tujuan Sistem - Komponen Sistem - Kepemimpinan Sistem - Sumberdaya Sistem - Batas Sistem - Lingkungan Sistem
  • 40. TUJUAN SISTEM NEGARA DALAM KONSEP ISLAM: Adil, Makmur, Aman, Sejahtera dalam Ridho Allah SWT
  • 41. KOMPONEN SISTEM NEGARA DALAM KONSEP ISLAM: - Komponen Tanah-Air dg S.D.A nya - Komponen Sosial dg Sub-Komponen: ‘PolEkSosBudKumHankam’ Keseluruhan komponen harus dikelola sesuai Tuntunan Allah SWT agar Tujuan Sistem tercapai
  • 42. KEPEMIMPINAN SISTEM NEGARA DALAM KONSEP ISLAM: - Pemimpin Negara berkualitas Mukmin - Penetapan Pemimpin dg prinsip dasar kesepakatan rakyat melalui proses pemilihan terhadap Figur-Figur Calon yang memenuhi kriteria syariat
  • 43. SUMBER-DAYA SISTEM NEGARA DALAM KONSEP ISLAM: Semua kebutuhan yang diperlukan untuk Kelangsungan bernegara dan Kemakmuran-kesejahteraan rakyat HARUS TERJAGA dan selalu TERJAMIN keberadaannya
  • 44. BATAS SISTEM NEGARA DALAM KONSEP ISLAM: Wilayah Kedaulatan Negara, meliputi Darat, Laut, dan Udara yang dari batas- batasnya harus dijaga dari gangguan / jarahan fihak luar
  • 45. LINGKUNGAN SISTEM NEGARA DALAM KONSEP ISLAM: Keseluruhan aspek yang berada di luar batas Negara, yang menjadi bagian kehidupan bersama di dunia, harus dicermati dan dijaga perilakunya agar tidak bersifat merugikan kepentingan negara
  • 47. PROSES SOSIAL-POLITIK RASULULLAH MENJADI KEPALA NEGARA MADINAH (Sunnatullah Empirik)
  • 48. 1. UMAT ISLAM DIKONSOLIDASI DALAM WADAH KEKUATAN POLITIK ISLAM: HIZBULLAH (Partai Allah: kelompok politik bermisi menerapkan syariat Allah dalam mengelola bangsa-negara) Al Qur’an: 5-56
  • 49. 2. Membesarkan Kekuatan Politik Hizbullah (Partai Islam) dalam hal : a. Memahamkan Islam sebagai Ideologi, tidak sekedar sebagai Ritual dan Amal Sosial, kepada pemeluk agama Islam b. Meningkatkan Kemampuan Fisik umat sebagai kekuatan Politik
  • 50. 3. Perjuangan menghadapi kekuatan politik Non-Islam dari Nasrani, Yahudi, Majusi, kaum Munafik Islam, dll : Unjuk Kekuatan Politik bahwa Kemampuan Hizbullah lebih dominan dari yang lain, baik terkait Konsep pemikiran pembangunan maupun kemampuan Fisiknya sebagai Partai. Dilakukan Loby, Musyawarah, dll, melahirkan: PIAGAM MADINAH, Rasulullah yang Memimpin Madinah
  • 51. PROSES PEMENANGAN KEPEMIMPINAN DALAM PERJUANGAN ISLAM POLITIK SETELAH ERA NABI & KHULAFAUR RASYIDIN
  • 52. I. HARUS DIHADIRKAN HIZBULLAH / PARTAI ISLAM YANG BERKARAKTER SYAR’I DENGAN CIRI SBB: a. Kepemimpinan tertinggi Partai Islam harus di tangan Tim Ulama yg tafaqquh fi dien dan berwawasan Iptek (Ahlul Halli Wal Aqdi/AHWA) b. Pemimpin Eksekutif dipilih/diberhentikan AHWA c. Seluruh Kepemimpinan Partai di semua tingkatan dipegang Muslim berkualitas, tdak satupun diserahkan ke Kafirin, Munafiqin, Dholimin
  • 53. d. HARUS DIKELOLA ISLAMI (Sdm, Uang, dll) e. Calon Pejabat Publik yang diusung harus Muslim berkualitas. F. Kerjasama dg Parpol lain hanya jika Partai itu mau mengusung Calon dari Partai Islam f. Program2nya Proaktif menyosialisasikan SYARIAT KENEGARAAN ISLAM, g. Aktifitasnya Nyata memberi Solusi Islami untuk permasalahan umat & bangsa
  • 54. II. MOBILISASI MASIF PADA UMAT ISLAM AGAR MAU BERISLAM POLITIK, TIDAK SEKEDAR BERITUAL & BERAMAL SOSIAL ISLAM SAJA a. Umat harus dibina secara intensif oleh Ulama, Ustad, Guru ngaji sejak mereka masih kecil sampai akhir hayatnya untuk memahami bahwa Islam Politik itu adalah kewajiban syar’i sebagai muslim
  • 55. b. Gerakan Nasional Bela Islam dari Hujatan pada al Qur’an, Nabi, dan Simbol2 Islam lainnya, serta dari Kriminalisasi pada Ulama, Ustads, Mubaligh, dan Pengajar Islam c. Penyadaran intensif pada Ormas-LSM Islam untuk tegas mengarahkan anggautanya memilih Partai Islam (manifestasi Hizbullah), haram jika memilih Partai Sekuler (MUARA SEMUA AKTIFITAS SOSIAL ISLAM HARUS KE PARTAI ISLAM)
  • 56. PEDOMAN UNTUK DAPAT BERHASIL MEMENANGKAN KEPEMIMPINAN DALAM DUNIA PLURAL: 1. Ketegasan Aspek Ideologi yang diusung 2. Kepemimpinan Kelompok yang tangguh 3. Soliditas & Daya Dukung Kelompok kuat 4. Program2nya harus selalu sejalan dengan ideologi yang diperjuangkan, 5. Menolak setiap upaya melemahkan ideologi yang diperjuangkan dengan harga berapapun
  • 58. PERLU PEMBEDAAN ANTARA: 1. Mau Menjadi Pemimpin (To Be the King) 2. Mau Membuat seseorang bisa menjadi Pemimpin (To Be a King Maker) 3. Mau Memilih seseorang jadi Pemimpin (To Choose a King)
  • 59. I. TO BE A KING 1. Siapkan diri untuk bisa berkualitas sebagai Pemimpin Ideologis: a. Memahami Islam secara utuh: pribadi, keluarga, dan berbangsa-bernegara b. Mendalami syariat terkait masalah pokok poleksosbudkumhankam c. Berperilaku menjadi teladan dalam kehidupan sosialnya
  • 60. 2. Memasuki dan aktif dalam Hizbullah/ Partai Islam, walau partai tersebut belum sempurna. Lakukan langkah2 di dalam nya sehingga Hizbullah tersebut kian baik dan besar. 3. Berdoalah pada Allah SWT supaya memperoleh kemudahan untuk mencapai cita2
  • 61. II. TO BE A KING MAKER 1. Fahami pentingnya masalah Pemimpin dan Kepemimpinan dalam kehidupan 2. Dalami ciri2 Pemimpin yang bisa membawa masyarakat ke arah ideal 3. Cari & Telusuri Figur yang dinilai sebagai sosok Pemimpin Ideal
  • 62. 4. Beri Bimbingan dan Dukungan rasional sehingga yang bersangkutan terus bisa menapak ke arah sukses berhasil menjadi Pemimpin di dunia plural. 5. Terus lanjutkan komukasi yang baik selama yang bersangkutan bertugas melaksanakan kepemimpinannya
  • 63. III. TO CHOOSE A KING Tatkala seseorang pada suatu momen tidak memiliki kapasitas sebagai Calon Pemimpin, maupun sebagai Pengusung seseorang menjadi Pemimpin, maka sebetulnya masih punya kapasitas menentukan SIAPA YANG DICITAKANNYA untuk menjadi Pemimpin di Wilayah/Daerahnya
  • 64. AGAMA ISLAM MEMBERI PETUNUJUK JELAS SIAPA YANG WAJIB DIPILIH UNTUK MENJADI PEMIMPIN FORMAL DI WILAYAH/DAERAHNYA
  • 65. SETIAP MUSLIM WAJIB BERISLAM POLITIK MELALUI 2 KEWAJIBAN: 1. Memposisikan diri menjadi bagian dari kekuatan politik yang berfihak pada misi Islam, yakni kelompok HIZBULLAH 2. Secara individual dia harus mampu memilih dengan benar Figur Pemimpin sesuai dengan Syariat Islam
  • 66. ASAS YANG HARUS DIPEGANG (Kaidah Ushul) SAAT MEMILIH PEMIMPIN: - Fokuslah pada Figur Utama, bukan pada figur yang berperan menjadi Pengganti/ Wakil / Pembantu Figur Utama
  • 67. - Penilaian harus didasarkan pada Kualitas riel si calon dilihat dari perbuatan / perilaku nyata yang telah / pernah dilakukannya, bukan pada janji / rencana yang akan diperbuat nanti
  • 68. - Perbuatan Merusak Islam dan Umat Islam harus diutamakan untuk dipakai membuat keputusan ‘MEMILIH atau MENOLAKNYA’ dibanding dengan sisi Kebaikan2 umum manusiawi yang telah dikerjakan oleh yang bersangkutan.