SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
TUGAS : MID SEMESTER GENAP
MATA KULIAH : METODOLOGI ILMU
PROPOSAL PENELITIAN
KRISIS NILAI-NILAI KEBANGSAAN DAN KEBERAGAMAAN
DI BALIK PENYIMPANGAN GERAKAN FAHAM KEAGAMAAN: STUDI
KASUS PENYELESAIAN ISU GERAKAN NII/KW9 AL ZAYTUN
OLEH :
NAMA : LA ODE KAMBURI
STAMBUK : 21208269
JURUSAN : FISIPOL
SEMESTER : IV (EMPAT)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
KELAS RAHA
2014
1. Latar Belakang Pemikiran
Tantangan terbesar bangsa ini adalah menyadarkan betapa pentingnya mereaktualisasikan
nilai-nilai kebangsaan ditengah erosi zaman. Dibutuhkan mobilisasi kesatuan solidaritas dan
kemandirian berdasarkan prinsip keadilan sosial yang menjadi substansi dari nilai- nilai
keagamaan. Sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat dan sangat kaya dengan
sumber daya alam yang melimpah seharusnya bangsa ini bangkit dari keterpurukan. Untuk itu
dibutuhkan suasana batin masyarakat yang kondusif dalam mengaktualisasikan nilai-nilai
kebangsaan tersebut. Disinilah dibutuhkan peran aktif dan ketegasan para pemimpin bangsa
untuk melindungi rakyat dan segenap tumpah darah Indonesia sesuai cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Di depan mata kita setiap hari diperlihatkan berbagai bentuk pendangkalan nilai-nilai
kebangsaan, baik dilakukan aparatur penyelenggara negara, praktisi hukum, pelaku ekonomi,
media masa, rakyat jelata dan kalangan generasi muda. Salah satu penyebab utama
pendangkalan nilai-nilai kebangsaan terkait erat dengan semakin suburnya penyimpangan
pemikiran, aliran dan faham keagamaan ditengah masyarakat. Peneliti Senior Sosiologi
Universitas Indonesia, Ganda Upaya, ia menyatakan: banyaknya pengikut aliran menyimpang
itu disebabkan karena homeless of mind (kehilangan rumah berfikir), tak ada tempat yang at
home (nyaman) bagi mereka untuk curhat, dan tak ada yang mau memberikan solusi bagi
permasalahan hidup yang mereka hadapi. “Nah ketika bertemu orang atau kelompok yang
bisa membuat mereka enjoy, memberikan solusi, mereka ikut meskipun itu aliran yang
dianggap oleh mainstream sangat menyimpang,”
Dari ratusan aliran dan faham keagamaan yang menyimpang diantaranya ada 5 aliran
menyimpang yang telah disikapi secara berbeda dan diskriminatif. Mulai dari Ahmadiyah,
Islam Jama’ah (LDII), Al Qiyadah Al Islamiyah, Jama’ah Lia Eden dan Gerakan Negara
Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9 (NII KW9) - Ma’had Al
Zaytun, masing-masing telah menjadi isu menarik menyangkut nilai-nilai keagamaan dan
kebangsaan.
Khusus mensikapi isu gerakan NII/KW9, ada hal yang sangat mengusik nurani dan
solidaritas kebangsaan kita ketika ‘negara gagal’ melindungi segenap tumpah darah
Indonesia. Dalam kasus ini semakin banyak warga masyarakat menjadi korban gerakan
penyimpangan faham keagamaan tersebut, ini membuktikan ketidakberdayaan sistem
pertahanan kita sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Dan lebih mengerikan lagi
adalah ketika semua elemen bangsa ‘membiarkan, tidak berbuat apa-apa dan menyerah’
terhadap sepak terjang gerakan NII KW9 yang sudah memakan banyak korban generasi
muda ditengah dimasyarakat.
Diharapkan adanya perhatian serius terhadap dampak Gerakan Makar & Kriminal NII/KW9
yang telah menjelma sebagai Mesin Penghancur Masa Depan Anak Bangsa yang
bergentayangan di seantero Kampus-Kampus, Mall, Pabrik dan pinggiran kota. Jumlah riil
korban sangat fantastis sekitar 200 ribu pemuda-mahasiswa. Sudah ratusan ribu anak bangsa
putus sekolah/kuliah (Drop Out), ribuan pelajar-mahasiswa menghilang dari rumah
meninggalkan kasih sayang orangtuanya dan dampaknya sangat fantastis jutaan Keluarga
Besar Orang Tua Korban mengalami pemiskinan dan penelantaran tanpa ada yang peduli
siapa yangh mau mengulurkan tangan memberikan advokasi ataupun pembelaan. Disinilah
peran pemerintah terutama Departemen Agama sangat diharapkan memberikan solusi tuntas
dan integral terhadap upaya penghancuran bangsa berkedok pesantren dan penyimpangan
gerakan faham keagamaan yang sudah berlangsung lebih dari 15 tahun ini.
Lima tahun lalu pernah dilakukan penelitian terhadap ajaran dan faham keagamaan terkait
dengan Gerakan NII/KW9 dan Ma’had Al Zaytun yang dilakukan MUI Pusat dan Departemen
Agama (Balitbang Depag). Hasil penelitian Depag hanya terfokus pada masalah etnografi
lembaga pendidikannya. Namun juga diakui bahwa Ma’had Al Zaytun selain sebagai sebuah
lembaga pendidikan memiliki hidden curriculum (kurikulum tersembunyi) yang tidak diangkat
dalam penelitian Litbang. Diakui oleh Tim dari Depag perlu adanya penelitian lebih lanjut
terhadap Ma’had Al Zaytun, terutama dimensi sejarah politik yang sama sekali belum diteliti,
apalagi bila orientasi politik Ma’had Al-Zaytun tidak berbeda dengan orientasi politik NII
yakni mendirikan negara Islam maka akan menghambat proses negoisasi demokrasi di
Indonesia. Bahkan proses menuju Indonesia sebagai negara bangsa yang utuh akan terhambat.
Diakui juga oleh Tim Depag, bahwa penelitiannya masih menyisakan berbagai pertanyaan
tentang masa depan subjek atau sasaran penelitian. Apakah proses transformasi yang
dilakukan oleh sekelompok orang atau tokoh pendiri Ma’had ini akan tetap berlanjut?
Bagaimana mereka mengembangkan ‘klaim’ pendidikan model baru ini benar-benar
menjawab kebutuhan akan pendidikan masa depan yang berorientasi kepada keluasan ilmu
pengetahuan dan kesamaptaan jasmani atau dalam istilah mereka
“basthatan fil 'ilmi wal jismi. Oleh karena itu penelitian tentang subjek yang sama dengan
fokus yang berbeda seharusnya dilakukan penelitian intensif mengingat gerakan NII
KW9 terkait Ma’had Al Zaytun semakin menyebarkan sayapnya ke sekolah-sekolah elit
orang kaya dan pejabat, termasuk banyaknya laporan korban mahasiswa yang droup out,
kasus kehilangan orang dan tindak kriminal terselubung dilakukan anak kepada orangtuanya.
Laporan Tim Depag masih sangat jauh dari solusi masalah umat Islam berkaitan
dengan ketidapercayaan masyarakat (social distrust) antara kelompok satu dengan kelompok
yang lain, apalagi menyangkut nilai-nilai keagamaan berbasis komitmen kebangsaan. Tim
Peneliti Depag juga menyimpulkan bahwa gerakan keagamaan dalam sejarah Indonesia adalah
sesuatu yang bersifat latent. Tim Depag menyebutkan berdasarkan data yang ada, secara garis
besar terdapat empat macam model gerakan dalam sejarah social Islam. Gerakan yang
dimaksud adalah: Pertama, gerakan purifikasi sufisme. Kedua, gerakan purifikasi ala Wahabi.
Ketiga, gerakan modernisme maupun fundamentalisme, dan keempat gerakan dan pemikiran
masyarakat madani (civil society).
Dalam kasus Ma’had Al Zaytun, kualifikasi gerakan keagamaannya sangatlah berbeda.
Gerakan keagamaan ini memiliki motif dan modus baru yang harus diwaspadai karena
memiliki muatan pembusukan politik bernuansa kriminalitas dan makar.
Disisi lain penelitian Depag menganggap bahwa hasil penelitian tim MUI masih merupakan
informasi yang berasal dari satu sumber yakni pihak yang kontra. Tim peneliti hanya
mewawancarai pihak-pihak yang kontra dengan pihak Ma’had Al-Zaytun tanpa melakukan
trianggulasi. Padahal faktanya sebaliknya Pengurus Harian MUI Pusat lebih menganak
emaskan tergugat yakni Ma’had Al Zaytun, ketimbang masyarakat sebagai keluarga korban.
Beberapa audiensi dengan pihak Ma’had Al Zaytun dan Keluarga Besar Orang Tua Santri
Ma’had Al Zaytun yang diorganisir oleh salah satu orang tua koban yang kebetulan memiliki
kedekatan dengan Badan Intelejen Negara (BIN), secara intensif dilakukan dan difasilitasi
secara santun dan terhormat. Namun sangat disayangkan, pelaporan dari ormas Islam, LSM
dan orang tua korban tidak disikapi secara profesional dan transparan. MUI menutup akses
bagi publik dan media masa untuk meliput kegiatan pelaporan dari para korban, Tapi
sebaliknya MUI Pusat membuka seluasnya bagi Ma’had Al Zaytun untuk secara sepihak
mempublis klaim dan propagandanya.
Dalam Penelitian Tim Depag mengakui, bahwa hasil penelitian MUI berhasil mengungkap apa
yang dipandang sebagai “kesesatan ajaran” dan keterkaitan Ma’had Al- Zaytun dengan
NII/KW9. Sayangnya, apa yang disebut oleh tim peneliti MUI—dengan “konsep-konsep
ajaran agama Islam yang diselewengkan serta terjadinya eksploitasi dan pemaksaan, sehingga
anggota tergiring untuk melakukan tindakan kriminal”—tidak disebutkan ajaran yang mana
yang dimaksud, termasuk tidak dilampirkannya fakta hukum yang bisa direkomendasikan
dapat ditindaklanjuti aparat penegak hukum. Begitu juga dengan fakta-fakta penyelewengan
dengan menggunakan simbol agama seperti “haraqoh qurban, shadaqah istighfar, shadaqah
tahkim, dan shadaqah munakahat” tidak dijelaskan apa yang menyimpang dari simbol-simbol
tersebut.
Ciri khas gerakan NII/KW9 pada mula perjalanannya, gerakan keagamaan ini mengajukan
konsep kebangkitan Islam. Dalam pernyataaannya mereka menyebutkan bahwa kebangkitan
sebuah bangsa akan terjadi jika sistem bernegaranya diubah dengan sistem Islam.
Selanjutnya, gerakan keagamaan ini membuat perbedaan yang jelas antara masyarakat
Islam dan masyarakat kafir. Warga Islam adalah warga negara Indonesia yang sudah Hijrah
dan Berbai’at sebagai masyarakat Madinah. Sedang masyarakat kafir adalah warga negara
Indonesia yang menganut Pancasila diluar kelompok, dan dicap sebagai masyarakat
Jahiliyah.
Mengenai keimanan dan kemusliman seseorang jika hendak diterima Allah SWT bila
berada dalam territorial Negara Islam. Dianggap tidak syah keislaman seseorang
bilamana ia masih mengakui aturan sistem bernegara selain aturan Allah SWT yang telah
diatur dalam Negara Islam Indonesia. Namun apa yang terjadi sesungguhnya, dalam konteks
mobilitas spiritual, kelompok ini justru meninggalkan syari’ah yang telah baku, seperti sholat,
puasa dan lainnya. Pribadi-pribadi di kelompok ini sebenarnya kering spiritualisme, yang ada
hanya semangat taqlid akibat sistem rekrutmen dan ‘cuci otak’ yang dilakukan kepada
anggotanya untuk menghasilkan keta’atan mutlak pada pimpinan.
Dalam lapangan amal sholeh pun demikian, kelompok ini berkembang dalam proses
eksploitasi (perbudakan berantai) dan human trafiching, jauh dari sikap kasih sayang.
Investasi dana dan sumber daya manusia guna mempersiapkan cikal bakal ibukota
Negara di Ma’had Al Zaytun Indramayu Jawa Barat kehilangan relevansinya . Realitanya
adalah bentuk manipulasi dan kebohongan publik saja. Dan fakta tersebut dipahami benar oleh
pihak intelejen Indonesia.
Gerakan ini pun mencoba membangun kembali dari puing-puing masa lalu dari jejak
Negara Islam Indonesia yang pernah diproklamasikan oleh Imam SM. Kartoesuwiryo.
Dalam konteks ini hanya sebatas klaim saja, mengingat banyaknya penolakan terhadap
keberadaan dalam masalah kepimpinan, dimana para pemimpinn NII KW9 dianggap sesat
dan berkhianat.
Hal lainnya, gerakan NII KW-9 dan Ma’had Al Zaytun sangat terkait dengan realitas konteks
Indonesia, di bawah krisis ekonomi dewasa ini, ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah
dan hilangnya ikatan-ikatan sosial dan keteladanan. Islam bisa digunakan untuk
mengekspersikan oposisi apabila ummat merasakan saluran politik mampet, dan ketidakadilan
meluas merajalela. Islam sebagai ekspresi oposisi dan sikap politik, relatif sangat mengena,
relevan dan efektif. Dalam konteks ini, bolehlah kita bertanya: Apakah kasus
penggelembungan suara pada pilpres Juli 2004 di Ma’had Al Zaytun dan gerakan NII ( N-
Sebelas ) KW 9 ala Abu Toto dan bergabungnya mereka dengan Partai RepublikaN pada Pileg
2009,
bisa dikaitkan dengan fundamentalisme Islam? Jawabnya, fenomena itu lebih sebagai
"kriminalitas" yang bermotif ekonomi suatu "kriminalitas" yang relatif eksklusif, ekstrim dan
berstruktur kekerasan. Kalau fenomena itu dicurigai sebagai "gerakan" bermotif politik, bisa
jadi masih teka-teki, karena berbagai atraksi Syakhul Ma’had Al Zaytun Syakh A.S. Panji
Gumilang selalu meleset dan gagal total. Maka bisa dikatakan bila semua pihak membiarkan
gerakan ini menebar kesesatan dan kejahatannya tersebar tanpa batas, kesulitan dan halangan,
bahkan larangan, maka pantas dikatakan kita sedang melakukan gerakan bunuh diri dan
mengubur hidup-hidup NKRI dan membumi hanguskan Pancasila sebagai Rumah Kita.
2. Rumusan Masalah
Perumusan masalah berpijak dari beberapa pertanyaan terhadap hasil penelitian Departemen
Agama dan Laporan Lengkap Tim Investigasi MUI Pusat yang kami anggap meninggalkan
banyak masalah yang harus ditindaklanjuti, sebagai berikut :
• Mengapa hasil penelitian dari Depag tidak memberikan kesimpulan yang tegas tentang
bahaya ‘pembiaran dan maraknya’ NII/KW9 bagi ketertiban masyarakat dan ancaman
terhadap isu kebangsaan dan NKRI, terutama bahaya gerakan NII/KW9 bagi kehidupan
pelajar dan mahasiswa diperkotaan ;
• Mengapa hasil penelitian Depag tidak merekomendasikan dibentuknya Tim Pemantau
& Evaluasi keberadaan Ma’had Al Zaytun terkait Gerakan NII/KW9, termasuk keengganan
merekomendasikan kepada Pemerintah dan Aparat Hukum bahwa Gerakan NII/KW9 harus
segera dilarang dan ditindak tegas mengingat Gerakan NII/KW9 sudah sangat berbahaya dan
mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, dengan banyaknya korban dikalangan generasi
muda berkisar 200.000 orang yang komulatif setiap bulannya tidak kurang 300 an rekrutmen
baru pemuda Indonesia dicuci otak dan diorganisir untuk melakukan tindak kejahatan dan
penyebaran faham keagamaan yang radikal, ekslusif dan membahayakan.
• Mengapa MUI Pusat telah melakukan standar ganda dan diskriminasi terhadap isu NII KW9
dan Ma’had Al Zaytun dibanding dengan isu aliran sesat lainnya, semisalnya Ahmadiyah, Al
Qiyadah dan Komunitas Lia Eden? MUI tidak konsisten dengan Protap Penetapan Aliran
Sesat yang dibuatnya sendiri, padahal faktanya hasil Investigasi Tim MUI Pusat sudah
mengeluarkan kesimpulan dan rekomendasi yang telah menetapkan bahwa Gerakan NII KW9
sangat sesat menyesatkan. Ditemukan sedikitnya 3 kategori kriteria kesesatan dari 10 kriteria
aliran sesat yang ditetapkan pada Rakernas MUI Pusat;
• Mengapa MUI Pusat dianggap telah melakukan kebohongan publik menyangkut pengakuan
sudah adanya laporan resmi kepada pihak Mabes Polri terkait dengan pengorganisasian
tindak kriminal yang dilakukan NII KW9 dan Ma’had Al Zaytun? Hal ini dijadikan alasan
klasik Pimpinan Mabes Polri untuk lepas tanggungjawab.
• Mengapa penelitian MUI tidak pernah resmi dilaporkan kepada pemerintah dan aparat
penegak hukum? Sedangkan alasan pemerintah dan aparat kepolisian tidak bertindak
disebabkan menunggu hasil penelitian Departemen Agama dan MUI Pusat ;
• Mengapa penelitian MUI dan Balitbang Departemen Agama tidak pernah resmi
dikoordinasikan dan dilaporkan kepada pemerintah dan aparat penegak hukum?
Sedangkan alasan pemerintah dan aparat kepolisian tidak bertindak disebabkan
menunggu hasil penelitian Departemen Agama dan MUI Pusat ;
3. Batasan Masalah
Studi Kasus Maraknya Gerakan NII KW9 disekitar kampus diperkotaan dengan korban
Generasi Muda Pemuda dan Mahasiswa ditambah dengan penggambaran dan pemetaan
situasi kondisional terakhir Gerakan NII KW9 beserta aparatur terkait secara terbatas.
4. Hipotesis Penelitian
a. Gerakan Negara Islam Indonesia KW9 adalah organisasi terstruktur (Negara dalam
Negara), sistematis dan professional, bermuatan kriminal, sesat menyesatkan dan giat
menyebarkan rasa kebencian dan permusuhan terhadap masyarakat dan negara (makar)
b. Gerakan Negara Islam Indonesia KW9 berpusat di Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) Al
Zaytun dan memiliki jejaring social ditingkat territorial mulai basis Qobilah (RW), Desa
hingga Gubernur, nyaris merata diseantero Jabodetabek, perkotaan se Jawa dan Lampung, juga
memiliki jaringan perwakilan diseantero propinsi se Nusantara. Terbukti keduanya terkait erat
memiliki benang merah dengan tindak kejahatan, upaya makar dan penyebaran faham sesat
menyesatkan yang membahayakan bagi keutuhan masyarakat, stabilitas nasional dan NKRI.
Maka sudah seharusnya Gerakan NII KW9 harus dilarangdan ditumpas, sedangkan Ma’had Al
Zaytun harus segera dicabut izin pengelolaan pendidikannya karena dijadikan sebagai
kedok/kamuflase dan sebagai base camp gerakan kriminal terorganisir dan membangun
kekuatan ‘Negara dalam Negara’ (Makar)
5. Tujuan Penelitian
Adapun mengenai tujuan dari penelitian ini adalah:
1H Dalam rangka mengokohkan kembali semangat solidaritas dan kesetiakawanan sosial
antar anak bangsa dengan membumikan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
2H Untuk membuktikan bahwa Gerakan NII KW9 sangat berbahaya bagi masa depan
generasi muda dan mengancam stabilitas keamanan berbangsa dan bernegara;
3H Sebagai upaya membentengi masyarakat, terutama generasi muda dari ancaman
gerakan keagamaan yang menyimpang dan menyesatkan.
4 Untuk membangun satu tekad dan persepsi yang sama tentang komitmen menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik mensikapi isu Ma’had Al Zaytun dan
NII/KW9. e. Dalam rangka merekonstruksi & revitalisasi Sistem Pertahanan Rakyat
Semesta
5 (Hankamrata) baik ditubuh TNI, POLRI dan pertahanan sipil sebagai bentuk
manifestasi cinta tanah air dan keterpanggilan akan semangat mempertahankan nilai-
nilai kemerdekaan 17 Agustus 1945.
6 Sebagai otokritik terhadap lemahnya semangat kebangsaan dan buruknya solidaritas di
kalangan ulama, tokoh masyarakat, aparat hukum dan para pengambil kebijakan.
7 Memberikan masukan penelitian sebagai bahan penyusunan kebijakan Pemerintah
Republik Indonesia, terutama Menkopolhukam, Departemen Dalam Negeri, Mabes
TNI / BAIS, Mabes Polri, Badan Intelejen Negara dan Kejaksaan Agung Republik
Indonesia pasca hasil penelitian Tim Balitbang Departemen Agama tentang Ma’had Al
Zaytun dan kaitannya dengan Gerakan NII/ KW9.
6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah:
1 Sebagai pertimbangan para pengambil kebijakan di pemerintahan terutama pimpinan
2 Departemen Agama Republik Indonesia ;
Sebagai rekomendasi sangat mendesak perlu dimasukkannya materi pelajaran pemahaman
tentang fenomena penyimpangan faham, aliran dan gerakan keagamaan di Indonesia dalam
Kurikulum Pendidikan Nasional yang akan datang. Adanya pemahaman sejak dini tentang
aliran menyimpang-sesat menyesatkan dikalangan pelajar dan mahasiswa dapat mencegah
terjadinya tindak anarkisme masyarakat dan provokasi dari pihak yang menginginkan
instabilitas nasional dan disintegrasi bangsa.
7. Metodologi Penelitian
1) Pendekatan
Penelitian ini menggunakan pendekatan investigasi yang bersifat multi dimensional.
Pendekatan dokumenter diarahkan untuk meneliti aspek sosiologis, pendekatan ilmu politik
dan ilmu kependidikan, dan untuk meneliti aspek teks digunakan pendekatan hukum dan
psikologi masa (marketing). Pada analisis, kita akan melihat “apa, siapa, mau kemana dan
untuk apa”
2) Unit Analisis.
Unit analisis penelitian adalah basis teritorial NII KW9, terbalik dengan penelitian
Departemen Agama. Artinya, penelitian ini berkisar pada: apa itu NII KW9?, kapan Kapan
NII KW9 didirikan?, di mana NII KW9?, siapa NII KW9?, kenapa NII KW9, dan bagaimana
dan mengapa NII KW9?. Kalau menemukan hal-hal lain tetap dalam konteks NII KW9 dan
ma’had Al Zaytun yang merupakan satu kesatuan seperti dua sisi mata uang. Unit-unit yang
akan dianalisis dalam penelitian ini adalah;
1) individu yang menjadi rekrutmen (dibaca korban) NII KW9, para pejabat teras negara
dalam negara diterritorial NII KW9,
2) Lembaga dan jaringan usaha, termasuk jejaring sosial yang dibentuk oleh NII KW9,
termasuk lembaga Ma’had Al Zaytun, dan
3) Warga resmi NII KW9 yang masih aktif dan non aktif yang pernah memberikan
keterangan tentang keterkaitan Al-Zaytun dengan NII, serta 4) penggunaan tehnologi
Hidden camera sebagai alat bukti primer skala A1. 5) Data operasi intelejen
3) Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua sumber data. Pertama, data-data yang diperoleh hasil
hidden camera (penyusupan agen action) dengan responden penelitian, informan, juga
peristiwa, dan fakta yang didapati dari hasil observasi. Data lapangan ini dikumpulkan
dengan beberapa instrumen teknis, seperti observasi lapangan, wawancara mendalam
(indepth interviewing), dan diskusi terfokus, termasuk yang utamanya adalah
rekonstruksi di TKP. Kedua adalah barang bukti dokumen NII KW9 hasil penggerebekan
masyarakat, website: www.nii-crisis-center dan facebook, sumber-sumber bibliografis
dan dokumentasi, yaitu data-data kepustakaan berupa buku, majalah, surat kabar, dan
hasil-hasil penelitian dan karya ilmiah lainnya.
4) Teknik Analisis Data.
Ada tiga tahapan dalam analisa data. Pertama, hasil pengamatan lapangan didiskripsikan
dalam bentuk laporan awal, hasilnya adalah gambaran umum tentang Jejaring NII KW9.
Kedua adalah menganalisis diskripsi NII KW9 dan pengaduan masyarakat tentang adanya
orang hilang, mahasiswa droup out, penyimpangan prilaku mengarah tindakan melawan
hukum dan berbagai bentuk keberatan masyarakat pembiaran NII KW9 oleh
pemerintah dan aparat penegak hukum, dan Ketiga adalah merekonstruksi NII KW9 sebagai
mesin penghancur yang memiliki daya rusak terhadap keharmonisan kehidupan masyarakat
sehingga dapat ditentukan solusi tuntas dalam perspektif gerakan keagamaan dan kebangsaan
ditinjau dari sisi hukum positif yang berkeadilan dan humanistis.
5) Jadwal Penelitian
6. Organisasi Peneliti
7. Daftar Pustaka :
• Abdul Salam, Suroso, NII Dalam Timbangan Aqidah, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2000).
1 Abduh, Umar, Pesantren Al-Zaytun Sesat? Investigasi Mega Proyek Dalam Gerakan
2 NII, Jakarta: Darul Falah, 2001.
3 Al-Chaidar, Pemikiran Politik Proklamator Negara Islam Indonesia, Fakta dan Data
4 Sejarah Darul Islam, S.M. Kartosoewirjo, (Jakarta: Darul Falah, 1999).
5 Sepak Terjang KW9 Abu Toto Syekh A.S. Panji Gumilang Menyelewengkan NKA-NII
Pasca S.M. Kartosuwirjo, Jakarta: Madani Press, 2000.
6 Dokumentasi SIKAT (Solidaritas umat Islam untuk Keluarga Besar Korban Gerakan
7 NII KW9 Ma’had Al Zaytun-Abu Toto) 2000 – 2009
8 Dokumentasi LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam) Jakarta 2001 - 2009
9 Daftar Diskusi dan Pameran NII Masuk Kampus diberbagai kampus & SMU di
10 Jabotabek, 2006 - 2008
11 Dokumen Al Qiyadah Al Islamiyah & Kesatuan Al Haq yang memiliki kesamaan
modus operandi dengan NII KW-IX
12 Fatwa Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI) Bandung
13 Hasil Penelitian dan Investigasi Tim Balitbang Depag dan Tim INSEP, “Ma’had Al-
Zaytun Sebuah Gerakan Keagamaan Dalam Perspektif Hermeutika,” Februari 2004.
14 Hidayat, Taufik, NKRI Kafir?Fakta Investigasi Gerakan Negara dalam Negara, draft
15 2008
KRISIS NILAI

More Related Content

What's hot

Resume khitah perjuangan HMI
Resume khitah perjuangan HMIResume khitah perjuangan HMI
Resume khitah perjuangan HMIseptizhafira
 
Hubungan Etnik Bab-6
Hubungan Etnik Bab-6Hubungan Etnik Bab-6
Hubungan Etnik Bab-6Fadhil Ismail
 
Bab 8 islam hadhari&he
Bab 8 islam hadhari&heBab 8 islam hadhari&he
Bab 8 islam hadhari&heDhani Ahmad
 
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus IndonesiaPETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesiapropadeus
 
Islam Politik & Kepemimpinan Islam
Islam Politik & Kepemimpinan IslamIslam Politik & Kepemimpinan Islam
Islam Politik & Kepemimpinan IslamFuad Amsyari
 
Ke arah kesatuan gerakan islam fathi yakan
Ke arah kesatuan gerakan islam   fathi yakanKe arah kesatuan gerakan islam   fathi yakan
Ke arah kesatuan gerakan islam fathi yakanKammi Daerah Serang
 
Tema makalah-lk-2
Tema makalah-lk-2Tema makalah-lk-2
Tema makalah-lk-2borneo3
 
pendidikan islam untuk politik
pendidikan islam untuk politikpendidikan islam untuk politik
pendidikan islam untuk politikpropadeus
 
Muktamar Khilafah dan Peta Politik Sikap Umat Terhadap Khilafah
Muktamar Khilafah dan Peta Politik Sikap Umat Terhadap KhilafahMuktamar Khilafah dan Peta Politik Sikap Umat Terhadap Khilafah
Muktamar Khilafah dan Peta Politik Sikap Umat Terhadap KhilafahAlat_Survey_Pemetaan
 
Bab tambahan islam hadhari
Bab tambahan   islam hadhariBab tambahan   islam hadhari
Bab tambahan islam hadhariAizat Ganu
 
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporerMakalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporerjuniska efendi
 
Materi training HMI
Materi training HMIMateri training HMI
Materi training HMIrozak20
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islampropadeus
 
Islam politik uii teladan nabi
Islam politik uii teladan nabiIslam politik uii teladan nabi
Islam politik uii teladan nabiFuad Amsyari
 
Soal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan IslamSoal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan IslamAnas Wibowo
 

What's hot (20)

Resume khitah perjuangan HMI
Resume khitah perjuangan HMIResume khitah perjuangan HMI
Resume khitah perjuangan HMI
 
Hubungan Etnik Bab-6
Hubungan Etnik Bab-6Hubungan Etnik Bab-6
Hubungan Etnik Bab-6
 
Bab 8 islam hadhari&he
Bab 8 islam hadhari&heBab 8 islam hadhari&he
Bab 8 islam hadhari&he
 
islam hadhari
islam hadhariislam hadhari
islam hadhari
 
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus IndonesiaPETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia
PETA POLITIK DUNIA ISLAM, Analisis Kasus Indonesia
 
Islam Politik & Kepemimpinan Islam
Islam Politik & Kepemimpinan IslamIslam Politik & Kepemimpinan Islam
Islam Politik & Kepemimpinan Islam
 
Soal tes tertulis
Soal tes tertulisSoal tes tertulis
Soal tes tertulis
 
Residivisme
ResidivismeResidivisme
Residivisme
 
Ke arah kesatuan gerakan islam fathi yakan
Ke arah kesatuan gerakan islam   fathi yakanKe arah kesatuan gerakan islam   fathi yakan
Ke arah kesatuan gerakan islam fathi yakan
 
Tema makalah-lk-2
Tema makalah-lk-2Tema makalah-lk-2
Tema makalah-lk-2
 
pendidikan islam untuk politik
pendidikan islam untuk politikpendidikan islam untuk politik
pendidikan islam untuk politik
 
Muktamar Khilafah dan Peta Politik Sikap Umat Terhadap Khilafah
Muktamar Khilafah dan Peta Politik Sikap Umat Terhadap KhilafahMuktamar Khilafah dan Peta Politik Sikap Umat Terhadap Khilafah
Muktamar Khilafah dan Peta Politik Sikap Umat Terhadap Khilafah
 
Bab tambahan islam hadhari
Bab tambahan   islam hadhariBab tambahan   islam hadhari
Bab tambahan islam hadhari
 
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporerMakalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
 
Sejarah Perjuangan Hmi
Sejarah Perjuangan HmiSejarah Perjuangan Hmi
Sejarah Perjuangan Hmi
 
Materi training HMI
Materi training HMIMateri training HMI
Materi training HMI
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
 
Islam politik uii teladan nabi
Islam politik uii teladan nabiIslam politik uii teladan nabi
Islam politik uii teladan nabi
 
Urgensi Dakwah Kampus
Urgensi Dakwah KampusUrgensi Dakwah Kampus
Urgensi Dakwah Kampus
 
Soal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan IslamSoal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan Islam
 

Similar to KRISIS NILAI

18 dakwah bidah-dakwahetnhnicity (1) (1)
18 dakwah bidah-dakwahetnhnicity (1) (1)18 dakwah bidah-dakwahetnhnicity (1) (1)
18 dakwah bidah-dakwahetnhnicity (1) (1)Ahmad Hanif
 
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdfUTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdfsnur73946
 
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilangGerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilangKetut Darmanto Saputro
 
Politik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitasPolitik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitasZulfikhar Full
 
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359muhammad tarmizi
 
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGANAGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGANprimagraphology consulting
 
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin  zionisme dan ideologi pancasilaDoktrin  zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin zionisme dan ideologi pancasilaSatrio Adi
 
Agama dan Sekularisme - Burhanuddin Muhtadi
Agama dan Sekularisme - Burhanuddin MuhtadiAgama dan Sekularisme - Burhanuddin Muhtadi
Agama dan Sekularisme - Burhanuddin MuhtadiDonPasti
 
261048 250735 makalah uts pancasila 2 kel 6
261048 250735 makalah uts pancasila 2  kel 6261048 250735 makalah uts pancasila 2  kel 6
261048 250735 makalah uts pancasila 2 kel 6adminpancasilamanaje1
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islampropadeus
 
Memahami gagasan ta`dib kepemudaan slide show
Memahami gagasan ta`dib kepemudaan slide showMemahami gagasan ta`dib kepemudaan slide show
Memahami gagasan ta`dib kepemudaan slide showPeminggir Kota
 
Pionir kebangkitan
Pionir kebangkitanPionir kebangkitan
Pionir kebangkitanAtik Latifah
 
Revisi makalah msi islam radikalisme
Revisi makalah msi islam radikalismeRevisi makalah msi islam radikalisme
Revisi makalah msi islam radikalismeWinda nawangasari
 
UTS Pendidikan Kewarganegaraan Yuni Setia Wati-2302016-Akuntansi.pdf
UTS Pendidikan Kewarganegaraan Yuni Setia Wati-2302016-Akuntansi.pdfUTS Pendidikan Kewarganegaraan Yuni Setia Wati-2302016-Akuntansi.pdf
UTS Pendidikan Kewarganegaraan Yuni Setia Wati-2302016-Akuntansi.pdfYunisett
 
Penyelesaiaan Masalah Gejala Sosial
Penyelesaiaan Masalah Gejala SosialPenyelesaiaan Masalah Gejala Sosial
Penyelesaiaan Masalah Gejala SosialProfil Modal Uniti
 
Aliran Islam Dan Pembangunan Manusia Kontemporari
Aliran Islam Dan Pembangunan Manusia KontemporariAliran Islam Dan Pembangunan Manusia Kontemporari
Aliran Islam Dan Pembangunan Manusia Kontemporariaikhwan5
 

Similar to KRISIS NILAI (20)

Radikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullah
Radikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullahRadikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullah
Radikalisme Dalam Islam menurut Lovita Ivan HIdayatullah
 
18 dakwah bidah-dakwahetnhnicity (1) (1)
18 dakwah bidah-dakwahetnhnicity (1) (1)18 dakwah bidah-dakwahetnhnicity (1) (1)
18 dakwah bidah-dakwahetnhnicity (1) (1)
 
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdfUTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
 
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilangGerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
 
Politik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitasPolitik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitas
 
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
 
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGANAGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
 
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin  zionisme dan ideologi pancasilaDoktrin  zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
 
Agama dan Sekularisme - Burhanuddin Muhtadi
Agama dan Sekularisme - Burhanuddin MuhtadiAgama dan Sekularisme - Burhanuddin Muhtadi
Agama dan Sekularisme - Burhanuddin Muhtadi
 
Krisis Pendidikan
Krisis PendidikanKrisis Pendidikan
Krisis Pendidikan
 
Ilusi negara-islam
Ilusi negara-islamIlusi negara-islam
Ilusi negara-islam
 
261048 250735 makalah uts pancasila 2 kel 6
261048 250735 makalah uts pancasila 2  kel 6261048 250735 makalah uts pancasila 2  kel 6
261048 250735 makalah uts pancasila 2 kel 6
 
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islamZblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam
 
Ppt agama islam
Ppt agama islamPpt agama islam
Ppt agama islam
 
Memahami gagasan ta`dib kepemudaan slide show
Memahami gagasan ta`dib kepemudaan slide showMemahami gagasan ta`dib kepemudaan slide show
Memahami gagasan ta`dib kepemudaan slide show
 
Pionir kebangkitan
Pionir kebangkitanPionir kebangkitan
Pionir kebangkitan
 
Revisi makalah msi islam radikalisme
Revisi makalah msi islam radikalismeRevisi makalah msi islam radikalisme
Revisi makalah msi islam radikalisme
 
UTS Pendidikan Kewarganegaraan Yuni Setia Wati-2302016-Akuntansi.pdf
UTS Pendidikan Kewarganegaraan Yuni Setia Wati-2302016-Akuntansi.pdfUTS Pendidikan Kewarganegaraan Yuni Setia Wati-2302016-Akuntansi.pdf
UTS Pendidikan Kewarganegaraan Yuni Setia Wati-2302016-Akuntansi.pdf
 
Penyelesaiaan Masalah Gejala Sosial
Penyelesaiaan Masalah Gejala SosialPenyelesaiaan Masalah Gejala Sosial
Penyelesaiaan Masalah Gejala Sosial
 
Aliran Islam Dan Pembangunan Manusia Kontemporari
Aliran Islam Dan Pembangunan Manusia KontemporariAliran Islam Dan Pembangunan Manusia Kontemporari
Aliran Islam Dan Pembangunan Manusia Kontemporari
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

KRISIS NILAI

  • 1. TUGAS : MID SEMESTER GENAP MATA KULIAH : METODOLOGI ILMU PROPOSAL PENELITIAN KRISIS NILAI-NILAI KEBANGSAAN DAN KEBERAGAMAAN DI BALIK PENYIMPANGAN GERAKAN FAHAM KEAGAMAAN: STUDI KASUS PENYELESAIAN ISU GERAKAN NII/KW9 AL ZAYTUN OLEH : NAMA : LA ODE KAMBURI STAMBUK : 21208269 JURUSAN : FISIPOL SEMESTER : IV (EMPAT) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI KELAS RAHA 2014 1. Latar Belakang Pemikiran Tantangan terbesar bangsa ini adalah menyadarkan betapa pentingnya mereaktualisasikan
  • 2. nilai-nilai kebangsaan ditengah erosi zaman. Dibutuhkan mobilisasi kesatuan solidaritas dan kemandirian berdasarkan prinsip keadilan sosial yang menjadi substansi dari nilai- nilai keagamaan. Sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat dan sangat kaya dengan sumber daya alam yang melimpah seharusnya bangsa ini bangkit dari keterpurukan. Untuk itu dibutuhkan suasana batin masyarakat yang kondusif dalam mengaktualisasikan nilai-nilai kebangsaan tersebut. Disinilah dibutuhkan peran aktif dan ketegasan para pemimpin bangsa untuk melindungi rakyat dan segenap tumpah darah Indonesia sesuai cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Di depan mata kita setiap hari diperlihatkan berbagai bentuk pendangkalan nilai-nilai kebangsaan, baik dilakukan aparatur penyelenggara negara, praktisi hukum, pelaku ekonomi, media masa, rakyat jelata dan kalangan generasi muda. Salah satu penyebab utama pendangkalan nilai-nilai kebangsaan terkait erat dengan semakin suburnya penyimpangan pemikiran, aliran dan faham keagamaan ditengah masyarakat. Peneliti Senior Sosiologi Universitas Indonesia, Ganda Upaya, ia menyatakan: banyaknya pengikut aliran menyimpang itu disebabkan karena homeless of mind (kehilangan rumah berfikir), tak ada tempat yang at home (nyaman) bagi mereka untuk curhat, dan tak ada yang mau memberikan solusi bagi permasalahan hidup yang mereka hadapi. “Nah ketika bertemu orang atau kelompok yang bisa membuat mereka enjoy, memberikan solusi, mereka ikut meskipun itu aliran yang dianggap oleh mainstream sangat menyimpang,” Dari ratusan aliran dan faham keagamaan yang menyimpang diantaranya ada 5 aliran menyimpang yang telah disikapi secara berbeda dan diskriminatif. Mulai dari Ahmadiyah, Islam Jama’ah (LDII), Al Qiyadah Al Islamiyah, Jama’ah Lia Eden dan Gerakan Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9 (NII KW9) - Ma’had Al Zaytun, masing-masing telah menjadi isu menarik menyangkut nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan. Khusus mensikapi isu gerakan NII/KW9, ada hal yang sangat mengusik nurani dan solidaritas kebangsaan kita ketika ‘negara gagal’ melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Dalam kasus ini semakin banyak warga masyarakat menjadi korban gerakan penyimpangan faham keagamaan tersebut, ini membuktikan ketidakberdayaan sistem pertahanan kita sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Dan lebih mengerikan lagi adalah ketika semua elemen bangsa ‘membiarkan, tidak berbuat apa-apa dan menyerah’ terhadap sepak terjang gerakan NII KW9 yang sudah memakan banyak korban generasi
  • 3. muda ditengah dimasyarakat. Diharapkan adanya perhatian serius terhadap dampak Gerakan Makar & Kriminal NII/KW9 yang telah menjelma sebagai Mesin Penghancur Masa Depan Anak Bangsa yang bergentayangan di seantero Kampus-Kampus, Mall, Pabrik dan pinggiran kota. Jumlah riil korban sangat fantastis sekitar 200 ribu pemuda-mahasiswa. Sudah ratusan ribu anak bangsa putus sekolah/kuliah (Drop Out), ribuan pelajar-mahasiswa menghilang dari rumah meninggalkan kasih sayang orangtuanya dan dampaknya sangat fantastis jutaan Keluarga Besar Orang Tua Korban mengalami pemiskinan dan penelantaran tanpa ada yang peduli siapa yangh mau mengulurkan tangan memberikan advokasi ataupun pembelaan. Disinilah peran pemerintah terutama Departemen Agama sangat diharapkan memberikan solusi tuntas dan integral terhadap upaya penghancuran bangsa berkedok pesantren dan penyimpangan gerakan faham keagamaan yang sudah berlangsung lebih dari 15 tahun ini. Lima tahun lalu pernah dilakukan penelitian terhadap ajaran dan faham keagamaan terkait dengan Gerakan NII/KW9 dan Ma’had Al Zaytun yang dilakukan MUI Pusat dan Departemen Agama (Balitbang Depag). Hasil penelitian Depag hanya terfokus pada masalah etnografi lembaga pendidikannya. Namun juga diakui bahwa Ma’had Al Zaytun selain sebagai sebuah lembaga pendidikan memiliki hidden curriculum (kurikulum tersembunyi) yang tidak diangkat dalam penelitian Litbang. Diakui oleh Tim dari Depag perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap Ma’had Al Zaytun, terutama dimensi sejarah politik yang sama sekali belum diteliti, apalagi bila orientasi politik Ma’had Al-Zaytun tidak berbeda dengan orientasi politik NII yakni mendirikan negara Islam maka akan menghambat proses negoisasi demokrasi di Indonesia. Bahkan proses menuju Indonesia sebagai negara bangsa yang utuh akan terhambat. Diakui juga oleh Tim Depag, bahwa penelitiannya masih menyisakan berbagai pertanyaan tentang masa depan subjek atau sasaran penelitian. Apakah proses transformasi yang dilakukan oleh sekelompok orang atau tokoh pendiri Ma’had ini akan tetap berlanjut? Bagaimana mereka mengembangkan ‘klaim’ pendidikan model baru ini benar-benar menjawab kebutuhan akan pendidikan masa depan yang berorientasi kepada keluasan ilmu pengetahuan dan kesamaptaan jasmani atau dalam istilah mereka “basthatan fil 'ilmi wal jismi. Oleh karena itu penelitian tentang subjek yang sama dengan fokus yang berbeda seharusnya dilakukan penelitian intensif mengingat gerakan NII KW9 terkait Ma’had Al Zaytun semakin menyebarkan sayapnya ke sekolah-sekolah elit
  • 4. orang kaya dan pejabat, termasuk banyaknya laporan korban mahasiswa yang droup out, kasus kehilangan orang dan tindak kriminal terselubung dilakukan anak kepada orangtuanya. Laporan Tim Depag masih sangat jauh dari solusi masalah umat Islam berkaitan dengan ketidapercayaan masyarakat (social distrust) antara kelompok satu dengan kelompok yang lain, apalagi menyangkut nilai-nilai keagamaan berbasis komitmen kebangsaan. Tim Peneliti Depag juga menyimpulkan bahwa gerakan keagamaan dalam sejarah Indonesia adalah sesuatu yang bersifat latent. Tim Depag menyebutkan berdasarkan data yang ada, secara garis besar terdapat empat macam model gerakan dalam sejarah social Islam. Gerakan yang dimaksud adalah: Pertama, gerakan purifikasi sufisme. Kedua, gerakan purifikasi ala Wahabi. Ketiga, gerakan modernisme maupun fundamentalisme, dan keempat gerakan dan pemikiran masyarakat madani (civil society). Dalam kasus Ma’had Al Zaytun, kualifikasi gerakan keagamaannya sangatlah berbeda. Gerakan keagamaan ini memiliki motif dan modus baru yang harus diwaspadai karena memiliki muatan pembusukan politik bernuansa kriminalitas dan makar. Disisi lain penelitian Depag menganggap bahwa hasil penelitian tim MUI masih merupakan informasi yang berasal dari satu sumber yakni pihak yang kontra. Tim peneliti hanya mewawancarai pihak-pihak yang kontra dengan pihak Ma’had Al-Zaytun tanpa melakukan trianggulasi. Padahal faktanya sebaliknya Pengurus Harian MUI Pusat lebih menganak emaskan tergugat yakni Ma’had Al Zaytun, ketimbang masyarakat sebagai keluarga korban. Beberapa audiensi dengan pihak Ma’had Al Zaytun dan Keluarga Besar Orang Tua Santri Ma’had Al Zaytun yang diorganisir oleh salah satu orang tua koban yang kebetulan memiliki kedekatan dengan Badan Intelejen Negara (BIN), secara intensif dilakukan dan difasilitasi secara santun dan terhormat. Namun sangat disayangkan, pelaporan dari ormas Islam, LSM dan orang tua korban tidak disikapi secara profesional dan transparan. MUI menutup akses bagi publik dan media masa untuk meliput kegiatan pelaporan dari para korban, Tapi sebaliknya MUI Pusat membuka seluasnya bagi Ma’had Al Zaytun untuk secara sepihak mempublis klaim dan propagandanya.
  • 5. Dalam Penelitian Tim Depag mengakui, bahwa hasil penelitian MUI berhasil mengungkap apa yang dipandang sebagai “kesesatan ajaran” dan keterkaitan Ma’had Al- Zaytun dengan NII/KW9. Sayangnya, apa yang disebut oleh tim peneliti MUI—dengan “konsep-konsep ajaran agama Islam yang diselewengkan serta terjadinya eksploitasi dan pemaksaan, sehingga anggota tergiring untuk melakukan tindakan kriminal”—tidak disebutkan ajaran yang mana yang dimaksud, termasuk tidak dilampirkannya fakta hukum yang bisa direkomendasikan dapat ditindaklanjuti aparat penegak hukum. Begitu juga dengan fakta-fakta penyelewengan dengan menggunakan simbol agama seperti “haraqoh qurban, shadaqah istighfar, shadaqah tahkim, dan shadaqah munakahat” tidak dijelaskan apa yang menyimpang dari simbol-simbol tersebut. Ciri khas gerakan NII/KW9 pada mula perjalanannya, gerakan keagamaan ini mengajukan konsep kebangkitan Islam. Dalam pernyataaannya mereka menyebutkan bahwa kebangkitan sebuah bangsa akan terjadi jika sistem bernegaranya diubah dengan sistem Islam. Selanjutnya, gerakan keagamaan ini membuat perbedaan yang jelas antara masyarakat Islam dan masyarakat kafir. Warga Islam adalah warga negara Indonesia yang sudah Hijrah dan Berbai’at sebagai masyarakat Madinah. Sedang masyarakat kafir adalah warga negara Indonesia yang menganut Pancasila diluar kelompok, dan dicap sebagai masyarakat Jahiliyah. Mengenai keimanan dan kemusliman seseorang jika hendak diterima Allah SWT bila berada dalam territorial Negara Islam. Dianggap tidak syah keislaman seseorang bilamana ia masih mengakui aturan sistem bernegara selain aturan Allah SWT yang telah diatur dalam Negara Islam Indonesia. Namun apa yang terjadi sesungguhnya, dalam konteks mobilitas spiritual, kelompok ini justru meninggalkan syari’ah yang telah baku, seperti sholat, puasa dan lainnya. Pribadi-pribadi di kelompok ini sebenarnya kering spiritualisme, yang ada hanya semangat taqlid akibat sistem rekrutmen dan ‘cuci otak’ yang dilakukan kepada anggotanya untuk menghasilkan keta’atan mutlak pada pimpinan. Dalam lapangan amal sholeh pun demikian, kelompok ini berkembang dalam proses eksploitasi (perbudakan berantai) dan human trafiching, jauh dari sikap kasih sayang. Investasi dana dan sumber daya manusia guna mempersiapkan cikal bakal ibukota Negara di Ma’had Al Zaytun Indramayu Jawa Barat kehilangan relevansinya . Realitanya
  • 6. adalah bentuk manipulasi dan kebohongan publik saja. Dan fakta tersebut dipahami benar oleh pihak intelejen Indonesia. Gerakan ini pun mencoba membangun kembali dari puing-puing masa lalu dari jejak Negara Islam Indonesia yang pernah diproklamasikan oleh Imam SM. Kartoesuwiryo. Dalam konteks ini hanya sebatas klaim saja, mengingat banyaknya penolakan terhadap keberadaan dalam masalah kepimpinan, dimana para pemimpinn NII KW9 dianggap sesat dan berkhianat. Hal lainnya, gerakan NII KW-9 dan Ma’had Al Zaytun sangat terkait dengan realitas konteks Indonesia, di bawah krisis ekonomi dewasa ini, ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah dan hilangnya ikatan-ikatan sosial dan keteladanan. Islam bisa digunakan untuk mengekspersikan oposisi apabila ummat merasakan saluran politik mampet, dan ketidakadilan meluas merajalela. Islam sebagai ekspresi oposisi dan sikap politik, relatif sangat mengena, relevan dan efektif. Dalam konteks ini, bolehlah kita bertanya: Apakah kasus penggelembungan suara pada pilpres Juli 2004 di Ma’had Al Zaytun dan gerakan NII ( N- Sebelas ) KW 9 ala Abu Toto dan bergabungnya mereka dengan Partai RepublikaN pada Pileg 2009, bisa dikaitkan dengan fundamentalisme Islam? Jawabnya, fenomena itu lebih sebagai "kriminalitas" yang bermotif ekonomi suatu "kriminalitas" yang relatif eksklusif, ekstrim dan berstruktur kekerasan. Kalau fenomena itu dicurigai sebagai "gerakan" bermotif politik, bisa jadi masih teka-teki, karena berbagai atraksi Syakhul Ma’had Al Zaytun Syakh A.S. Panji Gumilang selalu meleset dan gagal total. Maka bisa dikatakan bila semua pihak membiarkan gerakan ini menebar kesesatan dan kejahatannya tersebar tanpa batas, kesulitan dan halangan, bahkan larangan, maka pantas dikatakan kita sedang melakukan gerakan bunuh diri dan mengubur hidup-hidup NKRI dan membumi hanguskan Pancasila sebagai Rumah Kita. 2. Rumusan Masalah Perumusan masalah berpijak dari beberapa pertanyaan terhadap hasil penelitian Departemen Agama dan Laporan Lengkap Tim Investigasi MUI Pusat yang kami anggap meninggalkan banyak masalah yang harus ditindaklanjuti, sebagai berikut : • Mengapa hasil penelitian dari Depag tidak memberikan kesimpulan yang tegas tentang
  • 7. bahaya ‘pembiaran dan maraknya’ NII/KW9 bagi ketertiban masyarakat dan ancaman terhadap isu kebangsaan dan NKRI, terutama bahaya gerakan NII/KW9 bagi kehidupan pelajar dan mahasiswa diperkotaan ; • Mengapa hasil penelitian Depag tidak merekomendasikan dibentuknya Tim Pemantau & Evaluasi keberadaan Ma’had Al Zaytun terkait Gerakan NII/KW9, termasuk keengganan merekomendasikan kepada Pemerintah dan Aparat Hukum bahwa Gerakan NII/KW9 harus segera dilarang dan ditindak tegas mengingat Gerakan NII/KW9 sudah sangat berbahaya dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, dengan banyaknya korban dikalangan generasi muda berkisar 200.000 orang yang komulatif setiap bulannya tidak kurang 300 an rekrutmen baru pemuda Indonesia dicuci otak dan diorganisir untuk melakukan tindak kejahatan dan penyebaran faham keagamaan yang radikal, ekslusif dan membahayakan. • Mengapa MUI Pusat telah melakukan standar ganda dan diskriminasi terhadap isu NII KW9 dan Ma’had Al Zaytun dibanding dengan isu aliran sesat lainnya, semisalnya Ahmadiyah, Al Qiyadah dan Komunitas Lia Eden? MUI tidak konsisten dengan Protap Penetapan Aliran Sesat yang dibuatnya sendiri, padahal faktanya hasil Investigasi Tim MUI Pusat sudah mengeluarkan kesimpulan dan rekomendasi yang telah menetapkan bahwa Gerakan NII KW9 sangat sesat menyesatkan. Ditemukan sedikitnya 3 kategori kriteria kesesatan dari 10 kriteria aliran sesat yang ditetapkan pada Rakernas MUI Pusat; • Mengapa MUI Pusat dianggap telah melakukan kebohongan publik menyangkut pengakuan sudah adanya laporan resmi kepada pihak Mabes Polri terkait dengan pengorganisasian tindak kriminal yang dilakukan NII KW9 dan Ma’had Al Zaytun? Hal ini dijadikan alasan klasik Pimpinan Mabes Polri untuk lepas tanggungjawab. • Mengapa penelitian MUI tidak pernah resmi dilaporkan kepada pemerintah dan aparat penegak hukum? Sedangkan alasan pemerintah dan aparat kepolisian tidak bertindak disebabkan menunggu hasil penelitian Departemen Agama dan MUI Pusat ; • Mengapa penelitian MUI dan Balitbang Departemen Agama tidak pernah resmi
  • 8. dikoordinasikan dan dilaporkan kepada pemerintah dan aparat penegak hukum? Sedangkan alasan pemerintah dan aparat kepolisian tidak bertindak disebabkan menunggu hasil penelitian Departemen Agama dan MUI Pusat ; 3. Batasan Masalah Studi Kasus Maraknya Gerakan NII KW9 disekitar kampus diperkotaan dengan korban Generasi Muda Pemuda dan Mahasiswa ditambah dengan penggambaran dan pemetaan situasi kondisional terakhir Gerakan NII KW9 beserta aparatur terkait secara terbatas. 4. Hipotesis Penelitian a. Gerakan Negara Islam Indonesia KW9 adalah organisasi terstruktur (Negara dalam Negara), sistematis dan professional, bermuatan kriminal, sesat menyesatkan dan giat menyebarkan rasa kebencian dan permusuhan terhadap masyarakat dan negara (makar) b. Gerakan Negara Islam Indonesia KW9 berpusat di Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) Al Zaytun dan memiliki jejaring social ditingkat territorial mulai basis Qobilah (RW), Desa hingga Gubernur, nyaris merata diseantero Jabodetabek, perkotaan se Jawa dan Lampung, juga memiliki jaringan perwakilan diseantero propinsi se Nusantara. Terbukti keduanya terkait erat memiliki benang merah dengan tindak kejahatan, upaya makar dan penyebaran faham sesat menyesatkan yang membahayakan bagi keutuhan masyarakat, stabilitas nasional dan NKRI. Maka sudah seharusnya Gerakan NII KW9 harus dilarangdan ditumpas, sedangkan Ma’had Al Zaytun harus segera dicabut izin pengelolaan pendidikannya karena dijadikan sebagai kedok/kamuflase dan sebagai base camp gerakan kriminal terorganisir dan membangun kekuatan ‘Negara dalam Negara’ (Makar) 5. Tujuan Penelitian Adapun mengenai tujuan dari penelitian ini adalah: 1H Dalam rangka mengokohkan kembali semangat solidaritas dan kesetiakawanan sosial antar anak bangsa dengan membumikan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 2H Untuk membuktikan bahwa Gerakan NII KW9 sangat berbahaya bagi masa depan generasi muda dan mengancam stabilitas keamanan berbangsa dan bernegara; 3H Sebagai upaya membentengi masyarakat, terutama generasi muda dari ancaman
  • 9. gerakan keagamaan yang menyimpang dan menyesatkan. 4 Untuk membangun satu tekad dan persepsi yang sama tentang komitmen menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik mensikapi isu Ma’had Al Zaytun dan NII/KW9. e. Dalam rangka merekonstruksi & revitalisasi Sistem Pertahanan Rakyat Semesta 5 (Hankamrata) baik ditubuh TNI, POLRI dan pertahanan sipil sebagai bentuk manifestasi cinta tanah air dan keterpanggilan akan semangat mempertahankan nilai- nilai kemerdekaan 17 Agustus 1945. 6 Sebagai otokritik terhadap lemahnya semangat kebangsaan dan buruknya solidaritas di kalangan ulama, tokoh masyarakat, aparat hukum dan para pengambil kebijakan. 7 Memberikan masukan penelitian sebagai bahan penyusunan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia, terutama Menkopolhukam, Departemen Dalam Negeri, Mabes TNI / BAIS, Mabes Polri, Badan Intelejen Negara dan Kejaksaan Agung Republik Indonesia pasca hasil penelitian Tim Balitbang Departemen Agama tentang Ma’had Al Zaytun dan kaitannya dengan Gerakan NII/ KW9. 6. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah: 1 Sebagai pertimbangan para pengambil kebijakan di pemerintahan terutama pimpinan 2 Departemen Agama Republik Indonesia ; Sebagai rekomendasi sangat mendesak perlu dimasukkannya materi pelajaran pemahaman tentang fenomena penyimpangan faham, aliran dan gerakan keagamaan di Indonesia dalam Kurikulum Pendidikan Nasional yang akan datang. Adanya pemahaman sejak dini tentang aliran menyimpang-sesat menyesatkan dikalangan pelajar dan mahasiswa dapat mencegah terjadinya tindak anarkisme masyarakat dan provokasi dari pihak yang menginginkan instabilitas nasional dan disintegrasi bangsa. 7. Metodologi Penelitian 1) Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan investigasi yang bersifat multi dimensional.
  • 10. Pendekatan dokumenter diarahkan untuk meneliti aspek sosiologis, pendekatan ilmu politik dan ilmu kependidikan, dan untuk meneliti aspek teks digunakan pendekatan hukum dan psikologi masa (marketing). Pada analisis, kita akan melihat “apa, siapa, mau kemana dan untuk apa” 2) Unit Analisis. Unit analisis penelitian adalah basis teritorial NII KW9, terbalik dengan penelitian Departemen Agama. Artinya, penelitian ini berkisar pada: apa itu NII KW9?, kapan Kapan NII KW9 didirikan?, di mana NII KW9?, siapa NII KW9?, kenapa NII KW9, dan bagaimana dan mengapa NII KW9?. Kalau menemukan hal-hal lain tetap dalam konteks NII KW9 dan ma’had Al Zaytun yang merupakan satu kesatuan seperti dua sisi mata uang. Unit-unit yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah; 1) individu yang menjadi rekrutmen (dibaca korban) NII KW9, para pejabat teras negara dalam negara diterritorial NII KW9, 2) Lembaga dan jaringan usaha, termasuk jejaring sosial yang dibentuk oleh NII KW9, termasuk lembaga Ma’had Al Zaytun, dan 3) Warga resmi NII KW9 yang masih aktif dan non aktif yang pernah memberikan keterangan tentang keterkaitan Al-Zaytun dengan NII, serta 4) penggunaan tehnologi Hidden camera sebagai alat bukti primer skala A1. 5) Data operasi intelejen 3) Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan dua sumber data. Pertama, data-data yang diperoleh hasil hidden camera (penyusupan agen action) dengan responden penelitian, informan, juga peristiwa, dan fakta yang didapati dari hasil observasi. Data lapangan ini dikumpulkan dengan beberapa instrumen teknis, seperti observasi lapangan, wawancara mendalam (indepth interviewing), dan diskusi terfokus, termasuk yang utamanya adalah rekonstruksi di TKP. Kedua adalah barang bukti dokumen NII KW9 hasil penggerebekan masyarakat, website: www.nii-crisis-center dan facebook, sumber-sumber bibliografis dan dokumentasi, yaitu data-data kepustakaan berupa buku, majalah, surat kabar, dan hasil-hasil penelitian dan karya ilmiah lainnya. 4) Teknik Analisis Data. Ada tiga tahapan dalam analisa data. Pertama, hasil pengamatan lapangan didiskripsikan dalam bentuk laporan awal, hasilnya adalah gambaran umum tentang Jejaring NII KW9.
  • 11. Kedua adalah menganalisis diskripsi NII KW9 dan pengaduan masyarakat tentang adanya orang hilang, mahasiswa droup out, penyimpangan prilaku mengarah tindakan melawan hukum dan berbagai bentuk keberatan masyarakat pembiaran NII KW9 oleh pemerintah dan aparat penegak hukum, dan Ketiga adalah merekonstruksi NII KW9 sebagai mesin penghancur yang memiliki daya rusak terhadap keharmonisan kehidupan masyarakat sehingga dapat ditentukan solusi tuntas dalam perspektif gerakan keagamaan dan kebangsaan ditinjau dari sisi hukum positif yang berkeadilan dan humanistis. 5) Jadwal Penelitian 6. Organisasi Peneliti
  • 12. 7. Daftar Pustaka : • Abdul Salam, Suroso, NII Dalam Timbangan Aqidah, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2000). 1 Abduh, Umar, Pesantren Al-Zaytun Sesat? Investigasi Mega Proyek Dalam Gerakan 2 NII, Jakarta: Darul Falah, 2001. 3 Al-Chaidar, Pemikiran Politik Proklamator Negara Islam Indonesia, Fakta dan Data 4 Sejarah Darul Islam, S.M. Kartosoewirjo, (Jakarta: Darul Falah, 1999). 5 Sepak Terjang KW9 Abu Toto Syekh A.S. Panji Gumilang Menyelewengkan NKA-NII Pasca S.M. Kartosuwirjo, Jakarta: Madani Press, 2000. 6 Dokumentasi SIKAT (Solidaritas umat Islam untuk Keluarga Besar Korban Gerakan 7 NII KW9 Ma’had Al Zaytun-Abu Toto) 2000 – 2009 8 Dokumentasi LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam) Jakarta 2001 - 2009 9 Daftar Diskusi dan Pameran NII Masuk Kampus diberbagai kampus & SMU di 10 Jabotabek, 2006 - 2008 11 Dokumen Al Qiyadah Al Islamiyah & Kesatuan Al Haq yang memiliki kesamaan modus operandi dengan NII KW-IX 12 Fatwa Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI) Bandung 13 Hasil Penelitian dan Investigasi Tim Balitbang Depag dan Tim INSEP, “Ma’had Al- Zaytun Sebuah Gerakan Keagamaan Dalam Perspektif Hermeutika,” Februari 2004. 14 Hidayat, Taufik, NKRI Kafir?Fakta Investigasi Gerakan Negara dalam Negara, draft 15 2008