SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
MAKALAH
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
DOSEN : ELISABETH, S.Kp, MARS
OLEH :
AHMAD FAISAL IDRIS
S13.040
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN LAKIPADADA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TANA TORAJA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan hidayah Nya saya bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya
buat guna memenuhi tugas dari dosen.
Makalah ini membahas tentang “Standar Asuhan Keperawatan (SAK)”, semoga
dengan makalah yang kami susun ini kita sebagai mahasiswa Stikes Lakipadada
dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita.
Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari
sempurna, maka dari itu saya masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu
selaku dosen-dosen pembimbing saya serta temen-temen sekalian, karena kritik dan
saran itu dapat membangun sayai dari yang salah menjadi benar.
Semoga makalah yang saya susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita,
akhir kata saya mengucapkan terima kasih.
Makale, 22 Maret 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………..............…........................
DAFTAR ISI ……………………………………………....…………..........................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………….....................................
1.2 Tujuan......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Standar Asuhan Keperawatan..................................................
2.2 Tujuan dan Standar Asuhan Keperawatan..................................................
2.3 Proses Terwujudnya Standar Asuhan Keperawatan....................................
2.4 Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan...............................................
2.5 Langkah-Langkah Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan....................
2.6 Cakupan Standar Asuhan Keperawatan....................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………….....……...............................
3.2 Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan salah satu bentuk pelayanan profesional merupakan
bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan
secara keseluruhan. Selain itu pelayanan keperawatan merupakan salah satu
faktor penentu baik buruknya mutu dan citra rumah sakit, oleh karenanya
kualitas pelayanaan keperawatan perlu dipertahankan dan ditingggalkan
seoptimal mungkin.
Ciri - ciri mutu keperawatan yang baik antara lain :
1. Memenuhi standar profesi yang ditetapkan
2. Sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan
secara wajar, efisiensi dan efektif
3. Aman bagi pasien dan tenaga keperawatan sebagai pemberi jasa
pelayanan
4. Memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta
5. Aspek sosial,ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai
masyarakat diperhatikan dan dihormati
Disamping itu pesyaratan untuk peningkatan mutu asuhan keperawatan
antara lain :
1. Pimpinan yang peduli dan mendukung
2. Ada kesadaran bahwa mutu harus ditingkatkan ( standar mutu )
3. Tenaga keperewatan disiapkan melalui upaya peningkatkan
pengetahuan, dan ketrampilan dengan cara diadakan program diklat
4. Sarana, dan pelaksanaan dan lingkungan yang mendukung serta
5. Tersedia dan diterapkannya standar asuhan keperawatan
Berdasrkan kerangka berfikir seperti tersebut diatas, Direktorat jendral
pelayanan medik, Depkes RI bersama dengan organisai profesi
keperawatan,telah menyusun standar asuhan keperawatan dan telah resmi
standar asuhan keperawatan diberlakukan untuk diterapkan di seluruh rumah
sakit, melalui “SK Direktur Jendral Pelayanan Medik, NO. YM.00.03.2.6.7637
tahun 1993 tentang berlakunya standarasuhan keperawatan dirumah sakit“ .
Ini berati bahwa seluruh tenaga keperawatan dirumah sakit dalam
memberikan asuhan keperawatan harus berpedoman kepada asuhan
keperawatan yang dimaksud.
UU RI No.36 2014 tentang tenaga kesehatan dalam penjelasan tentang Pasal
53 ayat2 Pendayagunaan Tenaga Kesehatan warga negara asing
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan dengan mempertimbangkan:
a. alih teknologi dan ilmu pengetahuan; dan
b. ketersediaan Tenaga Kesehatan setempat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang anda ketahui tentang standar asuhan keperawatan ?
2. Apakah tujuan dari standar asuhan keperawatan?
3. Bagaimanakah proses terwujutnya standar asuhan keperawatan ?
4. Bagaimanakah pelaksanaan standar asuhan keperawatan ?
5. Bagaimanakah langkah – langkah standar asuhan keperawatan di
rumah sakit ?
6. Apa sajakah cangkupan standar asuhan keperawatan ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Tujuan umum Untuk mengetahui gambaran tentangstandar asuhan
keperawatan.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengertian standar asuhan keperawatan.
b. Untuk mengetahui tujuan standar asuhan keperawatan.
c. Untuk mengetahui proses terwujutnya standar asuhan
keperawatan.
d. Untuk mengetahui pelaksanaan standar asuhan keperawatan.
e. Untuk mengetahui langkah – langkah standar asuhan keperawatan
di rumah sakit ?
f. Untuk mengetahui cangkupan standar asuhan keperawatan
1.4 Manfaat Penulis
1. Diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi pembaca dan menjadi
salah satu referensi bagi penulisan makalah selanjutnya tentang standar
asuhan keperawatan.
2. Menjadi pengalaman berharga bagi penulis dan menambah
pengetahuan penulis tentang standar asuhan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengertian Standar Asuhan Keperawatan
Standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan
penampilan kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil
(Gillies, 1989,h.121). Standar merupakan pernyataan yang mencakup
kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah kepada praktek keperawatan
profesional (ANA,1992,h.1)
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu
dan kiat, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif ,
ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat
yang mencakup kehidupan manusia (lokakarya Nasional 1983)
Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang
menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelyanan keperawatan
yang diberikan untuk klien ( Gillies, 1989h. 121). Fokus utama standar praktek
keperawatan adalah klien. Digunakan untuk mengetahui proses dan hasil
pelayanan keperawatan yang diberikan dalam upaya mencapai pelayanan
keperawatan. Melalui standar praktek dapat diketahui apakah intervensi atan
tindakan keperawatan itu yang telah diberi sesuai dengan yang direncanakan
dan apakah klien dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Tipe standar praktek keperawatan
Beberapa tipe standar telah digunakan untuk mengarahakan dan
mengontrol praktek keperawatan. Standar dapat berbentuk ‘normatif’ yaitu
menguraikan praktek keperawatan yang ideal yang menggambarkan
penampilan perawat yang bermutu tinggi, standar juga berbentuk ‘empiris’
yaitu menggambarkan praktek keperawatan berdasarkan hasil observasi
pada sebagaian besar sarana pelayanan keperawatan (Gillies 1989,h.125).
Standar Asuhan Keperawatan adalah uraian pernyataan tingkat kinerja
yang diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan hasil dapat dinilai.
Standar asuhan keperawatan berarti pernyataan kualitas yang didinginkan
dan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien/klien.
Hubungan antara kualitas dan standar menjadi dua hal yang saling terkait
erat, karena melalui standar dapat dikuantifikasi sebagai bukti pelayanan
meningkat dan memburuk (Wilkinson, 2006).
2.2 Tujuan Standar Asuhan Keperawatan
1. Memberi bantuan yang efektif kepada semua orang yang memerlukan
pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional
2. Menjamin bahwa bantuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
pasien dan mengurangi/menghilangkan kesenjangan
3. Mengembangkan standar asuhan keperawatan yang ada
4. Memberi kesempatan kepada semua tenaga keperawatan untuk
mengembangkan tingkat kemampuan profesional
5. Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua kalangan
kesehatan
6. Melibatkan pasien dalam perencanaan dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan
Tujuan dan manfaat standar asuhan keperawatan penting lainnya
mencakup pada dasarnya mengukur kualitas asuhan kinerja perawat dan
efektifitas manajemen organisasi. Dalam pengembangan standar
menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat
ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan standar bagaimana
proses pengembangan tersebut. Standar asuhan berfokus pada hasil pasien,
standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk
memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial juga harus
dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat bermanfaat
bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan (Kawonal, 2000).
Setiap hari perawat bekerja sesuai standar – standar yang ada seperti
merancang kebutuhan dan jumlah tenaga berdasarkan volume kerja, standar
pemerataan dan distribusi pasien dalam unit khusus, standar pendidikan bagi
perawat professional sebagai persyaratan agar dapat masuk dan praktek
dalam tatanan pelayanan keperawatan professional (Suparti, 2005)
Terjadi kesepakatan antara praktisi terhadap tingkat kinerja dan
menawarkan ukuran penilaian agar praktek keperawatan terbaru dapat
dibandingkan. Penilaian essensial asuhan keperawatan melalui penataan
standar sebagai dasar kesepakatan untuk mencapai asuhan keperawatan
optimal. Standar keperawatan dalam prakteknya harus dapat diterima. Setiap
klien berhak mendapatkan asuhan berkualitas, tanpa membedakan usia dan
diagnosa. Dengan demikian standar dapat diharapkan memberikan fondasi
dasar dalam mengukur kualitas asuhan keperawatan (Kawonal, 2000).
Standar Asuhan Keperawatan yang kami buat, bukan mengacu pada
10 atau 20 besar penyakit, tapi pada 30 Diagnosa Keperawatan terbanyak. 30
Diagnosa Keperawatan terbanyak ini didapatkan dari informasi yang dianalisa
oleh Sistem Informasi Keperawatan berbasis IT selama kurun waktu 2 tahun.
Walaupun SAK ini tidak sesuai dengan acuan Assesent Akreditasi
Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh KARS, tapi SAK ini yang kami yakini lebih
ideal. Dan dalam diskusi degan surveyor Akreditasi di akhir 2009 saat kami
akreditasi RS 16 Pokja yang ketiga, surveyor akreditasi bisa menerima
argumen kami bahkan mendukung SAK kami.
Secara umum standar praktek keperawatan ditetapkan untuk
meningkatkan asuhan atau pelayanan keperawatan dengan cara
memfokuskan kegiatan atau proses pada usaha pelayanan untuk memenuhi
kriteria pelayanan yang diharapkan. Penyusunan standar praktek
keperawatan berguna bagi perawat, rumah sakit/institusi, klien, profesi
keperawatan dan tenaga kesehatan lain.
1. Perawat
Standar praktek keperawatan digunakan sebagi pedoman untuk
membimbing perawat dalam penentuan tindakan keperawatan yang
akan dilakukan teradap kien dan perlindungan dari kelalaian dalam
melakukan tindakan keperawatan dengan membimbing perawat dalam
melakukan tindakan keperawatan yang tepat dan benar.
2. Rumah sakit
Dengan menggunakan standar praktek keperawatan akan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan keperawatan dapat
menurun dengan singkat waktu perwatan di rumah sakit.
3. Klien
Dengan perawatan yang tidak lama maka biaya yang
ditanggung klien dan keluarga menjadi ringan.
4. Profesi
Sebagai alat perencanaan untuk mencapai target dan sebagai
ukuran untuk mengevaluasi penampilan, dimana standar sebagai alat
pengontrolnya.
5. Tenaga kesehatan lain
Untuk mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain
sehingga dapat saling menghormati dan bekerja sama secara baik.
2.3 Proses Terwujutnya Standar Asuhan Keperawatan
1. Pemimpin yang peduli dan mendukung
2. Ada kesadaran bahwa mutu harus ditingkatkan (Standar mutu )
3. Tenaga keperawatan disiapakn melalui upaya peningkatan
pengetahuan, sikap, ketrampilan dengan cara diadakan program diklat
dan seminar
2.4 Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan
Upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan, tidak cukup hanya
dengan tersedianya Standar Asuhan Keperawatan tetapi perlu didukung
sistem pemantauan dan penilaian penerapan standar tersebut, yang
dilaksanakan secara sistematis, objektif dan berkelanjutan
 Standar I: Pengkajian Keperawatan
Perawat mengumpulkan data tentangstatus kesehatan klien
secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkatdanberkesinambungan.
Kriteria Proses:
1. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik, dan mempelajari data penunjang (
pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan lab, dan mempelajari catatan klien lainnya ).
2. Sumber data adalah klien, keluarga, atau orang terkait, tim kesehatan,
rekammedisdan catatan lain.
3. Data yang dikumpulkan, difokuskan untukmengidentifikasi:
a) Status kesehatan klien saat ini
b) Status kesehatan klien masa lalu
c) Status fisiologis, psikologis, sosial, dan spiritual
d) Respon terhadap alergi
e) Harapan terhadap tingkat kesehatan yang optimal
f) Resiko – resiko tinggi masalah
 Standar II: Diagnosis Keperawatan
Perawat menganalisa data pengkajian untuk merumuskan diagnosis keperawatan
Kriteria Proses:
1. Proses diagnosis terdiri dari analisis, interpretasi data, identifikasi masalah
klien dan perumusan diagnosis keperawatan.
2. Komponen diagnosis keperawatan terdiri dari: Masalah (P), Penyebab (E),
dan tanda atau gejala (S)atau terdiridarimasalahdan penyebab (PE).
3. Bekerja sama dengan klien, dekat dengan klien, petugas
kesehatan lain untuk memvalidasi diagnosis keperawatan.
4. Melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosis berdasarkan
data terbaru.
 Standar III: Perencanaan
Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk
mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan klien.
Kriteria Proses :
1. Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan dan
rencana tindakan keperawatan.
2. Bekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana tindakan
keperawatan.
3. Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau
kebutuhan klien.
4. Mendokumentasikan rencana keperawatan.
 Standar IV: Implementasi
Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah di
identifikasi dalam rencana asuhan keperawatan.
Kriteria Proses :
1. Bekerjasama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan
2. Kolaborasi dengan profesi kesehatan lain untuk meningkatkan
status kesehatan klien
3. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah
kesehatan klien.
4. Melakukan supervisi terhadap tenaga pelaksana keperawatan
dibawah tanggung jawabnya.
5. Menjadi koordinator pelayanan dan advokasi terhadap klien
untuk mencapai tujuan kesehatan.
6. Menginformasikan kepada klien tentang status kesehatan dan
fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
7. Memberikan pendidikan pada klien dan keluarga mengenai
konsep, ketrampilan asuhan diri serta membantu klien
memodifikasi lingkungan yang digunakannya.
8. Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan
berdasarkan respon klien.
 Standar V: Evaluasi
Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan dalam
pencapaian tujuan danmerevisidata dasarserta perencanaan.
Kriteria Proses:
1. Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secara
kompeherensif, tepat waktu dan terus menerus.
2. Menyusun perencanaan evaluasi hasildari intervensi secara
komprehensif, tepat waktu dan terusmenerus.
3. Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur
perkembangan kearah pencapaian tujuan.
4. Memvalidasi dan menganalisis data baru dengan sejawat dan
klien.
5. Bekerja sama dengan klien, keluarga untuk memodifikasi
rencana asuhan keperawatan.
6. Mendokumentasikan hasil evaluasi dan memodifikasi
perencanaan.
2.5 Langkah – langkah Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah
Sakit
Dalam mewujudkan asuhan keperawatan bermutu diperlukan
beberapa komponen yang harus dilaksanakan oleh tim keperwatan yaitu (1)
terlihat sikap caring ketika harus memberikan asuhan keperawatan kepada
klien, (2) adanya hubungan perawat - klien yang terapeutik, (3) kolaborasi
dengan anggota tim kesehatan lain, dan (4) kemampun dalam memenuhi
kebutuhan klien, serta (5) kegiatan jaminan mutu (quality assurance). Dengan
demikian, upaya pimpinan rumah sakit dan manajerial keperawatan
seyogyanya difokuskan pada kelima komponen kegiatan tersebut yang akan
diuraikan berikut ini.
a. Sikap “caring” perawat
Asuhan keperawatan bermutu yang diberikan oleh perawat dapat
dicapai apabila perawat dapat memperlihatkan sikap “caring” kepada
klien. Dalam memberikan asuhan, perawat menggunakan keahlian,
kata-kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu
berada disamping klien, dan bersikap “caring” sebagai media pemberi
asuhan (Curruth, Steele, Moffet, Rehmeyer, Cooper, & Burroughs,
1999). Para perawat dapat diminta untuk merawat, namun meraka
tidak dapat diperintah untuk memberikan asuhan dengan
menggunakan spirit “caring”.
Spirit “caring” seyogyanya harus tumbuh dari dalam diri perawat
dan berasal dari hati perawat yang terdalam. Spritit “caring” bukan
hanya memperlihatkan apa yang dikerjakan perawata yang bersifat
tindakan fisik, tetapi juga mencerminkan siapa dia. Oleh karenanya,
setiap perawat dapat memperlihatkan cara yang berada ketika
memberikan asuhan kepada klien.
“Caring” merupakan pengetahuan kemanusiaan, inti dari praktik
keperawatan yang bersifat etik dan filosofikal. “Caring” bukan semata-
mata perilaku. “Caring” adalah cara yang memiliki makna dan
memotivasi tindakan (Marriner-Tomey, 1994). “Caring”juga
didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik
dan perhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan
keselamatan klien (Carruth et all, 1999).
Sikap ini diberikan memalui kejujuran, kepercayaan, dan niat baik.
Prilaku “caring” menolong klien meningkatkan perubahan positif dalam
aspek fisik, psikologis, spiritual, dan sosial. Diyakini, bersikap “caring”
untuk klien dan bekerja bersama dengan klien dari berbagai
lingkungan merupakan esensi keperawatan.
Watson menekankan dalam sikap”caring” ini harus tercermin sepuluh
faktor kuratif yaitu:
 Pembentukan sistem nilai humanistic dan altruistik. Perawat
menumbuhkan rasa puas karena mampu memberikan sesuatu
kepada klien. Selain itu, perawat juga memperlihatkan kemapuan
diri dengan memberikan pendidikan kesehatan pada klien.
 Memberikan kepercayaan - harapan dengan cara memfasilitasi
dan meningkatkan asuhan keperawatan yang holistik. Di samping
itu, perawat meningkatkan prilaku klien dalam mencari pertolngan
kesehatan.
 Menumbuhkan sensitifan terhadap diri dan orang lain. Perawat
belajar menghargai kesensitifan dan perasaan kepada klien,
sehingga ia sendiri dapat menjadi lebih sensitif, murni, dan
bersikap wajar pada orang lain.
 Mengembangan hubungan saling percaya. Perawat memberikan
informasi dengan jujur, dan memperlihatkan sikap empati yaitu
turut merasakan apa yang dialami klien.
 Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan
negatif klien. Perawat memberikan waktunya dengan
mendengarkan semua keluhan dan perasaan klien.
 Penggunaan sistematis metoda penyalesaian masalah untuk
pengambilan keputusan. Perawat menggunakan metoda proses
keperawatan sebagai pola pikir dan pendekatan asuhan kepada
klien.
 Peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal,
memberikan asuhan mandiri, menetapkan kebutuhan personal,
dan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan personal klien.
 Menciptakan lingkungan fisik, mental, sosiokultural, dan spritual
yang mendukung. Perawat perlu mengenali pengaruhi lingkungan
internal dan eksternal klien terhadap kesehatan kondisi penyakit
klien.
 Memberi bimbingan dalam memuaskan kebutuhan manisiawi.
Perawat perlu mengenali kebutuhan komperhensif diri dan klien.
Pemenuhan kebutuhan paling dasar perlu dicapai sebelum
beralih ke tingkat selanjutnya.
 Mengijinkan terjadinya tekanan yang bersifat fenomologis agar
pertumbuhan diri dan kematangan jiwa klien dapat dicapai.
Kadang-kadang seseorang klien perlu dihadapkan pada
pengalaman/pemikiran yang bersifat profokatif. Tujuannya adalah
agar dapat meningkatkan pemahaman lebih mendalam tentang
diri sendiri.
Kesepuluh faktor karatif ini perlu selalui dilakukan oleh perawat
agar semua aspek dalam diri klien dapat tertangani sehingga asuhan
keperawatan profesional dan bermutu dapat diwujudkan. Selain itu,
melalui penerapan faktor karatif ini perawat juga dapat belajar untuk
lebih memahami diri sebelum mamahami orang lain.
Keperawatan merupakan suatu proses interpersonal yang
terapeutik dan signifikan. Inti dari asuhan keperawatan yang diberikan
kepada klien adlah hubungan perawat-klien yang bersifat profesional
dengan penekanan pada bentuknya tinteraksi aktif antara perawat dan
klien. Hubungan ini diharapkan dapat memfasilitasi partisipasi klien
dengan memotivasi keinginan klien untuk bertanggung jawab terhadap
kondisi kesehatannya.
b. Hubungan perawat-klien
Hubungan perawat dan klien adalah suatu bentuk hubungan
terapeutik/profesional dan timbal balik yang bertujuan untuk
meningkatkan efektifitas hasil intervensi keperawatan melalui suatu
proses pembinaan pemahaman tentang dua pihak yang sedang
berhubungan. Hubungan profesional ini diprakasai oleh perawat melaui
sikap empati dan keinginan berrespon (“sense of responsiveness”)
serta keinginan menolong klien (“sense of caring”).
Menurut Peplau, dalam membina hubungan profesional ini,
kedua pihak seyogyanya harus melewati beberapa tahapan (Marriner-
Tomey, 1994) yaitu :
1. tahap orientasi
2. tahap identifikasi
3. tahap eksploitasi
4. tahap resolusi.
Pada tahap orientasi, setelah saling memperkenalkan diri,
perawat berupaya menolong klien mengidentifikasi maslah yang
sedang dihadapi klien. Penjelasan, penekanan perlu dikemukakan oleh
perawat agar klien menyakini masalah atau beberapa masalah yang
perlu diatasi. Tahap identifikasi terjadi ketika klien mampu mampu
mengidentifikasi sesorang atau beberapa orang yang dapat
menolongnya. Pada tahap ini perawat memberi kesempatan klien
untuk mengkaji lebih jauh perasaan tentang diri, penyakit, dan
kemampuan yang dimilikinya.
Tujuannnya adalah agara perawat dapat membimbing klien
periode penyakitnya sebagai pengalaman yang memungkinkan klien
mengenali kembali perasaan dan kekuatan internal yang pernah
dimiliki sehingga dapat memberikan kepuasan yang diperlukan klien.
Tahap eksploitasi terjadi ketika klien mampu menguraikan nilai
dan penghargaan yang dia peroleh dari hubungan profesional dari
hubungan profesional antara perawat dan dirinya. Beberapa tujuan
baru yang perlu dicapai melalui upaya diri klien dapat dikemukakan
oleh perawat, dan kekuatan akan dialihkan oleh perawata kepada klien
apabila klien mengalami hambatan akibat ia tidak mampu mencapai
tujuan baru tersebut.
Tahap akhir dari hubungan profesional perawat - klien adalah
tahap resolusi ditandai dengan tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan dan tidak lagi menjadi prioritas kegiatan klien. Pada tahap
ini klien membebaskan diri dari keterkaitannya dengan perawat dan
menunjukkan kemampuannya untuk bertanggung jawab terhadap
kesehatan dirinya. Keempat tahapan dalam hubungaan profesional ini
dapat terjadi tumpang tindih antara satu tahapan dengan tahapan
berikutnya.
Dalam membina hubungan profesional, asuhan keperawatan
juga merupakan media edukatif dimana suatu kekuatan internal yang
kokoh dari seseorang perawat dapat mempengaruhi klein untuk
meningkatkan perilaku dan kepribadian klein selama sakit ke arah
kehidupan yang kreatif, konstruktif, dan produktif. Bberapa peran perlu
diemban opelh perawat ketika menjalankan dan membina hubungan
profesional yaitu :
1. peran sebagai orang asing (“starnger”),
2. narasumber (“resource person”),
3. pendidik (‘teacingrole”),
4. pemimpin (“leadersip role”),
5. peran pengganti (“surrogate role”)
(Marriner-Tomey, 1994).
Keberhasilahn hubungan profesional/terapeutik anatara perawat
dan klien sangat menentukan keberhasilan hasil tindakan yang
diharapkan. Disamping itu, hubungan profesional yang baik anatara
perawat-klien dapat menghindari, memprediksi, dan mengantisipasi
berbagai penyulit yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, berbagai
peran diatas seyogyanya menjadi fokus perhatian perawat ketika
menolong klien melewati tahapan dlam hubungan profesionalnya
dengan perawat (Nurachah, 2000).
c. Kemampuan perawat dalam memenuhi kebutuhan klien
Asuhan keperawatan bermutu marupakan rangkaian kegiatan
keperawatan yang diorientasi pada klein. Asuhan keperawatan
bermutu yang diberikan kepada klien dipengaruhi oleh kemampuan
perawat dalam berrespon terhadap keluhan dan masalah klien serta
upaya memenuhi kebuutuhan klien. Hendreson menetapkan 14
kebutuhan klien yang seyogyanya dapat dipenihi oleh perawat
(Marriner-Tomey, 1994). Namun, karena masalah klien sangat unik
dan kebutuhannya sangat individual maka perawat senatiasa harus
meningkatkan diri agar selalu memiliki kemapuan dan pengetahuan
yang diperlukan dalam membantu klien menyelesaikan masalahnya.
2.6 Cangkupan Standar Asuhan Keperawatan
Sepuluh Standar Asuhan keperawatan ( ANA, 1973 )
Perawat mempunyai tanggung jawab untuk :
a. Memberikan pelayanan dengan menghargai klien sebagai makluhk
hidup.
b. Melindungi hak ( privasi ) klien.
c. Mempertahankan kopetensi dalam Asuhan Keperawatan dan
mengenal klien serta menerima tanggung jawab pribadi terhadap
intervensinya.
d. Melindungi klien jika intervensi dan keselamatannya terancam yang
diakibatkan oleh orang lain yang tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.
e. Menggunakan kemamopuan individu sebagai kriteria untuk menerima
tanggung jawab.
f. Partisipasi dalam kegiatan riset jika hak responden dilindungi.
g. Partisipasi dalam kegiatan profesi keperawatan untuk meningkatkan
standar peratik atau pelayanan dan pendidikan keperawatan.
h. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas keperawatan ( tenaga
perawat ) dengan partisipasi dalam kegiatan profesi.
i. Mempromosikan kesehatan melalui kerja sama dengan masyarakat
dan profesi kesehatan lainnya.
j. Menolak memberikan persetujuan untuk promosi menjual produk
komersial, pelayanan atau hiburan lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Praktek keperawatan profesional harus terwujud dalam tatanan praktek
yang nyata yaitu pemberian asuhan secara langsung kepada pasien,
keluarga,kelompok ataupun komonitas. Untuk menjamin mutu asuhan yang di
berikan diperlukan suatu ukuran untuk mengevaluasikannya. Uraian ini
adalah suatu standar. Standar keperawatan dapat dibedakan atas dua jenis
yaitu standar asuhan dan standar praktek.
Profesi keperawatan harus mulai menata diri dengan membuat standar untuk
berbagai keperluan seperti pelayanan, pendidikan, dan penelitian. Pelayanan
keperawatan akan diterima dan dipercaya oleh komsumen bila mutu
pelayananya terjamin melalui standar yang baku dan selalu ditinggkatkan dari
waktu-ke waktu.
3.2Saran
1. Bagi Perawat. Bagi seorang perawat standar praktek keperawatan ini
akan digunakan sebagai pedoman dalam hal membimbing perawat
dalam penentuan tindakan keperawatan yang akan dilakukan teradap
pasien dan juga perlindungan dari kelalaian dalam melakukan tindakan
keperawatan dengan membimbing perawat dalam melakukan tindakan
keperawatan yang tepat dan juga benar.
2. Bagi Rumah Sakit. Dengan penggunaan standar praktek keperawatan
ini tentunya akan meningkatkan efisiensi serta juga efektifitas pelayanan
keperawatan dan ini akan berefek kepada penurunan lama rawat pasien
di rumah sakit.
3. Bagi Pasien. Dengan perawatan yang tidak memakan waktu yang lama
maka biaya perawatan serta pengobatan yang ditanggung pasien dan
keluarganya akan menjadi semakin ringan.
4. Bagi Profesi. Standar ini digunakan sebagai alat perencanaan untuk
mencapai target dan sebagai tolak ukur untuk mengevaluasi
penampilan, dimana standar ini digunakan sebagai alat pengontrolnya.
5. Bagi Tenaga Kesehatan Lainnya. dapat digunakan untuk mengetahui
batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling
menghormati dan bekerja sama secara baik dalam menjalankan
pekerjaan sesuai profesinya dan meningkatkan pelayanan tentunya
DAFTAR PUSTAKA
Allen, Carol Vestal. 1998. Memahami Proses Keperawatan Dengan Pendekatan
Latihan. EGC:Jakarta.
American Nursing Association. 1980. Nursing a Social Policy Statement.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. PERMENKES Nomor. 47.
Registrasi dan Peratik Keperawatan. Jakarta.
___. 1992. Undang – udang Kesehatan Nomor. 23 tentang Kesehatan. Jakarta.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2000. Rancangan Standar Keperawatan.
Jakarta.
http://www.scribd.com/doc/89804551/7/standar-I-Pengkajian-keperawatan
http://askep-askeb-kita.blogspot.com/2010/08/standar-asuhan keperawatan.html
http://ichal-apriantoblogspot.blogspot.com/2011/05/standar-asuhan-
keperawatan.html
http://bidaninfo.wordpress.com/tag/hukum-kesehatan/
http://www.scribd.com/doc/78390643/Buku-Standar-Asuhan-Keperawatan

More Related Content

What's hot

Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikwidya1972
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanRarasati Aningsih
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic CareCahya
 
Makalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesia
Makalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesiaMakalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesia
Makalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesiaevinurmiftahuljannah
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Operator Warnet Vast Raha
 
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014Winda Darpianur
 
Model praktek keperawatan profesional
Model praktek keperawatan profesionalModel praktek keperawatan profesional
Model praktek keperawatan profesionalWiiwik Kyuhyun
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) Kristyawan Sutriyanto
 
Legalitas Praktek Perawat
Legalitas Praktek PerawatLegalitas Praktek Perawat
Legalitas Praktek PerawatHasan Rahim
 
Indikator mutu pelayanan kebidanan
Indikator mutu pelayanan kebidanan Indikator mutu pelayanan kebidanan
Indikator mutu pelayanan kebidanan pjj_kemenkes
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaKomunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaandhika perceka
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
Regulasi Keperawatan
Regulasi KeperawatanRegulasi Keperawatan
Regulasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasLSIM
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 

What's hot (20)

Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
 
Tugas kepala ruang
Tugas kepala ruangTugas kepala ruang
Tugas kepala ruang
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
 
Makalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesia
Makalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesiaMakalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesia
Makalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesia
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Pendelegasian
PendelegasianPendelegasian
Pendelegasian
 
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
 
Model praktek keperawatan profesional
Model praktek keperawatan profesionalModel praktek keperawatan profesional
Model praktek keperawatan profesional
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
 
Legalitas Praktek Perawat
Legalitas Praktek PerawatLegalitas Praktek Perawat
Legalitas Praktek Perawat
 
Indikator mutu pelayanan kebidanan
Indikator mutu pelayanan kebidanan Indikator mutu pelayanan kebidanan
Indikator mutu pelayanan kebidanan
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaKomunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Regulasi Keperawatan
Regulasi KeperawatanRegulasi Keperawatan
Regulasi Keperawatan
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 

Viewers also liked

18. sni 6502.2 2010 spesifikasi penyajian peta rupa bumi 25.000
18. sni 6502.2 2010 spesifikasi penyajian peta rupa bumi 25.00018. sni 6502.2 2010 spesifikasi penyajian peta rupa bumi 25.000
18. sni 6502.2 2010 spesifikasi penyajian peta rupa bumi 25.000Nani Haerani
 
Pp 10-2000-ketelitian peta
Pp 10-2000-ketelitian petaPp 10-2000-ketelitian peta
Pp 10-2000-ketelitian petaHenry Rahmananto
 
Good governance han
Good governance hanGood governance han
Good governance hanDian Oktavia
 
Fungsi actuating dalam manajemen keperawatan
Fungsi actuating dalam manajemen keperawatanFungsi actuating dalam manajemen keperawatan
Fungsi actuating dalam manajemen keperawatanArief Yanto
 
Urban sprawl effects on settlement areas in urban fringe of jakarta metropoli...
Urban sprawl effects on settlement areas in urban fringe of jakarta metropoli...Urban sprawl effects on settlement areas in urban fringe of jakarta metropoli...
Urban sprawl effects on settlement areas in urban fringe of jakarta metropoli...Alexander Decker
 
Rencana kerja subid keperawatan
Rencana kerja subid keperawatanRencana kerja subid keperawatan
Rencana kerja subid keperawatanmelimarlina
 
Metode keperawatan primer
Metode keperawatan primerMetode keperawatan primer
Metode keperawatan primerSulistia Rini
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakitRoni Anasoka
 
Metode keperawatan tim
Metode keperawatan timMetode keperawatan tim
Metode keperawatan timSulistia Rini
 
Manajemen keperawatan
Manajemen keperawatanManajemen keperawatan
Manajemen keperawatanWahyu Hidayat
 
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...bramantiyo marjuki
 
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing JalanLaporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing JalanSally Indah N
 
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...Diane Christina
 
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"Elvia Malbeni HarLen
 
Proposal rencana bisnis pt
Proposal rencana bisnis ptProposal rencana bisnis pt
Proposal rencana bisnis ptFidhin Cilick
 
Makalah smart city
Makalah smart cityMakalah smart city
Makalah smart cityrahma wati
 
Power point supervisi
Power point supervisiPower point supervisi
Power point supervisiconesti08com
 

Viewers also liked (20)

Makalah manajemen
Makalah manajemenMakalah manajemen
Makalah manajemen
 
18. sni 6502.2 2010 spesifikasi penyajian peta rupa bumi 25.000
18. sni 6502.2 2010 spesifikasi penyajian peta rupa bumi 25.00018. sni 6502.2 2010 spesifikasi penyajian peta rupa bumi 25.000
18. sni 6502.2 2010 spesifikasi penyajian peta rupa bumi 25.000
 
Pp 10-2000-ketelitian peta
Pp 10-2000-ketelitian petaPp 10-2000-ketelitian peta
Pp 10-2000-ketelitian peta
 
Askep fam
Askep famAskep fam
Askep fam
 
Good governance han
Good governance hanGood governance han
Good governance han
 
Fungsi actuating dalam manajemen keperawatan
Fungsi actuating dalam manajemen keperawatanFungsi actuating dalam manajemen keperawatan
Fungsi actuating dalam manajemen keperawatan
 
Urban sprawl effects on settlement areas in urban fringe of jakarta metropoli...
Urban sprawl effects on settlement areas in urban fringe of jakarta metropoli...Urban sprawl effects on settlement areas in urban fringe of jakarta metropoli...
Urban sprawl effects on settlement areas in urban fringe of jakarta metropoli...
 
Rencana kerja subid keperawatan
Rencana kerja subid keperawatanRencana kerja subid keperawatan
Rencana kerja subid keperawatan
 
Metode keperawatan primer
Metode keperawatan primerMetode keperawatan primer
Metode keperawatan primer
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakit
 
Metode keperawatan tim
Metode keperawatan timMetode keperawatan tim
Metode keperawatan tim
 
Manajemen keperawatan
Manajemen keperawatanManajemen keperawatan
Manajemen keperawatan
 
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
 
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing JalanLaporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
 
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
 
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN  DALAM KEPERAWATAN"
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"
 
Proposal rencana bisnis pt
Proposal rencana bisnis ptProposal rencana bisnis pt
Proposal rencana bisnis pt
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Makalah smart city
Makalah smart cityMakalah smart city
Makalah smart city
 
Power point supervisi
Power point supervisiPower point supervisi
Power point supervisi
 

Similar to SAK untuk Kesehatan

MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
 MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANANRekha Zahari
 
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik PerawatMakalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawatmeida olivia
 
Penilaian mutu.pdf
Penilaian mutu.pdfPenilaian mutu.pdf
Penilaian mutu.pdfWidaAfrida
 
MATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATAN
MATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATANMATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATAN
MATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATANhendra142357
 
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Pangestu S
 
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdfPEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdfRiaKenangasari
 
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...ovaldokurniawan
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SPangestu S
 
Aceh_Puskesmas_Akreditasi.pdf
Aceh_Puskesmas_Akreditasi.pdfAceh_Puskesmas_Akreditasi.pdf
Aceh_Puskesmas_Akreditasi.pdfArmandoBimo
 
Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdf
Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdfStandar_Akreditasi_Puskesmas.pdf
Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdfSatrioPanindito
 
3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiran
3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiran3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiran
3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiranSanto Prang
 
standar akreditasi puskesmas
 standar akreditasi puskesmas  standar akreditasi puskesmas
standar akreditasi puskesmas IraIrianti1
 
ASUHAN KEPERAWATAN.docx
ASUHAN KEPERAWATAN.docxASUHAN KEPERAWATAN.docx
ASUHAN KEPERAWATAN.docxkayen7
 
Standar Praktik Keperawatan.pptx
Standar Praktik Keperawatan.pptxStandar Praktik Keperawatan.pptx
Standar Praktik Keperawatan.pptxRahmanNers1
 

Similar to SAK untuk Kesehatan (20)

MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
 MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
 
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik PerawatMakalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawat
 
Penilaian mutu.pdf
Penilaian mutu.pdfPenilaian mutu.pdf
Penilaian mutu.pdf
 
MATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATAN
MATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATANMATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATAN
MATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATAN
 
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
 
93981535 keperawatan-maternitas
93981535 keperawatan-maternitas93981535 keperawatan-maternitas
93981535 keperawatan-maternitas
 
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdfPEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
PEDOMAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS.pdf
 
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
(MUTU) Pedoman Tata Kelola Mutu di Puskesmas (Direktorat Mutu dan Akreditasi ...
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
 
Aceh_Puskesmas_Akreditasi.pdf
Aceh_Puskesmas_Akreditasi.pdfAceh_Puskesmas_Akreditasi.pdf
Aceh_Puskesmas_Akreditasi.pdf
 
Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdf
Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdfStandar_Akreditasi_Puskesmas.pdf
Standar_Akreditasi_Puskesmas.pdf
 
3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiran
3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiran3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiran
3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiran
 
standar akreditasi puskesmas
 standar akreditasi puskesmas  standar akreditasi puskesmas
standar akreditasi puskesmas
 
Manfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutuManfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutu
 
Manfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutuManfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutu
 
Manfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutuManfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutu
 
Manfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutuManfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutu
 
1.1prosedur profil lulusan
1.1prosedur profil lulusan1.1prosedur profil lulusan
1.1prosedur profil lulusan
 
ASUHAN KEPERAWATAN.docx
ASUHAN KEPERAWATAN.docxASUHAN KEPERAWATAN.docx
ASUHAN KEPERAWATAN.docx
 
Standar Praktik Keperawatan.pptx
Standar Praktik Keperawatan.pptxStandar Praktik Keperawatan.pptx
Standar Praktik Keperawatan.pptx
 

Recently uploaded

Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESINeliHusniawati2
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewanintan588925
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 

Recently uploaded (20)

Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 

SAK untuk Kesehatan

  • 1. MAKALAH STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DOSEN : ELISABETH, S.Kp, MARS OLEH : AHMAD FAISAL IDRIS S13.040 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN LAKIPADADA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN TANA TORAJA 2017
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan hidayah Nya saya bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya buat guna memenuhi tugas dari dosen. Makalah ini membahas tentang “Standar Asuhan Keperawatan (SAK)”, semoga dengan makalah yang kami susun ini kita sebagai mahasiswa Stikes Lakipadada dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita. Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari sempurna, maka dari itu saya masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu selaku dosen-dosen pembimbing saya serta temen-temen sekalian, karena kritik dan saran itu dapat membangun sayai dari yang salah menjadi benar. Semoga makalah yang saya susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita, akhir kata saya mengucapkan terima kasih. Makale, 22 Maret 2017 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………..............…........................ DAFTAR ISI ……………………………………………....………….......................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang …………………………………………..................................... 1.2 Tujuan...................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Standar Asuhan Keperawatan.................................................. 2.2 Tujuan dan Standar Asuhan Keperawatan.................................................. 2.3 Proses Terwujudnya Standar Asuhan Keperawatan.................................... 2.4 Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan............................................... 2.5 Langkah-Langkah Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan.................... 2.6 Cakupan Standar Asuhan Keperawatan.................................................... BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ……………………………………….....……............................... 3.2 Saran..................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan salah satu bentuk pelayanan profesional merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Selain itu pelayanan keperawatan merupakan salah satu faktor penentu baik buruknya mutu dan citra rumah sakit, oleh karenanya kualitas pelayanaan keperawatan perlu dipertahankan dan ditingggalkan seoptimal mungkin. Ciri - ciri mutu keperawatan yang baik antara lain : 1. Memenuhi standar profesi yang ditetapkan 2. Sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisiensi dan efektif 3. Aman bagi pasien dan tenaga keperawatan sebagai pemberi jasa pelayanan 4. Memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta 5. Aspek sosial,ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati Disamping itu pesyaratan untuk peningkatan mutu asuhan keperawatan antara lain : 1. Pimpinan yang peduli dan mendukung 2. Ada kesadaran bahwa mutu harus ditingkatkan ( standar mutu ) 3. Tenaga keperewatan disiapkan melalui upaya peningkatkan pengetahuan, dan ketrampilan dengan cara diadakan program diklat 4. Sarana, dan pelaksanaan dan lingkungan yang mendukung serta 5. Tersedia dan diterapkannya standar asuhan keperawatan Berdasrkan kerangka berfikir seperti tersebut diatas, Direktorat jendral pelayanan medik, Depkes RI bersama dengan organisai profesi keperawatan,telah menyusun standar asuhan keperawatan dan telah resmi standar asuhan keperawatan diberlakukan untuk diterapkan di seluruh rumah sakit, melalui “SK Direktur Jendral Pelayanan Medik, NO. YM.00.03.2.6.7637 tahun 1993 tentang berlakunya standarasuhan keperawatan dirumah sakit“ . Ini berati bahwa seluruh tenaga keperawatan dirumah sakit dalam memberikan asuhan keperawatan harus berpedoman kepada asuhan keperawatan yang dimaksud.
  • 5. UU RI No.36 2014 tentang tenaga kesehatan dalam penjelasan tentang Pasal 53 ayat2 Pendayagunaan Tenaga Kesehatan warga negara asing sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan dengan mempertimbangkan: a. alih teknologi dan ilmu pengetahuan; dan b. ketersediaan Tenaga Kesehatan setempat. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang anda ketahui tentang standar asuhan keperawatan ? 2. Apakah tujuan dari standar asuhan keperawatan? 3. Bagaimanakah proses terwujutnya standar asuhan keperawatan ? 4. Bagaimanakah pelaksanaan standar asuhan keperawatan ? 5. Bagaimanakah langkah – langkah standar asuhan keperawatan di rumah sakit ? 6. Apa sajakah cangkupan standar asuhan keperawatan ? 1.3 Tujuan Masalah 1. Tujuan umum Untuk mengetahui gambaran tentangstandar asuhan keperawatan. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui pengertian standar asuhan keperawatan. b. Untuk mengetahui tujuan standar asuhan keperawatan. c. Untuk mengetahui proses terwujutnya standar asuhan keperawatan. d. Untuk mengetahui pelaksanaan standar asuhan keperawatan. e. Untuk mengetahui langkah – langkah standar asuhan keperawatan di rumah sakit ? f. Untuk mengetahui cangkupan standar asuhan keperawatan 1.4 Manfaat Penulis 1. Diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi pembaca dan menjadi salah satu referensi bagi penulisan makalah selanjutnya tentang standar asuhan keperawatan. 2. Menjadi pengalaman berharga bagi penulis dan menambah pengetahuan penulis tentang standar asuhan keperawatan.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN 2.1 Pengertian Standar Asuhan Keperawatan Standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilan kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies, 1989,h.121). Standar merupakan pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah kepada praktek keperawatan profesional (ANA,1992,h.1) Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup kehidupan manusia (lokakarya Nasional 1983) Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelyanan keperawatan yang diberikan untuk klien ( Gillies, 1989h. 121). Fokus utama standar praktek keperawatan adalah klien. Digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan dalam upaya mencapai pelayanan keperawatan. Melalui standar praktek dapat diketahui apakah intervensi atan tindakan keperawatan itu yang telah diberi sesuai dengan yang direncanakan dan apakah klien dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Tipe standar praktek keperawatan Beberapa tipe standar telah digunakan untuk mengarahakan dan mengontrol praktek keperawatan. Standar dapat berbentuk ‘normatif’ yaitu menguraikan praktek keperawatan yang ideal yang menggambarkan penampilan perawat yang bermutu tinggi, standar juga berbentuk ‘empiris’ yaitu menggambarkan praktek keperawatan berdasarkan hasil observasi pada sebagaian besar sarana pelayanan keperawatan (Gillies 1989,h.125). Standar Asuhan Keperawatan adalah uraian pernyataan tingkat kinerja yang diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan hasil dapat dinilai. Standar asuhan keperawatan berarti pernyataan kualitas yang didinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien/klien. Hubungan antara kualitas dan standar menjadi dua hal yang saling terkait erat, karena melalui standar dapat dikuantifikasi sebagai bukti pelayanan meningkat dan memburuk (Wilkinson, 2006).
  • 7. 2.2 Tujuan Standar Asuhan Keperawatan 1. Memberi bantuan yang efektif kepada semua orang yang memerlukan pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional 2. Menjamin bahwa bantuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasien dan mengurangi/menghilangkan kesenjangan 3. Mengembangkan standar asuhan keperawatan yang ada 4. Memberi kesempatan kepada semua tenaga keperawatan untuk mengembangkan tingkat kemampuan profesional 5. Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua kalangan kesehatan 6. Melibatkan pasien dalam perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan Tujuan dan manfaat standar asuhan keperawatan penting lainnya mencakup pada dasarnya mengukur kualitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas manajemen organisasi. Dalam pengembangan standar menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut. Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial juga harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan (Kawonal, 2000). Setiap hari perawat bekerja sesuai standar – standar yang ada seperti merancang kebutuhan dan jumlah tenaga berdasarkan volume kerja, standar pemerataan dan distribusi pasien dalam unit khusus, standar pendidikan bagi perawat professional sebagai persyaratan agar dapat masuk dan praktek dalam tatanan pelayanan keperawatan professional (Suparti, 2005) Terjadi kesepakatan antara praktisi terhadap tingkat kinerja dan menawarkan ukuran penilaian agar praktek keperawatan terbaru dapat dibandingkan. Penilaian essensial asuhan keperawatan melalui penataan standar sebagai dasar kesepakatan untuk mencapai asuhan keperawatan optimal. Standar keperawatan dalam prakteknya harus dapat diterima. Setiap klien berhak mendapatkan asuhan berkualitas, tanpa membedakan usia dan diagnosa. Dengan demikian standar dapat diharapkan memberikan fondasi dasar dalam mengukur kualitas asuhan keperawatan (Kawonal, 2000). Standar Asuhan Keperawatan yang kami buat, bukan mengacu pada 10 atau 20 besar penyakit, tapi pada 30 Diagnosa Keperawatan terbanyak. 30 Diagnosa Keperawatan terbanyak ini didapatkan dari informasi yang dianalisa oleh Sistem Informasi Keperawatan berbasis IT selama kurun waktu 2 tahun. Walaupun SAK ini tidak sesuai dengan acuan Assesent Akreditasi Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh KARS, tapi SAK ini yang kami yakini lebih
  • 8. ideal. Dan dalam diskusi degan surveyor Akreditasi di akhir 2009 saat kami akreditasi RS 16 Pokja yang ketiga, surveyor akreditasi bisa menerima argumen kami bahkan mendukung SAK kami. Secara umum standar praktek keperawatan ditetapkan untuk meningkatkan asuhan atau pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau proses pada usaha pelayanan untuk memenuhi kriteria pelayanan yang diharapkan. Penyusunan standar praktek keperawatan berguna bagi perawat, rumah sakit/institusi, klien, profesi keperawatan dan tenaga kesehatan lain. 1. Perawat Standar praktek keperawatan digunakan sebagi pedoman untuk membimbing perawat dalam penentuan tindakan keperawatan yang akan dilakukan teradap kien dan perlindungan dari kelalaian dalam melakukan tindakan keperawatan dengan membimbing perawat dalam melakukan tindakan keperawatan yang tepat dan benar. 2. Rumah sakit Dengan menggunakan standar praktek keperawatan akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan keperawatan dapat menurun dengan singkat waktu perwatan di rumah sakit. 3. Klien Dengan perawatan yang tidak lama maka biaya yang ditanggung klien dan keluarga menjadi ringan. 4. Profesi Sebagai alat perencanaan untuk mencapai target dan sebagai ukuran untuk mengevaluasi penampilan, dimana standar sebagai alat pengontrolnya. 5. Tenaga kesehatan lain Untuk mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling menghormati dan bekerja sama secara baik. 2.3 Proses Terwujutnya Standar Asuhan Keperawatan 1. Pemimpin yang peduli dan mendukung 2. Ada kesadaran bahwa mutu harus ditingkatkan (Standar mutu ) 3. Tenaga keperawatan disiapakn melalui upaya peningkatan pengetahuan, sikap, ketrampilan dengan cara diadakan program diklat dan seminar 2.4 Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan
  • 9. Upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan, tidak cukup hanya dengan tersedianya Standar Asuhan Keperawatan tetapi perlu didukung sistem pemantauan dan penilaian penerapan standar tersebut, yang dilaksanakan secara sistematis, objektif dan berkelanjutan  Standar I: Pengkajian Keperawatan Perawat mengumpulkan data tentangstatus kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkatdanberkesinambungan. Kriteria Proses: 1. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan mempelajari data penunjang ( pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan lab, dan mempelajari catatan klien lainnya ). 2. Sumber data adalah klien, keluarga, atau orang terkait, tim kesehatan, rekammedisdan catatan lain. 3. Data yang dikumpulkan, difokuskan untukmengidentifikasi: a) Status kesehatan klien saat ini b) Status kesehatan klien masa lalu c) Status fisiologis, psikologis, sosial, dan spiritual d) Respon terhadap alergi e) Harapan terhadap tingkat kesehatan yang optimal f) Resiko – resiko tinggi masalah  Standar II: Diagnosis Keperawatan Perawat menganalisa data pengkajian untuk merumuskan diagnosis keperawatan Kriteria Proses: 1. Proses diagnosis terdiri dari analisis, interpretasi data, identifikasi masalah klien dan perumusan diagnosis keperawatan. 2. Komponen diagnosis keperawatan terdiri dari: Masalah (P), Penyebab (E), dan tanda atau gejala (S)atau terdiridarimasalahdan penyebab (PE). 3. Bekerja sama dengan klien, dekat dengan klien, petugas kesehatan lain untuk memvalidasi diagnosis keperawatan. 4. Melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosis berdasarkan data terbaru.  Standar III: Perencanaan Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan klien. Kriteria Proses :
  • 10. 1. Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan dan rencana tindakan keperawatan. 2. Bekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana tindakan keperawatan. 3. Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien. 4. Mendokumentasikan rencana keperawatan.  Standar IV: Implementasi Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah di identifikasi dalam rencana asuhan keperawatan. Kriteria Proses : 1. Bekerjasama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan 2. Kolaborasi dengan profesi kesehatan lain untuk meningkatkan status kesehatan klien 3. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan klien. 4. Melakukan supervisi terhadap tenaga pelaksana keperawatan dibawah tanggung jawabnya. 5. Menjadi koordinator pelayanan dan advokasi terhadap klien untuk mencapai tujuan kesehatan. 6. Menginformasikan kepada klien tentang status kesehatan dan fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan yang ada. 7. Memberikan pendidikan pada klien dan keluarga mengenai konsep, ketrampilan asuhan diri serta membantu klien memodifikasi lingkungan yang digunakannya. 8. Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan berdasarkan respon klien.  Standar V: Evaluasi Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan danmerevisidata dasarserta perencanaan. Kriteria Proses: 1. Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secara kompeherensif, tepat waktu dan terus menerus. 2. Menyusun perencanaan evaluasi hasildari intervensi secara komprehensif, tepat waktu dan terusmenerus. 3. Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur perkembangan kearah pencapaian tujuan.
  • 11. 4. Memvalidasi dan menganalisis data baru dengan sejawat dan klien. 5. Bekerja sama dengan klien, keluarga untuk memodifikasi rencana asuhan keperawatan. 6. Mendokumentasikan hasil evaluasi dan memodifikasi perencanaan. 2.5 Langkah – langkah Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Dalam mewujudkan asuhan keperawatan bermutu diperlukan beberapa komponen yang harus dilaksanakan oleh tim keperwatan yaitu (1) terlihat sikap caring ketika harus memberikan asuhan keperawatan kepada klien, (2) adanya hubungan perawat - klien yang terapeutik, (3) kolaborasi dengan anggota tim kesehatan lain, dan (4) kemampun dalam memenuhi kebutuhan klien, serta (5) kegiatan jaminan mutu (quality assurance). Dengan demikian, upaya pimpinan rumah sakit dan manajerial keperawatan seyogyanya difokuskan pada kelima komponen kegiatan tersebut yang akan diuraikan berikut ini. a. Sikap “caring” perawat Asuhan keperawatan bermutu yang diberikan oleh perawat dapat dicapai apabila perawat dapat memperlihatkan sikap “caring” kepada klien. Dalam memberikan asuhan, perawat menggunakan keahlian, kata-kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu berada disamping klien, dan bersikap “caring” sebagai media pemberi asuhan (Curruth, Steele, Moffet, Rehmeyer, Cooper, & Burroughs, 1999). Para perawat dapat diminta untuk merawat, namun meraka tidak dapat diperintah untuk memberikan asuhan dengan menggunakan spirit “caring”. Spirit “caring” seyogyanya harus tumbuh dari dalam diri perawat dan berasal dari hati perawat yang terdalam. Spritit “caring” bukan hanya memperlihatkan apa yang dikerjakan perawata yang bersifat tindakan fisik, tetapi juga mencerminkan siapa dia. Oleh karenanya, setiap perawat dapat memperlihatkan cara yang berada ketika memberikan asuhan kepada klien. “Caring” merupakan pengetahuan kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan yang bersifat etik dan filosofikal. “Caring” bukan semata- mata perilaku. “Caring” adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan (Marriner-Tomey, 1994). “Caring”juga didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan perhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien (Carruth et all, 1999). Sikap ini diberikan memalui kejujuran, kepercayaan, dan niat baik. Prilaku “caring” menolong klien meningkatkan perubahan positif dalam
  • 12. aspek fisik, psikologis, spiritual, dan sosial. Diyakini, bersikap “caring” untuk klien dan bekerja bersama dengan klien dari berbagai lingkungan merupakan esensi keperawatan. Watson menekankan dalam sikap”caring” ini harus tercermin sepuluh faktor kuratif yaitu:  Pembentukan sistem nilai humanistic dan altruistik. Perawat menumbuhkan rasa puas karena mampu memberikan sesuatu kepada klien. Selain itu, perawat juga memperlihatkan kemapuan diri dengan memberikan pendidikan kesehatan pada klien.  Memberikan kepercayaan - harapan dengan cara memfasilitasi dan meningkatkan asuhan keperawatan yang holistik. Di samping itu, perawat meningkatkan prilaku klien dalam mencari pertolngan kesehatan.  Menumbuhkan sensitifan terhadap diri dan orang lain. Perawat belajar menghargai kesensitifan dan perasaan kepada klien, sehingga ia sendiri dapat menjadi lebih sensitif, murni, dan bersikap wajar pada orang lain.  Mengembangan hubungan saling percaya. Perawat memberikan informasi dengan jujur, dan memperlihatkan sikap empati yaitu turut merasakan apa yang dialami klien.  Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif klien. Perawat memberikan waktunya dengan mendengarkan semua keluhan dan perasaan klien.  Penggunaan sistematis metoda penyalesaian masalah untuk pengambilan keputusan. Perawat menggunakan metoda proses keperawatan sebagai pola pikir dan pendekatan asuhan kepada klien.  Peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal, memberikan asuhan mandiri, menetapkan kebutuhan personal, dan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan personal klien.  Menciptakan lingkungan fisik, mental, sosiokultural, dan spritual yang mendukung. Perawat perlu mengenali pengaruhi lingkungan internal dan eksternal klien terhadap kesehatan kondisi penyakit klien.  Memberi bimbingan dalam memuaskan kebutuhan manisiawi. Perawat perlu mengenali kebutuhan komperhensif diri dan klien. Pemenuhan kebutuhan paling dasar perlu dicapai sebelum beralih ke tingkat selanjutnya.  Mengijinkan terjadinya tekanan yang bersifat fenomologis agar pertumbuhan diri dan kematangan jiwa klien dapat dicapai. Kadang-kadang seseorang klien perlu dihadapkan pada pengalaman/pemikiran yang bersifat profokatif. Tujuannya adalah
  • 13. agar dapat meningkatkan pemahaman lebih mendalam tentang diri sendiri. Kesepuluh faktor karatif ini perlu selalui dilakukan oleh perawat agar semua aspek dalam diri klien dapat tertangani sehingga asuhan keperawatan profesional dan bermutu dapat diwujudkan. Selain itu, melalui penerapan faktor karatif ini perawat juga dapat belajar untuk lebih memahami diri sebelum mamahami orang lain. Keperawatan merupakan suatu proses interpersonal yang terapeutik dan signifikan. Inti dari asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien adlah hubungan perawat-klien yang bersifat profesional dengan penekanan pada bentuknya tinteraksi aktif antara perawat dan klien. Hubungan ini diharapkan dapat memfasilitasi partisipasi klien dengan memotivasi keinginan klien untuk bertanggung jawab terhadap kondisi kesehatannya. b. Hubungan perawat-klien Hubungan perawat dan klien adalah suatu bentuk hubungan terapeutik/profesional dan timbal balik yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas hasil intervensi keperawatan melalui suatu proses pembinaan pemahaman tentang dua pihak yang sedang berhubungan. Hubungan profesional ini diprakasai oleh perawat melaui sikap empati dan keinginan berrespon (“sense of responsiveness”) serta keinginan menolong klien (“sense of caring”). Menurut Peplau, dalam membina hubungan profesional ini, kedua pihak seyogyanya harus melewati beberapa tahapan (Marriner- Tomey, 1994) yaitu : 1. tahap orientasi 2. tahap identifikasi 3. tahap eksploitasi 4. tahap resolusi. Pada tahap orientasi, setelah saling memperkenalkan diri, perawat berupaya menolong klien mengidentifikasi maslah yang sedang dihadapi klien. Penjelasan, penekanan perlu dikemukakan oleh perawat agar klien menyakini masalah atau beberapa masalah yang perlu diatasi. Tahap identifikasi terjadi ketika klien mampu mampu mengidentifikasi sesorang atau beberapa orang yang dapat menolongnya. Pada tahap ini perawat memberi kesempatan klien untuk mengkaji lebih jauh perasaan tentang diri, penyakit, dan kemampuan yang dimilikinya. Tujuannnya adalah agara perawat dapat membimbing klien periode penyakitnya sebagai pengalaman yang memungkinkan klien
  • 14. mengenali kembali perasaan dan kekuatan internal yang pernah dimiliki sehingga dapat memberikan kepuasan yang diperlukan klien. Tahap eksploitasi terjadi ketika klien mampu menguraikan nilai dan penghargaan yang dia peroleh dari hubungan profesional dari hubungan profesional antara perawat dan dirinya. Beberapa tujuan baru yang perlu dicapai melalui upaya diri klien dapat dikemukakan oleh perawat, dan kekuatan akan dialihkan oleh perawata kepada klien apabila klien mengalami hambatan akibat ia tidak mampu mencapai tujuan baru tersebut. Tahap akhir dari hubungan profesional perawat - klien adalah tahap resolusi ditandai dengan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan dan tidak lagi menjadi prioritas kegiatan klien. Pada tahap ini klien membebaskan diri dari keterkaitannya dengan perawat dan menunjukkan kemampuannya untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan dirinya. Keempat tahapan dalam hubungaan profesional ini dapat terjadi tumpang tindih antara satu tahapan dengan tahapan berikutnya. Dalam membina hubungan profesional, asuhan keperawatan juga merupakan media edukatif dimana suatu kekuatan internal yang kokoh dari seseorang perawat dapat mempengaruhi klein untuk meningkatkan perilaku dan kepribadian klein selama sakit ke arah kehidupan yang kreatif, konstruktif, dan produktif. Bberapa peran perlu diemban opelh perawat ketika menjalankan dan membina hubungan profesional yaitu : 1. peran sebagai orang asing (“starnger”), 2. narasumber (“resource person”), 3. pendidik (‘teacingrole”), 4. pemimpin (“leadersip role”), 5. peran pengganti (“surrogate role”) (Marriner-Tomey, 1994). Keberhasilahn hubungan profesional/terapeutik anatara perawat dan klien sangat menentukan keberhasilan hasil tindakan yang diharapkan. Disamping itu, hubungan profesional yang baik anatara perawat-klien dapat menghindari, memprediksi, dan mengantisipasi berbagai penyulit yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, berbagai peran diatas seyogyanya menjadi fokus perhatian perawat ketika menolong klien melewati tahapan dlam hubungan profesionalnya dengan perawat (Nurachah, 2000). c. Kemampuan perawat dalam memenuhi kebutuhan klien Asuhan keperawatan bermutu marupakan rangkaian kegiatan keperawatan yang diorientasi pada klein. Asuhan keperawatan bermutu yang diberikan kepada klien dipengaruhi oleh kemampuan perawat dalam berrespon terhadap keluhan dan masalah klien serta
  • 15. upaya memenuhi kebuutuhan klien. Hendreson menetapkan 14 kebutuhan klien yang seyogyanya dapat dipenihi oleh perawat (Marriner-Tomey, 1994). Namun, karena masalah klien sangat unik dan kebutuhannya sangat individual maka perawat senatiasa harus meningkatkan diri agar selalu memiliki kemapuan dan pengetahuan yang diperlukan dalam membantu klien menyelesaikan masalahnya. 2.6 Cangkupan Standar Asuhan Keperawatan Sepuluh Standar Asuhan keperawatan ( ANA, 1973 ) Perawat mempunyai tanggung jawab untuk : a. Memberikan pelayanan dengan menghargai klien sebagai makluhk hidup. b. Melindungi hak ( privasi ) klien. c. Mempertahankan kopetensi dalam Asuhan Keperawatan dan mengenal klien serta menerima tanggung jawab pribadi terhadap intervensinya. d. Melindungi klien jika intervensi dan keselamatannya terancam yang diakibatkan oleh orang lain yang tidak kompeten, tidak etis dan ilegal. e. Menggunakan kemamopuan individu sebagai kriteria untuk menerima tanggung jawab. f. Partisipasi dalam kegiatan riset jika hak responden dilindungi. g. Partisipasi dalam kegiatan profesi keperawatan untuk meningkatkan standar peratik atau pelayanan dan pendidikan keperawatan. h. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas keperawatan ( tenaga perawat ) dengan partisipasi dalam kegiatan profesi. i. Mempromosikan kesehatan melalui kerja sama dengan masyarakat dan profesi kesehatan lainnya. j. Menolak memberikan persetujuan untuk promosi menjual produk komersial, pelayanan atau hiburan lainnya.
  • 16. BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan Praktek keperawatan profesional harus terwujud dalam tatanan praktek yang nyata yaitu pemberian asuhan secara langsung kepada pasien, keluarga,kelompok ataupun komonitas. Untuk menjamin mutu asuhan yang di berikan diperlukan suatu ukuran untuk mengevaluasikannya. Uraian ini adalah suatu standar. Standar keperawatan dapat dibedakan atas dua jenis yaitu standar asuhan dan standar praktek. Profesi keperawatan harus mulai menata diri dengan membuat standar untuk berbagai keperluan seperti pelayanan, pendidikan, dan penelitian. Pelayanan keperawatan akan diterima dan dipercaya oleh komsumen bila mutu pelayananya terjamin melalui standar yang baku dan selalu ditinggkatkan dari waktu-ke waktu. 3.2Saran 1. Bagi Perawat. Bagi seorang perawat standar praktek keperawatan ini akan digunakan sebagai pedoman dalam hal membimbing perawat dalam penentuan tindakan keperawatan yang akan dilakukan teradap pasien dan juga perlindungan dari kelalaian dalam melakukan tindakan keperawatan dengan membimbing perawat dalam melakukan tindakan keperawatan yang tepat dan juga benar. 2. Bagi Rumah Sakit. Dengan penggunaan standar praktek keperawatan ini tentunya akan meningkatkan efisiensi serta juga efektifitas pelayanan keperawatan dan ini akan berefek kepada penurunan lama rawat pasien di rumah sakit. 3. Bagi Pasien. Dengan perawatan yang tidak memakan waktu yang lama maka biaya perawatan serta pengobatan yang ditanggung pasien dan keluarganya akan menjadi semakin ringan. 4. Bagi Profesi. Standar ini digunakan sebagai alat perencanaan untuk mencapai target dan sebagai tolak ukur untuk mengevaluasi penampilan, dimana standar ini digunakan sebagai alat pengontrolnya. 5. Bagi Tenaga Kesehatan Lainnya. dapat digunakan untuk mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling menghormati dan bekerja sama secara baik dalam menjalankan pekerjaan sesuai profesinya dan meningkatkan pelayanan tentunya
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Allen, Carol Vestal. 1998. Memahami Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Latihan. EGC:Jakarta. American Nursing Association. 1980. Nursing a Social Policy Statement. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. PERMENKES Nomor. 47. Registrasi dan Peratik Keperawatan. Jakarta. ___. 1992. Undang – udang Kesehatan Nomor. 23 tentang Kesehatan. Jakarta. Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2000. Rancangan Standar Keperawatan. Jakarta. http://www.scribd.com/doc/89804551/7/standar-I-Pengkajian-keperawatan http://askep-askeb-kita.blogspot.com/2010/08/standar-asuhan keperawatan.html http://ichal-apriantoblogspot.blogspot.com/2011/05/standar-asuhan- keperawatan.html http://bidaninfo.wordpress.com/tag/hukum-kesehatan/ http://www.scribd.com/doc/78390643/Buku-Standar-Asuhan-Keperawatan