SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Perseroan
Terbatas
Agustinus Astono
Pendirian Perseroan
Modal Dasar dan Saham Perseroan
Organ Perseroan
Pengertian Perseroan Terbatas
• Perseroan terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal dan didirikan
berdasarkan perjanjian (Pasal 1 Butir 1 UU No. 40 Tahun 2007 tentang PT).
• Lebih lanjut, perseroan melalukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU serta peraturan
pelaksananya.
• Bentuk Hukum Perseroan adalah Badan Hukum.
• Pemegang saham perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat
maupun kerugian yang ditimbulkan melebihi saham yang dimiliki atas nama perusahaan (Pasal
3 ayat 1).
• Syarat dihapusnya tanggung jawab terbatas, antara lain: adanya itikad buruk untuk
menggunakan perseroan dalam kepentingan pribadinya, persyaratan perseroan sebagai badan
hukum belum atau tidak memenuhi, dan dengan sengaja mengakibatkan kekayaan perseroan
menjadi tidak cukup untuk melunasi utang perseroan.
Persyaratan Utama Pendirian Perseroan, yaitu:
• Didirikan oleh dua orang atau lebih dengan Akta
Notaris; dan
• Setiap pendiri wajib mengambil bagian saham
pada saat perseroan didirikan.
Prosedur-Prosedur dalam mendirikan Perseroan,
antara lain:
• Pembuatan akta Pendirian oleh Notaris
• Pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia
• Pendaftaran Perseroan
• Pengumuman
Para Pendiri menghadap notaris untuk dibuatkan akta
autentik mengenai perjanjian mereka untuk mendirikan
sebuah PT.
Akta yang sudah disahkan oleh Notaris kemudian diajukan
kepada Menteri Kumham untuk mendapatkan pengesahan
dari pemerintah. Permohonan untuk memperoleh keputusan
Menteri Kumham harus diajukan paling lama 60 hari terhitung
sejak tanggal akta pendirian ditandatangani. Dengan
keluarnya keputusan Menteri Kumham maka perseroan
dianggap telah memperoleh status sebagai sebuah badan
hukum.
Pendaftaran memuat data perseroan yang meliputi: nama,
tempat kedudukan perseroan, jangka waktu berdirinya
perseroan, alamat lengkap perseroan, maksud dan tujuan
kegiatan usaha perseroan, jumlah modal dasar, modal
ditempatkan, dan modal disetor.
Pengumuman didalam tambahan berita Negara Republik
Indonesia dilakukan dalam waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari terhitung sejak tanggal diterbitkannya keputusan
menteri mengenai pengesahan sebagai badan hukum.
When I go
on an online
shopping
spree -
Jannah
Modal dasar Saham terdiri atas nilai Nominal Saham.
• Modal dasar perseroan paling sedikit adalah Rp. 50.000.000,- (Pasal 32 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007).
• Modal dasar dapat ditetapkan dengan jumlah yang lebih besar sesuai kebutuhan dan kesepakatan para
pendiri perseroan.
• Paling sedikit 25% dari Modal Dasar harus ditempatkan dan disetor penuh, dibuktikan dengan bukti
penyetoran yang sah.
• Penyetoran modal dalam bentuk lain harus dinilai oleh seorang ahli yang tidak terafiliasi dengan dengan
perseroan dan berkesesuain dengan nilai wajar pada pasar.
• Penyetoran dalam bentuk benda tidak bergerak harus diumumkan dalam satu surat kabar atau lebih,
dalam jangka waktu 14 hari setelah akta pendirian ditandatangani atau setelah diadakannya rapat RUPS.
• Saham perseroan diterbitkan atas nama pemiliknya.
• Persyaratan atas kepemilikan saham ditetapkan dalam anggaran dasar dengan memperhatikan syarat
yang diatur oleh Instansi yang berwenang dan ketentuan UU.
• Saham memberikan hak-hak kepada pemiliknya untuk mendapatkan pembagian keuntungan (dividen)
dan memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk memilih atau menunjuk
direksi serta komisaris serta menentukan arah kebijakan perseroan dan sebagainya.
• Organ perseroan terbatas (PT) adalah unsur-unsur yang bertanggung jawab untuk mengelola dan
mengawasi perseroan sesuai dengan tujuan dan maksud pendirian PT.
• Organ Perseroan, terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi.
• RUPS adalah pertemuan resmi yang diadakan oleh sebuah perseroan terbatas yang dihadiri oleh seluruh
pemegang saham atau wakil dari pemegang saham untuk membahas dan memutuskan beberapa hal
penting yang terkait dengan perseroan.
• Dewan Komisaris adalah alah satu organ perusahaan yang bertugas untuk mengawasi dan memberikan
nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Komisaris diangkat oleh
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan bertanggung jawab secara kolektif terhadap kinerja dan
tindakan Direksi.
• Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggungjawab penuh atas pengurusan
perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan, serta mewakili perseroan baik di dalam maupun diluar
pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
RUPS memiliki wewenang, antara lain:
• Mengangkat dan memberhentikan anggota direksi dan komisaris.
• menyetujui penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan usaha.
• Menyetujui pengajuan permohonan pailit.
• Menyetujui perpanjangan jangka waktu pendirian perseroan.
• mengubah anggaran dasar.
• membubarkan perseroan.
RUPS terdiri atas RUPS tahunan dan RUPS luar biasa. RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu
paling lambat enam bulan setelah tahun buku berakhir, sedangkan RUPS luar biasa dapat diadakan setiap
waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan perseroan.
Direksi menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS luar biasa dengan didahului oleh pemanggilan RUPS.
Direksi wajib melakukan pemanggilan RUPS dalam jangka waktu paling lambat 15 hari terhitung sejak tanggal
permintaan penyelenggaran RUPS diterima. Penyelenggaran RUPS dapat dilakukan atas permintaan pihak-
pihak berikut:
• Satu orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara, kecuali anggaran dasar menentukan jumlah yang lebih kecil.
• Dewan komisaris.
• Dewan komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan secara umum,
baik mengenai perseroan maupun usaha perseroan. Pengawasan dan Pemberian Nasihat dilakukan untuk
kepentingan perseroan.
• Setiap komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian perseroan apabila yang bersangkutan
bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya, tanggung jawab tersebut berlaku secara tanggung renteng
untuk setiap anggota dewan komisaris. Setiap komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan
berdasarkan keputusan dewan komisaris.
• Setiap komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan dewan komisaris.
• Anggaran dasar perseroan dapat mengatur adanya satu orang atau lebih komisaris independen dan satu orang
komisaris utusan. Komisaris independen diangkat berdasarkan keputusan RUPS dari pihak yang tidak terafiliasi
dengan pemegang saham utama, anggota direksi, dan/atau anggota dewan komisaris lainnya. Sedangkan,
komisaris utusan merupakan anggota dewan komisaris yang ditunjuk berdasarkan keputusan rapat dewan
komisaris.
• Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, selain mempunyai dewan
komisaris, juga wajib mempunyai dewan pengawas syariah. Dewan pengawas syariah tersebut terdiri dari ahli
syariah atau yang diangkat oleh RUPS melalui rekomendasi MUI.
• Adapun yang dapat diangkat menjadi dewan komisaris ialah seorang cakap hukum, dalam waktu 5 tahun
sebelum pengangkatannya tidak pernah dinyatakan pailit, atau dinyatakan bersalah atas kesalahannya
menyebabkan perusahaan pailit, serta tidak pernah melakukan tindak pidana dalam merugikan orang lain
maupun negara khususnya dalam sektor keuangan.
• Tugas direksi adalah menjalankan pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan
maksud serta tujuan perseroan (Pasal 92 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007 tentang PT).
• Dalam menjalankan tugasnya direksi wajib melaksanakannya dengan tanggung jawab dan itikad yang baik.
• Direksi mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan (Pasal 98 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007),
apabila yang anggota direksi lebih dari satu orang, maka yang berwenang mewakili perseroan adalah setiap
anggota direksi, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar. Kewenangan yang dimiliki direksi dalam
mewakili perseroan adalah tidak terbatas dan tidak bersyarat, kecuali ditentukan lain oleh UU PT, anggaran
dasar, atau keputusan RUPS.
• Direksi perseroan terdiri dari satu orang anggota direksi atau lebih. Perseroan yang kegiatan usahanya berkaitan
dengan penghimpunan dana/atau pengelolaan dana masyarakat, penerbitan surat utang kepada masyarakat,
atau perseroan terbuka wajib memiliki paling sedikit dua orang anggota direksi.
• Tugas dan Wewenang direksi diputuskan oleh RUPS.
• Tindakan direksi yang tidak relevan dengan maksud dan tujuan perseroan disebut sebagai tindakan Ultra Vires
sehingga dapat dianggap batal demi hukum dan tidak mengikat perseroan. Adapun apabila keputusan atau
tindakan direksi tersebut dilakukan sebagai keputusan bisnis yang tulus dan itikad yang baik, maka putusannya
dapat dianggap sah secara hukum dan mengikat perseroan, prinsip ini dikenal dengan sebutan Business
Judgement Principle.
• Prinsip yang lahir karena tugas dan kedudukan direksi yang dipercayakan oleh perseroan dinamakan Fiduciary
Duties (prinsip tugas fidusia).
Have a
great day
ahead.

More Related Content

What's hot

Ciri dan sifat hukum adat(1)
Ciri dan sifat hukum adat(1)Ciri dan sifat hukum adat(1)
Ciri dan sifat hukum adat(1)Nuelnuel11
 
Hukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterHukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterFenti Anita Sari
 
Draf permohonan pendaftaran arbitrase
Draf permohonan pendaftaran arbitraseDraf permohonan pendaftaran arbitrase
Draf permohonan pendaftaran arbitraseLegal Akses
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdata
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdataBadan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdata
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdataZainal Abidin
 
Contoh Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
Contoh Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...Contoh Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
Contoh Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...GLC
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKsischayank
 
Peraturan kepala bkpm no. 12 tahun 2009 tentang pedoman dan tata cara permoho...
Peraturan kepala bkpm no. 12 tahun 2009 tentang pedoman dan tata cara permoho...Peraturan kepala bkpm no. 12 tahun 2009 tentang pedoman dan tata cara permoho...
Peraturan kepala bkpm no. 12 tahun 2009 tentang pedoman dan tata cara permoho...Deni Mawar
 
Hak kebendaan bersifat jaminan
Hak kebendaan bersifat jaminanHak kebendaan bersifat jaminan
Hak kebendaan bersifat jaminanamanda lubis
 
Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumsyophi
 
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi SahamUji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi SahamLeks&Co
 
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIAJENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIAIntan Irawati
 

What's hot (20)

Ciri dan sifat hukum adat(1)
Ciri dan sifat hukum adat(1)Ciri dan sifat hukum adat(1)
Ciri dan sifat hukum adat(1)
 
Hukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterHukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana Militer
 
Draf permohonan pendaftaran arbitrase
Draf permohonan pendaftaran arbitraseDraf permohonan pendaftaran arbitrase
Draf permohonan pendaftaran arbitrase
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Hukum Jaminan
Hukum JaminanHukum Jaminan
Hukum Jaminan
 
Resume HPI
Resume HPIResume HPI
Resume HPI
 
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdata
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdataBadan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdata
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdata
 
Badan hukum yayasan
Badan hukum yayasanBadan hukum yayasan
Badan hukum yayasan
 
Badan hukum sebagai subyek hukum
Badan hukum sebagai subyek hukumBadan hukum sebagai subyek hukum
Badan hukum sebagai subyek hukum
 
Contoh Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
Contoh Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...Contoh Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
Contoh Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAK
 
Peraturan kepala bkpm no. 12 tahun 2009 tentang pedoman dan tata cara permoho...
Peraturan kepala bkpm no. 12 tahun 2009 tentang pedoman dan tata cara permoho...Peraturan kepala bkpm no. 12 tahun 2009 tentang pedoman dan tata cara permoho...
Peraturan kepala bkpm no. 12 tahun 2009 tentang pedoman dan tata cara permoho...
 
Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 
Hak kebendaan bersifat jaminan
Hak kebendaan bersifat jaminanHak kebendaan bersifat jaminan
Hak kebendaan bersifat jaminan
 
Firma (fa)
Firma (fa)Firma (fa)
Firma (fa)
 
HAK TANGGUNGAN
HAK TANGGUNGANHAK TANGGUNGAN
HAK TANGGUNGAN
 
Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukum
 
Asas-asas Dalam Hukum Perikatan
Asas-asas Dalam Hukum PerikatanAsas-asas Dalam Hukum Perikatan
Asas-asas Dalam Hukum Perikatan
 
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi SahamUji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
 
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIAJENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
 

Similar to Materi 4 - Hukum Dagang.pptx

Pengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatasPengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatasDua Dunia
 
BADAN USAHA administrasi rumah sakit.pptx
BADAN USAHA administrasi rumah sakit.pptxBADAN USAHA administrasi rumah sakit.pptx
BADAN USAHA administrasi rumah sakit.pptxziaulfatwa2
 
ppt tanggungjawab direksi komisaris.ppt
ppt tanggungjawab direksi komisaris.pptppt tanggungjawab direksi komisaris.ppt
ppt tanggungjawab direksi komisaris.pptrifkirivaldish
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, univers...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, univers...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, univers...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, univers...Hayyu Safitri
 
Bentuk badan usaha
Bentuk badan usahaBentuk badan usaha
Bentuk badan usahaNadya Ali
 
Hbl3, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perseroan ter...
Hbl3, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perseroan ter...Hbl3, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perseroan ter...
Hbl3, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perseroan ter...AgungAgungPangestu
 
HBL3 Muhammad Rizal Ramadhan. hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perse...
HBL3 Muhammad Rizal Ramadhan. hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perse...HBL3 Muhammad Rizal Ramadhan. hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perse...
HBL3 Muhammad Rizal Ramadhan. hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perse...Muhammad Ramadhan
 
Aspek-Hukum.pdf
Aspek-Hukum.pdfAspek-Hukum.pdf
Aspek-Hukum.pdfhilman39
 
Dewan komisaris
Dewan komisarisDewan komisaris
Dewan komisarisDua Dunia
 
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali,bentuk badan hukum, perseroan terbatas ,...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali,bentuk badan hukum, perseroan terbatas ,...Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali,bentuk badan hukum, perseroan terbatas ,...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali,bentuk badan hukum, perseroan terbatas ,...Nadya Silva Calestin
 
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hefti Juliza
 
Perseroan terbatas
Perseroan terbatasPerseroan terbatas
Perseroan terbatasegintabrando
 
Forum hi mei 2008 ttng uu nomor 40 tahun 2007
Forum hi mei 2008 ttng uu nomor 40 tahun 2007Forum hi mei 2008 ttng uu nomor 40 tahun 2007
Forum hi mei 2008 ttng uu nomor 40 tahun 2007Wahyu Saputro
 
Organ perseroan terbatas
Organ perseroan terbatasOrgan perseroan terbatas
Organ perseroan terbatasDua Dunia
 

Similar to Materi 4 - Hukum Dagang.pptx (20)

Pengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatasPengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatas
 
Badan usaha
Badan usahaBadan usaha
Badan usaha
 
BADAN USAHA administrasi rumah sakit.pptx
BADAN USAHA administrasi rumah sakit.pptxBADAN USAHA administrasi rumah sakit.pptx
BADAN USAHA administrasi rumah sakit.pptx
 
ppt tanggungjawab direksi komisaris.ppt
ppt tanggungjawab direksi komisaris.pptppt tanggungjawab direksi komisaris.ppt
ppt tanggungjawab direksi komisaris.ppt
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, univers...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, univers...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, univers...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, bentuk badan hukum perseroan terbatas, univers...
 
Bentuk badan usaha
Bentuk badan usahaBentuk badan usaha
Bentuk badan usaha
 
Hbl3, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perseroan ter...
Hbl3, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perseroan ter...Hbl3, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perseroan ter...
Hbl3, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perseroan ter...
 
HBL3 Muhammad Rizal Ramadhan. hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perse...
HBL3 Muhammad Rizal Ramadhan. hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perse...HBL3 Muhammad Rizal Ramadhan. hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perse...
HBL3 Muhammad Rizal Ramadhan. hapzi ali, modul hbl, bentuk badan usaha, perse...
 
ASPEK-HUKUM.ppt
ASPEK-HUKUM.pptASPEK-HUKUM.ppt
ASPEK-HUKUM.ppt
 
ASPEK-HUKUM ....pptx
ASPEK-HUKUM ....pptxASPEK-HUKUM ....pptx
ASPEK-HUKUM ....pptx
 
Bumn
BumnBumn
Bumn
 
Aspek-Hukum.pdf
Aspek-Hukum.pdfAspek-Hukum.pdf
Aspek-Hukum.pdf
 
Dewan komisaris
Dewan komisarisDewan komisaris
Dewan komisaris
 
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali,bentuk badan hukum, perseroan terbatas ,...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali,bentuk badan hukum, perseroan terbatas ,...Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali,bentuk badan hukum, perseroan terbatas ,...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali,bentuk badan hukum, perseroan terbatas ,...
 
badan usaha.ppt
 badan usaha.ppt badan usaha.ppt
badan usaha.ppt
 
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
 
Perseroan terbatas
Perseroan terbatasPerseroan terbatas
Perseroan terbatas
 
Forum hi mei 2008 ttng uu nomor 40 tahun 2007
Forum hi mei 2008 ttng uu nomor 40 tahun 2007Forum hi mei 2008 ttng uu nomor 40 tahun 2007
Forum hi mei 2008 ttng uu nomor 40 tahun 2007
 
Pertemuan 10
Pertemuan 10Pertemuan 10
Pertemuan 10
 
Organ perseroan terbatas
Organ perseroan terbatasOrgan perseroan terbatas
Organ perseroan terbatas
 

More from Agustinus Astono

Hukum Perburuhan Dan Ketenagakerjaan Materi 4.pptx
Hukum Perburuhan Dan Ketenagakerjaan Materi 4.pptxHukum Perburuhan Dan Ketenagakerjaan Materi 4.pptx
Hukum Perburuhan Dan Ketenagakerjaan Materi 4.pptxAgustinus Astono
 
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 2.pptx
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 2.pptxHukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 2.pptx
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 2.pptxAgustinus Astono
 
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 1.pptx
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 1.pptxHukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 1.pptx
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 1.pptxAgustinus Astono
 
Materi 4 - Hukum Adat.pptx
Materi 4 - Hukum Adat.pptxMateri 4 - Hukum Adat.pptx
Materi 4 - Hukum Adat.pptxAgustinus Astono
 
Kedudukan Janda dan Duda dalam Hukum Waris Adat by Agustinus Astono.pptx
Kedudukan Janda dan Duda dalam Hukum Waris Adat by Agustinus Astono.pptxKedudukan Janda dan Duda dalam Hukum Waris Adat by Agustinus Astono.pptx
Kedudukan Janda dan Duda dalam Hukum Waris Adat by Agustinus Astono.pptxAgustinus Astono
 
Proses Pewarisan Berdasarkan Hukum Waris Adat by Agustinus Astono.pptx
Proses Pewarisan Berdasarkan Hukum Waris Adat by Agustinus Astono.pptxProses Pewarisan Berdasarkan Hukum Waris Adat by Agustinus Astono.pptx
Proses Pewarisan Berdasarkan Hukum Waris Adat by Agustinus Astono.pptxAgustinus Astono
 
Sistem Pewarisan dalam Hukum Adat by Agustinus Astono.pptx
Sistem Pewarisan dalam Hukum Adat by Agustinus Astono.pptxSistem Pewarisan dalam Hukum Adat by Agustinus Astono.pptx
Sistem Pewarisan dalam Hukum Adat by Agustinus Astono.pptxAgustinus Astono
 
Harta Waris Adat by Agustinus Astono.pptx
Harta Waris Adat by Agustinus Astono.pptxHarta Waris Adat by Agustinus Astono.pptx
Harta Waris Adat by Agustinus Astono.pptxAgustinus Astono
 
Hukum Keluarga dan Waris Adat by agustinus astono.pptx
Hukum Keluarga dan Waris Adat by agustinus astono.pptxHukum Keluarga dan Waris Adat by agustinus astono.pptx
Hukum Keluarga dan Waris Adat by agustinus astono.pptxAgustinus Astono
 

More from Agustinus Astono (9)

Hukum Perburuhan Dan Ketenagakerjaan Materi 4.pptx
Hukum Perburuhan Dan Ketenagakerjaan Materi 4.pptxHukum Perburuhan Dan Ketenagakerjaan Materi 4.pptx
Hukum Perburuhan Dan Ketenagakerjaan Materi 4.pptx
 
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 2.pptx
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 2.pptxHukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 2.pptx
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 2.pptx
 
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 1.pptx
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 1.pptxHukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 1.pptx
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 1.pptx
 
Materi 4 - Hukum Adat.pptx
Materi 4 - Hukum Adat.pptxMateri 4 - Hukum Adat.pptx
Materi 4 - Hukum Adat.pptx
 
Kedudukan Janda dan Duda dalam Hukum Waris Adat by Agustinus Astono.pptx
Kedudukan Janda dan Duda dalam Hukum Waris Adat by Agustinus Astono.pptxKedudukan Janda dan Duda dalam Hukum Waris Adat by Agustinus Astono.pptx
Kedudukan Janda dan Duda dalam Hukum Waris Adat by Agustinus Astono.pptx
 
Proses Pewarisan Berdasarkan Hukum Waris Adat by Agustinus Astono.pptx
Proses Pewarisan Berdasarkan Hukum Waris Adat by Agustinus Astono.pptxProses Pewarisan Berdasarkan Hukum Waris Adat by Agustinus Astono.pptx
Proses Pewarisan Berdasarkan Hukum Waris Adat by Agustinus Astono.pptx
 
Sistem Pewarisan dalam Hukum Adat by Agustinus Astono.pptx
Sistem Pewarisan dalam Hukum Adat by Agustinus Astono.pptxSistem Pewarisan dalam Hukum Adat by Agustinus Astono.pptx
Sistem Pewarisan dalam Hukum Adat by Agustinus Astono.pptx
 
Harta Waris Adat by Agustinus Astono.pptx
Harta Waris Adat by Agustinus Astono.pptxHarta Waris Adat by Agustinus Astono.pptx
Harta Waris Adat by Agustinus Astono.pptx
 
Hukum Keluarga dan Waris Adat by agustinus astono.pptx
Hukum Keluarga dan Waris Adat by agustinus astono.pptxHukum Keluarga dan Waris Adat by agustinus astono.pptx
Hukum Keluarga dan Waris Adat by agustinus astono.pptx
 

Recently uploaded

Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxkhairunnizamRahman1
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptxahmadrievzqy
 

Recently uploaded (6)

Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
 

Materi 4 - Hukum Dagang.pptx

  • 2. Pendirian Perseroan Modal Dasar dan Saham Perseroan Organ Perseroan Pengertian Perseroan Terbatas
  • 3. • Perseroan terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal dan didirikan berdasarkan perjanjian (Pasal 1 Butir 1 UU No. 40 Tahun 2007 tentang PT). • Lebih lanjut, perseroan melalukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU serta peraturan pelaksananya. • Bentuk Hukum Perseroan adalah Badan Hukum. • Pemegang saham perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat maupun kerugian yang ditimbulkan melebihi saham yang dimiliki atas nama perusahaan (Pasal 3 ayat 1). • Syarat dihapusnya tanggung jawab terbatas, antara lain: adanya itikad buruk untuk menggunakan perseroan dalam kepentingan pribadinya, persyaratan perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak memenuhi, dan dengan sengaja mengakibatkan kekayaan perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang perseroan.
  • 4. Persyaratan Utama Pendirian Perseroan, yaitu: • Didirikan oleh dua orang atau lebih dengan Akta Notaris; dan • Setiap pendiri wajib mengambil bagian saham pada saat perseroan didirikan. Prosedur-Prosedur dalam mendirikan Perseroan, antara lain: • Pembuatan akta Pendirian oleh Notaris • Pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia • Pendaftaran Perseroan • Pengumuman Para Pendiri menghadap notaris untuk dibuatkan akta autentik mengenai perjanjian mereka untuk mendirikan sebuah PT. Akta yang sudah disahkan oleh Notaris kemudian diajukan kepada Menteri Kumham untuk mendapatkan pengesahan dari pemerintah. Permohonan untuk memperoleh keputusan Menteri Kumham harus diajukan paling lama 60 hari terhitung sejak tanggal akta pendirian ditandatangani. Dengan keluarnya keputusan Menteri Kumham maka perseroan dianggap telah memperoleh status sebagai sebuah badan hukum. Pendaftaran memuat data perseroan yang meliputi: nama, tempat kedudukan perseroan, jangka waktu berdirinya perseroan, alamat lengkap perseroan, maksud dan tujuan kegiatan usaha perseroan, jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor. Pengumuman didalam tambahan berita Negara Republik Indonesia dilakukan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal diterbitkannya keputusan menteri mengenai pengesahan sebagai badan hukum.
  • 5. When I go on an online shopping spree - Jannah Modal dasar Saham terdiri atas nilai Nominal Saham. • Modal dasar perseroan paling sedikit adalah Rp. 50.000.000,- (Pasal 32 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007). • Modal dasar dapat ditetapkan dengan jumlah yang lebih besar sesuai kebutuhan dan kesepakatan para pendiri perseroan. • Paling sedikit 25% dari Modal Dasar harus ditempatkan dan disetor penuh, dibuktikan dengan bukti penyetoran yang sah. • Penyetoran modal dalam bentuk lain harus dinilai oleh seorang ahli yang tidak terafiliasi dengan dengan perseroan dan berkesesuain dengan nilai wajar pada pasar. • Penyetoran dalam bentuk benda tidak bergerak harus diumumkan dalam satu surat kabar atau lebih, dalam jangka waktu 14 hari setelah akta pendirian ditandatangani atau setelah diadakannya rapat RUPS. • Saham perseroan diterbitkan atas nama pemiliknya. • Persyaratan atas kepemilikan saham ditetapkan dalam anggaran dasar dengan memperhatikan syarat yang diatur oleh Instansi yang berwenang dan ketentuan UU. • Saham memberikan hak-hak kepada pemiliknya untuk mendapatkan pembagian keuntungan (dividen) dan memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk memilih atau menunjuk direksi serta komisaris serta menentukan arah kebijakan perseroan dan sebagainya.
  • 6. • Organ perseroan terbatas (PT) adalah unsur-unsur yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mengawasi perseroan sesuai dengan tujuan dan maksud pendirian PT. • Organ Perseroan, terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. • RUPS adalah pertemuan resmi yang diadakan oleh sebuah perseroan terbatas yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham atau wakil dari pemegang saham untuk membahas dan memutuskan beberapa hal penting yang terkait dengan perseroan. • Dewan Komisaris adalah alah satu organ perusahaan yang bertugas untuk mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan bertanggung jawab secara kolektif terhadap kinerja dan tindakan Direksi. • Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggungjawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan, serta mewakili perseroan baik di dalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
  • 7. RUPS memiliki wewenang, antara lain: • Mengangkat dan memberhentikan anggota direksi dan komisaris. • menyetujui penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan usaha. • Menyetujui pengajuan permohonan pailit. • Menyetujui perpanjangan jangka waktu pendirian perseroan. • mengubah anggaran dasar. • membubarkan perseroan. RUPS terdiri atas RUPS tahunan dan RUPS luar biasa. RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat enam bulan setelah tahun buku berakhir, sedangkan RUPS luar biasa dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan perseroan. Direksi menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS luar biasa dengan didahului oleh pemanggilan RUPS. Direksi wajib melakukan pemanggilan RUPS dalam jangka waktu paling lambat 15 hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaran RUPS diterima. Penyelenggaran RUPS dapat dilakukan atas permintaan pihak- pihak berikut: • Satu orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali anggaran dasar menentukan jumlah yang lebih kecil. • Dewan komisaris.
  • 8. • Dewan komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan secara umum, baik mengenai perseroan maupun usaha perseroan. Pengawasan dan Pemberian Nasihat dilakukan untuk kepentingan perseroan. • Setiap komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya, tanggung jawab tersebut berlaku secara tanggung renteng untuk setiap anggota dewan komisaris. Setiap komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan dewan komisaris. • Setiap komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan dewan komisaris. • Anggaran dasar perseroan dapat mengatur adanya satu orang atau lebih komisaris independen dan satu orang komisaris utusan. Komisaris independen diangkat berdasarkan keputusan RUPS dari pihak yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham utama, anggota direksi, dan/atau anggota dewan komisaris lainnya. Sedangkan, komisaris utusan merupakan anggota dewan komisaris yang ditunjuk berdasarkan keputusan rapat dewan komisaris. • Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, selain mempunyai dewan komisaris, juga wajib mempunyai dewan pengawas syariah. Dewan pengawas syariah tersebut terdiri dari ahli syariah atau yang diangkat oleh RUPS melalui rekomendasi MUI. • Adapun yang dapat diangkat menjadi dewan komisaris ialah seorang cakap hukum, dalam waktu 5 tahun sebelum pengangkatannya tidak pernah dinyatakan pailit, atau dinyatakan bersalah atas kesalahannya menyebabkan perusahaan pailit, serta tidak pernah melakukan tindak pidana dalam merugikan orang lain maupun negara khususnya dalam sektor keuangan.
  • 9. • Tugas direksi adalah menjalankan pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud serta tujuan perseroan (Pasal 92 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007 tentang PT). • Dalam menjalankan tugasnya direksi wajib melaksanakannya dengan tanggung jawab dan itikad yang baik. • Direksi mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan (Pasal 98 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007), apabila yang anggota direksi lebih dari satu orang, maka yang berwenang mewakili perseroan adalah setiap anggota direksi, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar. Kewenangan yang dimiliki direksi dalam mewakili perseroan adalah tidak terbatas dan tidak bersyarat, kecuali ditentukan lain oleh UU PT, anggaran dasar, atau keputusan RUPS. • Direksi perseroan terdiri dari satu orang anggota direksi atau lebih. Perseroan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan penghimpunan dana/atau pengelolaan dana masyarakat, penerbitan surat utang kepada masyarakat, atau perseroan terbuka wajib memiliki paling sedikit dua orang anggota direksi. • Tugas dan Wewenang direksi diputuskan oleh RUPS. • Tindakan direksi yang tidak relevan dengan maksud dan tujuan perseroan disebut sebagai tindakan Ultra Vires sehingga dapat dianggap batal demi hukum dan tidak mengikat perseroan. Adapun apabila keputusan atau tindakan direksi tersebut dilakukan sebagai keputusan bisnis yang tulus dan itikad yang baik, maka putusannya dapat dianggap sah secara hukum dan mengikat perseroan, prinsip ini dikenal dengan sebutan Business Judgement Principle. • Prinsip yang lahir karena tugas dan kedudukan direksi yang dipercayakan oleh perseroan dinamakan Fiduciary Duties (prinsip tugas fidusia).