Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Hemogram dan Sediaan Apus Darah
1. MAKALAH Hemogram dan Sediaan apus
Oleh :
RIDWAN
(18123442A)
TEORI 2
PRAKTIKUM ANFISMAN
Fakultas Farmasi
Universitas Setia Budi
Surakarta
2013
2. HEMOGRAM
1. Definisi
Salah satu tes yang paling sering memerintahkan laboratorium klinis, jumlah
darah, juga disebut hitung darah lengkap (CBC), adalah evaluasi dasar dari sel (sel
darah merah, sel darah putih, dan trombosit) tersuspensi dalam bagian cair darah
(plasma). Ini melibatkan penentuan jumlah, konsentrasi, dan kondisi berbagai jenis sel
darah.
2. Tujuan
CBC adalah screening yang berguna dan tes diagnostik yang sering dilakukan
sebagai bagian dari pemeriksaan fisik rutin. Hal ini dapat memberikan informasi
berharga tentang jaringan darah dan darah membentuk (terutama sumsum tulang),
serta sistem tubuh lainnya. Hasil abnormal dapat menunjukkan adanya berbagai
kondisi-termasuk anemia, leukemia, dan infeksi-kadang sebelum pasien mengalami
gejala penyakit.
3. Deskripsi
The hemogram atau complete blood count (CBC) digunakan sebagai tes skrining
yang luas untuk memeriksa gangguan seperti anemia, infeksi, dan banyak penyakit
lainnya. Hal ini sebenarnya profil tes yang meneliti bagian-bagian yang berbeda dari
darah dan mencakup hal-hal berikut:
Hematokrit mengukur persentase sel darah merah dalam volume tertentu darah
utuh.
Hemoglobin mengukur jumlah oksigen pembawa protein dalam darah.
Mean Cospucular Volume (MCV) adalah pengukuran dari ukuran rata-rata sel
darah merah. MCV ditinggikan ketika sel-sel darah merah lebih besar dari
normal (makrositik), misalnya pada anemia yang disebabkan oleh kekurangan
vitamin B12. Ketika MCV menurun, sel-sel darah merah lebih kecil dari
normal (mikrositik) seperti yang terlihat pada anemia defisiensi besi atau
thalassemia.
3. Mean Corpuscular Hemoglobin Consentration (MCHC) merupakan
perhitungan jumlah rata-rata oksigen-membawa hemoglobin dalam sel darah
merah. Makrositik sel darah merah yang besar sehingga mereka cenderung
memiliki MCH lebih tinggi, sementara sel darah merah mikrositik akan
memiliki nilai yang lebih rendah.
Mean Concentration Hemoglobin corpuscular (MCHC) adalah perhitungan
konsentrasi rata-rata hemoglobin di dalam sel darah merah. Penurunan nilai
MCHC (hipokromia) terlihat dalam kondisi dimana hemoglobin tidak normal
diencerkan dalam sel darah merah, seperti pada anemia defisiensi zat besi dan
thalassemia. Peningkatan nilai MCHC (hyperchromia) terlihat dalam kondisi
dimana hemoglobin tidak normal terkonsentrasi di dalam sel darah merah,
seperti pada pasien luka bakar dan sferositosis herediter, kelainan kongenital
relatif jarang.
Platelet Cell adalah jumlah trombosit dalam volume tertentu darah. Kedua
kenaikan dan penurunan dapat menunjukkan kondisi abnormal dari perdarahan
berlebihan atau pembekuan.
Red Cell Distribution Width (RDW) adalah perhitungan variasi dalam ukuran
sel darah merah. Dalam beberapa anemi, seperti anemia pernisiosa, jumlah
variasi (anisocytosis) dalam ukuran sel darah merah (bersama dengan variasi
dalam bentuk - poikilocytosis) menyebabkan peningkatan RDW tersebut.
Red Blood Cell/Sel Darah Merah (RBC) Count adalah hitungan jumlah
sebenarnya dari sel darah merah per volume darah. Kedua kenaikan dan
penurunan dapat menunjukkan kondisi abnormal.
White Blood Cell/Sel Darah putih (WBC) Count adalah hitungan jumlah
sebenarnya dari sel darah putih per volume darah. Kedua kenaikan dan
penurunan dapat menjadi signifikan.
4. Sediaan Apus darah
A. JUDUL PERCOBAAN
Sediaan Apus darah
B. TUJUAN
Mengetahui cara membuat sediaan apus darah
Membuat sediaan apus darah
Mengetahui cara memeriksa sediaan apus darah
Mengetahui gambaran berbagai jenis sel darah
Mengetahui cara menghitung jenis sel darah
Memeriksa sediaan apus darah
C. TINJAUAN TEORI
Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan
dibawa dalam matriks cairan (plasma). Darah lebih berat dibandingkan air dan lebih
kental. Cairan ini memiliki rasa dan bau yang khas, serta pH 7,4 (7,35-7,45). Warna
darah bervariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan, bergantung pada kadar
oksigen yang dibawa sel darah merah (Sloane, 2003).
Volume darah total sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata dan
kurang sedikit pada perempuan dewasa. Volume ini bervariasi sesuai ukuran tubuh
dan berbanding terbalik dengan jumlah jaringan adiposa dalam tubuh. Volume ini
juga bervariasi sesuai perubahan cairan darah dan konsentrasi elektrolitnya (Sloane,
2003).Lebih dari separuh bagian dari darah merupakan cairan (plasma), yang sebagian
besar mengandung garam-garam terlarut dan protein. Protein utama dalam plasma
adalah albumin. Protein lainnya adalah antibodi (imunoglobulin) dan protein
pembekuan. Plasma juga mengandung hormon-hormon, elektrolit, lemak, gula,
mineral dan vitamin. Selain menyalurkan sel-sel darah, plasma juga:
merupakan cadangan air untuk tubuh
mencegah mengkerutnya dan tersumbatnya pembuluh darah
membantu mempertahankan tekanan darah dan sirkulasi ke seluruh tubuh.
Bahkan yang lebih penting, antibodi dalam plasma melindungi tubuh melawan bahan-
bahan asing (misalnya virus, bakteri, jamur dan sel-sel kanker), ketika protein
5. pembekuan mengendalikan perdarahan. Selain menyalurkan hormon dan mengatur
efeknya, plasma juga mendinginkan dan menghangatkan tubuh sesuai dengan
kebutuhan (Sherwood,2002).
Pada dasarnya darah memiliki tiga fungsi utama yaitu membantu pengangkutan zat-
zat makanan, perlindungan atau proteksi dari benda asing, dan mengatur regulasi
kandungan air jaringan, pengaturan suhu tubuh, dan pengaturan pH. Terdapat tiga
macam unsur seluler darah, yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit.
ERITROSIT
Definisi : Sel darah merah, eritrosit (bahasa Inggris: red blood cell (RBC),
erythrocyte) adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa
oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang.
Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat
mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang,
dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah
sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah
zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu
membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel
darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan. Sel darah
merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani, yaitu
erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel)
6. LEUKOSIT
Definisi : Sel darah putih, leukosit (bahasa Inggris: white blood cell, WBC, leukocyte)
adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk
membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem
kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara
amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan
normalnya terkandung 4x109
hingga 11x109
sel darah putih di dalam seliter darah
manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes.Dalam setiap milimeter
kubil darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel darah putih .Dalam kasus
leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes. Di dalam tubuh,
leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan tertentu, mereka
bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal. Leukosit mampu bergerak
secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau
mikroorganisme penyusup. Selain itu, leukosit tidak bisa membelah diri atau
bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka adalah produk dari sel
punca hematopoietic pluripotent yang ada pada sumsum tulang.
TROMBOSIT
Definisi : Keping darah, lempeng darah, trombosit adalah sel anuclearnulliploid (tidak
mempunyai nukleus pada DNA-nya) dengan bentuk tak beraturan dengan ukuran
diameter 2-3 µm yang merupakan fragmentasi dari megakariosit.Keping darah
tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam mekanisme hemostasis tingkat sel dalam
proses pembekuan darah dengan membentuk darah beku. Rasio plasma keping darah
normal berkisar antara 200.000-300.000 keping/mm³, nilai dibawah rentang tersebut
dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan nilai di atas rentang yang sama dapat
meningkatkan risiko trombosis. Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak
berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah
pecah bila tersentuh benda kasar.