Teks tersebut membahas perbedaan antara teknologi konvensional dan modern. Teknologi konvensional meliputi fermentasi tape dan tempe yang menggunakan mikroorganisme sebagai agen, sedangkan teknologi modern seperti kloning dan pembuatan insulin menggunakan bakteri yang melibatkan teknik genetika modern.
1. ADISA ALIFYA
XII MIPA 3
Tabel Perbedaan Teknologi Konvensional dan Modern
TEKNOLOGI KONVENSIONAL
Diartikan sebagai suatu teknologi sederhana yang telah digunakan sejak lama
dengan memanfaatkan mikroorganisme sebagai agen pembantu dalam
menghasilkan suatu produk
Contoh teknologi konvensional :
1. Fermentasi tape
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam
sel dalam keadaan anaerob ( tanpa oksigen).
Tapai adalah produk yang dihasilkan dari proses
fermentasi dimana terjadi suatu perobakan
bahan-bahan yang tidak sederhana. Bahan baku
dari pembuatan tape adalah beras ketan atau
umbi kayu (singkong).
Tape ketan dibuat dengan proses fermentasi yang
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
2. dibantu oleh ragi atau bakteri Saccromyces cerivisiae yang dapat mengubah
karbohidrat menjadi alkohol dan karbon dioksida.
Dalam pembuatan tape ketan, beras perlu dimasak dan dikukus terlebih dahulu
sebelum dibubuhi ragi.
Campuran tersebut ditutup dengan daun dan diinkubasi pada 25-30o selama 2-3
hari sekaligus menghasilkan alkohol dan teksturnya lebih lembut.
Cara pembuatan tapai singkong adalah :
1. Kupas singkong dan potong singkong sesuai keinginan.
2. Cuci hingga bersih singkong yang sudah dipotong.
3. Tunggu singkong kering dan panaskan air hingga mendidih.
4. Setelah mendididh, masukkan singkong lalu kukus hingga matang
5. Setelah matang angkat singkong masukkan kedalam wadah dan taburi ragi
yang telah dihaluskan dengan mengunakan saringan. Wadah dilapisi dengan
daun pisang.
6. Singkong yang sudah diberi ragi ditutup kembali dengan daun pisang.
Singkong ini harus benar-benar tertutup supaya mendapatkan hasil yang
maksimal.
7. Setelah ditutup dengan pisang, diamkan 1-2 hari hingga sudah terasa lemak
dan manis, saat itulah singkong menjadi tape.
Reaksi Kimia
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Gula (monosakarida) Alkohol (etanol) + Karbondioksida + Energi
2. Fermentasi Tempe
Agen biologi yang berperan dalam
proses fermentasi adalah Jamur
Rhizopus Oligosporus.
Jamur ini menghasilkan enzim protease
yang dapat menguraikan protein yang
ada pada biji kedelai.
Pada dasarnya, fermentasi pada tempe
adalah proses menumbuhkan spora
jamur rhizopus oligosporus pada biji
kedelai.
Jamur ini dalam pertumbuhannya akan membentuk benang-benang hifa
yang mengikat biji kedelai satu dengan yang lainnya.
Ikatan biji kedelai yang membentuk suatu massa yang kompak ini disebut
dengan tempe
Pembuatan tahu pada prinsipnya dibuat dengan mengekstrak protein,
kemudian mengumpulkannya, sehingga terbentuk padatan protein.
3. Proses Pembuatan Tempe
Reaksi Kimia
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi :118 kJ/mol)
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida +
Energi (ATP).
TEKNOLOGI MODERN
Bioteknologi modern adalah sebuah gagasan baru dalam perkembangan ilmu
biologi dengan menggunakan peralatan dan proses yang modern.
contoh teknologi modern :
1. Kloning
Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu
dari jenis yang sama (populasi) yang identik secara genetik
Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel,
atau organisme
4. Konsep kloning ini didasarkan pada prinsip bahwa pada setiap makhluk hidup
itu memiliki kemampuan totipotensi yang artinya setiap sel memiliki
kemampuan untuk menjadi sebuah individu.
Beberapa jenis kloning yang dikenal, diantaranya :
1. Kloning DNA rekombinan
Kloning ini merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari
suatu organisme pada satu element replikasi genetik.
2. Kloning Reproduktif
Merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang sama,
contohnya Dolly dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic Cell
Nuclear Transfer)
3. Kloning Terapeutik
Merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio manusia sebagai bahan
penelitian. Tujuan utama dari proses ini bukan untuk menciptakan manusia
baru, tetapi untuk mendapatkan sel batang yang dapat digunakan untuk
mempelajari perkembangan manusia dan penyembuhan penyakit.
Proses kloning gen secara sederhana :
Mempersiapkan sel stem.
Sel stem diambil inti sel yang
mengandung informasi genetic
kemudian dipindahkan dari sel.
Mempersiapkan sel telur.
Inti sel stem diimplantasikan ke sel
telur.
Sel telur dipicu supaya terjadi
pembelahan dam pertumbuhan.
Setelah membelah menjadi embrio.
Blastosis mulai memisahkan diri
dari dan siap diimplantasikan ke
rahim.
Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis
sama dengan sel stem donor.
Proses kloning pada manusia
Kloning manusia adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang
sama dengan induknya yang berupa manusia.
Proses kloning manusia dapat digambarkan seperti ditunjukkan dan dijelaskan
secara sederhana sebagai berikut :
Mempersiapkan sel stem : suatu sel awal yang akan tumbuh menjadi
berbagai sel tubuh.
Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetic kemudian
dipisahkan dari sel.
Mempersiapkan sel telur : suatu sel yang diambil dari sukarelawan
perempuan kemudian intinya dipisahkan.
Inti sel dari sel stem diimplantasikan ke sel telur
5. Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah
membelah (hari kedua) menjadi sel embrio.
Sel embrio yang terus membelah (disebut blastosis) mulai memisahkan
diri (hari ke lima) dan siap diimplantasikan ke dalam rahim.
Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis
sama dengan sel stem donor
2. Pembuatan Insulin dengan bakteri E. Coli
Insulin adalah hormon yang mengubah glukosa
menjadi glikogen, dan berfungsi mengatur kadar
gula darah bersama hormon glukagon.
Kekurangan insulin karena cacat genetik pada
pankreas, menyebabkan seseorang menderita
diabetes melitus (kencing manis) yang
berdampak sangat luas terhadap kesehatan,
mulai kebutaan hingga impotensi.
Sebelum ditemukan teknik sintesis insulin,
hormon ini hanya bisa diperoleh dari ekstraksi
pankreas babi atau sapi, dan sangat sedikit
insulin bisa diperoleh.
Setelah ditemukan teknik sintesis insulin di bidang bioteknologi inilah, harga
insulin bisa ditekan dengan sangat drastis sehingga bisa membantu para
penderita diabetes melitus.
1. Mengisolasi plasmid dari E. coli
2. Plasmid yang telah diisolir
dipotong pada segmen tertentu
menggunakan enzim restriksi
endonuklease.
3. Sementara itu DNA yang di
isolasi dari sel pankreas dipotong
pada suatu segmen untuk
mengambil segmen pengkode
insulin. Pemotongan dilakukan
dengan enzim yang sama.
4. DNA kode insulin tersebut
disambungkan pada plasmid
menggunakan bantuan enzim DNA
ligase.
5. Hasilnya adalah kombinasi DNA
kode insulin dengan plasmid bakteri
yang disebut DNA rekombinan.
6. DNA rekombinan yang terbentuk
disisipkan kembali ke sel bakteri.
7. Bila bakteri E. coli berbiak, maka
akan dihasilkan koloni bakteri yang
memiliki DNA rekombinan.
8. Membuat strain murni DNA
rekombinan