Dokumen tersebut membahas tentang bagian-bagian sel eukariotik dan prokariotik beserta perbedaannya. Sel eukariotik memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti, sehingga terdapat pemisahan antara nukleoplasma dan sitoplasma. Sel prokariotik tidak memiliki inti sel sebenarnya.
4. Kelompok 2
1. Lina Wahyuni RSA1C314004
2. Santy meilisa manurung RSA1C314005
3. M panji muharram RSA1C31400
4. Yunita afriyani RSA1C314012
5. Sintia RSA1C314013
Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
X
6. • Sel eukariot adalah sel yang memiliki
membrane inti sehingga terjadi pemisahan
antara inti sel dan sitoplasma, memiliki ciri-ciri
sebagai berikut ;
1. Sel eukariotik berukuran 10-100µm
2. Memiliki materi genetic berupa DNA yang
dibungkus membrane inti
3. Memiliki protoplasma (kesatuan inti sel dan
sitoplasma)
4. Memiliki sejumlah organel yang masing-
masing memiliki fungsi spesifik
5. Contoh : sel hewan dan sel tumbuhan
X
9. 1
Membran plasma atau selaput plasma. Struktur dasarnya
merupakan dua lapis lipid menyelubungi sel, membatasi bagian antar sel
dengan lingkungan luarnya.
Berfungsi :
1. Mengatur transport zat
2. Melindungi sitoplasma dan isi sel
3. Terdiri dari Phosoplipid bilayer
4. Terdapat protein integral untuk transport aktif
5. Terdapat protein perifer untuk menangkap zat yang dibutuhkan
X
10. hanya pada sel
tumbuhan yaitu bagian
terluar sel tumbuhan
selain membran sel
yang bersifat amat
tebal dan kaku.
X
11. • Sitoplasma merupakan cairan sel
yang dibungkus oleh membrane
plasma. Di dalam sitoplasma
terdapat membran intrasel yang
membungkus organel sel, misalnya
membran yang membungkus
mitokrondria, kloroplas, lisosom,
peroksisom, retikulum
endoplasma, dan badan Golgi.
• Bagian sitoplasma yang berada di
antara organel dinamakan sitosol.
X
12. Sentriol. Merupakan organel sel hewan yang tersusun atas satu
pasang struktur silinder yang tengahnya berlubang. Terdiri atas
sembilan protein tubula triplet (berperan untuk mengatur polaritas
pembelahan sel pada sel-sel hewan).
X
13. Retikulum endoplasama (RE), yaitu suatu struktur organel yang tersusun oleh
kantong pipih dan tabung membran dua lapis yang meluas dan menutupi sebagian
besar sitoplasma
RE HALUS
•Permukaan luarnya tidak terdapat
ribosom.
•Fungsi : sintesis lipid, metabolisme,
karbohidrat, penyimpanan Ca2+,
detoksifikasi obat dan racun
RE KASAR
•Permukaan luarnya terdapat
ribosom.
•Fungsi: membantu sintesis protein,
sekresi dan berbagai protein lain,
menambahkan karbohidrat ke
glikoprotein, menghasilkan
membran baru.
X
14. Ribosom merupakan salah
satu organel tidak
bermembran yang ditemukan
pada semua sel, baik sel
prokariotik maupun
eukariotik. Berfungsi dalam
sintesis protein.
X
15. 7. Aparatus Golgi atau Kompleks Golgi.
AG tersusun atas tiga bentukan
membran, yaitu:
• kantung-kantung pipih yang disebut
sisterna atau sakulus
• vesikel-vesikel kecil
• vesikel besar
Fungsi: modifikasi protein, karbohidrat
pada protein dan fosfolipid. Sintesis
banyak polisakarida, pemilihan produk-
produk golgi yang kemudian
dilepaskan dalam vesikel
X
16. 8. Lisosom
Ada empat macam bentuk lisosom, yaitu satu
macam lisosom primer dan tiga macam
lisosom sekunder. Struktur lisosom ialah
kantong bermembran berisi enzim-enzim
hidrolitik (dalam sel hewan)
X
17. 9. Mitokondria
Bagian-bagian utama mitokondria dibedakan menjadi dua,
yaitu bagian selaput atau membran dan bagian matriks.
Membran mitokondria ada dua yaitu membran luar dan
membran dalam. Antara membran dalam dan membran
luar terdapat ruang antarmembran yang berisi berbagai
macam enzim. Mitokondria berfungsi sebagai respirasi
seluler.
X
18. 10. Kloroplas
Kloroplas. Merupakan organel bermembran
rangkap pada sel tanaman yang penting untuk
fotosintesis (yaitu sintesis karbohidrat dari
karbondioksida dan air dari udara dengan
menggunakan energi cahaya matahari) dan
fotofosforelasi (proses pada membran tilakoid
pada kloroplas yang merupakan reaksi
berantai transfer elektron diikuti proton
disertai dengan sintesis ATP terjadi sebagai
bagian dari reaksi terang pada fotosintesis).
X
19. 11. Sitoskeleton
sitoskeleton Merupakan rangka sel yang
memberi dan memelihara bentuk sel.
12. Inti Sel
Bagian –bagian yang menyusun inti sel antara
lain adalah membran inti, pori
membran,matriks inti sel (matriks), kromatin
atau kromosom, dan anak inti (nukleolus).
X
20. 13. Vakuola
Merupakan organel sitoplamik
yang dibatasi oleh selaput tipis
yang disebut tonoplas,
umumnya berupa rongga atau
gembungan. Strukturnya
berupa vesikel besar yang
dibatasi membran besar dalam
tumbuhan dan berfungsi dalam
pencernaan, penyimpanan,
pembuangan zat sisa,
keseimbangan air,
pertumbuhan sel, dan
perlndungan
X
21. Bentuknya menyerupai bola-bola duri karena
adanya serat-serat radial
15. Peroksisom
Struktur peroksisom ialah kompartemen metabolik
terspesialisasi yang dibatasi membran tunggal.
Mengandung enzim-enzim yang mentransfer
hidrogen ke air, menghasilkan hidrogen peroksida
sebagai produk sampingan , yang diubah menjadi air
oleh enzim-enzim lain di peroksisom.
X
23. SEL PROKRIOTIK SEL EUKARIOTIK
Tidak memiliki inti yang sebenarnya, materi
inti tersebar dalam sitoplasma karena tidak
mempunyai membrane inti
Memiliki nukleus yang sebenarnya karena
materi inti dilingkupi oleh membrane inti
Memiliki DNA yang lebih sederhana, lebih
sedikit mengandung pasangan basa
nukleotida, berbentuk sirkuler
Memiliki DNA yang lebih kompleks, lebih
banyak mengandung pasangan basa
nukleotida, sehingga harus digulung pada
protein histon (ada histonnya)
Hanya memiliki kromosom tunggal Memiliki kromosom lebih dari 1 (satu)
Tidak memiliki intron, hanya ekson Memiliki intron dan ekson
Memiliki operon Tidak memiliki operon
Proses transkipsi dan translasi dapat terjadi
secara simultan
Transkipsi terjadi di inti, dan translasi
terjadi di sitoplasma. Keduanya tidak dapat
berjalan secara bersamaan.
Proses transkipsi terjadi lebih sederhana Transkipsi lebih rumit terjadi, dikarenakan
akses RNA polymerase terhadap DNA lebih
lama akibat DNA dikemas secara kompak
dengan protein histon
Proses regulasi sintesis protein lebih
sederhana
Proses regulasi sintesis proteinnya lebih
kompleks
X
26. X
Terjadi pada sel tubuh (somatis) dan
menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom
sama dengan sel induk.
Kromosom hasil pembelahan mitosis berpasangan
sehingga disebut diploid (2n).
Ada empat fase dalam pembelahan mitosis yaitu
: profase, metafase, anafase, dan telofase.
Hasil akhir pembelahan ini adalah 2 sel anak yang
masing-masing memiliki sifat dan jumlah kromosom
yang sama dengan induknya.
27. CIRI-CIRI TAHAP MITOSIS
Profase ditandai dengan menghilangnya
membran inti, dan terbentuknya benang-benang
kromatin (pemadatan kromosom).
Metafase ditandai dengan kromosom yang
berderet di bidang equator (saat yang mudah
mengamati kromosom).
Anafase ditandai dengan kromosom mulai
bergerak kearah kutub yang berlawanan ditarik
oleh benang-benang spindel/mikrotubul.
Telofase sel terbagi menjadi 2 sel anakan
29. X
Tahap Pembelahan Mitosis
1. Profase
Pada tahap ini DNA mulai dikemas menjadi kromosom.
Kromosom mulai memendek dan menebal.Pada sel hewan
sentriol membelah dan masing-masing bergerak ke
kutub yang berlawanan dan terbentuk benang-benang
spindle yang terhubung ke kutub-kutub. Pada akhirnya
kromosom terlihat terdiri dari dua kromatid yang
terikat pada sentromer.Nucleolus hilang dan membran
nucleus hancur.
30. X
2. Metafase
Pada fase ini, kromosom berpindah menjadi
satu garis yang disebut the equator. Selain itu,
muncul benang-benang yang disebut spindel dan
melekat pada sentromer setiap kromosom.
Spindel ini menghubungkan kromosom ke 2 kutub
sentrisol yang berlawanan.
31. X
3. Anafase
Masing-masing sentromer yang mengikat
kromatid membelah bersamaan dan kromatid bergerak
menuju kutub pembelahan, menghasilkan salinan
kromosom berpasangan.
32. X
4. Telofase
Pada tahap ini kromosom mulai mengatur
membentuk nukleus yang terpisah dan dikelilingin
memberan nukleus. Cleavage Burrow/ pembelahan alur
menyempit dan lama kelamaan membelah sel. Berbeda
dengan itu, pada tumbuhan, pembelahan terjadi dengan
cell plate daripada cleavage burrow.
33. Meiosis atau pembelahan reduksi adalah pembelahan sel
yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom
setengah jumlah kromosom sel induk. Pembelahan
meiosis sangat penting bagi organisme yang berkembang
biak secara seksual, yaitu dalam proses pembentukan
gamet (gametogenesis). Pembelahan meiosis berlangsung
dalam dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis
II. Pada meiosis I terjadi reduksi (pengurangan) jumlah
kromosom, sedangkan pada meiosis II terjadi proses
sama dengan pembelahan mitosis.
X
35. X
1. Profase 1
Pada tahap ini terjadi proses sebagai berikut
Leptoten adalah tahap dimana benang kromatin berubah menjadi kromosom.
Hal ini dilakukan dengan cara memadatkan diri.
Zigoten/Zigonema, pada tahap ini, kromatid homolong saling berpasangan
atau bersinapsis membentuk bivalen.
Sentrosom terbelah 2 menjadi sentriol dan bergerak ke kutub berlawanan.
Pakiten/Pakinema, kromosom kemudian berdupkikat menjadi 4 pada tahap
ini dan disebut tetrad (kromosom homolog yang mengganda sehingga ada 4
kromatid berpasangan). Pada tahap ini sering terjadi rekombinasi gen
melalui proses perpindahan silang.
Diploten, kromosom homolog yang tadinya bivalen terpisah. Bila terjadi
perpindahan silang, akan terdapat kiasma sebagai tanda.
Diakinesis, pada fase diakinesis, nukleolus (membrane inti) akan hilang dan
sentriol bergerak ke masing-masing kutub serta membentuk benang-benang
spindel.
36. X
2. Metafase 1
Pasangan kromosom homolog mengatur diri dan saling berhadapan
di daerah ekuator. Setengah dari pasangan kromosom homolog
mengarah ke kutub yang satu dan setengah pasangan kromosom
homolog lainnya mengarah ke kutub yang lain.
3. Anafase 1
Tiap kromosom homolog masing-masing mulai ditarik oleh benang
spindel menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan arah.
4. Telofase 1
Kromosom yang masih terdiri dari dua kromatid berada di kutub.
Selanjutnya terbentuk membran nukleus yang diikuti oleh proses
sitokinesis. Akhir telofase I terbentuk dua sel anak. Setiap sel anak
mengandung n kromosom sehingga pada akhir meiosis I terbentuk
dua sel anak yang haploid.
38. X
1. Profase II
Pada profase II kromatid kembaran masih melekat
pada tiap sentromer kromosom. Tahap ini kadang
terjadi dalam waktu yang singkat karena diikuti
tahap berikutnya.
2. Metafase II
Pada metafase II tiap kromosom (yang berisi dua
kromatid) merentang pada bidang ekuator.
Terbentuk benang-benang spindel, satu ujung
melekat pada sentromer, dan ujung lain
membentang menuju ke kutub pembelahan yang
berlawanan arah.
39. X
3. Anafase II
Pada anafase II benang spindel mulai menarik kromatid menuju
ke kutub pembelahan yang berlawanan tersebut. Akibatnya,
kromosom memisahkan kedua kromatidnya dan bergerak
menuju kutub yang berbeda. Kromatid yang terpisah kini
dinamakan kromosom.
4. Telofase II
Pada telofase II, kromatid (atau kini disebut kromosom) telah
mencapai kutub pembelahan. Hasil total dari tahap ini adalah
terbentuk empat inti. Tiap inti mengandung setengah pasang
kromosom (haploid) dan satu salinan DNA (1n,1c).