6. Upaya pemanfaatan Makhluk Hidup
dengan menggunakan prinsip-prinsip
ilmiah untuk menghasilkan produk
atau jasa yang berguna bagi
manusia.
7. 1. Makhluk hidup dapat berkembangbiak sehingga
jumlahnya semakin banyak
2. Dapat dikelona sehingga sifat tetap konstan
3. Dapat diubah sifatnya sesuai keinginan manusia.
4. Dapat menghasilkan berbagai produk atau jasa.
10. Apa sih
bioteknologi
Tradisional itu?
Bioteknologi Tradisional adalah bioteknologi yang
menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk
menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur
dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim
tertentu untuk melakukan metabolisme sehingga
diperoleh produk yang diinginkan.
13. Bangsa Aztec
Bangsa Mesir
6000 SM 4000 SM 1500 SM
Bangsa Romawi
Ribuan tahun yang lalu, Bangsa
Mesir Kuno telah membuat
Wine menggunakan ragi. Wine
biasanya hanya disajikan pada
perayaan tertentu, kecuali di
kalangan orang kaya yang lebih
sering menyantapnya.
Sama dengan Bangsa Mesir
Kuno, Bangsa Romawi
juga telah menggunakan
mikroorganisme untuk
keperluan pangan, yaitu
dalam pembuatan roti.
Bangsa Aztec
memanfaatkan ganggang
sebagai sumber makanan
sehari-hari mereka.
14. Tahun 1500 Tahun
1928
1953
Penggunaan mikroba untuk
menghasilkan aseton dan
butanol
Penemuan antibiotik oleh
Alexander Fleming.
Penemuan struktur DNA
oleh Watson dan Crick
15. Tahun 2000
Penemuan rekombinasi DNA di
laboratorium
Ilmu-ilmu yang mendukung bioteknologi
antara lain mikrobiologi, genetika,
biologi sel, teknik kimia, enzimologi,
dan biokimia.
17. C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME
DALAM BIOTEKNOLOGI
Penghasil makanan dan minuman
Makanan dan minuman produk bioteknologi pada
umumnya dihasilkan melalui proses fermentasi;penguraian
senyawa organik tanpa oksigen yang dilakukan oleh
mikroorganisme
C6h12o6 ragi c2h5oh + co2 + energi
18. C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME
DALAM BIOTEKNOLOGI
Penghasil protein sel tunggal
Pst adalah protein yang dihasilkan oleh
mikroorganisme, baik itu alga, jamur, maupun
bakteri. PST digunakan sebagai sumber protein.
19. C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME
DALAM BIOTEKNOLOGI
Penghasil zat organik
Beberapa mikroorganisme juga dapat dipelihara
dalam kondisi tertentu meskipun tidak dalam
kondisi steril, dan dapat menghasilkan zat-zat
organik, seperti etanol, asam cuka, asam sitrat,
aseton, dan gliserol.
20. C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME
DALAM BIOTEKNOLOGI
Penghasil Energi
Salah satu energi yang sedang dikembangkan saat ini
adalah biogas oleh mikroorganisme. Biogas adalah gas
metana yang diproduksi oleh mikrooganisme di dalah
media kotoran ternak pada suatu tangki pencerna.
21. C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME
DALAM BIOTEKNOLOGI
Penghasil Obat
Beberapa mikroorganisme juga bisa mematikan
mikroorganisme lain, dengan mengeluarkan racun
(sebagai antibiotik) ke lingkungannya. Racun itu
dikeluarkan sebagai efek dari kompetisi antar
mikroorganisme.
22. C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME
DALAM BIOTEKNOLOGI
Pencerna Limbah
Pengolahan limbah secara biologis, atau upl
biologis, dilakukan dengan menggunakan
bantuan bakteri untuk mencerna limbah
tersebut
23. C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME
DALAM BIOTEKNOLOGI
Pemisah logam dari bijihnya
Dalam pemisahan logam dari bijih logam
digunakan bakteri yang hidup dari zat-zat
anorganik. Bakteri tersebut memperoleh energi
dari pemecahan bahan kimia yang mereka
gunakan.
25. Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah teknik menumbuhkan jaringan atau sel
menjadi individu baru pada media khusus yang aseptik.
Kemampuan sel untuk tumbuh menjadi individu baru disebut
totipotensi.
Kultur jaringan prinsipnya termasuk suatu teknik pengklonaan.
Pengklonaan adalah suatu cara untuk menghasilkan keturunan
yang identik satu sama lain melalui reproduksi aseksual.
Sel-sel hewan tidak dapat ditumbuhkan menjadi individu baru,
kecuali pada fase embrio.
26. Media Kultur Jaringan
Media kultur salah satunya adalah tabung suci hama(steril). Media
tersebut dibuat dari agar-agar yang diberi nutrien yang diperlukan
tanaman.
Kegunakan Kultur Jaringan
Hemat tempat
dan waktu
Keturunan yang
dihasilkan
identik
Jumlah tak
terbatas
Bibit terhindar
dari hama dan
penyakit
27. Kultur Jaringan
Bagian yg akan
dikultur disebut
sbg eksplan.
Eksplan mula-
mula dicuci
dengan alkohol
70% agar steril.
Untuk menghasilkan individu
hewan yang dikultur harus masih
dalam tahap embrio, terutama
dalam tahap morula dan blastula.
Kultur embrio didalam tabung ini
dikenal dengan kultur in virto.
Sedangkan apabila didalan uterus
hewan betina disebut kultur in
vivo.
Lalu dimasukan pada media & dihindar-
kan dari kontaminasi mikroorganisme.
Eksplan tadi sel-selnya akan
berkembangbiak membentuk gumpalan
sel yang belum berdiferensiasi yang
disebut kalus. Sel tersebut dikultur dan
akan membelah diri membentuk jutaan
sel kalus yang baru.
Kultur
jaringan
hewan hanya
menghasilkan
selapis sel
yang dapat
diklona terus
menerus.
Tumbuhan Hewan
29. Rekayasa Genetika
Suatu upaya memanipulasi sifat makhluk hidup untuk menghasilkan
makhluk hidup dengan sifat yang diinginkan, dengan cara
menambah/mengurangi DNA.
Menggabungkan dua DNA dari sumber yang berbeda dikenal
rekombinasi DNA.
Cara mengubah DNA:
1. Transplantasi Inti
2. Teknologi Plasmid
3. Fusi Sel
4. Rekombinasi DNA
30. Transplantasi Inti
Memindahkan inti dari sel yang satu ke sel yang lain agar diperoleh individu
baru yang memiliki sifat baru sesuai dengan inti yang diterimanya.
Misal, pada katak. Inti sel usus kecebong (2n) dimasukkan ke dalam ovum
yang telah dihilangkan intinya. Lalu, ovum membelah secara mitosis berkali-
kali menghasilkan bentukan seperti buah anggur (morula) dan berkembang
menjadi blastula. Blastula itu diklonakan menjadi banyak sel. Inti tiap sel
tersebut diambil, kemudian dimasukkan lagi ke dalam inti tanpa ovum,
sehingga terbentuklah ovum berinti diploid dalam jumlah banyak. Tiap ovum
tersebut dikultur secara in vitro sehingga berkembang menjadi individu baru.
Individu yang terbentuk memiliki sifat yang sama dan berjenis kelamin sama.
Jadi, individu-individu katak baru yang identik dan dalam jumlah besar
dihasilkan dari teknik transplantasi inti dan pengklonaan. Peristiwa
pembrntukan individu baru tanpa proses perkawinan dikenal sebagai
reproduksi paraseksual.
31. Teknologi Plasmid
Plasmid adalah molekull DNA berbentuk sirkuler yang
terdapat dalam sel bakteri atau ragi. Sifat-sifat Plasmid,
meliputi:
1. Molekul DNA yang mengandung gen tertentu;
ukurannya ±1/1.000 kali kromosom (DNA) bakteri
2. Dapat memperbanyak diri melalui proses replikasi
3. Plasmid dapat dipindahkan ke sel bakteri lain
4. Sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan
induknya
Karena sifat itulah, plasmid digunakan sebagai vektor, yaitu
alat untuk memasukkan gen ke dalam se target.
32. Fusi Sel
Peleburan dua sel dari spesies yang sama atau berbeda agar
terbentuk sel bastar yang disebut hibridoma.
Fusi sel didahului oleh peleburan membran kedua sel,
diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami), dan
akhirnya terjadi peleburan inti sel (kariogami). Jika
plasmogami tidakdiikuti oleh peleburan inti, akan
terbentuk selberinti dua atau lebih (sel heterokariotik).
Ketika inti melebur, terjadi kerusakan beberapa kromosom
secara acak.
Pada proses fusi sel buatan (in vitro), diperlukan sel wadah,
sel sumber gen, dan zat pemicu fusi sel (fusigen).
33. Fusigen
Proses Fusi Sel
Sel Wadah Sel Sumber
Gen
Sel yang memiliki sifat
membelah cepat , agar
menghasilkan hibridoma
yang dapat dikultur dan
membelah dengan cepat.
Biasanya yang digunakan
sebagai sel wadah adalah
sel mieloma;sel kanker,
biasanya diambil dari tikus.
Sel ini membelah dengan
cepat dan tidak
membahayakan manusia..
Sel yang memiliki sifat
yang diinginkan,
misalnya mampu
memproduksi antibodi.
Biasanya sel ini sulit
dikultur, sehingga perlu
difusikan dengan sel
mieloma
Zat-zat yang
mempercepat terjadinya
fusi sel.zat yang
tergolong fusi gen
misalnya NaNO3,
CsCl++, pH tinggi,
polietilen glikol, medan
listrik, dan virus.
34. Manfaat Fusi
Sel
Pemetaan
Kromosom
Pembuatan
antibodi
monoklonal
Pembentukan
spesies baru
Dengan teknik ini ,
para ahli dapat
memetakan
kromosom,
menunjukkan letak
gen pada kromosom
nomor tertentu.
Antibodi monoklonal
adalah antibodi yang
dihasilkan berasal dari
pengklonaan satu sel
hibridoma. Antibodi ini
dapat terus dipanen
dan diperjualbelikan,
asalkan sel-sel
hibridoma dikultur
terus-menerus.
Fusi sel dapat
digunakan untuk
membentuk spesies
baru yang tidak
dapat dilakukan
melalui persilangan.
35. Rekombinasi DNA
Dalam rekomendasi DNA dilakukan pemotongan dan penyambungan DNA.
Proses pemotongan dan penyambungan itu menggunakan enzim
pemotong(enzim restriksi endonuklease), dan enzim penyambung (enzim
ligase).
Transduksi : bersambungnya DNA bakteri yang satu dengan bakteri yang
lain dengan perantara virus.
Transformasi : terjadi jika ada bakteri A yang memindahkan materi
genetiknya ke bakteri B yang sejenis didekatnya.
Alasan dilakukannya rekomendasi:
1. Struktur DNA semua spesies sama
2. DNA dapat disambung-sambung
3. Ditemukan enzim pemotong dan penyambung
4. Gen dapat terekspresi di sel apa pun
36. Komponen
yang
diperlukan
Proses
Rekomendasi
DNA
Masa Depan
Rekomendasi
DNA
● Metode tembak langsung, metode
transkripsi balik, metode sintesis gen
●Enzim pemotong secara alami
dimiliki oleh sel pemotong DNA .
Sedangkan ezim penyambung
mengkatasllis ikatan fosfodiester
antar dua rantai DNA
● Vektor bertugas sebagai
‘kendaraan’ bagi gen untuk
mengangkut gen masuk ke dalam sel
target.
● sel target yang biasa digunakan
adalah bakteri e. coli
Contoh rekombinasi DNA merupakan
peristiwa rekombinasi yang telah
berhasil dilakukan oleh para pakar,
yaitu rekomendasi gen insulin
Untuk menghadapi kekurangan
bahan pangan di abad mendatang,
para pakar melakukan berbagai
penelitian untuk menyisipi sel
bakteri dengan gen-gen yang
diinginkan.
38. Bioteknologi Pertanian
Ada dua faktor pokok yang menyebabkan produksi tanaman budi daya belum
sesuai harapan, yaitu :
1. Serangan hama yang menurunkan produksi tanaman
2. Kekurangan unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman, terutama unsur
nitrogen.
Sementara itu telah diketahui bahwa pemupukan dengan nitrogen dapat
mengakibatkan tanah menjadi asam dan dapat menimbulkan pencemaran. Untuk
membantu mengatasi masalah hama dan ketersediaan unsur nitrogen bagi
tanaman, dilakukan upaya melalui rekayasa genetika sehingga menghasilkan
tanaman tahan hama dan diharapkan pula dapat dihasilkan tanaman penambat
nitrogen.
39. 1. Tanaman Tahan Hama
Rekayasa genetika dapat
menjawab tantangan
terhadap proses
pengendalian hama. Salah
satunya adalah
menghasilkan tanaman
yang tahan terhadap
serangan hama dan
penyakit, terutama pada
tanaman yang bernilai
ekonomis. Teknik untuk
mendapatkan tanaman
yang berkualitas melalui
rekayasa genetika adalah
dengan rekombinasi gen
dan kultur jaringan. Contoh
: asparagus, tomat, jeruk,
kentang, tembakau dan
wortel.
2. Tanaman Penambat Nitrogen
Unsur N merupakan penyusun
utama dari udara dalam bentuk
gas N2 (nitrogen), dengan
kandungan kira-kira 79%. Unsur N
diperlukan oleh tumbuhan untuk
menyusun protein dan senyawa-
senyawa turunan protein, seperti
enzim, klorofil, nukeloprotein,
dan lipoprotein. Tumbuhan sangat
tergantung pada persenyawaan N
dari dalam tanah, dan
mengambilnya dalam bentuk ion
NO3 maupun NH4. Untuk
membentuk persenyawaan yang
mengandung ion NO3 dan NH4
dibutuhkan organisme penambat
nitrogen.
40. Berdasarkan cara hidupnya, organisme penambat nitrogen dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Organisme penambat nitrogen yang hidup bebas (bakteri
Azotobacter, Azospirillium, dan Clostridium pasteurianum)
b. Organisme penambat nitrogen yang bersimbosis dengan akar
tumbuhannya (Rhizobium yang bersimbiosis Leguminosae dan
Anabaena azolle yang bersimbiosis dengan tumbuhan air Azolla
pinnata).
41. Pembatasan penggunaan pupuk
nitrogen perlu dilakukan karena
penggunaan pupuk ini telah
menimbulkan dampak negatif,
yaitu :
terbentuknya
senyawa nitrat
diperairan yang
dapat menyebabkan
eutrofikasi atau
penyuburan air
sehingga dapat
membunuh ikan-ikan
dan hewan air
lainnya.
pemberian pupuk
yang berlebihan
mengakibatkan
pengurasan unsur
mikro
pemberian pupuk
yang berlebihan
meningkatkan
tekanan osmosis
air tanah,
sehingga justru
mengakibatkan
tanaman kering
dan mati
. pemberian pupuk
mengakibatkan air
tanah menjadi
asam sehingga
tanaman tidak
dapat mengambil
unsur Ca, K, dan
Mg, akibatnya
tanaman akan
mengalami
defisiensi unsur-
unsur tersebut
42. Bioteknologi Kedokteran
Proses penambahan DNA
asing pada bakteri
merupakan teknik
rekombinasi DNA yang
memiliki prospek untuk
memproduksi hormon atau
obat-obatan di dunia
kedokteran. Contoh :
produksi hormon insulin,
hormon pertumbuhan,
protein ketebalan,
antikanker dan zat antivirus
yang disebut interferon.
Selain antibodi monoklonal
yang diproduksi untuk
melawan gen dalam tubuh
manusia, dapat pula
diproduksi antibodi
monoklonal yang digunakan
untuk mendiagnosis
penyakit, mengisolasi
molekul toksin, dan untuk
tes diagnostik. Misalnya tes
kehamilan.
Obat-obatan
Antibodi
Monoklonal
43. Bioteknologi atau rekayasa
genetika berpotensi tinggi
untuk memperbaiki kelainan
genetik individu. Perbaikan
kelainan genetik dengan
memperbaiki gen disebut
dengan terapi gen.
Terapi Gen
Manusia
Penyakit yang
diakibatkan oleh virus
tidak dapat diobati
sehingga dilakukan
pencegahan dengan
menggunakan vaksin
untuk melawan
penyakit.
Pembuatan
Vaksin
44. Bioteknologi Peternakan
Bioteknologi melalui teknik rekombinasi DNA dapat digunakan dalam
produk-produk peternakan.
Misalnya, vaksin untuk mencegah penyakit hewan serta hormon
pertumbuhan untuk merangsang pertumbuhan hewan ternak.
Contohnya pada sapi perah yang disuntik BGH (Bovine Growth Hormone)
yang dapat meningkatkan produksi susu dan juga daging. Hormon ini
dibuat dengan menyisipkan gen somatotropin dari sel sapi kedalam
plasmid bakteri Escherichia coli.
45. Rekomendasi DNA yang
mengarah pada
pembentukan organisme
transgenik dapat
dikembangkan dalam
bidang peternakan.
Organisme traansgenik
adalah organisme hasil
rekayasa genetika yang
mengandung gen dari
spesies lainnya.
46. Bioteknologi Lingkungan
Biogas merupakan
gas metana penghasil
energi yg bebas
pencemaran. Biogas
dengan
memanfaatkan
kotoran ternah,
karena itu dapat
mengurangi
pencemaran oleh
kotoran ternak, dan
sisa-sisa biogas dapat
dimanfaatan untuk
pupuk.
Memelihara cacing tanah
dapat mengurangi
pencemaran oleh sampah
organik karena cacing
tanah mencerna sisa-sisa
bahan organik yang ada
di dalam tanah, seperti
sisa dedaunan, ranting,
dan sampah organik
lainnya. Kotoran cacing
tanah kaya akan nitrogen
sehingga dapat
menyuburkan tanah.
Di alam terdapat
berbagai
mikroorganisme yang
dapat mencerna
karbohidrat, lemak,
protein, selulosa,
minyak, dan plastik.
Berbagai spesies
mikroorganisme liar
tersebut dapat
dimanfaatkan untuk
keperluan tertentu.
Biogas
Mikroorganisme
pengolah limbah
Cacing Tanah
49. Pencegahan
bahaya
bioteknologi
Harus adanya perizinan untuk melakukan
rekayasa genetika
Melarang adanya pengklonaan manusia diseluruh
negara (contohnya Amerika Serikat)
Harus ditetapkan undang – undang peraturan
pembuatan senjata biologi yang berlaku untuk
semua negara di dunia
Harus adanya pembatasan kemungkinan terjadinya
dampak negatif prosedur kerja di laboratorium
50. Bahaya Bioteknologi
Membuat senjata Biologis, digunakan melalui
pemeliharaan bakteri dan virus yang
mematikan
Memunculkan Organisme Strain Jahat,
misalnya menanamkan gen jahat pada suatu
organisme agar organisme tersebut dapat
menyerang pada lawan
Mengganggu Keseimbangan Lingkungan,
pengklonaan, transplantasi inti, dan
rekombinasi DNA dapat memunculkan sifat
baru pada organisme yang belum pernah ada
sebelumnya
Hukum dan Nilai – nilai Masyarakat,
seringkali masyarakat belum bisa menerima
bioteknologi yang berkaitan dengan
reproduksi manusia
53. Pembuatan
Keju
Dalam pembuatan keju, kelompok bakteri yang
dipergunakan adalah bakteri asam laktat. Bakteri ini
berfungsi memfermentasi laktosa dalam susu menjadi
asam laktat. Bakteri asam laktat yang biasa digunakan
adalah genus Lactobacillus dan Streptococcus.
Lactobacillus
sp.
Streptococcus
sp.
54. Pembuatan
Keju
Langkah-Langkah Pembuatan Keju:
1. Susu terlebih dahulu dipanaskan 90o C atau dipasteurisasikan
sebelum kultur bakteri asam laktat diinokulasi (ditanam).
2. Akibat aktivitas bakteri, pH menjadi turun dan mengakibatkan
susu terpisah menjadi dadih padat.
3. Kemudian, enzim renin dari lambung sapi muda ditambahkan
untuk menggumpalkan dadih.
4. Daduh yang terbentuk dipanaskan pada suhu 32-42oC sambil
ditambah garam.
5. Setelah itu dadih ditekan untuk membuang air dan disimpan
agar matang.
56. Pembuatan
Yogurt
Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi
bakteri. Bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu
kedelai.
Lactobacillus
bulgaricus
Streptococcus thermophillus
57. Pembuatan
Yogurt
Yoghurt dibuat dengan memasukkan bakteri spesifik ke
dalam susu di bawah temperatur yang dikontrol dan kondisi
lingkungan, terutama dalam produksi industri.
Bakteri merombak gula susu alami dan melepaskan asam
laktat sebagai produk sisa. Keasaman meningkat
menyebabkan protein susu untuk membuatnya padat.
59. Pembuatan
Mentega
Pada pembuatan mentega, mikroorganisme yang
digunakan adalah Streptococcus lactis dan
Leuconostoc cremoris yang membantu proses
pengasaman.
Setelah itu, susu ditambah dengan cita rasa tertentu,
kemudian lemak mentega dipisahkan. Pengadukan
lemak mentega menghasilkan mentega yang siap
disantap.
Leuconostoc cremoris
61. Pembuatan
Roti
Pada pembuatan roti, biji-bijian serelia dipecah dahulu untuk
dijadikan tepung terigu.
Terigu ditambah air untuk mengaktifkan enzim-enzim, misalnya
amilase.
Amilase kemudian menghidrolisis tepung menjadi maltosa, kemudian
menjadi glukosa.
Setelah itu ditambah khamir Saccharomyces cerevisiae.
Saccharomyces
cerevisiae
63. Pembuatan
Tempe
Tempe dibuat dengan cara memfermentasikan
kedelai yang telah dihilangkan kulitnya dengan
jamur.
Miselium jamur akan mengikat keping-keping biji
kedelai membentuk produk seperti roti.
Jamur yang digunakan untuk fermentasi tempe:
Rhizopus oryzae, R.oligosporus, R.arrhizus, R.
formosentris, R. chlamydosporus.
Rhizopus oryzae
65. Pembuatan
Tapai
Tapai atau tape, adalah kudapan yang dihasilkan dari
proses fermentasi bahan pangan berkarbohidrat
sebagai substrat oleh ragi.
Di Indonesia dan negara-negara tetangganya,
substrat ini biasanya berupa umbi singkong dan beras
ketan.
Ragi untuk fermentasi tapai merupakan campuran
beberapa mikroorganisme, terutama fungi (kapang
dan jamur), seperti Saccharomyces cerevisiae,
Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp,
Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan
Pediococcus sp.
67. Contoh lain produk
Bioteknologi Tradisional
Produk Bahan Dasar Bakteri
Kecap
Kedelai
Aspergillus orizae,
A.soyae, A. wentii
Oncom
Kedelai
Neurospora sitophila
Bir Bungkil tahu
(kedelai yang telah
diambil proteinnya
dalam pembuatan
tahu)
Saccharomyces
uvarum, S.cerevisae
68. Jenis-Jenis Mikroorganisme dan Produk Hasil
Fermentasi
No. Bahan Baku Jenis Mikroba Bahan Pangan Hasil Fermentasi
1
Susu sapi
Streptococcus lactis
kefir
Lactobacillus bulgaricus
Candida sp
Susu domba Lactobacillus leichmannii
kumis
yoghurt
Susu kuda
Lactobacillus bulgaricus
kefir
Streptococcus lactis
2
Kubis
Leuconostoc mesenteriodes
asinan kubis (sauerkraut)
Lactobacillus plantarum
Kubis dan sayuran lain Bakteri laktat kimchi
3
Kedelai
Rhizopus oligosporus
tempe
Rhizopus oryzae
Aspergillus oryzae tempe
Aspergillus soyae kecap
Saccharomyces rouxii
miso
Lactobacillus delbrueckii
Bungkil kedelai Neurospora crasa
Kacang tanah Rhizopus oligasporus
4 Kopi
Erwinia dissolvens
Kopi aroma
Saccharomyces sp.
5 Daging sapi
Pediococcus serevisae
sosis kering
Mircococcus sp.
6 Tepung gandum
Saccharomyces exiguus
Roti adonan masaur
Saccharomyces cerevisae